Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140312 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Winona Amabel
"ABSTRAK
Realitas dalam pemberitaan konflik Papua dengan pemerintah pusat di media arus utama
seringkali dikonstruksikan secara parsial. Menggunakan bahasa sebagai simbol representasi
dalam konstruksi realitas, media arus utama melakukan legitimasi terhadap pemerintah dan
delegitimasi terhadap Orang Asli Papua (OAP). Konstruksi ini memiliki implikasi politis, yang
mana pemerintah sebagai rezim representasi melakukan mekanisme terstruktur yaitu
pembatasan pers dan penindasan jurnalis untuk mempertahankan realitas versi rezim. Sebagai
konsekuensinya, terdapat kegagalan pemahaman orang luar Papua mengenai permasalahan
pelanggaran HAM dan ketidakadilan historis di tanah Papua.

ABSTRACT
Reality within the reporting of West Papua conflict with the central government of Indonesia
in the mainstream media is often partially constructed. Using language as a representation in
the construction, mainstream media are inclined to legitimize the government and delegitimize
the Orang Asli Papua (OAP). Said construction implicated in how the government as a
representation regime carries out a structured mechanism, namely press restrictions and
journalist oppression to maintain the regimes version of reality. As a consequence, outsiders
failed to understand the fundamental problems of human rights violations and historical
injustices in Papua."
2018
PR-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rex, John
Oxford: Oxford University Press, 1979
364.256 Rex r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Frederick A. Praeger, 1977
327 ETH
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Adela Gracilia
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai terjadinya perubahan pergerakan kelompok etnis Afro-Amerika post-racial dalam menyikapi isu ketidaksetaraan ras terhadap kulit hitam melalui kemunculan gerakan Black Lives Matter. Post-racial dalam penelitian ini mengacu pada mitos dan kerangka pemikiran masalah ras yang muncul setelah terpilihnya Barack Obama sebagai Presiden Amerika Serikat. Dengan menggunakan metode historis dan pendekatan sosiologis, penelitian kualitiatif ini terfokus pada perkembangan gerakan Black Lives Matter sejak dibentuk pada tahun 2013 sampai tahun 2015, yang melakukan kampanye penggunaan hashtag “black lives matter” melalui dunia maya. Dengan mengkontekstualisasikan gerakan Black Lives Matter pada sejarah perjuangan pergerakan kaum Afro-Amerika, penelitian ini menunjukkan adanya pandangan dan tindakan Black Lives Matter yang bersifat lebih inklusif; yaitu pergerakan ini memiliki hubungan intersectionality dengan gerakan kulit hitam lainnya, yaitu gerakan feminis dan gerakan LGBT. Keterlibatan ini juga menunjukkan Black Lives Matter sebagai sebuah gerakan kulit hitam baru yang membuka batasan dan mewakili kelompok-kelompok minoritas yang secara historis terabaikan

ABSTRACT
This thesis discusses the shifts in post-racial’s African-American movement, focusing on racial inequality experienced by Black people and the emergence of Black Lives Matter movement. “Post-racial” in this research refers to the myth and racial framework that emerges after the election of Barack Obama as the president of USA. Using historical methods and sociological approaches, this qualitative research focuses on the development of Black Lives Matter movement since its formation in 2013 to 2015 campaigning of “black lives matter” hashtag through cyberspace. Contextualizing Black Lives Matter movement within the history of African-American civil rights struggle, the thesis indicates that the view and attitudes of Black Lives Matter is more inclusive; evidences show that the movement includes intersectionality of other Black movements, such as Black feminist and Black LGBT. Such inclusion also shows that Black Lives Matter become one of the new African-American movement that open the boundaries and represent minority groups that are historically neglected;"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"At the present time, public?s access to news sources is no longer limited. Mass audiences are offered not only different coverage of an issue but also completely different sides of story with opposing beliefs. Essentially, the purpose of this essay is to examine these differences and how they can be very distinct to one another. In this essay, there are two types of media in which become the focuses of study ? they are mainstream and alternative media. These media have their own strong characteristics and contradictory in many aspects, this essay will analyse one media outlet from each type of media ? such as, CNN in which will represent mainstream media and Counterpunch, its alternative counterpart. The methods are applied in this essay are observation and comparisons approaches. Finally, This essay will do an in-depth analysis of how Syrian Conflict is interpreted differently by Mainstream and Alternative media."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yogi Arief Nugraha
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana media dalam hal ini media televisi (RCTI dan SCTV) memaknai realitas konflik yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia dalam proses produksi beritanya.
Penelitian tentang pola pemberitaan atau pendekatan jurnalistik yang digunakan media televisi dalam proses produksi berita seputar konflik di Indonesia, mengajukan pendekatan jurnalisme perdamaian dan paradigma konstruksionis yang memandang tidak adanya realitas obyektif termasuk dalam berita.
Penelitian deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif ini melakukan kajian terhadap kebijakan dan pandangan pengelola berita di RCTI dan SCTV atas realitas konflik yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia hingga masuk ke dalam proses produksi berita.
Studi kualitatif terhadap kebijakan dan pandangan pengelola berita di RCTI dan SCTV disertai analisis berita seputar konflik di RCTI dan SCTV, ditemukan bahwa pemahaman berita yang mencerminkan realitas serta prinsip jurnalisme berimbang dan obyektif dianggap sebagai paradigma tepat dalam menyikapi realitas di wilayah konflik.
Pandangan konstruksionis yang banyak diadopsi oleh pendekatan jurnalisme perdamaian (intervensi dan subyektif terhadap realitas di wilayah konflik demi penyelesaian konflik melalui pemberitaan media) dipandang sebagai bentuk jurnalisme sepihak dan tidak obyektif.
Pada kenyataannya, bagian pemberitaan RCTI dan SCTV pada proses produksi berita seputar konflik tanpa disadari melakukan konstruksi atas realitas seperti memilih angle, nara sumber, penokohan dan penekanan isu tertentu.
Akibat digunakannya pendekatan jurnalisme obyektif (objektifitas semu)- tidak melakukan intervensi subyektif pada proses produksi berita seputar konflik, maka media seringkali dituding mengeksploitasi konflik demi kepentingan bisnis. Dan lebih jauh lagi media dinilai tidak berperan dalam penyelesaian suatu konflik.
Diperlukan kebijakan manajemen RCTI dan SCTV untuk menempatkan program berita sebagai fungsi sosial televisi terhadap pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Salah satunya dengan melakukan intervensi subyektif terhadap suatu berita konflik dengan motif penyelesian masalah.
Program berita televisi sebagai social cost diharapkan dapat menciptakan model pemberitaan yang tidak berorientasi pada selera pasar atau rating, melainkan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian tudingan bahwa televisi hanya mengutamakan kepentingan komersial dapat diimbangi dengan fungsi pemberitaan yang konstruktif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12097
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Khakim
"Kebebasan pers yang dialami masyarakat dan insan pers selepas masa otritarianisme, dalam pelaskanaannya menyisakan berbagai permasalahan. Media tidak bisa sepenuhnya memahami arti kebebasan, karena seringkali kebebasan itu diartikan sebagai tidak adanya kontrol yang bisa menahan laju berita media. Akibatnya, media bisa memberitakan apa saja dan seringkali meninggalkan kaidah jurnalistik sebagai pakem, menulis berita. Sebaliknya audiens, sebagai pembaca media, belum terbiasa dengan keterusterangan dan pengungkapan berita apa adanya, sehingga mengakibatkan berbagai keterkejutan yang merembet pada ketersinggungan dan akhimya terjadi konflik kekerasan dengan media. Diperlukan hubungan seimbang antara media dengan publik, agar terjadi saling kontrol.
Penelitian ini akan difokuskan untuk menjawab pertanyaan: (1) Bagaimana media mengkonstruksi realitas mengenai konstelasi politik dan pertentangan kepentingan antar interst group dalam masyarakat dan bagaimana publik mengkonsumsi berita tersebut? (2) Bagaimana organisasi pemberitaan media memanage produksi berita dan menempatkan kontrol publik dan tekanan eksternal lainnya dalam aktivitas manajemen media?
Ruang lingkup penelitian dibatasi pada aktivitas produksi berita yang dilakukan media dan aktivitas konsumsi berita yang dilakukan oleh publik sehingga memunculkan konflik akibat kesenjangan persepsi dan subyektifitas atas peristiwa. Aktivitas produksi berita yang dimaksud adalah sejauh mana media melakukan proses konstruksi realitas atas peristiwa dalam item berita yang disajikan dengan segala faktor internal newsroom dan ekstemal yang mempengaruhinya. Sedangkan aktivitas konsumsi berita dimaksudkan sejauh mana publik memahami dan memaknai berita media yang dikonsumsi dari media, serta respon yang muncul sehingga memunculkan konflik.
Sebagai fokus penelitian ini, kajian secara khusus akan menyelami peristiwa konflik antara masyarakat NU dengan harian Jawa Pos yang muncul ke permukaan yang dikenal dengan aksi 'Pendudukan' Barisan Ansor Serbaguna (Banser) atas Kantor Redaksi Harian Jawa Pos di Gedung Graha Pena, Surabaya pada tanggal 6 Mei 2000, yang berujung pada tidak terbitnya Jawa Pos edisi Minggu, 7 Mei 2000.
Untuk mencari jawaban, penelitian dilaksanakan dengan menggunakan paradigma kritis dengan metode penelitian kualitatif. Untuk bisa menggali, penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis (Critical Discourse Analysis) dengan multi level analisis: analisis teks, analisis wacana dan analisis sosial budaya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kasus ini, ditemukan beberapa poin dalam elemen struktur framing yang menjadi penyebab ketegangan Jawa Pos dengan pembaca, baik yang menyangkut teknis pemilihan dan penggunaan kata yang menyusun kalimat berita, tidak terpenuhinya prinsip dasar jurnalistik maupun dalam pemilihan tema framing sebagai alat mengkonstuksi peristiwa yang ternyata berbeda dengan sikap politik dan pandangan politik yang diyakini audiens. Khusus mengenai angle dan framing yang dipilih, merupakan keterkaitan langsung media atas kepentingan dan kehendak pasar yang menghendaki media kritis terhadap peristiwa yang sedang diangkat.
Di level praktik wacana, rutinitas Jawa Pos dalam memproduksi berita mengutamakan ada pada aktualitas dan kontroversi persitiwa dengan melakukan dramatisasi adanya konflik yang panas, ironis dan kontroversial. Ditemukan adanya praktek kekerasan informasi oleh media dan lebih dekat pada ciri Jurnalisme Perang (War Journalism) dari pada ciri yang Jurnalisme Damai (Peace Journalism). Di sisi lain, Jawa Pos pada dasarnya merupakan penganut jurnalisme yang membawa misi kemanusiaan, kebersamaan dan menjaga kedekatan dengan pembacanya. Dalam hal ini rutinitas Jawa Pos masuk dalam ciri-ciri Jurnalisme Empati atau yang oleh pihak Jawa Pos disebut sebagai Jumalisme Emosi. Betaberita Jawa Pos lebih kuat dipengaruhi oleh orientasi oplag atau orientasi pasar/kapital sebagai ideologi dari pada ideologi kelompok atau latar individu wartawan dan organisasi.
Di level konsumsi teks, ada upaya dari publik dalam hal ini Masyarakat NU untuk melakukan perimbangan berupa hegemoni tandingan (counter hegemony) terhadap hegemoni wacana yang dilakukan oleh media. Aktivitas kontra hegemoni ini dilakukan dengan cara memaknai peristiwa dan wacana politik secara langsung melalui komunikasi kultural baik yang sifatnya organisasional maupun melalui interpersonal. Hasil dan pemaknaan langsung ini berupa munculnya realitas subyeklif yang berbeda antara yang dikonstruksi media dengan yang dimaknai langsung oleh publik.
Perbedaan realitas subyektif ini menimbulkan adanya kesenjangan informasi dan menganggap media telah melakukan 'kesalahan', yang kemudian melahirkan prasangka, bahwa media telah memiliki agenda politik melalui potensi kekuatan hegemoni yang dimiliki. Prasangka itu menguat, ketika ditemukan faktor pendukung, sebagaimana kejadian serupa di masa lalu dan menjelma menjadi kesadaran untuk menghentikan praktek hegemoni ini dengan cara berdialog dan bernegosiasi untuk klanfikasi (pihak NU menyebutnya sebagai !obi atau Isiah). Publik enggan menggunakan mekanisme jumalistik penggunaan hak jawab karena dianggap tidak efektif untuk bisa mengembalikan citra negatif.
Kinerja profesional Jawa Pos terganggu dengan aktivitas negosiasi tersebut, karena mengganggu kerja rutin memproduksi berita. Keputusan 'sehari tidak terbit' yang diambil Jawa Pos merupakan klimaks dari terganggunya secara teknis dan psikologis proses produksi berita akibat komplain yang dilakukan oleh publik kepada redaksi. Jawa Pos sebagai industri media tidak banyak terpengaruh terhadap konflik dengan masyarakat NU ini, dan memutuskan untuk mengabulkan semua tuntutan yang diminta, meskipun lemah dalam pelaksanaannya. Jawa Pos hingga kini tetap sebagai industri media yang telah melakukan ekspansi usaha secara nasional di bidang penerbitan serta bidang lain, sebagaimana pabrik kertas dan real estate. Dalam mengembangkan industrinya, Jawa Pos lebih mementingkan aspek ekonomi dengan memberikan porsi yang besar bagi 'kemajuan' yang ingin dicapai bersama antara Jawa Pos sebagai industri dengan kekuatan kapital tidak hanya nasional, tetapi juga global."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14325
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Semiarto Aji Purwanto
Universitas Indonesia, 2014
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Stone, John
Cambridge: Polity Press, 2014
305.8 STO r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>