Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172798 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mega Apriyanti
"ABSTRAK
Rendahnya tingkat kepatuhan perawat dalam penggunaan alat pelindung diri (APD) kemoterapi menempatkan perawat pada risiko terpapar bahaya kemoterapi. Pengetahuan, motivasi, dan pelatihan merupakan faktor yang membangun perilaku kepatuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, motivasi, dan pelatihan dengan kepatuhan penggunaan APD kemoterapi pada perawat rawat inap. Penelitian deskriptif-korelasi ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan melibatkan 81 perawat yang dipilih secara total sampling. Alat ukur dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dimodifikasi oleh peneliti yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil analisis bivariat menggunakan uji Chi Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kepatuhan penggunaan APD (p:0,001, : 0,05). Pada penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p: 0,404) dan pelatihan (p: 0,383) dengan kepatuhan penggunaan APD kemoterapi pada perawat rawat inap. Penelitian lebih lanjut tentang kepatuhan penggunaan APD kemoterapi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik observasional. Rumah sakit dapat mendukung pemberian motivasi eksternal bagi perawat berupa pengembangan karir yang baik dan membantu menciptakan kondisi kerja yang kondusif sehingga pemberian asuhan keperawatan dapat berjalan secara optimal.
ABSTRACT
The low level of nurse compliance in the use of chemotherapy personal protective equipment (PPE) puts nurses at risk of being exposed to the dangers of chemotherapy. Knowledge, motivation, and training are factors that build compliance behavior. This study aims to determine the relationship of knowledge, motivation, and training with adherence to the use of PPE chemotherapy in inpatient nurses. This descriptive-correlation study used a cross sectional approach involving 81 nurses who were selected by total sampling. The measuring instrument in this study is a questionnaire modified by the researcher which has been tested for validity and reliability. The results of the bivariate analysis using the Chi Square test showed that there was a significant relationship between motivation and adherence to the use of PPE (p: 0.001, : 0.05). In this study, there was no significant relationship between knowledge (p: 0.404) and training (p: 0.383) with adherence to the use of PPE chemotherapy in inpatient nurses. Further research on adherence to the use of chemotherapy PPE can be done using observational techniques. Hospitals can support the provision of external motivation for nurses in the form of good career development and help create conducive working conditions so that nursing care can run optimally."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Lutfiah Nurussabti
"Alat Pelindung Diri (APD) terutama sarung tangan dan masker sebagai bagian penting untuk menjaga keselamatan belum optimal digunakan oleh perawat dan mahasiswa keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kepatuhan penggunaan APD sarung tangan dan masker pada perawat dan mahasiswa keperawatan. Sebanyak 127 responden dilibatkan dalam penelitian ini, terdiri dari 88 perawat dan 39 mahasiswa keperawatan. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang disusun peneliti mengenai kepatuhan penggunaan APD sarung tangan dan masker. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional dengan teknik random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan responden yang patuh terhadap penggunaan APD sebanyak 38,6 perawat dan 48,7 mahasiswa keperawatan. Kepatuhan penggunaan APD sarung tangan dan masker pada perawat dan mahasiswa keperawatan tidak terdapat perbedaan p = 0,288; ? = 0,05 . Perawat yang berpengalaman dalam dunia praktik diharapkan menjadi role model bagi mahasiswa keperawatan, sehingga mahasiswa patuh terhadap penggunan sarung tangan dan masker.

Personal Protective Equipment (PPE), especially for safety treatments that have not been optimally used by nurses and nursing students. This research is intended to see the difference of PPE glove and mask use on nurses and nursing students. A total of 127 respondents were included in the study, consisting of 88 nurses and 39 nursing students. This study used a questionnaire prepared in accordance with the use of PPE gloves and masks. This research design use cross sectional with random sampling technique.
The results showed that respondents were obedient to the use of PPE as much as 38.6 nurses and 48.7 of nursing students, and no difference in the use of PPE gloves and masks on nurses and nursing students p 0,288 0,05 . Nurses who are experienced in the world of practice are expected to be role models for nursing students, so students adhere to the use of gloves and masks.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67843
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranti Nur Fitriana
"Caregiver di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Jakarta memiliki risiko tertular penyakit lansia yang ada di panti. Resiko ini dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan caregiver tentang APD. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku penggunaan APD pada caregiver di PSTW Jakarta. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Penelitian dilakukan pada 99 caregiver di beberapa PSTW.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku penggunaan APD pada caregiver (p = 0,377, x2 = 0,780). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku penggunaan APD pada caregiver di PSTW Jakarta. Studi ini merekomendasikan penelitian lebih lanjut terkait faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan APD tersebut.

Caregivers at the elderly social institutions have the high risk for infections. The risk can be higher to those who have insufficient knowledge about the use of PPE during care the elderly. The study aimed to identify the relationship between Knowledge and Behaviors of Caregivers in Using Personal Protective Equipment (PPE) at the Elderly Social Institutions in Jakarta. This research used quantitative with cross-sectional design, involving 99 respondents.
The result showed that there was no significant relationship between knowledge and behavior of caregivers in using PPE. (x2 = .78; p = .377). The study concluded that there was no relationship between knowledge and behaviors of caregivers in using PPE at the elderly social institution Jakarta. The study suggested further research concerning factors affecting behaviors of caregiver in using PPE.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S62945
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliyyavydi Geraldine
"Latar belakang: COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, ditemukan pertama kali pada akhir Desember 2019. Tercatat sebanyak 4 juta kasus kematian akibat COVID-19 di Indonesia dan dokter yang gugur dalam penanganan COVID-19 sudah mencapai 115 orang. Untuk meminimalisir penularan penyakit, diperlukan Alat Pelindung Diri (APD). Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan dan rekomendasi APD kepada masyarakat. Namun, penularan dan kasus konfirmasi COVID- 19 masih tergolong tinggi. Hal ini diduga karena kepatuhan serta pengetahuan mengenai APD yang kurang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pengetahuan dan kepatuhan penggunaan APD dari mahasiswa program pendidikan dokter spesialis (PPDS) di FKUI. Metode: Penelitian ini menggunakan studi potong lintang dengan responden sebanyak 303 mahasiswa PPDS yang menjalankan studinya di FKUI. Penelitian ini berlangsung pada bulan Oktober 2022 dengan metode pengumpulan data berupa kuesioner yang akan analisis menggunakan uji chi square, dan uji t-test. Hasil: Dari 62% responden yang memiliki pengetahuan baik, 89,4% dari responden tersebut memiliki kepatuhan yang sangat baik terhadap penggunaan APD. Pengetahuan mahasiswa PPDS memiliki hubungan yang signifikan (p < 0.01) dengan kepatuhan penggunaan APD. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan penggunaan APD dengan pengetahuan mengenai APD. Faktor-faktor lain yang berperan dalam kepatuhan penggunaan APD adalah persepsi terhadap faktor risiko, ketersediaan APD, dan sikap terhadap penggunaan APD.

Introduction: COVID-19 is a disease caused by SARS-CoV-2, which was first discovered at the end of December 2019. There have been 4 million cases of death due to COVID-19 in Indonesia and 115 doctors have died in handling COVID-19. To minimize the spread of disease, Personal Protective Equipment (PPE) is needed. The government has issued PPE policies and recommendations to the public. However, transmission and confirmed cases of COVID-19 are still relatively high. This is presumably due to inadequate compliance and knowledge of PPE. Thus, the aim of this study was to investigate the relationship between knowledge and adherence of FMUI residents in using PPE. Method: This study used a cross-sectional study with 303 students from resident doctor who carry out their studies at FKUI as respondents. This research took place in October 2022 using the data collection method in the form of a questionnaire which will be analyzed using the chi square test, and t-test. Result: Of the 62% of respondents who had good knowledge, 89.4% of these respondents had very good compliance with the use of PPE. The knowledge of FMUI residents has a significant relationship (p < 0.01) with adherence to the use of PPE. Conclusion: There was a significant relationship between adherence to the use of PPE and knowledge about PPE. Other factors that play a role in adherence to the use of PPE are perceptions of risk factors, availability of PPE, and attitudes toward using PPE."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catu Umirestu Nurdiani
"Pendahuluan: Data dari Occupational Safety and Health Association, (OSHA) menyatakan bahwa terjadi hampir sepuluh ribu kasus kecelakaan di laboratorium penelitian selama tahun 2005, melukai dua dari 100 ilmuwan. Rata-rata tingkat kejadian kecelakaan di laboratorium akademis sepuluh hingga lima puluh kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang terjadi di laboratorium industri. Beberapa penyebab kecelakaan di laboratorium dapat bersumber dari sikap dan tingkah laku para pekerja, keadaan yang tidak aman dan kurangnya pengawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan dan faktor terkait penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di laboratorium pada mahasiswa Prodi Diploma Analis Kesehatan Universitas MH Thamrin
Metode: Studi penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Sampel sebanyak 328 mahasiswa Prodi Diploma Analis Kesehatan dengan variabel dependen adalah kepatuhan penggunaan APD dan variabel indepennya adalah faktor predisposisi (pengetahuan, sikap), faktor pemungkin (ketersediaan adanya APD, kenyamanan APD), faktor penguat (rekan mahasiswa, pengawasan, peraturan, sanksi). Analisis dilakukan dengan regresi logistik
Hasil: Responden yang patuh menggunakan APD sebanyak 227 (69,2%) dan yang tidak patuh menggunakan APD sebanyak 101 (30,8%). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor predisposisi: pengetahuan (OR=1,73), sikap (OR=1,15), faktor pemungkin: ketersediaan APD (OR=0,63), kenyamanan APD (OR=2,74), faktor penguat: rekan mahasiswa (OR=2,74), pengawasan (OR=1,17), peraturan (OR=0,25), sanksi (OR=0,82).
Kesimpulan dan saran: Variabel paling dominan yang berhubungan dengan kepatuhan penggunaan APD adalah pengetahuan dengan OR=1,73 yang artinya mahasiswa yang pengetahuan tentang APD nya tinggi berpeluang 1,73 kali lebih tinggi untuk patuh menggunakan APD dibandingkan mahasiswa yang pengetahuan tentang APD nya rendah. Untuk penelitian selanjutnya agar ditambahkan dengan teknik kualitatif.

Introduction: Data from the Occupational Safety and Health Association (OSHA) states that nearly ten thousand cases of accidents in research laboratories during 2005 injured two out of 100 scientists. The average incidence rate of accidents in academic laboratories is ten to fifty times higher than what happens in industrial laboratories. Some causes of accidents in the laboratory can be derived from attitudes and behavior of workers, unsafe conditions and lack of supervision. This study aims to determine compliance and factors related to the use of Personal Protective Equipment (PPE) in the laboratory for students of Health Analyst Diploma Study Program, University of MH Thamrin
Method: This research study is descriptive analytic with cross sectional design. A sample of 328 Health Analyst Diploma Study Program students with the dependent variable was compliance with PPE use and independent variables were predisposing factors (knowledge, attitude), enabling factors (availability of PPE, comfort PPE), reinforcement factors (student colleagues, supervision, regulation, sanctions) . Analysis was carried out by logistic regression
Results: Respondents who obeyed PPE were 227 (69.2%) and those who did not comply with PPE were 101 (30.8%). There was no significant relationship between predisposing factors: knowledge (OR = 1.73), attitudes (OR = 1.15), enabling factors: availability of PPE (OR = 0.63), comfort of PPE (OR = 2.74), reinforcement factors: student associates (OR = 2.74), supervision (OR = 1.17), regulations (OR = 0.25), sanctions (OR = 0.82).
Conclusions and suggestions: The most dominant variable related to compliance with the use of PPE was knowledge with OR = 1.73 which means that students with high APD knowledge had a 1.73 times higher chance of adhering to PPE compared to students whose knowledge of APD was low. For further research to be added with qualitative techniques."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52692
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iis Yustrianita
"Penelitian ini membahas tentang penggunaan alat pelindung diri (APD) pada pekerja bagian finishing PT. X di Proyek Apartemen Serpong pada tahun 2014. Faktor-faktor yang diteliti yaitu faktor internal meliputi sikap dan pengetahuan, faktor eksternal meliputi ketersediaan APD, kenyamanan APD, pengawasan dan peraturan APD. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum penggunaan alat pelindung diri pada pekerja Bagian finishing PT. X masih kurang, dari 50 responden didapatkan 36 responden (72%) tidak menggunakan APD.
Hasil uji statistik dengan Chi Square, menujukan pada faktor internal: tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan (p=0,623 > 0,05) dan sikap (p=0,311 > 0,05) dengan penggunaan APD. Faktor eksternal : terdapat hubungan yang bermakana antara ketersediaan APD (p=0,026 < 0,05), kenyamanan APD (p=0,039 < 0,05) dan pengawasan (p=0,036 < 0,05) dengan penggunaan APD dan tidak terdapat hubungan yang bermakna (p=0,607 > 0,05) antara penggunaan APD dengan peraturan APD.

This study discusses the use personal Protective equipment of PT. X finishing workers in Apartement Serpong site, 2014. The variables studied were internal factor (knowledge and attitude) and external factor (availability of PPE, comforbility of PPE, supervision and regulation PPE). The result of this study show that 36 of 50 workers (72%) don?t use PPE.
The result of chi square test show that internal factor : there are no significant relationship between knowledge (p=0,623 > 0,05) and attitude (p=0,311 > 0,05) with the use personal protective equipment. External factor : there are significant relationship between availability of PPE (p=0,026 < 0,05), comfortability of PPE (p=0,039 < 0,05) and supervision (p=0,036 < 0,05) with the use personal protective equipment but there are no significant relationship between regulation PPE (p=0,607 > 0,05) with the use personal protective equipment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55137
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Airlangga Harjoprawito
"Pendahuluan: COVID-19 adalah virus mematikan yang telah menyebar ke seluruh Indonesia sejak awal tahun 2020. Hingga September 2020, virus tersebut telah menyebabkan 69 ribu kasus dan 3,3 ribu kematian di Indonesia. Tingkat kematian pada petugas kesehatan adalah 6,5%, dibandingkan dengan <1% di negara maju. Karena Alat Pelindung Diri (APD) terbukti secara klinis untuk menghindari infeksi COVID-19, pemerintah Indonesia telah menerbitkan pedoman APD dan telah mendistribusikannya APD ke berbagai pusat kesehatan di Indonesia. Karena kasus yang dikonfirmasi dan kematian tetap tinggi di antara petugas kesehatan di Indonesia, diduga bahwa kepatuhan dan kepengetahuan pada APD kurang tinggi. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, kedua faktor tersebut akan diteliti. Metode: Studi ini adalah sebuah cross-sectional study yang melibatkan 196 mahasiswa kedokteran KOAS FKUI. Para peneliti membuat survey untuk menilai kepatuhan dan pengetahuan mereka terhadap penggunaan APD. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kedua faktor juga ikut dinilai (kepercayaan diri, riwayat, persepsi risiko, ketersediaan APD, sikap, pengaruh organisasi, demografi). Regresi logistik digunakan untuk menentukan faktor mana yang dapat memprediksi kepatuhan dan pengetahuan APD yang baik. Hasil: Penelitian ini mengungkapkan bahwa 90,82% dan 56,63% mahasiswa FKUI masing-masing memiliki kepatuhan dan pengetahuan APD yang baik. Persepsi risiko (P<0,001), sikap (P<0,001) dan keyakinan (P<0,001) merupakan prediktor kepatuhan APD yang baik sedangkan tidak ditemukan faktor yang memprediksi pengetahuan APD yang baik. Kesimpulan: Hasil pada studi ini menunjukan mahasiswa KOAS FKUI membutuhkan pelatihan APD lagi untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang pemakaian APD. Perilaku, persepsi resiko dan kepercayaan diri yang bagus merupakan perdiktor terhadap pemakaian APD yang baik. Dengan mengetahui faktor2 tersebut, FKUI dapat membuat pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa KOAS FKUI untuk meningkatkan keamaan dan qualitas belajar selama beraktifitas di Rumah sakit daripada mengambil cuti isoman.

Introduction: COVID-19 is a deadly virus that has spread throughout Indonesia since early 2020. As of September 2020, the virus has caused 69 and 3.3 thousand cases and deaths in Indonesia. Among Indonesian healthcare workers, it has a mortality rate of 6.5% compared to <1% in developed countries. Since Personal Protective Equipment (PPE) are clinically proven to avoid COVID-19 infection among healthcare workers (HCW), the Indonesian government have published PPE guidelines and have distributed them to healthcare centers throughout the country. Since confirmed cases and mortality remains high among Indonesian HCWs, it is hypothesized that they are lacking PPE compliance and knowledge. Hence, in this study, these two factors would be assessed. Methods: A cross sectional study involving 196 FKUI clinical medical students was used. A survey was constructed to asses their compliance and knowledge towards PPE use while other factors affecting the two factors are assessed (confidence, history, risk perception, PPE availability, attitude, organizational influence, demographics). Logistic regression would determine which factors predict good PPE compliance and knowledge. Results: This study revealed that 90.82% and 56.63% of FKUI students have good PPE Compliance and knowledge respectively. Risk perception (P<0.001), attitude (P<0.001) and confidence (P<0.001) are predictors of PPE compliance while there are no predictors of PPE Knowledge. Conclusion: FKUI students require more trainning regarding PPE usage as reflected in the results shown above. Attitude, risk perception and -confidence are found to be collated with good PPE compliance. Understanding these factors would help develop trainning plans specific to FKUI clinical students. Focusing on improving these factors that has correlation with PPE compliance to develop trainning methods would help increase safety and ensure students receive high quality medical education instead of taking sick leaves.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atsni Kautsar Rahmawani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan pada pekerja (operator) dalam penggunaan alat pelindung diri (APD) pada area Wood Working I PT Yamaha Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada periode Maret - April 2014 dengan jumlah responden 47 orang. Analisis data dengan menggunakan uji statistik Chi-Square menunjukan ada hubungan penggunaan APD terhadap sikap penggunaan APD (p-value = 0,013), pengawasan terhadap penggunaan APD (p-value= 0,023) dan penerapan peraturan penggunaan APD (p-value = 0,024). Sebaliknya, tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang APD (p-value = 1,000), ketersediaan APD (p-value = 0,312), dan kenyamanan dalam menggunakan APD (p-value = 0.100) dengan perilaku penggunaan APD pada pekerja di area Wood Working I.

This study aims to determine the factors related of workers (operators) in the use of personal protective equipment (PPE) in the area of Wood Working I PT Yamaha Indonesia. This research is a descriptive cross-sectional quantitative approach. This research was conducted in the period March-April 2014, with the number of respondents 47 people. Data analysis using Chi-Square statistical test showed no relationship to the attitude of the use of PPE use (p-value = 0.013), supervision of the use of PPE (p-value = 0.023) and the application of the rules of use of PPE (p-value = 0.024). In contrast, there was no significant relationship between knowledge of the APD (p-value = 1.000), availability of PPE (p-value = 0312), and convenience in use of PPE (p-value = 0.100) with the behavior of the use of PPE to workers in the area of Wood Working I.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54865
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Huda
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas analisis faktor yang mempengaruhi intensi penggunaan alat pelindung diri (APD) untuk pengguna sepeda motor pada mahasiswa di Depok tahun 2016. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan disain potong lintang. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah theory of planned behavior yang mengatakan bahwa intensi dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa intensi untuk menggunakan alat pelindung diri (APD) tinggi dengan variabel sikap sebagai variabel yang paling berpengaruh.

ABSTRACT
The focus of this study is to analyze factors that influence intention of personal protective equipment (PPE) for motorcyclist use among college students in Depok 2016. The study was a quantitative research and conducted by a cross sectional method. Theory that used in this study is theory of planned behavior. Based on theory of planned behavior, intention influenced by attitude, subjective norms, and perceived behavioral control. The result showed that intention to use personal protective equipment for motorcyclist is high and attitude is the most strongest predictor for PPE use intention. "
2016
S62822
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annes Waren
"Latar Belakang: Pterigium adalah pertumbuhan jaringan fibrovaskular berbentuk segitiga yang tumbuh dari arah konjungtiva menuju kornea pada daerah interpalpebra. Pengendara ojek memiliki risiko pterigium karena faktor risiko utamanya antara lain paparan sinar ultraviolet, iritasi kronis debu, angin. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan face shield (helm) serta faktor lain yang berhubungan terhadap kejadian pterigium pada pengendara ojek.
Metode: Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap, desain penelitian yang digunakan pada tahap pertama adalah potong lintang dan disain penelitian tahap kedua adalah kasus kontrol dengan matching kelompok umur, dan jumlah responden sebanyak 131 pengendara ojek yang diambil secara total sampling. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan kuesioner (mengisi sendiri), daftar tilik (observasi), dan pemeriksaan fisik mata. Variabel yang digunakan meliputi umur, tingkat pendidikan, riwayat konsumsi antioksidan, kebiasaan merokok, masa kerja, lama kerja, jenis helm, pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan face shield (helm).
Hasil: Dari 131 responden diperoleh prevalensi pterigium sebesar 19.1%. Faktor yang mempengaruhi kejadian pterigium pada pengendara ojek adalah tingkat pendidikan (p=0.029, OR=3.310), riwayat konsumsi antioksidan (p=0.018, OR=5.087), pengetahuan penggunaan face shield helm (p<0.001, OR=10.286), perilaku penggunaan face shield helm (p<0.001, OR=11.156).
Kesimpulan dan Saran: Untuk mengurangi terjadinya pterigium pada pengendara ojek dapat dilakukan dengan penggunaan face shield (helm) dengan baik.

Background: Pterygium is triangle form of fibrovascular tissue that grows from conjunctiva to cornea in interpalpebra area. Ojek drivers are at risk of pterygium because its risk factors such as ultraviolet exposure, chronic irritation of dust, and wind. The aim of this study is to determine the effect of face shield (helmet) and other factors related to pterygium on ojek driver.
Method: The Research was conducted in two stages, the first stage was cross sectional study and the second stage was case control study with age group matching. The participant was 131 ojek driver taken from total sampling. Instruments used in data collection are self-administered questionnaires, check list (observation), and eye/cornea examination. The variables used in this study were age, level of education, history of antioxidant consumption, smoking habit, work period, time length of work, helmet type, knowledge, attitude and behavior of wearing face shield (helmet).
Result: The results showed that the prevalence of pterygium was 19.1%. Effecting factors of pterygium in ojek drivers were level of education (p=0.029, OR=3.310), history of antioxidant consumption (p=0.018, OR=5.087), knowledge of wearing face shield helmet (p<0.001, OR=10.286), behavior of wearing face shield helmet (p<0.001, OR=11.156).
Conclusion and Recommendation: To reduce the occurrence of pterygium on ojek drivers can be done with wearing face shield (helmet) properly.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>