Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170115 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yusriadi
"Abstrak
Persaingan dan konflik, serta kerukunan dan persaudaraan antara Dayak dan Melayu mewarnai ruang publik di Kalimantan Barat. Kedua kelompok utama (mayoritas) di Kalimantan Barat menjalani hubungan pasang dan surut. Keadaan inilah yang selalu menarik diamati, khususnya dalam konteks identitas. Penulis ingin melihat bagaimana identitas berkelindan di balik isu bipolaritas Dayak-Melayu. Tulisan ini merupakan hasil pemikiran yang diperkuat dengan data pendukung. Data tersebut diperoleh dari berbagai sumber dokumentasi dan terbitan, yang di antaranya menunjukkan bahwa di balik perbedaan identitas antara Dayak dan Melayu dapat ditemukan pula persamaan pada beberapa unsur. Kedua identitas itu tumbuh di ruang yang sama dan sebagian darinya berasal dari sumber atau asal-usul yang sama. Proses selanjutnya memperlihatkan penerimaan dan penggunaan identitas budaya menjadi bahan untuk pengonstruksian bangunan identitas kelompok. Pada mulanya, identitas Dayak digunakan secara terpaksa, sedangkan identitas Melayu diterima dengan terbuka. Seiring perjalanan waktu, kedua identitas itu dipakai oleh dan untuk dua kelompok yang berbeda. Masing-masing memperkuat identitas dengan perubahan-perubahan tertentu pada unsur-unsur budaya yang sudah ada. Identitas budaya Dayak dan Melayu tetap cair tetapi gerakan perubahan itu cenderung ke arah yang berlawanan dan memperlebar jarak di antara keduanya. Itu pulalah yang menyebabkan rivalitas berkelanjutan, sehingga persoalan yang kecil dapat menjadi besar."
Kalimantan Barat: Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat, 2018
900 HAN 1:2 (2018) (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rusnila
"Secara geografis Indonesia dikatakan sebagai negara kepulauan yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Secara sosiologis bangsa Indonesia juga dikenal memiliki kebhinekaan dalam budaya, againa, Bahasa, suku yang melingkupinya. Keanekaan ini merupakan aset yang panting untuk menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa, agar bangsa Indonesia tetap eksis dan tumbuh baik di lingkungan regional maupun Internasional.
Pembangunan wilayah mempunyai strategi tersendiri mengingat pembangun wilayah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan nnelalui suatu pendekatan sektoral dan regional. Hal ini merupakan kekuatan dan perluasan kegiatan yang ditimbulkan oleh hubungan antar manusia dalam suatu wilayah tertentu disamping keterlibatan suatu bangsa dan pergaulan antar bangsa. Khusus pembangunan di Kalimantan Barat merupakan bagian kepentingan nasional dalam strategi kewilayahan tertentu. Wilayah Kalimantan Barat merupakan salah satu dari 27 propensi dan memiliki pemerintah daerah otonom yaitu daerah tingkat L Selanjutnya apabila dilihat dan segi geografi.
Kalimantan Barat sebelah utara berbatasan langsung dengan Sarawak (Malaysia Timur) : sebelah barat berbatasan dengan Laut Natuna pada jalur selatan Karimata dan Cina Selatan; dan sebelah timur berbatasan dengan propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah; dan sebelah selatan berbatasan dengan Laut Jawa. Selain itu merupakan salah satu propinsi terdepan berinteraksi dengan negara-negara ASEAN maupun Asia Pasifik, dimana merupakan peluang pasar dunia dimasa-masa mendatang. Apabila dilihat dari batas-batas yang mengelilingi Kalimantan Barat, maka batas utara dan barat adalah merupakan letak strategis. Wilayah ini mempunyai batas yang terbuka. Kalimantan Barat merupakan salah satu pintu masuk baik berupa barang, jasa, orang, faham dan lain sebagainya.
Dilihat dani sisi pembangunan nasional, seperti sernua wilayah lainnya Kalimantan Barat mengandung potensi kekuatan sentrifugal yang menuju kearah disintegrasi. Hal ini sangat terkait dengan kemajemukan masyarakat. Menurut Haviland (1988: 12), masyarakat majemuk adalah masyarakat yang memiliki berbagai kebudayaan khusus yang jelas sekali. Masyarakat seperti ini ditandai oleh masalah tertentu seperti adanya berbagai kelonpok dan berbagai variasi khusus di dalamnya. Semua pada hakekatnya berjalan menurut perangkat peraturan yang berbeda-beda. Dalam masyarakat yang majemuk menjadi sulit dipahami norma yang berbeda-beda yang menjadi dasar kehidupan sub-kelompok yang bebeda-beda itu?"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Wijaya
2001
S2778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"West Kalimantan is in habited by multi-ethnicity communities,such as Dayak,Melayu and Java.Dayak Community is the major ethnic and spread out in West Kalimantan province
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ladiawati
"Penelitian tentang pola komunikasi masyarakat Dayak dan pendatang ini berawal dari seringnya terjadi konflik antar masyarakat Dayak di Pontianak dan pendatang yang mengadu nasib di daerah tersebut. Konflik terbesar adalah antara masyarakat Dayak dan pendatang Madura tahun 1996, yang berhasil melumpuhkan roda perekonomian di beberapa tempat di Kalimantan Barat. Oleh sebab itu penelitian tentang komunikasi antara masyarakat Dayak dan pendatang menjadi menarik untuk dibahas.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang pola komunikasi antara masyarakat Dayak dan pendatang; serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terbukanya komunikasi di antara mereka.
Landasan teoritis yang digunakan untuk mengkaji pola komunikasi tersebut yaitu dengan menggunakan teori-teori yang berkaitan erat dengan komunikasi antar budaya seperti teori konvergensi dan teori interaksi simbolik. Di dalam komunikasi antar budaya, pembuat pesan adalah anggota dari suatu budaya tertentu dan penerima pesan adalah anggota dari budaya lainnya, dalam penelitian ini adalah masyarakat Dayak dan pendatang Cina, Bugis, Melayu, Jawa dan Madura. Di dalam komunikasi antar budaya , berusaha mengungkapkan apa yang terjadi ketika anggota dari dua budaya yang berlainan bertemu untuk melakukan interaksi komunikasi. Apakah komunikasi berjalan lancar atau mengalami hambatan. Adanya perbedaan antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya , merupakan suatu ciri dari komunikasi antar budaya.
Teori lainnya yang digunakan adalah teori interaksi simbolik yang pada intinya membahas tentang suatu kemampuan manusia untuk menciptakan serta mempergunakan simbol-simbol sehingga manusia menjadi mahluk hidup yang unik, dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Selain itu penelitian ini juga dibahas dengan menggunakan teori konvergensi yang membahas adanya kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan dalam kelompok masyarakat. Adanya kesamaan dan perbedaan dalam kelompok masyarakat Dayak dan pendatang dalam hal keyakinan, nilai, perilaku dan sebagainya.
Penelitian ini bersifat kualitatif dan menggunakan analisis deskriptif. Unit analisis yang digunakan adalah kpri unites Oita penelitian diperoleh dari key information melalui wawancara di lokasi penelitian.
Temuan penelitian ini menegaskan bahwa terdapat komunikasi yang efektif antara masyarakat Dayak dan pendatang Cina, Melayu, Bugis, serta Jawa, tetapi komunikasi dengan pendatang Madura berjalan kurang efektif. Komunikasi di antara mereka cenderung diwarnai prasangka dan etnosentris. Adanya komunikasi efektif dan terhambat ini disebabkan karena beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan komunikasi antara masyarakat Dayak dan pendatang yaitu kedekatan jarak fisik dan faktor kesamaan dalam karakteristik-karakteristik sosial budaya yang lebih berperan. Ditemukan bahwa tingkat pendidikan, status sosial ekonomi, agama dan persepsi, memiliki peran yang cukup berarti dalam terjadi atau tidaknya komunikasi efektif di antara mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T3916
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Neni Puji Nur Rahmawati
Yogyakarta: Kepel Pess, 2017
394.4 NEN u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Hamidah Sofyan
"Pembangunan bidang kesehatan khususnya kesehatan reproduksi belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Salah satu indikator adalah tingginya angka kematian bayi dan ibu bersalin, khususnya di masyarakat ekonomi lemah dan masyarakat tradisional.
Riset yang dilakukan mengenai persalinan pada komunitas Dayak Ngaju yang bermukim di Palangkaraya, Kalimantan Tengah bertujuan untuk mengungkapkan hal-hal yang menghambat pelaksanaan program dengan mengacu pada suatu asumsi apakah advesary model atau konflik kepercayaan antara sistem tradisional dan sistem medis moderen terdapat dalam penanganan persalinan pada masyarakat ini.
Metode yang digunakan adalah metode kualitalif dengan Tehnik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan Dokter ahli Kebidanan Dan Kandungan, bidan, bidan kampung, para pengguna. para ibu yang memiliki banyak pengalaman melahirkan dan menghadapi persalinan dalam ruang lingkup keluarga Serta tokoh masyarakat yang memiliki pengetahuan di bidang budaya persalinan.
Hasil temuan menunjukkan bahwa diantara tiga pilihan pelayanan persalinan yang ada, persalinan rumah multi-rawat merupakan penanganan persalinan yang banyak dipilih masyarakat.
Kesimpulan penelitian ini adalah pertama praktik persalinan multi-rawat merupakan bentuk persalinan yang realistis yang mampu mengakomodasi kebutuhan masyarakat, sesuai dengan kepercayaan dan kemampuan ekonomi. Kedua, praktik persalinan ini merupakan perpaduan dari sistem tradisional, sistem biomedis moderen, dan sistem perawatan rumah tangga dalam bingkai dasar sosial rumah tangga. Ketiga, perpaduan ketiga sistem dimungkinkan terjadi karena tejalinnya komunikasi berwawasan budaya dan toleransi yang tinggi dari bidan di satu pihak dengan pasien dan kerabatnya di lain pihak.
Disarankan agar pola komunikasi berwawasan budaya dijadikan acuan bagi praktisi medis dalam memberikan pelayanan persalinan pada masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22496
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Ima
"ABSTRAK
Hubungan Nilai-Nilai dan Keyakinan Budaya dengan Pengobatan Tradisional pada Masyarakat Suku Dayak Taman di Kalimantan BaratPengobatan tradisional merupakan praktek berdasarkan teori, kepercayaan, dan pengalaman adat budaya untuk pemeliharaan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan nilai-nila dan keyakinan budaya dengan pengobatan tradisional pada masyarakat Suku Dayak Taman di Kalimantan Barat. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 108 responden menggunakan teknik purposive sampling. Hasil uji Chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara nilai-nilai dan keyakinan budaya dengan pengobatan tradisional p= 0,001.

ABSTRAK
Relationship Between Values and Culture Beliefs with Traditional Medicine in the Community Dayak Taman Tribe in West Kalimantan.Traditional medicine is pratices based on the theories, beliefs, and excperience customary to health maintenance. The purpose of this research to describe relationship between values and culture beliefs with traditional medicine in the community Dayak Taman tribe in West Kalimantan. This research used cross sectional design. The number of samples in this study were108people that determined based on purposive sampling. The result test of Chi square indicated that there was significant relationship between the culture values and beliefs with traditional medicine p 0,001."
2017
S69172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>