Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9714 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Henny Pratiwi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sudut serang, bilangan Reynolds dan desain winglet terhadap performa pesawat Cessna 172 Skyhawk. Winglet meningkatkan efisiensi dengan memecahkan vorteks pada wingtip sehingga dapat mengurangi gaya hambat dan meningkatkan rasio perbandingan gaya angkat dan gaya hambat. Spesimen merupakan duplikasi dari sayap pesawat Cesnna 172 Skyhawk dengan rasio 1:40 yang terbuat dari kayu balsa. Terdapat tiga desain winglet yang berbeda yang kemudian dibuat perbandingan
dengan sayap tanpa winglet. Ekperimen dilakukan pada sebuah terowongan angin model terbuka untuk mengukur besarnya gaya angkat dan gaya hambat untuk bilangan Reynolds 25.000 dan 38.000. Setelah melakukan penelitian dapat diketahui bahwa semua sayap yang
dipasang winglet memiliki koefisien gaya angkat yang lebih besar jika dibandingkan dengan sayap tanpa winglet untuk kedua bilangan Reynold. Dapat disimpulkan juga bahwa secara umum semua sayap yang dipasang winglet memiliki perbandingan koefisien gaya angkat dan gaya hambat yang lebih besar jika dibandingkan dengan sayap tanpa winglet dimana winglet cant bersudut 45 derajat merupakan winglet yang memiliki perbandingan koefisien gaya angkat dan gaya hambat tertinggi."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2018
600 JIA X:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M. Hilman Gumelar Syafei
"ABSTRAK
Hingga saat ini, terdapat beberapa wiliyah di Indonesia yang masih belum memiliki akses energi listrik. Tercatat bahwa pada tahun 2016, 2.519 desa di Indonesia belum mendapatkan akses terhadap energi listrik yang sebagian besarnya merupakan daerah terpencil yang sulit diakses. Pemanfaatan sumber daya lokal secara mandiri dan berbasis energi baru terbarukan dapat menjadi salah satu solusi bagi masalah elektrifikasi di Indonesia, terutama di daearah-daerah terpencil. Salah satu daerah di Indonesia, provinsi Bengkulu, memiliki potensi sumber daya air hingga mencapai 500 MW. Turbin piko hidro tipe Archimedes menjadi salah satu jenis turbin air yang cocok untuk diimplementasikan di Indonesia. Hal tersebut karena karakteristiknya yang cocok beroperasi pada kondisi head rendah dengan rentang debit yang luas. Kinerja turbin Archimedes dapat dipengaruhi oleh sudut kemiringannya, sehingga parameter tersebut harus dipertimbangkan dengan baik. Pemodelan dan penelitan mengenai pengaruh kemiringan turbin Archimedes telah banyak dilakukan. Namun, penelitian dan pemodelan yang dilakukan hingga kini dinilai masih memerlukan pengkajian lebih lanjut. Oleh karena itu, dilakukanlah studi mengenai pengaruh sudut kemiringan turbin Archimedes terhadap performanya. Studi yang dilakukan meliputi perhitungan secara analitikal, numerikal, dan pengujian eksperimental. Pengujian eksperimental dilakukan dengan menggunakan prototipe turbin Archimedes dengan jari-jari luar sebesar 0,15 meter, jari-jari dalam sebesar 0,8 meter, panjang pitch sebesar 0,251 meter, dan sudu berjumlah 2 buah. Pengujian dilakukan dengan kondisi head maksimum sebesar 1,45 meter dan debit rata-rata yang tersedia sebesar 10,6 l/s. Dari studi eksperimental yang dilakukan, didapatkan bahwa Efisiensi turbin tertinggi diperoleh pada saat nilai sudut kemiringan turbin sebesar dengan nilai efisiensi sebesar 29.

ABSTRACT
Until this day, there are some locationS in Indonesia that still do not have access to electricity. It is noted that in 2016, arround 2,519 villages in Indonesia do not have access to electrical energy which most of them is located in remote area. Utilization of independently potential local source of energy and based on renewable energy could be the solution for electrification problem in Indonesia, especially in remote area. Bengkulu, one of the province in Indonesia, possesses source of hydro energy up to 500MW. Pico hydro turbine type Archimedes is one of the suitable type of hydro turbine that used to operate in Indonesia. It is due to the turbine characteristic that approriate to operate in low head condition and wide range of flowrate. In addition, the turbine performance could be affected by the value of turbine. Hence, the turbine slope angle should be considered. Studies of the effect of the turbin slope angle had been conducted by some researchers untill nowadays. However, it is considered that these studies need further exploration. Hence, the study of the effect of turbine slope angle towards the turbine performance was conducted. The study consist of analytical method, numerical method, and experiment method. The study was performed by using Archimedes turbine with spesification as follows 0,15 meter of outer radius, 0,8 meter of inner radius, 2,09 meter of turbine total length, 1,45 meter of maximum effective head, and 10,6 l s of water discharged. It was obtained from the experiment that the optimum efficiency, 29 , was gained when the value of turbine slope angle is."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaiful
"The numerical simulation of heat transfer and pressure drop characteristics was carried out on the airflow through a rectangular channel-mounted vortex generator (VG). The VG was installed on a plate that was attached to the heater. The inlet velocity of the airflow varied from 0.4 to 2.0 m/s. The VGs used in this study were concave delta winglet pairs (CDWPs) with the attack angle of 30° and with variation in the number of rows: one pair, two pairs, and three pairs. The CDWPs are predicted to produce the longitudinal vortex (LV), which increases the intensity of turbulence resulting in better mixing of flow. This, in turn, can improve the heat transfer between the plate surface and the airflow in the rectangular channel. The results showed that the installation of CDWPs does improve the overall heat transfer performance. However, it has the consequences of a greater pressure drop. Based on the variation in the number of rows, the greater the number of pairs of VGs was the greater the convection heat transfer coefficient (h) in both laminar and turbulent flows. The h value was based on the number of row of CDWPs: one pair, two pairs, and three pairs exhibited increases of 65.9-108.4%; 34.4-71%; and 42.2-110.7% compared to the baseline, respectively. A great number of rows of VGs also led to an increasing pressure drop value in laminar and turbulent flows. The percentage increases in pressure drop for CDWPs with one pair, two pairs, and three pairs, as compared to the baseline, were 70.1-92.1%; 123.6-161.3%, and 180-266.9%, respectively."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2017
UI-IJTECH 8:7 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Allansyah Putra Dewantoro
"Perlombaan FSAE merupakan perlombaan balap mobil formula tingkat mahasiswa yang memiliki tipe track yang terdiri dari banyak tikungan dan lintasan lurus yang pendek. Semua tim yang berpartisipasi dibebaskan untuk membuat strategi mereka sendiri mengenai bagaimana cara untuk memaksimalkan catatan waktu mereka selama masih sesuai dengan rulebook yang berisi regulasi mobil dalam perlombaan tersebut. Salah satu cara untuk memaksimalkan catatan waktu ketika balap adalah dengan menggunakan aerodynamic devices. Aerodynamic devices merupakan berbagai part mobil yang dapat merekayasa jalannya fluida angin sehingga mobil dapat bergerak dengan lebih cepat. Dalam perlombaan ini, aerodynamic devices yang bekerja maksimal akan memberikan down force yang dapat membuat ban memiliki grip lebih besar sehingga mobil dapat berjalan di tikungan dengan lebih cepat. Komponen tersebut terdiri dari front wing dan rear wing. Penelitian ini melakukan variasi angle of attack untuk mendapatkan nilai Cl/Cd optimal. Analisis aerodynamic devices dilakukan menggunakan metode computational fluid dynamics (CFD) dengan kecepatan 23 m/s. Hasil penelitian didapatkan bahwa sudut optimal front wing adalah 2° dan 14° sedangkan untuk rear wing adalah 2° dan 18°.

The FSAE competition is a student-level formula car race that has a track type consisting of many bends and short straights. All participating teams are free to make their own strategy regarding how to maximize their time records as long as they are in accordance with the rulebook which contains car regulations in the race. One way to maximize time records when racing is to use aerodynamic devices. Aerodynamic devices are various car parts that can engineer the flow of wind fluid so that the car can move faster. In this race, aerodynamic devices that work optimally will provide down force which can make the tires have more grip so that the car can go around corners more quickly. These components consist of the front wing and rear wing. This study varied the angle of attack to obtain optimal Cl/Cd values. Aerodynamic device analysis was carried out using the computational fluid dynamics (CFD) method with a speed of 23 m/s. The results showed that the optimal angle for the front wing is 2° and 14° while for the rear wing is 2° and 18°"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khadra, Yasmina
Jakarta: Pustaka Alvabet, 2007
843 KHA at
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Khairiah Dewi
"Setiap pengguna panel surya ingin panel surya yang dimilikinya mampu memroduksi daya listrik sebesar mungkin. Daya listrik yang besar menunjukkan bahwa kinerja dari panel surya tersebut optimal. Untuk mengoptimalkan kinerja panel surya, pada umumnya ada tiga cara yang digunakan yaitu solar tracker, konsentrator, dan reflektor. Skripsi ini membahas tentang kinerja sebuah panel surya dengan reflektor datar. Semakin besar radiasi cahaya matahari yang terpapar pada sebuah panel surya maka daya listrik yang dihasilkan panel surya tersebut akan semakin besar. Cahaya pantul dari reflektor membuat peningkatan radiasi cahaya matahari yang terpapar pada permukaan panel surya.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa pengaturan sudut reflektor dan pemilihan jenis material reflektor yang tepat membuat kinerja panel surya semakin optimal. Pada skripsi ini digunakan dua macam material reflektor, yaitu stainless steel mirror dan aluminium foil dengan variasi sudut kemiringan reflektor dari setiap material adalah 15, 30, 45, 60, dan 75 derajat. Hasil pengukuran memperlihatkan bahwa material reflektor yang berbahan aluminium foil lebih baik daripada stainless steel mirror.
Untuk reflektor stainless steel mirror sudut kemiringan reflektor yang menghasilkan kinerja panel surya optimum pada pagi, siang, dan sore berturut-turut adalah 75, 30, dan 60 derajat dengan kenaikan daya listrik yang dihasilkan panel surya berturut-turut adalah 21,503%, 15,481%, dan 4,564% dari kondisi panel surya tanpa reflektor sedangkan untuk reflektor aluminium foil sudut kemiringan reflektor yang menghasilkan kinerja panel surya optimum pada pada pagi, siang, dan sore berturut-turut adalah 75, 45, dan 75 derajat dengan kenaikan daya listrik yang dihasilkan panel surya berturut-turut adalah 31,581%, 12,138%, dan 22,973% dari kondisi panel surya tanpa reflektor. Penggunaan reflektor menyebabkan karakteristik dari panel surya berubah.

Solar panel user wants its solar panel is able to producing electric power as much as possible. Producing large electrical power shows that solar panel has optimal performance. To optimizing the performance of solar panel, there are generally three ways i.e. by using solar tracker, concentrator, and reflector. The focus of this study is discussing the performance of a solar panel with a flat reflektor. A larger amount of sunlight radiation exposures on a solar panel make the electric power generated by that solar panel will be greater. Reflected light from the reflector makes increasing the amount of sunlight radiation exposures on the surface of solar panel.
The measurement results show that to obtain an optimal solar panel performance, reflector tilt angle adjustment and a good reflector material sclection are required. In this study used two kinds of reflector materials, there are stainless steel mirror and aluminium foil and for each material, the reflector tilt angle will be varied at 15, 30, 45, 60, and 75 degrees. The measurement results show that aluminium foil reflector is better than stainless steel mirror reflector.
For stainless steel mirror reflector, reflector tilt angle at 75, 30, and 60 degrees respectively for morning, afternoon, and evening, produces optimum solar panel performance with increasing power output of solar panel respectively are 21,503%, 15,481%, and 4,564% from solar panel without reflector conditions. For aluminium foil reflector, reflector tilt angle at 75, 45, and 75 degrees respectively for morning, afternoon, and evening, produces optimum solar panel performance with increasing power output of solar panel respectively are 31,581%, 12,138%, and 22,973% from solar panel without reflector conditions. By using reflector, the characteristics of solar panel are changed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46448
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yusrul Hanna
"Sel termoradiatif (TR) menghasilkan energi listrik dari energi panas melalui sambungan p-n. Proses ini melibatkan produksi kelebihan elektron dan hole karena perbedaan suhu antara sel dengan lingkungannya yang menghasilkan rekombinasi radiatif dan emisi foton. Tujuan dari tesis ini adalah untuk memperdalam pemahaman kita tentang bagaimana suhu, ketergantungan celah pita, kehilangan sub-celah pita (sub-bandgap), dan faktor rasio pembangkitan nonradiasi mempengaruhi efektivitas sel TR. Secara khusus, tesis ini berfokus pada semikonduktor celah pita langsung pada golongan III-V.
Dengan menggunakan model keseimbangan terperinci dan perhitungan DFT, efisiensi dievaluasi berdasarkan ketergantungan suhu dan celah pita. Ditemukan bahwa material dengan energi celah pita yang lebih kecil tidak terlalu terpengaruh oleh sub-celah pita dan kehilangan panas. Oleh karena itu, material tersebut lebih efisien. Di antara material yang dikaji (GaAs, GaSb, InAs, InP, dan Si), InAs menunjukkan efisiensi tertinggi sekitar 24,99% pada suhu sel 1000 K. Hal ini disebabkan oleh energi celah pita yang kecil. Selain itu, material dengan celah pita langsung terbukti lebih efisien dalam mengubah radiasi termal menjadi listrik daripada material dengan celah pita tidak langsung.
Tesis ini menunjukkan bahwa efisiensi sel TR dapat ditingkatkan secara signifikan dengan menggabungkan pita perantara, rekayasa celah pita, dan mengoptimalkan sifat intrinsik. Namun, eksperimen lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi temuan ini. Penelitian ini memberikan dasar untuk mengoptimalkan sel TR untuk mencapai konversi energi panas ke listrik yang lebih efisien.

Thermoradiative (TR) cells generate electrical energy from thermal energy through p-n junctions. This process involves the production of an excess of electrons and holes owing to the temperature difference between the cell and its surroundings, resulting in radiative recombination and photon emission. The objective of this thesis is to deepen our understanding of how the temperature, bandgap dependencies, sub-bandgap loss, and nonradiative generation ratio factors influence the effectiveness of TR cells. In particular, it focuses on direct-bandgap semiconductors in the III-V group.
Utilizing detailed-balance models and DFT calculations, the efficiency was evaluated based on temperature and bandgap dependencies. It was found that materials with smaller bandgap energies are less affected by sub-bandgap and heat losses; hence, they are more efficient. Among the examined materials (GaAs, GaSb, InAs, InP, and Si), InAs exhibited the highest efficiency of approximately 24.99% at a cell temperature of 1000 K. This was attributed to the small bandgap energy. Moreover, materials with direct bandgaps proved to be more efficient in converting thermal radiation to electricity than those with indirect bandgaps.
This thesis suggests that the efficiency of TR cells can be significantly improved by incorporating an intermediate band, bandgap engineering, and optimizing the intrinsic properties. However, further experiments are required to validate these findings. This research provides a foundation for optimizing TR cells to attain more efficient thermal-to-electrical energy conversion.
"
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Arief Kholifian
"ABSTRAK
Berdasarkan data Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik
Indonesia pada tahun 2011, rasio elektrifikasi Indonesia pada tahun 2010 adalah
67,63%. Itu artinya masih ada 32,37% rakyat Indonesia yang belum mendapatkan
haknya untuk menikmati energi listrik. Menurut Bappenas banyak masyarakat di
Indoensia di daerah terpencil yang terisolir secara geografis sehingga belum
mendapatkan listrik yang berasal dari jaringan terkoneksi nasional (gridline).
Pembangkit listrik mandiri seperti pembangkit tenaga air dalam skala kecil yang
mudah perawatannya dan luas cakupan penggunaannya dapat digunakan untuk
menyediakan kebutuhan listrik di daerah terpencil. Untuk mendukung hal tersebut
perlu dikembangkan Turbin air aliran silang (crossflow). Turbin yang
direncanakan memiliki daya keluaran 5 kW kisaran tinggi jatuh 3 m dan debit air
0,283 m3/s dengan perkiraan efisiensi 60%. Berdasarkan perencanaan diperoleh
turbin crossflow dengan diameter luar adalah 229 mm, lebar 229 mm, jari-jari
sudu 43,3 mm dan jumlah sudu 24 buah.

Abstract
Berdasarkan data Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik
Indonesia pada tahun 2011, rasio elektrifikasi Indonesia pada tahun 2010 adalah
67,63%. Itu artinya masih ada 32,37% rakyat Indonesia yang belum mendapatkan
haknya untuk menikmati energi listrik. Menurut Bappenas banyak masyarakat di
Indoensia di daerah terpencil yang terisolir secara geografis sehingga belum
mendapatkan listrik yang berasal dari jaringan terkoneksi nasional (gridline).
Pembangkit listrik mandiri seperti pembangkit tenaga air dalam skala kecil yang
mudah perawatannya dan luas cakupan penggunaannya dapat digunakan untuk
menyediakan kebutuhan listrik di daerah terpencil. Untuk mendukung hal tersebut
perlu dikembangkan Turbin air aliran silang (crossflow). Turbin yang
direncanakan memiliki daya keluaran 5 kW kisaran tinggi jatuh 3 m dan debit air
0,283 m3/s dengan perkiraan efisiensi 60%. Berdasarkan perencanaan diperoleh
turbin crossflow dengan diameter luar adalah 229 mm, lebar 229 mm, jari-jari
sudu 43,3 mm dan jumlah sudu 24 buah.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43608
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Krauss, George
"Steels: processing, structure, and performance is a comprehensive guide to the broad, dynamic physical metallurgy of steels. The volume is an extensively revised and updated edition of the classic 1990 book Steels: heat treatment and processing principles. Eleven new chapters expand the coverage in the previous edition, and other chapters have been reorganized and updated."
Materials Park, Ohio: ASM International, 2005
e20451743
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Reynolds, Henry
Ringwood: Victoria Penguin Book, 1988
346.94 REY l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>