Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143318 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Poluan, Jane Grace
"Inovasi produk merupakan unsur penting dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen untuk produk teknologi termasuk telepon selular. Oleh karena itu, penelitian untuk mengetahui sejauh mana peran inovasi produk terhadap keputusan pernbelian konsumen menjadi penting. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh inovasi produk, inovasi yang akan datang dan preferensi untuk menunda pembelian terhadap keputusan pembelian konsumen.
Dalam penelitian ini dibangun lima bentuk hubungan yang diuji terhadap 200 responden dimana responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa pengguna telepon selular Nokia. Metode penentuan sampel yang digunakan yaitu metode convenience sampling. Analisis data yang digunakan adalah metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan program LISREL 8.30. Data yang dikumpulkan mendukung empat bentuk hipotesis.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa inovasi produk dan preferensi untuk menunda pembelian mempengaruhi keputusan pembelian konsumen secara positif. Inovasi produk juga memiliki pengaruh positif terhadap inovasi yang akan datang. Demikian pula inovasi yang akan datang memiliki pengaruh yang positif terhadap preferensi konsumen untuk menunda pembelian. Akan tetapi, inovasi yang akan datang memiliki pengaruh yang negatif terhadap keputusan pembelian konsumen.
Implikasi yang dapat diberikan melalui penelitian ini antara lain pemasar perlu menjadikan inovasi produk sebagai kompetensi inti dalam pengembangan produk teknologi seperti telepon selular. Pemasar juga perlu memfokuskan diri pada perbaikan dan penambahan fitur intemet dan fitur multimedia. Tak kalah penting adalah bahwa produk teknologi seperti telepon selular yang hendak dipasarkan di masa mendatang sebaiknya memberikan nilai yang lebih baik dibandingkan dengan yang sudah ada saat ini dan diharapkan nilai tersebut bisa mewakili ekspektasi dan persepsi konsumen. Adapun kontribusi penting yang dapat diberikan melalui penelitian ini yaitu bahwa model dalam penelitian ini dapat dijadikan dasar dalam menggambarkan perilaku pembelian konsumen terhadap telepon selular melalui inovasi produk.

Product innovation is an important element in customer buying decision for high technology product including mobile phone. Therefore, it is quite important to know the role of product innovation in customer buying decision. The purpose of this research is to identify the effect of product innovation, forthcoming innovation, and preference to delay present purchase on customer buying decision.
There are five types of relationship built in this research that conducted to 200 respondents. The respondents are college students who are the user of Nokia mobile phone. Convenience sampling used as sampling method. Structural Equation Modeling with applicable software package LISREL 8.30 used as data analysis method. The result shows that the four hypotheses are supported.
This research found that both product innovation and preference to delay purchase influence customer buying decision positively. Moreover, product innovation influences the forthcoming innovation positively as well as forthcoming innovation affects customer preference to delay purchase. On the other hand, the forthcoming innovation influences customer buying decision negatively.
This finding has implications for marketer to put product innovation as core competence in developing high technology product such as mobile phone. Marketers need also to focus on improving internet and multimedia features. It is also important to launch the forthcoming product, which represent customer expectation and perception. The other contribution from this research is the description of customer buying decision for mobile phone products through product innovation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17072
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Chandra Sulistio Reksoprodjo
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
S2397
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzahra Fairuz
"[ABSTRAK
Obsessive Compulsive disorder telah dikaitkan dengan anxiety dan neuroticism. Studi ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara perilaku obsesif kompulsif dengan dua konstruk tersebut di dalam konteks interaksi media sosial melalu telepon genggam. Mengobservasi apakah orang-orang dengan level perilaku obsesif kompulsif yang tinggi akan mempunyai dampak berbeda terhadap kepribadian mereka menjadi topik yang menarik karena banyaknya orang yang menggunakan smartphone di zaman sekarang. Lebih dari itu, aspek perilaku dari obsesif kompulsif, anxiety dan neuroticism yang akan dianalisa, bukan aspek gangguan mental. Studi ini menganalisa hubungan dengan menggunakan metode korelasi Pearson?s r. Subjek dalam studi ini adalah 194 mahasiswa dan mahasiswi S1 dengan jangka umur 18 sampai dengan 47 tahun. Mereka diberi instruksi untuk mengisi kuesioner online yang item-item nya berasal dari skala perilaku obsesif kompulsif, State Trait Anxiety Inventory (STAI), dan skala neuroticism dari International Personality Item Pool (IPIP). Hubungan korelasi positif yang signifikan telah ditemukan antara perilaku obsesif kompulsif ketika menggunakan telepon genggam dengan trait anxiety serta neuroticism. Studi ini menyimpulkan bahwa tipe kepribadian tertentu dapat mempengaruhi perilaku manusia dalam mengerjakan aktifitas tertentu, di studi ini, hal itu bisa meningkatkan level obsesif kompulsif yang dapat merugikan orang.ABSTRACT Obsessive compulsive disorder has been linked to anxiety and neuroticism. This study aimed to explore such relationships in the context of social media interaction by mobile phones. Due to the widespread use of mobile phones nowadays, especially by university students, it is interesting to observe whether people with higher level of obsessive compulsiveness will affected differently by the way they use their mobile phones. Moreover, instead of analysing the disorder, the behaviour and trait aspect of obsessive compulsive, anxiety and neuroticism will be discussed. The study examines the relationship with correlational method (Pearson?s r). Self-report online questionnaires were administered to 194 undergraduate students aged 18-47 years. It was consisted of the Obsessive-Compulsive Behaviour (OCB) scale, State Trait Anxiety Inventory (STAI), International Personality Item Pool (IPIP) neuroticism subscale. The result showed significant positive correlation between obsessive compulsive behaviour in mobile phone usage and anxiety. Furthermore, it also showed that obsessive compulsive behaviour in mobile phone usage is significantly positively correlated with neuroticism. This study offers an understanding on how certain personalities can influence our behaviour in doing certain activity, in this case it may increase obsessiveness and compulsiveness which may be disadvantageous for people.;Obsessive compulsive disorder has been linked to anxiety and neuroticism. This study aimed to explore such relationships in the context of social media interaction by mobile phones. Due to the widespread use of mobile phones nowadays, especially by university students, it is interesting to observe whether people with higher level of obsessive compulsiveness will affected differently by the way they use their mobile phones. Moreover, instead of analysing the disorder, the behaviour and trait aspect of obsessive compulsive, anxiety and neuroticism will be discussed. The study examines the relationship with correlational method (Pearson?s r). Self-report online questionnaires were administered to 194 undergraduate students aged 18-47 years. It was consisted of the Obsessive-Compulsive Behaviour (OCB) scale, State Trait Anxiety Inventory (STAI), International Personality Item Pool (IPIP) neuroticism subscale. The result showed significant positive correlation between obsessive compulsive behaviour in mobile phone usage and anxiety. Furthermore, it also showed that obsessive compulsive behaviour in mobile phone usage is significantly positively correlated with neuroticism. This study offers an understanding on how certain personalities can influence our behaviour in doing certain activity, in this case it may increase obsessiveness and compulsiveness which may be disadvantageous for people., Obsessive compulsive disorder has been linked to anxiety and neuroticism. This study aimed to explore such relationships in the context of social media interaction by mobile phones. Due to the widespread use of mobile phones nowadays, especially by university students, it is interesting to observe whether people with higher level of obsessive compulsiveness will affected differently by the way they use their mobile phones. Moreover, instead of analysing the disorder, the behaviour and trait aspect of obsessive compulsive, anxiety and neuroticism will be discussed. The study examines the relationship with correlational method (Pearson’s r). Self-report online questionnaires were administered to 194 undergraduate students aged 18-47 years. It was consisted of the Obsessive-Compulsive Behaviour (OCB) scale, State Trait Anxiety Inventory (STAI), International Personality Item Pool (IPIP) neuroticism subscale. The result showed significant positive correlation between obsessive compulsive behaviour in mobile phone usage and anxiety. Furthermore, it also showed that obsessive compulsive behaviour in mobile phone usage is significantly positively correlated with neuroticism. This study offers an understanding on how certain personalities can influence our behaviour in doing certain activity, in this case it may increase obsessiveness and compulsiveness which may be disadvantageous for people.]"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Instanti Handayani
"Dalam persaingan lingkungan usaha yang bergejolak, diperlukan strategi pemasaran berorientasi pasar (market driven strategy) dan dapat mengantisipasi seluruh kegiatan dan kebutuhan konsumen. Perusahaan-perusahaan secara drastis mengubah strategi usaha dan pemasarannya untuk lebih dekat dengan konsumen, mengatasi persaingan, serta memperkuat keunggulan bersaing. Memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan bukanlah pekerjaan yang sangat mudah. Pemahaman akan karakteristik pasar tujuan serta perilaku pasar tujuan merupakan sebagian dalam perencanaan strategis untuk memenangkan persaingan.
Memahami perilaku konsumen dan ?mengenal pelanggan? tidaklah sederhana. Pelanggan mungkin menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka namun bertindak sebaliknya. Perilaku konsumen mempelajari bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, gagasan atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat pelanggan.
Pengetahuan konsumen terdiri dari informasi yang disimpan di dalam ingatan. Informasi yang dipegang oleh konsumen mengenai produk akan sangat mempengaruhi pola pembelian. Produsen harus mempertimbangkan pengetahuan? pembelian yang berkenaan dengan kepercayaan yang dipegang konsumen mengenai dimana dan kapan pembelian harus terjadi.
Komunikasi pemasaran harus memperhatikan dan mempertimbangkan lingkungan individual konsumen sasaran. Lingkungan individu konsumen sasaran telah terbentuk terlebih dahulu oleh pengalaman masa Ialu konsumen serta informasi-informasi yang berasai dari kelompok atau Iingkungan sosial budayannya. Lingkungan individu konsumen merupakan kondisi yang bersifat alamiah (given). Lingkungan individu konsumen terdiri dari variabel : budaya, sosial, demografi, dan psikologis. Lingkungan budaya, sosial, demografi, bersifat eksternal, sedangkan lingkungan psikologis bersifat internal.
Komunikasi pemasaran merupakan serangkaian aktivitas dalm menyampaikan pesan kepada konsumen. Kegiatan komunikasi dapat diarahkan melalui proses verbal ataupun visual. Komunikasl pemasaran adalah suatu konsep yang bersifat umum yang mengarahkan komunikasi melalui semua variabel bauran pemasaran, tidak hanya meiaiui variabel promosi. Kemasan produk, harga, image produk merupakan sebagian dari variabel diluar promosi yang menjadi bagian penting dari fungsi komunikasi pemasaran.
Jenis penelitian deskriptif dan verifikatif dengan metode penelitian descriptive survey dan explanatory survey data diperoleh melalui penyebaran kuestioner, wawancara, dan observasi di lapangan. Hasil pengumpulan data dengan sumber data primer, diperoleh jumlah sampel sebesar 140 responden. Pengambiian sampel menggunakan metode accidental sampling. Mekanisme pengambilan sample dilakukan dengan memilih 20 pembeli kartu perdana dan voucher IM3 di setiap pameran IM3 yang berada di 7 mall Jakarta selama bulan Januari - Juli 2002. Metode analisis yang digunakan analisis jalur (path analysis).
Hasil penelitian menunjukkan pengaruh Iingkungan individu konsumen terhadap komunikasi pemasaran pada produk telepon selular di wilayah DKI Jakarta sebesar 65.52%, sedangkan pengaruh Iain di Iuar lingkungan individu konsumen sebesar 33.46%. Hal Ini memperlihatkan adanya hubungan positif antara lingkungan individu konsumen dengan komunikasi pemasaran. Pengaruh terbesar Iingkungan budaya, sedangkan pengaruh terkecil pada lingkungan sosial. Adapun saran-saran, perilaku konsumen, biasanya, penuh arti dan berorientasi pada tujuan. Mengadaptasi motivasi dan perilaku konsumen bukanlah pilihan, keduanya kebutuhan mutlak untuk kelangsungan hidup kompetitif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2924
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gegen Sandiko
"Persepsi konsumen terhadap suatu produk dipengaruhi oleh beberapa faktor. Persepsi yang timbul tersebut dapat menumbuhkan minat konsumen terhadap suatu produk. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara atribut produk yang terdiri atas harga, kualitas, desain, dan prestige; serta negara asal suatu produsen, dengan persepsi sivitas akademika Trisakti dalam membeli atau menggunakan suatu ponsel, dan juga bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi sivitas akademika Trisakti terhadap ponsel Nokia dan Motorola.
Suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang produk atau jasa, tidak terlepas dari lingkup pemasaran. Perusahaan perlu memikirkan suatu strategi dalam melakukan pemasaran produk atau jasanya. Strategi pemasaran sendiri tidak terlepas dari pembentukan persepsi pada konsumen. Perusahaan perlu mengetahui gejala-gejala pembentukan persepsi pada konsumen sehingga perusahaan dapat membentuk dan membawa persepsi konsumen pada produk atau jasa mereka sesuai yang diharapkan. Dari sekian banyaknya teori pemasaran, salah satunya mengenai teori pemasaran produk yang terfokus pada atribut produk serta country of origin atau country of image dari produk tersebut. Dari teori yang ada tentang pemasaran produk, hampir semua berpendapat bahwa country of origin atau country of image, serta atribut produk berhubungan dengan pembentukan persepsi konsumen terhadap suatu produk.
Penelitian ini merupakan studi lapangan (field research) terhadap sivitas akademika Trisakti Grogol, dengan sampel berjumlah 130 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode convenient sampling. Pengumpulan data menggunakan metode survei, dengan menyebarkan kuesioner yang menggunakan skala liken. Pengolahan data menggunakan program komputer SPSS 10.0 dengan analisis data bivariat yang dipakai yaitu spearman's coefficient correlation serta paired sampled test (uji T).
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara variabel negara asal, harga, fitur, durability, serviceability, bentuk desain, kemudahan operasional, inovasi dan prestige dengan persepsi sivitas akademika Trisakti dalam membeli atau menggunakan suatu ponsel. Hal ini terlihat dari p-value yang lebih kecil dari 0.05. Pada uji T, untuk melihat perbedaan persepsi terhadap ponsel Nokia dan persepsi terhadap ponsel Motorola, nilai p-value juga lebih kecil dari 0.05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan pula antara persepsi responden terhadap ponsel Nokia dan persepsi responden terhadap ponsel Motorola."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12414
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azka Maulida Bastaman
"ABSTRAK
Banyak orang berasumsi bahwa trait pemimpin, seperti self-monitoring dan achievement orientation, berhubungan dengan efektivitas seorang pemimpin. Akan tetapi, sesungguhnya penelitian-penelitian terdahulu belum sepakat mengenai hubungan antara self-monitoring dan achievement orientation dengan efektivitas pemimpin. Ada yang berpendapat bahwa pemimpin dengan self-monitoring dan achievement orientation tinggi lebih dipersepsi sebagai pemimpin yang efektif. Namun, ada pula yang menyatakan bahwa self-monitoring dan achievement orientation yang tinggi justru menjadi hambatan bagi seseorang untuk dapat dipersepsi sebagai pemimpin yang efektif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara self-monitoring dan achievement orientation dengan efektivitas pemimpin. Efektivitas pemimpin dalam penelitian ini dinilai melalui evaluasi bawahan terkait perilaku pemimpin efektif. Untuk membatasi common method bias, dilakukan pengambilan data dari dua sumber berbeda (data self-monitoring dan achievement orientation diperoleh dari atasan dan data perilaku pemimpin efektif diperoleh dari bawahan) serta diterapkan counterbalancing pada item alat ukur yang diperoleh dari sumber atasan (self-monitoring dan achievement orientation). Penelitian ini dilakukan terhadap 215 pasang atasan dan bawahan pegawai perusahaan di sektor industri jasa keuangan dan perhotelan. Analisis multiple regression menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara achievement orientation dan perilaku pemimpin efektif. Akan tetapi, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara self-monitoring dan perilaku pemimpin yang efektif. Implikasi dari penelitian ini didiskusikan lebih lanjut.

ABSTRAK
Many assume that leader?s traits, like self-monitoring and achievement orientation, are related to leader effectiveness. However, previous studies have not actually agreed yet on the relationships between self-monitoring, achievement orientation, and leader effectiveness. Some argue that high self-monitored leaders are perceived as more effective, as well as high achievement-oriented leaders. Contrary to that, others see high self-monitoring and achievement orientation as hindrances to the leader effectiveness. Therefore, this current study aims to investigate the relationships between self-monitoring and achievement orientation with leader effectiveness. In this study, leader effectiveness is measured from subordinate?s evaluation of leader effectiveness behavior. To limit common method bias, data was gathered from two different sources (self-monitoring and achievement orientation data gathered from leaders and leader effectiveness behavior data gathered from subordinates) and counterbalancing method is in place. Research data was collected from 215 pairs of leaders and subordinates in financial and hospitality industries. Multiple regression analysis demonstrates that there is a significant positive relationship between achievement orientation and leader effectiveness behavior. However, no significant relationship is found between self-monitoring and leader effectiveness behavior. Implications of this research are discussed further."
2016
S63131
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dita Christiani
"Penurunan penjualan secara global pada tahun ini oleh McDonald's selaku salah satu pemimpin pasar dalam industri restoran cepat saji, serta adanya prediksi bahwa jumlah gerai restoran cepat saji di Indonesia akan terus meningkat hingga 9.100 gerai di tahun 2017, mengindikasikan bahwa kompetisi dalam industri restoran cepat saji kian memanas. Sekarang, kepuasan bukanlah satu-satunya parameter untuk mengukur kesetiaan seorang konsumen terhadap sebuah restoran cepat saji. Adalah kejenuhan konsumen, suatu faktor penting yang sampai saat ini belum mendapatkan banyak perhatian dari restoran cepat saji yang ada. Kejenuhan konsumen ini lah yang nantinya akan mendorong seorang konsumen untuk mencari alternatif lain dan berpindah dari suatu merek tertentu.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh frekuensi kunjungan, tingkat stimulasi optimal, dan kontrol diri terhadap tingkat kejenuhan konsumen pada restoran cepat saji. Sampel penelitian ini adalah orang-orang yang berkunjung ke sebuah restoran cepat saji yang sama dalam periode waktu dua dan enam minggu. Data diolah dengan metode Uji Chow dan Uji ANOVA Satu Arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi kunjungan tidak berpengaruh secara positif terhadap tingkat kejenuhan konsumen, begitu juga dengan periode kunjungan. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat stimulasi optimal dan kontrol diri seseorang, maka akan semakin jenuh pula ia terhadap suatu restoran cepat saji.

The decrease of global sales value which was faced by McDonald's as one of the market leaders in fast food restaurant industry, and the prediction that fast food outlets will keep growing to 9.100 outlets in 2017, indicates that competition in fast food restaurants industry have become tougher than before. Nowadays, satisfaction is not merely the measurement for consumer brand loyalty towards a fast food restaurant. Consumer satiation is an important factor that hasn't got sufficient attention from the existing fast food restaurants. Consumer satiation is a factor that would lure a consumer to seek for alternatives, and switch to another brand.
This research intends to analyze the effect of frequency of visit, optimal stimulation level, and self control towards consumer satiation level in fast food restaurants. The research sample includes people who visited the same fast food restaurant in either two weeks or six weeks. The data is processed with Chow Test method and One-Way ANOVA method. The result shows that frequency of visit doesn't have a positive effect towards consumer satiation level, nor period of visit. Further, the result also shows that the higher optimal stimulation level and self control an individual has, the higher consumer satiation s/he experiences.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59118
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>