Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192559 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dani M Akhyar
"Abstrak
Public Relations (PR) mungkin bukan hal yang baru untuk dibahs. Penelitian-penelitian tentang PR sudah banyak dilakukan karena bidang ini sudah berkembang sejak lama. Tetapi penulis menemukan fenomena bahwa peran PR saat ini sudah semakin berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Upaya menumbuhkan citra positif perusahaan bukan hanya dilakukan melalui media event (off-line) saja, tetapi juga merambah ke dunia internet (on-line). Hal ini harus dilakukan karena terjadi pergeseran perilaku masyarakat yang menjadi stakeholder perusahaan. Masyarakat yang dihadapi saat ini kita sebut sebagai generasi Y, yaitu mereka yang sangat akrab dengan teknologi informasi dan social media. Tulisan ini membahas mengenai peran dan aktivitas Public Relations dengan dua perspektif, yaitu perspetif peran PR di era konvensional dan di era digital. Adapun objek dari tulisan ini adalah divisi PR yang baru dibentuk di PT Gramedia Pustaka Utama (GPU). Uniknya, sebagai divisi yang baru PR di GPU sudah menekankan pada pentingnya peran digital PR. Analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa Praktisi PR di GPU sudah menjalankan peran teknisi komunikasi, fasilitator komunikasi, dan fasilitator pemecah masalah. Praktisi PR di GPU juga sudah melakukan sejumlah aktivitas PR berdasarkan konsep dari Jekfins dan Yadin (2009). Media yang paling dominan digunakan oleh praktisi PR di GPU dalam mengelola komunikasi dengan publik, khususnya pembaca dan penulis adalah melalui internet dan social media. Langkah strategis ini dilakukan dengan pemahaman bahwa publik/stakeholder yang dihadapi sudah semakin akrab dengan internet sebagai sarana komunikasi utama."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2014
330 ASCM 25 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Public Relations (PR) mungkin bukan hal yang baru untuk dibahs. Penelitian-penelitian tentang PR sudah banyak dilakukan karena bidang ini sudah berkembang sejak lama. Tetapi penulis menemukan fenomena bahwa peran PR saat ini sudah semakin berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Upaya menumbuhkan citra positif perusahaan bukan hanya dilakukan melalui media event (off-line) saja, tetapi juga merambah ke dunia internet (on-line). Hal ini harus dilakukan karena terjadi pergeseran perilaku masyarakat yang menjadi stakeholder perusahaan. Masyarakat yang dihadapi saat ini kita sebut sebagai generasi Y, yaitu mereka yang sangat akrab dengan teknologi informasi dan social media. Tulisan ini membahas mengenai peran dan aktivitas Public Relations dengan dua perspektif, yaitu perspetif peran PR di era konvensional dan di era digital. Adapun objek dari tulisan ini adalah divisi PR yang baru dibentuk di PT Gramedia Pustaka Utama (GPU). Uniknya, sebagai divisi yang baru PR di GPU sudah menekankan pada pentingnya peran digital PR. Analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa Praktisi PR di GPU sudah menjalankan peran teknisi komunikasi, fasilitator komunikasi, dan fasilitator pemecah masalah. Praktisi PR di GPU juga sudah melakukan sejumlah aktivitas PR berdasarkan konsep dari Jekfins dan Yadin (2009). Media yang paling dominan digunakan oleh praktisi PR di GPU dalam mengelola komunikasi dengan publik, khususnya pembaca dan penulis adalah melalui internet dan social media. Langkah strategis ini dilakukan dengan pemahaman bahwa publik/stakeholder yang dihadapi sudah semakin akrab dengan internet sebagai sarana komunikasi utama."
330 ASCSM 25 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Manerep
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2022
658.4 PAS m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hitt, Michael A.
Jakarta : Erlangga , 1999
658.401 HIT m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Dewi Fransina
"ABSTRAK
dalam karya akhir ini adalah analisa strategi yang dipakai PT Astra
International Tbk ? Toyota Sales Operation yang lebih dikenal dengan Auto 2000,
dalam menghadapi tantangan globalisasi dan pemberlakuan kebijakan otonomi
daerah di Indonesia, dengan tinjauan khusus pada produk unggulannya yaltu Toyota
Kijang.
Auto 2000 merupakan salah satu hasil dan strategi diversifikasi yang dilakukan
oleh PT Astra Intemasionai Tbk (AI), dalam bidang usaha otomotif. Perusahaan ini
(Auto 2000) berbentuk anak perusahaan yang mempunyai manajemen sendiri,
dengan bidang usaha sebagai penyalur utama kendaraan bermerek ?TOYOTA? di
Indonesia. Toyota Kijang, diklasifikasikan dalam kelompok kendaraan niaga,
menjadi produk unggulan karena dari semua jenis kendaraan yang dipasarkan oleh
perusahaan (Auto 2000), Toyota Kijang yang menghasilkan keuntungan terbesar.
Industri otomotif masih prospektif karena masih adanya kebutuhan akan
kendaraan di Indonesia, dan peluang baru dari era globalisasi dan kebijakan
otonomi daerah.
Dampak dari krisis yang baru saja berlalu menyebabkan bertambahnya pemain
dalam industri ini, terutama pada sektor kendaraan niaga, yang berarti
bertambahnya pesaing untuk Toyota Kijang. Sementara itu tantangan globalisasi
selain dilihat sebagai peluang pasar baru, juga merupakan ancaman bagi masuknya
pesaing baru. Kondisi perekonomian dan stabilitas politik di Indonesia yang belum
pasti, juga menjadi salah satu faktor eksternal yang diantisipasi.
Dari tiga kurun waktu yang berbeda yaltu masa pra krisis, masa krisis dan masa
pasca krisis, mempunyai pola-pola lingkungan yang berbeda. Perusahaan (Auto
2000) dan perusahaan induknya (AI) melakukan berbagal penyesuaian dalam
pelaksanaan strateginya.
Pada masa pra krisis (sebelum tahun 1998), perusahaan berada pada masa-masa
jayanya. Penerimaan karyawan besar-besaran dan ekspansi cabang-cabang
penjualan dilakukan hampir diseluruh wilayah usaha. Pada masa ini perusahaan
berusaha membangun citra yang kuat di benak pelanggan, dengan melakukan
penyempurnaan fasilitas penjualan, layanan purna jual dan pengembangan kualitas
sumber daya manusianya.
Terjadinya kiisis moneter menyebabkan perusahaan harus melakukan efisiensi
usaha, melalui penghematan biaya operasional rutin dan pengurangan karyawan.
Beberapa lokasi usaha terpaksa harus ditutup. Pada masa ini perusahaan menitik
beratkan pendapatan keuntungannya melalui pelanggan yang datang ke pelayanan
purna jual, seperti bengkel dan suku cadang. Perusahaan juga melakukan
pembinaan hubungan yang balk kepada pelanggan-pelanggan lama untuk tetap
menjaga citra perusahaan. Untuk mendukung penjualan yang menurun perusahaan
menyediakan jasa baru untuk mengurus perpanjangan STNK.
Ketika krisis telah berlalu, temyata dampaknya belum sepenuhnya hilang, untuk
memulihkan kembali operasional penjualan, perusahaan membuka kembali cabang
cabang yang pernah ditutup dan melakukan pembinaan yang Iebih intensif kepada
karyawannya dengan mensosialisasikan filosofi perusahaan dan etika bisnis.
"
2001
T1903
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartantya Sadana Ganda Ismaya
"ABSTRAK
perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi informasi yang cepat dan sema-
kin canggih serta meningkatnya kebutuhan informasi, mengakibatkan kebutuhan media informasi meningkat dan makin beragam
sehingga timbul persaingan tajam antar media. Meski demikian
peranan media cetak khususnya suratkabar masih tetap dominan,
karena murah, informasinya lengkap dan mudah membawanya.
Di Indonesia suratkabar telah menjadi kebutuhan utama
masyarakat terutama di perkotaan sehingga mereka makin kritis
dalam memilih yang terbaik. Selain itu kecenderungan masyara
kat dan dunia usaha menuju ke arah global yang menjadikan ke
butuhan informasi juga secara global. Sehingga suratkabar harus bersaing dalam mendapat berita internasional terbaik.
Jawa Pos
Persaingan makin tajam dengan masuknya pengusaha be
sar dalam industri jasa pers ini dan kecenderungan perusahaan
pers membentuk konglomerasi perusahaan pers. Diantaranya Jawa
Pos yang menjadì obyek penulisan ini.
Jawa Pos termasuk suratkabar tua Indonesia yang per
nah mengalami kejayaan tahun 1950?an dan akhirnya mengalami
penurunan drastis hingga tahun 1982 hanya beroplah 6.700 eks.
Tetapi era baru dengan diambil?aIihnya manajemen oleh Grafiti
Pers sejak April 1982 telah berhasil kembali menjadi suratkabar nasional bahkan termasuk 3 besar.
Keunggulan Jawa Pos
Meski terbit di Surabaya, Jawa Pos mampu bersaing de
ngan suratkabar Ibukota karena Surabaya sebagai pusat pener
bangan ke wilayah Indonesia Timur yang menjadi keunggulannya.
Bahkan Jawa Pos sekarang membentuk kelompok perusahaan pers
di luar induknya Grafiti Pers Group dengan membeli penerbitan
darah Suara Indonesia Malany, Cahaya Siang Menado, Manuntung
Balikpapan, Fajar Ujungpandang dan Liberty Surabaya.
Perjuagan keras dengan strategi yang tepat dan ber-
tahap dapat. meningkatkan oplah 40 kali lipat lebih dalam 7
tahun menjdi 300.000 eks. Karena itu dreams pemilik mening
kat dan menginginkan oplah 1.000.000 eks. Guna mencapai tar
get itu satu-satunya jalan dengan melakukan ekspansi pasar
ke wilayah Indonesia Barat dan bertarung langsung dengan
suratkabar Ibukota. Tetapi karena Jawa Pos tidak memiliki
keungguIan bersaing pada wilayah itu, maka dipikirkan menggu
nakan teknologi baru sebagal keunggulannya.
Sistem Cetak Terpadu Jarak Jauh
Teknologi baru yang telah berkembang lama di negara
maju untuk menghubungkari beberapa tempat adalah Sistem Cetak
Terpadu Jarak Jauh (Computer Aided Publishing System) itu
yang diinginkan Jawa Pos. Jadi masalah yang dihadapi adalah
evaluasi strategis atas pemanfaatan SCTJJ sebagal keunggulan
bersaing.
Pendekatan Masalah
Pendekatan masalah yang dilakukan pertama pada aspek
strategis mulai dari analisa lingkungan makro hingga analisa
pemanfaatan sistem itu sendiri.
o Analisa Lingkungan Makro dan Tujuannya
Lingkungan rnakro industri jasa pers Indonesia terbatas pada
wilayah Indonesia karena penggunaan bahasa Indonesia, meski
tak tertutup kemungkinan produk pers Indonesia ke luar
negeri tetapi hanya sejumlah kecil. Tujuan dan analisa ini
adalah untuk mengetahui peluang serta tantangan yang diha
dapi balk oleh industri jasa pers secara keseluruhan maupun
oleh Jawa Pos sendiri. Analisa ini lebih dititik-beratkan
pada peluang dan tantangan atas pemanfaatan SCTJJ
Lingkungan makro ini terdiri dari lingkungan tak langsung
(remote environment) dan lingkungan operasional. Lingkungan
tak langsung dianalisa dengan melihat dan mendeteksi terjadinya perubahan yang meliputi perubahan politik, perubahan
teknologi, perubahan sosio?ekonomi dan perubahan sosio?kultural.
o Analisa Lingkungan Tak Langsung dan Hasilnya
Analisa itu menghasilkan bahwa pemanfaatan SCTJJ merupakan
peluang untuk memiliki keunggulan bersaing sedang tantangan
yang dihadapi terutama adanya kesepakatan dalam SPS untuk
menunda pemanfaatan SCTJJ itu serta belum adanya kebijaksa
naan pemerintah yang mengaturnya.
Tantangan ini berlangsung sementara karena pasti dalam
waktu dekat akan berubah dengan adanya desakan dan masya
rakat pers sendiri terutama sejak adanya ancaman Garuda
Indonesia.
o Ancaman Garuda Indonesia
Garuda Indonesia sebagai andalan jasa pengangkutan bagi
perusahaan pers melakukan pemboikotan terhadap Suara Pembaruan.
Peristiwa itu pasti mengancam perusahaan pers bila terulang
lagi, sehingga perlu alternatif lain untuk mengatasìnya.
Alternatif yang mungkin adalah pemanfaatan SCTJJ, sehingga
SPS pasti mengubah kesepakatannya, karena pemerintah sebe
narnya telah menyerahkan kepada industri Jasa pers sendiri.
o Analisa Lingkungan Operasional
Dalam analisa lingkungan operasional dengan menggunakan
pendekatan model Porter yaitu menganalisa perubahan karak
teristik industri yang meliputi tantangan dan pendatang
baru, tantangan substitusi, tantangan pemasok, tantangan
konsumen dan distribusi serta aspek persaingan dalam indus
tri jasa.
Kesimpulan Analisa Lingkungan Makro
Kesimpulan analisa di atas adalah peluang pemanfaatan
SCTJJ bagi Jawa Pos sangat besar khususnya dalam menghadapi
persaingan tajam dengan masuknya pemodal kuat dan adanya
kecenderungan konglomerasi pers serta mengatasi masalah dis
tribusi.
Selanjutnya analisa terhadap kondisi dan lingkungan di
dalam Jawa Pos untuk mengetahui kekuatan dan kelemahannya,
yang meliputi sistem dan organisasi, keuangan, tenaga kerja
dan kemampuan, produk dan teknologi serta pemasaran dan dis
tribusi.
Analisa Kekuatan dan Kelemahan
Dalam analisa kekuatan dan kelemahan itu didapat
kesimpulan bahwa Jawa Pos memlilki kekuatan utama pada ke
mampuan menghimpun modal, kemampuan manajemen yang tinggi dan
keunggulan distribusi di wilayah Indonesia Timur. Sebaliknya
kelemahan utamanya pada distribusi di wilayah Indonesia Ba
rat. Melihat kelemahan dan kekuatannya itu, maka SCTJJ itu
tidak akan mengalami kesulitan pemanfaatannya karëna SCTJJ
ini tujuannya untuk menghilangkan kelemahannya tersebut.
Analisa SWOT
Analisa lingkungan makro serta perubahan karakteris
tik industri itu disebut sebagai analisa kekuatan, kelemahan,
peluang dan tantangan (SWOT Analysis), setelah itu baru dila
kukan perancangan strateginya. Teknik perancangan strategi
Jawa Pos dalam pemanfaatan SCTJJ ini sesuai dengan konsep
Bottom-Up Marketing yakni menetapkan pemanfaatan SCTJJ seba
gai taktik, barulah rnenyusun strategi yang mendukungnya.
Strategi Jawa Pos
Kesimpulan strategi yang diambil sesuai dengan dreams
pemilik adalah meningkatkan penjualan, melakukan ekspansi
pasar baru ke wilayah Indonesia Barat, serta melakukan pemi
sahan usaha percetakan dan menggabungkan percetakan di ling
kungan Jawa Pos Group maupun di lingkungan Grafiti Pers Group.
Perancangan Sistem
Selanjutnya dilakukan perancangan sistem, tetapi
karena terbatasnya waktu dan data yang diperoleh maka tidak
dapat dibahas masalah teknis detailnya. Kesimpulan yang di
peroleh karena Jawa Pos telah menggunakan teknologi komputer,
maka hanya memerlukan pengintegrasian dan penyesuaian terha
dap sistem yang ada. Meski demikian masih banyak dìbutuhkan
perangkat keras dan perangkat lunak baru dengan biaya besar.
Analisa Strategi Pembiayaan
Tahap akhir evaluasi ini yaitu menganalisa pembiayaan?
nya yang menghasilkan kesimpulan bahwa pemanfaatan SCTJJ ter
nyata menguntungkan Jawa Pos karena dengan hanya menyisihkan 5%
dari hasil pertumbuhan penjualan 28% pertahun selama 5 tahun
dapat mengembalikan investasi termasuk bunga flat 21% pertahun.
Sedang alternatif sumber dana pembiayaan selain kre
dit bank dapat diperoleh dan sewa guna atau pengeluaran
saham dan obligasi. Dari beberapa alternatif itu yang paling
menguntungkan adalah menjual saham baru di pasar modal, kare
na dapat mengeruk laba penjualan saham hingga 7 kali lipat
dari nilai nominalnya. Selain itu dapat menilai kembali akti
vanya sehingga kekayaan perusahaan menjadi tinggi. Dengan
demikian performansinya meningkat serta memperoleh kepercaya
an masyarakat.
Kesimpulan Akhir
Dan analisa secara keseluruhan di atas didapat
kesimpulan akhir dan penulis berkeyakinan bahwa sistem Cetak
Terpadu Jarak Jauh bagi Jawa Pos harus dilakukan agar memi
Jiki keunggulan bersaing sehingga tercapai tujuan dan target
perusahaan.
;;"
1989
T3008
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
AB Susanto
Jakarta: Erlangga, 2014
658.401 SUS m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Elan Dewatono
"ABSTRAK
1. Kebijakan deregulasi pemerintah yang dilakukan pada sektor perhubungan laut
ditujukan untuk mendukung peningkatan ekspor non migas disamping meningkatkan
ikiim usaha dibidang jasa angkutan laut. Kebijakan terselautberhasil dan sejak
deregulasi sejumlah besar perusahaan jasa angkutan laut atau perusahaan pelayaran
baru muncul dan seiring dengan itu penggunaan peti-kemas meningkat pesat.
2. Dari segi teknologi, kapal-kapal peti-kemas berkembang sangat pesat dan saat ini
telah mencapai generasi ke-4, dan dari segi kondisi lingkungan, jasa angkutan laut
dengan menggunakan kapal-peti-kemas termasuk dalam karagori ?turbulence
environment?, dimana perubahan sangat cepat dan sulit diramalkan.
3. Armada kapai peti-kemas semakin diminati karena memiiki keunggulan antara lain
dalam kecepatari transportasi dan sistim pengangkutan intermodal. Demand terhadap
kapal-kapal peti-kemas meningkat dan banyak perusahaan pelayaran merubah
armada kapalnya dari general cargo menjadi semi peti-kemas, termasuk diantaranya
PT Angkutan Pertambangan.
Sementara itu dengan adanya deregulasi maka ikiim persaingan semakin meningkat
karena tidak ada lagi hambatan masuk (barrier to enny) bagi pendatang baru.
4. Iklim persaingan yang sangat ketat dan menjurus kearah persaingan yang tidak sehat
(pure competition), mengakibatkan banyak perusahaan pelayaran goyah dan merubah
pola operasi dan regular liners menjadi tramper atau dari operasi sendiri menjadi
time charter. Sebagian perusahaan berhasil memperbaiki atau mempertahankan
eksitensinya sedang lainnya tidak.
5. PT Perusahaan Pelayaran Angkutan Pertambangan dibawah Departemen Pertambangan Dan Energi, termasuk salah satu diantara banyak perusahaan yang
mengalami hal tersebutdiatas, dimana selain memiliki armada kapal semi peti-kemas
yang merupakan modifikasi kapal general cargo , juga memiliki dan mengoperasikan
kapal angkutan curah (bulk) dan muatan umum (general cargo).
6. Menghadapi situasi persaingan yang semakin keras tersebut disamping armada kapal
yang sudah cukup tua dan menurunnya ¡ntegritas sebagian pimpinan yang bertang
gung jawab terhadap pemasaran jasa angkutan peti-kemas, perusahaan berada dalam
posisi yang gawat.
7. Guna mengatasi hal tersebut pimpinan perusahaan harus mengambil langkah
strategis agar perusahaan tetap dapat dipertahankan; untuk itu perlu dilakukan
Analisa Lingkungan internal perusahaan yang ditujukan khusus meneliti prospek
unit usaha peti-kemas, menentukan Profil Perusahaan, selanjutnya menentukan
pilihan srraregis usaha berdasarkan hasil analisa tersebut.
8. Analisa Lingkungan Eksternal menunjukkan situasi yang cenderung netral, artinya
Iingkungan luar perusahaan tidak terlalu baik dan tidak terlalu buruk bagi
pengembangan armada kapal peti-kemas, sedangkan Profil Perusahaan secara
singkat menurtjukkan bahwa:
- Unggulan bersaing (Competitive Advantage) PT Angkutan Pertambangan adalah
bidang pemasaran, terutama karena dukungan nama yang cukup dikenal.
- Tuntutan Dasar Bisnis (Basic Business Requirements) dimana tingkat industri jasa
angkutan laut saat ini sedang berkembang (growth stage), sulit dipenuhi
perusahaan.
- Fakror-fakror Internal Strategis perusahaan secara umum cenderung Iemah.
9. Analisa SWOT menunjukkan bahwa, karena Kelemahan Internal adalah Kritis
sedangkan Peluang yang ada sekaligus Ancaman cukup besar maka alternatif langkah
strategis yang dapat dipilih adalah turnaround atau defensive.
Penggunaan Matrik Strategi induk (Grand Strategy Matriks) menunjukkan bahwa
karena Pasar berkembang cepat, sedarigkan posisi bersaing lemah maka alternatif
langkah strategis perusahaan (corporate strategy) adalah mulai dari ilkuidasi sampai
concentrated growth. Hal ini mendukung hasil analisa SWOT diatas.
10. Concentrated growth adalah strategi yang memusatkan perhatian kepada bidang
usaha/bisnis yang benar-benar dikuasai perusahaan; untuk mengetahui bisnis mana
yang akan dipiih dilakukan analisa portfolio dengan menggunakan pendekatan model
General Electric Nine Cell Planning Grid.
Hasilnya adalah Jasa angkutan muatan curah yang relatif bersifat ?potential winner?
terhadap unit usaha bisnis Iainnya) merupakan pemusatan perhatian perusahaan yang
dapat dipertahankan.
11. Untuk dapat berhasil melakukan strategi bertahan (defensive) ataupun balik arah
(turnaround), maka perusahaan harus melakukan 2 hal yaitu, pertama Pengurangan
Biaya (Cost Reduction), kedua adalah Pengurangan Asset (Assets Reduction); pra
kondisi lain yang diperlukan adalah pembenahan manajemen puncak agar mampu
melaksanakan strategi diatas.
Selain itu, keunggulan bersaing yang dimiliki perusahaan yaitu bidang marketing
perlu dikembangkan agar tidak lagi mengandalkan ?nama? perusahaan tetapi lebih
kepada sumber daya manusia, serta terus-menerus membenahi kelemahan-kelemahan
internal yang bersifat kritis, dan mengembangkan ?market niche? yang telah
dikuasai.
"
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F. Susatyo Kuncoro
"ABSTRAK
Saat ini perkembangan teknologi informasi khususnya teknologi telekomunikasi
mengalami kemajuan yang sangat pesat, perkembangan ini ditunjang pula oleh kemajuan
teknoIogi inovasi di berbagai bidang, sehingga dipastikan bahwa era masyarakat inforrnasi
akan terjadi. Di Indonesia dengan adanya deregulasi di bidang telekomunikasi pada tahun
1989, menjadikan perusahaan swasta boleh berperan aktif dalam pembangunan prasarana
dan sarana telekomunikasi yang menjanjikan masa depan yang cerah.
PT LA yang menjadi obyek penelitian penulis dalam karya akhir ini, dengan adanya
deregulasi pemerintah di bidang telekomunikasi, ikut serta membantu program pemerintah
dalam membangun prasarana dan sarana telekomunikasi di Indonesia, dimana perusahaan ini
memiliki kegiatan bisnis utamanya yaitu pelayanan jasa aplìkasi jaringan dan komunikasi
data, yang membantu pelanggan mengkomunikasikan data atau informasi penting kepada
pihak yang diinginkannya melalui suatu jaringan komunikasi yang dirancang oleh PT LA.
Jasa yang diberikan kepada pelanggan adalah membangun sistem komunikasi secara total,
dalam arti PT LA dapat membuatkan program atau aplikasi komputer bagi pelanggsn,
menyediakan perangkat keras yang sesuai dengan kebutuhan dan sekaligus juga menyewakan
saluran komunikasi yang dimilikinya sesuai dengan kecepatar) transfer data yang diinginkan
pelanggan.
Kemajuan-kemajuan yang diperoleh PT LA tidak terlepas dari kemajuan teknologi
dalam bidang komputer dan telekomunikasi yang penuh dengan inovasi dan juga dibantu
pula oleh kebutuhan pasar yang pada saat tu sangat mengharapkan dapat mengirim dan
mengakses data-data perusahaan ke pihak lain secara cepat dan murah.
Untuk dapat memperoleh gambaran yang tepat tentang perkembangan PT LA penulis
mengadakan analisis terhadap strategi bisnis yang dijalankan perusahaan dalarn beradaptasi
terhadap lingkungan usaha yang selalu berubah. Setelah penulis mengetahui strategi bisnis
yang dijalankan perusahaan, maka penulis juga harus menganalisis laporan keuangannya
yang merupakan ringkasan dari kegiatan ekonomi yang dijalankan perusahaan. Salah satu
cara untuk melihat kondisi keuangan perusahaan adalah dengan menganalisis laporan
keuangan melalui analisa rasio dan arus kas perusahaan.
Setelah mengevaluasi dan menganalisa perkembangan perusahaan selama 5 tahun
dari tahun 1992 sampai 1996 termasuk didalamnya strategi differentiated yang dijalankan PT
LA dan juga kondisi keuangan perusahaan, maka penulis menyimpulkan PT LA telah
memiliki kekuatan internal yang merupakan competitive advantage perusahaan, yaitu:
? Memiliki hak konsesi khusus yang diberikan oleh pemegang saham yaitu pemanfaatan
jaringan terestrial dan pelayanan jasa aplikasi perbankan yang membuat pesaing sulit
untuk bersaing langsung.
? Ragam layanan produk / jasa yang lengkap dan cakupan wilayah usaha yang luas
membuat PT LA sanggup memberikan solusi secara total.
? Kinerja keuangan perusahaan menunjukkan kecendrungan yang baik, terlihat dan angka
rasio yang semakin mernbaik. PT LA juga dapat mempertahankan tingkat ROE dan
sustainable growth yang relatif stabil.
Sedangkan kelemahan-keIemahan internal yang ada pada PT LA adalah:
? ketergantungan infrastrukiur dengan badan penyelenggara(PT Telkom) membuat PT
LA sulit untuk mengkontrol kualitas yang diberikan kepada pelanggan.
? Diversifikasi produk mengkaburkan bisnis inti perusahaan. Jika tidak diwaspadai oleh
perusahaan, maka dengan adanya aneka ragam jasa yang ditawarkan membuat PT LA
tidak memiliki bisnis inti yang menjadi handalan PT LA.
? Kurangnya kegiatan pemasaran perusahaan. Hal ini terlihat selama 5 tahun nilai biaya
pemasaran rata-rata hanya 2 % dari total biaya usaha.
Walaupun PT LA memiliki kelemahan, PT LA juga menghadapi peluang-peluang
yang ada. Peluang-peluang tersebut adalah:
? Kebutuhan pokok akan teknologi informasi. Pada era informasi seperti sekarang ini
kemajuan bisnis usaha diperlukan sistem komunikasi yang dapat mentransfer data
secara cepat dan murah.
Pada akhirnya, ancaman yang perlu diwaspadai oleh perusahaan adalah:
? Kompetisi yang semakin meningkat Dengan munculnya era perdagangan bebas,
kemungkinan masuknya perusahaan asing dalam bentuk merger, joint Venture atau
global alliances akan mengancam pertumbuhan perusahaan. Juga jika hak konsesi
dihapus oleh Badan Penyelenggara maka akan menjadi ancaman yang serius bagi PT LA.
? PT LA masih memerlukan dana dari pihak pemegang saham untuk menyetor dana baik
dalam bentuk penjaman maupun setoran modal Para pemegang saham sudah pasti
memiliki keterbatasan dalam menyediakan dana yang dibutuhkan PT LA di masa
mendatang. Kondisi tersebut akan mengurangi kemampuan perusahaan untuk
mengembangkan bisnisnya.
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfadil
"The purpose of this research was to analyze the influence of strategic management practice on the intrapreneurship intensity and its impact on the co-operative performance; a survey at the secondary co-operative of Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KP-RI) in Indonesia. The method of research used was explanatory. This method tested the hypothesis about cause and effect among the variables researched. The subject of this research was secondary co-operative KP-RI in Indonesia, They are GKP-RI/PKP-RI province and PKP-RI regency. The population of this research was 204 co-operative. The sample sizes were 102, and were selected based on the simple random sampling. This research has found some important findings. First, strategic management implementation significantly influenced intrapreneurship intensity as of 64%. Secondly, strategic management practice did not significantly influenced the co-operative performance. Its direct influence was only 0,01 %. However, the total influence of strategic management on the co-operative performance was 33%. Thirdly, intrapreneurship intensity significantly influenced the co-operative performance as of 52%. Fourth, strategic management practice and intrapreneurship simultaneously significantly influenced the co-operative performance as of 53%. Based on these findings, it is suggested for the GKP-RI and PKP-RI to conduct management training. This is to enable them to implement the strategic management consistently, which further develop the co-operative intrapreneurship intensity and performance."
2006
MUIN-XXXV-9-Sept2006-25
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>