Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78657 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jonathan Jofianus
"ABSTRAK
Salah satu peran penting titanium dan paduannya dalam banyak aplikasi adalah bahwa peneliti untuk memperbaiki karakteristik materi. Meskipun banyak keuntungan yang miliki seperti ketahanan oksidasi tinggi dan rasio kekuatan-berat yang baik, titanium memiliki kelemahan berupa ketahanan aus yang buruk. Untuk alasan itu, Modifikasi permukaan paduan Ti akan menjadi fokus penelitian ini. Metode laser cladding digunakan untuk menyimpan lapisan tebal TiO2 dan menempel pada permukaan Substrat Ti-6Al-4V. Lapisan menetap pada jarak kisi yang berbeda. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin besar jarak kisi, semakin sering terbentuknya lubang dan retak ditemukan. Kualitas jalur pengendapan pada jarak kisi tinggi tidak memuaskan karena memiliki banyak pori. Berdasarkan penelitian, ada perubahan warna di jalur pertama pergi ke jalur keempat dengan jarak grid 1mm dan 1,5mm Perubahan warna Hal ini disebabkan komposisi fasa yang tidak homogen. Kemudian, jika konsentrasi titanium meningkatkan kekerasan jalur juga akan meningkat
ABSTRACT
One of the important roles of titanium and its alloys in many applications is that of researchers to improve the characteristics of the material. Despite its many advantages such as high oxidation resistance and good strength-to-weight ratio, titanium has the disadvantage of poor wear resistance. For that reason, Surface modification of Ti alloys will be the focus of this research. The laser cladding method was used to deposit a thick layer of TiO2 and adhere to the surface of the Ti-6Al-4V substrate. The layers settle at different lattice spacings. The results obtained indicate that the greater the lattice spacing, the more frequent the formation of holes and cracks are found. The quality of the depositional path at high lattice spacing is not satisfactory because it has many pores. Based on the research, there is a color change in the first lane going to the fourth lane with a grid spacing of 1mm and 1.5mm. This color change is due to the inhomogeneous phase composition. Then, if the titanium concentration increases the path hardness will also increase"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Mandala
"Permintaan akan produk berskala mikro meningkat secara cepat di berbagai bidang perusahaan seperti elektronik, bio-medis, dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh parameter pemesinan yang paling signifikan untuk menghasilkan produk mikro dengan tingkat kekasaran permukaan yg rendah pada material Titanium Ti-6Al-4V dengan menggunakan mesin micromilling Hadia 5X Micromill. Dilakukan eksperimen dengan melakukan proses micromilling dengan variasi parameter pemesinan spindle speed dan feed rate dengan depth of cut konstan 10 μm menggunakan pahat potong material karbida dengan diameter 1 mm. Parameter dibagi menjadi 2 yaitu parameter pemesinan low speed cutting dan high speed cutting. Hasil pemesinan berupa slot sepanjang 4 mm dengan kedalaman 10 μm yang kemudian diukur kekasaran permukaannya menggunakan alat ukur kekasaran permukaan.
Dari hasil kekasaran permukaan yang didapat dari eksperimen pemesinan slot Ti-6Al-4V, diperoleh bahwa pada parameter pemesinan yang tepat, hasil kekasaran permukaan proses slot cutting Ti-6Al-4V low speed cutting dan high speed cutting tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Dari segi produktivitas, high speed cutting memiliki keunggulan dalam menghasilkan produk dengan waktu pemesinan yang cepat dengan kekasaran permukaan yang rendah. Low cutting speed tetap dapat digunakan pada kondisi machine tool yang tidak mempunyai kapabilitas high speed machining dengan mendapatkan kekasaran permukaan yang rendah.

The demand for micro-scale products is increasing rapidly in various fields of industries such as electronics, bio-medical, optical industry, and so on. This study aims to investigate the influence of the most significant machining parameters to produce micro-products with a low level of surface roughness in Titanium Ti-6Al-4V material using the Micromill Hadia 5X micromilling machine. Experiments carried out by micromilling process with variations in machining parameters of spindle speed and feed rate with a constant depth of cut of 10 μm using a cutting tool of carbide material with a diameter of 1mm. The machining parameters of the micromilling process are divided into 2, namely machining parameters, low speed cutting and high speed cutting. The machining results in the form of a 4 mm long slot with a depth of 10 μm, which then measures its surface roughness using a surface roughness measuring instrument.
From the results of surface roughness obtained from the Ti-6Al-4V slot machining experiment, it was found that with the appropriate cutting parameter, the results of the surface roughness of the Ti-6Al-4V slot cutting process with low speed cutting and high speed cutting did not have a significant difference. In terms of productivity, high speed cutting has the advantage of producing products with fast machining times with low surface roughness. On the other hand, low speed cutting still can be useful for machine tools that does not have the capability of high speed cutting and still can produce the same surface roughness as high speed cutting does.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Arifiyanti
"Nanopartikel oksida besi dan coupled-nanomaterial oksida besi dan titanium dioksida dengan tiga variasi rasio molar telah disintesis dengan metode sol-gel. Keseluruhan sampel dikarakterisasi dengan pengukuran X-Ray Diffraction, Energy Dispersive X-Ray, Fourier-Transform Infrared, Field Emission Scanning Electron Microscopy, Vibrating Sample Magnetometer, dan UV-Visible Spectroscopy. Coupled-nanomaterial menunjukkan sifat feromagnetik, mempunyai morfologi spherical-like dan terdiri atas fase dan struktur kristal tunggal dari oksida besi magnetite dan titanium dioksida anatase dengan kehadiran unsur Fe, Ti dan O dalam bentuk ikatan Ti-O-Ti, Ti-O-O dan Fe-O-Fe. Perolehan aktivitas fotokatalitik optimum yang berbeda pada kondisi basa untuk pemaparan dengan cahaya ultraviolet dan cahaya visible berhubungan dengan nilai celah energi coupled-nanomaterial. Peran aktif hole dalam aktivitas fotokatalitik coupled-nanomaterial mendegradasi methylene blue tidak berbeda untuk pemaparan dengan cahaya ultraviolet maupun visible.

Iron oxide nanoparticles, iron oxide and titanium dioxide coupled-nanomaterials with three variation molar ratio were synthesized by sol-gel method. All samples were characterized by X-Ray Diffraction, Energy Dispersive X-Ray, FourierTransform Infrared, Field Emission Scanning Electron Microscopy, Vibrating Sample Magnetometer, and UV-Visible Spectroscopy measurements. The coupled-nanomaterials show ferromagnetic behavior, have spherical-like morphology and consist of individual crystal structure and phase of magnetite iron oxide and anatase titanium dioxide with the presence of Fe, Ti and O elements in the form of Ti-O-Ti, Ti-O-O dan Fe-O-Fe bonds. Different optimum photocatalytic activities under alkaline conditions with ultraviolet and visible light irradiation are associated with the value of the coupled-nanomaterials energy gap. Hole's active role on photocatalytic activities of methylene blue degraded by the coupled-nanomaterials is no different for both kinds irradiations of ultraviolet and visible light."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57812
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Wira Yuda
"Geometri implan yang kompleks harus diproduksi dengan akurasi tinggi dan kualitas permukaan yang baik. Pemesinan freis-mikro adalah cara yang efektif dan efisien untuk mendapatkan komponen mikro tiga dimensi yang kompleks. Namun, proses pemesinan ini menimbulkan burr (duri) yang mengurangi akurasi dimensi dan kualitas permukaan. Dalam aplikasi biomedis, burr meningkatkan kemungkinan penolakan autoimun dari komponen yang dipasang. Teknik untuk menghilangkan burr (deburring) secara manual atau gerinda dapat menjadi sangat agresif, yang menyebabkan kerusakan. Teknik abrasif halus merupakan metode yang cepat dan efektif untuk menghilangkan bagian burr kecil. Proses ini menggunakan nozzle di mana material abrasif yang bercampur dengan udara bertekanan, diarahkan ke permukaan bagian yang akan dibersihkan.
Teknik abrasif halus ini direkomendasikan sebagai pilihan untuk deburring komponen mikro tetapi belum diteliti untuk mikromilling beralur. Kemudian, diferensiasi sel telah terbukti dipengaruhi oleh kekasaran permukaan. Beberapa penelitian in vitro telah menunjukkan peningkatan proliferasi osteoblas pada permukaan yang agak kasar. Teknik abrasif halus akan menyebabkan peningkatan kekasaran permukaan, oleh karena itu diperlukan penelitian untuk mengetahui karakteristik perlakuan termasuk ukuran abrasif, tekanan udara, dan perubahan jarak terhadap kekasaran permukaan yang terjadi. Dengan demikian, makalah ini berfokus pada penelitian rinci tentang proses deburring implan sekrup mini yang memiliki alur (groove) dari proses pemesinan freis-mikro dengan teknik abrasif halus.

Complex implant geometry must be produced with high accuracy and surface quality. Micromilling is an effective and efficient way to obtain complex three-dimensional micro components. However, micromilling process raises a burr which reduces dimensional accuracy and reduces surface quality. In biomedical applications, burrs increase the possibility of autoimmune rejection of installed components. Techniques for removing burrs (deburring) manually or grinding can be overly aggressive, causing damage to the feature. The fine-abrasive technique presents a fast and effective method for removing small burr parts. This process uses a nozzle through which abrasive material is mixed with compressed air, directed to the surface of the part to be cleaned.
This fine-abrasive technique is recommended as an option for deburring micro components but has not been studied for grooved micromilling. Thus, this paper focuses on detailed research on deburring process of mini-screw implants that have grooves from the micromilling process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarmizi
"Tesis ini membahas hasil penelitian tentang pengaruh arus dan gas pelindung baik pada torch, backing gas dan trailing gas pada pengelasan paduan titanium (Ti-6Al-4V) dengan proses gas tungsten arc welding. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan hasil lasan yang optimum dengan variasi arus mulai dari 70, 80, 90, 100, 110 dan 120 amper, voltase 13 volt, kecepatan pengelasan 4,5 in/menit dan aliran gas pelindung pada backing gas 5 l/menit, trailing gas 15 l/menit dan torch gas 15 l/menit.
Dari hasil pengujian visual, komposisi kimia, x-ray, sifat mekanik, metalografi dan kandungan hidrogen pada hasil lasan maka didapatkan bahwa pada arus 90 amper kandungan hidrogen pada daerah logam las 60,96 ppm dan pada daerah terpengaruh panas 76,72 ppm ini lebih rendah dibandingkan dengan arus 80 Amper (pada logam las 65,74 ppm dan pada daerah pengaruh panas 95,03 ppm), tetapi kekuatan tarik dengan arus 90 Amper (92,7 kgf/mm²) lebih rendah dibandingkan dengan arus 80 Amper (103,3 kgf/mm²). Kawat las atau logam pengisi sudah sesuai dengan logam induk hal ini ditunjukkan dengan harga kekerasan yang sama pada logam las dan logam induk yaitu 371 Hv. Backing gas dan trailing gas dapat berfungsi dengan baik melindungi daerah lasan hal ini ditunjukkan oleh rendahnya kandungan hidrogen pada logam las dan daerah terpengaruh panas dibandingkan dengan logam induk (80,18 ppm), sehingga terbentuknya presifitat hidrid dan hidrogen embrittlement pada logam las dapat dihindari.

The research is focused on the effects of current and shielding gas on torch, backing gas and trailing gas of Titanium Alloy (Ti-6Al-4V) using gas tungsten arc welding (GTAW) process. Weld current varies from 70, 80, 90, 100, 110 and 120 Amperes, and need parameters are kept constant such as voltage of 13 Volt, welding speed 4.5 in/minute and flow rate of shielding backing gas was 5 liters/minute, trailing gas and torch gas were 15 liters/minute. Respectively visual, X-ray radiograph, mechanical properties testing and metallographic, chemical composition as well as hydrogen content analysis were performed.
The results show that at the condition of 90 amperes the hydrogen content was 60.96 ppm on the weld and 76.72 ppm on the heat affected zone with tensile strength was 92.7 kgf/mm². This tensile -strength value is lower than that results from 80 Amperes (103,3 kgf/mm²) although the hydrogen content is a bit higher that is 65.74 ppm on weld and 95.03 ppm on heat affected zone. All those hydrogen contents are below the critical value (>100 ppm for formation hydride precipitate and > 240 ppm occur hydrogen embrittlement) which may show that both welding conditions are appropriate welding parameters to avoid hydrogen embrittlement. The filler metal used in this investigation is suitable for Ti-6A1-4V which have identical hardness value weldment of 371 HV.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doddy Alexander
"Titanium material logam yang mulai banyak digunakan dalam dunia industri. Logam ini mulai banyak digunakan, diaplikasikan dan dikembangkan pada berbagai macam produk industri seperti industri otomotif, aerospace, kimia, peralatan perang sampai alat kedokteran. Alat-alat mi membutuhkan sifat mekanis yang baik seperti keras, tahan aus, tahan korosi dan lain sebagainya. Salah satu metode perlakuan akhir yang dapat digunakan untuk mendapatkan sifat-sifat tersebut adalah anodisasi. Dalam proses anodisasi ini permukaan titanium akan diubah menjadi lapisan titaniumm oksida yang amat keras, tahan aus dan tahan korosi. Salah satu parameter terpenting yang amat menentukan karakteristik permukaan hasil anodisasi adalah jenis elektrolit yang dipakai. Penelitian kemudian dilakukan untuk memahami pengaruh elektrolit anodisasi terhadap kekerasan dan ketebalan dari lapisan oksida yang dihasilkan pada permukaan logam titanium murni. Variabel yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah variasi larutan elektrolit Ca(OH)2, NaOH, H2C2O4 dan H3PO4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan meningkat dengan penggunaan H2C2O4, NaOH, Ca(OH)2, H3PO4 secara berturut-turut. Banyaknya lapisan oksida meningkat dengan penggunaan H2C2O4, Ca(OH)2, NaOH, dan H3PO4. Kekerasan lapisan oksida ini ditunjukkan dari hasil uji kekerasan mikro. ketebalan Peningkatan juga dialami oleh ketebalan lapisan oksida rata-rata yang dihasilkan dengan penggunaan NaOH, H3PO4, Ca(OH)2, dan H2C2O4 secara berturut-turut. Besarnya rapat arus tidak mempengaruhi ketebalan lapisan oksida."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41796
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Ikhwan
"Tujuan dari penelitian ini, adalah melakukan proses alternatif untuk mengubah senyawa TiO2 menjadi logam titanium yang kuat dan lentur, tanpa kontaminasi karbon dan oksigen, yang memiliki daya gabung (afinitas) titanium yang kuat. Kontak secara fisik dan kimiawi dengan oksigen dan karbon, harus dicegah selama proses. Dan tidak ada konversi TiO2 menjadi TiCl4, seperti yang dilakukan pada proses Kroll, yang memiliki efisiensi kurang baik. William J. Kroll telah memprediksi, bahwa elektrolisis pada garam cair akan menggantikan proses Kroll di masa depan. Proses baru ini diharapkan memiliki hasil yang sama baik dengan proses Kroll, namun dengan efesiensi lebih baik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S28966
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esther Indriati Budiman
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40196
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Wardatul Jannah
"Kristal TiO2 anatase dipreparasi dengan proses hidrotermal pada suhu 240°C dari prekursor titanium tetraisopropoksida (TTIP) dalam larutan alkohol/air pada suasana asam. TiO2 hasil sintesis dikarakterisasi dengan X-Ray Diffractometer (XRD), Diffuse Reflectance Spectrophotometry (DRS), Particle Size Analyzer (PSA) dan Fourier Transform Infra Red Spectrophotometry (FTIR). Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa TiO2 yang dipreparasi secara hidrotermal mempunyai bentuk kristal anatase dengan ukuran kristal 10 nm, celah energy sebesar 3,33 eV dan distribusi ukuran partikel (0,726m - 1,47 6m dan 15,30 6m - 111,09 6m). Proses kalsinasi terhadap TiO2 hidrotermal mengakibatkan pertumbuhan inti dan menginduksi transformasi dari fasa kristal anatase menjadi rutile. Akibatnya proses kalsinasi menghasilkan campuran kristal anatase dan rutile, masing-masing dengan ukuran kristal 11 nm dan kristal rutile 12 nm, celah energy sebesar 3,29 eV dan distribusi ukuran partikel (0,576m - 1,51 6m dan 31,32 6m - 170,28 6m). Serbuk TiO2 hasil sintesis dihaluskan dan didispersikan dalam air. Evaluasi dispersi TiO2 dilakukan dengan variasi pH, variasi konsentrasi PEG 1000, dan variasi pH pada konsentrasi PEG 1000 tertentu. Absorbansi hasil dispersi TiO2 setelah 24 jam diukur dengan spektrofotometer UV-Vis. Kestabilan dispersi TiO2 optimum dengan mekanisme sterik dicapai pada konsentrasi PEG 1000 0,05%, sedangkan berdasarkan mekanisme elektrostatik didapatkan kestabilan optimum pada pH 9. Dispersi TiO2 digunakan untuk menyiapkan immobilisasi film TiO2 pada pelat kaca dengan cara spraying dan digunakan untuk evaluasi aktivitas fotokatalitik. Evaluasi aktivitas fotokatalitik TiO2 hasil sintesis dilakukan dengan cara melihat kemampuan degradasinya terhadap larutan Methylene blue. Pengukuran dilakukan dengan tiga kondisi yang berbeda yaitu fotokatalisis, fotolisis, dan katalisis. Hasil dari ketiga kondisi ini membuktikan bahwa degradasi terbesar terjadi pada kondisi fotokatalisis dengan pseudo orde pertama dimana laju reaksinya, k, sebesar 9,68.10-3 menit-1.

Titanium tetraisopropoxide (TTIP) precursor in acidic ethanol/water solution was used to prepare TiO2 anatase crystal by hydrothermal reaction at 240°C. Prepared TiO2 was characterized by X-Ray Diffractometer (XRD), Diffuse Reflectance Spectrophotometry (DRS), Particle Size Analyzer (PSA) and Fourier Transform Infra Red Spectrophotometry (FTIR). Characterization results indicate that prepared TiO2 has an anatase form (crystallite size 10 nm), band gap of 3.33 eV, and an aggregate nature (0.726m - 1.47 6m dan 15.30 6m - 111.09 6m). A calcinations process to the TiO2 powder leads to grain growth and induce phase transformation from anatase to rutile. As consequence, calcinations process produced anatase phase (crystallite size 11 nm) and rutile phase (crystallite size 12 nm), band gap 3.29 eV, and an aggregate nature (0.576m - 1.51 6m dan 31.32 6m - 170.28 6m). The TiO2 hydrothermal powder was subjected to a ball milling and dispersed in water. The TiO2 dispersion stability was evaluated under variations of pH, PEG 1000 concentration, and pH at a certain PEG 1000 concentration. The turbidity of dispersions were observed by UV-Vis spectrophotometer after 24 hours. Optimum stability of TiO2 dispersion by steric mechanism was obtained at PEG 1000 0.05%, while by electrostatic mechanism at pH 9. This water base TiO2 dispersion was used to prepared TiO2 film on glass plate by spraying method and was used for photocatalytic activity evaluation toward methylene blue degradation The observations were conducted at three experimental conditions, namely photocatalytic, photolytic, and catalytic. The results revealed that the highest degradation was obtained at photocatalytic condition, with rate constant, k, is 9.68 x 10-3 min-1, and apparently follows pseudo-first-order reaction."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S30714
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Triandi Tjahjanto
"Telah dilakukan immobilisasi TiO2 dalam bentuk lapisan tipis pada permukaan kaca preparat. Teknik pelapisan menggunakan teknik proses sol-gel (PSG) dari prekursor titanium tetraisopropoksida yang dilarutkan dalam isopropanol pada konsentrasi 0,05 M dan 0,1 M. Lapisan tipis yang diperoleh dikarakterisasi dengan instrumen spektrofotometer UV-Vis, difraksi sinar-x, foto SEM, serta dilakukan uji aktivitas mendegradasi fenol sebagai model limbah organik dan uji adsorbsi.
Hasil XRD menunjukkan bahwa kristal yang diperoleh anatase dan tidak terdeteksi adanya rutil. Dari difraktogram tersebut juga dapat diperkirakan ukuran kristal yang dihasilkan adalah sekitar 19 - 39 nm. Foto SEM menunjukkan permukaan yang cukup berpori, namun uji adsobsi menunjukkan peningkatan luas permukaan hanya 20%. Dari hasil uji aktivitas dapat diprediksi bahwa katalis dengan tebal 6,33 µm, dan kandungan TiO2 1,04 mg/cm2 akan memiliki aktivitas optimum.

The Characterization of Thin Layer Titanium Dioxide from Titanium Tetraisopropoxide Precursor and the Examination of Its Activity as Photo CatalystImmobilization of TiO2 as thin layer on microscope slide glasses has been done. The slide was coated by sol-gel technique with titanium tetraisopropoxide as precursor diluted in isopropanol at the concentration of 0.05 M and 0.1 M. The thin films produced were characterized with W-Vis spectrophotometer, X-ray diffraction analyzer (XRD), SEM, and the activity as photo catalyst was examined by degrading phenol as an organic pollutant model, and also done adsorption examination.
The XRD results show that the crystal produced were in the anatase form and there are no rutile form detected. The results were also provide that the expectation size of the crystal was about 19 -- 37 nm. SEM results show moderate porosity of the thin layer surface but the adsorption examinations provide that the effective surface width increased in only 20 percent. From the result of activity examinations was been able to predict that thin layer catalyst at the thick of 6.33 µm, and TiO2 loading of 1.04 mg/cm2 has maximum activity.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T9464
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>