Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124561 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Angga Saeful Rahmat
"ABSTRAK
Penelitian fenomenologi deskriptif ini menggali pengalaman mantan penyalahguna NAPZA dalam menjalani hidup bermasyarakat. Penelitian ini menggunakan desain fenomologi deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan catatan lapangan, hasil verbatimnya dianalisa menggunakan pendekatan Colaizzi. Tema penelitian yang ditemukan adalah Alasan berhenti menyalahgunakan NAPZA, alasan kembali relapse, respon awal adaptasi mantan penyalahguna NAPZA di masyarakat, upaya perubahan agar dapat diterima orang lain, kehilangan kepercayaan dari masyarakat, mendapatkan stigma dari masyarakat, kekhawatiran dari keluarga untuk terjadinya relapse, diskriminasi terhadap mantan penyalahguna NAPZA, persepsi negatif masyarakat terhadap mantan penyalahguna NAPZA, menggunakan koping positif, sistem dukungan yang diperoleh mantan penyalahguna NAPZA, harapan mantan penyalahguna NAPZA terhadap pihak-pihak terkait. Mantan penyalahguna NAPZA mengalami stigma dikeluarga dan masyarakat serta merasakan kebosanan saat kembali kemasyarakat setelah terapi rehabilitasi karena tidak ada kegiatan. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penempatan perawat komunitas sebagai educator, konsultan, advokat di keluarga, masyarakat dan di lembaga rehabilitasi NAPZA.

ABSTRACT
The study explores the experiences of drugs abuser former undergo living in social in Bogor. This study uses descriptive phenomenological design. Data is obtained through an in-depth interview and field note then analyzed by using Colaizzi's method. The theme of research identified are reason stop abusing drugs, relapse reason, self efficacy response adaptation drug abuser former in society efforts to change to acceptable others, society treatment, and living in the society. Drug abuser former experienced stigma in families and the community as well as feel boredom when they come back after rehabilitation therapy because there was no activity. This study recommended the deployment of community nurses as educator, a consultant an advocate in families, the community and drugs rehabilitation institution."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Suratmini
"Prevalensi penyalahgunaan NAPZA yang terus meningkat merupakan ancaman bagi kesehatan masyarakat terutama populasi remaja. Salah satu dampak penyalahgunaan NAPZA adalah munculnya stigma diri. Stigma diri dapat menyebabkan krisis identitas yang menganggu pencapaian tugas perkembangan remaja. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran secara mendalam tentang pengalaman remaja penyalahguna NAPZA dalam menghadapi stigma diri (self stigma). Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi deskriptif dengan metode wawancara mendalam. Partisipan berjumlah 11 orang dari BNN Lido Jawa Barat, LPKA DKI Jakarta, dan Yayasan Al-Islamy DI Yogyakarta yang ditentukan melalui teknik purposive sampling. Hasil wawancara dianalisis menggunakan teknik Collaizi. Penelitian ini menghasilkan 5 tema, yaitu internalisasi stigma diri remaja penyalahguna NAPZA, upaya optimal remaja penyalahguna NAPZA dalam menghadapi stigma diri, keresahan remaja penyalahguna NAPZA untuk keluar dari stigma diri, perubahan positif stigma diri remaja penyalahguna NAPZA pasca memulai rehabilitasi, dan harapan remaja penyalahguna NAPZA kepada diri dan lingkungan sekitar untuk mengatasi stigma diri. Stigma diri pada remaja penyalahguna NAPZA merupakan suatu hal yang kompleks. Diperlukan upaya penanganan komprehensif yang melibatkan peran aktif perawat dan sistem pendukung untuk membantu remaja penyalahguna NAPZA menghadapi stigma diri.

The increased prevalence of drug abuse was a threat to public health, especially for adolescent population. One of the effects of drug abuse was the emergence of self-stigma. Self-stigma can leaded to an crisis of identity that interferes with the achievement of youth development tasks. The purpose of this study was to obtained an in-depth description of the experiences of adolescent drug abusers in dealed with self-stigma. This study used a descriptive phenomenology approached with in-depth interviews. There were 11 participants from BNN Lido Jawa Barat, LPKA DKI Jakarta, and the Yayasan Al-Islamy DI Yogyakarta who participants were determined through purposive sampling technique. The results of the interviews were analyzed using the Collaizi technique. This research resulted in 5 themes, namely internalization of the self-stigma of adolescent drug abusers, optimal efforts of adolescent drug abusers in dealed with self-stigma, anxiety of adolescent drug abusers to get out of self-stigma, positive changed in self-stigma of adolescent drug abusers after started rehabilitation, and hopes to themselves and the environment to overcome self-stigma. Selfstigma in adolescent drug abusers was a complex matter. Comprehensive handled efforts that involved the active role of nurses and support systems were needed to help adolescent drug abusers faced self-stigma.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heti Sri Hari Cahyani
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk melihat strategi panti rehabilitasi dalam pencegahan relapse pada korban penyalahguna Napza. Penelitian dilakukan di PSPP Galih Pakuan Bogor dengan metode penelitian deskriptif analisis dan metode analisis kebijakan SWOPA Strengthness, Weaknesses, Opportunities, Problems, Actions . Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan penelusuran data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sudah ada arah kebijakan pemerintah yang mendukung upaya rehabilitasi dalam penanganan penyalahgunaan Napza yang dapat dilihat dari peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang rehabilitasi sosial bagi korban penyalahgunaan Napza. Meski demikian, masih ada disharmoni peraturan tentang ketentuan sanksi penyalahgunaan Napza yang menyebabkan pemberian sanksi bagi korban penyalahguna Napza masih terfokus pada sanksi pidana. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa PSPP Galih Pakuan mempunyai strategi rehabilitasi yang berfokus pada klien dan keluarga klien. Walaupun strategi tersebut belum menunjukkan hasil kelulusan rehabilitasi yang tinggi dan tidak menjamin kondisi kepulihan pasca rehabilitasi, namun hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan keberfungsian sosial selama klien menjalani rehabilitasi di dalam panti.

ABSTRACT
This study was conducted to look at the strategy of rehabilitation center in relapse prevention for drug abuser. This research has been conducted in PSPP Galih Pakuan Bogor using the analysis descriptive research method and SWOPA policy analysis method Strengthness, Weaknesses, Opportunities, Problems, Actions . Data collection is done through in depth interviews, observation, and secondary data tracking. The results indicate that there is already a policy that supports the rehabilitation efforts for drug abuser rsquo s treatment which can be seen from the prevailing regulations on social rehabilitation for drug abuser. Nevertheless, there are still disharmony on the provisions of sanctions of drug abuse which led to sanction for drug abusers are still focused on criminal sanctions. In addition, the results also show that PSPP Galih Pakuan has strategies that focuses on clients and client families. Although the strategy has not shown high graduation results and doesn rsquo t guarantee the condition of post rehabilitation, the results show that there is an increase in client rsquo s social functioning within the rehabilitation center."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50274
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Girsang, Yanti
"Prevalensi penyalahguna NAPZA meningkat setiap tahun dimana rentang usia penyalahguna NAPZA tertinggi yaitu 20-29 tahun. Dampak penyalahgunaan NAPZA dapat mempengaruhi individu usia dewasa muda dalam pencapaian intimasi. Keluarga dengan anggota keluarga penyalahguna NAPZA mengalami sejumlah masalah yaitu kekerasan, terganggunya kebiasaan keluarga, perpisahan, perceraian, panutan yang tidak baik dan kesulitan ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali makna pendampingan yang dilakukan keluarga terhadap penyalahguna NAPZA usia dewasa muda dalam pencapaian intimasi. Desain penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif fenomenologi yang melibatkan sebelas partisipan. Data dikumpulkan dengan indepth interview dan dianalisis menggunakan metode Colaizzi dengan penambahan satu langkah yaitu mengembalikan hasil analisa kepada partisipan untuk dikonfirmasi. Hasil penelitian didapatkan empat tema yaitu tugas perkembangan dewasa muda yang universal, faktor internal dan eksternal yang menghambat tugas perkembangan dewasa muda penyalahguna NAPZA, keluarga adalah pendamping utama dewasa muda penyalahguna NAPZA, beban keluarga penyalahguna NAPZA yang kompleks. Hasil penelitian merekomendasikan pentingnya terapi psikoedukasi keluarga oleh perawat dalam mendampingi keluarga yang memiliki anggota keluarga penyalahguna NAPZA usia dewasa muda.

The prevalence of drug abuse increases every year where the highest drug use age range is young adults aged 20 29 years. The impact of drug abuse can affect young adults in the achievement of intimacy. Families with drug users often experience problems such as violence, separation, divorce and economic difficulties. The purpose of this study is to explore the meaning of family accompaniment against young adult drug abuser in the achievement of the task of development of intimacy. The research design was qualitative with descriptive phenomenology approach involving eleven participants. Data were collected through indepth interview and analyzed using Colaizzi approach method. The result of the research is got four themes that is the universal of young adult development task, internal and external factors that inhibit the development task of young adult drug abuser, the family is the main companion of young adult drug abuser and burden of drug abuser family is complex. The results of the study recommend the importance of family psychoeducation therapy by nurses in accompanying families who have family members of young adult drug abusers."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T48104
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anung Ahadi Pradana
"Peningkatan penduduk lansia yang signifikan dalam suatu negara dapat berimbas pada peningkatan era penduduk menua. Negara Asia termasuk Indonesia telah memasuki era penduduk menua, dimana jumlah penduduk lanjut usianya lebih dari 7 % sejak tahun 2015. Jumlah penduduk lanjut usia di Kota Bekasi sudah mencapai 332.629 jiwa atau 12.8% dari total jumlah penduduknya. Demensia merupakan suatu kondisi yang masih dianggap normal terjadi pada lanjut usia oleh masyarakat umum. Tema yang dihasilkan di dalam penelitian ini akan disajikan secara terpisah sesuai tujuan khusus untuk memahami bagaimana pengalaman suami / istri dalam menjadi pelaku rawat pasangannya. Total didapatkan 4 tujuan khusus yang terdiri dari 12 tema : (1) Respon psikososial yang muncul selama merawat pasangan, (2) Respon merawat pasangan demensia, (3) Respon positif yang dialami pelaku rawat, (4) usaha perawatan yang dilakukan untuk kesembuhan pasangan, (5) Kegiatan yang dilakukan untuk menghindari Burnout, (6) Sumber daya yang dimiliki oleh pelaku rawat, (7) Beban fisiologis yang dialami pelaku rawat, (8) Beban psikologis yang dialami pelaku rawat, (9) Beban sosial yang dialami pelaku rawat, (10) Beban finansial yang dialami pelaku rawat, (11) Kondisi optimal yang diharapkan dari pasangan, dan (12) Perbaikan kondisi diri dan keluarga. Pengalaman yang dialami pelaku rawat dapat menjadi lebih buruk apabila tidak mendapatkan perhatian dan dukungan dari tenaga kesehatan serta kebijakan yang mendukung.

A significant increase of the elderly population in some state can affect the improving of an aging population. Asian countries including Indonesia have entered an age of aging population, where the number of advanced population is more than 7% since 2015. The number of elderly population in Bekasi has reached 332,629 or 12.8% of the total population. Dementia is a condition that is still considered normal by the most population in Indonesia. The themes founded in this study will be presented separately according to specific objectives to discuss how the spouse’s experiences caring for their partner with dementia. 4 specific objectives obtained consisting of 12 themes: (1) Psychosocial responses that arise during caring for a partner, (2) Response to caring for dementia partners, (3) Positive responses experienced by caregiver, (4) care efforts taken to cure partners, (5) activities to avoid Burnout, (6) The resources belonged to the caregiver, (7) The physiological burden experienced by the caregiver, (8) The psychological burden experienced by the caregiver, (9) The social burden experienced by the caregiver, (10) The financial burden experienced by the caregiver , (11) The optimal conditions expected from spouse with dementia, and (12) Improving the condition of self and family. Experience that caregiver had could becoming worse if they are not get attentions and supports from health provider and supportive policies.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53241
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Santoso
"ABSTRAK
Penyalahgunaan NAPZA suntik merupakan penyimpangan perilaku yang menyalahi norma yang berlaku di masyarakat. Selain itu NAPZA suntik juga memicu masalah utama yang berdampak negatif bagi individu, keluarga, masyarakat dan negara. Sampai saat ini penyalahgunaan NAPZA suntik cenderung sulit untuk dihentikan bahkan mengalami peningkatan. Berbagai upaya pencegahan dan pemberantasan NAPZA telah dilakukan, namun kasus penyalahgunaan NAPZA khususnya NAPZA suntik mengalami peningkatan. Kecenderungan peningkatan tersebut tercermin dalam peningkatan kasus NAPZA suntik di Kota Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan arti dan makna pengalaman mantan pengguna dalam penyalahgunaan NAPZA suntik di Kota Palembang. Desain penelitian yang digunakan yaitu fenomenologi deskriptif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Wawancara mendalam digunakan dalam pengumpulan data. Hasil wawancara direkam menggunakan tape recorder, data diolah dalam bentuk transkrip verbatim dan dianalisis menggunakan metode colaizzi (1978). Penelitian menghasilkan 9 tema sesuai tujuan khusus yaitu : alasan menggunakan NAPZA suntik diklasifikasikan menjadi alasan pertama kali dan alasan tetap menggunakan; respon yang timbul setelah menggunakan NAPZA suntik yaitu respon personal dan respon orangtua; persepsi terkait efek samping dan bahaya yaitu mempunyai nilai lebih dan mempunyai dampak buruk; makna menggunakan NAPZA suntik yaitu makna selama menggunakan dan makna setelah sembuh; dan harapan terhadap dukungan pihak terkait yaitu dukungan pihak kepolisian, petugas kesehatan dan pemerintah daerah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penyalahgunaan NAPZA suntik merupakan kebiasaan yang harus segera dicegah dan ditanggulangi sedini mungkin. Perawat spesialis komunitas sebagai salah satu tenaga profesional dibidang kesehatan mempunyai peran dalam upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA yaitu upaya primer, sekunder dan tertier.

ABSTRACT
Drugs injects abuse is abnormal behavior that trespass norm in community. Drugs injects also trigger main problem to individual, family, community and countries. Until now Drugs injects abuse tend to difficult to stopped. Many prevention of effort and eradiction of drugs haved conducted, but drugs injects abuse still increase, reffered to in case in Palembang. This studi was aimed to provide dept understanding and meaning of former user?s experience in drugs injects abuse in Palembang. This study was descriptive phenomenology design with purposive sampling in depth interview and fieldnote for data collecting. Result of interview was recorded in tape recorder, then transcribed and analyzed with Collaizi?s method. The resulth of study identified 9 themes as spesific goal is : reason to use drugs injects to classification reason in first time and to continues use drugs injects; drugs injects use of respon is individual respon and parent respon; perception related to impact efect andmore value, negative impact, maening in use, meaning after recovered, the aother support. This study conclution that drugs injects abuse have to prevent and early treatment. The nurse specialist community as proffesional in health rule in primary, secondary, and tertier of prevent to drugs injects abuse.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26583
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ritanti
"Penelitian fenomenologi deskriptif ini menggali pengalaman keluarga yang mempunyai anak pengguna NAPZA dalam menjalani kehidupan masyarakat. Penelitian ini menggunakan design fenomologi deskriptif sesuai filosofi Husserl. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam, hasil verbatimnya dianalisa menggunakan metode Colaizzi. Tema penelitian yang ditemukan adalah perasaan orang tua (keluarga), stigma yang dirasakan oleh keluarga, mekanisme koping yang digunakan oleh keluarga, beban yang dialami oleh keluarga, cara keluarga mengatasi masalah, dukungan yang diperoleh keluarga dan harapan keluarga terhadap pihak-pihak terkait. Keluarga yang mempunyai anak pengguna NAPZA mengalami proses kesedihan yang mendalam, berkepanjangan dan berulang-ulang bahkan putus asa. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penempatan perawat komunitas sebagai konsultan, advokat di keluarga dan di lembaga pelayanan NAPZA.

The study explores the experiences of families who have drug and addictive substance user children in living their social lives. This study uses Husserlian descriptive phenomenological design. Data is obtained through an in-depth interview and analyzed by using Colaizzi's method. The identified research themes of this study are the feelings of family, stigma felt by families, coping mechanism used by families, family burden, solving the problem, support for the family and family expectations to the authority and community. The families who have drug and addictive substance user are experiencing a deep, prolonged and repeated grieving process. Moreover, some of them also feel desperate. Therefore, it is recommended for community nurse to develop and addictive substance prevention program."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farial Nurhayati
"ODHA yang masih aktif menggunakan NAPZA membutuhkan perawatan khusus oleh tenaga kesehatan profesional yang berkompeten dalam bidang HIV/AIDS dan NAPZA. Perawat sebagai bagian pelayanan kesehatan berperan penting dalam upaya promotif dan preventif. Penelitian ini bertujuan mengungkap pengalaman ODHA yang aktif menggunakan NAPZA. Desain penelitian menggunakan kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan penelitian berjumlah 6 orang pasien yang sedang dirawat di RSKO Jakarta. Teknik pengambilan data dengan wawancara mendalam. Tema yang dihasilkan penelitian ini adalah : (1) Ketidakefektian pola penyelesaian masalah, (2) Kenyamanan psikologis dan biologis menggunakan NAPZA (3) Depresi sampai percobaan bunuh diri, (4) Ketidakefektifan peran sosial, (5) Perilaku asosial untuk memenuhi kebutuhan NAPZA, (6) Ketidakpuasan terhadap akomodasi perawatan, (7) Harapan pelayanan bebas biaya, (8) Perbaikan prosedur birokrasi dalam pemberian ARV, (9) Dukungan bersyarat dari keluarga, (10) Gangguan interaksi dalam keluarga dan (11) Upaya menjaga kepatuhan terhadap terapi ARV. Manfaat penelitian ini untuk meningkatkan peran perawat sebagai edukator dan advokator bagi pasien HIV/AIDS yang menggunakan NAPZA dan keluarga.

PLWHA who still actively use drugs, require special care by competent health professionals in the field of. Nurses as part of health care plays an important role in the promotion and prevention .This study of qualitative research using a phenomenological approach aims to reveal the the experience of people living with HIV who are actively using drugs. Data were collected from 6 patients at RSKO Jakarta using in-depth interview. The resulting themes are (1) Ineffectiveness of problem solving pattern, (2) Comfort psychological and biological drug use (3) Depression to suicide attempts, (4) Ineffectiveness of social roles, (5) asocial behavior to meet the needs of drug,(6) dissatisfaction of care accommodation,(7) hope for free-of-charge services, (8) Improvements in the provision of ARV bureaucratic procedures, (9) the conditional support of the family, (10) Disturbance in family interaction and (11) efforts to maintain adherence to therapy ARV. Hopefully nurses learn from this study to enhance their roles as educators and advocators for HIV/AIDS patients and their families."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36068
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Lita
"Skripsi ini membahas faktor yang mempengaruhi Indeks Severitas Adiksi Addiction Severity Index pada pengguna Napza dan gambaran keberhasilan program rehabilitasi sosial di Rumah Singgah PEKA tahun 2015-2017. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan desain penelitian menggunakan desain studi potong lintang cross sectional study dilakukan dengan total populasi dengan jumlah 132 orang klişen, dengan sampel 86 klien. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara mendalam sedangkan data sekunder diperoleh melalui data kuesioner ASI Addiction Severity Index 5th Edition.
Hasil: tingkat masalah indeks severitas adiksi terbesar pada area penggunaan obat. Penggunaan zat yang paling banyak adalah jenis heroin golongan narkotika sejumlah 49 klien. Tidak ditemukan hubungan antara usia, jenis kelamin, pendidikan, status menikah dan penggunaan zat utama dengan indeks severitas adiksi. Namun, ada hubungan antara domisili dengan indeks severitas adiksi dengan nilai P = 0,006, PR 0,156 CI 0,038-0,642. Keberhasilan program di Rumah Singgah PEKA berdasarkan kemampuan klien mencapai tujuan dan pengurangan dosis, yaitu yang dinyatakan berhasil menurut konselot dari 86 klien sebanyak 62 72. Namun mantan klien masih mudah untuk mengalami relaps karena kurangnya monitoring.

This thesis discusses about the factors that influence the Addiction Severity Index on the drug users and the success of social rehabilitation program in Rumah Singgah PEKA in 2015 2017. This descriptive research with quantitative and qualitative approach with research design using cross sectional study design. Total population with 132 people client , with sample 86 client. The data used in this research is primary and secondary data. Primary data were obtained from in depth interviews while secondary data obtained through data of ASI questionnaire Addiction Severity Index 5th Edition.
Results the degree of problem of the largest addiction severity index in the area of drug use. The most widely used substance is narcotics type heroin of 49 clients. No association was found between age, sex, education, marital status and the use of key substances with an addiction severity index. However, there is a correlation between domicile and addiction severity index with value P 0,006, PR 0,156 CI 0,038 0,642. The success of the program in Rumah Singgah PEKA based on the client 39 s ability to achieve goals and dose reduction, which is declared successful according to the counsel of 86 clients as much as 62 72. But the former client is still easy to experience relapse due to lack of monitoring.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Handayani
"Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang bertujuan untuk memahami berbagai pengalaman ILWHA (Injecting Drug User Living with HIV/AIDS) dalam menjalani terapi ARV pada saat terapi rumatan metadon. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang yang telah menjalani terapi ARV lebih dari 3 bulan dan sedang menjalani terapi rumatan metadon. Partisipan dipilih dengan cara purposive sampling. Pengumpulan data adalah dengan wawancara mendalam dan analisis serta sintesis menggunakan metode ?Colaizzi?s?. Hasil penelitian menunjukan pengalaman ILWHa dalam menjalani terapi ARV pada saat terapi rumatan metadon yang diungkapkan secara mendalam dengan berbagai penjelasan yang penuh emosi dan digambarkan dengan pernyataan-pernyataan tematik. Penelitian ini menyimpulkaan setiap ILWHA mengalami kebuaran dan lebih fungsional dalam hidup. Setiap ILWHA mengalami: 1)beban fisik akibat efek ARVdan gejala putus obat, 2)beban psikologi, yaitu ketidakberdayaan, kecemasan dan gangguan mood, 3)beban sosial, yaitu stigma dan diskriminasi serta kehilangan kesempatan bekerja. Menjalani terapi ARV pada saat terapi rumatan metadon merupakan proses pembelajaran dan dijalani dengan kepasrahan. Terdapat berbagai kebutuhan pelayanan kesehatan yaitu pelayanan yang terintegrasi antara ARV dan metadon, informasi penanggulangan efek ARV dan gizi serta informasi HIV, ARV dan emtadon bagi masyarakat. . Berdasarkan hal tersebut, perawat medikal bedah perlu memahami aspek fisik, psikologis, dan sosial serta kedinamisan ILWHA dalam terapi ARV pada saat terapi rumatan metadon selain itu juga perlu mengidentifikasi dan mengembangkan lebih lanjut kebutuhan pelayanan kesehatan pada ILWHA yang sedang menjalani terapi ARV.

This is a qualitative research with phenomenological approach which was aimed to understand ILWHA experiences in receiving ARV therapy during methadone maintenance therapy. Six participants who have had received ARV therapy for more than 3 months and were undergoing methadone maintenance therapy were chosen using purposive sampling. Data was collected with a deep interview and further was analyzed and synthesized with Colaizzi?s. The results showed ILWHA experiences in receiving ARV therapy during methadone maintenance therapy were expressed in depth with various emotional explanations and were described with thematic statements. The conclusion of this research was every ILWHA experiences fitness and more functional in live. Every ILWHA experiences: 1) physical burden as the effect of ARV and drug withdrawal, 2) psychological burden, including helplessness, anxiety and mood disturbance, 3) social burden, such as stigma, discrimination and losing opportunity to work. Receiving ARV therapy during methadone maintenance therapy is a learning process and should be through in a sincere heart. There are health service needs such as integrated service between ARV and methadone, information of ARV effects, nutrition, and knowledge related to HIV, ARV and methadone for community. Based on this fact, medical surgical nurses need to understand physical, psychological and social aspects and ILWHA dynamicity in receiving ARV therapy during methadone maintenance therapy. The nurses are also necessary to identify and develop a further nursing care needs among ILWHA who are receiving ARV."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>