Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 384 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bergstrom, Gunnel
"ABSTRACT
Audio description is to describe for people with visual impairments what they can't perceive if they don't see it. AD covers almost all fields of the society, e.g. film, theatre, opera, ballet, circus, football, exhibitions, museums, architecture, gardens and conferences. In Sweden, television offers some audio described programmes, and the Swedish Film institute supports to some extent audio description of movies. A lot more needs to be done. Since 2011, some 70 Swedish audio descriptors have been trained at Fellingsbro folkhögskola in Örebro, for instance in how to audiodescribe films of different genres. In connection with a conference on Accessible cinema in 2015, the jury of a contest gave their criteria for how to evaluate the different ways of audio describing a scene from a film. Their criteria were: content and relevance (balance between "the whole" picture and which details that have to be described and which ones can you skip), tempo (incl timing) and empathy. Explain, for instance, unexpected sounds where they appear, adjust your voice and empathy to the atmosphere of the film. There should be even more criteria - like the technical sound quality, and that the audio description is in a good language and that the speaker (not always the audio descriptor) has a good voice. The writer of this article is herself a trained audio descriptor and she is also teaching her students some audio description when she is a Swedish teacher in Poland and Japan. Research on audio description is more and more established, internationally and in Sweden. The Swedish AD research at Lund university is focused on cognitive science and carried out in close contact with people with visual impairment and their organisations, The Institute for Interpreting and Translation Studies, and professional audio descriptors."
Osaka: Graduate School of Language and Culture, Osaka University, 2019
400 FRO 2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mandela, Nelson, 1918-2013
Stockholm: Raben Prisma, 1994
923.1 MAN d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Medina, Jose Ramon
Venezuela: Monte Avila Editores, 1982
PRA 861.6 MED s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fuhmann, Franz
Berlin Aufbau-Verlag 1962
831.9 F 430
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Goodwin, Doris Kearns
Boston: Compass Press, 1997.
796.357 GOO w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Som, P.
New York: Tata McGraw-Hill, 1985
624.104 2 SOM a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Berlin: Hatje Cantz, 2001
720.5 SOM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Al-Ahwani, Ahmad Fuad
"Buku ini berisi tentang bigrafi Ibn Sina."
Kairo: Dar al-Ma`arif, 1958
ARA 921.947 AHW i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mien A. Rifai
"Seandainya tidak dibesarkan di alam Indonesia merdeka, tidaklah mungkin akan terbuka peluang bagi saya buat menekuni bidang biologi dengan spesialisasi taksonomi yang menurut anggapan beberapa orang membaurkan batas ilmu dan seni. Di bawah kungkungan belenggu kolonial saya tidak akan mendapat kesempatan mendalami seluk-beluk penamaan (naming), pencirian (characterizing), dan penggolongan (classifying) sekelompok makhluk tak berarti seperti jamur yang ketersohorannya hanyalah kemuskilan bentuknya guna pemuas dahaga kemelitan (curiosity), serta kemolekan penampilannya untuk dipandang mata. Jika Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tidak berkesaktian, pastilah bidang ilmu dan objek penelitian memikat tadi akan tetap menjadi monopoli ilmuwan dari kalangan penjajah bumi nusantara kita nan indah permai sehingga tertutup buat saya dan bagi kaum pribumi lainnya. Bukankah beberapa ilmuwan barat meragukan kemampuan orang Indonesia untuk berpikiran abstrak sehingga bisa menghayati dan menemukan makna dalam kesimpangsiuran kaitan berbagai disiplin ilmu dan pengetahuan budaya seperti yang diperlukan oleh taksonomi?.
Pada pihak lain, sekarang adalah era ketika kepesatan bioteknologi menyita tajuk utarpa surat-surat kabar, karena pesona terobosan rekayasa genetikanya sangat.menakjubkan sehingga seakan-akan penuh mukjizat seperti dongeng seribu satu malam saja layaknya. Oleh karena itu memang pantas dipertanyakan keperluan bagi perguruan tinggi kenamaan seperti Universitas Indonesia untuk mengangkat seorang guru besar berspesialisasi dalam cabang ilmu yang dalam beberapa tahun terakhir dijauhi orang karena dianggap ketinggalan zaman. Buat apa membebani otak mahasiswa Indonesia dengan lika-liku penamaan, pencirian dan penggolongan makhluk yang penguasaannya dalam waktu dekat tidak akan mampu menghasilkan produk teknologi untuk membuat hidup lebih layak dan lebih nyaman dijalani-sedangkan pengembangan pemanfaatannya ditentukan oleh terobosan ilmu dan teknologi pada tingkat molekul?.
Bukankah pengekstrakan, pengisolasian, pemurnian dan pengidentifikasian substansi bioaktif yang diperlukan industri dapat dilakukan tanpa mengetahui nama ilmiah makhluk tertulis dalam bahasa Latin yang dapat mematahkan lidah bila diucapkan? Mengapa memusingkan penggolongan ilmiah .ruahan khazanah keanekaragaman hayati yang serba pelik, jika dari zaman dulu nenek moyang kita telah berhasil mendayagunakan sumber daya alam tersebut dengan tidak kurang suatu apa? Dengan tersedianya teknologi untuk langsung mengotak-ngatik DNA, yang memungkinkan penjalinan gen (gene splicing) ikan dari kutub utara ke dalam kromosom tomat tropik sehingga kini orang dapat bercocok tanam tomat di daerah bersalju, apa masih perlu mempelajari kekerabatan jenis-jenis makhluk bernilai ekonomi untuk keperluan pemuliannya secara konvensional?.
Pertanyaan-pertanyaan mengusik tersebut telah mengilhami dan menuntun saya untuk menggunakan kesempatan baik yang terbuka ini buat mengajukan suatu pleidooi bagi taksonomi."
Jakarta: UI-Press, 1995
PGB 0307
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Polo, Marco
New Delhi: Munshiram Manoharlal , 1993
923.9 MAR I
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>