Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116246 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syahidatul Zahroh
"Pada penelitian ini dilakukan pemodelan untuk mengetahui pengaruh pengasaman air laut terhadap pola bioakumulasi Zn pada Babylonia spirata. Jalur paparan kontaminan dilakukan melalui jalur air, di bawah pengaruh konsentrasi Zn dengan kisaran 0,1; 0,3; 0,5; 0,7 ppm, salinitas dengan kisaran 23, 25 dan 27 ppt, serta pengaruh pH dengan kisaran 7,1; 7,8; 8,3. Setiap hari seluruh biota uji dianalisis menggunakan spektrometer gamma untuk memperoleh data pengambilan kontaminan dari aktivitas 65Zn. Paparan dihentikan saat aktivitas 65Zn dalam tubuh biota uji tidak mengalami kenaikan (steady state). Selanjutnya, dilakukan proses pelepan kontaminan untuk mengurangi kadar logam pada biota uji menggunakan metode pengaliran air berulang. Selama proses pelepasan, setiap hari seluruh biota uji dianalisis aktivitas 65Zn menggunakan spektrometer gamma untuk memperoleh data pelepasan kontaminan. Pada eksperimen ini didapatkan nilai CF pada pengaruh konsentrasi, salinitas dan pH masing-masing sebesar 44,25-88,49 mL/g; 45,98-76,68 mL/g.; 36,46-52,03 mL/g.

In this study, modeling was carried out to determine the effect of ocean acidification on Zn bioaccumulation pattern in Babylona spirata. The contaminant exposure pathway was carried out through water with a variation of Zn concentration at range 0.1; 0.3; 0.5; 0.7 ppm, salinity at range 23; 25; and 27 ppt, and pH at range 7.1; 7.8; and 8.3. The biotas taking of contaminants was examined daily from their 65Zn activities using a gamma spectrophotometer. Contaminant exposure was stopped after constant 65Zn activity was observed (steady state). The contaminant release process was then carried out to reduce the metal content in experimental biota using a recurrent water flow method. During the releasing process, the biotas release of contaminants was examined daily by measuring 65Zn activities using a gamma spectrophotometer. In this study it was found that CF values on the effect of concentration, salinity and pH were 44.25-88.49 mL/g, 45.98-76.68 mL/g, and 36.46-52.03 mL/g respectively.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryam Aunurrahim
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kondisi pengasaman air laut terhadap pola bioakumulasi radionuklida 137Cs pada Keong Macan (Babylonia spirata) menggunakan metode bioakumulasi model kompartemen tunggal melalui jalur air. Variasi yang digunakan adalah konsentrasi 137Cs, salinitas, dan pH yang disesuaikan dengan kondisi pengasaman air laut. Pada penelitian ini digunakan variasi konsentrasi 137Cs dengan kisaran 1, 2, 3, dan 4 Bq/L, salinitas dengan kisaran 23, 25, dan 27 ppt, dan pH dengan kisaran  7,5; 7,9; dan 8,3. Tahapan penelitian dimulai dari proses pengambilan sampel, aklimatisasi, bioakumulasi, dan eliminasi. Setiap hari seluruh hewan uji dianalisis menggunakan spektrometer gamma untuk memperoleh data kadar 137Cs selama proses bioakumulasi dan eliminasi. Kemampuan bioakumulasi 137Cs oleh B. spirata direpresentasikan dalam bentuk faktor konsentrasi (CF) dan konstanta laju pengambilan (Ku). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, bioakumulasi 137Cs oleh B. spirata terjadi paling optimal pada kondisi konsentrasi 137Cs sebesar 3 Bq/mL, salinitas air laut 27 ppt dan pH senilai 8,3; sehingga  dapat disimpulkan bahwa fenomena pengasaman air laut tidak memberikan dampak terhadap kenaikan kemampuan bioakumulasi 137Cs oleh B. spirata.

This research aims to investigate the impact of ocean acidification to the 137Cs radionuclide bioaccumulation in tiger snail (Babylonia spirata) using single compartment models through waterway, by varying the 137Cs concentration, water salinity, and pH to mimmick the ocean acidification condition. In this research, the concentration of 137Cs varied from 1, 2, 3 to 4 Bq/L, water salinity varied from 23, 25 and 27 ppt, and the pH ranged of 7.5, 7.9, and 8.3. The stages of research start from the process of sampling, acclimatization, bioaccumulation, and elimination. All snails were analyzed daily using gamma spectrometer to obtain data on levels of 137Cs during the bioaccumulation and elimination process. The ability of bioaccumulation of 137Cs by B. spirata was represented by concentration factor (CF) and retrieval rate constants (Ku). The study showed that the bioaccumulation of 137Cs by B. spirata occurs most optimally at the condition of 137Cs concentration 3 Bq/mL, sea water salinity of 27 ppt, and pH valued at 8.3. It can be concluded that the phenomenon of ocean acidification does not have an impact on the increase in the ability of bioaccumulation of 137Cs by B. spirata."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Fritania
"Studi bioakumulasi logam berat Zn dilakukan selama 7 hari pada kerang hijau yang berasal dari Muara Kamal. Selanjutnya dilakukan proses bioakumulasi melalui jalur air laut dan proses depurasi. Pada proses bioakumulasi dilakukan variasi salinitas dan konsentrasi Zn. Sedangkan, pada proses depurasi terdapat 2 metode yaitu metode laju alir air berulang dan perendaman asam sitrat. Proses bioakumulasi didapatkan salinitas optimum pada pada salinitas 29 dan konsentrasi Zn optimum pada konsentrasi 0,15 ppm dengan nilai Concentration Factor berturut-turut sebesar 38,07 mL/g dan 10,99 mL/g. Nilai konstanta laju pengambilan (ku) optimum pada variasi salinitas sebesar 4,3139 mL/g.hari dan pada variasi konsentrasi Zn sebesar 2,0489 mL/g.hari. Sedangkan, nilai konstanta laju pelepasan (ke) dari proses depurasi dengan metode pengaliran alir air berulang pada variasi salinitas adalah 6,3854 mL/g.hari dan variasi konsentrasi Zn adalah 7,4992 mL/g.hari.
Proses depurasi dengan metode perendaman asam sitrat pada kerang hijau yang berasal dari Muara Kamal dilakukan dengan variasi konsentrasi asam sitrat 0,025 %, 0,05 %, 0,075 % dan 0,1 % selama 30 menit, 60 menit, 120 menit dan 180 menit. Aktivitas 65Zn yang terdapat pada tubuh kerang hijau di analisis menggunakan alat instrumentasi Spektrometer Gamma. Ditentukan juga kadar protein pada kerang hijau sesudah proses depurasi dengan metode Kjeldahl. Metode ini diharapkan dapat mengurangi kadar logam berat Zn pada kerang hijau sehingga aman untuk dikonsumsi (keamanan pangan) dan dapat dipergunakan dalam skala rumah tangga dan restoran.

Bioaccumulation study of Zn heavy metal is carried out for 7 days on green mussels originated from Muara Kamal, then the bioaccumulation process is done through seawater pathway and depuration process. The bioaccumulation process is done throughout variations in salinity and Zn concentration. Meanwhile, the depuration process is done with 2 method which are circulating water flow and submersion of citric acid. The bioaccumulation process obtained optimal salinity at salinity 29 and optimal Zn concentration at a concentration of 0,15 ppm with Concentration Factor values 38,07 mL/g and 10,99 mL/g. The optimal value of the retrieval constant (ku) for the salinity variation is 4,3139 mL/g.days and for the Zn concentration variation is 2,0489 mL/g.days, where the release constant (ke) depuration process with the circulating water flow method for salinity variation is 6,3854 mL/g.days and variation in Zn concentration is 7,4992 mL/g.day.
Depuration process with submersion method using citric acid on green mussels originated from Muara Kamal is done with citric acid concentration variations of 0,025 %, 0,05 %, 0,075 % and 0,1 % for 30 minutes, 60 minutes, 120 minutes and 180 minutes. The 65Zn activity in the body of green mussels ares analyzed using Gamma Spectrometer instrumentation. Protein levels are also determined in the green mussels after the depuration process using the Kjeldahl method. This method is expected to reduce zinc levels in green mussels in order for green mussels to be safe for consumption (food safety) and can be used on a household and restaurant scale.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sasqia Putri Soniansi
"Pada penelitian ini dilakukan simulasi pencemaran logam berat Seng (Zn) pada kerang hijau (Perna viridis). Proses bioakumulasi kerang hijau melalui jalur pakan dengan perunut radioaktif 65Zn. Pakan yang digunakan dengan diberikan kontaminasi logam seng yakni Botryococcus braunii. Proses Bioakumulasi dilakukan pada variasi suhu air laut 30, 31, dan 32°C. Setiap hari seluruh hewan percobaan dianalisis menggunakan spektrometer gamma untuk memperoleh data pengambilan kontaminan dari aktivitas 65Zn. Untuk mengurangi kandungan logam yang terdapat pada biota uji dilakukan metode depurasi.
Metode depurasi yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pengaliran air berulang dan perendaman asam. Pada metode perendaman asam digunakan asam asetat dengan variasi waktu selama 30 menit, 60 menit, 120 menit dan 180 menit serta variasi konsentrasi 0.025 %, 0,050%, 0,075%, dan 0,100 %. Setelah selesai, kemudian dilihat pengaruh metode depurasi terhadap kandungan pada protein Perna viridis dengan metode kjehdahl.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai ku yang didapat dari nilai faktor konsentrasi paparan ion logam Zn selama 7 hari yakni 0,17 Bq/gram.hari untuk variasi suhu air laut 30oC, 0,18 Bq/gram.hari untuk variasi suhu air laut 31oC dan 0,27 Bq/gram.hari untuk variasi suhu air laut 32°C. Sementara nilai ke untuk perlakuan depurasi dengan metode pengaliran air berulang didapatkan 0,10 Bq/gram.hari untuk variasi suhu air laut 30°C, 0,09 Bq/gram.hari untuk variasi suhu air laut 31°C, dan 0,07 Bq/gram.hari untuk variasi suhu air laut 32°C. Selanjutnya pada penelitian ini didapatkan nilai BAF sebesar 21,13 Bq/gram.hari untuk variasi suhu 30°C, 26,67 Bq/gram.hari untuk suhu 31°C, dan 61,67 Bq/gram.hari untuk suhu 32°C.

In this study a simulation of heavy metal zinc (Zn) ion contamination in green mussel (Perna viridis) was carried out. Bioaccumulation process of green mussel through food pathway using 65Zn radioactive tracer. Botryococcus braunii was used to be food of heavy metal zinc contamination. The bioaccumulation process is carried out at variations in sea water temperature 30, 31 and 32°C. Every day all green mussels were analyzed using a gamma spectrometer to obtain contaminant retrieval data from 65Zn activities. To reduce the metal content found in the test biota, needs depuration method.
The depuration method used in this study is a method of repetitive water flow recirculating depuration and using acid. The acid method uses acetic acid with a variation of time is 30 minutes, 60 minutes, 120 minutes and 180 minutes and variations in concentration of acetic acid 0.025%, 0.050%, 0.075%, and 0.100%. After that, the effect of the depuration method on green mussels was analyzed by kjehdahl method.
Based on the results, uptake value (ku) obtained from metal ion Zn exposure during 7 days is 0.17 Bq /gram.day for 30oC sea water temperature variation, 0.18 Bq/gram.day for 31oC sea water temperature variation, 27 Bq/gram.days for 32°C sea water temperature variations. While the depuration value (ke) treatment with water flow method is obtained 0.10 Bq/gram.days for variations in sea water temperature of 30oC, 0.09 Bq/gram.days for variations in sea water temperature of 31°C, and 0.07 Bq/gram.days for 32°C sea water temperature variations. Furthermore, in this study the BAF value was 21.13 Bq/gram.days for temperature variations of 30°C, 26.67 Bq/gram.days for 31°C, and 61.67 Bq/gram.days for 32°C.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariska Winda Asrini
"Telah dilakukan penelitian bioakumulasi plutonium dan americium oleh Babylonia spirata dari Teluk Jakarta menggunakan perunut 242Pu dan 243Am. Eksperimen akuaria menggunakan dua jenis tingkat oksidasi 3 dan 4 dengan tiga kali pengulangan. Percobaan dilakukan melalui 2 tahapan, yaitu akumulasi dan depurasi. Bioavailabilitas 242Pu Pu3 dan Pu4 dan 243Am Am3 dan Am4 di air laut pada Babylonia spirata telah dipelajari. Parameter biokinetika yang diteliti meliputi faktor konsentrasi CF , konstanta laju pengambilan ku , konstanta laju pelepasan ke , faktor biokonsentrasi BCF , dan waktu paruh biologis tb1/2 . Spesiasi 242Pu Pu3 dan Pu4 dan 243Am Am3 dan Am4 menunjukkan pengaruh yang berbeda terhadap kemampuan B. spirata mengakumulasi Pu dan Am. Bentuk Pu4 dan Am3 terakumulasi lebih tinggi dan tertahan lebih lama di kompartemen tubuh B. spirata. Radionuklida 242Pu dan 243Am terdistribusi paling tinggi pada cangkang dan sisa organ, dan terdistribusi paling rendah pada insang dan ginjal B. spirata.

The research of bioaccumulation Plutonium and Americium of Babylonia spirata from Jakarta Bay using 242Pu and 243Am radiotracers has been conducted. The aquaria experiments were applied by two oxidation states of Pu and Am speciation with three replications. The experiment was carried out by 2 steps, such as uptake and depuration. The bioavailability of 242Pu and 243Am in the III and IV oxidation states through sea water pathway has been studied for Babylonia spirata. Biokinetics parameters, such as concentration factors CFss , uptake rate constants ku , elimination rate constants ke , bioconcentration factors BCF , and biological half life tb1 2 , were investigated. Speciation of 242Pu Pu3 dan Pu4 dan 243Am Am3 dan Am4 affected the ability of B. spirata to accumulates plutonium and americium. The research shows that Pu4 and Am3 are potentially accumulated in greater value than Pu3 and Am4 by B. spirata, in which Pu and Am are more rapidly distributed and retained longer in shells and remainders, and shorter in gills and kidneys."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50334
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Afriani
"Pada penelitian ini dilakukan pemodelan untuk mengetahui pola bioakumulasi Zn dan 137Cs pada kerang kuda (Modiolus Micropterus) serta prediksi spesiasi kimia Zn (menggunakan Software ChemEQL) dengan melihat pengaruh berbagai konsentrasi, salinitas dan pH. Jalur paparan kontaminan dilakukan melalui jalur air dengan konsentrasi Zn2+ dan 137Cs+ sebagai kontaminan masing-masing dengan kisaran berturut-turut 0.1; 0.3; 0.5; 0.7 ppm dan 1; 2; 3; 4 Bq.mL-1, salinitas dengan kisaran 25, 26, dan 28 ppt, serta pengaruh pH yang merepresentasikan Ocean Acidification dengan kisaran 7.1; 7.5; 8.3. Setiap hari seluruh biota uji dianalisis dengan radiotracer 65Zn dan 137Cs menggunakan spektrometer gamma untuk memperoleh data pengambilan kontaminan. Paparan dihentikan saat pengambilan Zn2+ dan 137Cs+ dalam tubuh kerang telah mencapai keadaan tunak (steady state). Selanjutnya, dilakukan proses depurasi pada kerang menggunakan metode pengaliran air laut berulang. Selama proses ini, setiap hari seluruh biota uji dianalisis menggunakan spektrometer gamma untuk memperoleh data pelepasan kontaminan. Pada eksperimen ini didapatkan nilai CF maksimal dalam berbagai konsentrasi, salinitas dan pH masing-masing sebesar 45.54 mL.g-1; 33.26 mL.g-1; 33.47 mL.g-1 untuk bioakumulasi Zn2+ dan 7.35 mL.g-1; 9.66 mL.g-1.; 7.56 mL.g-1 untuk bioakumulasi 137Cs+. Dengan demikian, perubahan berbagai konsentrasi, salinitas, dan pH (representasi Ocean Acidification) mempengaruhi pola bioakumulasi seng dan radiocesium serta spesiasi kimia yang menunjukkan ketersediaan ion Zn2+ dan spesies Zn yang dominan.

In this research, modeling was carried out to study of bioaccumulation patterns of Zn and 137Cs in Horse Mussels (Modiolus micropterus) and chemical speciation prediction (by Software ChemEQL) by looking at the variation of the concentration, salinity, and ocean acidification. The path of contaminant exposure is carried out by seawater pathway, under the variation of Zn2+ and 137Cs+ each with a combination of 0.1; 0.3; 0.5; 0.7 ppm and 1; 2; 3; 4 Bq. mL-1, respectively, salinity in the range of 25; 26; 28 ppt, and pH variations in the range of 7.1; 7.5; 8.3. Everyday mussels are counted out using a Gamma Spectrometer to obtain data taken from radiotracer 65Zn and 137Cs. Exposure stops when 65Zn and 137Cs activity in the body of the organism tested reaches steady-state conditions. Next, a depuration process was carried out on the organism tested using the recurrent seawater flow method. During this process, every day all activity trials are carried out 65Zn and 137Cs using a Gamma Spectrometer to obtain contaminant release data. In this experiment the CF maximum values obtained at concentrations, salinity and pH were 45.54 mL.g-1; 33.26 mL.g-1; 33.47 mL.g-1 for Zn2+ bioaccumulation and 7.35 mL.g-1; 9.66 mL.g-1; 7.56 mL.g-1 bioaccumulation of 137Cs+. Thus, changes in concentration, salinity, and pH variations (representing Ocean Acidification) affect bioaccumulation and radiocesium patterns as well as chemical speciation that show the contribution of Zn2+ ions and dominant Zn species.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T54871
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Wiriawan
"ABSTRAK
Kandungan logam berat masih ditemukan pada beberapa biota budidaya di kawasan tambak Blanakan, Subang, seperti bandeng dan udang. Tambak Blanakan merupakan tambak tradisional sehingga bandeng dan udang akan tergantung pada makanan alaminya seperti fitoplankton. Bioakumulasi logam berat pada fitoplankton perlu diketahui karena air tambak yang tercemar logam berat berdampak pula pada fitoplankton.Logam berat seperti tembaga Cu dan seng Zn merupakan logam-logam esensial yang diperlukan oleh biota, namun konsentrasi yang berlebihan dapat membahayakan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bioakumulasi logam Cu dan Zn pada fitoplankton di tambak terhadap lokasi sumber pencemar, menganalisis hubungan bioakumulasi Cu dan Zn pada fitoplankton dengan akumulasi Cu dan Zn pada sedimen, menganalisis hubungan bioakumulasi Cu dan Zn pada fitoplankton dengan kelimpahan dan keanekaragaman fitoplankton, dan menganalisis hubungan bioakumulasi Cu dan Zn pada fitoplanktondengan kualitas perairan tambak. Pengukuran kandungan logam pada fitoplankton dan sedimen menggunakan Atomic Absorption Spectrometry AAS . Analisis data menggunakan analisis varians multivariat/multivariate analysis of variance manova dan analisis korelasi regresi. Disimpulkan bahwa bioakumulasi logam Cu dan Zn pada fitoplankton akan semakin tinggi jika tambak semakin dekat dengan lokasi sumber pencemar, kelimpahan fitoplankton semakin banyak, indeks keanekaragaman fitoplankton semakin kecil, suhu, pH dan oksigen terlarut perairan tambak semakin tinggi serta salinitas perairan tambak semakin rendah.
ABSTRACT
The heavy metal content is still found in some cultivation biota in the area of Blanakan pond, Subang, like milkfish and shrimp. Blanakan pond is a traditional pond so milkfish and shrimp will depend on natural food such as phytoplankton. Bioaccumulation of heavy metals in phytoplankton should be known because the pond water contaminated by heavy metals also affects phytoplankton. Copper Cu and zinc Zn are the essential metals required by the biota, but excessive concentration can be dangerous. The purpose of this study was to know Cu and Zn bioaccumulation in phytoplankton at ponds against the location of pollutant sources, to analyzethe relationship between Cu and Zn bioaccumulation in phytoplankton with Cu and Zn accumulation in sediments, to analyzethe relationship between Cu and Zn bioaccumulation in phytoplankton with phytoplankton abundance and diversity, and to analyzethe relationship between Cu and Zn bioaccumulation in phytoplankton with pond water quality. Measurement of metal content in phytoplankton and sediment using Atomic Absorption Spectrometry AAS . Data analysis using multivariate analysis of variance manova and regression correlation analysis. It was concluded that Cu and Zn bioaccumulation in phytoplankton will be higher if the pond closer to the location of pollutant source, the more phytoplankton abundance, the smaller phytoplankton diversity index, the higher temperature, the pH and the dissolved oxygen of pond water and the lower salinity of pond water. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T48469
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daulay, Amru
"Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) telah merencanakan pembangunan Reaktor Daya Eksperimental (RDE). Dalam pengoperasiannya akan terjadi pelepasan radionuklida 137Cs ke lingkungan. Limbah rumah tangga dan industri mengakibatkan pencemaran logam berat 65Zn ke lingkungan. Untuk itu diperlukan bioindikator untuk mengidentifikasi adanya pencemaran 137Cs dan 65Zn. Kinetika proses bioakumulasi 137Cs dan 65Zn melalui jalur air laut pada udang putih (Litopenaeus schmitti) dari Teluk Jakarta telah diteliti dengan mengamati pengaruh variasi konsentrasi dan salinitas. Eksperimen akuaria dilakukan terhadap empat kelompok ukuran dengan dua kali pengulangan. Percobaan dilakukan melalui 3 tahapan, yaitu akumulasi/pengambilan, depurasi/pelepasan serta pemodelannya. Hasil penelitian menunjukkan kenaikan konsentrasi menaikkan laju pengambilan dan laju pelepasan 137Cs dan 65Zn oleh udang putih (Litopenaeus schmitti) Nilai faktor biokonsentrasi (BCF) udang putih (Litopenaeus schmitti) pada beda konsentrasi 137Cs dan 65Zn adalah 1,47-2,53 mL.g-1, sedangkan nilai faktor biokonsentrasi (BCF) pada beda salinitas 137Cs dan 65Zn adalah 0,33-4,91 mL.g-1.

National Nuclear Energy Agency (BATAN) has planned construction of an Experimental Power Reactor (RDE). In operating can release of radionuclide 137Cs will occur in environment. Household and industrial waste results in pollution of heavy metal 65Zn into environment. For reason a bioindicator is needed to identify the pollution of 137Cs and 65Zn. The kinetics of 137Cs 65Zn bioaccumulation through seawater pathway on white shrimp (Litopenaeus schmitti) have been investigated by observing the effects of varying body sizes. An aquaria experiment is applied to four body size groups with two replications. The experiment was carried out by 3 steps such as: uptake, depuration, and modelling. The results showed that the uptake and elimination rates decreased along with the increasing body size. The values of bioconcentration factor (BCF) on white shrimp (Litopenaeus schmitti) 137Cs 65Zn with treatment different concentration 1,47-2,53 mL.g-1, while the values of bioconcentration factor (BCF) on white shrimp (Litopenaeus schmitti) 137Cs 65Zn with treatment different salinity was 0,33-4,91 mL.g-1."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T52216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedeh Ratnasari
"ABSTRAK
Ikan gindara (Lepidocybium flavobrunneum) adalah penghuni perairan mesopelagik yang merupakan hasil tangkapan sampingan dari tuna long line. Masuknya logam berat ke lingkungan perairan tersebut dapat memicu akumulasi logam berat pada organ tubuh ikan. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis dan mengevaluasi kandungan logam berat merkuri (Hg) dan seng (Zn) pada ikan gindara, 2) membandingkan kadar logam berat merkuri (Hg) dan seng (Zn) pada ikan gindara berukuran 4 kg, 8 kg dan 12 kg. Sampel yang digunakan berupa organ (insang, hati) dan daging yang berasal dari ketiga kelompok ukuran tersebut. Pengujian logam berat dilakukan dengan alat Atomic Absorption Spectrometer. Analisa data menggunakan Multivariate Analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan Hg untuk ikan kelompuk ukuran 4 kg pada insang, hati dan daging adalan yaitu insang : 0.34 ppm; 1.36 ppm; 1.07 ppm. Pada kelompok ikan ukuran 8 kg, kandungan Hg di insang, hati dan daging adalah 0.28 ppm; 1.49 ppm; 0.68 ppm. Pada kelompok ikan ukuran 12 kg, kandungan Hg pada insang, hati dan daging adalah 0.36 ppm; 3.17 ppm; 1.46 ppm. Kandungan Zn untuk ikan kelompuk ukuran 4 kg yaitu insang : 46.09 ppm, hati : 110.99 ppm daging : 8.96 ppm. Pada kelompok ikan ukuran 8 kg, kandungan Zn pada insang, hati dan daging adalah 49.59 ppm; 130.62 ppm; 9.49 ppm. Pada kelompok ikan ukuran 12 kg kandungan Zn pada insang, hati dan daging adalah 44.89 ppm; 149.14 ppm; 9.25 ppm. Pada penelitian ini, ukuran berpengaruh nyata terhadap kandungan Hg dan Zn dimana nilai P = 0.003

ABSTRACT
Escolar (Lepidocybium flavobrunneum) is mesopelagic fish and a common bycatch in tuna long line fisheries. Entry of heavy metals into the aquatic environment can lead to accummulation of heavy metals in fish. This study was aimed to 1) analyze and evaluate the heavy metal content of mercury (Hg) and zinc (Zn) in escolar, 2) compare the levels of mercury (Hg) and zinc (Zn) measured on three groups of escolar weight : 4 kg, 8 kg and 12 kg. The samples used were escolar organs (gills, livers) and meat from all three groups measured. Analysis of heavy metals was done using Atomic Absorption Spectrometer (AAS). Data were analysed using Multivariate Analysis. The results showed that Hg content for fish group size 4 kg in gills, livers and meat were: 0.34 ppm; 1.36 ppm; 1.07 ppm, respectively. In groups of fish size 8 kg, Hg content in gills, livers and meat were 0.28 ppm; 1.49 ppm; 0.68 ppm, respectively, while for groups of fish size 12 kg were 0.36 ppm; 3.17 ppm; 1.46 ppm in gills, livers and meat, respectively. Zn content for fish group size 4 kg in gills 46.09 ppm; livers 110.99 ppm and meat: 8.96 ppm. Zn content in groups of fish size 8 kg were 49.59 ppm; 130.62 ppm; 9.49 ppm in gills, liver and meat, respectively, while for groups of fish size 12 kg were 44.89 ppm; 149.14 ppm; 9.25 ppm in gills, liver and meat, respectively. In this research, size significantly affect the content of Hg and Zn where the value P = 0.003"
2017
T47766
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogi Priasetyono
"ABSTRAK
Pengasaman air laut di alam adalah salah satu fenomena akibat adanya perubahan iklim. Kebanyakan eksperimen pengasaman air laut dilakukan di laboratorium dengan sistem yang cukup sederhana. Pada penelitian ini, air laut di dalam akuarium akan di berikan gas CO2 melalui katup jarum yang dikendalikan oleh stepper motor menggunakan kendali sistem Proportional-Integral-Derivative (PID). Akuarium akan dilengkapi pengaduk untuk mempercepat homogenitas sistem serta sensor pH untuk memantau perubahan pH pada sistem akuarium. Arduino sebagai sistem kontrol akan bertugas untuk
menggendalikan stepper motor, menjaga pH pada sistem akuarium sesuai set point serta membaca dan merekam perubahan yang terjadi pada sistem akuarium. Hasil penelitian ini menunjukkan sistem mampu meraih setpoint dan menjaga nilai pH sebesar 6,9 ± 0,2. Dari hasil penelitian ini, sistem sangat cocok dilakukan untuk penelitian yang memiliki waktu yang panjang.

ABSTRACT
Ocean acidification is one of the phenomena caused by climate change in the world. Most Ocean Acidification (OA) experiment is carried out in a laboratory by creating a simple system. In this research, the sea water in tank given CO2 gas which is regulated using a needle vale that driven by stepper motors using Proportional-Integral-Derivative (PID) system. This tank is equipped with stirrer to accelerate the homogeneous system and pH sensor to monitor pH changes. Arduino as a system kontrol is tasked to regulate stepper motors, keeping the pH value as appropriate set point and reading while recording the changes occurring on the tank. The results of this research show that the system can reach a set point and maintain it with a pH range of 6,9 ± 0.2. Of the research results can also be concluded this system is very suitable for long-term research."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>