Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138987 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alfiona Anastasya
"Energi merupakan kebutuhan dasar manusia yang terus meningkat sejalan dengan tingkat kehidupannya. Dalam pengembangan suatu wilayah, energi memiliki peranan yang sangat penting untuk menggerakkan segala aktivitas perekonomian, tidak terkecuali di wilayah pulau-pulau kecil. Dalam RUPTL PLN 2018-2027dituliskan jika saat ini Kepulauan Seribu telah memiliki sistem tenaga listrik eksisting, namun sistem tenaga listrik eksisting perlu ditingkatkan keandalannya, yang salah satu tahapnya yaitu dengan pemanfaatan PLTS. Sebelum diterapkannya energi terbarukan, partisipasi masyarakat nantinya terhadap penggunaan energi terbarukan perlu dikaji karena partisipasi masyarakat merupakan alat untuk memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan, dan sikap masyarakat setempat. Partisipasi masyarakat dalam penelitian ini yaitu dengan mengkaji willingness to pay rumah tangga di pulau-pulau yang memiliki peruntukan yang berbeda dengan mengkaitkan pengetahuan masyarakat terhadap tenaga surya dan pola konsumsi listriknya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan geografi humanistik sebagai landasannya. Hasil peneltian menunjukan bahwa pengetahuan masyarakat di pulau dengan fungsi yang berbeda tidak memiliki variasi kedalaman yang beragam dimana pengetahuan masyarakat sebagaian besar hanya mencakup pada mengetahui secara umum terkait ada nya penerapan tenaga surya. Namun rumah tangga yang anggota keluarga nya memiliki mata pencaharian yang lebih banyak interaksi dan akses lebih tinggi dengan lingkungan luar memiliki pengetahuan yang lebih baik. Sedangkan willingness to pay masyarakat dengan jenis rumah tangga dengan homestay dan rumah tangga dengan usaha di pulau peruntukan wisata dan pulau peruntukan pusat pemerintahan tidak dipengaruhi oleh pengetahuan terhadap tenaga surya, melainkan lebih berorientasi pada jumlah konsumsi listrik yang terbilang dalam jumlah yang cukup besar saat ini. Sementara willingness to pay masyarakat pada jenis rumah tangga biasa baik di pulau permukiman, pulau wisata, dan pulau pusat pemerintahan dipengaruhi oleh pengetahuan terhadap tenaga surya. Masyarakat yang bersedia membayar pada jenis rumah tangga biasa adalah masyarakat yang memiliki pengetahuan yang baik.

Energy is a basic human need that continues to increase in conjuction with their level of life. In developing a region, energy has a very important role to play in all economic activities, so as in the small islands. In the PLN 2018-2027 RUPTL, Its written that currently in Kepulauan Seribu district already has an existing power system, but the existing power system needs to be improved, which one of the steps is by using solar power. Before the implementation of renewable energy, society participation in the use of renewable energy needs to be reviewed because it involves the community to obtain information about the conditions, needs, and attitudes of the local society. Society participation in this research is by assessing willingness to pay on household that live in islands with different function by associating peoples knowledge of solar power with the pattern of electricity consumption. This research is a qualitative study using a humanistic geographical approach as its foundation. The research results show that the peoples knowledge who live on the island with different functions dont have diverse variations on depth level of knowledge where the knowledge of the majority of people only covers knowing in general the existence of solar power. But households whose family members have livelihoods that have more interaction and higher access to the outside environment have better knowledge. Meanwhile, willingness to pay for types of households with homestays and households with businesses both in island as tourism function and island as government centers function are not influenced by knowledge of solar power itself, but rather is oriented to the amount of electricity consumption. On the other side, knowledge affects the willingness to pay for types of households only either in island as settlements function, island as tourism function, and island as government centers function, whereas those who are willing to pay are people who have deeper knowledge."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vita Khoirunnisa
"ABSTRAK
Kepulauan Seribu merupakan wilayah pesisir yang mengandalkan pasokan listrik menggunakan kabel bawah laut yang dapat merusak ekosistem pesisir. Sementara itu, rencana pemerintah untuk menjadikan Kepulauan Seribu menjadi Kawasan Ekonomi Khusus membutuhkan ketersediaan listrik yang lebih dari cukup. Sementara itu pertumbuhan rumah tangga dan pelanggan listrik di Kepulauan Seribu terus meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi kebutuhan listrik pada tahun 2022 dan memetakan potensi energi terbarukan pada angin di laut dan matahari pada daerah yang mengalami defisit energi. Metode yang digunakan dalam melakukan prediksi adalah model eksponensial temporer untuk mendapatkan daerah potensial energi terbarukan menggunakan Multi Criteria Decision Making (MCDM) dengan teknik pembobotan Analytical Hyrarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah yang mengalami defisit energi adalah Pulau Untungjawa, Pulau Harapan, dan Tidung dan sistem PV memiliki potensi yang lebih tinggi daripada sistem turbin angin. Pengembangan sistem PV di Kepulauan Seribu dapat memenuhi daerah yang mengalami defisit energi.
ABSTRACT
The Thousand Islands is a coastal area that relies on electricity supply using submarine cables that can damage coastal ecosystems. Meanwhile, the government's plan to turn the Thousand Islands into a Special Economic Zone requires the availability of more than sufficient electricity. Meanwhile, the growth of households and electricity customers in the Thousand Islands continues to increase every year. This study aims to predict the demand for electricity in 2022 and map the potential of renewable energy in the wind at sea and the sun in areas experiencing energy deficits. The method used in making predictions is a temporary exponential model to obtain renewable energy potential areas using Multi Criteria Decision Making (MCDM) with Analytical Hyrarchy Process (AHP) weighting techniques. The results showed that the areas experiencing energy deficit were Untungjawa Island, Harapan Island, and Tidung and the PV system had higher potential than the wind turbine system. The development of a PV system in the Thousand Islands can meet areas experiencing energy deficits."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naurah Kamilah
"ABSTRAK
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu adalah salah satu kawasan prioritas pembangunan pariwisata di Indonesia (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional). Adanya peningkatan dalam sektor pariwisata ini memicu terjadinya peningkatan kebutuhan energi listrik sebagai salah satu kebutuhan primer kegiatan berwisata. Sementara itu, potensi energi terbarukan dapat menjadi sumber energi yang dimanfaatkan di Kepulauan Seribu. Penelitian ini membuat proyeksi kebutuhan energi untuk sektor wisata di setiap pulau yang dibandingkan dengan rencana pemerintah dalam memenuhi kebutuhan energinya. Pulau yang memiliki proyeksi konsumsi yang lebih tinggi dibandingkan rencana pemenuhannya diangap sebagai wilayah defisit energi yang kemudian dikaji wilayah kesesuaian sistem energi terbarukan menggunakan Spatial Multicriteria Analysis. Hasil menunjukan wilayah defisit energi untuk kebutuhan sektor pariwisata terdiri dari Pulau Tidung, Pulau Harapan, Pulau Ayer, dan Pulau Putri. Berdasarkan hasil analisis spasial multicriteria untuk menentukan wilayah kesesuaian Turbin Angin dan Sistem Photovoltaic, sistem energi terbarukan yang berpotensi dikembangkan di wilayah defisit tersebut adalah Sistem PV, sementara sistem turbin angin tidak sesuai untuk dikembangkan di wilayah defisit tersebut. Hasil pemetaan wilayah menunjukan besar potensi energi yang dapat dihasilkan oleh sistem photovoltaic berdasarkan luasan wilayah yang sangat sesuai untuk sistem PV mampu memenuhi kurangnya supply energi yang dibutuhkan di wilayah defisit energi pada tahun 2022.

ABSTRACT
Kepulauan Seribu Regency is one of the priority tourism development areas in Indonesia (National Tourism Strategic Area). An increase in tourism sector will increase energy needs as one of the primary needs of tourism activities. Meanwhile, the potential of renewable energy can be an energy source used to be utilized in Kepulauan Seribu. The purpose of this study is to know the projection of energy demand for the tourism sector on each island that will be compared with the government's plan of the energy supply for each tourist destination island. Those islands that have a higher consumption projection compared to their planned fulfillment are considered as energy deficit areas which are then assessed for the suitability of renewable energy systems using Spatial Multicriteria Analysis method. The results show that the energy deficit region for the needs of the tourism sector consists of Pulau Tidung, Pulau Harapan, Pulau Ayer and Pulau Putri. Based on the results of the spatial multicriteria analysis to determine the suitability of Wind Turbines and Photovoltaic Systems, Photovoltaic system has the potential to be developed in the deficit area, while the wind turbine system is not suitable to be developed in those deficit region. The results of regional mapping show that the potential of energy that can be generated by photovoltaic systems based on the area that is very suitable are able to fulfill the insufficiency of energy supply needed in 2022."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Murnandityo
"Investasi salah satu pembangkit listrik berbasis energi terbarukan, yaitu pembangkit listrik tenaga surya fotovoltaik PLTS PV di Indonesia menjadi salah satu alternatif penyediaan listrik untuk memaksimalkan potensi energi setempat sehingga lokasi tersebut memiliki suplai listrik yang handal. Sebuah pendekatan objektif dari sisi kemampuan dan kemauan masyarakat di lokasi studi menjadi alternatif perhitungan potensi revenue yang objektif. Penilaian kelayakan investasi yang mengikutsertakan perhitungan economic incentive juga menjadi penting bila dirasa perlu ada peran pihak pemberi insentif sehingga investasi tidak hanya memiliki kualitas dan penyediaan energi yang baik tetapi juga layak secara ekonomi sehingga investor tertarik untuk berinvestasi. Data karakteristik masyarakat lokasi studi, diolah menggunakan studi statistik dan simulasi micropower optimization untuk menghasilkan data investasi dan spesifikasi PLTS PV di lokasi penelitian tersebut.
Kemudian penelitian ini mengembangkan "model EFA", sebuah model yang memudahkan penilaian kelayakan investasi dengan mengikutsertakan perhitungan economic incentive, objektif sesuai kemampuan dan kemauan masyarakat serta tidak merugikan pihak pemberi insentif. Hasil pemodelan dengan EFA, dengan berbagai skenario pemberian insentif yang dibangun untuk alternatif investasi, PLTS PV layak secara ekonomi berdasarkan kriteria Net Present Value serta tercapainya expected Internal Rate of Return dan expected Pay Back Period.

Investment of one of renewable energy based electricity generation, solar power plant, in Indonesia becomes one of the alternative electricity supply to maximize local energy potential so that the location is having a reliable power source. An objective approach in terms of ability and willingness to pay of the community on study location becomes an alternative calculation of the objective revenue potency. Assessment of investment feasibility that includes economic incentive calculation also becomes important if involving incentive giver party is necessary so that investment not only has good quality of energy supply but also economically feasible so that investors are interested to invest. Community characteristics data on study location is processed using statistical methods and micropower optimization simulation to generate PV system specification and investment at the study location.
This research develops the EFA model , a model that facilitates the feasibility assessment of investments by incorporating economic incentive calculation, objective according to the ability and willingness to pay of the community, and not inflicting financial loss to the incentive giver. The results of ldquo EFA model rdquo , with various scenarios built for investment alternatives, PV investment is economically feasible based on Net Present Value criteria and achievement of expected Internal Rate of Return and expected Pay Back Period.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47924
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The objective of this paper is to explain the use of willingness to pay (WTP) as a proxy for price / tariff variable of household electricity demand model...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Widni Nispu Pratiwi
"Pengembangan sistem kelistrikan di Kepulauan Seribu, direncanakan terinterkoneksi antar pulau melalui kabel laut 20 kV atau 150 kV. Pengembangan tersebut cenderung mempertimbangkan pasokan (dan tidak memperhitungkan pemakai akhir rumah tangga secara individu . Di sisi lain, pemanfaatan pulau yang ada di Kepulauan Seribu memiliki fungsi yang beragam. Adanya perbedaan fungsi pulau diharapkan dapat memperhatikan pola kebutuhan yang tercermin dari pola konsumsi serta karakteristik rumah tangga dalam rencana penambahan transmisi listrik kedepan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola konsumsi listrik rumah tangga berdasarkan perbedaan fungsi pulau, serta mengetahui hubungan antara karakteristik rumah tangga terhadap pola konsumsi listrik rumah tangga di Kepulauan Seribu. Karakteristik rumah tangga meliputi pendapatan, luas bangunan, jumlah anggota rumah tangga, dan fungsi bangunan. Variabel pada penelitian ini dianalisis menggunakan analisis spasial deskriptif dan analisis asosiasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola konsumsi listrik pada pulau permukiman penduduk yang memiliki fungsi wisata lebih tinggi daripada pulau permukiman penduduk yang tidak memiliki fungsi wisata. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pada pulau permukiman yang memiliki fungsi wisata, variabel pendapatan dan fungsi bangunan merupakan karakteristik rumah tangga yang memiliki hubungan dengan konsumsi listrik. Sedangkan pada pulau permukiman yang tidak memiliki fungsi wisata, hanya variabel fungsi bangunan yang memiliki hubungan dengan konsumsi listrik.

Development of the electricity system in the Seribu Islands is planned to interconnect among islands for 20 kV or 150 kV through sea cable. These developments tend to consider supply and not calculate the total consumption (demand) of each household. On the other hand, the utilization of islands in the Seribu Islands has various functions.  The difference in functions of island is expected that in the future, planning to increase electricity transmission can be more focused on the pattern of needs as reflected in consumption patterns and household characteristics. Therefore this study was aimed to determine the pattern of household electricity consumption based on differences in island function, and also to find out the relationship between household characteristics and household electricity consumption patterns in the Seribu Islands. The characteristics include household income, building area, number of household members, and building functions. The variables in this study were analyzed using the descriptive spatial analysis and spatial association analysis. The results of the study showed that the electricity consumption pattern on the function of the island a residential area in the tourism category was higher than the one in the non-tourism category. The results of statistical tests showed that on residential island tourism categories income variables and building functions represent households that have a relationship with electricity consumption. While on the island of a residential non-tourism category the function of the household building has a relationship with electricity consumption."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Faried Wajdi
"ABSTRAK
Kebutuhan akan air bersih di Kecamatan Pondokgede Kota Bekasi saat ini masih
bersumber dari penggunaan air tanah. Karakteristik wilayah yang padat dengan
pertumbuhan penduduk yang tinggi mengakibatkan penggunaan air tanah secara terus
menerus akan merusak kelestarian dan masalah lingkungan lainnya. Sistem Penyediaan
Air Minum (SPAM) merupakan salah satu upaya alternatif kebijakan pemerintah dalam
hal pemenuhan akan kebutuhan air bersih bagi masyarakat. Melalui sistem ini
diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang kondusif (enabling environment)
sehingga kelestarian sumber air dapat terjaga. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah
untuk mengestimasi besaran nilai willingness to pay (WTP) masyarakat dan
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya dalam penggunaan pelayanan
SPAM oleh masyarakat Pondokgede. Hasil penelitian menunjukan bahwa diketahui
secara keseluruhan besaran nilai estimasi WTP yang didapat dari masyarakat
Pondokgede adalah sebesar Rp.4.006 per m³. Nilai tersebut masih berada pada tarif nilai
PDAM yang ada di Kota Bekasi saat ini. Untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi besarnya nilai WTP dilakukan pengujian terhadap keterkaitan variabelvariabel
bebas. Dari hasil pengujian dengan analisis linier berganda meunjukan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi signifikasi besarnya kesediaan membayar masyarakat
perkotaan terhadap pelayanan SPAM Pondokgede adalah: golongan masyarakat
berpendidikan SMP/sederajat, golongan masyarakat berpendidikan Sarjana,
Kepemilikan rumah, golongan masyarakat berpengeluaran rutin Rp.5.000.001 s.d
Rp.6.000.000 per bulan, golongan masyarakat berpengeluaran rutin Rp.6.000.001 s.d
Rp.8.000.000 per bulan serta kepemilikan mobil

ABSTRACT
The clean water supply in Pondok Gede District Bekasi City still depends on the use of
underground water . The charasteristic of dense area with high population growth
causes the use of underground water continously. This will damage environmental
sustainability and lead to the other environmental problem. Water Supply System
(SPAM) shall be provided by the government as an effort to fullfill public needs for
water. This system is expected to create enabling environment so that water resources
sustainability can be still manageable. The spesific purpose af this research is to
estimate the value of WTP of public for clean water and to identify the factors affecting
SPAM services. The results shows that overall amount of estimation value of WTP of
Pondok Gede people is about Rp. 4006 per m3. That value is still at the existing rates of
Water Supply Company (PDAM) in Bekasi. To determine factors that affects the rate of
WTP value, a test to see the connecting among variabels in conducted. The result by
using multile linear model analysis shows that factors affecting the WTP of urban
comunity for services of pondokgede SPAM are the category of junior high school
graduate, the category of collage graduate, home ownership, categories of household
that has routine expense Rp. 5.000.001 to Rp. 6.000.000 a month, categories of
houshold that has routine expense Rp. 6.000.001 to Rp.8.000.000 a month, and car
ownership."
2016
T44765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Dwihadi Maulana Rosyadi
"Penelitian ini menganalisis model permintaan perjalanan penumpang berbasis rumah tangga dengan tujuan berbelanja di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Penelitian ini menjawab tiga pertanyaan utama: pola perjalanan belanja, faktor-faktor yang memengaruhi bangkitan dan tarikan perjalanan, serta pengembangan model matematis yang memprediksi bangkitan dan tarikan perjalanan tersebut. Pengumpulan data melibatkan sumber primer dan sekunder, dengan data primer dikumpulkan melalui survei di sebelas pulau berpenghuni Kepulauan Seribu. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi untuk memodelkan proses bangkitan dan tarikan perjalanan, dengan mempertimbangkan berbagai faktor sosial ekonomi. Hasil utama menunjukkan bahwa karakteristik rumah tangga, seperti jumlah anggota keluarga berdasarkan usia, dan karakteristik tempat perbelanjaan, seperti jumlah pedagang, berpengaruh signifikan terhadap frekuensi perjalanan berbelanja. Model regresi yang dikembangkan memberikan wawasan tentang hubungan antara variabel sosial ekonomi dan permintaan perjalanan yang berkontribusi pada pemahaman dinamika kompleks sistem transportasi kepulauan dan menawarkan dasar untuk perencanaan kebijakan pada masa depan guna meningkatkan kualitas hidup dan peluang ekonomi bagi penduduk Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.

This research analyzes the household-based passenger travel demand model with the aim of shopping in the Administrative District of Kepulauan Seribu. It addresses three main questions: shopping travel patterns, factors influencing trip generation and attraction, and the development of a mathematical model to predict these trip generations and attractions. Data collection involved both primary and secondary sources, with primary data gathered through surveys across eleven inhabited islands in Kepulauan Seribu. The study employs regression analysis to model the trip generation and attraction processes, considering various socio-economic factors. Key findings indicate that household characteristics, such as family size, and shopping location characteristics, such as the number of vendors, significantly affect shopping trip frequency. The developed regression model provides insights into the relationship between socio-economic variables and travel demand, contributing to a better understanding of the complex dynamics of the island transportation system. This offers a foundation for future policy planning to enhance the quality of life and economic opportunities for the residents of the Administrative District of Kepulauan Seribu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafa Tria Putri
"Pulau Sebira adalah salah satu daerah terisolir dengan sistem elektrifikasi off-grid yang menggunakan PLTD sebagai sumber utamanya. Untuk memberikan peningkatan pelayanan elektrifikasi di Pulau Sebira, penambahan sumber energi berbasis energi terbarukan, dalam hal ini energi surya, dilakukan dengan membangun PLTS yang sekaligus untuk mengurangi ketergantungan akan penggunaan PLTD berbahan bakar fosil. Namun, sampai saat ini sebagian besar kebutuhan listrik Pulau Sebira masih disuplai oleh PLTD tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan pelayanan sistem tenaga listrik sepanjang waktu selama 24 jam dalam satu tahun dengan memaksimalkan penggunan PLTS tersedia di Pulau Sebira. Simulasi berbasis data tersedia dilakukan menggunakan bantuan perangkat lunak PVsyst untuk meningkatkan pemanfaatan energi tersedia dan memaksimalkan produksi energi PLTS tersedia. Didapatkan dari hasil komputasi dan simulasi bahwa jumlah penyediaan baterai optimal untuk PLTS tersedia adalah 816 unit baterai dengan total kapasitas energi 1.632 kWh. Penambahan 360 unit baterai meningkatkan pemanfaatan energi tersedia PLTS dalam menyuplai beban 24 jam dalam satu tahun sebesar 19,38% dari kondisi sebelumnya dan memaksimalkan produksi energi PLTS. Sehingga dengan kondisi tersebut nantinya PLTS dapat menyuplai 86,2% beban satu tahun dan dapat mengurangi ketergantungan akan pengoperasian PLTD di Pulau Sebira.

Sebira Island is one of rural area with off-grid electrification system supplied by diesel generator as its source. To provide increased electrification services on Sebira Island, the addition of renewable energy-based sources, in this case solar energy, is carried out by applying PV system and relieve dependency on fossil fuel for diesel generator. However, up until now, most of the electricity needs of Sebira Island are still supplied by diesel generator. Therefore, the purpose of this research is to provide electric power system services for 24 hours in a year by maximizing the operations of the existing PV system in Sebira Island. The available data-based simulations were carried out using the PVsyst software to increase the utilization of available energy and maximize production energy of available PV system. From the computation and simulation results shows the optimum battery size for the existing PV system is 816 battery units with total energy capacity 1.632 kWh. The addition of 360 battery units increase the utilization of the available PV energy in supplying loads for 24 hours a year by 19,38% from the previous condition and maximize production energy of PV system. Therefore, the condition of PV system after optimization can supply 86,2% of the one year load and will reduce the operation of diesel on Sebira Island."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ifan Aminurakhman
"ABSTRAK Peningkatan suhu secara global merupakan salah satu indikasi perubahan iklim termasuk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kenaikan suhu terhadap permintaan listrik rumah tangga di Indonesia. Selain faktor harga, pendapatan (PDRB), permintaan listrik sektor lain (PDRB manufaktur), serta jumlah penduduk dan tingkat elektrifikasi, faktor suhu juga berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan listrik rumahtangga. Perbedaan karakter di masing-masing wilayah juga memiliki dampak yang berbeda terhadap permintaan listrik rumahtangga. Peningkatan suhu secara global merupakan salah satu indikasi perubahan iklim termasuk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kenaikan suhu terhadap permintaan listrik rumah tangga di Indonesia. Selain faktor harga, pendapatan (PDRB), permintaan listrik sektor lain (PDRB manufaktur), serta jumlah penduduk dan tingkat elektrifikasi, faktor suhu juga berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan listrik rumahtangga. Perbedaan karakter di masing-masing wilayah juga memiliki dampak yang berbeda terhadap permintaan listrik rumahtangga.

ABSTRACT
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T52617
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>