Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66288 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anzila Nuriramadhani Azkia
"Pelat membran merupakan salah satu struktur yang sering digunakan dalam analisis struktur suatu bangunan. Menganalisa pelat membran dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, seperti elemen hingga. Namun dalam analisa pelat membran menggunakan metode elemen hingga yang telah sering digunakan membutuhkan waktu yang lama untuk menggambar struktur dan menganalisanya karena dilakukan secara terpisah. Dengan menggunakan analisa isogeometrik yang menggabungkan CAD dan FEA membuat analisa struktur bangunan tidak akan memakan waktu yang lama. Dalam analisa isogeometrik dasar dari perhitungan menggunakan B-Spline dan NURBS (Non Uniform Rational B-Spline) yang merupakan dasar pada program CAD. Hasil yang diberikan dari analisa isogeometrik dengan berbagai macam kasus pada pelat membran memberikan nilai konvergensi yang cukup baik. Jika dibandingkan dengan analisa elemen hingga pun hasil yang didapat lebih baik karena dalam analisa isogeometrik meshing yang dihasilkan dari control point lebih mendekati geometri riil struktutrnya.

Membrane plate is one of the structures that is often used in the analysis of the structure of a building. Analyzing membrane plates can be done in various ways, such as finite elements. However, in analyzing plates using the element method which is often used it takes a long time to structure and analyze them separately. By using isogeometric analysis collected by CAD and FEA, it will not take a long time to analyze the structure of a building. In basic isogeometric analysis the calculations use B-Spline and NURBS (Non Uniform Rational B-Spline) which are the basis of the CAD program. The results given from isogeometric analysis with various types of cases on membrane plates provide a fairly good convergence value. When compared with finite element analysis the results obtained are better because in the isogeometric analysis the meshing generated from the control point is closer to the real geometry of the structure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T55280
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel Budhi Setyanto
"ABSTRAK
Analisis Isogeometrik (IGA) merupakan pengembangan dari Metode Elemen Hingga (FEM). IGA lahir untuk menjembatani Computer Aided Engineering (CAE), yang berbasiskan FEM dengan shape function polinomial, dan Computer Aided Design (CAD), yang menggunakan basis function NURBS, dengan mengaplikasikan penggunaan NURBS pada CAE agar dapat memodelkan struktur secara eksak. Skripsi ini mempelajari performa metode collocation pada IGA untuk Balok Timoshenko dan Pelat Reissner-Mindlin dengan peralihan lentur sebagai variabel tunggal melalui uji konvergensi. Pengujian mencakup peralihan dan gaya dalam, dan dibandingkan dengan metode Galerkin. Hasil pengujian menunjukkan konvergensi yang baik pada semua kasus yang diujikan.

ABSTRACT
Isogeometric Analysis (IGA) is a development of Finite Element Method (FEM). IGA was initiated to bridge Computer Aided Engineering (CAE), FEM-based program with polinomial shape function, and Computer Aided Design (CAD), which uses NURBS as basis function, by applying NURBS in CAE, so structure can be modelized exactly. This report is studying collocation method performance in IGA for Timoshenko Beam and Reissner-Mindlin Plate with bending displacement as single variable through convergence test. The test is including displacement and internal forces study, and compared to Galerkin method. The results of this study have a good convergency in every tested cases.
"
2016
S65329
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristianto Octavianus
"ABSTRAK
Analsis Isogeometrik adalah pengembangan dari Metode Elemen Hingga MEH . Analisis Isogeometrik, tidak menggunakan fungsi polinomial seperti dalam MEH, namun menggunakan fungsi Non-Uniform Rational B-Splines NURBS yang dipakai pada program Computer Aided Design CAD . Diharapkan, gambar model dari CAD langsung dilakukan analisis struktur tanpa perlu dimodelkan ulang dalam program Computer Aided Engineering CAE . Dalam karya tulis ini, bahasan difokuskan dalam Analisis Isogeometrik menggunakan metode Galerkin pada balok dan pelat lentur dengan deformasi geser berdasarkan pendekatan UI. Pemrograman MATLAB dibuat agar dapat melakukan tes numerik dengan jumlah polinomial dan elemen yang cukup banyak, untuk mengetahui performa dari Analisis Isogeometrik.
ABSTRACT
Isogeometric Analysis is a development of Finite Element Method FEM . It doesn 39 t use classical polynomial function like FEM but using Non Uniform Rational B Splines NURBS function that used in Computer Aided Design CAD program. In the future, after drawing model with CAD, structural analysis can be done directly, without remodelling in Computer Aided Engineering CAE program. In this paper, we focus in Isogeometric Analysis using Galerkin Method for beam and bending plate with shear deformation based on UI approach. MATLAB programming is developed, so numerical test can be done with more number of polynomial and element to know performance of Isogeometric Analysis."
2017
T48054
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Aristio
"ABSTRAK
Analisis Isogeometrik adalah pengembangan dari Metode Elemen Hingga (MEH). Analisis Isogeometrik, tidak menggunakan fungsi polinomial seperti dalam MEH, namun menggunakan fungsi Non-Uniform Rational B-Splines (NURBS) yang dipakai pada program Computer Aided Design (CAD). Diharapkan, gambar model dari CAD langsung dilakukan analisis struktur tanpa perlu dimodelkan ulang dalam program Computer Aided Engineering (CAE). Sehingga Analisis Isogeometik menjadi jembatan antara CAD dengan CAE. Dalam karya tulis ini, bahasan difokuskan dalam analisis Isogeometrik menggunakan metode Galerkin pada Balok Timoshenko dan Pelat Reissner-Mindlin dengan peralihan translasi lentur sebagai variabel tunggal. Akan dilakukan uji konvergensi untuk melihat performa dari Analisis Isogeometrik.

ABSTRACT
Isogeometric Analysis is a development of Finite Element Method (FEM). It doesn't use classical polynomial function like FEM but using Non Uniform Rational B-Splines (NURBS) function that used in Computer Aided Design (CAD) program. In the future, after drawing model with CAD, structural analysis can be done directly, not remodeling in Computer Aided Engineering (CAE) program. Conclusions, Isogeometric become bridge between CAD and CAE. In this paper, we focus for Timoshenko Beam and Reissner-Mindlin Plate with bending displacement as single variable using Galerkin Method for Isogeometric Analysis. The output of this paper is Convergence Test to learn Isogeometric "
2016
S64467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyhatmoko Nugroho
"Beberapa penelitian untuk meningkatkan propulsi kapal sudah banyak dilakukan seperti wake equalizing ducts, asymmetric stern, grothues spoilers, reaction fins, kort nozzle, kort tunnel, waterjet, dan sebagainya. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengarahkan aliran air dan meningkatkan kecepatan aliran air menuju baling - baling kapal. Berdasarkan penelitian tersebut, tercipta ide penggunaan water tunnel. Pada penelitian ini disimulasikan pada software CFD beberapa model water tunnel single dan double dengan variasi luasan inlet dan outlet.
Dari hasil simulasi CFD didapatkan bahwa pada water tunnel single dan zigzag, tidak terjadi pengaruh yang signifikan terhadap kecepatan air keluar tunnel, sementara pada water tunnel double, perluasan outlet mengakibatkan penurunan kecepatan air keluar. Didapatkan juga satu model yang potensial untuk diujikan selanjutnya yakni water tunnel single bend edge.

Several research to improve ship propulsion has been done such as wake equalizing ducts, asymmetric stern, grothues spoilers, reaction fins, kort nozzle, kort tunnel, waterjet, etc. The purpose of the research above is to direct water flow and improve velocity of water flow toward ship propeller. Based on that research, created an idea to make water tunnel system. Therefore, this research done by the simulating the ship on a CFD software using a various model of single and double water tunnel that varying in their inlet and outlet.
From the result of the simulation process, it is found that the single and the zigzag tunnel type doesn't have any significant effect with the varying size of the inlet and oulet. But, on the double tunnel type, an increase in outlet size will leads to decrease in the output velocity. On the other hand, i have found a design that is looks potential and worth to try for the next experiment according to the CFD result that named bend edge water tunnel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45876
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berlianthino
"Untuk mengembangkan dunia maritim pada umumnya dan Pelayaran Rakyat pada khususnya, maka pengembangan kapal sebagai alat transportasi laut tidak dapat dipungkiri lagi. Pemerintah pun menyadari akan hal ini, dengan dikeluarkannya azas Cabotage melalui Keppres No. 5 Tahun 2005 mengenai alat transportasi laut berbendera Indonesia, diikuti dengan Undang undang Pelayaran No 17 tahun 2008 mengenai pemberdayaan alat transportasi diatas air. Maka pembuatan kapal, khususnya jenis kapal barang yang mengangkut komoditas sehari-hari dan berbagai barang lainnya sangatlah penting dan dibutuhkan.
Pada penelitian ini, penulis menganalisa stabilitas dari kapal dengan lambung pelat rata yang dirancang untuk klasifikasi usaha Pelayaran Rakyat (kapal barang dengan rute pelayaran dalam negeri). Dalam penelitian ini kapal lambung pelat rata dihitung dan dianalisa stabilitasnya agar sesuai dengan kriteria IMO mengenai stabilitas kapal. Dari analisa dan perhitungan kapal lambung pelat rata ini stabil dalam berbagai kondisi pemuatan dan stabilitas awal yang bagus sesuai dengan kriteria IMO. Kecuali keadaan kapal kosong menyebabkan kapal kurang stabil, sehingga perlu adanya air ballast agar kapal kembali stabil. Dengan adanya ballast kapal kosong yang tidak stabil menjadi stabil kembali.

To develop maritime world in general, and 'Pelayaran Rakyat' in particular, so development of ship as a sea transportation is undeniable. The government also realize about it, by way of implementation of the Cabotage principality with Keppres No. 5 Tahun 2005 about Indonesian Flagged Sea Transportation Fleet, that follow by Undang-Undang Pelayaran No 17 tahun 2008 about utilizing of sea transportation fleet on the water. So, the making of ship, especially general cargo ship that carry daily commodity and other variety good is needed and important.
On this research, we analyze the stability from the flat hull ship which designed for classified as Pelayaran Rakyat (general cargo ship with local sea voyage). In this research flat plate hull ship analysis and calculation must meet the stability criteria in accordance with the IMO. stability analysis and calculation show that the ship is stable in a variety of ship loading condition and initial stability is good because in accordance with IMO criteria. except at the time of the empty ship, ship does not look stable, so the boat less stable Ballast required to stabilize the ship. with the Ballast, the empty vessels that were previously unstable, become stable again.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51010
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jeffry Fendy
"Dalam sebuah permodelan dinamik terhadap struktur, terutama untuk strukturstruktur yang bersifat masif (memiliki ukuran dan massa yang besar), permodelan pada tanah tidak bisa disamakan dengan permodelan untuk gaya statik, adanya efek pemantulan gelombang dari batasan yang dibutuhkan untuk analisa pada model statik membuat perlu permodelan yang berbeda untuk pembebanan dinamik. Pada kasus dinamik tanah tidak diberikan lagi batasan seperti pada kasus statik, sehingga permodelan tanah secara half-space, merupakan permodelan yang paling mendekati sifat tanah yang sebenarnya. Dengan mempergunakan prinsip Rigid Body Constraint dan transformasi integral, maka kita akan dapat membuat persamaan dinamik yang memodelkan interaksi dari struktur dan tanah. Dari persamaan dinamik tersebut, maka respon dinamik dari tanah dan struktur dapat kita ketahui.

In a dynamic modelization for a structure, especially for massive structures (structures with large size and mass), the modelization condition for soil cannot be considered as same as static condition, the wave reflection effect from the boundary that is needed in a static condition makes the need for a different modelization for soil in a dynamic condition. In a dynamic case, the soil doesn't have any boundary like in the static condition, so the modelization of soil as a half-space is the most appropriate modelization. Using the rigid body constraint principle and integral transform method, we can create a dynamic equation that models the interaction between soil and structure. From this dynamic equation, we can know the dynamic respond from the soil and structure."
[, ], 2009
S50453
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budiman
"ABSTRAK
FGM (Functionally Graded Material) merupakan material yang dikembangkan untuk mengatasi kekurangan dari material Laminated Composite (LC). FGM merupakan material yang terdiri dari campuran keramik dan metal melalui variasi fraksi volume, material ini dapat bertahan pada lingkungan suhu yang tinggi. Namun, tetap dapat mempertahankan struktur dari kegagalan struktural. Elemen MITC3 merupakan elemen triangular yang dikembangkan dari konsep MITC, elemen MITC3 sangat efisien untuk digunakan dalam diskritasi pada struktur yang kompleks. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan elemen MITC3 dengan 5 derajat kebebasan pernodal dengan memperhitungkan deformasi geser transversal dan energi pengaruh membran-lentur dan diaplikasikan pada kasus pelat FGM. Penelitian dilakukan dengan melihat konvergenitas elemen MITC3 pada kasus pelat FGM terhadap beban statik, getaran bebas dan tekuk. Pada beban statik dilakukan uji numerik pada kasus pelat persegi, pelat skew, pelat persegi panjang dan pelat melingkar. Pada getaran bebas dan tekuk yaitu pelat persegi, pelat skew dan persegi panjang. Hasil uji numerik akan dibandingkan dengan solusi referensi untuk menguji tingkat konvergensi.

ABSTRACT
FGM (Functionally Graded Material) is a material developed to overcome the shortcomings of Laminated Composite (LC). FGM is a material consisting of a mixture of ceramics and metals through varying volume fractions, this material can withstand high temperature environments but still can maintain the structure from structural failure. The MITC3 element is a triangular element developed from the MITC concept, the MITC3 element is very efficient for use in discretion in complex structures. The purpose of this research is to develop the MITC3 element with 5 degrees of freedom by including the transverse shear deformation and the energy of the membrane-bending effect and is applied to the case of the FGM plate. The study was conducted by looking at the convergence of MITC3 elements in the FGM plate case to static loads, free vibration and buckling. At the static load numerical tests were performed on the case of square plates, skew plates, rectangular plates and circular plates. In free vibration and buckling are square plates, skew plates and rectangular plate. Numerical test results will be compared with reference solutions to show the convergence."
2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Djakaria
"Kapal merupakan salah satu alat transportasi laut yang sering digunakan oleh para nelayan, dilihat pada tahun 2018 terdapat 2,6 juta nelayan yang ada di Indonesia. jumlah nelayan yang sengat banyak tersebut di antaranya memiliki kesulitan dalam melakukan pembuatan kapal ikan dengan model streamline, dikarenakan tidak adanya alat bending, mahalnya alat-alat, serta langkanya material kayu. Kapal pelat datar ini menjadikan salah satu opsi untuk mengatasi masalah tersebut, kapal tersebut dibuat dengan menggunakan konstruksi bentuk lambung yang disederhanakan tanpa adanya proses bending. Namun dengan dibuatnya kapal pelat datar ini tentunya nilai hambatan kapal ikan tersebut akan menjadi lebih besar dibandingkan dengan kapal ikan konvensional akan tetapi memiliki kelebihan yaitu konstruksi lambung yang lebih sederhana, biaya yang lebih murah, dan mempermudah para nelayan dalam proses pembuatan dan perbaikan. Oleh karena itu dibuatlah 3 model jenis kapal ikan pelat datar dengan variasi lebar chine yaitu 1 m, 1,5 m, 2 m dan pada tiap kondisi pembebanan yaitu kondisi 1 saat kapal ingin berangkat, kondisi 2 saat muatan paling berat dan kondisi 3 saat kapal pulang. Model dan variasi tersebut akan dilakukan pengujian hambatan kapal ikan dengan bantuan aplikasi. Pengujian hambatan kapal ikan dilakukan pada kecepatan 6-10 knot yang dilakukan pada tiap model dan tiap kondisi. Proses pengujian ini dilakukan agar mendapatkan model kapal pelat datar yang memiliki nilai hambatan yang paling kecil di antara lainya. Hasil simulasi menemukan bahwa kapal ikan pelat datar bahwa model kapal 1 dengan lebar chine 1 m memiliki nilai hambatan paling kecil di antara model lainya yaitu sebesar 3514,2 N pada kecepatan 10 Knot
Ships are one of the sea transportation tools that are often used by fishermen, seen in 2018 there were 2.6 million fishermen in Indonesia. A number of fishermen who are stinging a lot them have difficulties in making fishing boats with a streamlined, due to the absence of bending, expensive tools, and the scarcity of wood materials. This flat plate ship is one option to overcome this problem, the ship is made using a simplified hull construction without any bending. However, with the construction of this flat plate ship, of course, the resistance value of the fishing vessel will be greater than that of a conventional fishing vessel, but it has the advantages of simpler hull construction, lower costs, and easier for fishermen in the manufacturing and repair process. Therefore, 3 models of flat plate fishing vessels were made with variations in chine width, namely 1 m, 1.5 m, and 2 m and for each loading condition, namely condition 1 when the ship wanted to depart, condition 2 when the cargo was the heaviest and condition 3 when the ship go home. These models and variations will be tested for fishing vessel resistance with the help of applications. The fishing vessel resistance test was carried out at a speed of 6-10 knots which was carried out on each model and in each condition. This testing process is carried out in order to get a flat plate ship model that has the smallest resistance value among others. The simulation results found that the flat plate fishing vessel model 1 with a chine width of 1 m has the smallest resistance value among other models, which is 3514.2 N at a speed of 10 knots.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adimas Briantama Nugraha
"Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak perbatasan laut, namun jumlah kapal patrol milik indonesia masih jauh dari rencana strategis TNI AL menjadikan kebutuhan kapal patrol cukup menjadi bahan pertimbangan untuk menjaga wilayah laut tersebut dari illegal fishing, penyelundupan, dan pelanggaran lain yang terjadi di laut. Inovasi kapal pelat datar hadir untuk menjawab kebutuhan kapal patrol karena dinilai mampu meminimalisir biaya produksi jika dibandingkan dengan kapal pada umumnya. Secara teori, pengaplikasian inverted bow untuk kapal pelat datar dapat membuat stabilitas kapal menjadi lebih baik, meminimalisir nilai hambatan kapal, serta meningkatkan kemapuan manuver kapal tersebut. Eksperimen yang dilakukan menggunakan kapal model berbasis remote control dengan dimensi yang diskalakan dari rancangan kapal asli, uji coba yang dilakukan berupa turning test, wave making analysis, serta mencari nilai hambatan dengan rumus empiris metode Holtrop, dan Maxsurf Resistance.Uji coba mengacu pada prosedur yang ditetapkan oleh ITTC. Dengan tujuan untuk mengetahui, membandingkan serta membuktikan pengaplikasian inverted bow terhadap nilai hambatan, serta kemampuan kapal untuk bermanuver, dan mengetahui hasil guratan gelombang.

Indonesia is an archipelagic country that has many sea borders, but the number of patrol boats owned by Indonesia is still far from the TNI AL's strategic plan, making the need for patrol boats a sufficient consideration to protect the sea area from illegal fishing, smuggling, and other violations that occur at sea. The innovation of flat plate ships is here to answer the needs of patrol boats because they are considered to be able to minimize production costs when compared to ships in general. In theory, the application of an inverted bow for flat plate ships can improve ship stability, minimize the value of ship resistance, and increase the ship's maneuverability. Experiments were carried out using a remote control-based model ship with dimensions scaled from the original ship design, the trials were carried out in the form of turning tests, wave-making analysis, and looking for resistance values using the empirical formula of the Holtrop method, and Maxsurf Resistance set by ITTC. To know, compare, and proving the application of the inverted bow to the resistance value, as well as the ship's ability to maneuver, and knowing the results of wave strokes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>