Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156809 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hengky Djojosantoso
"ABSTRAK
Dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa dan didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil serta angka inflasi di bawah 2 digit, Indonesia merupakan pasar asuransi terendah dibandingkan dengan empat negara ASEAN lainnya, yaitu Singapura, Thailand, Malaysia, dan Filipina. Digital dapat digunakan oleh pelaku industri asuransi di Indonesia untuk meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah dan meningkatkan penetrasi asuransi. Jumlah koneksi seluler yang mencapi 1,83 koneksi per 1 orang penduduk dan jumlah pengguna internet yang mencapai 132,7 juta jiwa atau 51 persen dari jumlah penduduk memberikan basis yang kuat bagi pemanfaatan digital di industri asuransi Indonesia."
Jakarta: Bidang Penelitian dan Pengembangan AAMAI, 2018
336 AAMAI 48:8 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan penciptaan berbagai produk dan peningkatan layanan tersebut adalah untuk mempertahankan nasabah lama dan menarik nasabah baru. Nasabah yang merasa puas terhadap pelayanan yang diterimanya akan menumbuhkan loyalitas nasabah sehingga akan menjadi nasabah yang setia. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis seberapa jauh pengaruh kualitas layanan, kualitas produk dan kepuasan sebagai nasabah prediktor terhadap loyalitas nasabah pada PT. BPRS Syarikat Madani. Data diolah menggunakan program statistik Amos for Windows version 20.0 untuk menguji normalitas, Confirmatory Factor Analysis (CFA) serta uji pengaruh menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Penelitian ini menyimpulkan bahwa kualitas layanan dan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah. Sementara kualitas layanan dan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. Kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan nasabah dan kepuasan nasabah berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah."
JOMUT 10:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Kompetisi, yang lebih kompetitif di pasar asuransi kendaraan bermotor, memimpin masing-masing perusahaan asuransi untuk meningkatkan kualitas layanan mereka sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan klien mereka dan dapat menciptakan loyalitas yang ada pada akhir tujuan perusahaan dalam rangka mencapai profit"
330 JMM 5:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Kompetisi, yang lebih kompetitif di pasar asuransi kendaraan bermotor, memimpin masing-masing perusahaan asuransi untuk meningkatkan kualitas layanan mereka sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan klien mereka dan dapat menciptakan loyalitas yang ada pada akhir tujuan perusahaan dalam rangka mencapai profit"
330 JMM 5:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Andriansyah
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
S24314
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiansyah
"Pada saat ini persaingan semakin meningkat diantara perusahaan-perusahaan baik dipasar lokal maupun internasional yang menyebabkan perusahaan harus memberikan produk yang dapat bersaing baik dalam harga maupun kualitas. Untuk mencapai harga "produk yang bersaing dan kualitas yang tinggi perusahaan haruslah dapat beroperasi seefisien dan seefektif mungkin. Didalam menghadapi tantangan tersebut maka perusahaan perlu alat analisa yang dapat diandalkan yaitu laporan Quality Cost. Cntuk memahami Quality Cost, kita terlebih dahulu harus mengenal ~onsep-konsep dasar yang ada, yakni : definisi kualitas, kondisi yang diperlukan clidalnm mencapui kualitas yang tinggi. definisi Quality Cost. manfaat-manfaat yang didapat dari laporan "Quality Cost dan batasan-batasarlnya. Disamping itu juga harus memahami klasifikasi-klasifikasi dari Quality Cost yaitu yang terdiri dari 1. Prevention Cost 2. Appraisal Cost 3. Internal Failure Cost 4. External Failure Cost Pembahasan skripsi ini berisi penelitian pada Perusahaan Farmasi X untuk mengidentifikasi masalah-masalah kualitas dan penghematan biaya dengan menggunakan laporan Quality Cost sebagai alat analisa dan pengendalian. Penulis melakukan analisa melalui laporan Quality Cost dari tahun ketahun dengan melihat kecenderungan distribusi dan keterkaitan diantara klasifikasi-klasifikasi biaya tersebut dan juga menjelaskan asal-usul terjadinya laporan Quality Cost. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan dengan analisa dan pengendalian dari Quality Cost yang sesuai dengan kondisi pada Perusahaan X terbukti bahwa dengan menggunakan laporan Quality Cost sebagai alat analisa dan pengendalian Perusahaan X dapat meningkatkan kualitas dan sekaligus penurunan Quality Cost. Namun penghematan pada saat awal dengan kualitas tertentu berakhir dititik tertentu (periode 1989). dimana periode berikutnya (periode 1990) menyebabkan peningkatan Quality Cost dengan kualitas yang semakin meningkat. Untuk mengatasi hal itu.maka penulis mengajukan saran tidak perlunya meningkatkan Prevention Cost dan Appraisal Cost. membuat slogan-slogan yang berkaitan peningkatan kualitas dan meninjau kembali sislcm pcnghargaan yang diberikan kepaseluruh pekerja."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18525
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Bureucracy ethics and integrity become the public issue recently. This article copes to analyze reflectively about
ethics and bureaucracy integrity problems with various perspective. Recognition, understanding, and implementation of
the ethics infrastructure in bureaucratic life, become an important part of the effort of prevention corruption in order to
enhance service quality. The availability of guideline, handling system and apparatus management correctly also
becomes one of the ethics and bureaucracy integrity reinforcement strategies. Those things are not separated from the
purpose of bureaucratic reform that government claimed."
JIA 9:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Martini Lestari
"PENDAHULUAN
Latar Belakang
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut BPK menggunakan suatu Standar Audit Pemerintahan (SAP) dan Panduan Manajemen Pemeriksaan (PMP) untuk melaksanakan tugas dan fungsinya. Proses pemeriksaan sejak tahap perencanaan hingga evaluasi harus sesuai dengan SAP dan PMP dengan harapan dihasilkan kualitas hasil pemeriksaan yang baik.
Kualitas pemeriksaan yang balk tentunya didukung oleh beberapa faktor, diantaranya adalah sumber daya manusia, materialitas temuan dan proses pemeriksaan itu sendiri. Faktor kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari tingginya tingkat pendidikan dan pengalaman seseorang dalam melakukan pemeriksaan. Kemudian faktor materialitas dapat diwakiii oleh variabel nilai nominal temuan atau persentase penyimpangan terhadap total nilai yang diperiksa. Sedangkan variabel yang digunakan dalam faktor proses pemeriksaan adalah penerapan standarisasi pemeriksaan dalam kegiatan pemeriksaan.
Dari ketiga faktor tersebut, untuk mengetahui kualitas sumber daya manusia dibutuhkan data dari seluruh perwakilan BPK karenanya dibutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk membahasnya sedangkan bila melihat dari materialitas temuan, dibutuhkan data akurat dari hasil pemeriksaan yang jumlahnya juga banyak. Untuk proses pemeriksaan cukup dibutuhkan standar pemeriksaan yang digunakan BPK dan datanya dapat diperoleh di kantor pusat, karenanya akan lebih efisien bila melihat dari sudut pandang ini.
Selanjutnya akan dibahas mengenai faktor proses pemeriksaan karena melalui proses dapat diketahui apakah standar pemeriksaan yang digunakan BPK sudah dilaksanakan oleh pemeriksa dalam melaksanakan pemeriksaan. Tahap-tahap yang ditetapkan dalam standar pemeriksaan seharusnya dilalui oleh setiap tim pemeriksa yang akan melakukan pemeriksaan. Apabila standar pemeriksaan diterapkan sebagaimana mestinya, kualitas pemeriksaan seharusnya baik.
Dari sampel data Hasil Pemeriksaan Semester I Tahun Anggaran 2000 masih terdapat temuan yang tidak material, yaitu dengan persentase nilai nominal temuan terhadap total nilai yang diperiksa kurang dari 10%. Ini menunjukkan bahwa kualitas pemeriksaan masih belum maksimal.
Untuk mengetahui penyebabnya dapat dilihat dari sudut pandang proses pemeriksaan. Berdasarkan data di atas, penerapan standar pemeriksaan dalam kegiatan pemeriksaan kemungkinan masih terdapat kelemahan. Kelemahan tersebut dapat terjadi pada tahap-tahap yang harus dilalui oleh tim pemeriksa. Dengan mengevaluasi setiap tahapan kegiatan pemeriksaan diharapkan dapat diketahui dimana terdapat kelemahan tersebut sehingga dapat diperbaiki. ]uga melalui perbandingan dengan standar pemeriksaan beberapa negara dapat diperoleh masukan untuk menyempurnakan standar pemeriksaan BPK."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T12600
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>