Ditemukan 113086 dokumen yang sesuai dengan query
Ahmad Syarif
"Salah satu upaya pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara adalah dengan melakukan industrialisasi. Perkembangan industri pada masa Orde Baru mengalami berbagai proses perubahan. Tergantung tokoh yang muncul dan keadaan ekonomi saat itu. Salah satu tokoh yang muncul dalam sejarah industrialisasi Orde Baru adalah Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie atau biasa dipanggil Habibie. Tesis ini berupaya mendeskripsikan pemikiran Habibie di bidang ekonomi khususnya industri yang diiringi dengan realitas perkembangannya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah. Dalam penelitian Habibienomics, terjadi perubahan orientasi industri Indonesia menuju industri berteknologi tinggi, khususnya pembuatan pesawat terbang pada era 90-an. Pro dan kontra terjadi sebagai tanggapan atas Habibienomics. Hingga puncaknya, Habibienomics mengalami stagnasi akibat krisis moneter 1997. Negara yang selama ini mendukung penuh proyek ambisius Habibie berbalik arah untuk menghentikan proyek tersebut.
One of the economic development efforts undertaken by a country is industrialization. Industrial development during the New Order era underwent various processes of change. It depends on the figures that appear and the economic situation at that time. One of the figures who appeared in the history of New Order industrialization was Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie or usually called Habibie. This thesis seeks to describe Habibie's thoughts in the field of economy, especially industry, accompanied by the reality of his development. The research method used is the historical method. In Habibienomics' research, there was a change in the orientation of Indonesian industry towards a high-tech industry, especially the manufacture of aircraft in the 90s. The pros and cons came about in response to Habibienomics. Until its peak, Habibienomics experienced stagnation due to the 1997 monetary crisis. The country which had so far fully supported Habibie's ambitious project turned its direction to stop the project."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Galuh Fathim Az Zahra
"
ABSTRAKSkripsi ini membahas tentang implementasi program penyediaan sarana air minum dan jamban keluarga (Samijaga) dan dampaknya dalam memperbaiki derajat kesehatan masyarakat di Indonesia. Tingginya angka penyakit waterborne disease (diare atau kolera) membuat pemerintah Orde Baru pada Pelita II mengeluarkan Inpres Samijaga yang memberikan bantuan pembangunan Samijaga bagi penduduk berpenghasilan rendah. Bagian pertama dari isi skripsi ini menjelaskan tentang kebiasaan masyarakat terkait sanitasi dan kebijakan sanitasi yang pernah diterapkan di Indonesia. Lalu, dilanjutkan dengan memaparkan latar belakang dikeluarkannya Inpres yang mengatur program Samijaga. Kemudian, diakhiri dengan pembahasan tentang implementasi program Samijaga di beberapa wilayah di Indonesia (Sumatra, Jawa, Bali, dan Timor Timur) dan dampaknya dalam mengendalikan penyakit diare di Indonesia. Penelitian skripsi ini membuktikan bahwa melalui program Samijaga jumlah penduduk yang memiliki sarana air minum dan jamban meningkat. Penyakit diare juga berhasil dikendalikan meskipun terdapat kendala-kendala sosial budaya dalam pelaksanaannya. Skripsi ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode penelitian sejarah, salah satunya melalui penggunaan sumber-sumber primer (a.l. dokumen pemerintah, surat kabar sezaman, dll.) dan sumber sekunder (a.l. buku, jurnal, majalah, dll.).
ABSTRACTThis thesis discusses about the implementation of water supply and sanitation program in Indonesia during the New Order on promoting people‟s health status. In Indonesia, waterborne diseases (i.e. diarrhea or cholera) were the major causes of illness and death. Therefore, the New Order government launched a presidential instruction on providing access to water supply and sanitation (Inpres Samijaga) for Indonesia‟s poor in the Second Five-Year Development (Pelita II). Firstly, this thesis provides a brief explanation about people‟s sanitary habit and prior sanitation programs which had been conducted in Indonesia. Then, it explains the reason of the New Order government launched presidential instruction regulating Samijaga program. Afterward, this thesis describes the implementation of Samijaga program in Indonesia (focus on a particular region in Sumatra, Java, Bali, and East Timor) and its impact in controlling diarrhea disease in Indonesia. According to this thesis, it indisputably proves that through Samijaga program, percentage of households with access to water supply and sanitation was increased. Diarrhea disease was successfully controlled although facing some socio-cultural obstacles. This thesis is a qualitative study using historical research method, such as, the use of primary sources (e.g. government documents, newspapers, etc.) and secondary sources (e.g. books, journal articles, magazine articles, etc.).;This thesis discusses about the implementation of water supply and sanitation program in Indonesia during the New Order on promoting people‟s health status. In Indonesia, waterborne diseases (i.e. diarrhea or cholera) were the major causes of illness and death. Therefore, the New Order government launched a presidential instruction on providing access to water supply and sanitation (Inpres Samijaga) for Indonesia‟s poor in the Second Five-Year Development (Pelita II). Firstly, this thesis provides a brief explanation about people‟s sanitary habit and prior sanitation programs which had been conducted in Indonesia. Then, it explains the reason of the New Order government launched presidential instruction regulating Samijaga program. Afterward, this thesis describes the implementation of Samijaga program in Indonesia (focus on a particular region in Sumatra, Java, Bali, and East Timor) and its impact in controlling diarrhea disease in Indonesia. According to this thesis, it indisputably proves that through Samijaga program, percentage of households with access to water supply and sanitation was increased. Diarrhea disease was successfully controlled although facing some socio-cultural obstacles. This thesis is a qualitative study using historical research method, such as, the use of primary sources (e.g. government documents, newspapers, etc.) and secondary sources (e.g. books, journal articles, magazine articles, etc.)."
2016
S61778
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aldy Putra Pratomo
"Video game sebagai media hiburan telah berkembang pesat selama tiga dekade terakhir. Tren dalam penjualan video game belakangan ini adalah membuat para pemain tetap fokus dan tenggelam dalam bermain video game. Hal ini disebut sebagai imersivitas atau momen imersif. Tentunya tren ini membuat para pengembang video game fokus untuk membuat video game ciptaannya menjadi lebih memikat bagi pemain. Dengan motif ini, pengembang video game dapat menciptakan pengalaman di mana pemain mampu menampilkan dirinya dalam video game. Konsekeunsi dari tren ini adalah pemain, pengembang video game, dan jurnalis video game membuat istilah imersif hanya pada beberapa genre di video game dan term ini bisa mendiskreditkan video game yang tidak dalam kategori yang sama. Penulis memproposisikan bahwa semua video game mampu membuat pengalaman imersif dengan melihat bagaimana realitas di dunia video game diciptakan dan dalam relasi seperti apa manusia bisa tenggelam dalam dunia video game.
Video games as an entertainment medium have rapidly developed over the past three decades. Recent trends in video game sales focus on keeping players engaged and immersed in gameplay. This phenomenon is referred to as immersivity or immersive moments. Naturally, this trend has led game developers to prioritize making their games more captivating for players. With this motive, game developers can create experiences where players can project themselves into the game. The consequence of this trend is that players, game developers, and video game journalists tend to label only certain genres of video games as immersive, potentially discrediting games that do not fall into these categories. The author proposes that all video games have the potential to create immersive experiences by examining how the reality within video games is constructed and what relationship in which humans can become absorbed in the world of video games."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Rino Febrianno Boer
"Media sosial terus berkembang di Indonesia sejalan dengan peningkatan jumlah penggunanya yang terutama adalah remaja. Teknologi komunikasi dan sistem tanda yang ada di media sosial ternyata dapat mendorong pengguna untuk melakukan tindakan konsumsi. Karakter media sosial yang berbeda dengan media tradisional menghadirkan realitas konsumsi yang berbeda bagi remaja. Permasalahan yang akan dibahas adalah Bagaimana relasi antara media, tanda, dan makna di media sosial sehingga dapat mendorong konsumsi oleh remaja? Bagaimana berlakunya persuasive technology dibalik terjadinya konsumsi oleh remaja melalui media sosial? Mengapa media sosial dapat membuat remaja menjadi lebih konsumtif? Penggunaan konsep sistem tanda dari Jean Baudrillard dan teknologi persuasi dari BJ Fogg menjadi dasar kajian terhadap relasi antar individu di media sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian sosial-konstruktivis di dalam paradigma interpretif. Studi dokumen, wawancara mendalam serta observasi dilakukan terhadap informan yang terdiri dari para remaja pengguna media sosial di Jakarta. Relasi antara teknologi yang mempersuasi dan sistem tanda di media sosial menghadirkan proses konsumsi yang berbeda dengan kondisi sebelum media sosial ada seperti pada saat ini. Sebagai aplikasinya di Indonesia, penelitian ini menawarkan konsep baru yang disebut social persuasive technology dengan melihat interaksi aktif sebagai komponen utama didalamnya yang sekaligus memperlihakan perubahan dari proses yang mekanik-deterministik menjadi reflektif di dalam diri remaja.
Nowadays, utilization of social media continues to grow in Indonesia in line with the increased number of users who are mainly adolescents. Communications technologies and sign system on social media could encourage users to make consumption. Different characteristic between social media and traditional media could represent a difference of consumption of reality for adolescents. Issues to be discussed is How is the relationship between media, signs, and meanings in social media so that these things can encourage a consumption by adolescent? How is a role of persuasive technology behind consumption taken by adolescent through social media? Why social media could make adolescent become more consumptive? The main concepts that will be used here are Sign Systems by Jean Baudrillard and Persuasive Technology by BJ Fogg. It could be used as basis for analysis of relationship between individual through social media. This study used a qualitative approach with research methods is social-constructivist which is under an interpretive paradigm. Study of documents, in-depth interviews, and observations will conduct on informants those are users of social media in Jakarta. The relationship between technology and sign systems to persuade in social media presents a difference consumption processes with the condition before social media has not been recognized as now. As an application in Indonesia, this study offers a new concept called Social Persuasive Technology in which an Active Interaction as a major component therein and make a mechanic-deterministic process could change into a reflective."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
D1386
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Rismawati
"Tulisan ini mengkaji tentang mitos dan realitas yang tergambar dalam film pendek Lamun Sumelang karya Ludy Oji Prastama tahun 2019. Film ini telah mendapat beberapa penghargaan dari Piala Maya 2019. Mitos dan realitas sosial yang digambarkan dalam film ini berlatar belakang masyarakat Gunung Kidul yang masih percaya kepada mitos antara lain pulung gantung, memberi tumbal manusia, dan arwah orang yang bunuh diri akan gentayangan, namun dilandasi dengan suatu argumentasi bahwa kepercayaan terhadap mitos bukan semata-mata dikarenakan masyarakat Gunung Kidul masih percaya terhadap mitos-mitos itu, melainkan dikarenakan kondisi sosial ekonomi yang memprihatinkan hingga situasi kesehatan menjadi terdampak karena ketidakmampuan finansial. Jadi, permasalahan yang perlu dikaji adalah bagaimana representasi mitos dan realitas sosial masyarakat Gunung Kidul yang terkandung dalam film pendek Lamun Sumelang. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan refleksi pada masyarakat tentang mitos dan realitas sosial masyarakat Gunung Kidul. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra dari Sapardi Djoko Damono dan pendekatan representasi Stuart Hall untuk menganalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga mitos, yaitu dan dua realitas sosial, yaitu kesehatan dan ekonomi yang terdapat dalam film pendek Lamun Sumelang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dinyatakan bahwa kepercayaan mistis yang digambarkan dalam film ini sangat berkaitan erat dengan kondisi dan situasi persoalan masyarakatnya.
This paper study about myths and realities reflected in the Lamun Sumelang short movie created by Ludy Oji Prastama in 2019. This movie has received several awards from Piala Maya 2019. The myths and social realities reflected in this movie are set in the background of the Gunung Kidul people who still believe in myths, including pulung gantung, giving human sacrifices, and the spirits of people who commit suicide will be overwhelmed, however, it is based on an argument that belief in myths is not solely because the people of Gunung Kidul still believe in these myths, but because of poor socioeconomic conditions until the health situation becomes affected due to financial incompetence. Thus, the problem that needs to be studied is how the representation of the myths and social realities of the Gunung Kidul community contained in the short movie Lamun Sumelang. This study aims to provide insight and reflection on the community about the myths and social realities of the Gunung Kidul community. This research is a qualitative research using the literary sociology approach from Sapardi Djoko Damono and the Stuart Hall representation approach to analyze. The results showed that there are three myths, namely and two social realities, namely health and economics contained in the short film Lamun Sumelang. Based on the results of this research, it can be stated that the mystical beliefs depicted in this film are closely related to the conditions and situation of the problems of the community."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Elvi Suryani
"
ABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk memberikan pemahaman terkait konstruksi pengetahuan dan stereotip tentang magang di Jepang, realitas dan pengalaman yang signifikan, serta strategi individu maupun kolektif dalam menghadapi permasalahan dan perbedaan realitas. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode penelitian Antropologi, yaitu melakukan observasi partisipan dan wawancara mendalam dengan trainee asal Indonesia yang bekerja di pabrik material baterai Kichinan, Kitakyushu. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan trainee mengenai Jepang dan magang di Jepang dikonstruksi oleh berbagai pihak yang memanipulasi pengetahuan untuk kepentingan masing-masing, sehingga pengetahuan yang telah dikonstruksi kurang relevan dengan realitas trainee. Selama menghadapi realitas hidup dan magang di Jepang, trainee terus melakukan proses belajar, mengubah dan memperbarui pengetahuannya, hingga pengetahuan tersebut dapat dijadikan acuan dalam menentukan strategi. Para trainee menggunakan strategi kolektif berupa solidaritas berdasarkan hubungan senior-junior. Di samping itu, masing-masing mereka memiliki strategi individu untuk mengatasi berbagai permasalahan selama hidup dan magang di Jepang.
ABSTRACTThis research was conducted to complement another research about Indonesian trainees, providing comprehensive and deep understanding of the construction of knowledge and stereotypes of internship in Japan, reality and significant experiences, and strategies by both individuals and collective in dealing with problems and differences of reality. This research used qualitative approach by Anthropological research methods, which is doing participant observation and indeepth interviews with Indonesian trainees who work in the Kichinan battery material factory, Kitakyushu. The results showed that knowledge of trainees about Japan and internship in Japan were constructed by various parties who manipulated knowledge for their own interests, so the knowledge which was constructed is not relevant to the trainees. While confronting the realities of life and internship in Japan, trainees continued the process of learning, changing and reforming of their knowledge, so that knowledge can be used to determining proper strategies. The trainees used a collective strategy consisting of solidarity based on senior-junior relations. In addition, each of them has an individual strategy to resolve various problems during life and internships in Japan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Drajat Supangat
"
ABSTRAK Kejahatan dan penegakan hukum merupakan tema menarik yang selalu hadir dimedia. Belakangan ini juga terdapat hubungan antara penegak hukum dan media massa. Hubungan tersebut menghasilkan sebuah program dengan nama reality show 86. Menggunakan gabungan pemikiran yang berkaitan dengan konstruksi media, penelitian ini menganalisa konstruksi yang dilakukan media terhadap realitaskejahatan dan penegakan hukum. Metode yang digunakan adalah analisis isi naratif terhadap sepuluh episode reality show 86. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah bentuk-bentuk konstruksi realitas kejahatan dan penegakan hukum yang ada di media massa. Kemudian dari semua bentuk konstruksi yang ada, dijabarkan kemungkinan-kemungkinan mistifikasi yang terjadi di masyarakat.
ABSTRACT Crime and law enforcement is an interesting theme that is always present in the
media. Lately, there is also a relationship between law enforcement and the media. The relationship produce a program with the name of reality show 86. Using a combination of thought related to the construction of the media, this study analyzes the media construction to the reality of crime and law enforcement. The method used is a narrative content analysis to ten episodes of reality show 86. The results of thisstudy are forms of construction of reality of crime and law enforcement in the massmedia. Then from all forms of existing constructions, described the possibilities ofmystification that occur in society."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S57745
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ruvira Arindita
"Tesis ini membahas bagaimana konstruksi sosial mengenai konsep ibu ideal terbentuk dalam diri para ibu serta bagaimana peran agen sosialisasi dalam membentuk konstruksi tersebut. Paradigma penelitian ini adalah konstruktivisme dan menggunakan teori Konstruksi Realitas Sosial dari Berger dan Luckman untuk menjelaskan fenomena yang terjadi. Melalui wawancara mendalam dan observasi, peneliti menemukan bahwa terdapat tiga peran dan tanggungjawab ibu yang paling sering diperdebatkan oleh para ibu, yaitu: keterlibatan ibu dalam pengasuhan anak sehari-hari, kesehatan (pemberian ASI dan makanan alami) serta pendidikan anak. Pergeseran peran gender di tengah masyarakat melatarbelakangi konstruksi realitas ibu ideal saat ini.
This thesis discusses how the concept of ideal mother is being socially constructed within mothers and the socialization agents play role in shaping that construction. The paradigm of this research is constructivism and the theory used to elaborate the phenomenon is the Social Construction of Reality by Berger and Luckman. Through the in-depth interview and observation, researcher encounter the three mothers basic roles and responsibility toward their children that moslty argued about, namely their involvemet in children?s daily care, health and education. The gender roles? shift in the society is the background of the reality construction of ideal mother nowadays."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Putu Monik Arindasari
"Magis direfleksikan ke dalam berbagai definisi melalui beragam pendekatan sehingga menghasilkan beragam pandangan. Magis kerap dikaitkan dengan hal-hal kabur yang tidak mampu dijelaskan. Magis bahkan dianggap hanya sebagai suatu bayangan dari realitas yang ada. Singkatnya, pembahasan magis terpinggirkan. Pada tulisan ini penulis bertujuan untuk mengangkat kembali magis ke dalam tataran realitas, memberikan magis suatu posisi. Dalam tulisan ini, penulis menggunakan pandangan Federico Campagna dalam menjawab persoalan ini. Campagna berusaha menempatkan magis ke dalam realitas, melakukan rekonstruksi atas realitas yang telah terbentuk. Campagna menempatkan realitas magis sebagai alternatif dari realitas teknik yang mulai rapuh dan penuh akan kebrutalan di dalamnya. Melalui jantung utama realitas magis, yaitu aspek ineffable, Campagna mengeksplorasi lebih jauh mengenai magis sebagai realitas alternatif. Aspek ineffable dieksplorasi Campagna melalui pemikiran Chandogya Upanisad, Monisme Absolut dalam Advaita Vedanta, dan pemikiran Ibnu Arabi. Tulisan ini juga memberikan kritik kepada pemahaman Campagna yang keliru mengenai konsep monisme absolut dan Advaita Vedanta. Realitas magis juga digunakan untuk melihat dua fenomena ritual masyarakat adat di Bali, yaitu ritual Tari Sang Hyang Dedari serta tradisi Ngurek. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode studi pustaka, analisis deskriptif, dan analisis kritis. Melalui ketiga metode ini, penulis membangun kerangka pemahaman mengenai realita magis yang berupaya dikonstruksikan Campagna, mengkritisi pemahaman Campagna mengenai Monisme Absolut dalam Advaita Vedanta, serta menganalisis ritual Tari Sang Hyang Dedari dan Tradisi Ngurek di Bali.
The magic is reflected into various definitions through various approaches resulting in varied views. Magical is often associated with vague things that are not able to be explained. Magical is even regarded only as a shadow of the reality that exists. In short, magical discussions are being missed. On this writing the author seeks to lift back the magical into the landscape of reality, giving it a magical position. In this paper, the author uses the view of Federico Campagna in answering this issue. Campagna tries to put magical into reality, reconstruction over the reality that has formed. Campagna puts the magical reality as an alternative to the reality of techniques that are beginning to be fragile and full of brutality in them. Through the main heart of magical reality, the ineffable aspect, Campagna explores more about magical as an alternate reality. This paper also gives criticism to the erroneous understanding of Campagna regarding the concept of absolute monism and Advaita Vedanta. Magical reality is also used to see two phenomena of indigenous rituals in Bali, namely Sang Hyang Dedari dance and Ngurek tradition."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ali Zulfikar
"Mengangkat topik kelangkaan di mana realitas dianggap sebagai hal yang langka karena kemajuan teknologi dan kemudahan memperoleh informasi dan kebutuhan konsumsi manusia. Menyebabkan gaya hidup konsumerisme berlebih sehingga menghilangkan esensi dari konsumsi itu sendiri. Tugas akhir ini berusaha menggambarkan ulang realitas konsumerisme yang baru, sehingga menciptakan realita peralihan dari kebiasaan konsumerisme pada umumnya. Cerita arsitektur yang disusun dalam ruang kota mencoba mengusulkan potensi lain dari mekanisme mengonsumsi dengan mengedepankan manusia sebagai pejalan kaki. Sehingga manusia dapat menjelajah bebas dalam ruang gabungan virtual dan realitas fisik.
In the topic of scarcity where reality is considered as rarity because of technological advances and the ease of gaining information and human consumption needs. Causing an excessive consumerism lifestyle thereby eliminating the essence of consumption itself. This final project seeks to redefine the new reality of consumerism, whereas creating analternate reality from the habits of consumerism in commonly occur. Architectural stories compiled in urban space try to propose other potential from the mechanism of consumption. Human as the main actor performing as pedestrian, roaming inside the hybridation of virtual and physical reality."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library