Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118680 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chairany Savitri
"PT Linknet merupakan perusahaan jasa layanan koneksi internet yang berlokasi di Lippo Karawaci Tangerang. Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 2000 dan telah memiliki beberapa cabang di Indonesia, seperti Surabaya, Semarang dan Biak. Anak perusahaan Lippo Group ini menyediakan produk layanan internet untuk perorangan dan perusahaan. Perusahaan jasa mengutamakan pelayanan prima bagi pelanggannya dan hal ini dapat dicapai dengan kerjasama seluruh pihak di dalam perusahaan. Untuk itu, diperlukan suatu iklim komunikasi yang baik guna tercapainya tujuan perusahaan tersebut. PT Linknet memiliki 64 karyawan dari 5 department. Tanpa memiliki humas, PT Linknet menyerahkan kegiatan internal perusahaan pada divisi HRD dan untuk kegiatan eksternal diserahkan pada divisi marketing. Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti berusaha memperoleh gambaran dan menganilisis bagaimana iklim komunikasi pada PT Linknet dan bagaimana employee communication-nya di dalam perusahaan tersebut. Peneliti juga ingin melihat sejauh mana perusahaan memperhatikan hubungan antar karyawan di dalam perusahaan tersebut. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survey, dengan jumlah responden seluruh karyawan yang ada di PT Linknet, baik itu level staff sampai level manager. Kuesioner yang disebarkan ke responden menggunakan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata responden mengatakan iklim komunikasi di PT Linknet masih kurang baik. Hal ini terlihat dari hasil penelitian pada upward dan downward communication-nya, dimana harapan-harapan mendasar karyawan belum terpenuhi. Seperti upah yang cukup, perlakuan adil, ketenangan bekerja, perasaan diakui, penghargaan atas hasil kerja dan penyaluran perasaan. Namun, pada sideways communication, dinilai sudah cukup baik oleh karyawankaryawannya. Sehingga tercipta suasana kerja yang cukup baik dan kompak. Beberapa saran yang dapat diberikan adalah agar PT Linknet merekrut seorang PR, karena selain baik untuk menjembatani antara perusahaan dengan karyawan, PR juga baik untuk membina hubungan dengan publik eksternal perusahaan. Selain itu, perusahaan diharapkan lebih memperhatikan harapan-harapan karyawan yang mendasar dengan memperhatikan upah yang sesuai, mengadakan program penghargaan dan menyediakan sarana untuk penyaluran perasaan."
2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ashoka Indrasari
"Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang penjualan khususnya dengan metode Direct Selling ini, dalam mewadahi kegiatan kerja dari para anggotanya senantiasa mendorong, melakukan hal tindakan-tindakan yang mengarah pada pencapaian tujuan organisasi) perusahaan untuk dapat melangsungkan keberlangsungan hidup organisasi serta pertumbuhannya dan bila mungkin mendapatkan keuntungan profit sesuai yang diharapkan.
Semakin besar keuntungan yang diharapkan maka semakin besar penjualan yang harus dicapai. Bila jumlah anggota organisasi perusahaan semakin banyak seyogyanya jumlah hasil penjualan pun meningkat.
Anggota organisasi adalah pekerja mandiri atau wirausaha karena bekerja dan bertindak atas kehendak serta kemampuan dirinya sendiri untuk mendapatkan hasil sesuai sebatas kemampuannya tersebut.
Kegiatan/ aktivitas penjualan dimulai dengan adanya usaha upaya individu si pelaku penjualan itu sendiri, karena seberapa besar hasil yang didapatnya tergantung dari seberapa besar upaya usahanya.
Motivasi adalah salah satu variabel faktor yang dapat mempengaruhi dan mendorong upaya orang untuk melakukan aktivitas kegiatannya.
Pada penelitian ini di asumsikan bahwa motivasi kerja si pelaku penjual (disebut wirausaha) juga dipengaruhi oleh kondisi iklim komunikasi organisasi perusahaan tempat ia bekerja. Pengukuran iklim komunikasi dilakukan atas persepsi wirausaha terhadap dimensi iklim komunikasi yang didasarkan penelitian Redding (72) dengan indikator melalui ke lima faktor-faktornya di dalam perusahaan tempatnya bergabung bekerja.
Secara khusus studi dilakukan pada salah satu perusahaan sebagai obyek penelitian yang berlokasi di Jakarta. Analisis data diperoleh dari hasil jawaban angket kuisioner kepada responden terpilih dengan cara tak acak (non probabilitas sampling) dari anggota-anggota perusahaan para wirausaha tersebut.
Hasil analisis data didiskripsikan atas bagian yang menjelaskan hasil jawaban angket dengan secara deskriptif dan prosentase, serta bagian yang dapat menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antara iklim komunikasi sebagai variabel dependen dengan motivasi kerja sebagai variabel independen.
Secara singkat dikemukakan bahwa hasil analisis data yang diolah dengan program komputer SPSS didapat nilai dari faktor-faktor iklim komunikasi dan nilai dari faktor-faktor pengaruh motivasi kerja. Kesimpulan akhir dari hasil perhitungan dengan korelasi sederhana Pearson Product Momen ditemukan adanya hubungan yang bersifat linier positif antara kedua variabel yang diteliti."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14254
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Baiduri Kusumawati
"Pada saat karyawan mulai bekerja dalam suatu perusahaan, ada
harapan-harapan yang dibawanya untuk dapat penuhi.
fkaryawan maupun perusahaan mengharapkan terpenuhiny
Umumnya ke butuhan
ekonomis sebagai faktor utama. Sement ara da lam kadar yang sama
penting tetapi kadang terabaikan, karyawan juga membutuhkan
adanya pemenuhan psikologi s s eb agai i mbal an yang diteri manya.
Be rang kat dar i pemi.k iran t e rsebut , pe rmasa 1 a han pokok yang
akan dika ji dalam pe ne l iti an ini me nyangkut s eb erapa jauh iklim ·
komunikas i yang berkembang memi liki hubongan at au mampu
mempengar uhi motivasi ke r ja ka ryawann ya. Oipilihnya karyawan
Divisi Produksi dalam pene l it i a n i ni karena jumlahnya yang
mayoritas dalam perusahaan dan perannya sebagai moto r yang
menggerakkan proses produksi, bagian terpenting dari aktivitas
oerusahaan manufaktur, seperti PT. Sony Electron.ics Indonesia.
Untuk kebutuhan tersebut penulis mewawancarai 127 responden
sebagai sampel dengan alat bantu kuesioner. Penarikan sampel d it ent u k an secara senga j a (purposive. samp 1 i ng) yang · t erma·suk
dalam teknik non probabilita. Sehingga hasil yang diperoleh pun
tidak daoat . digene.ralisir dalam konteks yang luas. Tipe
oenel .itian ini adalah eksplanatif, untuk melihat hubungan . atau
oengaruh variabel independen (iklim komunikasi dan faktor nonkomunikasi)
dengan variabel dependen (motivasi kerja). Analisis
data kemudian dilakukan dengan menggunakan perhitungan statistik
chi-sauare (X2 ) yang telah ditetapkan pada level p < 0.05. Untuk
menguji kekuatan hubungannya digunakan perhitungan d sommer's.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ·signiflkansi perbedaan dan
korelasi kuat ter hadap otivas i . kerj a karyawan secara kese luruhan
berasal dari ik lim komuni kasi .. Namun seca r a pars i al , aspe k-aspek
vang terc aku p dalam iklim komun i kas i tida s elal u memberikan
signifikansi dan kore l asi kuat terhadap setiap indikato r motivasi
~~e r j a, kecua 1 i t erhadap 1 oya 1 i t as, absens i dan kepuasan pada
oekerjaan . Diket ahui pula bah a f a kt or non komuni kasi turut
mempengar uh i motivasi ke rja karyawan. Terutama karena ga ji dan
fasilitas yang dirasakan memadai, promosi jabatan yang adi l serta
identitas dan keb i jaksanaan perusahaan.
Jadi. motivasi ker ja karya an pa a Divis~ Produksi PT . Sony
Electroni cs Indones i a dipengaruhi baik ole ik lim komunikasi
mauoun fa ktor non komunika-si. Hal ini s eja1ao dengan mode l yang
dikemukakan Herzberg bahwa kepua$an ke r ja, e bagai awal tumbuhnya
motivasi kerja, ditentukan oleh 2 fa ktor, yaitu satisfier (a1at
motivator i k 1 i m komunikasi) dan dissatisfier (faktor
oemeliharaan non komunikasi"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S4030
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Nurhayati
"PT Rajawali Nusantara Indonesia merupakan salah satu BUMN yang memiliki berbagai macam bidang usaha, Selain pengembangan industri gula sebagai core businessnya. PT RNI terus mengkonsolidasikan usahanya dengan mengembangkan SDM dan memperbesar usahanya di bidang farmasi, perdagangan, industri kulit, pakan ternak dan agrobisnis dengan diversifikasi pertanian, kehutanan yang meliputi industri teh dan kelapa sawit. Pesatnya perkembangan perusahaan salah satunya ditandai dengan perkembangan aset yang pada tahun 1991 hanya berjumlah Rp. 496 milyar menjadi Rp. 1,1 trilyun di tahun 1996. Hal ini tentu saja membawa konsekuensi logis semakin kompleksnya struktur organisasi dan iklim komunikasi atau aktivitas komunikasi yang terjadi dalam organisasi. Sebagai sebuah perusahaan yang tengah berkembang maka PT RNI tentu tidak bisa begitu saja mengabaikan persoalan tersebut mengingat pengaruhnya yang begitu besar terhadap keberhasilan perusahaan.
Konsep iklim komunikasi mencakup persepsi pesan dan kesan yang berhubungan dengan kejadian yang berlangsung dalam organisasi. Berdasarkan penelitian secara empirik, para pakar ilmu komunikasi terutama Redding dan Dennis berpendapat adanya lima faktor ideal yang melekat dalam iklim komunikasi yaitu supportiveness; participation decision making; trust, confidence and credibility; openness and candor; high performance goals.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap key informants di PT RNI maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa iklim komunikasi yang selama ini berlangsung di PT RNI relatif baik. Mayoritas pimpinan menyadari pentingnya dukungan atasan kepada bawahan dalam melaksanakan tugas dan mengembangkan ide-ide yang inovatif. Demikian juga halnya dengan komunikasi lisan atau komunikasi dua arah, dipandang sebagai jenis atau bentuk komunikasi yang lebih memungkinkan terbentuknya iklim komunikasi yang relatif terbuka dan dialogis antara atasan dan bawahan. Dalam proses pengambilan keputusanpun, pimpinan biasanya terlebih dahulu berupaya untuk mendapatkan informasi, usulan dan saran dari bawahan sebagai pengembangan ide demi mendapatkan berbagai alternatif yang mungkin dapat membantu dalam pemecahan masalah. Sedangkan berkaitan dengan sosialisasi dan akses informasi tentang kebijakan atau keputusan perusahaan, mayoritas mengaku selama ini berjalan tanpa ada persoalan yang cukup berarti. Mayoritas informan mengakui bahwa iklim komunikasi di lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang besar implikasinya bagi peningkatan motivasi kerja dan kesadaran karyawan akan makna perannya.
Namun demikian ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan. Pertama, perlu ditingkatkannya pengakuan dan penghargaan atasan terhadap prestasi atau keberhasilan bawahan dalam melaksanakan tugas. Persoalan kedua yang harus diperhatikan adalah menyangkut pernyataan beberapa informan yang secara eksplisit menyampaikan harapan diberlakukannya pertemuan rutin dan ditingkatkannya dialog atau diskusi internal. Hal ini perlu, selain sebagai media sosialisasi informasi secara jujur dan konkret juga sebagai salah satu bentuk media transfer of knowledge yang dapat meningkatkan self confident dan motivasi kerja bawahan karena perasaan dianggap penting oleh atasan. Ketiga, berkaitan dengan terdapatnya kekurangan menyangkut komunikasi atau sosialisasi informasi secara tertulis tentang beberapa persoalan. maka pimpinan perusahaan perlu lebih memperhatikan hal tersebut karena bagaimanapun juga komunikasi semacam ini tetap merupakan sesuatu yang penting sehingga karyawan memiliki pemahaman yang komprehensif tentang persoalan yang ada. Hal ini penting sebagai salah satu bentuk pengakuan atasan terhadap keberadaan bawahan sehingga semakin meningkatkan motivasi kerja dan membuka gairah kesadaran pribadinya untuk mendukung keberhasilan perusahaan mewujudkan misinya menjadi holding company dengan kinerja terbaik di bidangnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T4929
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widodo Muktiyo
"ABSTRAK
Tesis ini membahas hasil penelitian mengenai Iklim Komunikasi Sebagai Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Kerja di P2G Madubaru PT, sebuah pabrik gula yang berlokasi di Yogyakarta.
Penelitian ini mengacu pada aasumsi bahwa keberadaan iklim komunikasi dalam organisasi perusahaan mempunyai pengaruh dalam pencapaian tingkat kepuasan kerja karyawannya. Tipe penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif yang mencoba menjelaskan hubungan antar veriabel. Dengan menggunakan analisis korelasional dicoba dihubungkan antara variabel bebas iklim komunikasi yang meliputi daya dukungan, kepercayaan, partisipasi dalam pengambilan keputusan dan keterbukaan dengan variabel terikat tingkat kepuasan kerja.
Sedangkan yang dijadikan populasi adalah karyawan tetap P2G Madubaru PT yang jumlah keseluruhan ada 775 orang. Pemilihan objek penelitian ini didasarkan pertimbangan bahwa pada perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Keraton Kasultanan Yogyakarta sehingga diharapkan dapat memberikan suatu wawasan baru dalam terminologi Budaya Jawa. Untuk pengambilan sampel penelitian digunakan tehnik Stratified Random Sampling supaya masing-masing bagian dari populasi dapat terwakili secara proporsional dan dapat memberi gambaran secara utuh.
Dari permasalahan tersebut peneliti menarik suatu hipotesa bahwa "Apakah ada hubungan dan pengaruh antara iklim komunikasi dengan tingkat kepuasan kerja". Hasil penelitian melalui uji korelasi menunjukkan bahwa masing-masing variabel yang tercakup dalam iklim komunikasi mempunyai hubungan yang positif terhadap tingkat kepuasan kerja. Faktor kepercayaan mempunyai nilai yang paling besar (0,7706) dalam mewujudkan tingkat kepuasan kerja. Sedangkan partisipasi dalam pengambilan keputusan mempunyai nilai yang paling kecil yai.tu 0,6202. Hal ini menunjukkan bahwa aspek mempercayai bawahan ataupun tidak terlalu mendekti bawahan mempunyai sumbangsih yang besar dalam mewujudkan tingkat kepuasan kerja yang tinggi. Sedangkan keterlibatan dalam pengambilan keputusan tidak begitu dirisaukan oleh karyawan. Ini berarti bahwa situasi kerja dalam lingkup Budaya Jawa lebih menonjolkan aspek menghargai diri orang lain atau "nguwongke" bawahan.
Disamping itu dilihat dari masa kerja, tingkat pendidikan dan faktor usia karyawan menunjukkan bahwa masa kerja paling banyak mempengaruhi hubungan antara faktor daya dukungan dan tujuan prestasi yang tinggi dengan tingkat kepuasan kerja. Tingkat pendidikan paling banyak mempengaruhi hubungan antara faktor kepercayaan dan partisipasi dalam pengambilan keputusan dengan tingkan kepuasan kerja. Sedangkan faktor usia paling banyak mempengaruhi hubungan antara faktor keterbukaan dengan tingkat kepuasan kerja."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sulistiani
"Seorang pemimpin adalah penentu jalannya suatu organisasi atau perusahaan. Organisasi/perusahaan akan hidup dan berkembang di bawah satu pimpinan, tetapi pada suatu saat akan menurun kredibilitasnya karena adanya penggantian pimpinan. Untuk menjadi pemimpin yang tangguh yang dapat diterima oleh semua bawahan tidaklah mudah, karena ada kriteria-kriteria tertentu yang harus diperhatikan dan dipenuhi oleh pemimpin.
Dalam tesis yang berjudul "Peranan Gaya Kepemimpinan terhadap Iklim Komunikasi : Kasus dalam Sebuah Lembaga Penelitian" ini, peneliti mencoba mengkaji bagaimana persepsi bawahan terhadap sikap dan perilaku pimpinan dalam menghadapi dan mengelola bawahan yang terdiri dari selain karyawan aciminsitrasi juga para sfaf peneliti dan pengajar, di mana bawahan staf merupakan individu yang cenderung biasa mandiri dan serba tahu, serta bagaimana pengaruh gaya tersebut terhadap iklim komunikasi.
Dalam melaksanakan fungsinya, pemimpin tidak bisa tidak melakukannya dengan komunikasi dan dapat lebih mengarah kepada komunikasi interpersonal. Dengan komunikasi interpersonal diharapkan masing-masing pihak akan lebih saling terbuka dan percaya, bila pihak yang terlibat dapat menyamakan atau paling tidak memahami kebutuhan, persepsi dan harapan yang lama. Selain itu dalam hubungan semacam itu pemimpin harus dapat lebih bertindak sebagai pendengar untuk menyimak keluhan, saran/opini bawahan baik mengenai suatu masalah maupun mengenai diri pemimpin sendiri, dan bertindak lebih suportif dan empati. Pemimpin yang merupakan pendengar yang baik, cenderung akan mempunyai hubungan yang baik dan dipercaya oleh bawahan dan ini akan membawa iklim yang mendukung bagi semangat kerja serta peningkatan kinerja bawahan. Dengan komunikasi yang merupakan salah satu prinsip memotivasi bawahan, pemimpin memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengutarakan imbalan apa yang diharapkan dari "effort" yang telah dikeluarkannya. Sehingga bawahan akan merasa puas dan lebih bersemangat dalam melakukan tugas-tugasnya.
Dari hasil temuan dapat disimpulkan bahwa hal yang baku dalam masalah yang dihadapi para bawahan terutama staf adalah kurangnya hubungan interpersonal dan komunikasi yang efektif, sehingga informasi dan penjelasan tentang kebijakan-kebijakan yang berlaku di Lembaga tidak diterima dengan semestinya oleh bawahan yang menimbulkan ketidak pastian juga keraguan. Ketidak jelasan informasi dapat pula menyebabkan perbedaan persepsi terhadap informasi tersebut, dan akhirnya akan berakibat pula menyebarnya "gosip" yang telah menyimpang dari informasi yang sebenarnya. Hal ini bisa terlihat dalam sikap bawahan (staf) terhadap visi, misi dan arah tujuan organisasi serta gaya kepemimpinan partisipatip dan orientasi pada tugas yang diterapkan di Lembaga, di mina tanggapan mereka kurang selaras dengan kebijakan pimpinan mengenai pemahaman hal-hal tersebut.
Di dalam jaringan komimikasi yang "all channel" berarti adanya keterbukaan dan kepercayaan. Tetapi bila keterbukaan dan kepercayaan sifatnya "selektif?, maka kecenderungan munculnya jaringan komunikasi lain ("grapevine") di dalam jaringan formal yang ada, yang akhirnya dapat membentuk kelompok. Dan jaringan maupun kelompok lain ini memang diperlukan oleh bawahan, karena kelompok iui dapat merupakan wadah tempat bawahan berkeluh kesah, tempat memperoleh informasi yang tidak diperoleh dari saluran resmi dan menupakan pendukung mereka sebagai anggota kelompok.
Dari hasil temuan penelitian, didapat kesimpulan secara keseluruhan bahwa gaya kepemimpinan bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi iklim komunikasi, tetapi karena organisasi merupakan suatu sistem di mana setiap elemen saling tergantung satu sama lainnya, maka elemen-elemen dalam organisasi termasuk lingkungan yang sifatnya dinamis juga ikut berperan dalam mempengaruhi iklim komunikasi."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Listi Herlistiani
"Marketing Communication Strategy at Property Company During Crisis In 1997 a Case Study in PT Bumi Serpong DamaiA case study toward Property Company during Economic Crisis in Indonesia, which starting in 1997, in the field of Communication Science, specifically in Communication Management is very rare. More to writer's knowledge, there is no such study ever written in Communication Science Graduate Program -- University of Indonesia, in which becomes writer's interest.
The 1997 crisis gave negative impact to Indonesian economic, including in Property area. Crisis began from the economic un-stabilize marked by Government regulation to close down 16 Banks. When the 16 Bank's being liquidated, most of Property Company in Indonesia went into bankruptcy because of their foreign currency (US$) debt. It is also a fact that most Banks in Indonesia invested in Property business or even own it as its subsidiary company.
PT Bumi Serpong Damai (BSD) is one of those who does not really hit by the crisis. That because of; (1st), there is only a small portion of it's debt in foreign currency and (2nd), BSD still have spare land to build, which in the crisis time the management used a new approach in its marketing communication by invented some innovation as to keep BSD in its production and still promote through a limited mass media. Some innovation being invented by BSD later on become a role model for other Property Company as lesson learned.
Writer used a qualitative study with descriptive analysis method of this case study, by having some informant as its primary data sources and also other written sources or relevant research study which already being published. Unit Analysis is the Organization itself with `life story' as its style to write.
By taking the best advantage in communication strategy and using strategy management approach, BSD has proven to be survived in the crisis time. This success supported by having a good media strategy and also a very good coordination between marketing/promotion division and its public relation activity, on which both division are in the same department. With having some innovation, BSD, in the restructuring period, do not restructure its employee nor having a company reposition during crisis, but more to do efficiency in all department. The founder (Ciputra) is the person behind all the success that influent the management with his team leader style.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10692
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Damayanti
"Komunikasi dalam organisasi mengambil peranan panting dalam mewujudkan terlaksananya fungsi-fungsi organisasi. Persepsi anggota organisasi menyangkut proses komunikasi dalam organisasi, hubungan antara atasan bawahan dan sebaliknya, hubungan antara sesama karyawan, perilaku dalam organisasi, serta keyakinan dan kepercayaan yang tinggi terhadap organisasi, menggambarkan iklim komunikasi organisasi yang bersangkutan. Iklim komunikasi organisasi yang positif dapat mendorong tercapainya tujuan organisasi. Oleh sebab itu penelitian ini ingin mengetahui bagaimana iklim komunikasi organisasi berkembang pada masa transisi, serta bagaimana peranan iklim komunikasi dalam organisasi dan peranan pimpinan dalam menciptakan iklim komunikasi organisasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma kontsruktivisme, sementara metode penelitian adalah studi kasus dengan disain penelitian single case-multilevel analysis. Pengumpulan data diperoleh dari observasi, wawancara mendalam dan dokumen organisasi. Narasumber sebagai informan yang dipilih secara sengaja telah memperkaya data yang diperoleh. Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah teori-teori yang berkaitan dengan komunikasi organisasi diantaranya aliran komunikasi dalam organisasi, manajemen, yang berhubungan dengan kepuasan, kecukupan informasi dan komitmen terhadap tujuan pencapaian organisasi, kepemimpinan dan sebagainya.
Dari penelitian diperoleh gambaran bahwa pada masa transisi ini para karyawan dihadapkan dengan situasi yang ambigu akibat ekuivokalitas komunikasi, ketidakpastian juga dirasakan karena gaya kepemimpinan yang diterapkan dalarn organisasi. Pemahaman yang kurang mendalam terhadap visi, misi dan budaya organisasi tergambar melalui perilaku karyawan yang cenderung bersikap apatis, masa bodoh dan selalu harus dituntun oleh atasan. Meski demikian sikap optimisme karyawan tetap ada karena keyakinan pemerintah tidak akan melikuidasi NRI. Tetapi sikap optimisrne raja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan tindakan dan perilaku yang mendukung sikap tersebut.
Penelitian juga menunjukkan bahwa perubahan status organisasi dari perusahaan jawatan menjadi perusahaan persero belum mampu mengubah pola kerja dan Pola pikir karyawan dengan segera. Masih dibutuhkan waktu panjang untuk mengubah pola pikir dan pola kerja yang sudah puluhan tahun tertanam dalam watak karyawan TVRI. Harus ada niat yang sungguhsungguh dari pimpinan dan pemerintah selaku pemegang saham terbesar dalam TVRI, untuk membawa TVRI mejadi satu lembaga penyiaran professional di tanah air."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T14301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Adipurwa
"ABSTRAK
Iklim komunikasi merupakan gambaran persepsi (evaluasi secara makro) tentang peristiwa komunikasi, perilaku manusia, pengharapan, konflik antar pribadi, peluang untuk pertumbuhan organisasi dan respon pegawai terhadap orang lain di dalam maupun di luar organisasi, serta mem pengaruhi cara-cara anggota organisasi bertingkah laku dan berkomunikasi.
Permasalahanya adalah apakah persepsi tentang iklim komunikasi mcmpunyai hubungan dengan sikap terhadap pelayanan. Apakah hubungan itu bersifat positif atau negatif Penelitian pada perusahaan PT Citra Marga Nusaphala Persada untuk mengetahui hubungan antara persepsi tentang iklim komunikasi dengan sikap terhadap pelayanan dari pengumpul tol.
Iklim komunikasi meliputi unsur daya dukung, partisipasi dalam pembuatan keputusan, kepercayaan, keterbukaan dan tujuan kinerja tinggi. Sikap terhadap pelayanan meliputi sikap secara kognitif, sikap secara afektif dan sikap sccara konatif. Juga akan dilihat apakah dengan masuknya variabel kontrol masa kerja dan jenis kclamin mempunyai pengaruh terhadap hubungan tersebut.
Frekuensi hubungan dari setiap unsur-unsur pada persepsi tentang iklim komunikasi sangat rendah dan sikap terhadap pelayanan sangat positif Unsur daya dukung mempunyai nilai paling tinggi diantara unsurunsur lainnya. Frekuensi hubungan hampir sama antara unsur-unsur pada persepsi tentang iklim komunikasi dengan sikap terhadap pelayanan secara kognitif, afektif dan konatif. Analisis korelasi menghasilkan hubungan antara kedua variabel positif semua dengan klasifikasi tidak kuat. Analisis korelasi parsial dengan variabel kontrol untuk masa kerja menghasilkan nilai hubungan yang positif dengan klasifikasi lemah kecuali untuk masa kerja 3 - 6 tahun dengan partisipasi dalam pembuatan keputusan mempunyai hubungan yang negatif. Bagi variabel kontrol jenis kelamin menghasilkan hubungan yang positif semua dengan klasifikasi lemah. Jenis kelamin wanita mempunyai hubungan yang lebih kuat dibandingkan dengan jenis kelamin pria.
Kesimpulannya ialah persepsi tentang iklim komunikasi mempunyai hubungan yang positif dengan klasifkasi tidak kuat dengan sikap terhadap pelayanan. Meningkatkan persepsi tentang iklim komunikasi tidak mempunyai hubungan yang kuat dengan semakin positifnya sikap terhadap pelayanan. Demikian juga sebaliknya, semakin rendahnya persepsi tentang iklim komunikasi tidak mempunyai hubungan yang kuat dengan semakin negatifnya sikap terhadap pelayanan."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>