Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209291 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andika Satria Putra
"Penelitian ini mengeksplorasi lliquidity premium dan Fama French Three Factor Model di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur abnormal return dengan strategi pembentukan portofolio menggunakan illiquid stock di Bursa Efek Indonesia. Penulis menggunakan metode yang dilakukan Yakov Amihud, Allaudeen Hameed, Wenjin Kang, Huiping Zhang (2015) untuk membangun portofolio berdasarkan illiquid stock dan mengukur besaran illiqudity premium. Penelitian ini menggunakan regresi Ordinary Least Square (OLS) dengan menggunakan data bulanan selama 5 tahun dari 2013 hingga 2017. Hasil pengujian terhadap market factor menunjukkan bahwa portofolio dari most illiquid stock memiliki abnormal return yang positif dan signifikan dibanding portofolio dari most liquid stock secara konsisten dari 3 holding period yang berbeda. Illiquidity premium secara konsisten meningkat pada holding period yang lebih panjang di saat imbal hasil Indeks Harga Saham Gabungan turun. Hasil penelitian menggunakan Fama French Three Factor Model terdapat abnormal return namun tidak robust. Penulis menemukan bahwa saham dengan size yang kecil underperformed dibanding saham dengan size besar. Koefisien HML (selisih dari portofolio value stock dan growth stock) positif dan signifikan yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara illiquidity premium dan juga value premium. Secara garis besarĀ  strategi pembentukan portofolio dengan menggunakan illiquid stock secara partial dapat menghasilkan abnormal return di Bursa Efek Indonesia dan dapat menjadi strategi investasi di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Yakov Amihud, Allaudeen Hameed, Wenjin Kang, Huiping Zhang (2015).

This study explores illiquidity premium and Fama French Three Factor Model in Indonesia. The objective of this research is to measure abnormal returns from portfolio formation using illiquid stock in Indonesia Stock Exchange. The author uses the method conducted by Yakov Amihud, Allaudeen Hameed, Wenjin Kang, Huiping Zhang (2015) to build a portfolio based on illiquid stock and measure illiqudity premium. This study uses Ordinary Least Square (OLS) regression using 5 years worth of monthly data, which is from 2013 until 2017. The test results on market factors show that the portfolio of most illiquid stock has a positive and significant abnormal return compared to the portfolio of most liquid stocks consistently from 3 different holding periods. The results on Fama French Three Factor Model have abnormal returns but are not robust. The author found that stocks with big capitalization outperformed stocks with small capitalization. HML coefficient (the difference between value stock and growth stock portofolio) is positive and significant which indicates that there is a relationship between premium liquidity and premium value. Overall, the strategy of forming portfolio using illiquid stock partially produce abnormal returns in Indonesia Stock Exchange and can be used for investment strategy in Indonesia Stock Exchange. The results supported Yakov Amihud, Allaudeen Hameed, Wenjin Kang, Huiping Zhang (2015)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gregorius Stefanus
"Dengan dilakukannya manajemen risiko pada suatu proyek, maka tingkat keberhasilannya akan semakin tinggi. Pada penelitian ini, manajemen risiko dilakukan dengan identifikasi serta analisis risiko menggunakan teknik analisis lingkungan sistem distribusi Premium di Indonesia dan analisis peta aliran distribusi Premium di Indonesia yang dilakukan dengan diskusi bersama para ahli. Selanjutnya, risiko tersebut dievaluasi menggunakan metode simulasi Monte Carlo dengan bantuan perangkat lunak Crystal Ball Ver. 11.1, dan hasilnya berupa grafik perkiraan serta data statistik signifikansi risiko. Dari penelitian ini didapatkan penurunan risiko distribusi Premium di Indonesia dengan menangani risiko yang sensitivitasnya paling tinggi, yaitu keadaan sarana pendukung distribusi seperti jalan raya, jembatan maupun dermaga, serta keadaan alat distribusi Premium itu sendiri (truk tangki juga kapal tangker).

By applying risk management on a project, then its success rate will be improved. In this research, risk management was started by identification and analysis by surroundings system analysis technique and flow map analysis of Premium distribution in Indonesia that was helped by experts. Next, those risks were evaluated using Monte Carlo Simulation, using Crystal Ball Ver. 11.1, and the results are probability graphics and risk significance statistic data. From this research, risk reduction of Premium distribution in Indonesia can be achieved by managing the most sensitive risk, which is the condition of support facilities for distribution such as roadway, bridge and port, then also the condition of the distribution equipment itself (tank truck also tanker ship)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1361
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilah Hanifati
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat dampak dari COVID-19 memiliki pengaruh terhadap pendapatan premi industri asuransi baik pada usaha asuransi umum, usaha asuransi jiwa dan BPJS Kesehatan di Indonesia. Penelitian ini melakukan pendekatan kuantitatif dengan melihat akumulasi kasus terkonfirmasi COVID-19 perbulannya dan data akumulasi pendapatan premi asuransi umum, asuransi jiwa dan BPJS Kesehatan perbulannya dan menggunakan Produk Domestik Bruto dan Tingkat Suku Bunga Bank Komersial sebagai variabel kontrol. Periode yang digunakan pada penelitian sejumlah 17 bulan periode waktu observasi dimulai dari bulan April 2020-Agustus 2021. Data akumulasi pendapatan premi bulanannya diambil dari data asuransi umum yang terdiri 74 perusahaan dan 54 perusahaan asuransi jiwa yang kemudian diakumulasi perbulannya. data Penelitian ini dilakukan menggunakan metode Ordinary Leats Square (OLS). Data yang ada kemudian diolah dan regresikan dengan aplikasi E-Views 12. Dari penelitian ini diketahui bahwa akumulasi kasus terkonfirmasi COVID-19 tidak berpengaruh atas akumulasi pendapatan premi asuransi umum, asuransiĀ  jiwa dan BPJS kesehatan di Indonesia. Saran perlu dilakukan kajian terkait pandangan masyarakat atas pandemi dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi pengambilan keputusan khususnya terkait pembelian asuransi.

This study was conducted to see whether there is an impact from COVID-19 having an influence on the insurance industry's premium income both in the general insurance business, life insurance business and BPJS Health in Indonesia. This study takes a quantitative approach by looking at the monthly accumulation of confirmed cases of COVID-19 and data on the accumulation of monthly general insurance premium income, life insurance and BPJS Health and using Gross Domestic Product and Commercial Bank Interest Rates as control variables. The period used in this study is total up to 17 months reseach period starts from April 2020-August 2021. The accumulated premium income data is taken from general insurance data, consist of 74 general insurance companies and 54 life insurance companies, which are then accumulated monthly data. This research was conducted using the Ordinary Leats Square (OLS) method. The existing data is then processed and regressed with the E-Views 12 application. From this study it is known that the accumulation of confirmed cases of COVID-19 has no effect on the accumulation of premium income for general insurance, life insurance and BPJS health in Indonesia. It is recommended that a study be conducted regarding the public's view of the pandemic and how it affects decision making, especially regarding the purchase of insurance."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Nur Ramadhani
"Dalam perkembangannya dewasa ini, Ritel telah menjadi salah satu bidang usaha yang diminati oleh investor, baik lokal maupun asing. Persaingan ketat antara peritel lokal dan peritel asing, termasuk waralaba lokal dan asing, memaksa peritel lokal dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk membenahi diri agar dapat bersaing dan sejajar dalam usaha pasar ritel. Kondisi ini tentunya merupakan hal yang positif bagi masyarakat luas sebagai konsumen yang diuntungkan dari persaingan tersebut dan sekaligus memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional secara makro serta mendukung usaha Pemerintah terkait dengan penciptaan lapangan dan penyerapan tenaga kerja. Pemerintah sebagai Regulator dan penentu kebijakan memiliki peran yang sangat penting demi terciptanya iklim persaingan usaha yang sehat dan perlindungan terhadap UMKM. Oleh karena itu ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku harus dapat memberikan jaminan dan kepastian hukum, iklim persaingan usaha yang sehat dalam rangka menarik modal investor, baik dalam maupun luar negeri, serta perlindungan bagi pelaku usaha nasional.

In its recent development, Retail has become one of the most sought after line of business by local and foreign investors. Fierce competition between local and foreign retailer, including local and foreign franchise, has forced local retailer as well as Micro, Small and Medium Enterprise (UMKM) to make business improvement and reform in order to compete and align themselves in the Retail market competition. This condition is certainly a positive thing for the public as consumers who profited by such competition and sufficiently contributes for the national economy as well as element of support for the Government in its effort to create job opportunities and fight against unemployment. The Government is one of the crucial key player in this equation as the State Regulatory and policy-maker, to ensure healthy business competition and the protection of UMKM in Retail market. Therefore, the prevailing laws and regulations must provide certainty of law, promote healthy business competition atmosphere in order to attract both local and foreign investors, as well as the protection of national businesses."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S45510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dylan Arlen Tunggatama
"Dalam asuransi, premi yang ditetapkan harus memiliki prinsip keadilan. Prinsip keadilan yang dimaksud adalah semakin berisiko suatu polis, premi yang dibebankan juga semakin besar, begitu pula sebaliknya. Perhitungan tarif premi diawali dengan mengestimasi klaim agregat. Klaim agregat seringkali diestimasi menggunakan Two-Part Model, yaitu frekuensi dan severitas yang masing-masing dimodelkan dengan Generalized Linear Model (GLM). Penggunaan Two-Part Model dapat disederhanakan dengan mengganti frekuensi menjadi variabel biner yang menunjukkan apakah suatu polis mengajukan klaim atau tidak. Variabel biner ini kemudian dimodelkan dengan regresi logistik. Variabel biner tersebut dapat menghasilkan probabilitas klaim yang menggambarkan risiko suatu polis. Klaim agregat didapat dengan mengalikan probabilitas klaim tiap polis dengan severitas klaim dari regresi gamma. Namun, GLM hanya memberikan informasi nilai rata-rata dari klaim agregat suatu polis sehingga kurang dapat memberikan gambaran risiko suatu polis. Selain GLM, regresi kuantil juga dapat digunakan sebagai alternatif dalam mengestimasi klaim agregat pada kuantil tertentu. Namun, penggunaan regresi kuantil saja masih tidak dapat memberikan gambaran risiko tiap polis sebab regresi kuantil tidak memberikan informasi tentang probabilitas terjadinya klaim untuk tiap polis. Penelitian ini membahas pengembangan model regresi kuantil untuk mengestimasi klaim agregat, yakni model Two Stage Quantile Regression (TSQR). Tahap pertama dari model TSQR adalah pengestimasian probabilitas klaim dari tiap polis menggunakan regresi logistik, lalu tahap kedua adalah pengestimasian klaim agregat menggunakan regresi kuantil. Setelah pengestimasian klaim agregat dilakukan, premi dihitung dengan Quantile Premium Principle (QPP). Lalu, hasilnya dibandingkan dengan premi yang dihitung menggunakan Expected Value Premium Principle (EVPP) dimana klaim agregatnya diestimasi menggunakan GLM. Pada penelitian ini data yang digunakan untuk implementasi model adalah data asuransi kendaraan bermotor dan diperoleh hasil bahwa premi yang dihitung dengan QPP lebih adil dibandingkan dengan EVPP.

In insurance, the established premiums must adhere to the principle of fairness. The principle of fairness here implies that as the risk associated with a policy increases, the corresponding premium should also increase, and vice versa. The computation of premium rates commences with the estimation of aggregate claims. This aggregate claims estimation often employs a Two-Part Model, encompassing frequency and severity, each modeled using a Generalized Linear Model (GLM). Simplification of the Two-Part Model can be achieved by transforming frequency into a binary variable indicating whether a policy makes a claim or not. This binary variable is then modeled using logistic regression, producing claim probabilities that depict the risk of a policy. The aggregate claims are derived by multiplying the claim probabilities of each policy by the severity of the claim obtained from a gamma regression. However, GLM only provides information about the average value of the aggregate claims for a policy, which falls short of offering a comprehensive depiction of the policy's risk. In addition to GLM, quantile regression can be employed as an alternative to estimate aggregate claims at specific quantiles. Yet, the use of quantile regression alone still fails to provide an insight into the risk of each policy, as it does not provide information about the probability of claims occurring for each policy. This study aims to discuss the development of a quantile regression model for estimating aggregate claims, specifically the Two Stage Quantile Regression (TSQR) model. The first stage of the TSQR model involves estimating the claim probabilities for each policy using logistic regression, followed by the second stage of estimating aggregate claims using quantile regression. Following the estimation of aggregate claims, premiums are calculated using the Quantile Premium Principle (QPP). Subsequently, these results are compared with premiums calculated using the Expected Value Premium Principle (EVPP), where aggregate claims are estimated using GLM. In this research, the data used for implementing the model is motor vehicle insurance data, and the results obtained indicate that premiums calculated with QPP are fairer compared to EVPP."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fidya Yuliasvita
"Asuransi joint life merupakan asuransi yang menanggung dua atau lebih individu dalam suatu polis, dimana manfaat kematian dibayarkan saat salah satu tertanggung meninggal dunia. Dengan membeli produk asuransi jiwa, berarti pemegang polis berkewajiban untuk membayar premi sesuai kontrak yang berlaku. Besar premi yang dibayarkan bergantung pada tingkat bunga yang digunakan. Umumnya, premi asurasi ditentukan dengan menggunakan tingkat suku bunga konstan. Namun, hal ini kurang sesuai degan dengan kenyataan bahwa tingkat suku bunga selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu, untuk itu digunakan model suku bunga stokastik untuk mengestimasi suku bunga di masa depan. Salah satu model suku bunga stokastik yang cukup populer digunakan adalah model Black-Derman-Toy, karena menerapkan teori mean reversion dan merupakan model no- arbitrage. Oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan tingkat bunga stokastik model Black-Derman-Toy untuk menentukan premi asuransi joint life. Penentuan tersebut diawali dengan pembangunan pohon binomial short rate model Black-Derman-Toy. Kemudian short rate yang diperoleh digunakan untuk menentukan besar premi tahunan dengan menggunakan prinsip ekuivalensi. Pada bagian akhir skripsi ini, ditampilkan contoh pembangunan pohon binomial short rate Black-Derman-Toy dengan menggunakan data US Treasury Coupon dan dilanjutkan dengan penentuan premi asuransi joint life untuk pasangan individu berusia 55 tahun dan 50 tahun menggunakan short rate yang telah diperoleh.

Joint life insurance is insurance that covered two or more individuals in one policy, where the death benefit is paid when one of the insured died. By buying a life insurance product, it means that the policyholder is obliged to pay the premium according to the applicable contract. The amount of premium paid depends on the interest rate used. In general, insurance premiums are determined using a constant interest rate. However, this is not appropriate with the fact that interest rates are always changing from time to time, so the stochastic interest rate model is used to estimate future interest rates. One of the stochastic interest rate models that is quite popularly used is the Black-Derman-Toy model, because it applies the mean reversion theory and one of no-arbitrage model. Therefore, in this paper, Black-Derman-Toy stochastic interest rate model with the binomial tree method is used to determine joint life insurance premiums. The determination of premium starts with the construction of the short rate binomial tree of Black-Derman-Toy model. Then, the short rate that was obtained is used to determine the annual premium using the equivalence principle. At the end of this paper, an example of constructing a Black- Derman-Toy short rate binomial tree using US Treasury Coupon data will be shown and continued with the determination of joint life insurance premiums for individual couples aged 55 years and 50 years using the short rate that was obtained."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deasyna Alyssa Putri Sukandar
"Pialang asuransi memiliki kewenangan untuk bertindak untuk dan atas nama tertanggung. Namun, kewenangan tersebut tidak semerta-merta memperbolehkan pialang asuransi untuk bertindak bebas. Pialang asuransi selaku wakil dari tertanggung harus tetap mendapatkan persetujuan setiap kali ia ingin melakukan suatu tindakan hukum yang mengatasnamakan tertanggung. Dalam kasus Putusan Nomor 2642 K/PDT/2015, pialang asuransi mengajukan pembatalan polis asuransi tanpa persetujuan tertanggung dan pialang asuransi pada kasus ini tidak menyalurkan premi asuransi kepada penanggung dan menahan premi asuransi tersebut dalam periode waktu yang panjang. Dengan demikian, penelitian ini dirancang dengan tujuan memberikan pemahaman terkait akibat hukum dari polis asuransi yang dibatalkan oleh pialang asuransi serta adanya tindakan penggelapan premi yang dilakukan oleh pialang asuransi pada kasus bersangkutan. Metode penelitian pada penulisan penelitian ini adalah metode doktrinal, yaitu metode yang memfokuskan pada doktrin berupa aturan, asas, atau norma yang diambil dari sumber hukum. Akibat hukum pembatalan polis yang dilakukan oleh pialang asuransi adalah masih berlakunya polis. Hal ini dikarenakan pialang asuransi bukan merupakan pihak yang berwenang dalam melakukan pembatalan polis. Selanjutnya, pialang asuransi dalam kasus bersangkutan telah melakukan tindakan penggelapan premi sebagaimana tindakannya telah memenuhi unsur-unsur penggelapan premi yang diatur dalam peraturan yang berlaku di Indonesia.

Insurance brokers are authorized to act for and on behalf of the insured. However, this authority does not necessarily allow the insurance broker to act freely. The insurance broker must still obtain approval every time they want to take a legal action on behalf of the insured. In the case of Decision Number 2642 K/PDT/2015, the insurance broker submitted a cancellation of the insurance policy without the consent of the insured and did not distribute the insurance premium to the insurer and held the insurance premium for a long period of time. Therefore, this research is designed to provide an analysis of the legal consequences of insurance policies canceled by insurance brokers and the embezzlement of premiums committed by insurance brokers in the case in question. The research method in this writing is the doctrinal method, which focuses on doctrine in the form of rules, principles, or norms taken from legal sources. The legal effect of policy cancellation carried out by insurance brokers is that the policy is still valid. This is because the insurance broker is not an authorized party in canceling the policy. Furthermore, the insurance broker in the case in question has committed an act of premium embezzlement as his actions have fulfilled the elements of premium embezzlement regulated in the applicable regulations in Indonesia."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hazrah Gani
"ABSTRAK
industri retail modern saat ini sedang berkembang pesat khususnya pada sektor minimarket. 212 Mart sebagai pendatang baru dalam industri retail modern dengan berbasis syariah harus bersaing dengan kompetitornya. Memastikan kualitas layanan, sangat penting bagi 212 Mart untuk memberikan kepuasan pelanggan dan menjaga loyalitas pelanggan. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan perlu diidentifikasi secara sistematis atribut kualitas pelayanan yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dan memprioritaskan mode kegagalan kritis yang berakibat pada penurunan kualitas layanan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan minimarket 212 Mart berbasis syariah dengan mengusulkan suatu metode pendekatan Retail Service Quality Scale (RSQS) untuk melihat tingkat kepuasan pelanggan berdasarkan nilai GAP antara ekspektasi dan persepsi, dan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk menentukan mode kegagalan kritis pelayanan serta tindakan perbaikan yang tepat. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa pelanggan 212 Mart belum puas dengan pelayanan yang diberikan 212 Mart. Adanya kegagalan kritis pelayanan 212 Mart pada aktivitas barang masuk yang sering terlambat dan barang dagangan yang tidak stabil, juga pada saat pelanggan memilih barang, tidak ada barang / produk di rak yang dipilih serta strategi harga dan promosi yang kurang.

ABSTRACT
The modern retail industry is currently growing rapidly, especially in the minimarket sector. 212 Mart as a newcomer to the modern retail industry with sharia-based must compete with its competitors. Ensuring service quality, is very important for 212 Mart to provide customer satisfaction and maintain customer loyalty. To improve service quality, it needs to be systematically identified service quality attributes that affect customer satisfaction and prioritize critical failure modes that result in a decrease in service quality. This study aims to improve the quality of sharia-based 212 Mart minimarket services by proposing a Retail Service Quality Scale (RSQS) approach to see the level of customer satisfaction based on the GAP score between expectations and perceptions, and the Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) method to determine critical service failure and appropriate corrective action. In this study it was found that 212 Mart customers were not satisfied with the services provided by 212 Mart. There is a critical failure of the 212 Mart service on the activity of incoming goods that are often late and unstable merchandise, also when the customer selects the goods, there are no goods / products on the shelf selected and the price and promotion strategies are lacking."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahadi Yuliasmono
"ABSTRAK
Globalisasi yang mengusung tema besar liberalisasi ekonomi dan mekanisme pasar
besar telah menyatukan dan mempercepat kegiatan perekonomian di seluruh dunia
dengan mengurangi berbagai biaya dan tarif yang menjadi barrier bagi perdagangan
internasional. Seiring dengan itu, modal dan investasi asing termasuk dari sektor
bisnis ritel, bergerak cepat mencari tempat yang dianggap dapat mendatangkan
keuntungan semaksimal mungkin, dan salah satu tempat itu adalah negara Indonesia,
negara yang pada akhirnya harus membuka diri dan menerima kehadiran peritel asing
dengan sjumlah kebijakan dan regulasi yang membawa implikasi atau dampak postif
maupun negatifnya, terutama yang menyangkut erksistensi pasar tradisional, sektor
UMKM, dan sektor tenaga kerja.

Abstract
The theme of globalization and economic liberalization of the market mechanism has
to unite and accelerate economic activity around the world by reducing the various
costs and tariffs become barriers to international trade. Along with that, capital and
foreign investment, including from the retail business sector, to move quickly to find
a place that is considered to be profitable as possible, and one where it is the state of
Indonesia, a country which in turn should open up and accept the presence of foreign
retailers with a number of policy and regulatory implications as well as negative or
positive impact, particularly with respect to the existence of traditional markets,
SME sector, and labor sectors."
2012
T30501
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, G. P. Washinthon
"Industri ritel modern yang berkembang pesat saat ini sedikit banyak akan mempengaruhi struktur pasar dan persaingan di Industri tersebut. Perkembangan yang begitu pesat selain diakibatkan oleh perubahan perilaku berbelanja masyarakat, juga diakibatkan oleh perubahan kebijakan pemerintah pada industri tersebut. Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 yang lalu, bisa disebut sebagai awal dari perubahan yang secara menyeluruh pada industri ritel modern Indonesia.
Mengacu kepada kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan IMF, maka pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan keppres No.99 Tahun 1998 yang selanjutnya diperbaharui dengan Keppres No.96 Tahun 2000 tentang Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan persyaratan tertentu bagi penanaman modal. Dengan terbitnya keppres ini membuat pemodal-pemodal asing dalam Industri ritel tertarik untuk berivestasi di Indonesia. Industri ritel yang semakin diramaikan oleh pemodal asing, mengacu kepada salah satu teori pada Organisasi Industri mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan dalam struktur (structure), perilaku (conduct) dan kinerja (performance) industri ritel modern.
Atas dasar hal diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola hubungan antara struktur, perilaku terhadap performance pada perusahaan ritel modern yang sudah gopublik yang merupakan bagian dari industri ritel modern. Oleh karena kondisi makro ekonomi juga turut menentukan intensitas industri ritel modern, maka pada penelitian ini juga akan melibatkan indikator makro ekonomi sebagai salah satu yang mempengaruhi kinerja industri ritel modern. Indikator yang digunakan adalah tingkat inflasi dan PDB Indonesia.
Banyaknya perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri ini baik dalam bentuk perusahaan berbadan hukum maupun perusahaan perseorangan, akan mengakibatkan kesulitan untuk mendapatkan data yang diperlukan. Olen karena kesulitan tersebut, maka penelitian ini hanya dibatasi pada perusahaan-perusahaan ritel modern yang sudah go-publik.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah, dengan membuat model persamaan regresi linear berganda yang dianalisa dengan metode kuadrat Lerkecil biasa (method of ordinary least square, OLS), dengan menggunakan program Eviews 3.0 sebagai alat Bantu pengolahan data. Data yang digunakan untuk masing-masing variabel, baik variabel bebas maupun terikat adalah data dalam bentuk time series yang dibuat dalam triwulanan, untuk periode waktu dari triwulan pertama tahun 1998 sampai dengan triwulan tiga tahun 2005.
Secara umum hasil yang diperoleh adalah bahwa struktur dan perllaku perusahaan mempengaruhi performans dengan sifat yang sama pada seluruh perusahaan yang diteliti, tetapi dengan besaran yang berbeda-beda. Sementara variabel makro tidak semua secara signifikan mempengaruhi kinerja (performance) perusahaan. Ada kinerja yang dipengaruhi oleh tingkat inflasi dan PDB, ada juga yang tidak sama sekali. Yang menarik dan membutuhkan kajian lebih lanjut adalah, bahwa variabel struktur (pangsa pasar) justru lebih besar mempengaruhi kinerja perusahaan pada perusahaan-perusahaan yang memiliki pangsa pasar terkecil. Sementara pada perusahaan dengan pangsa pasar paling besar, variabel struktur (pangsa pasar) hanya mempunyai pengaruh yang kecil dalam menentukan variasi kinerja (performance) perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20544
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>