Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100751 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anniesa Fithriana
"Tesis ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan sewa fasilitas olahraga publik di kawasan Gelora Bung Karno. Analisis dalam penelitian ini merupakan analisis regresi data panel dengan pendekatan metode estimasi berupa Random Effect Model (REM). Objek penelitian ini adalah beberapa venue di Kawasan Gelora Bung Karno, yang terdiri dari Stadion Utama, Gedung Basket, Istana Olahraga (Istora), Stadion Tenis Indoor dan Stadion Aquatic. Data yang digunakan adalah data kuartal dari tahun 2008 (Kuartal I)– 2019 (Kuartal II). Variabel dependen yang digunakan, yaitu jumlah permintaan sewa atau okupansi penyewaan fasilitas, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah variabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DKI Jakarta, jumlah populasi penduduk DKI Jakarta, dan tarif rata-rata sewa penggunaan fasilitas sewa di Komplek Gelora Bung Karno (GBK), serta variabel kontrol lainnya seperti penyelenggaraan saat kegiatan Asian Games 2018 berlangsung, renovasi dalam rangka penyelenggaraan Asian Games, dan kuartal tahunan. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa PDRB DKI Jakarta, populasi DKI Jakarta, dan tarif rata-rata sewa fasilitas di Komplek GBK tidak signifikan terhadap okupansi penyewaan fasilitas sewa olahraga publik di Komplek GBK, namun variabel kontrol seperti penyelenggaraan kegiatan Asian Games 2018 ditemukan signifikan dan berpengaruh positif terhadap permintaan sewa fasilitas di Komplek GBK sebesar 29,14%. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa okupansi pada kuartal II, III, dan IV setiap tahunnya ditemukan signifikan terhadap okupansi penyewaan fasilitas sewa olahraga publik di Komplek GBK dibanding Kuartal I.

This thesis aims to analyze the factors which affect rental demand for public sports facilities in the Gelora Bung Karno (GBK) Sports Complex. The analysis in this study is a panel data regression analysis with the estimation approach method used is Random Effect Model (REM). The object of this research are several venues in the Gelora Bung Karno Sports Complex, which consist of the GBK Main Stadium, GBK Basketball Hall, GBK Istora, GBK Tennis Indoor Stadium and GBK Aquatic Stadium. The data used is quarterly data from 2008 (Q1) - 2019 (Q2). The dependent variable used is occupancy of rental facilities in GBK Sports Complex, and the independent variable used are Gross Regional Domestic Product of DKI Jakarta, population of DKI Jakarta, and average rental rates of GBK Sports Complex. Also used control variables such as the event of Asian Games 2018, Renovation for Asian Games, and Annual Quarter. The results obtained showed that the Gross Regional Domestic Product of DKI Jakarta, population of DKI Jakarta, and average rental rates were not significant for demand of rental facilities in GBK Sports Complex, but control variables such as main event of Asian Games were found significant and positively affect the demand for rental facilities in GBK Sports Complex by 29.14%. The results also showed that the occupancy in Q2, Q3, and Q4 each year found significant affect the demand for rental facilities in GBK Sports Complex compared to Q1."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52802
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandraka Sukma Anutama
"[ABSTRAK
Sports area di Indonesia, biasanya hanya identik dengan jogging track, taman, dan juga beberapa macam lapangan olahraga (Basketball, football, and volleyball). Kenyataanya, sports area membutuhkan suatu fasilitas yang dapat digunakan dalam waktu singkat untuk melakukan aktifitas kebugaran. Pada beberapa tahun terakhir, terdapat banyak penambahan berbagai macam kebutuhan untuk olahraga yang dipasang di kawasan olahraga dan taman di Jakarta. Penambahan ini terjadi karena banyaknya permintaan dari masyarakat terhadap sarana olahraga di ruang terbuka. Salah satu fasilitas olahraga yang di disediakan adalah fasilitas kebugaran luar ruangan. (Outdoor Gym). Fasilitas tersebut dibuat dan dipasang secara gratis, sehingga semua orang bisa dengan senang menggunakannya tanpa harus membayar uang sedikitpun. Kemunculan fasilitas kebugaran luar ruangan memunculkan komunitas yang selalu aktif menggunakan fasilitas tersebut dan menjaga area dimana fasilitas tersebut berada.

ABSTRACT
A sports area in Indonesia is usually only identical with jogging track, parks, and also some kinds of sports courts (basketball, football, and volleyball). In fact, sports areas need facilities that can be used in a short time to keep up the fitness of the body. In the last few years there are many additions, the various needs of sport that are placed in the sports area and parks in Jakarta. This occurs due to increased need for people is activities in sports facilities. One of the sports facilities available is the outdoor gym facility. The facilities are constructed and installed for free, so everyone can enjoy these activities without having to pay an additional fee. Emerging outdoor gym facilities have led to a community that is always active in the use of these facilities.
;A sports area in Indonesia is usually only identical with jogging track, parks, and
also some kinds of sports courts (basketball, football, and volleyball). In fact,
sports areas need facilities that can be used in a short time to keep up the fitness of
the body. In the last few years there are many additions, the various needs of sport
that are placed in the sports area and parks in Jakarta. This occurs due to increased
need for people is activities in sports facilities. One of the sports facilities
available is the outdoor gym facility. The facilities are constructed and installed
for free, so everyone can enjoy these activities without having to pay an additional
fee. Emerging outdoor gym facilities have led to a community that is always
active in the use of these facilities., A sports area in Indonesia is usually only identical with jogging track, parks, and
also some kinds of sports courts (basketball, football, and volleyball). In fact,
sports areas need facilities that can be used in a short time to keep up the fitness of
the body. In the last few years there are many additions, the various needs of sport
that are placed in the sports area and parks in Jakarta. This occurs due to increased
need for people is activities in sports facilities. One of the sports facilities
available is the outdoor gym facility. The facilities are constructed and installed
for free, so everyone can enjoy these activities without having to pay an additional
fee. Emerging outdoor gym facilities have led to a community that is always
active in the use of these facilities.]"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S61881
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devika Haryu Setyowati
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan piutang BLU PPKGBK dengan menggunakan pendekatan sistem (input-proses-output) serta untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan risiko piutang yang tidak dapat ditagih dan solusi penyelesaiannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus dengan BLU PPKGBK sebagai unit analisis. Data diperoleh melalui teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan piutang kegiatan operasional PPKGBK belum berjalan efektif. Saldo piutang kegiatan operasional PPKGBK yang tidak dapat ditagih melebihi setengah dari jumlah piutang dan sebagian besar dikualifikasikan sebagai piutang tidak lancar/macet. Faktor-faktor yang mempengaruhi kurang efektifnya pengelolaan piutang kegiatan operasional PPKGBK dari sisi internal antara lain (1) tidak adanya penilaian kredit terhadap beberapa calon pengguna layanan, (2) tidak adanya SOP pengelolaan piutang, (3) tidak adanya sistem informasi pengelolaan piutang yang dapat menghasilkan data secara akurat dan real time, (4) kurangnya komitmen pimpinan untuk menyelesaikan permasalahan piutang tak tertagih, (5) lemahnya kompetensi SDM, serta (6) kurangnya koordinasi dan pengawasan. Sedangkan dari sisi eksternal berasal dari mitra pengguna layanan yang dengan sengaja menunda ataupun melarikan diri untuk tidak melakukan pembayaran. Upaya-upaya telah dilakukan PPKGBK untuk meminimalisir piutang yang tidak dapat ditagih diantaranya yaitu dengan menerapkan sistem reservasi online e-booking-GBK.

This study aimed to analyze the accounts receivables management of BLU PPKGBK using a system approach (input-process-output) and to find out the factors that lead to risks of uncollectible accounts receivables and its solutions. This study used a descriptive qualitative approach with a case study method with BLU PPKGBK as the unit of analysis. The data were obtained through interview, observation, and documentation techniques. The results of the research showed that the management of PPKGBK operational activities has not been effective. The balance of PPKGBK's operational accounts receivables that cannot be collected was more than half of the total accounts receivables and most of them were qualified as non-current accounts. Factors that influenced the ineffectiveness of the management of PPKGBK operational activities from an internal side included (1) the absence of credit assessments of several prospective service users, (2) the absence of a credit management SOP, (3) the absence of an information system of accounts receivables management which can produce data accurately and real time, (4) lack of leadership commitment to solve problems of uncollectible accounts, (5) weak competency of human resources, and (6) lack of coordination and supervision. Whereas from the external side came from service user partners who deliberately delay or run away not to make payments. The efforts have been made by PPKGBK to minimize the receivables that cannot be collected, among others, by implementing e-booking-GBK online reservation system."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Zulfikar Rahmandityo
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan menganalisis bagaimana perhitungan biaya satuan yang digunakan untuk menentukan tarif layanan Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (GBK) terhadap strategi peningkatan pendapatan di GBK pasca renovasi untuk menyambut Asian Games Tahun 2018. Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada GBK sebagai BLU yang menerapkan prinsip pengelolaan mandiri dengan memberikan layanan umum berupa penyediaan layanan sarana dan prasarana penunjang kegiatan olahraga dan non-olahraga berstandar Internasional namun tidak mengutamakan profit (non-profit oriented). Penelitian ini berfokus pada perhitungan biaya satuan 3 unit dengan biaya pemeliharaan dan pendapatan tertinggi yaitu stadion utama, basket, dan istora. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang menggunakan data primer yang diperoleh dari wawancara serta data sekunder yang berasal dari peraturan tarif, perhitungan biaya satuan venue, laporan realisasi pendapatan dan laporan realisasi belanja GBK. Dari hasil penelitian, didapat biaya satuan per hari dengan menggunakan klasifikasi biaya langsung dan tidak langsung untuk unit stadion utama sebesar Rp24.686.743, unit basket sebesar Rp14.904.722, dan unit istora sebesar Rp11.953.861. Hasil analisis biaya manfaat menunjukkan ketiga unit masing-masing mempunyai Net Present Value (NPV) dan Return on Investmen (ROI) dengan nilai nilai positif, sedangkan perhitungan Cost Recovery Rate (CRR) total ketiga venue > 100% yang berarti ketiga venue tersebut mengalami surplus. Dari hasil analisis data maka direkomendasikan bagi manajemen GBK untuk melakukan analisis perhitungan unit cost dengan menggunakan pendekatan klasifikasi biaya langsung dan tidak langsung (Real Cost). GBK juga sebaiknya melakukan pencatatan biaya yang lebih komperhensif dengan cara mengklasifikasikan biaya yang timbul menurut unit dan venue nya masing-masing. Selain melakukan analisis perhitungan biaya satuan untuk mencapai efisiensi biaya untuk meningkatkan pendapatan, GBK juga dapat melakukan beberapa strategi peningkatan pendapatan yang lain yaitu dengan pemasaran via media sosial dan kerjasama dengan komunitas-komunitas, peningkatan fasilitas sarana dan prasarana penunjang lainnya seperti pembaharuan sistem E-Booking GBK, merenegosiasi perjanjian dengan BOT/KSO, serta mencari creative funding melalui co-branding dan naming right.

This study aims to examine and analyze how the unit cost calculation is used to determine the service rates of the Bung Karno Complex Management Center (GBK) on the strategy to increase revenue in GBK after the renovation to welcome the 2018 Asian Games. The scope of this research is limited to GBK as a BLU. which applies the principle of self-management by providing public services in the form of providing facilities and infrastructure services to support sports and non-sports activities with international standards but not prioritizing profit (non-profit oriented). This study focuses on calculating the unit cost of 3 units with the highest maintenance costs and income, namely the main stadium, basketball, and istora. This study uses a qualitative method with a case study approach that uses primary data obtained from interviews and secondary data derived from tariff regulations, venue unit cost calculations, revenue realization reports and GBK expenditure realization reports. From the results of the study, the unit cost per day using direct and indirect cost classifications for the main stadium unit was Rp. 24,686,743, for basketball units was Rp. 14,904,722, and the istora unit was Rp. 11,953,861. The results of the cost benefit analysis show that the three units each have a Net Present Value (NPV) and Return on Investment (ROI) with positive values, while the total Cost Recovery Rate (CRR) calculation for the three venues is > 100%, which means the three venues have a surplus. . From the results of data analysis, it is recommended for GBK management to analyze unit cost calculations using the direct and indirect cost classification approach (Real Cost). GBK should also record more comprehensive costs by classifying the costs incurred according to their respective units and venues. In addition to analyzing unit cost calculations to achieve cost efficiency to increase revenue, GBK can also carry out several other income-generating strategies, namely by marketing via social media and collaboration with communities, improving other supporting facilities and infrastructure such as updating the E-Booking system. GBK, renegotiating agreements with BOT/KSO, and seeking creative funding through co-branding and naming rights."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyun Yudhantara
"Tesis ini tentang pengamanan di Gelora Bung Karno Jakarta Pusat. Perhatian utama tesis ini adalah manajemen keamanan yang dilaksanakan di kawasan Gelora Bung Karno khususnya komplek Gelora Bung Karno, yang dilaksanakan oleh petugas Pos Polisi dan petugas Satuan Pengamanan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi, serta teknik pengumpulan data melalui pengamatan, wawancara dengan pedoman dan pengamatan terlibat. Penelitian dengan metode kualitatif dan pendekatan etnografi, dimaksudkan untuk dapat melihat dan memahami gejala-gejala yang ada sesuai dengan malcnanya dari sudut pandang yang diberikan dan dipahami oleh petugas Pos Polisi dan petugas Satuan Pengamanan GBK di wilayah penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pengamanan yang dilaksanakan oleh petugas Pos Polisi dan petugas Satuan Pengamanan Gelora Bung Karno menggunakan pendekatan manajemen yaitu melalui suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Namun pendekatan manajemen ini belum menciptakan pengamanan yang terpadu, sehingga di dalam komplek Gelora Bung Karno masih terdapat gangguan keamanan yang menyebabkan warga masyarakat yang melakukan aktifitasnya merasa kurang nyaman. Upaya yang dilakukan oleh Direksi Badan Pengelola Gelora Bung Karno (BPGBK) untuk memberi pelayanan keamanan kepada warga masyarakat dengan menunjuk Badan Usaha Jasa Pengamanan dan Penyelamatan (BUJPP) yang baru sebagai mitra kerja. Di dalam melaksanakan kegiatan pengamanan antara lain dengan menertibkan kawasan Parkir Timur sebagai taman paru-paru kota, juga dengan melarang kegiatan pedagang kakilima di Parlor Timur dan penjualan minuman keras. Dengan adanya larangan berjualan di areal. Parkir Timur dapat mengurangi gangguan keamanan, dan dibantu dengan kesadaran warga masyarakat yang berkunjung untuk melaporkan setiap adanya gangguan keamanan. Dalam kegiatan pengamanan, petugas Satuan Pengamanan dan petugas Pos Polisi melakukan hubungan sosial dengan warga masyarakat yang berkunjung, dan juga melakukan tindakan pelayanan keamanan dalam rangka pemenuhan kebutuhan warga masyarakat akan rasa aman, tertib, dan nyaman dalam melakukan aktifitasnya di komplek Gelora Bung Karno.
Implikasi dari tesis ini adalah perlunya perbaikan manajemen yang dilaksanakan dengan mengutamakan profesionalisme, dan adanya suatu keterpaduan dalam melaksanakan kegiatan pengamanan antara petugas Pos Polisi dan petugas Satuan Pengamanan. Selain itu berdasarkan pasal 14 huruf f No. 2 tahun 2002, Polri bertugas melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap bentuk-bentuk pengamanan swakarsa. Jadi, khususnya Direktorat Bina Mitra Polda Metro Jaya untuk lebih aktif mengadakan pembinaan terhadap Satuan Pengamanan di komplek Gelora Bung Karno."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14872
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titan Erwina Gayatri
"Tesis ini membahas tentang analisis motivasi, kemampuan kerja dan kinerja pegawai pusat pengelolaan komplek gelora bung karno, dalam rangka mendukung pelaksanaan sistem pelayanan prima sebagai salah satu agenda reformasi pelayanan publik pada Komplek Gelora Bung Karno setelah menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analitis dengan pendekatan kuantitatif, metode penelitiannya adalah metode regresi dan untuk mencari hubungan antara variabelvariabel yang diteliti menggunakan metode korelasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa motivasi, kemampuan kerja dan kinerja pegawai PPKGBK berdasarkan penilaian atasan berada pada kategori rendah hingga tinggi, sedangkan yang berdasarkan penilaian sendiri berada pada kategori tinggi hingga sangat tinggi namun cenderung bias. Hubungan variabel motivasi dan kemampuan kerja terhadap kinerja berdasarkan penilaian sendiri adalah positif dan signifikan, sedangkan hubungan variabel motivasi dan kemampuan kerja terhadap kinerja berdasarkan penilaian atasan tidak terbukti signifikan dan positif. Perlu adanya kebijakan baru dalam proses perekrutan/penerimaan pegawai, sistem penggajian yang berbasis kinerja dan perlu dilakukan evaluasi kinerja pegawai dengan metode penelitian yang lebih representatif sebagai kontrol keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi.

This thesis discusses the motivation, ability and employee performance analysis of Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno, inwhich supporting good services system as one of the public services reform agenda in the areas of Gelora Bung Karno after being settlement as a Badan Layanan Umum (BLU). This research verification of the hypothesis is using descriptive analysis research with quantitative approach. The data is analize by using regresion, and to find the corelation beetween the variable is used product moment correlation. The result shows that motivation, ability and performance of Gelora Bung Karno employee based on supervisory appraisal is between low until high level, meanwhile the analysis result based on self appraisal is between high until very high level but it look bias. The correlation between motivation and ability toward employee performance based on self appraisal is positif and significant, meanwhile, the correlation between motivation and ability toward employee performance based on supervisory appraisal shown unproved significant and positive. PPKGBK management need a new policy for employee recruitment, change old salary system into new salary system based on performance and evaluate employee performance as a control of successfulness birocration reform with a representative method."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T28557
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Aprian Waratorang.
"'Ngamen' merupakan aktivitas yang dinilai memberikan dampak positif dan negatif bagi ruang kota, khususnya Jakarta. Tidak adil apabila kita melarang setiap orang untuk ngamen hanya dengan melihat dampak negatifnya saja. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya untuk menyediakan tempat bagi para pengamen melakukan aktivitas ngamen-nya, sehingga kita dapat mengembangkan potensi dari para pengamen itu sendiri. Dalam perancangan tempat untuk ngamen tentunya diperlukan berbagai macam pertimbangan, salah satunya adalah dengan mempelajari aktivitas ngamen itu sendiri yang memproduksi suatu ruang representasional dalam ruang publik. Hal ini terjadi pada pengamen Walisongo dan Putera Permata di Gelora Bung Karno dan juga terjadi pada pengamen tuna netra di GKI Kayu Putih Jakarta. Adapun tujuan dari tulisan ini adalah untuk mempelajari karakteristik ruang publik yang dipilih oleh para pengamen untuk melakukan aktivitas ngamen-nya, serta untuk mempelajari proses produksi ruang ngamen berdasarkan gagasan ruang sosial Henri Lefebvre dalam bukunya yang berjudul The Production of Space serta bagaimana dampak yang timbul ketika suatu ruang representasional tercipta oleh aktivitas ngamen tersebut;
'Ngamen' is one of activities that gives both positive and negative impacts for public spaces, especially in Jakarta. Prohibitions against ngamen by local government are considered unfair because there are some positive sides that could be still developed from ngamen. Hence, it is needed to provide places for people do ngamen to decrease the negatives and increase the positives. It takes many considerations to design such a place, one of them is by learning the ngamen activities themselves which produce representational space in public space. It happens not only in Walisongo and Putera Permata music group in Gelora Bung Karno but also in the blind music group in GKI Kayu Putih Jakarta. This paper aims to learn production of space for ngamen according to social space theory by Henri Lefebvre and to examine how the representational space effects the surrounding."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55399
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabiila Aliifah Ihsan
"Di Indonesia, citra pendukung sepak bola dianggap menjadi permasalahan bangsa dikarenakan perilaku mereka yang seringkali melakukan tindak kekerasan, kerusuhan hingga jatuhnya korban jiwa. Perilaku kerumunan pendukung sepak bola tersebut dapat diteliti secara spasial dengan mengetahui latar belakang identitas, bagaimana kerumunan memaknai ruang mereka di dalam stadion sehingga pemaknaan ruang itu dapat mempengaruhi kerumunan dalam melakukan aktivitas dan atribut yang mereka tunjukan. Pergerakan mereka saat memasuki stadion hingga selesai keluar dari area stadion juga dipengaruhi bagaimana tahapan kerumunan berlangsung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode observasi lapangan, wawancara mendalam dengan para pelaku kerumunan pendukung sepak bola Persija yang sebelumnya mewancarai gate keeper untuk kemudian dapat menetapkan kriteria informan yang ingin diwawancarai. Triangulasi data dengan menvalidasi informasi melakui kajian pustaka, hasil observasi lapangan, dan jawaban informasi lain mengenai topik yang serupa. Hasil pada perilaku spasial yang terjadi pada kerumunan massa sepak bola Persija atau The Jakmania terlihat dari perbedaan karakteristik pada kelompok-kelompok kerumunan yang terbentuk di dalam stadion yang terbagi atas paham Ultras yang berada di utara yaitu Curva Nord, selatan yaitu Outsider atau The Jakmania yang berasal dari luar Jakarta. Paham lokal, Hooligan dan kelompok kerumunan yang memilih menonton pada tribun VIP atau VVIP. Tribun utara dan timur yang terdapat kerumunan paham Ultras dan lokal memiliki kecenderungan mendominasi di dalam stadion disebabkan identitas kedaerahan Jakarta memiliki peran yang penting dalam kepemilikan ruang. Pergerakan pendukung dari luar stadion gelora bung karno kedalam atau sebaliknya dipengaruhi bagaimana jenis kerumunan saat itu menurut teori Gustav Le Bon. Sehingga akhirnya dapat dihasilkan penelitian berupa gambaran deskiptif bagaimana kerumunan massa The Jakmania berperilaku secara spasial.

In Indonesia, the image of football support is considered a nations problem because of their behavior that often commit acts of violence, riots to the fall of casualties. The behavior of the crowd supporters of the football can be researched spatially by knowing the background of the identity, how the crowd will interpret their space in the stadium so that the use of the space can affect the crowd in doing The activities and attributes they demonstrate. Their movement when entering the stadium to finish out of the stadium area was also influenced by how the crowd took place. This research uses qualitative methods. Data collection techniques conducted in this study using the method of field observation, in-depth interview with the perpetrators of the crowd supporter football Persija who previously led the gate keeper to then be able to set the criteria The informant you want to interview. Triangulating data by validating information in the study of libraries, field observations, and other information on similar topics. The result of the spatial behavior that occurred in the mass crowd football of Persija or The Jakmania is seen from the difference of characteristic in the crowd groups that are formed in the stadium that is divided into the northern understanding of Ultras, namely Curva Nord, south of Outsider or The Jakmania originating from outside Jakarta. Local understanding, Hooligan and the crowd who chose to watch on a VIP stand or VVIP. The north and eastern stands that have a crowd of Ultras and local understanding have a dominant tendency in the stadium due to the regional identity of Jakarta has an important role in space ownership. The movement of supporters from outside the Stadium Gelora Bung Karno or otherwise influenced how the type of crowd then according to the theory of Gustav Le Bon. So that The research can finally be produced in The form of a picture of how mass crowd Jakmania behaves spatially.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Dwianda Rildo
"Dalam perspektif Hukum Administrasi Negara, Negara dapat memberikan kewenangan kepada organ negara untuk mengelola aset negara melalui penyerahan wewenang. Kementerian Sekretariat Negara merupakan salah satu organ negara yang diberikan hak untuk mengelola aset negara dalam bentuk tanah melalui Hak Pengelolaan. BLU (Badan Layanan Umum) Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno dan BLU Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran adalah satuan kerja di bawah Kementerian Sekretariat Negara yang mempunyai tugas khusus yaitu mengelola tanah HPL di wilayah Senayan dan Kemayoran. Dalam prakteknya, pengelolaan aset negara tersebut menemukan kendalanya masing-masing baik yang berasal dari pihak ketiga maupun faktor eksternal seperti masyarakat. Penulisan ini memuat tentang kendala yang dialami oleh kedua BLU dan bagaimana kendala tersebut diatasi. Melalui penelitian hukum normatif ditambah dengan wawancara bersama pihak terkait, penulis menemukan beberapa fakta mengenai kasus dan cara penyelesaiannya oleh BLU terkait. Hasil Penelitian membuktikan adanya landasan hukum yang sah mengenai posisi Sekretariat Negara dalam mengelola tanah-tanah HPL. Adanya permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan penguasaan dan penggunaan tanah-tanah HPL sebagian telah selesai dan pada kasus Yaporti hingga saat penelitian ini dilakukan masih belum terselesaikan.

Abstract
From Administrative Law perspective, the State has the ability in giving authorities to its organ through decentralization. State Secretary Ministry is one of the State's organ which given the right to manage lands national asset through Management Right (Hak Pengelolaan/HPL). Gelora Bung Karno Complex Management Center and Kemayoran Complex Management Center are Public Services Agencies (Badan Layanan Umum/BLU). Both of them are working units and State Secretary Ministry's subordinates, which having same specific duty managing management right in Senayan and Kemayoran. In its implication, land national management asset found their problems itself, either they came from third party in agreement or external factor such as society. This thesis shows Public Services Agencies' problems and the way they try to solve them. The writer has found some facts and problem solving by Public Services Agencies related through normative research and having some interviews. Research results does prove that The State Secretary has legitimation under law and regulation to manage over Management Right lands. Also has been found that dispute happened through lands are settled and on Yaporti case still not overcome. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
S331
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Rahma Dewi
"Perubahan pengelolaan keuangan Gelora Bung Karno (GBK) menjadi Badan Layanan Umum (BLU) dan berganti nama menjadi Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) memberikan ruang fleksibilitas yang lebih besar dalam menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat dengan tidak hanya mengutamakan pada keuntungan semata. Salah satu peran PPKGBK adalah berupa penyediaan jasa olahraga dan lapangan tennis adalah salah satu arena olahraga yang disewakan kepada masyarakat umum. Seperti unit jasa lainnya milik pemerintah BLU PPKGBK juga memiliki kesulitan dalam menetapkan harga bagi konsumennya, selain jumlah pengguna lapangan yang tidak banyak dibandingkan dengan jumlah fasilitas yang tersedia, adanya opini negatif terkait harga yang berlaku juga menjadi bahan pertimbangan bagi pengelola untuk menetapkan harga dimasa yang akan datang. Untuk itu tesis ini mencoba untuk mengkaji kesediaan dan kerelaan pengguna dalam membayar tarif (willingness to pay (WTP) jasa lapangan tennis PPKGBK. Metode pengumpulan data dilakukan melalui survei dengan metode Valuasi Kontingensi, yaitu survei yang dilakukan secara langsung menanyakan kesediaan pengguna untuk membayar tarif yang berlaku sekarang atau dimasa yang akan datang. Instrumen analisa yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa langkah, yaitu statistik deskriptif untuk memberikan gambaran karakteristik pengguna/responden, kemudian nilai harga rata-rata berdasarkan pilihan responden, dan regresi logistic untuk mencari variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kesediaan membayar pengguna/responden. Hasil statistik deskriptif yang didapat dari survei menunjukkan bahwa pengguna jasa lapangan tennis PPKGBK didominasi oleh pengguna/responden yang ber-usia produktif, berdomisili di Jakarta Pusat, memiliki pekerjaan sebagai karyawan, dan seterusnya sebagaimana dapat dilihat lebih lanjut dalam pembahasan penelitian. Pada penghitungan harga rata-rata yang diminati pengguna/responden secara garis besar menunjukkan bahwa pengguna masih memiliki kesediaan untuk membayar harga yang berlaku saat ini dan bersedia membayar lebih dari 5% kenaikan harga yang berlaku dimasa yang akan datang. Hasil uji regresi logistik dengan pembanding signifikansi alfa sebesar 5% (0,05) yang dilakukan terhadap lapangan tennis flexi dan gravel ditemukan bahwa; variabel yang berpengaruh pada lapangan flexi adalah perkumpulan (α = 0,008) dan ongkos (α = 0,047), sedangkan variabel-variabel yang berpengaruh.

The Changes in financial management of the Bung Karno (GBK) into Public Service Agency (BLU) and renamed the Center for Management of Complex Bung Karno (PPKGBK) provide space for greater flexibility in implementing business practices that are not only healthy with an emphasis on profit.One of the PPKGBK’ role is the provision of services such as sports and tennis is one of the sports arena leased to the general public. As with other service units owned BLU PPKGBK also have difficulty in setting prices for consumers, in addition to the number of user field not much compared to the number of facilities available, the negative opinions related to prevailing prices also taken into consideration for future managers to set prices in the future. This thesis try to examine the availability and willingness of users to pay a fee of PPKGBK tennis services. The methods of data collection done by surveys with contingency valuation method, which directly asking the willingness of user to pay the todays tariff or in the future. analytical instruments used in this study consists of several steps, namely descriptive statistics to illustrate the characteristics of the user / respondent, then the value of the average price based on the selection of respondents, and logistic regression to find the variables that effect on the willingness to pay user / respondent. descriptive statistical results obtained from the survey showed that service users tennis PPKGBK dominated by the user / respondent air-age, domiciled in Central Jakarta, has a job as an employee, and so on, as can be seen further in the discussion of the study. The average price that preferred by the user /respondent outline indicates that the user still has the willingness to pay for the current prices and willing to pay more than 5% increase in the prevailing price in the future. For the regression test results logistics with comparable significance alpha of 5% (0.05) are made to the tennis court flexi and gravel; variables that affect the field of flexi are; association (α = 0.008) and the cost (α = 0.047), whereas variables effect on the gravel field are the age (α = 0.023) and association (α = 0.032)
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T33202
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>