Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89456 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tarigan, Jenny Sari
"ABSTRAK
Buta warna merupakan suatu ketidakmampuan atau penurunan kemampuan untuk mengenali warna baik pada warna tertentu buta warna partial atau seluruh warna buta warna total dalam kondisi pencahayaan yang normal. Ketidakmampuan mengenali warna ini dapat berpotensi menyebabkan berbagai kesulitan bagi para penderitanya dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam lingkup yang lebih khusus. Sistem pendeteksi warna ini merupakan aplikasi perangkat lunak untuk membantu mengatasi masalah penderita buta warna dalam mengenali warna. Metode pengembangan sistem yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah Waterfall sebagai perancangan sistem. Pengujian dilakukan pada user acak baik buta warna maupun berpenglihatan normal. hasil akhir dari penelitian ini adalah terciptanya sebuah aplikasi tes buta warna yang sesuai dengan metode Ishihara yang dapat digunakan dengan tingkat keberhasilan pengenalan 100%."
Medan: Polimedia Negeri Medan, 2018
338 PLMD 21:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Sri Ananto
"ABSTRAK
Penderita buta warna umumnya sering mengalami kesulitan dalam membedakan warna tertentu, bahkan untuk penderita buta warna total, mereka hanya dapat melihat dalam warna hitam, putih, dan abu-abu saja. Kelainan persepsi warna tersebut menimbulkan permasalahan yang banyak dialami oleh penderita buta warna, mulai dari aktifitas sehari-hari sampai masalah pendidikan. Salah satu solusi untuk membantu permasalahan tersebut adalah dengan membangun sistem bantuan menggunakan teknik pengolahan citra dan menerapkan teknologi augmented reality. Dalam implementasi sistem bantuan tersebut, penelitian ini difokuskan pada perancangan antarmuka pengguna sistem bantuan penderita buta warna dan pengembangan sistem tes buta warna pada perangkat Windows Phone 7, serta pembuatan sistem transformasi warna pada perangkat bergerak, maupun sistem tertanam. Perancangan antarmuka pengguna sistem bantuan penderita buta warna untuk platform Windows Phone 7 diimplementasikan menggunakan Microsoft Expression Blend berdasarkan prinsip barrier-free. Pengujian buta warna bagi pengguna digunakan metode Ishihara, dan untuk transformasi warna diterapkan teori Dalton dengan menggunakan pemrograman bahasa C# dengan tambahan library EmguCV. Analisis pengujian sistem ini membuktikan bahwa penerapan metode Ishihara untuk sistem tes buta warna memberikan hasil akurasi yang tinggi dengan persentase 100% dari 10 kali pengujian. Metode Daltonisasi untuk sistem transformasi warna memberikan hasil optimal untuk memperjelas objek pada citra berwarna ambigu. Pada perangkat tertanam, persentase kondisi citra yang dapat terlihat sangat jelas adalah 74%, dan 37% untuk perangkat bergerak.

ABSTRACT
People with color blindness often have difficulty in distinguishing certain colors. Even for people with total color blindness, they can only see in black, white, and gray colors. Deficiency of color perception is causing many problems experienced by people with color blindness, from daily activities to educational issue. One solution to help this problem is to build an aid system using image processing techniques and applying augmented reality technologies. In the system implementation, research has focused on designing the user interface of color blind aid system and color blindness test system for Windows Phone7 device, and also developing color transformation system for mobile and embedded device. The design of color blind aid system user interfaces for Windows Phone 7 platform is implemented using Microsoft Expression Blend based on barrier-free principle. Color blindness test system using Ishihara method, and the application of Dalton?s theory to transform color using C# programming language with additional EmguCV library. Analysis of the test in the implementation proves that the implementation of Ishihara method for color blindness test system provides high accuracy results with the percentage of 100% of 10 times testing. Dalton method for color transformation system provides optimal results in clarifying ambiguous colored objects, especially for color blind people. In embedded device the visibility percentage is 74% meanwhile in mobile device the visibility percentage is only 37%."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1269
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mardiansyah Kusuma
"Banyak organisasi yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan mata telah banyak mengajukan panduan dalam pelayanan kesehatan mata terutama yang berkaitan dengan penglihatan warna. The most widely used untuk skrining gangguan penglihatan warna adalah tes Ishihara. Namun saat ini ditawarkan vision tester yang multifungsi untuk banyak berbagai skrining kesehatan mata termasuk penglihatan warna. Untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara hasil pemeriksaan menggunakan vision tester dengan hasil pemeriksaan menggunakan tes Ishihara pada skrining penglihatan warna pekerja dan untuk mengetahui proporsi gangguan penglihatan warna pada pekerja yang menjadi subyek dalam penelitian ini, dilakukan studi potong lintang dengan memakai data sekunder dari hasil pemeriksaan para pekerja laki-laki dari berbagai jenis perusahaan di Jakarta dan Bogor. 32 dari 492 (6,5%) pekerja terdeteksi sebagai gangguan penglihatan warna oleh tes Ishihara. Namun terlihat ketidaksesuaian hasil yang diperoleh dari kedua alat dimana 152 dinyatakan normal oleh tes Ishihara, sedangkan vision tester menyatakan sebagai gangguan dengan presentasi ketidaksesuaian mencapai 33%. Keduanya ternyata berbeda secara bermakna berdasarkan uji Mc Nemar (p<0.001) dan memiliki tingkat kesesuaian yang rendah berdasarkan uji Kappa dengan nilai 0,21 (p<0.001). Perbedaan panjang gelombang cahaya mungkin menyebabkan bias. Proporsi pekerja dengan gangguan penglihatan warna sebesar 6,5%. Sedangkan berdasarkan hasil pemeriksaan menggunakan vision tester prevalensi gangguan penglihatan warna sebesar 37,4%. Sebagai simpulan adalah hasil pemeriksaan menggunakan vision tester ternyata memiliki ketidaksesuaian dengan hasil pemeriksaan menggunakan tes Ishihara pada skrining penglihatan warna. Dan proporsi gangguan penglihatan warna pada pekerja yang menjadi subyek dalam penelitian ini menurut tes Ishihara sebesar 6,5%, sedangkan menurut vision tester sebesar 37,4%. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mencari penyebab ketidaksesuaian ini. Juga disarankan melakukan penelitian yang sama dengan menggunakan vision tester dari merek yang berbeda lain.

Most eye health services organizations had released guidence to vision examination especially related the color vision. Ishihara test is the most widely used for color vision screening. However currently a multifunctional tester offered for vision screening including color vision. A Cross sectional study was conducted by using secondary data to determine the level of suitability between the vision tester and the Ishihara test, based on the results of color vision screening from booth in Male workers from several types of companies in Jakarta and Bogor and also to find out the proportion of impaired colour vision from them. 32 of 492 (6.5%) workers detected as impaired color vision by Ishihara test. But a significant mismatch results was obtained from both which 152 declared normal by Ishihara test, while the vision tester states as impaired and the mismatches reaches 33%. Both tools showed the mismatch according to Mc Nemar test (ρ <0.001) and had a low level of suitability from the Kappa test based on the value of 0.21 (ρ <0.001). The difference of wavelengths of light may cause bias. From the results of Ishihara test, proportion of workers with impaired color vision is 6.5%. While based on the results of vision tester, impaired color vision is 37.4%. We conclude that there is no suitability between the vision tester and the Ishihara test, based on the results of color vision screening. Needed further research to find the cause of this mismatch. Also suggested to do the same study by using vision tester from different brands."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alfa Sheffildi Manaf
"Buta warna adalah kelainan pada retina mata yang menyebabkan penyandangnya tidak bisa mengenali atau membedakan warna tertentu. Ketidakmampuan mengenali warna ini berpotensi menyebabkan berbagai kesulitan bagi para penderitanya dalam kehidupan sehari-hari. Kelainan buta warna tidak bisa disembuhkan. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk membantu penyandang buta warna membedakan warna adalah dengan menggunakan alat bantu.
Dalam skripsi ini, dikembangkan aplikasi bantuan penderita buta warna untuk platform sistem tertanam berbasis Windows Embedded Standard 2009, .NET Framework, OpenCV library serta EmguCV Wrapper. Sistem ini terdiri dari beberapa fitur pengenal warna yang diterapkan dengan konsep realitas tertambah. Implementasi sistem yang dibahas pada skripsi ini meliputi sistem bantu yang dikembangkan dengan konsep realitas tertambah suara, dengan tujuan membantu penyandang buta warna mengenali warna dengan media suara melalui interaksi jari pengguna pada objek warna. Sistem ini mendapatkan hasil yang cukup memuaskan berdasarkan pengujian dan tanggapan dari para responden.
Hasil pengujian interaksi jari menunjukkan tingkat deteksi jari mencapai 89.6% untuk metode klasifikasi kulit dengan format warna HSV. Sedangkan, tingkat deteksi jari menggunakan metode klasfikasi kulit dengan format YCbCr mencapai 87.5%. Selain itu, tingkat pengenalan warna yang didapat mencapai tingkat yang baik untuk mayoritas warna-warna tertentu yang diuji.

Color blindness is an anomaly which happened in retinal of eye(s) which prevent the patient to recognize or differentiate certain colors. The disability of the patient to recognize color is potential to cause problems to the patient in daily life. Color blind cannot be cured. Therefore, the only one method to help color blind people to recognize or differentiate color is with a vision aid kit.
In this final project, color blind aid system for embedded platform based on Windows Embedded Standard 2009, .NET Framework, OpenCV library and EmguCV Wrapper developed. There will be kind of color recognition features implemented with augmented reality concept in the system. Specifically, this paper explains the implementation of aid system, which is developed with sound augmented reality concept and finger interaction between user and colored object. This system receives good enough result according to system testing which has been done and responses from respondents.
The result of finger interaction test shows that the fingertip detection rate reaches 89.6% for skin classification method with HSV color space. Meanwhile, fingertip detection rate reaches 87.5% for skin classification method with YCbCr color space. Furthermore, color recognition rate achieved good result for majority of certain tested color types.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S93
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Burhan Adi Wicaksana
"ABSTRAK
Buta warna merupakan salah satu penyakit yang disebabkan karena faktor keturunan yang mengakibatkan penderitanya tidak dapat mengenali warna, baik warna tertentu (parsial) atau semua warna (total). Ketidakmampuan mengenali warna ini berpotensi menyebabkan berbagai kesulitan bagi para penderitanya dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam lingkup yang lebih khusus, karena banyak hal dalam kehidupan sehari-hari yang diasosiasikan dengan warna. Untuk mengatasi masalah tersebut, dirancang sebuah sistem bantuan untuk penderita buta warna dalam mengenali warna. Sistem ini dirancang dalam bentuk aplikasi yang dikembangkan untuk sistem tertanam (embedded system) dan Windows Phone 7 dengan menerapkan konsep augmented reality. Perancangan modul pendeteksian warna yang dibuat diimplementasikan dengan.NET Framework dan EmguCV Library. Hasil implementasi berupa modul pendeteksian warna yang terintegrasi ke dalam sistem bantuan buta warna Chromophore sebagai aplikasi untuk sistem tertanam dan aplikasi mobile pada platform Windows Phone 7. Hasil pengujian pada sistem tertanam menunjukkan bahwa modul dapat mengenali sampel warna yang ada dengan persentase sebesar 69.33% dengan model warna HSV dan 90.67% dengan model warna HLS. Pengujian pada aplikasi mobile menunjukkan kesuksesan pendeteksian warna sampel sebesar 11.33% dengan model warna RGB dan 95.33% dengan model warna HLS.

ABSTRACT
Color blindness is a form of generative deficiency where the patient loses the ability to recognize color, either particular color (partial color blind) or the whole color (total color blind). The disability of the patient to recognize color is potential to cause problems to the patient in daily life or in more specific area. To help the patient cope with the problem in recognizing colors, a color blindness helping system is designed. This system is designed for embedded system and Windows Phone 7 using the concept of augmented reality. This work proofs design and implementation of color detection module using .NET Framework and EmguCV Library. In this work we have implemented an integrated color detection module integrated in the Chromophore color blind aid system in the form of application for embedded system and mobile application for Windows Phone 7. Testing result on embedded system shows that the module is able to detect color samples with percentage of 69.33% using HSV color model, and 90.67% using HLS color model. Testing on mobile application resulted that the module is able to detect color samples with percentage of 11.33% using RGB color model and 95.33% using HLS color model."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1270
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Dwi Rochmansyah
"ABSTRAK
Penyampaian informasi yang tepat menjadi penting dalam menciptakan fungsi navigasi ruang yang tepat pula. Sayangnya, tidak semua prinsip desain diperhatikan dalam proses perancangan desain, contohnya bagi individu dengan disabilitas, terutama penyandang buta warna. Pemilihan warna dari wayfinding design sering kali tidak memperhatikan penyandang buta warna sehingga informasi yang disampaikan kepada mereka tidak dimengerti dan direspon dengan baik. Sebuah cara bagaimana penyandang buta warna dengan keterbatasan yang dimilikinya dapat memperoleh informasi yang tepat perlu diperhatikan dan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam perancangan elemen wayfinding. Skripsi ini membahas tentang peranan elemen wayfinding design, serta perlunya mempertimbangkan keberadaan penyandang buta warna dalam proses perancangan wayfinding design.

ABSTRACT
The appropriate delivery of information becomes important in a proper functioning of spatial navigation system. However, not all design principles are taken into consideration in the process of making the design, for instance individuals with disabilities, especially people with color vision deficiency. The color selection of wayfinding design often does not concern individuals with color vision deficiency so the information presented to them is not well understood and responded. A method of how individuals with color blindness can get the right information despite their limitations is highly needed and should be taken into consideration in the design of wayfinding elements. This thesis discusses the role of wayfinding design elements, and the need to consider the existence of individuals with color vision deficiency in the process of designing wayfinding design. This thesis discusses the role of wayfinding design elements, as well as the need to consider the existence of color vision deficiency in the process of designing wayfinding design."
2017
S68606
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruki Harwahyu
"ABSTRAK
Fitur suara dapat menjadi alternatif model interaksi pada perangkat tertanam yang dirancang tanpa memiliki banyak tombol kendali, seperti sistem bantu penderita buta warna yang dirancang, yang disebut Chromophore. Skripsi ini membandingkan kinerja fitur suara yang dibuat dengan SAPI5.1 dan fitur suara yang dibuat manual dengan metode penggabungan fonem dan DTW, untuk diimplementasikan pada Chromophore. Skripsi ini juga membandingkan kompatibilitas OS tertanam WinCE6 dan WES09 untuk mendukung fitur suara tersebut. Pengujian fitur suara dilakukan dengan 10 responden untuk mengenali kata-kata yang disintesis sistem dan mengucapkan kata agar dikenali sistem. Pengujian OS dilakukan dengan melihat ukuran, durasi boot, dan dukungannya terhadap aplikasi berfitur suara. Dari uji coba tersebut, diketahui bahwa fitur suara yang dibuat dengan SAPI5.1 memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan fitur suara yang dibuat manual, dengan keberhasilan sintesis suara sebesar 88,33% dan pengenalan suara sebesar 75,87% pada kondisi tenang dan 74,76% pada kondisi bising. Pengujian kedua membuktikan WES09 lebih cocok digunakan dikarenakan dukungannya pada .NET 3.5 dan SAPI5.1.

ABSTRACT
Speech feature can be an alternative interaction model for embedded device, which is designed without many buttons for its control, such as color-blind aid system that is designed, namely Chromophore. This paper compares performance of a speech feature created using SAPI5.1 and a speech feature created manually using phone-concatenate and DTW, to be implemented in Chromophore. This paper also compares the compatibility of embedded operating systems, WinCE6 and WES09, to support the speech feature. The testing for speech feature is done using 10 respondents to identify words synthesized by the systems and to say words to be recognized by the systems. The testing for operating systems is done by observing their size, boot time, and their support for the speech feature. As the result, speech feature created using SAPI5.1 is better than the manually-created one, with success rate 88,33% for speech synthesis, 75,87% and 74,76% for speech recognition in silent and noisy condition. The second testing shows that WES09 is more suitable because of its support for .NET 3.5 and SAPI5.1. "
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S845
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Junedi Ramdoner
"Implementasi adaptive assessment dalam ujian memberikan beberapa manfaat baik kepada penguji maupun kepada peserta. Dengan metode Computerized Classification Test (CCT) dan Sequential Probability Ratio Test (SPRT) untuk proses pemilihan soal dan estimasi kemampuan peserta, membuat tingkat soal menjadi bervariasi. Dengan metode ini peserta akan mendapatkan pertanyaan-pertanyaan yang berbeda antara peserta pertama dengan lainnya sesuai dengan kemampuan pada saat melakukan ujian dan menjawab soal yang diberikan dengan tingkat kemampuan soal mudah, sedang dan susah. Evaluasi dari hasil jawaban peserta membuat peserta dapat mengetahui kekurangan yang dimiliki, melalui Adaptive feedback materi yang akan ditampilakan sesuai dengan tingkat kemampuan dari setiap peserta.

Implementation of adaptive assessment in a test provides some advantages to examiner and the participants. Computerized Classification Test (CCT) and the Sequential Probability Ratio Test (SPRT)is a method for the selection process and estimates about the ability ofstudents, with this method students will be obtaining the questions according to his ability at the time of the exam with your level of difficulty, medium and easy. Evaluation of participants? answer make the participans find out their deficiency. With Adaptive feedback, display of material according to competence lever of each participant."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1352
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sofiar Agusta
"[ABSTRAK
Salah satu gangguan yang terjadi pada mata adalah buta warna. Buta warna adalah
suatu keadaan dimana seseorang tidak dapat membedakan warna tertentu yang bisa
dibedakan oleh orang dengan mata normal. Seseorang yang menderita buta warna
dapat disebabkan oleh kelainan sejak lahir atau akibat penggunaan obat-obatan yang
berlebihan. Buta warna umumnya diderita oleh laki-laki, sedangkan wanita hanyalah
sebagai gen pembawa/resesif.Penelitian ini bertujuan memudahkan user, dokter
maupun pelayanan kesehatan dalam melakukan tes buta warna secara massal, dengan
membuat suatu program berbasis visual basic 6.0 . Metode: membandingkan hasil tes
buta warna yang dilakukan secara konvensional menggunakan Instrumen pengujian tes
buta warna otomatis menggunakan software berbasis visual basic dengan perangkat
bantuan berupa notebook dan tablet. Kesimpulan: 1) sistem otomatisasi tes buta
warna dapat berfungsi dengan baik dalam melakukan tes buta warna secara otomatis,
2) sistem otomatisasi tes buta warna ini user friendly dan mudah digunakan.

ABSTRACT
One of the disruption of the eye is color blind. Color blindness is a condition in which a
person can not distinguish certain colors that can be distinguished by a person with
normal eyes. A person suffering from color blindness can be caused by abnormalities
since birth or due to the use of excessive drugs. Color blindness is generally suffered by
men, while women are just as gene carrier / recessive.This study aims to facilitate users,
physicians and health care in performing the color blind test mass, to create a program
based on visual basic 6.0. Methods: compare the color blind test results conducted
using conventional Ishihara test book with color blindness test automation system using
visual basic-based software with the help of notebook and tablet form. Conclusions: 1)
the color blind test automation systems can function well in a color blind test
automatically, 2) the color blind test automation system is user friendly and easy to use.;One of the disruption of the eye is color blind. Color blindness is a condition in which a
person can not distinguish certain colors that can be distinguished by a person with
normal eyes. A person suffering from color blindness can be caused by abnormalities
since birth or due to the use of excessive drugs. Color blindness is generally suffered by
men, while women are just as gene carrier / recessive.This study aims to facilitate users,
physicians and health care in performing the color blind test mass, to create a program
based on visual basic 6.0. Methods: compare the color blind test results conducted
using conventional Ishihara test book with color blindness test automation system using
visual basic-based software with the help of notebook and tablet form. Conclusions: 1)
the color blind test automation systems can function well in a color blind test
automatically, 2) the color blind test automation system is user friendly and easy to use.;One of the disruption of the eye is color blind. Color blindness is a condition in which a
person can not distinguish certain colors that can be distinguished by a person with
normal eyes. A person suffering from color blindness can be caused by abnormalities
since birth or due to the use of excessive drugs. Color blindness is generally suffered by
men, while women are just as gene carrier / recessive.This study aims to facilitate users,
physicians and health care in performing the color blind test mass, to create a program
based on visual basic 6.0. Methods: compare the color blind test results conducted
using conventional Ishihara test book with color blindness test automation system using
visual basic-based software with the help of notebook and tablet form. Conclusions: 1)
the color blind test automation systems can function well in a color blind test
automatically, 2) the color blind test automation system is user friendly and easy to use., One of the disruption of the eye is color blind. Color blindness is a condition in which a
person can not distinguish certain colors that can be distinguished by a person with
normal eyes. A person suffering from color blindness can be caused by abnormalities
since birth or due to the use of excessive drugs. Color blindness is generally suffered by
men, while women are just as gene carrier / recessive.This study aims to facilitate users,
physicians and health care in performing the color blind test mass, to create a program
based on visual basic 6.0. Methods: compare the color blind test results conducted
using conventional Ishihara test book with color blindness test automation system using
visual basic-based software with the help of notebook and tablet form. Conclusions: 1)
the color blind test automation systems can function well in a color blind test
automatically, 2) the color blind test automation system is user friendly and easy to use.]"
2012
T42341
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anwar Faesol
"Dalam era informasi sekarang ini, akses terhadap pendidikan menjadi sangat penting dalam masyarakat. Teknologi informasi telah berkembang pesat dan menjadi hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan Teknologi informasi yang dimaksud adalah teknologi jaringan yaitu gabungan teknologi komputer dengan telekomunikasi yang menghasilkan teknologi modern dalam dunia pendidikan.Teknologi modern dalam dunia pendidikan tersebut dinamakan web based learning atau pendidikan berbasis jaringan intra/internet. Teknologi ini dapat menghubungkan peserta akademik yang terpisah secara geografis, dan memiliki delivery system yang efisien. Dalam web based learning sumber daya pendidikan dapat disimpan di internet berupa database. Integrasi teknologi database dengan teknologi internet menghasilkan dynamic database yang mendukung aktivitas online education.
Aplikasi berbasis web yang bersifat dinamis sangat memerlukan konektifitas dengan database untuk memasukkan data atau meng-update data setiap saat, oleh sebab itu manajemen data dalam database menjadi penting. Dalam skripsi ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan implementasi Database Management System pada aplikasi forum jarkom online. Aplikasi ini digunakan sebagai bagian dari sistem online education.
Aplikasi Database Management System merupakan pelengkap dari belajar jarak jauh (distance teaming) sebagai tool untuk mengatur database forum jarkom seeara online. Database Management System bertujuan untuk menyediakan lingkungan yang mudah dan efisien dalam memperoleh informasi, mengelola informasi dalam jumlah besar dan memberikan keamanan untuk informasi yang disimpan. Database Management sistem dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, PHP adalah bahasa script yang digunakan untuk membuat interface antara database dengan user.
Database forum jarkom online selalu mengalami update atau perubahan pada data setiap saat sehingga diperlukan suatu aplikasi Database Management System. Aplikasi Database Management System ini digunakan sebagai antar muka untuk membantu system administrator dalam mengelola database pada aplikasi forum jarkom online, aplikasi Database Management System ini memiliki karakleristik yang fleksibel dan interaktif."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>