Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69026 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurma Eka Novega
"Pergeseran hijrah menjadi sebuah tren menjadikannya tidak lagi dimaknai sebagai sesuatu yang
religius, melainkan sebagai objek komoditas yang diikuti oleh maraknya konsumsi terhadapnya. Menurut
Baudrillard, komoditas bukan hanya objek yang di dalamnya terdapat nilai guna untuk pertukaran, melainkan
sebagai komoditas tanda. Hal tersebut menandakan bahwa adanya kedok agama yang digunakan sebagai tanda
untuk membuat seseorang mengonsumsi. Tanda-tanda tersebut yang membuat seseorang memberikan
diferensiasi terhadap orang lain dan untuk mencapai status sosial tertentu. Selain itu, peran dari media massa
seperti media sosial dan iklan yang meggunakan tubuh sebaga objek menjadi salah satu penunjang untuk
mewujudkan masyarakat yang konsumtif tersebut. Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan metode
teori kritis yang berusaha menembus realitas sosial sebagai fakta sosiologis untuk menemukan kondisi yang
melampaui data empiris. Data-data empiris tersebut didapat dari cara meneliti mengenai tren hijrah tersebut
melalui media sosial, berita, dan beberapa penelitian terdahulu serta dalam penelitian ini penulis mencoba
melihat kondisi dibalik fenomena tren hijrah tersebut. Penelitian ini membuktikan bahwa di dalam tren hijrah
ini, tanda yang berkedok agama tersebutlah yang menjadikan konsumen membuat diferensiasi antara dirinya
dengan orang lain dan juga untuk mencapai status sosial tertentu.

The shift of hijrah to become a trend mean that it does not interpreted as religious practice anymore,
but as an object for commodity that being support by huge demand for its consumption. According to
Baudrillard, commodity is not only an object that has function-value inside of it, however as a commodity of
sign. This indicates the religious' veil used as a sign to become ones consumption. These sign cause a person
give differentiation toward the others and to reach certain social status. Moreover, the role of mass media, such
as social media and advertising that used body as an object to become one of its pillar for realizing this
consumptive society. In conducting the research, I use Critical Theory as my method to penetrate social reality
as sociological fact to find condition beyond the empirical data. These empirical data is obtained by way of research about hijrah as a trend through social media, news, and few previous researchs and in this study, I try to
look for the condition behind these phenomenon of hijrah as a trend. This research shows thst in hijrah trend,
sign that veiled behind religio. Is the cause of consumers act to differentiate certain social status between
oneself and the others
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Whittaker, J. Richard
California: Dickenson, 1968
574.87 WHI c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Meiftia Eka Puspasari
"Organisasi kepemudaan Indonesia Future Leader (IFL) memanfaatkan media sosial yaitu Twitter sebagai instrumen organisasi dan melalui tweet dari akun @ifutureleaders, IFL mengkonstruksikan pemuda sebagai agen perubahan. Dengan menggunakan teori wacana Foucault serta konsep imagined community, peneliti menganalisis tweet dari akun tersebut selama bulan April-Mei 2013. Proses analisis terbagi menjadi 3 level yaitu: profil IFL, pemanfaatan Twitter untuk pengembangan kepemudaan, dan analisis wacana kritis terhadap tweet.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa IFL memanfaatkan media sosial untuk promosi dan membangun jaringan berbentuk imagined community. Sedangkan dalam pengembangan kepemudaan, akun @ifutureleaders cenderung fokus pada pengembangan kepemudaan yang bersifat individualistik dan berorientasi global. Hasil analisis wacana kritis model Sara Mills menunjukkan bahwa IFL dalam tweet mereka memposisikan pemuda Indonesia secara general yaitu menjadi objek dalam citra negatif.

Indonesian Future Leader (IFL), an Indonesian youth organization, utilizes social media, Twitter, as their organization instrument. Through tweets from account @ifutureleaders, IFL constructed youth as agent of changes. By using Foucault discourse theory and imagined community concept, reseacher analyzed tweets from that account within April – May 2013. The analysis process was divided into 3 level : IFL profile, Twitter utilization for youth development and critical discourse for tweet analysis.
The result showed that IFL utilized social media for promoting and developing imagined community network. On the other hand, for youth development, account @ifutureleaders tended to focus on individualistically and globally oriented youth development. The result of Sara Mills critical discourse analysis showed that IFL, in their tweets, placed Indonesia Youth generally as object in negative imaged.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khalda Azzahra Jayputri
"Roro atau @rorororo_line (Instagram) merupakan brand apparel lokal bertema “playful pieces from traditional Indonesian fabrics”. Roro menggunakan kain yang diambil langsung dari para pengrajin tenun tradisional di Indonesia untuk dijadikan pakaian ready to wear dengan bentuk yang sesuai dengan tren fashion wanita. Dengan kondisi pasar brand apparel lokal yang banyak bermunculan dengan menjual produk sejenis, pemasaran serupa, dan harga yang sama, brand apparel Roro harus memperkuat positioning brand agar unggul dibanding kompetitor dengan pembangunan brand foundation. Brand foundation tersebut akan diimplementasikan pada program komunikasi pemasaran digital "Travel through Fabrics" yang akan memberikan konsumen pengalaman cerita traveling melalui pakaian yang dikenakan. Kampanye ini dieksekusi dengan memperhatikan rangkaian AISAS dengan program content marketing, participative marketing, dan influencer marketing. "Travel through Fabrics" akan berjalan selama empat bulan dengan thematical plan yang terdiri dari The Story of Roro, The Story of our Product, Wear Your Journey, dan Travel with Roro. Tujuan dari kampanye ini adalah untuk meningkatkan awareness & engagement khalayak sasaran terhadap brand apparel Roro.
..... Roro or @rorororo_line (Instagram) is a local apparel brand with the theme “playful pieces from traditional Indonesian fabrics”. Roro uses fabrics taken directly from traditional weaving craftsmen in Indonesia to make ready-to-wear clothes with shapes that match women's fashion trends. With the market conditions for local apparel brands that have sprung up by selling similar products, similar marketing, and the same prices, Roro must strengthen its brand positioning to compete with its competitors by building a brand foundation. The brand foundation will be implemented in the digital marketing communication program "Travel through Fabrics" which will provide a traveling experience to consumers through the clothes they wear. This campaign is executed by using AISAS with the implementation of content marketing, participative marketing, and influencer marketing programs. "Travel Through Fabrics" will run for four months with a thematic plan consisting of The Story of Roro, The Story of our Product, Wear Your Journey, and Travel with Roro. The purpose of this campaign is to increase brand awareness & brand of Roro."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khalda Azzahra Jayputri
"Roro atau @rorororo_line (Instagram) merupakan brand apparel lokal bertema “playful pieces from traditional Indonesian fabrics”. Roro menggunakan kain yang diambil langsung dari para pengrajin tenun tradisional di Indonesia untuk dijadikan pakaian ready to wear dengan bentuk yang sesuai dengan tren fashion wanita. Dengan kondisi pasar brand apparel lokal yang banyak bermunculan dengan menjual produk sejenis, pemasaran serupa, dan harga yang sama, brand apparel Roro harus memperkuat positioning brand agar unggul dibanding kompetitor dengan pembangunan brand foundation. Brand foundation tersebut akan diimplementasikan pada program komunikasi pemasaran digital "Travel through Fabrics" yang akan memberikan konsumen pengalaman cerita traveling melalui pakaian yang dikenakan. Kampanye ini dieksekusi dengan memperhatikan rangkaian AISAS dengan program content marketing, participative marketing, dan influencer marketing. "Travel through Fabrics" akan berjalan selama empat bulan dengan thematical plan yang terdiri dari The Story of Roro, The Story of our Product, Wear Your Journey, dan Travel with Roro. Tujuan dari kampanye ini adalah untuk meningkatkan awareness & engagement khalayak sasaran terhadap brand apparel Roro.
..... Roro or @rorororo_line (Instagram) is a local apparel brand with the theme “playful pieces from traditional Indonesian fabrics”. Roro uses fabrics taken directly from traditional weaving craftsmen in Indonesia to make ready-to-wear clothes with shapes that match women's fashion trends. With the market conditions for local apparel brands that have sprung up by selling similar products, similar marketing, and the same prices, Roro must strengthen its brand positioning to compete with its competitors by building a brand foundation. The brand foundation will be implemented in the digital marketing communication program "Travel through Fabrics" which will provide a traveling experience to consumers through the clothes they wear. This campaign is executed by using AISAS with the implementation of content marketing, participative marketing, and influencer marketing programs. "Travel Through Fabrics" will run for four months with a thematic plan consisting of The Story of Roro, The Story of our Product, Wear Your Journey, and Travel with Roro. The purpose of this campaign is to increase brand awareness & brand of Roro."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraisyah
"Skripsi ini membahas tentang makna kata sake dalam lirik lagu enka. Penelitian ini menggunakan sampel lima lagu populer yang mengandung kata sake karya Ishimoto Miyuki dan dinyanyikan oleh Hibari Misora. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian menyatakan bahwa kata sake dalam lagu enka tidak hanya berarti minuman khas Jepang yang terbuat dari beras saja, tetapi mempunyai arti lain seperti lambang perpisahan, sebagai pelipur lara dan lain-lain.

The focus of this study is the meaning of sake word in enka’s lyrics. This study using a sample of five popular songs that contain the sake word, written by Ishimoto Miyuki and sung by Hibari Misora. This research is a qualitative study. The results of this study is the sake word in enka’s song is not just a Japanese drink made from rice, but it has a different meaning: a symbol of separation and others."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S43923
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Versanudin Hekmatyar
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menguraikan diferensiasi sosial rumah tangga pertanian dipedesaan, mendeskripsikan bentuk-bentuk diversifikasi nafkah dan kendala rumah tangga untuk melakukan bentuk-bentuk diversifikasi nafkah. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, oservasi, dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan, pertama, tanah merupakan faktor produksi yang penting sebagaimana modal dan tenaga kerja. Tanah di Desa Kedungprimpen masih terkait erat dengan sumber nafkah penduduknya. Tingginya tingkat ketergantungan penduduk pada tanah pertanian juga terkait erat dengan pandangan masyarakat setempat yang melatarbelakangi diferensiasi sosial tentang orang kaya, cukup, dan miskin. Kedua, fakta ini, selanjutnya mendorong rumah tangga dalam menghadapi krisis untuk melakukan serangkaian aktivitas nafkah dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Pemilihan bentuk diversifikasi nafkah terutama didasari alasan rasional terkait dengan jenis sumberdaya yang dapat dioptimalkan. Secara umum, diversifikasi nafkah di Desa Kedungprimpen dilakukan pada sektor pertanian dan sektor nonpertanian. Sektor pertanian mencakup pengusahaan lahan milik, bagi hasil, sewa, gadai, dan sistem perburuhan. Sedangkan sektor nonpertanian meliputi perdagangan, kerajinan, peternakan, dan pertukangan. Ketiga, Kendala dalam melakukan diversifikasi nafkah dapat diidentifikasi berdasarkan tujuan dari aktivitas diversifikasi nafkah yang dilakukan, yakni untuk pemenuh kebutuhan, penambah pendapatan, dan akumulasi kekayaan.

ABSTRACT
The objective of this study is to describe the social differentiation of agricultural households in rural areas, the forms of livelihood diversification and household constraints to undertake livelihood diversification. This research is qualitative descriptive. The data were collected by literature study, observation and in depth interview. The results are as follows. First, land is an important factor of production as well as capital and labor. The land in Kedungprimpen village is still closely linked to the livelihoods of its inhabitants. The high level of dependence of the population on agricultural land is also closely related to the local community 39 s view that underlies the social differentiation of the rich, ample and poor. Second, this fact, further encourages households in the face of crisis to undertake a series of livelihood activities to meet their basic needs. The selection of diversified forms of livelihood is mainly based on rational reasons related to the types of resources that can be optimized. Generally, livelihood diversification in Kedungprimpen Village is done in the agricultural sector and non agricultural sector. The agriculture sector includes cultivation of the land, agricultural production sharing system, rent, pawnshops, and labor system. The non agricultural sector includes trade, handicrafts, animal husbandry, and carpentry. Third, constraints in livelihood diversification can be identified based on the objectives of livelihood diversification activities, ie, to fulfill the needs, increase income, and accumulation of wealth."
2018
T51511
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Nurtaty
"ABSTRAK
Tujuan utama dari tesis ini adalah melihat hubungan diferensiasi dan konsistensi minat karir dengan kematangan karir siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah subyek sebanyak 222 orang siswa SMA kelas X di Jakarta. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur Career Development Inventories dan Self Directed Search. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara diferensiasi minat dengan kematangan karir. Konsistensi minat karir ditemukan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kematangan karir siswa.

ABSTRACT
The main purpose of this research is to look at the relationship of Holland interest differentiation, interest consistency and career maturity. This research used a quantitative approach with total sample 222 first grade high school student in Jakarta. Data collection process is gathered by using Career Development Inventories and Self Directed Search questionnaire. The study result showed that interest differentiation has a positive and significant relationship with career maturity. Interest consistency found has no significant relationship with career maturity.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45082
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyun Yusnipah
"ABSTRAK
Penderita gangguan jiwa dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. Halusinasi merupakan bentuk perilaku yang sering ditemukan pada pasien dengan gangguan jiwa. Pengetahuan keluarga sangat diperlukan dalam merawat pasien dengan halusinasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana tingkat pengetahuan keluarga dalam merawat pasien halusinasi di Poliklinik Psikiatri Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor. Penelitian ini bersifat deskriptif, menggunakan teknik purposive sampling terhadap 104 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 57,7% responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi dalam merawat pasien halusinasi, 25 % responden memiliki tingkat pengetahuan sedang, dan 17,3% memiliki tingkat pengetahuan rendah. Penelitian ini mengindikasikan pentingnya pengetahuan bagi keluarga dalam merawat pasien halusinasi.

abstract
People with mental disorders tend to increase. Hallucination is a form of behavior that often found in patient with psychiatric disorders. Knowledge of the family is important to cure patient with hallucination. The purpose of this study was to determine the extent of the knowledge level of the family in caring for patient hallucination in Psychiatric Clinic of the Hospital Marzoeki Mahdi Bogor. This study is descriptive, using a purposive sampling technique on 104 respondents. The results showed that 57.7% of respondents have particularly high levels of knowledge in caring patient hallutination, 25% of respondents have a mid level of knowledge , and 17.3% have a low knowledge level. This study indicates the importance of knowledge in caring patient hallucination for the family.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43301
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis mengenai diferensiasi produk, kegiatan promosi, positoning keputusan pembelian konsumen nasabah jasa asuransi pada PT. Jamsostek, serta Pengaruh Diferensiasi Produk, dan Kegiatan Promosi secara parsial maupun secara simultan terhadap Positoning yang Dampaknya pada Keputusan Pembelian konsumen"
330 JMM 5:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>