Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24876 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuting Gong
"ABSTRACT
We propose a dynamic skewed copula to model multivariate dependence in asset returns in a flexible yet parsimonious way. We then apply the model to 50 exchange traded funds. The new copula is shown to have better in sample and out of sample performance than existing copulas. In particular, the dynamic model is able to capture increasing dependence patterns during financial crisis periods. It is crucial for investors to take dynamic dependence structure into account when modeling high dimensional returns."
Jakarta: Bank Indonesia Insitute, 2019
332 BEMP 22:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"We analye a dynamic Bertrand game model of trade between foreign and home in which the foreign firms export is shipped to home in containers carried by ships."
330 JER 12:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar Irawan
"Studi bertujuan menganalisis pengaruh trade misinvoicing terhadap penerimaan PPN dan pengaruh kualitas kebijakan (regulatory quality) dalam mengurangi pengaruh trade misinvoicing terhadap PPN. Studi menggunakan struktur data panel dengan sampel sebanyak 53 negara berkembang untuk periode tahun 2002-2019 dan diestimasi dengan pendekatan panel statis dan pendekatan panel dinamis dengan model GMM. Hasil estimasi menunjukkan trade misinvoicing berpengaruh secara signifikan dalam mengurangi penerimaan PPN, tetapi regulatory quality tidak berpengaruh dalam mengurangi pengaruh trade misinvoicing terhadap penerimaan PPN. Studi juga menunjukkan bahwa regulatory quality memiliki pengaruh dalam peningkatan penerimaan PPN serta penerimaan PPN periode sebelumnya juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan PPN periode saat ini. Berdasarkan kelompok wilayah, trade misinvoicing yang dialami negara di wilayah Europe & Central Asia dan Middle-East & North Africa terbukti berpengaruh terhadap penurunan penerimaan PPN.

The study aims to analyze the effect of trade misinvoicing on VAT and the role of regulatory quality in reducing the effect of trade misinvoicing on VAT. The study uses a panel data structure with a sample of 53 developing countries for the period 2002-2019 and is estimated using a static panel approach and a dynamic panel approach using the GMM model. The estimation results show that trade misinvoicing has a significant effect on reducing VAT, but the regulatory quality has no effect on reducing the effect of trade misinvoicing on VAT. The study also shows that regulatory quality has an effect on increasing VAT and the previous period's VAT revenue also has a positive and significant effect on VAT revenue for the current period. By region group, trade misinvoicing experienced by countries in Europe & Central Asia and Middle-East & North Africa proved to affect the decline in VAT."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurmalasari
"Tren gaya hidup konsumtif berdampak besar pada lingkungan yaitu peningkatan drastis dalam limbah tekstil maupun elektronik. Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2021, Indonesia menghasilkan 2,3 juta ton limbah tekstil dan 2 juta ton limbah elektronik. Tren gaya hidup minimalis muncul sebagai suara yang berbicara tentang pentingnya kembali kepada sederhana dan menghormati alam. Namun ada beberapa permasalahan yang dihadapi, misalnya kesulitan menemukan pembeli atau penerima sumbangan untuk barang second hand mereka. Di era digital yang terus berkembang, teknologi telah memainkan peran yang semakin penting dalam upaya menjaga lingkungan dan mendukung keberlanjutan. Inilah saat yang tepat bagi para startup untuk menciptakan solusi kreatif yang menggabungkan teknologi, inovasi, dan kepedulian lingkungan yang mendukung tren gaya hidup minimalis. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap model bisnis dan fitur platform startup decluttering barang second hand menggunakan metode Lean Startup. Pendekatan kualitatif dilakukan dalam menganalisis hipotesis model bisnis dari startup sejenis dan direpresentasikan dalam bentuk Lean Canvas. Untuk merancang Minimum Viable Product (MVP) yang selaras dengan model bisnis tersebut, digunakan metode Customer Development. Hasil dari penelitian ini yaitu rekomendasi model bisnis dan fitur platform yang dapat dijadikan baseline dalam membangun sebuah startup decluttering barang second hand. Model bisnis tersebut selaras dengan MVP conversion rate 100% berdasarkan feedback dari pengguna.

The consumer lifestyle trend has a significant environmental impact, specifically the dramatic increase in textile and electronic waste. According to data from the Ministry of Environment and Forestry's National Waste Management Information System, Indonesia produced 2.3 million tonnes of textile waste and 2 million tonnes of electronic waste in 2021. The minimalist lifestyle trend arose as a voice emphasizing the importance of returning to simplicity and respecting nature. However, there are several issues, such as difficulty finding buyers or recipients of donations for their used goods. Technology has become increasingly important in efforts to protect the environment and support sustainability in the ever-expanding digital era. This is an excellent time for startups to develop innovative solutions that combine technology, innovation, and environmental consciousness in order to support the minimalist lifestyle trend. Using the Lean Startup method, this study will examine the business model and features of a second hand goods decluttering startup platform. A qualitative approach is used to analyze business model hypotheses from similar startups, which is represented by a Lean Canvas. The Customer Development method is used to create a Minimum Viable Product (MVP) that is in line with the business model. The findings of this study include business model recommendations and platform features that can be used as a starting point for developing a startup that sells second hand goods. Based on user feedback, this business model conforms to the MVP conversion rate of 100%."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurmalasari
"Tren gaya hidup konsumtif berdampak besar pada lingkungan yaitu peningkatan drastis dalam limbah tekstil maupun elektronik. Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2021, Indonesia menghasilkan 2,3 juta ton limbah tekstil dan 2 juta ton limbah elektronik. Tren gaya hidup minimalis muncul sebagai suara yang berbicara tentang pentingnya kembali kepada sederhana dan menghormati alam. Namun ada beberapa permasalahan yang dihadapi, misalnya kesulitan menemukan pembeli atau penerima sumbangan untuk barang second hand mereka. Di era digital yang terus berkembang, teknologi telah memainkan peran yang semakin penting dalam upaya menjaga lingkungan dan mendukung keberlanjutan. Inilah saat yang tepat bagi para startup untuk menciptakan solusi kreatif yang menggabungkan teknologi, inovasi, dan kepedulian lingkungan yang mendukung tren gaya hidup minimalis. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap model bisnis dan fitur platform startup decluttering barang second hand menggunakan metode Lean Startup. Pendekatan kualitatif dilakukan dalam menganalisis hipotesis model bisnis dari startup sejenis dan direpresentasikan dalam bentuk Lean Canvas. Untuk merancang Minimum Viable Product (MVP) yang selaras dengan model bisnis tersebut, digunakan metode Customer Development. Hasil dari penelitian ini yaitu rekomendasi model bisnis dan fitur platform yang dapat dijadikan baseline dalam membangun sebuah startup decluttering barang second hand. Model bisnis tersebut selaras dengan MVP conversion rate 100% berdasarkan feedback dari pengguna.

The consumer lifestyle trend has a significant environmental impact, specifically the dramatic increase in textile and electronic waste. According to data from the Ministry of Environment and Forestry's National Waste Management Information System, Indonesia produced 2.3 million tonnes of textile waste and 2 million tonnes of electronic waste in 2021. The minimalist lifestyle trend arose as a voice emphasizing the importance of returning to simplicity and respecting nature. However, there are several issues, such as difficulty finding buyers or recipients of donations for their used goods. Technology has become increasingly important in efforts to protect the environment and support sustainability in the ever-expanding digital era. This is an excellent time for startups to develop innovative solutions that combine technology, innovation, and environmental consciousness in order to support the minimalist lifestyle trend. Using the Lean Startup method, this study will examine the business model and features of a second hand goods decluttering startup platform. A qualitative approach is used to analyze business model hypotheses from similar startups, which is represented by a Lean Canvas. The Customer Development method is used to create a Minimum Viable Product (MVP) that is in line with the business model. The findings of this study include business model recommendations and platform features that can be used as a starting point for developing a startup that sells second hand goods. Based on user feedback, this business model conforms to the MVP conversion rate of 100%."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Scorpio Satriyo Putranto
"Penelitian ini bertujuan (a) Mengetahui variabel apa saja dalam model gravitasi Batra yang mempengaruhi perdagangan bilateral antar negara OKI berdasarkan data tahun 2003; (b) Mengetahui besarnya potensi perdagangan bilateral yang dimiliki oleh negara OKI menurut model gravitasi Batra berdasarkan data tahun 2003; (c) Mengetahui peluang perdagangan bilateral Indonesia dengan negara OKI lainnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data ekspor seluruh negara OKI dan non-GKl untuk tahun 2003. Pendekatan yang digunakan adalah model gravitasi yang umum dipakai dalam mencari tahu pola perdagangan bilateral dengan menggunakan metode OLS dengan data cross section tahun 2003
Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel dalam model gravitasi Batra berdasarkan data tahun 2003 yang mempengaruhi perdagangan bilateral negara OKI secara positif adalah pendapatan, kesamaan sejarah yang diwakili oleh hubungan kolonial, kesamaan bahasa, perbatasan langsung clan keanggotaan dalam Preferential Trade Agreement yang sama. Sementara itu variabel jarak dan tidak adanya hubungan langsung dengan taut memiliki pengaruh negaiif terhadap perdagangan bilateral negara OKI. Penerapan model gravitasi Batra yang dihasilkan dengan menggunakan data tahun.2003 menunjukkan adanya potensi perdagangan bilateral yang dimiliki negara-negara OKI serta potensi perdagangan yang dimiliki Indonesia dengan negara OKI lainnya.

This study was aimed to (a) know which variables in Batra's gravity model based on 2003 data that had an effect on OTC's bilateral trade; (b) know the value of OIC's bilateral trade. According to Batra's gravity model based on 2003 data, (c) know the opportunity regarding of Indonesia's bilateral trade with other OIC member, this study used OIC and non-OIC export data for the year 2003. The approach used in this study was the gravity model that was common to be used in identifying bilateral trade pattern by using OLS method with cross section data for the year 2003.
This study showed that variables in Batra's gravity model .based on 2003 data that influenced OIC's bilateral trade positively were income, historical ties that was represented by colonial ties, common language, contiguous, and membership in the same Preferential Trade Agreement. While distance and landlocked variables have negative influence on OIC's bilateral trade. Based on the use of Batra's gravity model that had been estimated by using 2003 data, it had been shown that there was a potential to increase bilateral trade between OIC member and between Indonesia and with the rest of OIC member."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20516
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idham Djamaluddin
"Negara - negara ASEAN yang secara georafis berada di daerah Asia tenggara merupakan daerah tujuan wisatawan baru yang berkembang pesat. Pada sisi kesediaan ada faktor warisan/pusaka yang mempunyai nilai sejarah, keanekaragaman alam, seperti sinar matahari yang cukup, pemandangan alarn seperti pantai, hutan wisata, taman taut, yang dapat dijadikan potensi besar untuk menarik wisatawan asing untuk berkunjung ke wilayah ini.
Dalam studi ini menggunakan gravity model yang diaplikasikan dalam sektor pariwisata dengan tujuan untuk melihat permintaan wisatawan asing di ASEAN-5 dengan menganalisis kedatangan wisatawan asing dari 16 negara asal dengan data panel. Variabel yang digunakan adalali GDP, harga di daerah tujuan, harga di daerah pesaing, biaya transportasi, penggunaan internet dan jumlah populasi usia 16-64 tahun di negara asal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permintaan wisatawan asing ke ASEAN-5 secara umum dipengaruhi oleh GDP daerah tujuan, seperti halnya Malaysia dan Singapura, sedangkan di Indonesia, Thailand dan Philipina mempunyai hubungan yang berlawanan. GDP di negara asal secara signifikan berpengaruh terhadap permintaan wisatawan di negara Malaysia, Thailand dan Philipina, sedangkan di Indonesia dan ASEAN-5 secara umum, mempunyai pengaruh yang berlawanan. Permintaan wisatawan sangat sensitif akan perubahan harga, baik itu harga domestik maupun harga di daerah pesaing. Perubahan harga domestik berpengaruh secara signifikan di Thailand, Philipina dan Singapura, sedangkan di ASEAN-5 secara umum mempunyai arah yang berlawanan. Perubahan harga di daerah pasaing secara signifikan mempengaruhi kinjungan wisatawan ke ASEAN-5. Penggunaan Internet dan jumlah populasi di negara asal mempunyai pengaruh yang berbeda-beda. Sedangkan transportation cost tidak mempunyai pengaruh terhadap kunjungan wisatawan asing ASEAN-5.

ASEAN countries, located geographically within South-East Asia, are currently popular tourism destinations. In terms of attractions they have inherited factors which have highly historical values and natural mixture such as a long period of sun, nature view (beach, forest tourism, and maritime tourism). These attractions have a significant potential to be a magnet for foreign tourist to visit the regions.
The study is based on gravity model in tourism practices. This dissertation is essentially aimed to determine a foreign tourists demand within ASEAN-5 by analyze foreign tourists arrivals from 16 different originated countries using panel data. Variable are GDP, price in the destinations, and price in the competitor destinations, transportation cost, and internet access and population range from 16-64 year old in the originated countries. The analysis revealed that foreign. Tourist demand to ASEAN-5 mostly influences by destinations' GDP, in cases like Malaysia and Singapore; however in Indonesia, Thailand, and Philippine has the opposite result. GDP in the originated countries are significantly influenced to tourist demand in Malaysia, Thailand, and Philippine, on the other hand, the influences doesn't affect to Indonesia and ASEAN-5. Tourist demand is very sensitive to prices fluctuation, whether in domestic prices and competitor regions. Domestic prices fluctuation are considerably influenced to Thailand, Philippine and Singapore, yet in ASEAN-5 doesn't have any affect what so ever. The price fluctuation in competitor regions are considerably influenced tourist visit to ASEAN-5. Internet access and population in the originated countries are varied in their consequences. Then, transportation cost doesn't have any influence to foreign tourists visit to ASEAN-5.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17198
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utri Dianniar
"Sejak akhir Perang Dunia II, perjanjian perdagangan regional telah menjamur di seluruh penjuru dunia. Dengan semakin mengemukanya perdagangan bilateral dan regional, penting kiranya untuk mengetahui implikasi yang mungkin terjadi pada perdagangan dunia sebagai akibat dari perjanjian tersebut. Dalam dua dekade terakhir, perekonomian Asia telah terlibat dalam beberapa FTA seperti ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA). Indonesia, yang merupakan salah satu negara anggota ASEAN, telah berpartisipasi secara aktif dalam kerjasama ini.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, tesis ini bertujuan untuk menganalisa dampak perjanjian perdagangan bebas pada aliran perdagangan produk pertanian Indonesia. Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui kemungkin adanya efek Linder pada perdagangan bilateral Indonesia, di mana intensitas perdagangan akan meningkat ketika negara-negara yang melakukan hubungan bilateral tersebut mempunyai pendapatan per kapita yang cenderung sama.
Penelitian ini berfokus pada sektor pertanian dikarenakan sebagian besar negara-negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia, sangat bergantung pada sektor ini sebagai penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Oleh karena itu, analisa dilakukan secara lebih spesifik mengenai dampak yang ditimbulkan akibat adanya FTA terhadap sektor pertanian di Indonesia, terutama pada aliran perdagangan produk pertanian.
Dalam melakukan analisa tersebut, tesis ini menggunakan Gravity Model untuk menyelidiki faktor-faktor penentu aliran perdagangan produk pertanian di Indonesia, baik dari sisi ekspor maupun impor. Untuk tujuan tersebut, penelitian ini membentuk tiga gravity model yaitu basic, augmented dan gravity model dengan efek Linder dan melakukan perhitungan menggunakan cross section dan data panel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model efek tetap (fixed effect) lebih efisien daripada model efek random. Hasil empiris menunjukkan bahwa keanggotaan AFTA dan ACFTA tidak membawa dampak yang signifikan terhadap aliran perdagangan produk pertanian Indonesia. Dari penyelidikan efek Linder, terungkap bahwa efek Linder tidak ditemukan dalam perdagangan bilateral Indonesia. Indonesia cenderung untuk melakukan perdagangan dengan negara-negara yang memiliki tingkat pendapatan per kapita yang tinggi.

Since the end of World War II, regional trade agreements have proliferated across the world. As bilateral and regional trade agreements is becoming increasingly prominent, it is important to ascertain what implications this may have for world trade. In the last two decades, Asian economies have been involved in several FTAs such as ASEAN Free Trade Area (AFTA) and ASEANChina Free Trade Area (ACFTA). Indonesia, which is the member of ASEAN, has been actively participate in these cooperations.
The purpose of this paper is to analyse the impacts of free trade agreements on Indonesia’s agricultural trade flows and to investigate the existence of Linder effect on Indonesia’s bilateral trade where trade will be greater when the income per capita of trading countries are more similar.
It is focus on agricultural sector because most ASEAN countries, including Indonesia, depend on this sector as a major source of gross domestic product (GDP). Therefore, it is interesting to analyse specifically what the impacts of FTAs on Indonesia’s agricultural sector, especially on its trade flows.
The gravity model is chosed to investigate the determinants of Indonesia's agricultural trade flows, from both export and import side. With this objective this paper constructs basic, augmented and gravity model with linder effect and perform cross sectional and panel data estimations. It finds that the fixed effect model is to be preferred than random effects gravity model.
The empirical results shows that the membership of AFTA and ACFTA does not bring significant impact on Indonesia’s agricultural trade flows. From the linder effect investigation, it reaveals that linder effect does not exist in Indonesia's bilateral trade. Indonesia tends to trade with countries that have high level of income per capita.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T38919
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurahman Maulana Bima
"Analis intelijen sebagai bagian dari eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pengambilan keputusan dituntut untuk memberikan dukungan berupa peringatan kepada eksekutif melalui kegiatan analisis. Kegiatan analisis intelijen di era informasi saat ini memiliki kesempatan untuk meningkatkan kinerja analisis dengan bantuan inovasi teknologi komputer. Teknologi komputer saat ini telah berinovasi menghasilkan satu disiplin yang disebut dengan Data Science. Peneilitan ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana inovasi teknologi komputer yang ada saat ini dapat membantu analis intelijen untuk meramalkan defisit neraca perdagangan Indonesia. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian dimulai dengan melakukan perumusan masalah dengan merujuk pada siklus intelijen. Tahap direksi pada siklus intelijen merupakan kondisi defisit neraca perdagangan. Kemudian pada tahap koleksi data, dilakukan akses basis data yang bersifat data terbuka yaitu data makroekonomi. Laporan-laporan pada basis data kemudian diekstrak kedalam lingkungan kerja analisis intelijen. Setelah ekstraksi pengamatan, dilakukan pembersihan data dan proses analisa data sehingga menghasilkan wawasan peramalan kondisi neraca perdagangan. Terakhir, dilakukan peninjauan alat-alat ramalan yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana Data Science diimplementasikan pada kegiatan analisis intelijen dengan metode Signpost of Change. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan alat-alat analisis Vector Error Correction Model (VECM) yang disediakan oleh teknologi komputer saat ini untuk kegiatan analisis intelijen dapat menutupi celah kekurangan Signpost of Change Method (SOC). Selain itu, metode kuantitatif menghasilkan ramalan yang dapat diukur akurasinya menggunakan variabel Root Mean Squared Error (RMSE). Model estimator metode kuantitatif memiliki akurasi 83%.

Intelligence analysts as part of the executive responsible for decision making are required to provide support in the form of warnings to the executive through analysis activities. Intelligence analysis activities in the current information age have the opportunity to improve analytical performance with the support of computer technology innovation. Today's computer technology has innovated to produce a discipline called Data Science. This research aims to explain how existing computer technology innovations can help intelligence analysts to forecast Indonesia's trade balance deficit. The approach used in this study are both qualitative and quantitative approach. The research begins by conducting intelligence activities, which refers to the intelligence cycle. The directing stage in the intelligence cycle is a condition of the trade balance deficit. Then at the data collection stage, open database access is performed, namely macroeconomic data. Reports in the later database are extracted into the intelligence analysis work environment. After extraction of observations, data cleaning and data analysis are carried out so as to produce insight into forecasting the condition of the trade balance. Finally, a review of forecast tools is used to explain how Data Science is implemented in intelligence analysis activities using the Signpost of Change method. The results of this study indicate that the use of analytical tools namely Vector Autoregression (VAR) or Vector Error Correction Model (VECM) provided by current computer technology for intelligence analysis activities can cover the gaps of Signpost of Change Method (SOC) deficiencies respectively. In addition, quantitative methods produce predictions that can be measured for accuracy using the variable Root Mean Squared Error (RMSE). The quantitative method estimator model has an accuracy of 83%."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Buana
"Sebagai bagian dari kelompok NICs (New Industrial Countries), pada tahun 1997 Taiwan memiliki prosentase pertumbuhan GDP sebesar 6,3% atau lebih tinggi dibanding Hongkong (5,3%) dan Jepang (1,5%). Selain itu prosentase ekspor terhadap GDPnya yang mencapai 42%, juga lebih besar dibandingkan Korea Selatan (38%), RRC (23%) dan Jepang (10%).
Penggunaan data empiris dan asumsi bahwa Jepang sebagai negara "center" bagi Taiwan untuk menganalisis keberhasilan pembangunan ekonomi politik Taiwan, didasarkan dominansi Jepang atas Taiwan semasa kolonialisme Jepang di Taiwan (1895-1947) serta keberadaan Jepang sebagai mitra dagang kedua terbesar dan investor asing terbesar bagi Taiwan.
Peran Jepang dalam melakukan surplus extraction model baru di Taiwan juga menjadi pertirnbangan dalam penetapan asumsi dimaksud. Meskipun konsep "center-periphery" lebih banyak digunakan oleh pemerhati hubungan internasional untuk menjelaskan pofa ketergantungan negara-negara di Amerika Latin kepada Amerika Serikat, namun dengan memahami lebih mendalam upaya Jepang untuk mempertahankan dominansinya di Taiwan melalui peningkatan status badan pelaksana hubungan bisnis dan perdagangan Jepang di tahun 1992, ketidaksepakatan Jepang dalam industri otomotif (Toyota) tentang penggunaan 90% komponen lokal dan pengalihan teknologi kepada Taiwan, serta perbandingan komposisi pasar ekspor dan impor kedua negara, penulis memperoleh keyakinan bahwa konsep "center-periphery" terefieksi dari hubungan kedua negara.
Penggunaan dari Fernando Henrique Cardoso" sebagai model analisis dalam tesis ini, lebih disebabkan karena Model ini dapat menjelaskan hubungan negara "center" dengan negara "periphery" secara kontemporer. Intinya Cardoso menjelaskan bahwa dalam batas-batas tertentu, ketergantungan dan pembangunan dapat berjalan bersama-sama, meskipun kemajuan negara periphery tersebut, tidak dapat menghilangkan sifat ketergantungannya kepada negara center. Ketergantungan dan pembangunan semacam ini sangat jelas terlihat dalam hubungan Taiwan dengan Jepang.
Dengan derajat dan trend ketergantungan Taiwan terhadap Jepang yang bervariatif untuk beberapa indikator ekonomi, peran signifikan Taiwan untuk mengimbangi dominansi Jepang dalam perekonomiannya terlihat dari upaya pemerintah Taiwan untuk melakukan diversifikasi mitra dagang dan investasi asingnya serta menjadikan tabungari domestik sebagai sumber dana utama pembangunan Taiwan. Pola kemitraan dengan perusahaan multinasional juga dilakukan untuk menghindari pembatasan pasar internasional. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T963
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>