Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163702 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eni Rahayu
"Masyarakat mulai menyadari pendidikan umum belum terlalu berhasil dalam mengembangkan aspek kognitif, afektif, serta psikomotorik dalam diri seorang anak. Hal tersebut selaras dengan gagasan Hasyim Muzadi untuk tidak memisahkan antara ilmu agama dengan ilmu umum. Gagasan tersebut diwujudkan dengan berdirinya Pesantren Al Hikam. Pesantren Al-Hikam dikhususkan bagi mahasiswa yang sedang berkuliah di perguruan tinggi umum dan juga bagi hafidz 30 juz. Dalam penelitian ini difokuskan membahas peran pondok Pesantren Al-Hikam Depok. Penelitan ini didasarkan pada penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi lapangan, dan studi literatur. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana peran pesantren Al-Hikam terhadap pendidikan, dakwah, dan sosial. Penelitian ini menggunakan teori fungsi pondok pesantren yakni pesantren sebagai lembaga pendidikan, lembaga dakwah, serta lembaga sosial. Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa Pesantren Al-Hikam merupakan pesantren yang terbuka bagi masyarakat. Keterbukaan tersebut dapat dilihat dengan cara Al Hikam  menyediakan berbagai lembaga pendidikan bagi semua kalangan usia. Sebagai lembaga dakwah, Al-Hikam menyiarkan ajaran Islam secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai lembaga sosial, Al-Hikam melakukan santunan anak yatim dan juga bantuan sembako bagi masyarakat sekitar.

The society start to realize that formal education has not really succeed in developing cognitive, affective and psychomotor ability of a kid. This condition is in line with Hasyim Muzadi's idea to not separate science and theology. This idea is implemented by the built of Al Hikam Islamic Boarding school. This boarding school is devoted specifically to college students who are currently studying in general university and Hafiz 30 Juz or someone who is completely able to memorize the Quran.  This research is focused on the role of Al Hikam Islamic Boarding School Depok.  This research is conducted with qualitative method by gathering data technique through interview, direct observation and literature study. The research question of this research is how the role of Al Hikam Islamic Boarding school to education, dawah and social. The theory used in this research is functional theory that is Islamic Boarding School as educational,  dawah and social institution. From the discussions, can be concluded that Al Hikam Islamic Boarding School is open institution for society. This openness can be seen by the way Al Hikam Islamic Boarding School provides various educational institution for all ages. As dawah institution, Al Hikam Islamic Boarding School provides compensation for orphanages and foods aid for local communities."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Istiqomah
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas tentang Tarekat Qadiriyah Arakiyah di Pesantren Al-Hikam Depok, yang merupakan cabang dari Tarekat Qadiriyah di Sudan. Tarekat Qadiriyah Arakiyah dibawa ke Indonesia dan disebarkan oleh Syekh Muhammad Hilmi ash-Shiddiqi al-Araki. Tarekat Qadiriyah Arakiyah disebarkan di Indonesia salah satunya melalui Pesantren Al-Hikam Depok. Ajaran Tarekat Qadiriyah Arakiyah dipagari oleh Alquran dan hadis serta ijm ? ? ? dan qiy ? ? ? s. Zikir Tarekat Qadiriyah Arakiyah dilakukan secara jahr dan khafiy dengan menggunakan metode jardalan. Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sejarah, yang melalui empat jenis prosedur pengumpulan data yakni heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan sejarah dan perkembangan Tarekat Qadiriyah Arakiyah di Indonesia, ajaran dan praktik Tarekat Qadiriyah Arakiyah di Pesantren Al-Hikam Depok, serta metode zikir yang digunakan Tarekat Qadiriyah Arakiyah di Pesantren Al-Hikam Depok. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Tarekat Qadiriyah Arakiyah merupakan tarekat baru di Indonesia, sehingga belum dikenal oleh masyarakat Indonesia secara luas. Masuknya Tarekat Qadiriyah Arakiyah dari Sudan ke Indonesia menyebabkan adanya transmisi ilmu tasawuf dan tarekat. Tarekat Qadiriyah Arakiyah berbeda dengan Tarekat Qadiriyah maupun Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Indonesia. Perbedaan Tarekat Qadiriyah Arakiyah dengan Tarekat Qadiriyah dan Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Indonesia terdapat pada sanad atau silsilah tarekat, metode zikir, dan aur ? ? ? d tambahan setelah aur ? ? ? d asas.

ABSTRACT
This thesis discusses on Qadiriyah Arakiyah Order in Islamic Boarding School Al Hikam Depok, which is a branch of Qadiriyah Order from Sudan. Qadiriyah Arakiyah Orderwas brought to Indonesia and spread by Sheikh Muhammad Hilmi ash Shiddiqi al Araki. Qadiriyah Arakiyah Order spread all over Indonesia, and one of the institutions is through Islamic Boarding Al Hikam Depok.The teachings of Qadiriyah Arakiyah Order enclosed by the Qur 39 an, hadith, ijm 39 , and qiy s. Zikir Qadiriyah Arakiyah Orderwas practiced by jahr and khafiy using jardalan method. This research was used a qualitative method through historical approach, which involved four document collection procedures, heuristics, verification, interpretation, and historiography.The purpose of this thesis is to explainthe history and development of Qadiriyah Arakiyah Order in Indonesia, the teachings and practices of Qadiriyah Arakiyah Order in Islamic Boarding School Al Hikam Depok and method of dhikr Qadiriyah Arakiyah Order in Islamic Boarding School Al Hikam Depok. The results of this thesis indicate that Qadiriyah Arakiyah Order is a new orderin Indonesia, it has not been known by the people of Indonesia widely. By Qadiriyah Arakiyah Ordercoming to Indonesia from Sudan causes the transmission of knowledge of sufism and order. Qadiriyah Arakiyah Order is different from Qadiriyah Order and Qadiriyah wa Naqsyabandiyah Order in Indonesia. The differences among Qadiriyah Arakiyah Order with Qadiriyah Orderand Qadiriryah wa Naqsyabandiyah Order in Indonesia are in the sanad or tariqa genealogy, the method of dhikr, and additional aur d after the aur d principle."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adelia Tsaltsani Bilqis
"Sampah organik merupakan sampah yang paling dominan dihasilkan dari aktivitas di pesantren. Namun, Pesantren Al Hikam Kota Depok belum menerapkan pengolahan sampah organik karena minimnya pemahaman, pemilahan, dan penggunaan alat dalam mengolah sampah organik. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui timbulan dan komposisi sampah, memberikan edukasi melalui pelaksanaan kegiatan sosialisasi, dan transfer teknologi anaerobic digestion. Pada teknologi tersebut dilakukan pengukuran skala pilot dengan massa sampah 7,6 kg/hari sehingga menghasilkan OLR 1,4 kg.VS/m3.hari. Berdasarkan hasil pengukuran timbulan dan komposisi sampah di Pesantren Al Hikam Kota Depok memiliki massa sebesar 33,638 kg/hari, volume sebesar 683,221 L/hari, dan komposisi sampah didominasi oleh 41,831% sampah organik. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dilakukan sebanyak dua kali, dimana kegiatan sosialisasi pertama dihadiri oleh 66 orang, sedangkan kegiatan sosialiasi kedua dihadiri oleh 25 orang. Mengacu kepada hasil pre test dan post-test, kegiatan sosialisasi pertama tidak meningkatkan pengetahuan peserta (sig 2-tailed >0,05). Sementara itu, kegiatan sosialisasi kedua meningkatkan pengetahuan peserta (sig 2-tailed <0,05). Pada penerapan teknologi anaerobic digestion di Pesantren Al Hikam telah melakukan proses seeding, aklimatisasi, dan operasional. Sampah organik memiliki karakteristik pH sebesar 6,1±0,38, suhu sebesar 29,5±1,12oC, TS sebesar 25±0,092%, VS sebesar 95±0,0054%TS, dan COD sebesar 453±188 g/L.COD. Hasil penelitian menujukkan kandungan volatile solid destruction sebesar 91±0,015% dan reduksi COD sebesar 89±0,081% mempengaruhi nilai volume biogas dan metana yang dihasilkan dengan nilai volume biogas sebesar 805±219 L.biogas/hari dan methane yield sebesar 292±130 L.CH4/kg, sehingga mengandung konsentrasi 59±0,035% CH4 dan 41±0,035% CO2. Selanjutnya, kandungan amonia digestat sebesar 1057±378 mg/L.NH3 tidak mempengaruhi proses operasional anaerobic digestion.

Organic waste is the most dominant waste generated from activities in Islamic boarding schools. However, Al Hikam Islamic Boarding School has not implemented organic waste processing due to the lack of understanding, sorting, and use of tools in processing organic waste. This study aims to determine the generation and composition of waste, provide education through the implementation of socialization activities, and transfer of anaerobic digestion technology. In this technology, pilot-scale measurements were carried out with a waste mass of 7.6 kg/day so as to produce an OLR of 1.4 kg.VS/m3.day. Based on the results of the measurement of generation and composition of waste at Al Hikam Islamic Boarding School has a mass of 33.638 kg/day, a volume of 683.221 L/day, and the composition of waste is dominated by 41.831% organic waste. The implementation of socialization activities was carried out twice, where the first socialization activity was attended by 66 people, while the second socialization activity was attended by 25 people. Referring to  the pre-test and post-test results, the first socialization activity did not increase participants knowledge (sig 2-tailed>0.05). Meanwhile, the second socialization activity increased participants knowledge (2-tailed sig<0.05). In the application of anaerobic digestion  technology at Al Hikam Islamic Boarding School has carried out seeding, acclimatization, and operational processes. Organic waste has pH characteristics of 6.1±0.38, temperature of 29.5±1.12oC, TS of 25±0.092%, VS of 95±0.0054%TS, and COD of 453±188 g/L.COD. The results showed that  the volatile solid destruction content of 91±0.015% and COD reduction of 89±0.081% affect the value of the volume of biogas and methane produced with a volume value of biogas of 805±219 L.biogas/day and methane yield of 292±130 L.CH4/kg, so that it contains concentrations of 59±0.035% CH4 and 41±0.035% CO2. Furthermore, the ammonia digestate content  of 1057±378 mg/L.NH3 does not affect the operational process of anaerobic digestion."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tanti Septiani
"Tulisan ini membahas mengenai peran AII dalam peningkatan rasa nasionalisme pada diri santri pesantren Syamsul ‘Ullum di Sukabumi tahun 1931-1946. Pada abad ke- 20 muncul sebuah gerakan pembaruan islam di Indonesia. Gerakan ini melahirkan dua golongan pemikirian islam yang saling berseberangan yaitu islam modern dan tradisionalis. Dampak dari adanya gerakan pembaruan ini memunculkan beberapa tokoh ulama dan organisasi yang menegakkan kebaharuan tersebut. Kondisi seperti inipun juga terjadi di Sukabumi, dua aliran keagamaan tersebut menjadi ajang perpecahan antar ulama tradisionalis dan juga ulama modernis. Meskipun demikian, di Sukabumi sendiri lahir seorang ulama yang bisa dikatakan sebagai ulama tradisionalis-modernis. Ulama ini adalah KH. Ahmad Sanusi. Pemikiran keagamaan yang di anut KH. Ahmad Sanusi juga di tuangkan kepada organisasi dan pondok pesantren yang KH. Ahmad Sanusi dirikan yaitu organisasi Al-Ittihadiyatul Islamiyyah dan Pondok Pesantren Syamsul ‘Ullum. Organisasi dan lembaga pendidikan yang KH. Ahmad Sanusi bentuk ini saling berhubungan terutama dalam menyebarkan pencerahan keagamaan yang ada di Sukabumi. Selain itu, organisasi AII juga berperan dalam peningkatan rasa nasionalisme para santri di pondok pesantren Syamsul ‘Ullum dengan berbagai macam pendidikan yang diberikan oleh pengajar AII di pondok pesantrean Syamsul ‘Ullum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa organisasi AII dan lembaga pendidikan yang didirikan KH. Ahmad Sanusi yaitu pondok pesantren Syamsul ‘Ullum ini memiliki hubungan yang erat, terkhusus mengenai penyebaran keagamaan islam di Sukabumi. Organisasi AII membantu KH. Ahmad Sanusi dan pondok pesantrennya dalam menyebarkan dakwah dan pendidikan islam untuk mencerdaskan muslim di Sukabumi. penyebaran pendidikan agama islam ini dilakukan oleh lembaga keguruan yang dibentuk oleh AII yaitu Ittihad Maddaris Islamiyya (IMI) yang juga membantu KH. Ahmad Sanusi mengajar di pondok pesantren Syamsul ‘Ullum. Selain itu, pendidikan yang diberikan oleh AII secara tidak langsung membawa peningkatan kesadaran kebangsaan dan rasa nasionalisme pada diri masyarakat Sukabumi khususnya para santri. Hal ini terlihat pada masa kemerdekaan Indonesia para santri ikut berjuang melawan sekutu dan merebut paksa wilayah Sukabumi dari tangan pemerintah militer Jepang. Berbeda dari kajian -kajian sebelumnya yang membahas peran organisasi AII secara umum, penelitian ini lebih berfokus pada peran organisasi secara AII dalam peningkatan rasa nasionalisme pada diri santri pesantren Syamsul ‘Ullum di Sukabumi tahun 1931-1946.

This paper discusses the role of AII in increasing the sense of nationalism in the students of Syamsul ‘Ullum Islamic boarding school in Sukabumi in 1931-1946. In the 20th century there was a movement of Islamic renewal in Indonesia. This movement gave birth to two opposing groups of Islamic thought, namely modern and traditionalist islam. The impact of this renewal movement gave rise to several clerical figures and organizations that enforce the novelty. Conditions like this also occur in Sukabumi, the two religious sects into a split between traditionalist cleric and modernist cleric. Nevertheless, in Sukabumi was born a cleric who can be said to be a traditionalist-modernist cleric. This cleric is KH. Ahmad Sanusi. Religious thought in KH. Ahmad Sanusi also poured to organizations and boarding schools that KH. Ahmad Sanusi founded the organization Al-Ittihadiyatul Islamiyyah and Pondok Pesantren Syamsul ' Ullum. Organizations and educational institutions that KH. Ahmad Sanusi this form is interconnected, especially in spreading religious enlightenment in Sukabumi. In addition, the AII organization also plays a role in increasing the nationalism of the students at Syamsul ‘Ullum Islamic boarding school with various kinds of education provided by AII teachers at Syamsul ‘Ullum Islamic boarding school. The method used in this study using the historical method which consists of four stages, namely heuristics, criticism, interpretation, and historiography. From the results of the study can be seen that AII organizations and educational institutions established KH. Ahmad Sanusi, Syamsul ‘Ullum Islamic boarding school, has a close relationship, especially regarding the spread of islam in Sukabumi. The organization AII helped KH. Ahmad Sanusi and his boarding school in spreading da'wah and Islamic education to educate Muslims in Sukabumi. the spread of Islamic religious education was carried out by the teacher training institute formed by All, namely Ittihad Maddaris Islamiyya (IMI) which also helped KH. Ahmad Sanusi teaches at Syamsul ‘Ullum Islamic boarding school. In addition, the education provided by AII indirectly brought an increase in national awareness and a sense of nationalism to the people of Sukabumi, especially the students. This can be seen during the independence of Indonesia, the students fought against the allies and forcibly seized the Sukabumi region from the hands of the Japanese military government. Different from previous studies that discussed the role of AII organization in general, this study focuses more on the role of AII organization in increasing nationalism in students of Syamsul ‘Ullum Islamic boarding school in Sukabumi in 1931-1946."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sokhibul Ansor
"Tesis ini membahas tentang proses pengawasan subyek pada koleksi kitab kuning. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) proses pengawasan terhadap konsistensi atau keseragaman bentuk tajuk subyek pada koleksi kitab kuning; (2) acuan (penunjukkan) hubungan antar subyek-subjek yang berkaitan; (3) penambahan subjek baru pada Daftar Tajuk Subyek Perpustakaan; (4) pemberian tanda tertentu pada tajuk subyek yang terpilih sebagai tajuk pada Daftar Tajuk Subyek Perpustakaan.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode penelitian studi kasus. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, dengan dibantu 4 orang sebagai informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Proses pengawasan terhadap konsistensi atau keseragaman bentuk tajuk subyek pada koleksi kitab tidak dilaksanakan dengan baik. (2) Tidak ada acuan (penunjukkan) hubungan antar subyek yang berkaitan dalam OPAC (Online Public Access Catalog) (3) Tidak ditemukan mekanisme penambahan tajuk subyek baru pada Daftar Tajuk Subyek Perpustakaan (4) Tidak ditemukan pemberian tanda khusus tajuk-tajuk subyek pada Daftar Tajuk Subyek yang terpilih sebagai bentuk tajuk subyek.
Saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah (1) Harus ada mekanisme pengawasan terhadap penentuan tajuk subyek, (2) Perlu ada pustakawan yang senior yang bertanggung jawab pengindeksan subyek (3) Daftar Tajuk Subyek Untuk Perpustakaan oleh PNRI perlu direvisi ulang.

This thesis discusses the process of monitoring subjects in kitab kuning collection. The objective of this research is to determine (1) the regulatory process to the consistency or uniformity of yellow book subject heading; (2) designation the relationship between related subjects, (3) addition of the new subject in Library Subject Heading List; (4) provision of certain marks to selected subject heading as the heading in Library Subject Heading List.
This research used qualitative approach by means of case study method. Purposive sapling was used as sampling technique, assisted by four informants. The result shows that (1) the regulatory process to the consistency uniformity of yellow book subject heading is not implemented properly; (2) there is no designation the relationship between related subjects in OPAC; (3) no addition mechanism of a new subject heading in Library Subject Heading List; (4) there are no certain marks on the subjects heading in selected subject heading list as subject heading.
Suggestions to this research are (1) there must be an oversight mechanism to determined subject heading, (2) there should be senior librarian in charge of subject indexing, (3) and also need to be revised Library Subject Heading List by National Library of Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T29265
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alhafiz Kurniawan
"ABSTRAK
Tesis ini mengkaji tentang manuskrip al-Ḥikam al-Ataiyyah koleksi Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia. Teks ini termasuk karya tasawuf dengan tiga bagian, yaitu
aforisme, sejumlah surat yang berisi nasihat untuk sahabat atau muridnya, dan munajat
kepada Tuhan. Fokus kajian ini terbagi menjadi dua. Pertama kajian filologis yaitu
menyajikan edisi teks al-Ḥikam al-Ataiyyah yang telah dibersihkan dari kesalahan dan
diterjemahkan sehingga kandungan dan keunikan teks salinan al-Ḥikam dapat diketahui
oleh masyarakat luas. Kedua secara etnografis, yaitu pelisanan teks al-Ḥikam yang
digunakan sebagai penyebaran nilai-nilai sufisme di masyarakat miskin perkotaan yang
sangat kompleks, khususnya masyarakat industri pelabuhan di Cilincing, Jakarta Utara.
Pelisanan teks al-Ḥikam sebagai teks sufisme yang berkembang dalam tradisi
Syadziliyyah dapat digunakan oleh pendukung tradisi Qadiriyyah-Naqsyabandiyyah.
Pelisanan teks al-Ḥikam ini lazimnya dilakukan di dalam pesantren, majelis taklim di
aula maupun di masjid, atau kafe dengan jamaah yang terdiri atas masyarakat kelas
menengah perkotaan, tetapi di masyarakat miskin industri pelabuhan di Jakarta Utara.
Pelisanan secara intensif teks al-Ḥikam merupakan salah satu cara ekspresi sufisme
yang diambil pendukung tarekat Qadiriyyah-Naqsyabandiyyah untuk menghadapi
situasi sosial tertentu.

ABSTRACT
This thesis examines the manuscript of al-Ḥikam al-Ataiyyah collection of the National
Library of the Republic of Indonesia. This text includes the work of Sufism with three
parts, namely aphorism, a number of letters containing advice for friends or students,
and munajat to God. The focus of this study is divided into two. The first philological
study is to present an edition of the text of al-Ḥikam al-Ataiyyah which has been cleared
of error and translated so that the content and uniqueness of the text of the copy of al-
Ḥikam can be known by the public. Second ethnographically, namely the oralitizing of
the text of al-Ḥikam which is used as the spread of Sufism values in a very complex
urban poor community, especially the port industry community in Cilincing, North
Jakarta. The passage of the text of al-Ḥikam as a text of Sufism that developed in the
Syadziliyyah tradition can be used by supporters of the Qadiriyyah-Naqshabandiyyah
tradition. The oralitizing of the text of al-Ḥikam is commonly carried out in pesantren,
majelis taklim in the hall and in mosques, or cafes with worshipers consisting of urban
middle class people, but in the poor port industry in North Jakarta. Intensive oralitizing
of al-Ḥikam texts is one of the ways of expressing Sufism taken by supporters of the
Qadiriyyah-Naqshabandiyyah order to deal with certain social situations"
2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amir Fatah
"Tesis ini meneliti teks dalam naskah Kitab AI-Hikam bahasa Malaya dengan aksara Jawi. Penelitian ini didasarkan atas pertimbangan bahwa naskah tersebut termasuk sebagian dari kekayaan budaya Nusantara peninggalan abad lampau yang hingga kini dilestarikan di Perpustakaan Nasional, Jakarta Di lain pihak, kenyataan menunjukkan bahwa naskah tersebut sekarang sudah tidak dikenal lagi di kalangan masyarakat. Padahal kandungannya penuh dengan nilai-nilai pemikiran tasawuf yang sangat tinggi dan dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan wawasan spiritual masyarakat masa kini. Oleh karena itu, teks dalam naskah ini dapat dipandang layak oleh diteliti lebih jauh dan diperkenalkan secara luas.
Berdasarkan pertimbangan di atas, penelitian ini mempunyai dua tujuan utama; (1) menemukan teks yang kayak untuk disunting serta menyajikan suntingannya, dan (2) mengungkapkan isi yang terkandung di dalamnya Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukkan penggunaan pendekatan yang relevan dengan tujuan masing-masing. Untuk mencapai tujuan pertama digunakan pendekatan kritik teks. Pendekatan ini relevan digunakan untuk meneliti teks yang mengandung variasi bacaan sebagaimana dikemukakan oleh Achadiati Ikram (1983:13). Penerapan pendekatan kritik teks dalarn penelitian ini bertolak dari azumsi Ulrich Karatz (1981:233) bahwa variasi teks merupakan manifestasi dari sistem penulisan sebagai proses penciptaan. Pandangan dasar ini dipandang relevan untuk mencapai tujuan pertama karena semua naskah Kitab Al-Hikam yang diteliti mengandung variasi bacaan. Sedangkan untuk membuat suntingan teks digunakan metode landasan karena salah satu dari naskah-naskah tersebut lebih uaggul daripada lainnya dari segi keutuhan teks, kejelasan tulisan, struktur penyajian, isi, dan bahasa Selain itu, juga digunakan pendekatan struktural untuk mencapai tujuan kedua Pada prinsipnya pendekatan ini memandang bahwa makna karya sastra terdapat pada keterjaminan antar unsur, bukan pada masing-masing unsurnya.
Dengan dua pendekatan di atas, penelitian ini akhirnya berhasil menemukan bahwa naskah D dipandang layak digunakan sebagai dasar edisi teks dan naskah A dan C sebagai pendukung serta menyajikan suntingannya. Sedangkan dari edisi teks diperoleh gambaran mengenai makna kandungannya, yaitu berupa konsep pemikiran tasawufyang dapat dipahami melalui kesatuan dari keempat unsurnya, yaitu akidah, syariat, tarikat, dan makrifat

This thesis researches the text of Kitab AI-Hikam in the Malay manuscripts with Jawi script. The research is based on the considerations that the manuscripts mentioned above are included into the part of the cultural richness of Nusantara inherited from the past centuries. They have been up to now preserved in the National Library, Jakarta. The fact, indicates that these manuscripts has been widely unknown. However, they contain a great deal of valuable thoughts of the Sunni tasawuf which can be utilized to widen the people's spiritual insight Therefore, the text in the mentioned manuscripts can be considered worthfiil to be further researched and to be introduced to the contemporary society.
Based on the considerations above, this research is directed to achieve two major objectives, such as (1) to establish the manuscript which has a right to be termed the best for edition and to present its textual edition as well, and (2) to convey the substance contained in the edited text To achieve the distinguishable objectives, it needs approaches which relevant to each destination. The first objective is approached with the textual criticism. This approach is relevant to be applied to research the text which has a variety of readings as stated by Achadiati lkram (1983:13). The application of the textual criticism in this research is based on the assumption of Ulrich Kratz (1981:233) which considers that the textual variations are the forms of the transmitting system as a creative process. The philosophical basis is considered relevant to achieve the first objective because all the Kitab AI-Hikam manuscripts researched have a number of textual variations. While the basic textual method is used to present the edition of text because one of the manuscripts researched offers the reading which is best for textual wholeness, scriptural clearness, structural presentation, content, and linguistic. Whereas the structural approach is applied to achieve the second objective. Principally this approach considers that the substance of literary work lies on the relation among its elements, not on each of its elements.
Using the two approaches above, this research succeeds in establishing that manuscript D is worth to be used as the basis of the textual edition, whereas the two others, such as manuscripts A and C, are utilized as assistant ones, and also the textual edition is presented. From the analysis of the edited text, this research conveys the substance of the Kitab AI-Mk-am manuscripts. It is on the concept of the Sunni tasawuf thoughts which can be gasped through the integrity of the four elements, such as akidah, syariat, tarikat, and makrifat.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T1761
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Hary Prakoso
"Permasalahan faktual public value creation dalam praktik kewirausahaan sosial dapat ditelusuri dengan menggunakan kerangka Moore?s strategic triangle. Pada permasalahan konseptual public value (Erridge, 2005) yang perlu dieksplorasi adalah (1) sulitnya mendefinisikan dan mengukur suatu nilai publik, (2) nilai-nilai di dalam sektor publik yang bersifat bersaing, (3) adanya penekanan yang kuat pada partisipasi tetapi sulit dicapai. (4) berpotensi menjadi tautological argument dimana nilai publik hanya bisa dicapai melalui capaian tujuan-tujuan sosial ekonomi, dan (5) konsep yang belum dikembangkan lebih jauh oleh pemerintah dan akademisi. Sementara dalam kewirausahaan sosial ditemukan masih sedikitnya penelitian yang menggunakan data empiris, perlunya mengeksplorasi pengukuran kesuksesaan, serta disiplin lain yang memperkuat konsep kewirausahaan sosial (Cukier, W., Trenholm, S., & Gekas, G., 2011).
Memperhatikan kedua jenis permasalahan tersebut, tujuan utama penelitian ini adalah mengeksplorasi varian strategic triangle dari Moore (1995) dalam praktik kewirausahaan sosial. Penelitian ini menggunakan studi kasus Ponpes Agribisnis Al Ittifaq di Bandung Jawa Barat, dipilih karena memenuhi karakteristik konsep kewirausahaan sosial (Dees, 1999) yang menghasilkan values atau outcomes yang diciptakan oleh hybrid voluntary sector melalui misi dan program. Soft Systems Methodology (SSM) digunakan untuk mengeksplorasi public value scorecard (Moore, 2002) dan memberikan pemecahan masalah yang mengacu pada kaidah Checkland (1990).
Penelitian ini memiliki simpulan yaitu dalam rangka menciptakan nilai publik yang berlegitimasi dan berkelanjutan secara politik, layak secara operasional dan administratif, dan bernilai secara substansi, PPAI secara praktik telah menggunakan varian-varian pada ketiga komponen strategic triangle dengan bobot kontribusi yang berbeda. Setiap varian mampu dilaksanakan oleh PPAI karena organisasi ini dipimpin seorang kyai yang memiliki kepemimpinan paternalistik dan kharismatik, serta didukung varianvarian utama lainnya sebagai perbaikan (improvement) dari public value scorecard. Varian-varian perbaikan itu adalah (1) jejaring kerjasama (collaborative network) untuk lingkungan otoritas, (2) kultivasi nilai-nilai agama dan budaya lokal untuk kapabilitas operasional, dan (3) strategi bisnis kemitraan dan hubungan patron klien untuk proposisi nilai publik.

The factual problems on public value creation in social entrepreneurship practice can be traced by exploring Moore?s strategic triangle. In conceptual problems on public value are related to (1) difficulty to define and measure a public value, (2) the contested values in public sector, (3) there is a strong emphasis on participation that is uneasy to be attained, (4) it potentially become tautological argument in which public value are merely attained through social economic goals, and (5) the unclear concept is not yet developed by government and academician (Erridge, 2005). And then, in social entrepreneurship, it is found that the least number of research using empirical data, the need exploration for measurement and achievement, and other disciplines to strengthen the concept of social entrepreneurship (Cukier, W., Trenholm, S., & Gekas, G., 2011).
Considering two kinds of problems above, the main purpose of this research is to explore the variant of the Moore?s strategic triangle (1995) in social entrepreneurship practice. This research utilizes Al Ittifaq's Islamic Boarding School for Agribusiness (PPAI) located in Bandung West Java as single case study. It is selected because PPAI as a hybrid voluntary sector has conformed with some characteristics of social entrepreneurship concept (Dees, 1999), which generates values and outcomes through its mission and programs. Soft Systems Methodology (SSM) is utilized to explore the public value scorecard (Moore, 2002) and also contribute to the problem solving interest which refers to Checkland concept (1990).
The concluding remarks of this research are in creating public value which legimate and politically sustainable, operationally and administratively feasible, and substantively valuable, PPAI practicallyimplemented variants of the strategic triangle with different weight of contribution and function. Then, every variant can be carried out by PPAI because it is led by the religious civic leader (kyai) who employs paternalistic and charismatic leadership, and supported by other prime variants which are the improvement of public value scorecard. Of those the improved variants are as follow: (1)collaborative network for authorizing environment, (2) cultivation of religious and local wisdom values for operational capability, and (3) business partnershipstrategy and patron client relationship for public value proposition."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
D2189
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Putri Aulia Shabrina
"Pondok Pesantren Nuruzzahroh merupakan pondok pesantren modern yang bermula dari kegiatan pengajian masyarakat sekitar yayasan Nuruzzahroh yang terletak di Kota Depok. Seiring berjalan waktu dan keinginan masyarakat, yayasan Nuruzzahroh mengembangkan kegiatan pengajiannya menjadi lembaga pendidikan formal dengan membangun Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Nuruzzahroh. Penelitian ini membahas tentang sejarah pondok pesantren Nuruzzahroh serta perkembangan pondok pesantren Nuruzzahroh.  Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan wawancara, dan observasi. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori lima elemen dasar pesantren. Hasil Penelitian ini menyimpulkan bahwa pondok pesantren Nuruzzahroh merupakah wujud keinginin K.H Chairul Chitam sebelum wafat untuk mendirikan lembaga pendidikan islam bagi masyarakat menengah kebawah. Dalam perkembangannya pondok pesantren Nuruzzahroh menambah sarana dan prasana yang dibutuhkan, serta kurikulum yang dapat menyeimbangkan antara agama dan juga kebutuhan penyesuaian perkembangan zaman. Sehingga dapat menciptakan santri yang berpandangan luas dan menyertakan agama sebagai pedomannya.

Nuruzzahroh is a modern Islamic Institution, located in the city of Depok. This institution started with educating the community of Depok city and started to expand its teaching into formal education over time as per community hope by building the lower secondary school and the upper secondary school. This research discusses the background of the institution and the process of its development. The research method used in this study is the qualitative method with interviews and observations while the theory used is the five basic elements of pesantren. The research findings of this study conclude that that the Nuruzzahroh Islamic boarding school was a manifestation of K.H Chairul Chitam's desire before his death to establish an Islamic educational institution for the lower middle class. In its development, the Nuruzzahroh Islamic Boarding School has added the necessary facilities and infrastructure, as well as a curriculum that can balance between religions and also the need to adapt to the times. To create students who are broad-minded and include religion as a guideline."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>