Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53820 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Fitrah Pratama
"Banjir di Kabupaten Garut selalu terjadi pada musim penghujan dengan curah hujan tinggi. Curah hujan esktrim yang dipicu oleh peningkatan tutupan lahan terbangun yang berdampak pada percepatan aliran permukaan yang mengakibatkan banjir bandang yang memberikan dampak kerugian sangat besar, seperti yang terjadi pada tahun 2000 dan 2016. Pengkajian perubahan tutupan lahan tahun 2000-2009 dan 2009-2017 dilakukan untuk menganalisa dampaknya terhadap debit aliran sungai. Citra landsat 5 dan 8 digunakan sebagai dasar perhitungan debit aliran sungai dengan penerapan metode Rasional. Hasil menunjukkan tutupan tegalan/ladang merupakan jenis tutupan lahan yang paling banyak terjadi perubahan. Perubahan terbesar tutupan tegalan/ladang tahun 2000-2009 berada di Sub Sub DA Ci Kujang-Ci Muja sebesar 17,7% yang diiringi dengan penurunan debit aliran sungai sebesar 1,78 m3/detik. Pada tahun 2009-2017, penurunan luas tegalan/ladang terluas berada di Sub Sub DA Ci Manuk Hulu sebesar 17,8% yang diiringi dengan peningkatan debit aliran sungai sebesar 76,77 m3/detik. Perbedaan peningkatan dan penuruan tersebut disebabkan oleh perubahan tutupan hutan yang hanya meningkat pada Sub Sub DA Ci Kujang-Ci Muka, tidak pada Sub Sub DA Ci Manuk Hulu. Hasil penelitian menunjukkan tutupan lahan berbeda berdampak pada debit aliran sungai yang secara berbeda juga. Peningkatan tutupan tegalan/ladang meningkatkan debit aliran sungai. Sedangkan, peningkatan tutupan hutan menurunkan debit aliran sungai.

Floods in Garut Regency always occur in the rainy season with high rainfall intesity. Extreme rainfall combined by growth of built in land cover has an impact on the acceleration of surface runoff which is resulting in flash floods that have very large impact, such as those flash flood that occurred in 2000 and 2016. The study of changes in land cover in 2000-2009 and 2009-2017 was carried out to analyze the impact on river flow discharge. Landsat 5 and 8 imagery are used as the basis for calculating river flow discharge by applying the Rational method. The results show that moor/field cover is the type of land cover that has the most changes. The biggest change of moor/field cover in 2000-2009 was in Ci Kujang Ci Muja Sub Sub Watershed at 17.7% which was accompanied by a decrease in river flow by 1.78 m3 / sec. In 2009 2017, the decrease in the area of ​​the largest moor/field was on Ci Manuk Hulu Sub Sub Watershed at 17.8%, accompanied by an increase in river flow by 76.77 m3/s. The difference in increase and decrease was caused by changes in forest cover which only increased in Ci Kujang Ci Muka Sub Sub Watershed, not on Ci Manuk Hulu Sub Sub Watershed. The results showed that different land cover had different impacts on rivers maximum discharge. Increasement moor/field cover resulting in increasement of rivers maximum discharge. Meanwhile, increasement of forest cover resulting in reducement rivers maximum discharge."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Reyhan Qois
"Penelitian ini membahas tentang perubahan penutup lahan di Sub Daerah Aliran Ci Manuk Hulu, Kabupaten Garut. DAS ini memiliki kondisi geologi dan topografi yang beragam. Disamping itu, terjadi peningkatan lahan terbangun yang terdapat pad Sub DACi Manuk Hulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik untuk mengetahui perubahan penutup lahan dalam kurun waktu 2005-2017 sertaperubahan penutup lahan dominan. Untuk menguji akurasi dan kalibrasi digunakan Root Mean Square Error RMSE dengan nilai 1.23091491. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Digital Elevation Model, dan data penutup lahan. Hasilpenelitian menunjukan bahwa pola perubahan penutup lahan di Sub-DA Ci Manuk Hulu. Sub sub-DAS 3 dan 4 memiliki perubahan tutupan lahan dominan, yaitu pertanian lahan kering, pertanian lahan kering bercampur dengan semak dan sawah. Sub sub-DAS1 dan 2 memiliki perubahan tutupan lahan dominan pertanian lahan kering. Sementara itu, sub sub-DAS 5 memiliki perubahan tutupan lahan dominan berupa badan air.

This study discusses the change of land cover in Sub Area Ci Manuk Hulu Flow, Garut regency. This watershed has diverse geological and topographic conditions. In addition, there is an increase in the built land located in Sub DA Ci Manuk Hulu. The method used in this research is statistical method to know the change of land cover in the periodof 2005 2017 and the dominant land cover change. To test the accuracy and calibrationu sed Root Mean Square Error RMSE with the value 1.23091491. Data used in this research is Digital Elevation Model data, and land cover data. The results showed that the pattern of land cover change in Sub DA Ci Manuk Hulu. Sub watersheds 3 and 4have dominant land cover changes, dryland farming, dryland farming mixed with shrub sand rice fields. Sub watersheds 1 and 2 have the dominant land cover change of dry land farming. Mean while, sub sub watershed 5 has a dominant land cover change in the formof water bodies.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raissa Aqiella Widita
"Daerah Aliran Sungai (DAS) Garang berlokasi di wilayah Jawa Tengah yang setiap tahun selalu mengalami banjir. Salah satu kejadian banjir terbesar yaitu pada tahun 1990 akibat meluapnya sungai Garang yang menjadi sungai utama pada DAS ini. Perubahan tutupan lahan pada DAS menjadi salah satu faktor banjir terus terjadi berulang. Tutupan lahan dapat dilihat melalui citra satelit Google Earth dan diproses dengan ArcGIS melalui metode Maximum Likelihood Classification (MLC) untuk tahun 1990, 2000, 2010, 2020, dan diperbandingkan dengan peta RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kota Semarang. Dari proses tersebut akan menghasilkan peta tutupan lahan DAS Garang yang terdapat data persentase tutupan lahan kedap air dan nomor kurva (CN) untuk setiap subdas. Kedua nilai tersebut menjadi input pada aplikasi Hec-HMS beserta dengan data lainnya seperti karakteristik aliran sungai dan subdas. Metode untuk simulasi dengan Hec-HMS untuk subdas menggunakan SCS CN dan untuk reach dengan metode Kinematic Wave Routing. Simulasi dengan Hec-HMS menggunakan data hujan maksimum tahunan stasiun hujan Ungaran, Simongan, Gunung Pati, dan Kalisari. Data hujan akan diuji dengan uji distribusi serta konsistensi sampai mendapatkan hujan rerata wilayah dengan metode Thiessen beserta hujan rencana periode ulang 25 tahun dan 50 tahun. Hasil simulasi Hec-HMS berupa hidrograf banjir akan digunakan sebagai data boundary condition pada aplikasi Hec-RAS untuk menghasilkan peta genangan sehingga dapat diketahui luas serta area banjir di DAS Garang. Penelitian ini akan menghasilkan besaran debit DAS Garang yang dipengaruhi oleh perubahan tutupan lahan tahun 1990, 2000, 2010, 2020, dan diperbandingkan dengan peta RTRW Kota Semarang tahun 2010 – 2030. Selain itu dapat diketahui pula wilayah yang terdampak dan kedalaman banjir yang terjadi pada keempat tahun tersebut.

Garang watershed is in East Java where flood events occur every year. One of the biggest flood events occurred in 1990 because of the overflows from the Garang river. The change of land use cover in DAS Garang is one of the reasons that create the flood events. Landuse cover can be seen from satellite images on google earth. The image will be processed using ArcGIS with the Maximum Likelihood Classification (MLC) method. The result from that process is the area of land use cover, percentage of impervious cover, and the curve number (CN) of DAS Garang in the years 1990, 2000, 2010, 2020, and will be compared with the Urban Land Use Plan Map of Semarang City. Those data will be the input for Hec-HMS. For subwatershed, the simulation in Hec-HMS will use SCS CN Method and the reach will use kinematic wave routing. That simulation will be using annual maximum rainfall data from four rainfall stations; Ungaran, Simongan, Gunung Pati, and Kalisari. Rainfall data will be tested by distribution test and consistent test so that it can be used to determine the area average rainfall data using the Thiessen method and rainfall plan for 25 and 50 years return period. The result from the Hec-HMS simulation is flow hydrographs that will be used for boundary conditions on Hec-RAS to define the depth and area of flood inundation in DAS Garang. This study aims to determine the amount of the Garang watershed discharge that is influenced by the changes in land use cover in the years 1990, 2000, 2010, 2020, and Urban Land Use Map of Semarang City 2010 - 2030. Furthermore, this study also can estimate the area affected and the depth of flooding that occurred during those four years."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syal Syabila Az-zahra
"Sub DA Ci Widey yang terletak di Kabupaten Bandung merupakan salah satu wilayah yang memiliki lokasi objek wisata yang cukup diminati oleh masyarakat Bandung maupun di luar Bandung. Objek wisata tersebut membuat wilayah Sub DA Ci Widey menjadi strategis dan mendorong investasi dan kegiatan ekonomi sehingga memicu bertambahnya jumlah pendatang. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perubahan kerapatan kehijauan vegetasi dan suhu permukaan pada tiap tutupan lahan dan mengkaji hubungan antar keduanya. Metode yang digunakan adalah metode pengindraan jauh yang terdiri dari NDVI, Mono-window Brightness Temperature, Supervised Classification, dan Raster Correlation. Hasil dari penelitian ini adalah kerapatan kehijauan vegetasi dan suhu permukaan pada tahun 1990-2020 mengalami perubahan. Perubahan kerapatan kehijauan vegetasi yang mengalami peningkatan adalah kebun campuran dan lahan terbangun, serta perubahan yang mengalami penurunan adalah sawah dan tegalan/ladang. Kemudian, perubahan suhu permukaan yang mengalami sangat terlihat jelas perbedaannya. Semua tutupan lahan mengalami perubahan suhu permukaan. Nilai kerapatan kehijauan vegetasi dan suhu permukaan pada tahun 1990, 2005, dan 2020 memiliki hubungan berbanding terbalik yang ditunjukkan dengan tanda negatif (-) di depan koefisien regresi, artinya apabila kerapatan kehijauan vegetasi menurun maka suhu permukaan akan meningkat, begitupun sebaliknya.

The Sub-Watershed which is located in Bandung Regency, is one of the areas that has tourism objects that are quite attractive to the Bandung citizens and outside Bandung. This tourist attraction makes the Sub-Watershed Ci Widey area strategic and encourages investment and economic activity, thus triggering an increase in the number of migrants. The purpose of this study was to analyze changes in vegetation greenness and surface temperature at each land cover and to examine the relationship between the two. The method used is a remote sensing method consisting of NDVI, Mono-window Brightness Temperature, Supervised Classification, and Raster Correlation. The results of this study were the vegetation density greenness and surface temperature changes in the years 1990-2020. Changes in the vegetation density greenness that have increased are mixed gardens and constructed lands, and changes that have decreased are rice fields and moor/field. Then, the change in surface temperature is very clear. All land cover changes in surface temperature. The value of vegetation density greenness and surface temperature in 1990, 2005, and 2020 has an inversely proportional relationship which is indicated by a negative sign (-) in front of the regression coefficient, meaning that if the vegetation density greenness decreases, the surface temperature will increase, and vice versa."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhirah Nurul Saleha Saragih
"Penelitian ini menyelidiki perubahan tutupan lahan antara tahun 2009 dan 2021 di area penelitian dan dampaknya terhadap debit banjir desain dan luasan tergenang. Temuan ini mengungkapkan tren signifikan dalam transformasi tutupan lahan. Perubahan ini telah menyebabkan peningkatan debit puncak dan luasan tergenang di DAS Citarum Hulu. Analisis menunjukkan bahwa tutupan pertanian meningkat sebesar 3,44% dari total DAS, area permukiman berkembang sebesar 5,86%. Sebaliknya, area hutan mengalami penurunan sebesar 6,65%, menunjukkan potensi deforestasi. Lahan terbuka dan semak/plantasi juga menunjukkan perubahan, kenaikan sebesar 0,35% pada lahan terbuka dan penurunan sebesar 3,17% pada semak/plantasi. Badan air mengalami peningkatan kecil sebesar 0,16% akibat pengembangan infrastruktur air. Dengan menggunakan HEC-HMS, simulasi menunjukkan peningkatan debit puncak sebesar 24,07%, 15,96%, 14,05%, dan 12,20% untuk periode 5 tahun, 25 tahun, 50 tahun, dan 100 tahun pada skenario tutupan lahan 2021 dibandingkan dengan skenario 2009. Analisis luasan tergenang dengan HEC-RAS 2D Rain-on-Grid menunjukkan peningkatan konsisten dalam luasan tergenang pada periode pengembalian yang berbeda. Luasan tergenang meningkat 2,1%, 2,2%, 2,3%, dan 2,6% untuk periode 5 tahun, 25 tahun, 50 tahun, dan 100 tahun, baik untuk skenario tutupan lahan yang 2009 maupun 2021. Selanjutnya, hasil ini mengungkapkan perubahan dalam persentase luasan tergenang berdasarkan kelas tutupan lahan pada skenario 2009 dan 2021. Persentase luasan tergenang di area pertanian mengalami penurunan, sementara area permukiman mengalami peningkatan luasan tergenang. Ekspansi area pertanian dan permukiman, bersama dengan penurunan luasan hutan, telah berkontribusi pada peningkatan risiko banjir. Hasil penelitian ini menekankan pentingnya mempertimbangkan parameter infiltrasi dan area tak tembus air untuk mengurangi limpasan air dan dampak banjir potensial.

This study investigates the land cover changes between 2009 and 2021 in the study area and their impacts on design flood discharge and flooded areas. The findings reveal significant trends in land cover transformation. These changes have led to increased peak discharge and flooded areas in the Upper Citarum watershed. The analysis shows that agriculture cover increased by 3.44% of the total watershed, while built-up areas expanded by 5.86%. In contrast, forested areas experienced a decline of 6.65%, indicating potential deforestation issues. Open land and shrubs/plantations also showed slight changes, with a modest increase of 0.35% in open land and a decrease of 3.17% in shrubs/plantations. The water bodies witnessed a minor increase 0.16% due to water infrastructure development. Using HEC-HMS, simulations indicate an increase in peak discharge by 24.07%, 15.96%, 14.05%, and 12.20% for for the 5-year, 25-year, 50-year, and 100-year return periods in the land cover 2021 scenario compared to the 2009 scenario. The flooded area analysis using the HEC-RAS 2D Rain-on-Grid model demonstrates a consistent increase in flooded areas across different return periods. The flooded area increased by 2.1%, 2.2%, 2.3%, and 2.6% for the 5-year, 25-year, 50-year, and 100-year return periods, respectively for both land cover scenarios. Furthermore, the analysis reveals changes in the percentage of flooded areas based on land cover classes between land cover 2009 and 2021 scenarios. The percentage of flooded agricultural areas decreased, while built-up areas experienced an increase in flooded areas. Overall, the findings highlight the influence of land cover changes on peak discharge and flooded areas. The expansion of agriculture and built-up areas, along with a decline in forested areas, has contributed to increased flood risks. The results emphasize the importance of considering infiltration parameters and impervious areas to mitigate runoff and potential flooding impacts."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwina Puspa
"Wilayah Indonesia yang paling rawan bencana banjir berada di Pulau Jawa, salah satunya di Kabupaten Garut, yaitu di hulu DA Ci Manuk. Banjir di Ci Manuk sering terjadi karena debit banjir yang lebih besar daripada daya tampungnya. Terjadinya penggundulan hutan secara terus-menerus di bagian hulu Ci Manuk membuat kemampuan DAS menyimpan air menjadi berkurang, jika ditambah dengan curah hujan yang ekstrim,maka dapat memicu terjadinya banjir bandang.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis tingkat kerentanan bahaya banjir bandang di Daerah Aliran Ci Manuk bagian hulu, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat dengan metode Analytical Hierarchy Process AHP, yaitu suatu metode pengambilan keputusan dengan memanfaatkan persepsi pakar atau informan yang dianggap ahli sebagai input utamanya sehingga diperoleh bobot dari masing-masing kriteria yang digunakan dalam penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketinggian, penggunaan tanah permukiman, curah hujan, penduduk usia rentan, kualitas bangunan, sosialisasi mitigasi, dan kepadatan penduduk.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah dengan kelas kerentanan: 1 rendah, berada di wilayah dengan frekuensi curah hujan ekstrim < 10, dataran menengah-tinggi > 1000 mdpl, jumlah penduduk rentan < 20 dari jumlah penduduk yaitu berada di Kecamatan Samarang 2 sedang, berada di wilayah dengan frekuensi curah hujan ekstrim 10 - 17, dataran menengah 500 ndash; 1000 mdpl, penduduk rentan 20 - 40 dari jumlah penduduk yaitu berada di Kecamatan Malangbong 3 tinggi, berada di wilayah dengan frekuensi curah hujan ekstrim > 17, dataran rendah < 500 mdpl, dan penduduk rentan > 40 dari jumlah penduduk berada di Kecamatan Bayongbong di bagian selatan DA Ci Manuk bagian hulu.

Indonesia 39 s most flood prone areas are in Java, one of them in Garut Regency, namely in the Ci Manuk Upstream Watershed. Flooding in Ci Manuk often occurs due to flood discharge greater than its capacity. Continuous deforestation in the upstream Ci Manuk makes the ability of watersheds to decrease water, if added with extreme rainfall, it can trigger the occurrence of flash flood.
The purpose of this research is to analyze the vulnerability level of flash flood hazard in Ci Manuk Upstream Watershed, Garut District, West Java Province with Analytical Hierarchy Process AHP method, which is a decision making method by using expert perception or informant who considered expert as main input so as to obtain the weight of each criterion used in this research. Variables used in this study are elevation, land use settlement , rainfall, vulnerable population elderly, building quality, mitigation socialization, and population density.
The results showed that areas with vulnerability classes 1 low, are located in areas with extreme precipitation frequency 10, medium high plains 1000 masl, the vulnerable population 20 of the population is located in Samarang sub district 2 medium, are in areas with extreme precipitation frequency 10 17, middle plains 500 1000 masl, the vulnerable population 20 40 of the population is located in Malangbong sub district 3 high is in the region with extreme rainfall frequency 17, lowland 40 is in Bayongbong sub district in southern Ci Manuk Upstream Watershed.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvira Oktariani
"Air mempunyai peranan yang sangat strategis dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Kualitas air sungai dapat mengalami penurunan sebagai akibat dari meningkatnya aktivitas manusia yang menimbulkan beragamnya jenis penggunaan tanah. Kualitas air merupakan suatu gambaran mengenai karakteristik fisika, kimia, dan biologi suatu perairan. Penelitian sebelumnya sudah banyak yang membuktikan bahwa penggunaan tanah yang berada di dalam suatu DAS akan memberikan pengaruh besar terhadap kualitas air sungainya terutama senyawa organik dan anorganik. Dalam penelitian ini, data kualitas air diperoleh dari 3 sungai berbeda yaitu Ci Deres, Ci Jurey, dan Ci Saar. Parameter kualitas air yang diukur terdiri dari 9 parameter fisika-kimia, diantaranya TSS, TDS, DHL, Kekeruhan, Temperatur, Nitrat, Fosfat, pH, dan DO.
Keberadaan hewan akuatik seperti makroinvertebrata dan plankton juga digunakan untuk melihat kondisi sungai secara keseluruhan. Sedangkan untuk melihat adanya perbedaan rata-rata kualitas air yang signifikan antar sungai menggunakan One Way ANOVA pada level signifikansi 0,05. Berdasarkan perhitungan statistik, TDS, DO, DHL, pH, Temperatur, Fosfat dan Nitrat mengalami penuruan seiring dengan naiknya debit. Namun sebaliknya, TSS dan kekeruhan bertambah seiring dengan naiknya debit. Hasil perhitungan ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata kualitas air dari 3 sungai menggunakan level signifikansi 0,05. Secara keseluruhan, kualitas air Ci Deres, Ci Jurey, dan Ci Saar termasuk kategori tercemar ringan menurut perhitungan WQI, Indeks BMWP-ASPT, dan Indeks Saprobik.

Water is a very valuable resources that provide people and other living things. The water quality of river may degrade due to the variation of land use as human activities increase. Water quality is a term used to describe the chemical, physical, and biological characteristics of water. Previous studies have shown that the land use within the watershed had a great impact on the water quality of river due to high amount of organic and inorganic pollutants. In this study, water quality data were collected from 3 different rivers, Cideres, Cijurey, and Cisaar. The water quality data of 3 sites for nine physical chemical indicators, Total Suspended Solid TSS, Total Dissolved Solid TDS, Conductivity, Turbidity, Temperature, Nitrate, Phosphate, pH, and Dissolved Oxygen DO were analyzed.
The presence and absence aquatic animals such as macroinvertebrates and plankton were used to provide an overview of different stream conditions and level of pollutants. Meanwhile to evaluate significant differences among the sites for all water quality variables, data was analyzed using one way ANOVA at 0.05 level of significance. According to statistical analysis, TDS, DO, conductivity, pH, temperature, phosphate, and nitrate decreased with an increase in river discharge negative correlation. Otherwise, TSS and turbidity increased with a decrease in river discharge positive correlation . The statistical analysis ANOVA for all the parameters revealed a positive correlation and the F test values were significant at 0,05. Overall, Cideres, Cijurey, and Cisaar river were categorized as slightly polluted stream referring to Water Quality Index, BMWP ASPT, and Saprobic Index calculations.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Edgar Fauzan
"Bencana longsor bersifat sulit untuk dideteksi dan diprediksi. Permukiman tidak selalu berada di lahan yang ideal sesuai dengan tata guna lahan yang telah ditetapkan, contohnya yang terdapat di wilayah longsor. DA Ci Manuk bagian hulu memiliki lahan kritis akibat intervensi manusia. Lingkungan semakin sensitif terhadap komponen dalam sistem lingkungan. Sehingga, ketika hujan mudah terjadi longsor. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi dan menganalisis wilayah permukiman rentan longsor di Daerah Aliran Ci Manuk Bagian Hulu.
Metode penelitian dilakukan bertahap, diawali dengan metode SINMAP Stability Index Mapping untuk menghasilkan wilayah potensi longsor dan metode analisis spasial untuk menentukan wilayah permukiman rawan dan selanjutnya menentukan pemukiman yang rentan longsor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 43,88 dari luas total wilayah DA Ci Manuk bagian hulu merupakan wilayah yang berpotensi longsor, lalu 19,04 dari luas total DA Ci Manuk bagian hulu merupakan wilayah permukiman rawan tinggi longsor dan 30,80 wilayah permukiman rentan tinggi longsor. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa wilayah potensi longsor dominan di kelerengan >25, jenis tanah dystrudept dan curah hujan > 3500 mm/tahun. Wilayah permukiman rawan longsor cenderung berada pada zona longsor hasil pemodelan SINMAP dan permukiman rentan longsor cenderung berada di selatan DAS karena memiliki kualitas bangunan yang rendah dan kepadatan penduduk yang tinggi.

Landslide is difficult to detect and predict. Settlements are not always on the ideal land in accordance with predetermined landuse, for example in landslide area. Ci Manuk upstream watershed has critical land due to human intervention. The environment more sensitive to component in the environmental system. So, when it rains, landslide disasters are prone to happen. This study aims to predict and analyze the susceptible settlement of landslide in Ci Manuk upstream watershed.
The research method is done gradually, beginning with Stability Index Mapping method to generate landslide potential area and spatial analysis method to determine the landslide prone area and then determine the susceptible settlement of landslide area.
The results show that 43.88 of the total area is a potential landslide area, then 19.04 is a high landslide prone area and 30.80 susceptible settlement areas in high landslide area. This study also show that the landslide potential area is dominant at slope 25, dystrudept soil type and rainfall 3500 mm year. The landslide prone settlement areas tend to be in the landslide zone of SINMAP modeling and susceptible settlement of landslide tend to be in the south of the watershed due to low building quality and high population density.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bulan Karlina
"Perubahan penggunaan lahan di sekitar daerah aliran sungai (DAS) menghasilkan dorongan masyarakat untuk membuka lahan pertanian di daerah hulu. Deforestasi yang terjadi di Kabupaten Bandung dapat mengganggu stabilitas tanah untuk menyerap air, sehingga memicu erosi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memprediksi perubahan penggunaan lahan dan laju erosi pada tahun 2036 di Citarum Hulu DA di Kabupaten Bandung. Prediksi penggunaan lahan pada tahun 2036 menggunakan metode Seluler Automata Markov Chain, dan memprediksi tingkat erosi berdasarkan perubahan penggunaan lahan pada tahun 2000, 2015, 2018 dan 2036 menggunakan metode perhitungan USLE (Universal Soil Loss Equation) dengan variabel erosivitas hujan, erodibilitas tanah, panjang tanah dan kemiringan lereng dan penggunaan dan pengelolaan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perubahan penggunaan lahan di Sub DA Ci Tarum Hulu dari tahun 2000-2036, di mana pada tahun 2036 hutan dan sawah mengalami penurunan besar diikuti oleh peningkatan area permukiman dan pertanian lahan kering. Hasil tes akurasi pada CA Markov ditunjukkan oleh nilai Kappa 0,8079 atau 80%. Prediksi model laju erosi pada tahun 2036 menunjukkan bahwa laju erosi di DA Ci Tarum Hulu Kabupaten Bandung didominasi oleh erosi ringan dan erosi yang sangat berat. Erosi sangat rendah dengan kehilangan tanah <15 ton/ha/tahun di daerah tersebut, sementara erosi sangat berat dengan jumlah kehilangan tanah> 480 ton/ha/tahun di Sub DA Ci Kapundung dan Ci Widey dengan penggunaan lahan dalam bentuk pertanian lahan kering. terletak di daerah dengan kemiringan curam, yaitu 25% -> 40%.

Changes in land use around watersheds (DAS) resulted in community encouragement to open up agricultural land in upstream areas. Deforestation that occurs in Bandung Regency can disturb the stability of the soil to absorb water, thus triggering erosion. This study aims to analyze and predict changes in land use and erosion rates in 2036 in the Upper Citarum DA in Bandung Regency. Land use prediction in 2036 uses the Cellular Automov Markov Chain method, and predicts erosion rates based on land use changes in 2000, 2015, 2018 and 2036 using the USLE (Universal Soil Loss Equation) calculation method with rain erosivity, soil erodibility, soil length variables and slope and land use and management. The results showed that there were changes in land use in the Sub DA Ci Tarum Hulu from 2000-2036, where in 2036 the forests and rice fields experienced a large decline followed by an increase in settlements and dryland farming areas. Accuracy test results on CA Markov indicated by a Kappa value of 0.8079 or 80%. The prediction of the erosion rate model in 2036 shows that the erosion rate in DA Ci Tarum Hulu Bandung Regency is dominated by mild erosion and very heavy erosion. Erosion is very low with soil loss <15 tons/ha/year in the area, while erosion is very heavy with total soil loss> 480 tons/ha/year in Sub DA Ci Kapundung and Ci Widey with land use in the form of dry land agriculture. located in an area with a steep slope, which is 25% -> 40%."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Dwi Pamungkas
"Daerah Aliran Ci Manuk adalah salah satu daerah aliran di Jawa. Delta Ci Manuk cenderung mengalami perubahan dari tahun 1963 hingga 2002. Perubahan dalam delta Ci Manuk didominasi oleh pertambahan dalam periode studi 1963-2002. Alasan DAS Ci Manuk dipilih sebagai lokasi penelitian adalah karena aliran Ci Manuk memiliki tingkat sedimentasi yang tinggi dibandingkan dengan Daerah Aliran Sungai lainnya, selain itu di Kabupaten Sumedang dibangun bendungan untuk menahan laju endapan dan meminimalkan bencana banjir. Jadi itu Hal ini menimbulkan masalah yang dapat dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor pembentuk delta dan perubahan area delta yang terjadi secara temporal dari tahun 2002 hingga 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial dan analisis deskriptif kuantitatif. Analisis spasial digunakan untuk menggambarkan daerah dan deskriptif kuantitatif untuk menjelaskan hasil perhitungan perubahan luas. Hasil penelitian ini adalah dinamika perubahan delta yang terjadi di wilayah delta barat didominasi oleh proses akresi dalam rentang waktu studi, sedangkan di wilayah delta timur ada proses abrasi dan pertambahan dalam rentang waktu studi. Faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika perubahan di daerah delta adalah faktor internal di delta barat dan faktor secara eksternal di delta timur

Ci Manuk Flow Area is one of the flow areas in Java. The Ci Manuk Delta tended to experience changes from 1963 to 2002. Changes in the Ci Manuk delta were dominated by accretion in the 1963-2002 study period. The reason the Ci Manuk watershed was chosen as the research location was because the Ci Manuk flow had a high sedimentation rate compared to with other Stream Areas, besides that in the Sumedang District a dam was built to hold the sediment rate and minimize flood disasters. So that thing This raises a problem that can be done research to find out the factors forming the delta and delta area changes that occur temporally from 2002 to 2018. The method used in this study was spatial analysis and quantitative descriptive analysis. Spatial analysis is used for describing regions and quantitative descriptive to explain the results of the calculation of broad changes. The results of this study are the dynamics of delta change which occurred in the western delta region is dominated by the accretion process in the study time span, while in the eastern delta region there is an abrasion process and accretion in the study time span. The factors that influence the dynamics of changes in the delta area are internal factors in the western delta and factors externally in the eastern delta.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>