Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27200 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rachma Puspitasari
"ABSTRACT
Sediment bioassay requires a test organism which suitable with the test material, for example sediment. However, benthic phytoplankton as the organism has not been widely applied in Indonesia. Recently, bioassay test still uses phytoplankton which lives in water cplumn such as Chaetoceros gracilis, Tetraselmis sp., Isochrysis sp., or uses another test organism like ussel, sea urchin larvae and amphipod. In addition, Nitszchia sp. is one of culture collection at rResearch Centre for Oceanography so it could be added value of culture collection. Therefore, this paper aims to describe the potential use of phytoplankton benthic, Nitzschia sp. as sediment test organism."
Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi - LIPI, 2017
575 OSEANA XLII:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Afandi
"Penelitian mengenai aplikasi Grandidierella sp. (amphipoda bentik) sebagai organisme uji toksisitas sedimen Teluk Jakarta telah dilakukan di Laboratorium Ekotoksikologi P2O¬LIPI Ancol dari bulan Agustus sampai September 2010. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kelayakan amphipoda bentik tropis jenis Grandidierella sp. sebagai organisme uji toksisitas sedimen tercemar dengan melihat tingkat sensitivitas Grandidierella sp. terhadap sedimen tercemar dari perairan Teluk Jakarta. Metode yang digunakan adalah uji toksisitas sediment sistem statik dan akut sesuai metode ASTM 2006. Uji terhadap Grandidierella sp. dilakukan selama sepuluh hari pemaparan. Hasil akhir yang diukur adalah persentase jumlah Grandidierella sp. yang bertahan hidup. Sedimen diambil dari tujuh stasiun yang berada di dekat tiga muara, yaitu: Muara Kramat Kebo (A2), Muara Sunter (D5, C5, B5), dan Muara Ancol (D3, C3, B3). Uji referencetoxicant CdCl2 dilakukan untuk mengetahui tingkat kesensitifan Grandidierella sp. terhadap CdCl2. Nilai LC50¬96 jam yang didapat adalah 0,465 mg/L CdCl2. Pengukuran parameter kualitas air permukaan sedimen meliputi suhu, DO, pH, dan salinitas. Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah persentase ketahanan hidup Grandidierella sp. pada sedimen Teluk Jakarta stasiun D3, D5, C3, C5, B3, dan B5 signifikan berbeda dengan sedimen Muara Kramat Kebo yaitu stasiun A2. Persentase ketahanan hidup Grandidierella sp. terendah sebesar 25%, terjadi pada stasiun D5 yang posisinya <5 km dari Muara Sunter dan tertinggi sebesar 86,25% pada stasiun A2 atau kontrol yang berasal dari Muara Kramat Kebo.

Research on application of Grandidierella sp. (benthic amphipod) as sediment toxicity test organism was conducted in the Laboratory of Ecotoxicology P2O¬ LIPI Ancol from August until September 2010. The aimed of this research was to know the expediency of tropical benthic amphipod Grandidierella sp. As contaminated sediment toxicity test organism with observe the level of Grandidierella sp. sensitivity to contaminated sediment from Jakarta Bay. The method used in this research was static and acute system in sediment toxicity test appropriate to ASTM 2006 method. Test against Grandidierella sp. Was conducted during ten days of exposure. The final result measured was percentage survival of Grandidierella sp. Sediment was taken from seven stasions near three estuaries, namely: Muara Kramat Kebo (A2), Muara Sunter (D5, C5, B5), and Muara Ancol (D3, C3, B3). Test of CdCl2 as a reference toxicant was done to know the sensitivity level of Grandidierella sp. toward CdCl2. Value of LC50¬96 hours was 0,465 mg/L Cd. Measurement of sediment and surface water quality parameters covered temperature, DO, pH, and salinity. Results obtained from this research were that the survival percentage of Grandidierella sp. at sediment from Jakarta Bay on stasions D3, D5, C3, C5, B3, and B5 was different significantly with Muara Kramat Kebo sediment on stasion A2. The lowest survival percentage of Grandidierella sp. was 25% in the D5 stasion which position less than 5 km from Muara Sunter and the highest was 86,25% in the A2 stasion or control which from Muara Kramat Kebo."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S918
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Teluk Klabat terletak di Pulau Bangka bagian Utara, merupakan lokasi utama nelayan mencari ikan.Kualitas ikan tangkapan nelayan tidak terlepas dari kualitas air tempat hidupnya. PAH adalah salah satu parameter kualitas lingkungan perairan
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Environmental condition of lake Limboto, as Gorontalo Province land mark, has stressed by sedimentation, organic pollution and development of cage system fish culture...."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2008
AJ-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Teluk Kelabat merupakan perairan semi terutup yang dapat dibagi ke dalam dua bagian yaitu
Teluk Kelabat bagian Luar (T Luar) yang berbatasan langsung dengan laut Natuna dan Teluk
Kelabat bagian Dalam (T Dalam) berhadapan pemukiman penduduk dan lima muara sungai.
Penelitian tentang kandungan logam dalam tiga komponen ekosistem Teluk Kelabat (air,
sedimen dan biota) dilakukan pada bulan Maret 2006 (musim barat) dan Juli 2006 (musim
tenggara). Analisis logam berat terlarut, di sedimen dan biota menggunakan Spektofotometer
Serapan Atom dengan nyala (Flame AAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa logam berat
terlarut umumnya relatif rendah dengan kisaran sebagai berikut, Pb (1,0 ? 26,0 µg L-1
), Cd
(<0,1? 3,0 µg L-1
), Cu (1?2,0 µg L-1
) dan Zn (1,0?4,0 µg L-1
). Konsentrasi rata-rata logam
berat dalam sedimen Pb (11.46 mg kg-1
), Cd (0,10 mg kg-1
), Cu (2,50 mg kg-1
) dan Zn (13,64
mg kg-1
). Konsentrasi logam Pb, Cu dan Zn di sedimen T Dalam dapat mencapai dua kali lipat
lebih tinggi dibanding T Luar, namun demikian ketiga konsentrasi logam tersebut tidak
dipengaruhi oleh musim. Sebaliknya, konsentrasi logam Cd cenderung merata di sedimen dan
sangat dipengaruhi musim. Konsentrasi logam Pb, Cd, Cu dan Zn pada ikan umumnya lebih
rendah dibanding pada jenis kerang-kerangan. Akumulasi Pb dan Cu tertinggi oleh siput
gonggong Strombus canarium, dan Cd dan Zn tertinggi oleh kerang darah Anadara sp."
620 JITK 3:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Jannata Shafira
"Bioremediasi merupakan upaya untuk menghilangkan zat kontaminan dari lingkungan menggunakan bantuan makhluk hidup. Azolla sp. merupakan tumbuhan paku air yang memiliki kemampuan bioremediasi karena memiliki kemampuan produksi biomassa yang cepat dan ketahanan terhadap zat kontaminan. Air limbah laundry adalah air yang dibuang setelah digunakan untuk mencuci pakaian. Penelitian uji kemampuan Azolla sp. sebagai agen bioremediasi air limbah laundry bertujuan untuk menganalisis pengurangan konsentrasi fosfat, nitrat, TSS, dan COD pada air limbah laundry. Penelitian dilakukan selama 21 hari dengan perlakuan air limbah laundry, yaitu 20% (P1), 40% (P2), 60% (P3), 80% (P4) dan 100% (P5) air limbah laundry. Masing-masing perlakuan dilakukan dalam empat kali ulangan. Analisis statistik menggunakan uji non-parametrik korelasi Spearman untuk mengetahui korrlasi antara biomassa basah Azolla sp. dengan perubahan konsentrasi fosfat, nitrat dan TSS pada air limbah laundry. Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah biomassa tertinggi terdapat pada perlakuan P1 pada waktu tanam T14. Persen efisiensi pengurangan konsentrasi fosfat, nitrat dan TSS tertinggi pada waktu tanam T7—T14 terjadi pada perlakuan P3, P4 dan P1 sebanyak 72%, 77% dan 33% berturut-turut. Persen efisiensi pengurangan konsentrasi COD tertinggi pada perlakuan P5 waktu tanam T21 sebanyak 45%. Persen efisiensi pengurangan kadar fosfat, nitrat, dan TSS tertinggi terdapat pada minggu kedua (T7—T14) percobaan. Penelitian ini menunjukkan titik jenuh Azolla sp. dalam menolerir kontaminan fosfat dan TSS adalah 14 hari, sedangkan nitrat dan COD adalah 21 hari. Nilai korelasi antara biomassa basah Azolla sp. dengan perubahan konsentrasi kontaminan air limbah laundry beragam.

Bioremediation is an effort to remove contaminants from the environment using the help of living things. Azolla sp. is a water fern that has bioremediation ability because it has the ability to produce fast biomass and is resistant to contaminants. Laundry wastewater is water that is discharged after being used to wash clothes. Research on the ability test of Azolla sp. as a laundry wastewater bioremediation agent aims to analyze the reduction in the concentration of phosphate, nitrate, TSS, and COD in laundry wastewater. The study was conducted for 21 days with laundry wastewater treatment, namely 20% (P1), 40% (P2), 60% (P3), 80% (P4) and 100% (P5) laundry wastewater. Each treatment was carried out in four replications. Statistical analysis using non-parametric Spearman correlation test to determine the correlation between wet biomass of Azolla sp. with changes in the concentration of phosphate, nitrate and TSS in laundry wastewater. The results obtained from the study were that the highest biomass was found in the P1 treatment at T14 planting time. The highest percentage reduction efficiency of phosphate, nitrate and TSS concentrations at planting time T7-T14 occurred in treatments P3, P4 and P1 as much as 72%, 77% and 33%, respectively. The highest percentage of COD concentration reduction efficiency in P5 treatment at T21 planting time was 45%. The highest percentage of phosphate, nitrate, and TSS reduction efficiency was found in the second week (T7-T14) of the experiment. This study shows the saturation point of Azolla sp. in tolerating phosphate and TSS contaminants is 14 days, while nitrate and COD are 21 days. The correlation value between the wet biomass of Azolla sp. with changes in the concentration of laundry wastewater contaminants varies."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amkieltiela
"Limbah minyak bumi dapat menghambat atau mengurangi transmisi cahaya matahari ke dalam laut. Hal tersebut dapat menghambat pertumbuhan mikro alga yang memanfaatkan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Limbah tersebut dapat menghasilkan material toksik yang akan terakumulasi pada sedimen yang tercemar minyak bumi.
Penelitian ini bersifat eksperimental dengan 6 perlakuandan 3 ulangan. Perlakuan dalam penelitian adalah sedimen dengan penambahan minyak (A), sedimen yang tercemar minyak yang dibioremediasi dengan penambahan kultur tunggal bakteri (B), sedimen tercemar minyak yang dibioremediasi dengan penambahan konsorsium bakteri (C), sedimen yang tercemar minyak yang dibioremediasi dengan penambahan pupuk (D), sedimen yang tercemar minyak dengan penambahan kultur tunggal bakteri dan pupuk (E), dan sedimen tercemar minyak yang dibioremediasi dengan penambahan konsorsium bakteri dan pupuk (F).
Kontrol yang digunakan adalah air laut yang sudah diautoklaf dan ditambahkan media WalnenonEDTA. Data yang didapat kemudian dihitung menggunakan program TOXSTAT yangber basis ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sedimen tercemar minyak tidak secara signifikan memengaruhi pertumbuhan Pavlovasp.

Crude oil waste can detain or reduce the penetration of sunlight into the sea. This may decelerate the growth of microalgae that needs the sunlight to make photosynthesis. Crude oil waste can produce toxic materials which accumulate in the crude oil contaminated sediment. This is an experimental research with 6 treatment and 3 replicates. The treatments in this experiment are sediment with crude oil (A), bioremediated crude oil-contaminated sediment with the addition of single culture bacteria (B), bioremediated crude oil-contaminated sediment with the addition of consortium bacteria (C), bioremediated crude oil-contaminated sediment with the addition of fertilizer (D), bioremediated crudeoil-contaminated sediment with the addition of single culture bacteria and fertilizer (E), and bioremediated crudeoil-contaminated sediment with the addition of consortium bacteria and fertilizer. Control in this experiment was auto claved sea water with the addition of Walnemedianon EDTA. The data was calculated using TOXSTAT program which is based on the ANOVA. Result shows that the crude oil contaminated sediment does not affect the growth of Pavlovasp significantly."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S31645
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sundowo Harminto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>