Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56609 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edelleit Rose Widyatmoko
"ABSTRAK
Diplomasi budaya merupakan pertukaran gagasan atau aspek kebudayaan antarnegara untuk membangun pengertian bersama. Penelitian ini membahas aspek diplomasi budaya yang terdapat dalam lirik lagu Pesnja Ostrova Palm yang merupakan hasil alih bahasa lagu Rayuan Pulau Kelapa ke dalam bahasa Rusia. Lagu Pesnja Ostrova Palm sendiri dialihbahasakan pada tahun 1957 oleh Vladimir Korchagin selaku editor Pusat Studio Dokumenter Film. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana kritis dengan pendekatan model tiga dimensi analisis wacana kritis Norman Fairclough, yaitu analisis teks, praktik diskursif, dan praktik sosial. Penelitian ini menunjukkan bahwa upaya diplomasi budaya melalui lagu Rayuan Pulau Kelapa berdampak pada lagu Pesnja Ostrova Palm. Pemilihan kata yang terdapat dalam Pesnja Ostrova Palm menunjukkan bahwa Rusia mengakui keindahan alam Indonesia dan ingin menjadi sahabat dalam membantu Indonesia yang saat itu sedang membutuhkan bantuan ekonomi. Melalui lagu Rayuan Pulau Kelapa dan Pesnja Ostrova Palm, tercipta sebuah hubungan yang erat dan berkelanjutan antara Indonesia dan Rusia.

ABSTRACT
Cultural diplomacy is the exchange of ideas or other aspects of culture among nations and their people in order to foster mutual understanding. The focus of this study is aspects of cultural diplomacy in Pesnja Ostrova Palm, Russian version of Rayuan Pulau Kelapa. As a major theory, this study uses Norman Faircloughs three dimension critical discourse analysis theory approach text analysis, discursive practice, and social practice. The result of the study shows that cultural diplomacy through Rayuan Pulau Kelapa and Pesnja Ostrova Palm have an impact on each other. Words selection contained in Pesnja Ostrova Palm also shows that Russia conceded the natural beauty of Indonesia and wanted to be a friend by helping Indonesia, which was currently in need of economic assistance. Even though politically motivated at first, a close and sustainable partnership between Indonesia and Russia was formed through Rayuan Pulau Kelapa and Pesnja Ostrova Palm until today."
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rafi Ronny Wazier
"Sebagai negara adidaya dalam bidang kebudayaan, diplomasi budaya merupakan sebuah isu yang sangat penting bagi Indonesia dan ditunjukan oleh meningkatnya frekuensi diplomasi budaya yang dilakukan oleh tokoh-tokoh politik dalam beberapa tahun belakangan. Tugas Akhir ini menganalisis pidato Bacharuddin Jusuf Habibie di tahun 2014 yang memiliki beberapa karakteristik dan dapat dianggap sebagai sebuah bentuk diplomasi budaya. Pidato ini diberikan di Amerika Serikat dan ditonton oleh akademisi serta pemerhati asing proses berlangsungnya demokrasi Indonesia. Tugas Akhir yang menggunakan metode kualitatif deskriptif ini menganalisis video B.J. Habibie yang di terbitkan pada 2016 melalui perspektif linguistik, tepatnya melalui analisis wacana kritis terhadap pidato yang diberikan untuk menganalisis kualitas diplomasi budaya dalam pidato tersebut. Tugas Akhir ini menganalisis pidato tersebut dengan menggunakan kerangka berpikir analisis wacana kritis dan pedoman diplomasi budaya yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tahun 2018. Meskipun pidato tersebut tidak pernah ditulis dengan tujuan untuk mendiplomasikan kebudayaan indonesia, analisis melalui kedua kerangka berpikir tersebut telah menemukan bahwa B.J. Habibie telah berhasil mendiplomasikan budaya Indonesia melalui pidato tersebut. Namun, bentuk diplomasi budaya yang dilakukan oleh B.J. Habibie cenderung berbeda dengan yang dijelaskan oleh pedoman diplomasi budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, sehingga perlu adanya revisi terhadap panduan tersebut.

As the world’s culture superpower, cultural diplomacy is an important issue to Indonesia which was noted by the frequency of cultural diplomacy done by Indonesian political figures in recent years. This paper analyzes Bacharuddin Jusuf Habibie’s speech in 2014 in the United States to foreign scholars observing the process and system of Indonesian democracy. The aim of this paper is to analyze the quality of the speech’s cultural diplomacy and identifying the Indonesian cultural diplomacy speech model by Mr. Habibie. This descriptive qualitative method paper examined Mr. Habibie’s speech video, which was published in 2016, through the perspective of linguistics. Specifically, this paper analyzed the speech through a critical discourse analysis (CDA) framework and the cultural diplomacy guide that is published by the Indonesian Ministry of Education and Cultural Affairs in 2018. Although the speech was never explicitly intentioned as a speech to promote Indonesian culture, this paper founds that Mr. Habibie has done the action of cultural diplomacy through this specific speech. However, Mr. Habibie’s cultural diplomacy is found to be different from the Indonesia’s Ministry of Education and Cultural affairs’ cultural diplomacy guide which prompted the need to have a re-examination and re-construction of the guide.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Zulaeda
"Penelitian ini membahas tentang diplomasi budaya KRI Dewaruci di Amerika Serikat melalui pelayaran keliling dunia pada tahun 2012. Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi berbagai undangan kehadiran KRI Dewaruci dari berbagai negara yang diterima oleh Angkatan Laut Indonesia. Khususnya, KRI Dewaruci diundang oleh Amerika Serikat untuk hadir dalam acara Operation Sail tahun 2012. Sebagai respons, kebijakan diambil untuk melaksanakan pelayaran kedua mengelilingi dunia KRI Dewaruci dengan nama “Kartika Jala Krida.” Dalam pelaksanaannya, misi diplomasi budaya juga diimplementasikan yang sejalan dengan tugas eksklusif TNI Angkatan Laut, yaitu diplomasi maritim. KRI Dewaruci menggunakan unsur budaya sebagai bentuk upaya soft diplomacy dari pemerintah Indonesia terhadap Amerika Serikat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah, yang terdiri dari heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Penulis menggunakan berbagai jenis sumber yang mencakup wawancara, arsip TNI AL, surat kabar sezaman, buku, dan artikel jurnal yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan kesuksesan pelaksanaan pelayaran melalui pengaruh diplomasi budaya KRI Dewaruci di Amerika Serikat dengan berbagai upaya yang telah diperjuangkan untuk menanamkan dan meningkatkan citra positif Indonesia di mata dunia khususnya di negara maju, seperti Amerika Serikat

This research discusses the cultural diplomacy of KRI Dewaruci in the United States through a round-the-world cruise in 2012. This activity aims to fulfill various invitations to attend KRI Dewaruci from various countries through the Indonesian Navy. In particular, KRI Dewaruci was invited by the United States to attend the Operation Sail event in 2012. In response, a policy was adopted to carry out KRI Dewaruci's second circumnavigation of the globe under the name "Kartika Jala Krida." In its implementation, a cultural diplomacy mission was also implemented which is in line with the exclusive duties of the Navy, namely maritime diplomacy. KRI Dewaruci uses cultural elements as a form of soft diplomacy efforts from the Indonesian government towards the United States. The research method used is the historical method, which consists of heuristics, verification, interpretation, and historiography. The author uses various types of sources that include interviews, Navy archives, contemporaneous newspapers, books, and relevant journal articles. The results showed the successful implementation of the voyage through the influence of KRI Dewaruci's cultural diplomacy in the United States with various efforts that have been fought to instill and improve Indonesia's positive image in the eyes of the world, especially in developed countries, such as the United States."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Nurwikan Fitriani
"Masjid Raya Sheikh Zayed Solo di Indonesia adalah salah satu proyek monumental yang mencerminkan diplomasi budaya Uni Emirat Arab di Indonesia, serta merupakan simbol persahabatan dan hubungan bilateral kedua negara. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana diplomasi budaya diaplikasikan melalui masjid ini, serta dampaknya pada hubungan bilateral. Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara dengan pemangku kepentingan terkait, analisis dokumen, observasi, dan analisis isi. Hasil temuan dari penelitian ini, diketahui bahwa Uni Emirat Arab merupakan negara yang aktif dalam praktik diplomasi budaya. Diplomasi budaya Uni Emirat Arab yang diperkenalkan adalah nilai multikultural dan toleran yang digambarkan pada arsitektur, interior, eksterior, dan kegiatan-kegiatan masjid. Website dan sosial media digunakan untuk mendukung terwujudnya diplomasi budaya adalah website, sosial media, dan kegiatan yang diadakan. Penelitian ini dapat menjadi dasar untuk memperkuat praktik diplomasi budaya Uni Emirat Arab, dan pemeliharaan warisan budaya Uni Emirat Arab di masa depan.

The Sheikh Zayed Grand Mosque in Solo, Indonesia, is one of the monumental projects reflecting the cultural diplomacy of the United Arab Emirates in Indonesia. It serves as a symbol of friendship and bilateral relations between the two countries. This research aims to understand how cultural diplomacy is applied through this mosque and its impact on bilateral relations. The research methodology employs a qualitative approach, collecting data through interviews with relevant stakeholders, document analysis, observation, and content analysis. The findings reveal that the United Arab Emirates actively engages in cultural diplomacy practices. The introduced cultural diplomacy values of the UAE include multiculturalism and tolerance, reflected in the architecture, interior, exterior, and activities of the mosque. Websites and social media platforms are utilized to support the realization of cultural diplomacy, along with organized events. This research can serve as a foundation to strengthen the United Arab Emirates' cultural diplomacy practices and the preservation of its cultural heritage in the future."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Caldha Khairunnisa
"Keberadaan hanbok sebagai pakaian tradisional Korea telah dikenal secara global. Dengan desain yang unik, nilai budaya, serta perannya dalam merepresentasikan identitas nasional Korea, hanbok telah melampaui sekedar pakaian tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi Korea Craft and Design Foundation (KCDF) dalam meningkatkan popularitas hanbok. Adapun Metode penelitian yang digunakan berupa pendekatan kualitatif deskriptif dengan melalui pengumpulan suatu data dari berbagai sumber yang tersedia di internet, seperti jurnal, artikel, dan penelitian sebelumnya yang berfokus pada diplomasi budaya dan hanbok. Penelitian ini mengidentifikasi serangkaian strategi yang digunakan oleh KCDF untuk mempromosikan hanbok di tingkat internasional. Melalui berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan oleh KCDF, strategi yang diterapkan untuk meningkatkan popularitas hanbok diakui berhasil, sebagaimana dicerminkan dari tercapainya tujuan KCDF. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengenalan dan pempopuleran hanbok melalui strategi yang dilakukan oleh KCDF berpengaruh terhadap bertambahnya minat masyarakat internasional terhadap hanbok.

The existence of hanbok as traditional Korean clothing is known globally. With its unique design, cultural value, and role in representing Korean national identity, hanbok has gone beyond just traditional clothing. This research aims to analyze the Korea Craft and Design Foundation (KCDF) strategy in increasing the popularity of hanbok. The research method used is a descriptive qualitative approach by collecting data from various sources available on the internet, such as journals, articles and previous research that focuses on cultural diplomacy and hanbok. This research identifies a series of strategies used by the KCDF to promote hanbok at the international level. Through various activities that have been organized by KCDF, the strategies implemented to increase the popularity of hanbok are recognized as successful, as reflected in the achievement of KCDF's goals. The research results show that the introduction and popularization of hanbok through the strategy carried out by the KCDF has had an effect on increasing the international community's interest in hanbok."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rendang Widya Putri
"ABSTRAK
Setelah melewati berbagai krisis, mulai dari kekalahan pada Perang Dunia II hingga krisis ekonomi, saat ini dapat dikatakan Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki pengaruh cukup kuat di dunia, terutama di Asia. Hal ini berkaitan dengan produk-produk budaya populer Jepang seperti anime, manga, kuliner hingga fashion yang saat ini menjadi soft power Jepang. Dari produk-produk budaya tersebut kemudian Jepang menyusun sebuah strategi/kebijakan Cool Japan yang digunakan sebagai alat diplomasi budaya. Berdasarkan hal tersebut, tugas akhir ini akan membahas mengenai bagaimana pengaruh yang muncul dari kebijakan Cool Japan. Penelitian menggunakan metode kualitatif menggunakan analisis dokumen dan studi literasi. Analisis akan dilakukan dengan menggunakan teori soft power dari Joseph S. Nye dengan memfokuskan pada konsep diplomasi budaya. Konsep diplomasi budaya yang digunakan untuk menganalisis tujuan, bentuk hingga sarana diplomasi budaya yang digunakan oleh Jepang. Berdasarkan data serta analisis yang dilakukan, diplomasi budaya yang digunakan memiliki dampak yang sangat signifikan bagi perkembangan Jepang dalam berbagai sektor seperti pariwisata dan juga memberikan citra yang baik bagi negara Jepang.

ABSTRACT
After suffered from many crisis situations before, from the defeat in World War II, until the crisis economy, now Japan has become one of the countries that has a strong influence in the world, especially in Asia. This is related to Japanese popular culture such as anime, manga, culinary, until fashion which currently has become a Japans soft power. From these cultural products, Japan developed a Cool Japan strategy / policy that was used as a tool for cultural diplomacy. Based on that issues, this final project will discuss how the influence that emerged from Cool Japan policy. The study used qualitative methods using document analysis and literacy studies. The analysis will be carried out using the soft power theory of Joseph S. Nye by focusing on the concept of cultural diplomacy. The concept of cultural diplomacy is used to analyze the purpose, form, and cultural diplomacy tools that Japan used. Based on data and results of analysis, cultural diplomacy that has been used, has a very significant impact on Japans development in various sectors such as tourism and also provides a good image for Japan.
"
Depok: Fakultas ilmu Pengetahuan Budaya, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Afrianti Wulandari
"Tesis ini menganalisis kreativitas, kebersamaan dan pendidikan dalam Jak-Japan Matsuri 2009-2013 sebagai diplomasi budaya Jepang. Dengan menggunakan teori soft power didukung oleh konsep diplomasi budaya, konsep kebudayaan dan konsep sosialisasi. Dalam lima tahun terakhir, pemerintah Jepang secara aktif menggelar perayaan pekan budaya Jepang di Jakarta yang dinamai Jak-Japan Matsuri. Penyelenggaraan perayaan ini berisikan kegiatan pertunjukan budaya Jepang dan Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan dengan adanya bekerjasama antara warga negara Jepang di Jakarta didukung oleh pemerintah Jepang bekerjasama dengan Indonesia melalui pemerintah daerah khusus ibu kota Jakarta. Jak-Japan Matsuri dapat dikatakan telah menciptakan ketertarikan dan kekaguman masyarakat Indonesia yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, dilihat dari jumlah pengunjung yang selalu padat tiap tahunnya.

This thesis analyzes of creativity, unity and education in the Jak-Japan Matsuri Japan 2009-2013 as cultural diplomacy. By using the soft power theory is supported by the concept of cultural diplomacy, cultural concepts and the concept of socialization. In the last five years, the Japanese government is actively held a celebration of Japanese culture week in Jakarta, called Jak-Japan Matsuri. This festival consists of performances of Japanese culture activities and Indonesia. This event was organized with the collaboration between Japanese citizens in Jakarta, supported by the Japanese government in cooperation with the Indonesian government through capital city of Jakarta government. Jak-Japan Matsuri Can be said to have created the interest and admiration of the people of Indonesia who live in Jakarta and surrounding areas, judging from the number of visitors each year who are always crowded.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Passin, Herbert
New York: Praeger, 1962
951.05 PAS c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Damayanti Kumala
"Indonesia perlu menciptakan citra positif dan identitas yang kuat untuk memperkuat hubungan diplomatik dalam rangka menguatkan posisi negara dalam skala internasional. Hubungan diplomasi umumnya bersifat jangka panjang, dengan menuntut negara untuk terus membangun dan memperkuat citra positif secara berkala. Untuk itu, negara perlu mendorong usaha-usaha menciptakan citra positif melalui aktivitas nation branding. Salah satu aktivitas nation branding yang dilakukan oleh Indonesia adalah penyelenggaraan Festival Indonesia di Korea Selatan. Dalam melihat implementasi branding Indonesia melalui Festival Indonesia, tulisan ini menggunakan metode studi literatur untuk mengumpulkan data, informasi dan referensi yang berkaitan dengan Festival Indonesia. Festival Indonesia diusung sebagai ajang diplomasi budaya antar dua negara. Namun dalam pelaksanaannya, Festival Indonesia juga berhasil menjadi ajang nation branding Indonesia untuk publik Korea Selatan dan bahkan publik internasional. Festival Indonesia mampu mengadakan branding dengan menjawab pertanyaan seperti produk apa saja yang dimiliki, mengapa publik perlu memperhatikan produk tersebut dan apa keistimewaan produk. Implementasi branding dijawab melalui mata acara yang dibawakan seperti penampilan kebudayaan hingga lokakarya membuat produk budaya Indonesia seperti batik. Keberhasilan Festival Indonesia mengimplementasikan aspek-aspek branding mendapatkan apresiasi dari pihak-pihak eksternal.

In order to strengthen the country's position on an international scale, Indonesia needs to create a positive image and strong identity to strengthen diplomatic relations. Diplomatic relations are generally run in long-term periods, thus requiring the state to continue to build and strengthen a positive image on a regular basis. For this reason, the state must boost efforts to create a positive image through nation branding activities. One of the nation branding activities carried out by Indonesia is ‘Festival Indonesia’ in South Korea. This paper uses the literature study method to collect data, information and references related to the ‘Festival Indonesia’ in looking at the implementation of Indonesian branding through the ‘Festival Indonesia’. The ‘Festival Indonesia’ is promoted as a place for cultural diplomacy between the two countries. However, in its implementation, ‘Festival Indonesia’ has also succeeded in becoming a momentum to nation brand Indonesia in front of the South Korean public and even the international public. Festival Indonesia is able to implement branding by answering questions such as what products are owned, why the public needs to pay attention to these products and what is the specialty of the product. The implementation of branding is answered through events that are presented, such as cultural performances to workshops on making Indonesian cultural products such as batik. The success of Festival Indonesia in implementing aspects of branding has received appreciation from external parties."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zaenatien Oktaviati
"Tesis ini membahas Diplomasi Kebudayaan Prancis melalui Alliance Francaise di Cina Periode 1989-2009. Diplomasi kebudayaan sendiri bukan merupakan fenomena baru namun masih banyak negara yang belum menggunakan diplomasi kebudayaan sebagai cara lain dalam memenuhi kepentingan nasionalnya. Permasalahan yang diteliti dalam tesis ini yaitu bagaimana diplomasi kebudayaan yang dilakukan Prancis melalui Aliiance Francaise di Cina mendukung terwujudnya kepentingan politik dan ekonomi Prancis.
Prancis merupakan negara yang sudah sejak lama melakukan diplomasi kebudayaan dan secara konsisten. Diplomasi kebudayaan ini merupakan bentuk pengembangan dari softpower sebagai salah satu cara Prancis dalam memenuhi kepentingan nasional. Tujuan dari tesis ini untuk melihat diplomasi kebudayaan yang dilakukan Prancis di Cina sebagai bentuk dari softpower yang dilakukan melalui kerjasam tanpa adanya paksaan untuk memenuhi kepentingan nasional Prancis.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif dengan menggunakan data-data sekunder yaitu data-data yang diperoleh dari dokumen-dokumen dan publikasi resmi berkaitan dengan topik tesis. Sumber-sumber data tersebut kemudian dianalisis dengan memperhatikan laporan dari beberapa peristiwa.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa secara tidak langsung peranan Alliance Francaise dalam diplomasi kebudayaan Prancis di Cina pada periode 1989-2009 secara tidak langsung dapat berkontribusi terhadap kepentingan ekonomi dan politik Prancis.

This thesis explain and analyse French Cultural Diplomacy through the Alliance Francaise in China from 1989 until 2009. Cultural diplomacy is not a new phenomenon but there are many countries that have not been using cultural diplomacy as alternative way to fulfill their national interests, The problem of this thesis is about how French cultural diplomacy conducted through Alliance Fracaise in China can supports the estabilsihment of political and economic interest of French
France is a country that consistent using cultural diplomacy as a way to receive national interest. As we known that cultural diplomacy is a form of softpower. The purpose of this thesis is to look at France cultural diplomacy in China as a form of softpower conducted cooperation without any coercion to comply French national interests.
The methodology of this research is a qualitative descriptive design using secondary data. The data obtained from documents and official publications relating to the thesis topic. All the source of the data is analyzed by giving example from the report of several incidents.
The results of this study show that the role of Alliance Francaise in French cultural diplomacy in China in from 1989 until 2009 can indirectly contribute to economic and political interest of France.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28908
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>