Ditemukan 89549 dokumen yang sesuai dengan query
Atin Istiarni
"Perkembangan dunia kepustakawanan semakin maju seiring dengan perkembangan teknologi. Sebuah era baru yakni era digitalisasi menjadi sebuah keniscayaan yang tak dapat dihindari oleh perpustakaan. Saat ini, hampir seluruh aspek yang ada di perpustakaan tidak lepas dari adanya teknologi dan sistem informasi elektronik. Sisten konvensional sedikit demi sedikit namun pasti telah ditinggalkan meskipun prinsip dasar pengelolaan koleksi tetap dipertahankan. Kemunculan perpustakaan didgital yang semakin hari semakin banyak jumlahnya menjadi bukti bahwa terdapat perubahan paradigma tentang perpustakaan. Namun, kecanggihan teknologi yang diterapkan dalam perpustakaan digital nampaknya belum selaras dengan keterbukaan informasi terutama untuk kalangan difabel. Tulisan ini memaparkan bagaimana implementasi perpustakaan digital ramah khusus tuna netra maka pemenuhan hak akses informasi bagi tuna netra dapat terpenuhi. Selain itu, konsep perpustakaan digital ramah difabel terutana tuna netra dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menerapkan konsep yang sama pada perpustakaan-perpustakaan digital lainnya."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2018
020 VIS 20:1 (2018)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Jack M. Maness
"Artikel ini mengajukan definisi dan teori untuk "Perpustakaan 2.0". Artikel ini menunjukkan bahwa pemikiran terkini yang menggambarkan perubahan Web sebagai "Web 2.0" akan memiliki implikasi substansial bagi perpustakaan, dan mengakui bahwa meskipun implikasi ini sangat erat kaitannya dengan sejarah dan misi perpustakaan, implikasi ini tetap memerlukan paradigma baru bagi kepustakawanan. Makalah ini menerapkan teori dan definisi tersebut pada praktik kepustakawanan, khususnya membahas bagaimana teknologi Web 2.0 seperti pesan sinkron dan media streaming, blog, wiki, jejaring sosial, penandaan, umpan RSS, dan mashup dapat mengisyaratkan perubahan dalam cara perpustakaan menyediakan akses ke koleksi mereka dan dukungan pengguna untuk akses tersebut."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2008
020 VIS 10:2 (2008)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Janti G. Sujana
"Dengan disahkannya Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan merupakan langkah maju dunia kepustakawanan Indonesia. Namun untuk dapat menikmati kemajuan itu dunia kepustakawanan Indonesia harus bekerja keras dan kompak dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi untuk dapat dilaksanakannya undang-undang secara konsekuen dan konsisten. Perpustakaan Nasional sebagai pelaksana tugas pemerintahan dalam bidang perpustakaan, yang salah satu fungsinya sebagai perpustakaan pembina, dengan berpijak kepada Undang-undang tersebut dapat menjadi mesin penggerak kebangkitan dunia kepustakawanan Indonesia. Perpustakaan Nasional diharapkan membuatkan perangkat lunak untuk implementasi sistem otomasi perpustakaan, yang dapat digunakan oleh berbagai perpustakaan di Indonesia secara gratis. Begitu juga dengan petunjuk dan pelatihan tentang pembangunan perpustakaan digital perlu diadakan oleh Perpustakaan Nasional. Perangkat lunak untuk mengupload perpustakaan digital juga sebaiknya dibangun oleh tim yang dibentuk oleh Perpustakaan Nasional. Kelambanan dalam memanfaatkan teknologi informasi di berbagai perpustakaan di Indonesia, selain persoalan dana, yang lebih utama adalah kurangnya sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan teknologi informasi untuk perpustakaan. Perpustakaan Nasional telah membuka akses yang lebih luas kepada rakyat Indonesia dengan telah dibangunnya perpustakaan digital. Koleksi manuskrip, foto-foto zaman dahulu terkait sejarah bangsa, dan gambar-gambar yang terkait dengan warisan budaya bangsa juga terus diproses untuk menjadi koleksi digital. Namun, mengingat masih mahalnya internet bagi kebanyakan rakyat Indonesia, Perpustakaan Nasional disarankan untuk memiliki bandwidth khusus untuk perpustakaan, sehingga rakyat yang tidak mampu dapat memanfaatkan internet secara gratis. Keberadaan bandwidth untuk perpustakaan itu sebaiknya digunakan juga untuk menyebarkan informasi kepada petani di pedesaan. Untuk menjalankan fungsi sebagai perpustakaan deposit, mengingat tidak semua penerbit mengirimkan publikasinya kepada Perpustakaan Nasional, sebaiknya Perpustakaan Nasional mengajukan anggaran untuk membeli semua buku terbitan Indonesia. Akan banyak manfaat dari keberadaan koleksi buku nasional di Perpustakaan Nasional."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2008
020 VIS 10:3 (2008)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Subagyo Ramelan
"
ABSTRAKMedia massa merupakan alat penyampaian pesan kepada masyarakat umum. Demikian pula surat kabar dapat dipergunakan sebagai alat untuk memasyarakat perpustakaan. Akan tetapi, secara umum, dapat dikatakan bahwa hanya sedikit sekali diketemukan tulisan-tulisan mengenai kepustakawanan yang dimuat di suar kabar Indonesia. Dengan metode analisis ini, skripsi ini meniliti tulisan-tulisan mengenai kepustakawanan yang dimuat di enam surat kabar terbitan Jakarta dalam tahun 1982-1983. Kecuali membuktikan bahwa pustakawan Indonesia kurang produktif dalam menulis di media umum, juga mendapatkan bahwa surat kabar Sinar Harapan, disbanding dengan surat kabar lainnya, merupakan surat kabar yang paling besar perhatiannya terhadap dunia kepustakawana, sedang yang paling kecil adalah Berita Buana.
"
1984
S14919
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hartono
Jakarta: Sagung Seto, 2019
025 HAR k
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Tri Handajani
"Perpustakaan digital menjadi pilar dasar akan kebutuhan informasi di semua negara dan kokoh karena memiliki ideologi kuat pada perangkat lunaknya. Dengan berbasis open source, menarik guna dikaji aplikasi perpustakaan digital yang diusung perguruan tinggi di dua negara berbeda. Kajian ini bertujuan menganalisis Greenstone dan Ganesha Digital Library (GDL) dengan menggunakan pendekatan observasi untuk mengetahui perbandingan aplikasi sistem, (2) metadata dan interoperabilitas, serta (3) jumlah bahasa (user interface) yang disediakan. Hasil memperlihatkan bahwa Greenstone terus berevolusi dengan versi tetrbarunya yang dikeluarkan tahun 2016, sedangkan GDL menayangkan fitur terakhir di tahun 2014. Jenis aplikasi yang kompatibel dan berasosiasi pada Greenstone terlihat berbeda dengan GDL, kecuali pada sistem penjelajahnya (browser). Hingga versi terakhir, Greenstone memiliki interoperabilitas lebih baik dibandingkan GDL yang ditunjukan dengan sejumlah metadata yang mampu berinteraksi. Sedangkan dari user interface, Greenstone menawarkan fitur multibahasa yang heterogen dibandingkan GDL. Kedepannya, GDL perlu meningkatkan performa aplikasinya agar dipakai luas oleh publik internasional. Meskipun di Indonesia GDL memiliki tantangan yaitu berhadapan dengan berbagai software yang banyak dipakai oleh sejumlah lembaga informasi nasional."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2018
020 VIS 20:1 (2018)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Depok: Perpustakaan Universitas Indonesia,
020 SERAT
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Murzilla
"
ABSTRAKBahan pustaka adalah salah satu unsur penting dalam sebuah sistem perpustakaan. Nilai informasi yang dikandung didalam suatu bahan pustaka, serta harga bahan pustaka yang relative cukup mahal, mengharuskan perpustakaan melakukan upaya-upaya pelestarian. Upaya pelestarian bahan pustaka di perpustakaan tidak hanya dalam hal fisik, tetapi juga dalam hal informasi yang terkandung didalamnya. Agar bahan pustaka yang dimiliki dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama, perlu suatu penanganan agar bahan pustaka terhindar dari kerusakan, atau setidaknya diperlambat proses kerusakannya, dan mempertahankan kandungan informasi itu yang sering disebut pelestarian bahan pustaka. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kerusakan bahan pustaka dan bagaimana mekanisme pelestarian bahan pustaka tersebut. Hasil yang didapat bahwa faktor penyebab kerusakan bahan pustaka adalah yang utama faktor manusia, biologi dan faktor penempatan koleksi. Pelestarian bahan pustaka yang ada pada UPT Perpustakaan Universitas Sriwijaya ada dua cara yaitu cara langsung dan cara tidak langsung. Secara langsung seperti kebersihan lingkungan, rak dari debu-debu, menjaga kelembaban, dan lain-lain. Secara tidak langsung seperti memperbaiki kerusakan buku, menganti buku yang dihilangkan, merawat koleksi, reproduksi dan penyiangan. Menyimpan dan memelihara bahan pustaka harus dilakukan dalam kondisi yang baik, yang merupakan syarat terpenting untuk mencegah kerusakannya
"
Palembang: UPT Perpustakaan Universitas Sriwijaya, 2017
020 JKDMM 1:33 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Wiji Suwarno
Jakarta: Sagung Seto, 2009
027 WIJ p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Dodi Sahdani
"Penelitian ini membahas tentang Rencana strategis komputerisasi di Perpustakaan Universitas Bengkulu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas serta efisiensi pemanfaatan komputerisasi di Perpustakaan Universitas Bengkulu. Berdasarkan pertanyaan penelitian, maka penelitian ini meninjau tiga aspek yaitu biaya, manfaat baik yang dapat dikuantifikasi atau efisiensi maupun yang tidak dapat dikuantifikasi atau efektifitas serta resiko. Data hasil penelitian dianalisis dengan memanfaatkan Information Economics Analysis yang merupakan pengembangan dari Cost Benefit Analysis (Analisis biaya manfaat).
Dari hasil penelitian diketahui bahwa, biaya yang dibutuhkan / dikeluarkan untuk komputerisasi adalah lebih kecil dari manfaat yang akan diperoleh, serta perbandingan waktu proses dalam melaksanakan pekerjaan pada masing-masing bagian menunjukkan bahwa komputerisasi lebih cepat dan akurat apabila dibandingkan dengan sistem manual, ini berakibat pada peningkatan kinerja perpustakaan. Untuk manfaat yang tidak dapat dikuantifikasi atau efektifitas yang diambil dari jawaban atas pertanyaan yang diajukan baik pada domain manajemen maupun domain teknologi menunjukkan bahwa komputerisasi sejalan dengan visi, misi serta mendukung tujuan organisasi sehingga apabila diimplementasikan akan mendekatkan perpustakaan pada tujuan yang ingin dicapai, sehingga disimpulkan bahwa komputerisasi tepat dan layak untuk diimplementasikan di Perpustakaan Universitas Bengkulu.
Information Economics Review in the Computerized Strategic Planning in the Library of Bengkulu UniversityThis research describe regarding the computerize strategic planning in the library of Bengkulu University. The purpose of this research is to identify the effectiveness and efficiency of the computer utilization in the library of Bengkulu University. Base on the survey questioner, this research reviewed three aspects, namely cost, benefits that can be quantified or efficiency and the benefits cannot be quantified or effectiveness and risks. The research survey data is analyzed by using the information economics analysis which is development of the cost benefit analysis.From the results this research that the cost needed or to be expended for the computerize is last than benefit to be obtained, and the assessment of the time used to process the work in each division for the core activity indicates that with computerize it will be quicker and more accurate compared to the conventional system, with effects the library performance increase. For the effectiveness assessment which is taken from the questioner asked both to the management domain and technology domain, it indicates that the computerize is in line with the vision, mission and support the library objective. Therefore, if it is implemented it will take the library to the desired purposes, that can conclude that the computerize is appropriate and feasible to be implement in the library of Bengkulu University."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11033
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library