Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88152 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reynaldi Putra Hertiansa
"Jakarta merupakan kota besar yang penduduknya sebanyak 10.37 juta jiwa. Sebagian besar kebutuhan air warga Jakarta berasal dari air sumur, namun di beberapa daerah airnya tidak bisa digunakan karena payau atau bahkan asin. Isu air asin di daerah Jakarta bukan merupakan hal baru. Penelitian yang sebelumnya telah dilakukan oleh berbagai ahli menghasilkan 2 kubu kesimpulan, air asin yang ada karena intrusi dan air asin yang ada karena air purba. Penelitian ini bertujuan untuk menambah sudut pandang baru dalam memahami air asin di Jakarta Utara. Metode yang digunakan adalah pengukuran nilai gravitasi untuk didapatkan gradien horizontalnya. Metode lain yang digunakan adalah uji sampel air sumur di daerah penelitian untuk didapatkan nilai pH, konduktivitas, salinitas, serta elevasi muka air tanah.  Kedua metode ini diinterpretasikan secara terpadu untuk mendapatkan arah aliran fluida bawah permukaan. Hasil yang didapat dari peta salinitas dan konduktivitas menunjukkan kecocokan tren, tinggi di Utara dan semakin rendah ke arah Selatan. Integrasi dengan data gravitasi dan peta geologi menunjukkan aliran fluida dari Timur Laut ke Barat Daya. Berbagai metode yang digunakan di penelitian mendapatkan hasil yang serupa, yaitu adanya fluida dari laut ke darat, dengan kata lain, ada intrusi air laut yang menyebabkan adanya air asin di daerah penelitian.

Jakarta is a large city with 10.37 people lives there. Most of clean water needs is provided by groundwater. This might be a problem for some area with groundwater problems such as brine, or even salty water. Salt water issue in Jakarta is not uncommon. Many researchers have conducted their research on this topic from many perspectives. They are all divided into 2 main general conclusion, salt water happens because of intrusion and salt water is there because it is a connate water. This research aims to give a new perspective on understanding salt water issue. Methods used for this research are gravity measurement to get horizontal gradient value. The other is groundwater well sampling to measure the value of pH, salinity, conductivity, and water table elevation. These methods will be integrately interpretated to get the direction of subsurface fluid flow. Results from salinity and conductivity of groundwater shows more salinity and conductivity on the North direction and less on the South direction. Gravity data and geological map also suggest that there is a fluid flow coming from North East to South West. All of these methods used in this study have come to one conclusion, there is water flowing from the sea to the land, therefore there is saltwater intrusion on the region where this study is conducted."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Puspa Ayu
"ABSTRAK
Keberadaan kadar salinitas atau air asin di akuifer air tanah wilayah Jakarta masih banyak diperdebatkan oleh berbagai pakar geologi maupun pakar air tanah. Penelitian ini bermaksud untuk menyimpulkan penyebab tingginya kadar salinitas air tanah warga Tanjung Priok dan Koja, Jakarta utara serta mengidentifikasi arah aliran fluida bawah permukaan di wilayah tersebut dengan menggunakan metode First Horizontal Derivative (FHD) pada data gravitasi dan dikorelasikan dengan data sampel air tanah serta penampang data self potential (SP). Penelitian dengan metode First Horizontal Derivative (FHD) atau biasa disebut Horizontal Gradient pada data gravitasi telah dilakukan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi struktur bawah permukaan. Pada penelitian kali ini, metode tersebut disimulasikan untuk mengidentifikasi arah aliran fluida bawah permukaan. Arah aliran fluida pada peta kontur First Horizontal Derivative(FHD) ditunjukkan dengan semakin tinggi nilai FHDnya yang diwakili dengan warna dari biru (rendah) hingga merah (tinggi). Dengan menggabungkan persamaan Simple Bouguer Anomaly (SBA) dan metode gravitasi, maka diperoleh nilai densitas Bouguer pada daerah penelitian sebesar 2.12 gr/cm3. Penelitian ini fokus pada akuifer permukaan sehingga perlu dilakukan pemisahan anomali regional dan residual dengan menggunakan analisis spektrum setelah mengimplementasikan transformasi Fourier. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa arah aliran fluida bergerak dari utara menuju ke selatan, terdapat nilai FHD tinggi yang diwakilkan dengan warna merah pada peta kontur FHD disekitar koordinat (709000, 9322000) yang menunjukan bahwa daerah tersebut merupakan border atau batas dari intrusi air laut.

ABSTRACT
The presence of salinity or salt water in the Jakarta area groundwater aquifer is still widely debated by various geologists and groundwater experts. This study intends to conclude the cause of the high salinity of groundwater people of Tanjung Priok and Koja, North Jakarta and identify the direction of subsurface fluid flow in the region using the First Horizontal Derivative (FHD) method on gravity data and correlate with groundwater sample data and cross section self potential (SP) data. Research with the First Horizontal Derivative (FHD) method or commonly called the Horizontal Gradient on gravity data has been done to detect and identify subsurface structures. In this study, the method was simulated to identify the direction of subsurface fluid flow. The direction of fluid flow on the First Horizontal Derivative (FHD) contour map is indicated by the higher FHD values represented by colors from blue is low to red is high. With combining Simple Bouguer Anomaly (SBA) and gravity methods, Bouguer density values obtained in the study area were 2.12 gr/cm3.  This study focuses on surface aquifers so that it is necessary to separate regional and residual anomalies using spectrum analysis after implementing Fourier transforms. From the results we know that the direction of fluid flow moves from north to south, there is a high FHD value that is represented in red on the FHD contour map around the coordinates (709000, 9322000) which indicates that the area is the border or boundary of sea water intrusion."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mark, Yan
"Daerah penelitian gunung Pongkor merupakan sebuah daerah yang terletak di kabupaten Bogor, Jawa Barat. Daerah Pongkor terletak di busur magmatis Sunda-Banda yang terbentuk akibat penunjaman lempeng Samudra Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia. Mineralisasi emas yang ada di daerah ini merupakan mineralisasi emas sulfida rendah (low sulfidation). Secara garis besar litologi daerah gunung Pongkor dan sekitarnya tersusun atas tuf, tuf lapili, breksi dan intrusi andesit yang menerobos batuan sejak tersier. Di daerah penelitian gunung Pongkor ini telah dilakukan akusisi data gayaberat untuk memetakan struktur bawah permukaan terkait sesar dan rekahan guna mencari persebaran zona vein system. Analisis data gayaberat ini dilakukan dengan metode horizontal gradient dan euler deconvolution. Dimana horizontal gradient digunkan untuk mencari batas-batas daerah anomali dan euler deconvolution digunakan untuk mencari kedalaman daerah anomali. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah terlihatnya persebaran sesar maupun rekahan yang tidak terlihat pada peta geologi dengan kedalaman berkisar 45 m hingga 100 m.

Pongkor mountain study area is an area located in Bogor districts, West Java. Pongkor magmatis located in the Sunda-Banda arc formed by subduction Ocean Indo-Australian plate under the Eurasian plate. Existing gold mineralization in this area is a low sulphidation gold mineralization (LS). In outline Pongkor lithology and the surrounding mountain area composed of tuff, lapilli tuff, breccia and andesite intrusions breaking through since the Tertiary rocks. In this area of research has been done gravity data acquisition to map subsurface structures related to faults and fracture zones to find distribution of vein system. The gravity data analysis was conducted using horizontal gradient and euler deconvolution. Where the horizontal gradient used to find the boundaries of the anomalous areas and euler deconvolution is used to find the depth of the anomalous areas. The results obtained from this study is the invisibility of distribution faults and fractures that are not visible on the geological map with depths ranging from 45 m to 100 m."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47646
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aiyudina Mutiaranisa
"Daerah penelitian AM merupakan salah satu daerah prospek geotermal yang berlokasi di Kabupaten OKU Selatan, Provinsi Sumatera Selatan. Potensi geotermal pada daerah penelitian ditandai dengan kemunculan manifestasi berupa lima mata air panas bersuhu 44,4o – 92,5oC dan pH antara 8,19 – 9,43. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur geologi bawah permukaan melalui gravitasi satelit GGMplus serta data pendukung geologi dan geokimia. Struktur pada peta geologi didominasi oleh sesar regional berarah barat laut-tenggara. Hasil analisis slicing lintasan First Horizontal Derivative (FHD) dan Second Vertical Derivative (SVD) menunjukkan adanya enam patahan pada area penelitian dan dikonfirmasi dengan data geologi. Perkiraan temperatur reservoir daerah penelitian AM berdasarkan geotermometer geokimia Na-K berkisar antara 146o - 176oC.

The research area AM is one of the geothermal prospect area located in South OKU Districts, South Sumatera. The existence of the geothermal system in the research area is indicated by the presence of five hot springs with a temperature of 44.4 – 92.5°C and a pH between 8.19 – 9.43. This study aims to be able to identify the subsurface geological structures through GGMplus satellite gravity, as well as geological and geochemical supporting data. The structures on the geological map are dominated by northwest – southeast regional fault. The results of the First Horizontal Derivative (FHD) and Second Vertical Derivative (SVD) slicing analysis indicate six faults in the research area and confirmed with geological data. The reservoir temperature in the research area AM is estimated around 146o – 176°C based on Na-K geothermometer."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasmika
"Keberadaan sistem panas bumi daerah gunung Rajabasa, Lampung Selatan dapat di identifikasi dengan keberadaan struktur geologi yang mengontrol daerah tersebut. Metode gayaberat merupakan metode yang tepat dalam menentukan keberadaan struktur geologi di bawah permukaan bumi. Metode tersebut mampu mendeteksi struktur geologi di bawah permukaan, seperti adanya struktur patahan. Identifikasi keberadaan dan jenis struktur patahan menggunakan prosesing lanjutan seperti analisis metode Horizontal Gradient (HG) dan Second Vertical Derivative (SVD). Metode tersebut mampu mengetahui kontak vertikal antara bodi di bawah permukaan bumi dan menghasilkan peta kontur anomali.
Peta kontur yang dihasilkan di gabungkan dengan hasil analisis metode Euler Deconvolution (ED) untuk mendeteksi perkiraan kedalaman anomali tersebut. Metode. Hasil yang didapatkan terdapat beberapa patahan yang terlihat dari peta kontur metode HG dan SVD baik yang sesuai data geologi maupun yang belum terintregasi data geologi dengan kedalaman berkisar 365 meter sampai dengan 1146 meter. Informasi hasil prosesing lanjutan data gayaberat diintegrasikan dengan model struktur geologi dan data geologi daerah penelitian.

The existence of a geothermal system in Rajabasa volcano, south Lampung can be identified by the presence of geological structures that control this area. Gravity method is an appropriate method to determine the presence of geological structures beneath the earth's surface. The method is able to detect subsurface geological structures, such as the fault structure. Identification of the presence and type of fault structures using advanced processing of gravity method such as analysis methods Horizontal Gradient (HG) and Second Vertical Derivative (SVD). The method is able to determine the vertical contact between the body below the earth's surface and produce the anomaly contour map.
Contour map produced in combination with the results of the analysis of Euler's method Deconvolution (ED) to detect depth estimates of the fault structure. Results in getting there are several faults are visible from a contour map both method HG and SVD either according to the data geological or that has not been integrated to the data geological with depths ranging from 365 meters to 1146 meters. information from the results of advanced processing gravity data are integrated by geological structures model and geological data area of research.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64173
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo Ramadhan
"Indonesia merupakan negara dengan potensi energi geotermal yang besar. Salah satu wilayah di Indonesia dengan potensi energi geotermal adalah Wilayah Z. Sebelumnya, beberapa penelitian dalam bidang geosains mengenai Wilayah Z telah dilakukan untuk mengetahui struktur geologi, keberadaan manifestasi geotermal, geokimia fluida hidrotermal, resistivitas batuan, dan anomali gravitasi. Metode geofisika yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode geofisika gravitasi dengan data yang diperoleh dari GGMPlus 2013. Anomali gravitasi regional dan residual diperoleh menggunakan dua metode, yaitu bandpass dan polynomial trend surface analysis. Analisis FHD dan SVD digunakan dalam menentukan keberadaan patahan. Terdapat sepuluh patahan yang teridentifikasi melalui analisis tersebut dengan rincian delapan patahan normal dan dua patahan naik. Model 2-D dan 3-D digunakan dalam memperkiraan nilai densitas batuan bawah permukaan. Densitas batuan tertinggi berada pada luar pull-apart basin dan densitas batuan terendah berada pada bagian tengah pull-apart basin. Berdasarkan analisis data gravitasi GGMPlus 2013 beserta data-data pendukung seperti data geologi, data geokimia, dan data geofisika, teridentifikasi beberapa struktur patahan yang sesuai dengan persebaran struktur patahan pada peta geologi.

Indonesia is a country with great geothermal energy potential. One of the regions in the country with geothermal energy potential is Region Z. Previously, several studies in the field of geosciences regarding Region Z have been carried out to determine the geological structure, the presence of geothermal manifestations, the geochemistry of hydrothermal fluids, rock resistivity, and gravitational anomalies. The geophysical method used in this study is the gravitational geophysical method with data obtained from GGMPlus 2013. Regional and residual gravity anomalies are obtained using two methods, namely bandpass and polynomial trend surface analysis. FHD and SVD analysis are used in determining the presence of faults. There were ten faults identified through the analysis with details of eight normal faults and two ascending faults. 2-D and 3-D models are used in estimating the density values of subsurface rocks. The highest rock density is outside the pull-apart basin and the lowest rock density is in the central pull-apart basin. Based on the analysis of GGMPlus 2013 gravity data along with supporting data such as geological data, geochemical data, and geophysical data, several fault structures that correspond to the distribution of fault structures on the geological map were identified."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wambra Aswo Nuqramdha
"Tahapan eksplorasi masih menyimpan tantangan terbesar dan memiliki resiko yang tinggi bagi para pelaku industri bidang geothermal. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang baik mengenai kondisi bawah-permukaan dengan mengintegrasikan data geosains yang memiliki kualitas yang bagus. Target utama dari eksplorasi yaitu penentuan lokasi pemboran dengan tingkat kepastian yang lebih tinggi. Pemboran diarahkan pada area yang memiliki temperatur dan permeabilitas yang tinggi. Distribusi temperatur bawah permukaan dapat didekati dari nilai resistivitas yang diperoleh dari data MT. Sementara zona dengan permeabilitas yang tinggi, berasosiasi dengan struktur geologi. Pemetaan geologi hanya dapat menggambarkan struktur geologi di permukaan, sementara kemenerusannya di bawah-permukaan menjadi kesulitan tersendiri untuk dideteksi. Penelitian ini difokuskan pada identifikasi struktur geologi bawah-permukaan menggunakan data Magnetotellurik (MT) dan Gravitasi. Analisis pola spliting kurva, arah elongasi polar diagram, serta pencitraan struktur di bawah-permukaan dengan melihat hasil inversi 3-dimensi, yang diperoleh dari data MT, serta didukung oleh hasil pemodelan data Gravitasi, merupakan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini. Data geologi dan geokimia, dilibatkan sebagai data pendukung untuk membuat analisis keberadaan struktur geologi bawah-permukaan ini menjadi lebih komprehensif. Tahap akhir dari penelitian ini adalah memberikan rekomendasi dalam menentukan lokasi pemboran, dengan sebelumnya membuat model konseptual dan mendelineasi daerah prospek. Hasil analisis struktur, model konseptual, dan delineasi daerah prospek, menghasilkan rekomendasi tiga buah sumur eksplorasi. Dua sumur mengarah pada upflow di Gunung ?X?, dan satu sumur mengarah pada upflow di scoria cone.

Exploration stage still holds the biggest challenges and have a high risk for the geothermal industry. Therefore, required a good understanding of subsurface conditions by integrating the geoscientific data that has a high quality. The main target of exploration is the determination of drilling trajectory. The subsurface drilling target is actually directed to high temperature and high permeability zone. Subsurface temperature distribution can be approximated from the resistivity values obtained from the data MT. While the zones with high permeability, associated with geological structures. Geological mapping could only figure out geological structures indicated at the surface. However, continuation of the geological structure into the subsurface is difficult to detect. This study focused on the identification of subsurface geological structure using Magnetotelluric (MT) and gravity data. Splitting pattern analysis from MT curve, the elongation of orientation of polar diagrams, as well as imaging of subsurface structures by looking at the results of 3-dimensional inversion, the data obtained from MT, and supported by the results of Gravity data modeling, a methodology used in this study. Geological and geochemical data, were included as supporting data to make the analysis of the presence of subsurface geological structure has become more comprehensive. And the final stage of this research is to provide recommendations in determining the location of drilling, by first making a conceptual model of the geothermal system and delineating the prospect area. The result of structure analysis, conceptual model, and prospect delineation, provide three exploration wells for recommendation. The first two will be directed to upflow at Mount ?X?, and the other one to upflow at scoria cone."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T43414
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Noviyanti
"Area prospek panasbumi Lapangan "A" terletak pada daerah bagian barat Indonesia. Secara umum, batuan di daerah panasbumi Lapangan "A" didominasi oleh batuan lava gunung api (andesitbasalt) dan breksi. Batuan tersebut sebagian besar berumur kuarter hingga tersier. Analisis dan model bawah permukaan yang dilakukan pada Lapangan "A" menggunakan data anomali gaya berat. Hasil pemodelan gaya berat 2 dimensi yang dikorelasikan dengan data geologi, geokimia dan geofisika (metode magnetotteluric dan magnetic) mengidentifikasikan adanya sistem panas bumi dengan zona reservoar pada bagian selatan puncak gunung penelitian dan manifestasi mata air panas serta fumarol di permukaannya. Zona reservoar sistem panasbumi Lapangan "A" diperkirakan berasal dari batuan gunung api muda yakni breksi, tufa dan batu pasir yang berumur kuarter.

Geothermal prospect area in Field "A" is located on the western side of Indonesia. Generally, the rocks in the north and west geothermal field "A" are consists of volcanic rocks such as lava and breccia. Most of them were formed in tertiary and quaternary age. Analysis and subsurface models of Field "A" are based on gravity anomalies data. The result of 2-dimensional gravity modeling correlated with geological, geochemical and geophysical data (magnetic and magnetotelluric method) identified a geothermal system with a reservoir zone in the southern part of the mountain peaks along with the manifestations of hot spring and fumarole on the surface. Geothermal field "A" is estimated to be consists of young volcanic rocks such as breccia, tuff and sandstone from quaternary age."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S54088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malano, Alzi Islamey
"Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan metode Horizontal Gradient Amplitude (HGA) dan Enhanced Horizontal Gradient Amplitude (EHGA) dalam mendelineasi struktur geologi Pulau Timor menggunakan data gravitasi satelit TOPEX/Poseidon. Filter HGA dan EHGA diterapkan pada peta Anomali Bouguer Lengkap (ABL), residual, dan ABL upward continuated 3 km. Hasil penelitian menunjukkan bahwa filter EHGA memiliki resolusi lebih tinggi dan mampu menampilkan kontras densitas secara lebih detail dibandingkan filter HGA. Arah dominan struktur geologi yang dihasilkan oleh kedua filter menunjukkan pola yang konsisten yaitu arah timur laut-barat daya. Filter EHGA mampu mendeteksi pinggiran anomali yang lebih halus dan detail, menunjukkan potensi yang lebih baik dalam interpretasi struktur geologi bawah permukaan.

The study aims to compare the methods of the Horizontal Gradient Amplitude (HGA) and Enhanced Horizontal gradient amplitude (EHGA) in linearizing the geological structure of the island of Timor using TOPEX/Poseidon satellite gravity data. The HGA and EHGA filters were applied to the Bouguer Anomaly Map (ABL), residual, and ABL upward continued 3 km. The results of the research showed that the EHGA filter has a higher resolution and is able to display density contrast in more detail than the HGA filter. The dominant direction of the geological structure generated by both filters shows consistent patterns. The EHGA Filter is capable of detecting a more subtle and detailed periphery of the anomaly, showing a better potential in interpreting geological structures under the surface."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Septian Firdaus
"Gempabumi Palu-Donggala-Sigi berkekuatan 7.4 Mw pada 28 September 2018 merusak infrastruktur di permukaan. Gempabumi juga mengakibatkan terjadinya fenomena tanah bergerak yang berperilaku seperti cairan, fenomena ini dinamakan likuifaksi. Selain merusak infrastruktur, likuifaksi juga mengakibatkan tanah mengalami pengurangan kekuatan dalam menahan beban di atas permukaan. Dalam mendeteksi potensi likuifaksi , penelitian ini memfokuskan pada Metode Gravitasi dan Cone Penetration Test (CPT). Pemrosesan data gravitasi dilakukan untuk mendapatkan nilai Gravity Disturbance dan Gradien Gravitasi yang telah terkoreksi udara bebas dan topografi. Pemrosesan data CPT dilakukan untuk mengetahui nilai cyclic stress ration (CRR) dan cyclic resistance ratio (CSR) yang digunakan dalam kalkulasi liquefaction potential index (LPI). Hasil analisis gradien gravitasi memberikan nilai anomali gravitasi rendah yang menggambarkan zona asperitas/lemah sebagai manifestasi dari gempabumi. Zona asperitas divalidasi oleh hasil inversi yang memberikan nilai kontras densitas minimum pada kedalaman yang dangkal. Hasil pengolahan data CPT memberikan informasi kekuatan tanah di 22 titik pengukuran. Saat terjadinya gempa berkekuatan lebih dari 6.0 Mw, potensi likuifaksi semakin meningkat di daerah Palu dan sekitarnya. Dengan nilai gradien gravitasi yang rendah dan nilai LPI > 5, maka area tersebut berada pada kategori tinggi potensi likuifaksi.

The 7.4 Mw Palu-Donggala-Sigi earthquake damaged infrastructure on the surface at September 28, 2018. Earthquake also cause the phenomenon of moving soil that behaves like a liquid, this phenomenon is called liquefaction. In addition to damaging infrastructure, liquefaction also causes the soil to experience a reduction in strength to withstand the above loads. In detecting the potential for liquefaction, this study focuses on the Gravity Method and Cone Penetration Test (CPT). Gravity data processing is carried out to obtain Gravity Disturbance and Gravity Gradient values thaht have been corrected by free air and topography. CPT data processing is carried out to determine the value of cyclic stress ratio (CRR) and cyclic resistance ratio (CSR) used in the calculation of liquefaction potential index (LPI). The results of the gravity gradient analysis provide a low gravity anomaly which describes the asperity/weak zone as a manifestation of an earthquake. The asperity zone is validated by the inversion result which gives a minimum density contrast value at shallow depths. The results of CPT data processing provide information on soil strength at 22 measurement points. When an earthquake measuring more than 6.0 Mw occurs, the potential for liquefaction increases in the Palu area and its surroundings. With a low gravity gradient value and an LPI value > 5, the area is in the high category of liquefaction potential."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>