Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105617 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alan Wijaya
"ABSTRAK
Main issues frequently faced by communities living in the city of Jakarta is salt water intrusion. This paper analyzes the extent of the distribution of saltwater contamination to coastal aquifers in Jakarta, the method used is the open source program FREEWAT. modeling is carried out in five scenarios, namely (1) reduction of 50% of groundwater use, (2) reduction of 25% of groundwater use, (3) existing groundwater use in 2012, (4) increase of 25% of groundwater use, and (5) increase of 50% of groundwater use. From the modeling results, the distribution of saltwater contamination on each layer of the aquifer of Jakarta. In unconfined aquifer the existing condition is scenario 3 intrusion as far as 1.604 m, on scenario 1 there is an intrusion decrease of 38%, in scenario 2 there is an intrusion decrease of 13%, in scenario 4 there is an increase in intrusion by 17% and on scenario 5 increase intrusion by 25%. In upper confined aquifer, the existing condition, namely scenario 3, has occurred as much as 1.809 m intrusion, in scenario 1 there is an intrusion decrease of 23%, in scenario 2 there is an intrusion decrease of 8%, in scenario 4 there is an increase in intrusion by 19% and in scenario 5 increase intrusion by 26%. In middle confined aquifer, the existing condition is scenario 3, 1.927 m intrusion occurs, on the scenario 1 there is an intrusion decrease of 23%, in scenario 2 there is an intrusion decrease of 9%, in scenario 4 there is an increase in intrusion by 16% and in the scenario 5 increase intrusion by 22%. "
Bandung : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2019
627 JTHID 10:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fachry Anindyo
"Kepadatan penduduk dan dinamika perkembangan DKI Jakarta yang begitu masif ini menyebabkan timbulnya berbagai macam permasalahan lingkungan, salah satu yang menjadi isu strategis pencemaran di wilayah pesisir pantai seperti DKI Jakarta adalah degradasi air tanah akibat pengaruh intrusi air asin. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi persebaran fasies kimia air tanah pada akuifer tidak tertekan cekungan air tanah Jakarta bagian utara, mengidentifikasi zonasi persebaran intrusi air asin yang ada di akuifer tidak tertekan cekungan air tanah Jakarta bagian utara, serta mengidentifikasi sumber salinitas air tanah pada akuifer tidak tertekan Cekungan Air Tanah Jakarta bagian utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis terhadap hasil beberapa pengolahan data antara lain yaitu penampang bawah permukaan dan stratigrafi, kontur muka air tanah dan pola alirannya, fasies kimia air tanah, kontrol kandungan air tanah, zonasi salinitas, serta sumber salinitas tersebut. Data yang digunakan untuk pengolahan yaitu 56 data yang merupakan hasil dari pemantauan yang dilakukan oleh Balai Konservasi Air Tanah Jakarta (BKAT) pada tahun 2021 pada sumur pengamatan yang terdiri dari sumur gali dan sumur bor dangkal dengan kedalaman hingga 40 meter. Hasil analisis menunjukkan bahwa stratigrafi daerah penelitian berupa sedimen aluvium dan endapan pematang pantai yang bersifat karbonatan. Analisis kontur dan aliran muka air tanah menunjukkan adanya anomali di beberapa tempat yang ditandai kemunculan konus (conus drawdown) sebagai penanda terdapat penurunan muka air tanah yang cukup signifikan pada wilayah penelitian. Analisis fasies kimia air tanah menunjukkan terdapat 35 data sumur berupa sodium chloride (NaCl) dan sejenisnya (fasies yang mengandung sodium dan chloride). Zonasi tingkat keasinan air tanah serta zonasi pengaruh kontaminasi air asin menunjukkan setidaknya terdapat 18 titik sumur yang teridentifikasi mengalami intrusi air asin. Sumber intrusi air asin tersebut diidentifikasi berasal dari intrusi air laut yang terjadi sekarang maupun air laut yang terjebak dalam batuan (air konat) dan antropogenik (aktivitas manusia). Hasil analisis zonasi tingkat keasinan air tanah dan zonasi pengaruh kontaminasi air asin memiliki hubungan yang berbanding lurus terhadap fasies kimia air tanahnya yang didominasi oleh fasies sodium chloride.

The population density and dynamics of the massive development of Jakarta City have caused various kinds of environmental problems, one of which is a strategic issue of pollution in coastal areas such as Jakarta City is groundwater degradation due to the influence of saltwater intrusion. This study aimed to identify the distribution of hydrochemical facies, identify the zoning distribution of saltwater intrusion, and identify sources of groundwater salinity in unconfined aquifers of the northern part of the Jakarta Groundwater Basin. The method used in this study is an analysis of the results of several data processing, including subsurface and stratigraphic sections, groundwater table contours and flow patterns, groundwater chemical facies, groundwater content control, salinity zoning, and the source of the salinity. The data used for processing are 56 data which are the result of monitoring carried out by the Balai Konservasi Air Tanah Jakarta (BKAT) in 2021 on observation wells consisting of dug wells and shallow bore wells with a depth of up to 40 meters. The results of the analysis show that the stratigraphy of the study area is in the form of alluvium sediments and carbonated coastal embankments. Contour analysis and groundwater flow showed that there were anomalies in several places marked by the appearance of cones (drawdown) as a sign that there was a significant decrease in groundwater level in the study area. Chemical facies analysis of groundwater shows that there are 35 data wells in the form of sodium chloride (NaCl) and the like (facies containing sodium and chloride). The zoning of the groundwater salinity level and the zoning of the influence of saltwater contamination showed that at least 18 well points were identified as experiencing saltwater intrusion. The source of the saltwater intrusion is identified as coming from seawater intrusion that is currently occurring as well as seawater trapped in rocks (conate water) and anthropogenic (human activity). The results of the zoning analysis of groundwater salinity level and the zoning of the influence of saltwater contamination have a directly proportional relationship to the chemical facies of the groundwater which is dominated by the sodium chloride facies."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ngakan Putu Purnaditya
"ABSTRAK
Intrusi air laut merupakan salah satu masalah kualitas air tanah yang dapat dimodelkan secara matematika. Model matematika diformulasikan dalam bentuk persamaan diferensial parsial yang kemudian solusi persamaan dapat dilakukan secara numerik. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menyimulasikan secara numerik intrusi air laut pada suatu akuifer terkekang. Untuk menyimulasikan intrusi air laut, diperlukan persamaan aliran air tanah dependent-density atau persamaan air tanah yang mengakomodir perubahan massa jenis terhadap ruang dan waktu. Penelitian ini menggunakan persamaan aliran air tanah dependent-density yang pernah dikembangkan oleh Kurnia (2012). Persamaan lain yang diperlukan adalah persamaan transpor adveksidispersi dan gradien perubahan massa jenis terhadap perubahan konsentrasi. Diskritasi persamaan diferensial menggunakan metode Finite-Difference melalui skema Alternating Direction Implicit (ADI). Simulasi model dilakukan dengan menyusun program pada bahasa Visual Basic for Application (Excel-VBA). Model diperlakukan dengan 2 kondisi simulasi yaitu tanpa dan dengan pemompaan akuifer. Hasil akhir simulasi menggambarkan kondisi model sebelum dan setelah intrusi air laut sesuai dengan kodisi teoritisnya.

ABSTRACT
Seawater intrusion is one of the groundwater quality problems which can be simulated as a mathematical model. The mathematical model is formulated as the partial differential equation (PDE) and the solution of the PDE is obtained numerically. The Main objective of this research to simulate seawater intrusion phenomena numerically in the confined aquifer. Dependent-density groundwater flow model is necessary to simulate seawater intrusion phenomena. This research employs the dependent-density groundwater flow
model which developed by Kurnia (2012). The other equations to complete simulation are advection-dispersion transport model and the gradient of the changes of fluid density to the changes of concentration constituent. Discretization of PDE is conducted using the Finite-Difference method through Alternating Direction Implicit (ADI) scheme. Simulation is conducted by developing computer programming. Visual Basic for Application (Excel-VBA) is chosen for this research. There are 2 conditions of simulation follows without and by pumping aquifer. The final result of simulation describes both of
the model condition, before and after pumping aquifer are appropriate to the theoretical condition."
2018
T50375
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Hamid
"Pembangunan kota Jakarta yang semakin pesat mengakibatkan kebutuhan air bersih menjadi semakin meningkat. Produksi Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya yang masih sangat terbatas (sekitar 60%) belum dapat memenuhi kebutuhan pengguna/pemakai air baik untuk dornestik maupun komersil. Hal ini menyebabkan pemanfaatan airtanah menjadi semakin besar dan tidak terkendali.
Suatu perkiraan keseimbangan airtanah di Jakarta, oleh Bank Dunia (1990) menyebabkan bahwa konsumsi air dari sumur dangkal sebesar 200 juta m3 per tahun dan sumur bor sebesar 95 juta m3 per tahun, sedangkan resapan air hanya sebesar 114 juta m3 per tahun. Dengan demikian terjadi ketidakseimbangan antara pengambilan dengan ketersediaan air, yaitu terdapat kekurangan sebesar 181 juta m3 air resapan per tahun. Perhitungan ini mengindikasikan bila konsumsi air terus seperti sekarang, maka ketersediaan airtanah di Jakarta hanya cukup untuk 10 tahun lagi.
Pesatnya laju penggunaan airtanah yang berlebihan atau tidak terkendali ini, akan berdarnpak bagi kawasan Jakarta, seperti penurunan muka airtanah, intrusilpenyusupan air lautlasin, dan penurunan permukaan tanah atau amblesan. Instrusi/penyusupan air asin menyebabkan kualitas airtanah menjadi terkontaminasi sehingga berubah dari tawar menjadi payau sampai asin. Untuk itu perlu segera diantisipasi terjadinya perluasan wilayah sebaran intrusi air asin di Jakarta, antara lain dengan mengetahul kondisi lingkungan wilayah sebaran intrusi air asin tersebut baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka secara khusus dapat dirumuskan masalahnya, yaitu:
1. Di wilayah mana terdapat airtanah dangkal yang terintrusi air asin di wilayah Jakarta.
2. Bagaimana kondisi lingkungan pada wilayah airtanah dangkal yang terintrusi air asin di wilayah Jakarta.
Tujuan yang ingin dicapai dalam tesis ini adalah:
1. Untuk mengetahui wilayah airtanah dangkal yang terintrusi air asin di wilayah Jakarta
2. Untuk mengetahui kondisi lingkungan pada wilayah airtanah dangkal yang terintrusi air asin di wilayah Jakarta.
Hipotesis: Airtanah dangkal yang terintrusi air asin di Jakarta terdapat di wilayah dengan kondisi lingkungan (1) curah hujan yang kering, (2) sifat fisik tanah dan batuan yang lambat menyeraplmeiuluskan air, (3) letaknya dekat dengan pantai, (4) muka airtanah berada di bawah laut, (5) luas lahan terbangunnya tinggi, (6) penduduknya padat.
Metode Penefitian:
1. Kriteria Tingkat Keasinan Airtanah
Dalam menganalisis intrusi air asin dengan pendekatan kualitas airtanah digunakan klasifikasi keasinan airtanah Jakarta yang telah disepakati oleh Panitia Ad Hoc Intrusi Air Asin (PAHIAA) di Jakarta pada tahun 1986 oleh beberapa instansi terkait, seperti Direktorat Geologi Tata Lingkungan, Lembaga Geoteknologi LIPI, PAM Jaya dan Puslitbang Pengairan. Adapun kriteria tersebut adalah Daya Hantar Listrik (DHL) air tawar (< 1500 umhos/cm), air agak payau (>1500 - < 5000 umhos/cm), air payau (> 5000 - < 15000 umhos/cm), air asin (> 15000 - < 50000 umhos/cm), brine (> 50000 umhos/cm), dan Klorida air tawar (< 500 mg/l), air agak payau (> 500 - < 2000 mg/l), air payau (> 2000 - 5000 mg/l), air asin (> 5000 - 19000 mg/l), brine (> 19000 mg/l).
2. Metode korelasi peta (Overlay peta) merupakan metode dengan melakukan pertampalan peta, dalam hal ini peta wilayah intrusi air asin dengan peta kondisi lingkungan di Jakarta. Hasil dari analisis tersebut dapat menjelaskan korelasi kondisi lingkungan yang ada pada wilayah airtanah dangkai yang terintrusi air asin.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah:
1. Wilayah airtanah dangkal yang terintrusi air asin tersebar di seluruh kecamatan pada bagian utara Jakarta, dan sebagian lagi berada di bagian barat dan timur Jakarta, serta di bagian tengah (pusat) Jakarta.
2. Kondisi Lingkungan fisik pada wilayah airtanah dangkal yang terintrusi air asin di Jakarta adalah: muka airtanah berada di bawah muka laut (< 0 dml), curah hujan yang kering ( < 1600 mm -1800 mm), sifat fisik tanah dan batuan kurang/lambat menyerap/meluluskan air (lempung, permeabilitas lambat, drainase terhambat, tekstur flatus), letaknya dekat dari pantai Sedangkan kondisi lingkungan binaan dan Iingkungan sosiat pada wilayah airtanah dangkal yang terintrusi air asin sebagian besar luas lahan terbangunnya sangat luas (> 80%) dan penduduknya kurang padat (< 12.385 jiwa/km2) sampai sangat padat (> 41.117 jiwa/km2).
Berdasarkan data dan kesimpulan tersebut di atas, maka penggunaan airtanah di Jakarta khususnya airtanah dangkal yang sangat tinggi terutama di dalam menunjang aktivitas kehidupan penduduknya perlu dilakukan upaya-upaya pengendalian, penghematan dan pemantauan. Jika kondisi ini terus berlangsung akan memberikan dampak terhadap ketersediaan dan ketersinambungan sumberdaya air di Jakarta. Untuk perlu dilakukan beberapa langkah yang dapat menjaga kelestarian airtanah dan terpenuhinya kebutuhan penduduk akan air bersih, antara lain melalui :
1. Pengendalian penggunaan airtanah dengan melaksanakan penghematan atau membatasi penggunaan airtanah, seperti:
- Meningkatkan kemampuan PAM Jaya untuk dapat melayani kebutuhan air bersih penduduk dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat
- Menjadikan airtanah sebagai komoditi ekonomi yang bernilai tinggi, sehingga bukan lagi sebagai barang yang gratis.
2. Pemantauan terhadap penggunaan airtanah harus dilakukan oleh semua pihak yang terkait baik masyarkat, dunia usaha dan pemerintah, sehingga semuanya menyadari pentingnya fungsi, peran dan keberadaan airtanah.
3. Penetapan zona konservasi airtanah yang membagi Jakarta ke dalam wilayah-wilayah yang boleh, boleh tetapi dengan perlakuan khusus, dan tidak boleh dimanfaatkan airtanahnya, merupakan suatu yang sangat tepat, Tetapi dalam pelaksanaannya perlu dibarengi dengan disiplin, sanksi dan peraturan yang mengikat semua pihak dan aspek kehidupan.
4. Pemberlakuan yang lebih ketat dan tegas terhadap Keputusan Gubernur No. 17 Tahun 1992 tentang pembuatan sumur resapan. Walaupun pemberlakuan keputusan tersebut baru pada tahun 1992 dan ditujukan pada pemohon ijin Mendirikan Bangunan (IMB), tetapi hendaknya pada rumah-rumah yang telah dibangun sebelum tahun 1992 hendaknya terus dihimbau dan dipantau untuk dapat pula membuat sumur resapan atau melaksanakan penghijauan di halaman rumah atau daerah terbuka hijau dengan jenis tanaman yang mampu menyerap air.
5. Pengalihan fungsi lahan terbuka hijau atau lahan-lahan yang berfungsi sebagai daerah resapan air hendaknya tidak terjadi lagi, karena selain dapat menghambat proses peresapan air ke dalam tanah, juga dapat meningkatkan penguapan air dan memperbesar air larian.
6. Penyuluhan akan pentingnya arti dan peran keberadaan airtanah sebagai bagian dari siklus hidrologi, sehingga penggunaannya harus dihemat, efektif dan efisien dapat dilakukan meialui lembaga-lembaga sosial masyarakat, sekolah, Ulama, dan pertemuan-pertemuan yang sifatnya informal yang dilakukan oleh tokoh-tokoh masyarakat setempat.

The ever rapid development of Jakarta resulted in an ever Increasing water need. The limited product of Municipal Water Works (PAM) Jaya cannot fully meet the requirement of water users for domestic and commercial purposes only 60% is presently. That's why groundwater utility increase and became ever uncontrollable.
Balanced prediction of Jakarta groundwater by World Bank (1990) indicated that water consumption of shallow groundwater is 200 million m3 per year and deep well is 95 million m3 per year while water infiltration is only around 144 million per year. Hence, there is an imbalance between water consumption and water storage. There is a deficit of 181 million m3 of water that need to infiltrate and percolate per year. This calculation indicated that if water consumption continue to remain as it is to day, hence, the availability of groundwater storage in Jakarta will only be enough for ten more years.
The growth of groundwater uncontrolled use will have an impact on Jakarta area, like decreasing water table , salt water Intrusion, and subsidence of soil surface. Salt water intrusion contaminate groundwater and thus lowering the quality and change the taste of fresh water with the increase of groundwater usage therefore, the extent of salt water enrichment will grow.
Based on the above background, therefore the problem area of the research follows:
1. Which area contain salt water intrusion of shallow groundwater in Jakarta
2. How is the environmental condition in areas of shallow groundwater with intrusion by salt water.
Objectives of this study are:
1. To know the areas of shallow groundwater with intrusion by salt water in Jakarta
2. To know the environmental condition in areas of Jakarta with shallow groundwater where intrusion by salt water has occurred.
Hypothesis: Shallow groundwater intrusion by salt water in Jakarta was found in areas with the following environmental condition (1) dry rainfall, (2) physical characteristics of soil and rock that cannot absorb water, (3) situated near a beach, (4) the water table is below sea water level, (5) highest built up area, (6) high population density.
Research Methodology:
Groundwater salinity level criteria.
In analyzing salt water intrusion using groundwater quality as salt water classification as agreed by the ad hoc salt water intrusion committee (PAHIAA) in Jakarta 1986, such as The Directorate for Environment system geology, Institute of Geo technology (LIPI), Municipal Water Works (PAM) Jaya and Irrigation Research Center of the Public Work Department are: conductivity (DHL) fresh water (<1500 umhos/cm), fresh brackish (>1500 - <5000 umhos/cm), brackish (>5000 - <15000 umhoslcm), salty (>15000 - <50000 umhos/cm), brine (> 50000 umhos/cm), and chloride (CI) fresh water (< 500 mg/l), fresh brackish (> 500 - < 2000 mg/1), brackish (> 2000 - 5000 mg/l), salty (> 5000 - 19000 mg/l), brine (> 19000 mg/l).
Map correlation method (overlays) is a method that carry out map overlays which in this case is represented by a map of salt water intrusion area and a map of environmental condition in Jakarta. The result of analysis can clarify correlation of environmental condition in shallow groundwater area intrusion by salt water.
Conclusion : Based on the results and analysis therefore, the conclusions of this research are:
1. The Area of shallow groundwater intrusion by salt water covered all of the subdistric in north Jakarta, part of west and east Jakarta as well as central Jakarta.
2. The environmental condition of shallow groundwater intrusion by salt water is common around areas with physical environment containing water table below sea level (< 0 m), dry rainfall (< 1600 mm up to 1800 mm), physical characteristic of soil and rock that cannot absorbed water (clay, slow permeability, fine texture, poorly drainage), and near of the beach , human made environment: higher built up area (> 80%), and social environment : low population density (< 12.385 person! km2) to higher population density (> 41.117 person/ km2).
Based on the founding it could be concluded that groundwater use in Jakarta especially shallow groundwater to support peoples activity need to be controlled, economized and monitored. if this condition continue, then it would give an impact on storage and continued availability of Jakarta water resources. Therefore, several steps have to be taken to guard the preservation of groundwater and fulfillment of population water need, including:
1. Controlled, thrifty and efficient groundwater use or limited use such, as :
- To raise the ability of municipal water works (PAM) Jaya to expand the distribution networks to all people in Jakarta.
- To make groundwater an economic commodity of high value,
2. Monitoring of groundwater use has to be carried out by all parties such as the people, industry and government so that all realized the important function, role and storage of groundwater.
3. Establish a conservation zone dividing Jakarta in zones of permitted, zone of permitted with special activity and zone of unpermitted use of groundwater. In its realization, sanctions have to be enforced.
4. In accord with the decision number 17, 1992 about the construction of reabsorption well, even though valid since 1992 for permit applications of construction (1 M B) but it is hoped that it would be also valid for constructions before 1992 for constructions. Beside that to construct well absorption or carry out greening in the garden of the house or in open space area with vegetation can function as water absorption.
5. Land conversion of open space area should not occur anymore, because it cannot function as water absorption in soil but increasing evaporation and runoff instead.
6. Communication information and education on the important role of groundwater storage as part the hydrology cycle so that its efficient and effective use can be carried out through social institution, school, formal and informal leader.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Bahari Kusuma
"ABSTRAK
Hingga saat ini keberadaan air asin di wilayah Jakarta masih diperdebatkan oleh para peneliti air tanah. (Asseggaf dkk., 2017). Pendapat pertama air tanah asin tersebut diakibatkan oleh terjadinya intrusi air laut. Pendapat lainnya bukan disebabkan oleh intrusi air laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab air salin yang berada di Jakarta Utara khususnya daerah Tanjung Priok dan Koja. Untuk itu diperlukan metode yang dapat menggambarkan bawah permukaan dan arah aliran fluida permukaan. Metode yang digunakan untuk menggambarkan aliran fluida bawah permukaan pada penelitian ini adalah metode geolistrik. Metode geolistrik yang digunakan adalah SP untuk aliran fluida dan resistivity untuk sebaran air salin bawah permukaan. Resistivity diolah menggunakan software RES2DINV kemudian bersamaan dengan SP diolah di Surfer 13. Hasil kedua metode ini juga didukung oleh data geologi dan sumur warga serta data metode gravitasi berupa FHD. Hasil resistivity menunjukan adanya air asin di kedalaman 5-10 meter yang merupakan akuifer dangkal. Hasil SP menunjukan adanya aliran permukaan yang bergerak dari Utara ke Selatan pada Tanjung Priok dan Koja bagian utara. Kedua hasil tersebut mengindikasi terjadinya intrusi di Jakarta Utara.

ABSTRACT
Until now, the presence of saline water in the Jakarta area is still debated by groundwater researchers. (Asseggaf et al., 2017). The first opinion of salty ground water is caused by sea water intrusion. Other opinions are not caused by sea water intrusion. This study aims to determine the causes of saline water in North Jakarta, especially the Tanjung Priok and Koja. For that we need a method that can describe the subsurface and the direction of surface fluid flow. The method used to describe the subsurface fluid flow in this study is the geoelectric method. The geoelectric method used is SP for fluid flow and resistivity for distribution of subsurface saline water. Resistivity is processed using RES2DINV software then together with SP processed in Surfer 13. The results of these two methods are also supported by geological data and community wells and gravity method data in the form of FHD. The results of the resistivity indicate the presence of saline water at a depth of 5-10 meters which is a shallow aquifer. The SP results show surface runoff that moves from North to South in the Tanjung Priok and northern part of Koja. Both of these results indicate the occurrence of intrusion in North Jakarta.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthiah Ghina Safitri
"Kota Jakarta terus mengalami peningkatan jumlah penduduk yang pesat setiap tahunnya. Seiring dengan tingginya aktivitas manusia, hal tersebut dapat berdampak pada ketersediaan air bersih, khususnya di Jakarta bagian Selatan yang memiliki banyak objek wisata serta kawasan pusat bisnis perkantoran. Apalagi, sebagian besar dari seluruh penduduk kota Jakarta masih sangat bergantung pada air tanah yang berasal dari Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta sebagai sumber utama. Selain pengaruh aktivitas manusia, kondisi air tanah pada sebuah akuifer juga dipengaruhi oleh faktor geologi yang dapat mengubah karakteristik, potensi, dan dinamika air tanah melalui litologi penyusun lapisan akuifer dan struktur geologinya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis karakteristik litologi batuan penyusun serta tingkat kerentanan air tanah pada akuifer bebas, dengan melakukan studi rentan air tanah menggunakan metode Simple Vertical Vulnerability (SVV) berdasarkan tiga variabel, yaitu material zona tak jenuh, kedalaman muka air tanah, dan jumlah imbuhan air tanah. Selain itu, analisis interpolasi juga dilakukan untuk mencari nilai pada beberapa variabel yang nantinya akan didapatkan hasil analisis terkait tingkat kerentanan air tanah serta hubungannya dengan litologi batuan penyusun pada lokasi yang diuji. Berdasarkan hasil penelitian, Cekungan Air tanah (CAT) Jakarta bagian Selatan memiliki empat zona kerentanan air tanah, yaitu zona kerentanan tinggi (36 km²), zona kerentanan sedang (554 km²), zona kerentanan rendah (212 km²), dan zona kerentanan sangat rendah (6 km²). Pada daerah penelitian, lapisan zona tak jenuh terdiri dari dua lapisan. Lempung, lanau pasiran, dan pasir halus membentuk lapisan pertama, sementara pasir berbutir sedang hingga kerikil dan lempung membentuk lapisan kedua. Litologi lapisan tak jenuh menjadi kunci awal dalam menentukan tingkat air tanah intrinsik terhadap kerentanan. Ketika ukuran butir litologi semakin halus maka proses infiltrasi akan semakin lama sehingga akan mengalami perlambatan dan pengurangan kontaminan pada air.

The city of Jakarta continually experiences rapid population growth every year. Along with the high level of human activity, this can have an impact on the availability of clean water, especially in the southern part of Jakarta, which is home to numerous tourist attractions and central business and office areas. Moreover, a significant portion of Jakarta's population still heavily relies on groundwater from the Jakarta Aquifer System as their primary water source. In addition to the influence of human activities, the condition of groundwater within an aquifer is also influenced by geological factors, which can alter the characteristics, potential, and dynamics of groundwater through the lithology of the aquifer's composing layers and its geological structure. This has the potential to create imbalances in the management of groundwater resources. This research is conducted to analyze the characteristics of the lithology of the rock formations and the vulnerability of groundwater in unconfined aquifers. It involves a study of groundwater vulnerability using the Simple Vertical Vulnerability (SVV) method based on three variables: the unsaturated zone material, the depth of the groundwater table, and the volume of groundwater recharge. Additionally, interpolation analysis is carried out to determine values for several variables. These values will subsequently provide an analysis of groundwater vulnerability and its relationship with the lithology of the rock formations at the study location. Based on the research findings, the South Jakarta Aquifer Basin (CAT) has four groundwater vulnerability zones, namely high vulnerability zone (36 km²), moderate vulnerability zone (554 km²), low vulnerability zone (212 km²), and very low vulnerability zone (6 km²). In the research area, the unsaturated zone consists of two layers. Clay, sandy loam, and fine sand form the first layer, while medium-coarse sand to gravel and clay form the second layer. The lithology of the unsaturated zone is the initial key factor in determining the intrinsic groundwater vulnerability. When the grain size of the lithology becomes finer, the infiltration process will take longer, resulting in a slowdown and reduction of contaminants in the water.
f
"
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvara Kamila Salim
"Air tanah merupakan salah satu sumber kehidupan semua makhluk hidup, tak terkecuali manusia. Air tanah didapatkan dari dalam akuifer di suatu sistem cekungan air tanah. Salah satu cekungan air tanah yang paling aktif dan berkembang, serta dimanfaatkan di Indonesia adalah Cekungan Air Tanah Jakarta. Bertambahnya permintaan akan air bersih untuk keperluan higiene sanitasi harus diiringi dengan kajian mengenai kualitas air tanah untuk mengetahui status mutu air tanah. Penelitian mengenai kualitas air tanah ini akan berfokus pada pada akuifer tertekan di bagian selatan Cekungan Air Tanah Jakarta. Metode yang digunakan dalam penilaian status mutu air ini adalah STORET, yang mengacu pada Kementerian Kesehatan RI No. 32 Tahun 2017 dan penentuan status mutu air yang mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003. Dalam penentuan status mutu air, digunakan beberapa parameter fisika dan kimia air tanah, seperti kekeruhan, warna, kesadahan, zat padat terlarut (TDS), pH, besi (Fe), mangan (Mn), sulfat (SO4), nitrat (NO3), nitrit (NO2), timbal (Pb), dan seng (Zn). Berdasarkan analisis yang dilakukan, dari 42 titik pemercontohan yang tersebar di daerah penelitian, sebanyak 6 titik termasuk dalam Kategori A (Memenuhi Standar), 9 titik termasuk dalam Kategori B (Cemar Ringan); 15 titik termasuk dalam Kategori C (Cemar Sedang); dan 12 titik termasuk dalam Kategori D (Cemar Berat). Titik pemercontohan dengan status mutu air tanah yang melebihi batas maksimum umumnya dipengaruhi oleh kandungan unsur besi (Fe) dan mangan (Mn) yang tinggi. Daerah penelitian didominasi oleh tipe fasies air tanah berupa Na-HCO3, Ca-HCO3, dan Mg-HCO3. Penghitungan CaI menunjukkan bahwa proses geokimia yang memengaruhi unsur tersebut adalah direct cation exchange.

Groundwater is a source of life for all living things, including humans. Groundwater is obtained from the aquifer in a groundwater basin system. One of the most active and developing groundwater basins in Indonesia is the Jakarta Groundwater Basin. The increasing demand for clean water for sanitation hygiene purposes must be accompanied by a study of groundwater quality to determine the status of groundwater quality. This research on groundwater quality will focus on confined aquifers in the southern part of the Jakarta Groundwater Basin. The method used in assessing the status of this water quality is STORET, which refers to the Ministry of Health of the Republic of Indonesia No. 32 of 2017 and determination of water quality status which refers to the Decree of the Minister of the Environment No. 115 of 2003. In determining the status of water quality, several physical and chemical parameters of groundwater are used, such as turbidity, color, hardness, dissolved solids (TDS), pH, iron (Fe), manganese (Mn), sulfate (SO4), nitrate (NO3), nitrite (NO2), lead (Pb), and zinc (Zn). Based on the analysis conducted, of the 42 pilot points spread over the research area, 6 points are included in Category A (Meeting Standards), 9 points are included in Category B (Light Polluted); 15 points are included in Category C (Medium Polluted); and 12 points are included in Category D (Heavy Polluted). The sampling points with the groundwater quality status exceeding the maximum limit are generally influenced by the high content of iron (Fe) and manganese (Mn). The research area is dominated by the type of groundwater facies in the form of Na-HCO3, Ca-HCO3, and Mg-HCO3. The calculation of CaI shows that the geochemical process that affects the element is direct cation exchange."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Anastasia Fortuna
"

Sistem lapangan panasbumi Jailolo merupakan salah satu sistem panasbumi Indonesia Bagian Timur yang berlokasi dekat dengan pantai. Sebagian besar titik manifestasi mata air panas berada ditepi pantai.  Analisa geokimia eksplorasi dari manifestasi suatu sistem panasbumi, dilakukan dengan menganalisa sampel kimia air dan gas dari manifestasi tersebut.  Intrusi air laut mungkin dapat terjadi pada reservoir panasbumi atau pada mata air panas di dekat permukaan (manifestasi) untuk daerah panasbumi yang terletak di tepi pantai. Jika suatu manifestasi permukaan (hot spring) panasbumi terindikasi terjadi intrusi air laut maka perlu dilakukan koreksi terhadap nilai parameter-parameter kimia air (Na,Cl, Mg, dll) untuk menghasilkan data interpretasi yang akurat. Interpretasi manifestasi hot spring tanpa koreksi intrusair laut secara langsung dapat mempengaruhi perhitungan temperatur bawah permukaan (reservoir), pembuatan model geokimia untuk memperkirakan adanya intrusi air laut pada tahap eksplorasi, menjadi informasi sangat penting untuk digunakan ke tahap selanjutnya yaitu tahapan eksploitasi.

Secara hidrologi adanya intrusi air laut pada suatu sistem panasbumi dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menjadi bahan penelitian yaitu: jarak daratan atau zona penelitian dengan tepi pantai, kedalaman zona target penelitian, tegangan anatarmuka air laut dengan air tanah yang akan membentuk zona intrusi, densitas air laut, densitas air tawar bawah permukaan, serta data pendukung lain seperti data batuan dari data geologi dan geofisika. Sifat spesifik kimia air laut juga menjadi bahan penelitian untuk mengidentifikasi adanya intrusi air laut yaitu menunjukkan adanya perbedaan dengan sifat kimia air formasi reservoir panasbumi pada umumnya.

 


Possibility of sea water intrusion in geothermal system is more likely happen especially in eastern of Indonesia who have geothermal system near the beach. The cause of sea water intrusion are divided into several factor: distance between land and seashore, depth of target zone, interface, density of sea water, density of ground water and other paramaters.  The specific chemistry of sea water also part of the assessment to identify the cause of sea water intrusion compare with the reservoir fluid chemistry without any effect of sea water.

As part of the geochemistry study the very early step to identify sea water intrusion is to conduct assesment of water and gas chemistry from the manifestation. Preliminary assessment of sea water intrusion is can be directly in the reservoir or only in the manifestation. If the reservoir impacted of sea water based on geochemistry study, need add correction factor of parameters water and gas chemistry. If we did not include the correction factor to the calculation this will lead into mislead assessment of reservoir temperature of geochemistry model which is the final result of the study/assessment. Also need take into account for the next step of the proccess which is exploitation phase.

 

"
2019
T52932
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>