Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35099 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fatima Kamila
"Berpusat pada narasi komunitas Palestina-Amerika, Amreeka (2009) adalah film indie yang telah dikaji melalui perspektif gender dan Psikologi. Untuk mengisi ruang kosong dari penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian ini menggunakan perspektif postkolonial dalam menganalisis representasi stereotip komunitas Arab-Amerika serta perbedaan perlakuan terhadap mereka yang dipengaruhi oleh unsur ras dan gender. Penelitian ini menggunakan teori cultural representation oleh Stuart Hall dan teori intersectionality oleh Kimberly Crenshaw untuk mengkaji dialog, kiasan, dan aspek visual dalam film. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui apakah upaya film Amreeka untuk mengedepankan keragamaan dari komunitas Arab-Amerika berhasil serta bagaimana gender dan ras saling berpengaruh dalam menciptakan perbedaan perlakuan terhadap karakter-karakter Arab-Amerika di film Amreeka. Hasil pengamatan terhadap perkembangan karakter dan alur cerita menunjukan bahwa Amreeka berhasil dalam memberikan representasi keragaman di komunitas Arab-Amerika dan juga hubungan ras dan gender dalam menciptakan perbedaan perlakuan di komunitas tersebut.

Centering on the narrative of the Palestinian American, Amreeka (2009) is an American indie movie that has been examined through gender and psychological perspective. In order to fill in the gap of previous works, this paper uses the postcolonial perspective in analyzing the representation of stereotyping as well as race and gender othering in the movie. Stuart Hall‟s framework of cultural representation and Kimberly Crenshaw's theory of intersectionality will be used to examine the movie‟s dialogue, allusion, and visual aspect. This paper intends to find out whether or not the movie‟s attempts to highlight the diversity of Arab Americans successful as well as how gender and race intersect in creating the feeling of „otherness‟ towards the characters."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Widya Budiman
"ABSTRAK
Artikel ini membahas tentang tema postkolonial yang terdapat dalam film La Noire de.. karya Ousmane Sémbene melalui aspek naratif dan sinematografis film. Analisis juga didukung dengan teori postkolonial Edward Said untuk melihat apa saja bentuk isu-isu postkolonial yang terdapat dalam film La Noire de… Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat beberapa isu postkolonial yang muncul yaitu relasi kuasa, rasisme, stereotip, mimikri, krisis identitas, dan resistensi. Dari beberapa isu postkolonial tersebut relasi kuasa merupakan isu postkolonial yang paling banyak dan aspek visual merupakan aspek yang paling banyak memunculkan isu-isu postkolonial tersebut. Film ini menggugat postkolonial dengan adanya tokoh Diouana sebagai ras kulit hitam yang memberontak atas tindakan diskriminatif yang dilakukan ras kulit putih padanya.

ABSTRACT
This article discusses postcolonial themes contained in La Noire de.. directed by Ousmane Sémbene, through narrative and cinematographic aspects of the film. Analysis is also supported by postcolonial theories of Edward Said to see what kind of postcolonial issues contained in the film La Noire de… The analysis showed that there are some postcolonial issues that arise are power relations, racism, stereotypes, mimicry, an identity crisis, and resistance. From some of those postcolonial issues, power relations is a most numerous postcolonial issues and the visual aspect is the most often raises the postcolonial issues. This film suing the postcolonial by the character of Diouana as the black race who rebelled over discrimination carried the white race to her."
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Chichester: USA Wiley Blackwel, 2016
809.933 58 POS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Rizki Adiningtyas
"ABSTRACT
Pemilihan mainan berdasarkan jenis kelamin anak memiliki dampak penting pada perkembangan pemahaman anak tentang jenis kelamin dan keterampilan anak-anak. Penelitian saat ini bertujuan untuk menyelidiki korelasi antara sikap peran gender, stereotip gender untuk mainan, dan keinginan mainan. Penelitian ini juga bertujuan untuk melihat perbedaan sikap peran gender pada ibu yang bekerja dan yang tidak bekerja. Sampel dari sembilan puluh sembilan ibu yang bekerja dan 108 ibu yang tidak bekerja (N = 207) dengan anak-anak berusia 3-5 tahun yang tinggal di wilayah Jabodetabek berpartisipasi dalam penelitian ini. Pearson Correlation menunjukkan korelasi yang signifikan antara sikap peran gender dan stereotip gender (r = 0,364, p <0,05), keinginan mainan untuk mainan sesama jenis (r = 0,142, p <0,05), dan keinginan mainan untuk mainan netral (r = -.203 p <0,05). Stereotip gender juga menunjukkan korelasi yang signifikan dengan keinginan mainan untuk sesama jenis (r = 0,374, p <0,05) dan mainan netral (r = -.299, p <0,05). Tidak ada korelasi signifikan yang ditemukan untuk sikap peran gender dan keinginan mainan untuk mainan seks lintas jenis, serta stereotip gender dan keinginan mainan untuk mainan seks lintas jenis. Uji t sampel independen menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam sikap peran gender antara ibu yang bekerja dan tidak bekerja (t = 3,422, p <0,05, dua ekor) di mana ibu yang bekerja menunjukkan sikap peran gender yang lebih egaliter. Hasil penelitian ini melibatkan sosialisasi tentang gender yang dilakukan oleh orang tua melalui mainan anak-anak.

ABSTRACT
The choice of toys based on the sex of the child has an important impact on the development of children's understanding of gender and children's skills. Current research aims to investigate the correlation between gender role attitudes, gender stereotypes for toys, and toy desires. This study also aims to look at differences in attitudes of gender roles in working and non-working mothers. A sample of ninety-nine working mothers and 108 non-working mothers (N = 207) with children aged 3-5 years who live in the Greater Jakarta area participated in this study. Pearson Correlation showed a significant correlation between attitudes of gender roles and gender stereotypes (r = 0.364, p <0.05), the desire of toys for same-sex toys (r = 0.142, p <0.05), and the desire of toys for neutral toys ( r = -.203 p <0.05). Gender stereotypes also showed a significant correlation with same-sex toys (r = 0.374, p <0.05) and neutral toys (r = -.299, p <0.05). No significant correlations were found for gender role attitudes and toy desires for cross-sex sex toys, as well as gender stereotypes and toy desires for cross-sex sex toys. Independent sample t test showed significant differences in gender role attitudes between working and non-working mothers (t = 3,422, p <0.05, two tails) where working mothers showed more egalitarian gender role attitudes. The results of this study involve the socialization of gender conducted by parents through children's toys."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cadle, Patrick
Jakarta: UNDP, 2008
324.63 CAD h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lebang, Christian Guntur
"Pasca Perang Dunia II, banyak negara yang sebelumnya mengalami penjajahan mendapatkan kemerdekaan. Tulisan ini mencoba melihat bagaimana kemudian proses yang terjadi pada negara-negara yang baru merdeka tersebut, yang kemudian dikenal dengan proses nation-formation. Berangkat dari kritik postmodern terhadap ilmu Hubungan Internasional terkait konsep nation state sebagai sesuatu yang given, tulisan ini menggunakan pendekatan postcolonialism dalam melihat proses nation-formation di negara yang baru merdeka. Negara yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah Indonesia dengan unit analisis Sukarno. Dalam analisis akan digunakan konsep postcolonial anxiety dari Sankaran Khrisna untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi Sukarno dalam proses di atas.

After the World War II, there are many countries that previously experienced colonialism that gained their independence. This writing attempts to see how the process occurred in those newly independent countries, that known as process of nation formation. Starts from postmodern criticsm to International Relations study especially the concept of nation-state, this writing uses postcolonialism approach in analyzing the nation-formation process. The country that will be analyzed in this writing is Indonesia, with Sukarno as the unit of analysis. Sankaran Khrisna?s postcolonial anxiety will be used to understand what factors that influenced Sukarno in the process explained earlier."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59038
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Cambridge University Press, 2017
821.914 CAM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ifan Naufal Nugroho
"ABSTRAK
Drag Queen merupakan seorang laki-laki gay yang menunjukkan sisi feminin dengan tujuan eksplisit untuk menghibur dan tampil di depan audiens. Kini, drag queen tidak hanya tampil di klub, bar, atau teater, melainkan tampil dalam sebuah tayangan televisi berjudul RuPaul s Drag Race dan RuPaul s Drag U. Menggunakan metode studi literatur, tulisan ini bertujuan untuk melihat bagaimana representasi sisi feminin dari drag queen yang tampil di televisi. Representasi tersebut dapat dilihat dari sisi kostum, tampilan fisik, bahasa yang digunakan, seks, dan gender. Tulisan ini juga menjelaskan bagaimana identitas gender mereka antara yang ditampilkan pada sebuah tayangan dan kehidupan personalnya, serta persepsi dari masyarakat mengenai drag queen itu sendiri.

ABSTRACT
Drag Queen is a gay man who shows a feminine side with an explicit aim to entertain and appear in front of an audience. Now, drag queen does not only appear in clubs, bars or theaters but appears on a television show titled RuPaul s Drag Race and RuPaul s Drag U. Using the literature study method, this paper aims to see how the feminine side of drag queen appears on television. This representation can be seen in terms of costume, physical appearance, language used, sex, and gender. This paper also explains how their gender identity is displayed on a show and personal life, as well as perceptions from the public regarding drag queen itself."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Voja Alfatih
"Penelitian ini membahas mengenai representasi federalisme dalam uang kertas rubel Federasi Rusia emisi 1997-2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan gambar-gambar yang terdapat dalam uang kertas rubel Federasi Rusia emisi 1997-2017 dan sejauh mana gambar-gambar tersebut merepresentasikan federalisme di Federasi Rusia. Bahan penelitian yang digunakan penelitian ini adalah gambar-gambar uang kertas rubel dari situs resmi Bank Sentral Rusia. Teori-teori yang digunakan penelitian ini adalah teori semiotika C.S. Peirce, teori representasi uang J.D. Peters, teori federalisme W.H. Riker dan teori federalisme Rusia M. Russel. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode deskriptif dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa federalisme dalam uang kertas rubel emisi 1997-2017 dapat terlihat melalui penggunaan gambar-gambar seperti lambang-lambang dan landmark yang mewakili pemerintah federal dan subjek federal Federasi Rusia.

This study discusses the representation of federalism in the Russian Federation ruble banknotes, issue 1997-2017. The aim of this study is to decipher the images contained in the Russian Federation ruble banknotes, issue 1997-2017, and to explain how far can these images represent federalism in the Russian Federation. The research material used in this study are pictures of ruble banknotes, issue 1997-2017, from the official website of the Central Bank of Russia. The theories used in this study are C.S. Peirce's theory of semiotics, J.D. Peters' theory of money representation, W.H. Riker's theory of federalism, and M. Russel's theory of Russian federalism. The methods used in this research are descriptive method and literary study. The results indicate that federalism can be seen through the use of images such as emblems and landmarks representing the federal government and the federal subject of the the Russian Federation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Nawangwulan
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana tokoh anak direpresentasikan dalam drama Jepang Kotaro wa Hitorigurashi (Kotaro Lives Alone) dan melihat makna dari representasi tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori representasi Hall (1997) sebagai konsep dasar dari penelitian serta pendekatan analisis film dengan karakterisasi tokoh tertentu yang dikemukakan oleh Petrie dan Boggs (2008). Dalam menganalisis penulis juga menggunakan acuan untuk mendapatkan makna dari setiap adegan menggunakan metode pengambilan gambar, pencahayaan, dan latar yang diungkapkan Petrie dan Boggs (2008). Dalam menganalisis data, penulis menyertakan tangkapan layar dari adegan yang menampilkan tokoh anak dari segi penampilan, kehidupan anak saat tinggal seorang diri, percakapan tokoh anak dengan orang-orang di sekitarnya, dan relasi anak dengan orang tuanya. Dari hasil dari analisis ditemukan bahwa tokoh anak digambarkan sebagai tokoh yang pemberani dan mandiri, karakter mandiri dan pemberani pada tokoh anak terjadi sebagai dampak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan penelantaran anak. Drama ini dapat dilihat sebagai kritik sosial terhadap isu kekerasan rumah tangga (KDRT) dan fenomena penelantaran anak oleh orang tua di Jepang.

This study aims to see how children's characthers are represented and their meaning in the Japanese drama Kotaro wa Hitorigurashi (Kotaro Lives Alone). The theory used in this research is the representation theory of Hall (1992) as the basic concept of the research and the film analysis approach characterization of certain characters proposed by Petrie and Boggs (2008). In analyzing, the author uses the reference to get the meaning of each scene using the method of taking pictures, lighting, and setting as stated by Petrie and Boggs (2008). In analyzing the data, the author includes screenshots of scenes that show the child's character in terms of appearance, the child's life when he lives alone, the conversation of the child's character with the people around him, and the child's relationship with his parents. The result found that child characters' representations are depicted as brave and independent characters. The brave and independent characters appear due to domestic violence (DV) and child neglect. This drama can be viewed as a social criticism of the domestic violence (DV) issue and the phenomenon of child neglect by parents in Japan.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>