Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177572 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marcellino Ryan Rinaldi
"Tamoxifen adalah prodrug yang akan menjalani metabolisme oleh enzim CYP2D6 untuk menjadi metabolit yang lebih aktif, termasuk endoxifen, N-desmetiltamoxifen, dan 4-hydroxitamoksifen. Oleh karena itu, efektivitas terapi ditentukan oleh metabolitnya. Volumetric Absorptive Microsampling adalah salah satu metode biosampling yang nyaman bagi pasien dan mampu menganalisis konsentrasi metabolit dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode analisis yang optimal dan tervalidasi untuk tamoxifen dan metabolitnya dalam Volumetric Absorptive Microsampling menggunakan Liquid Chromatography - Tandem Mass Spectrometry. Preparasi sampel dilakukan dengan metode ekstraksi pelarut dan ekstraksi berbantuan sonication menggunakan pelarut ekstraksi. Pemisahan dilakukan dengan kromatografi fase terbalik menggunakan kolom Acquity UPLC BEH C18 (2,1 x 100 mm; 1,7 m), dengan laju aliran 0,2 mL/menit, dan gradien fase gerak dari asam format 0,1% dan asam format 0,1 % dalam asetonitril selama 5 menit. Analisis kuantitatif analit dilakukan dengan menggunakan spektrometri massa triple quadrupole dengan mode ion positif electrospray ionization (ESI). Nilai pemantauan reaksi berganda (MRM) ditetapkan pada m/z 358,22> 58,09 untuk N-desmethyltamoxifen, m/z 372,2> 72,27 untuk tamoxifen, m/z 388,29> 72,19 untuk 4-hydroxitamoxifen, m/z 374,29 > 58,2 untuk endoksifen, dan m/z 260,2> 116,2 untuk propranolol hidroklorida. Nilai batas kuantifikasi yang lebih rendah (LLOQ) adalah 2,50 ng/mL untuk tamoxifen, 2,50 ng/mL untuk endoxifen, 3,00 ng/mL untuk 4-hydroxitamoxifen, dan 2,00 ng/mL untuk N-desmethyltamoxifen. Metode ini terbukti valid, sensitif, dan selektif untuk analisis tamoxifen dan metabolitnya.

Tamoxifen is a prodrug that will undergo metabolism by the CYP2D6 enzyme to become a more active metabolite, including endoxifen, N-desmetiltamoxifen, and 4-hydroxitamoksifen. Therefore, the effectiveness of therapy is determined by its metabolites. Volumetric Absorptive Microsampling is a biosampling method that is convenient for patients and able to analyze the concentration of metabolites in the blood. This study aims to obtain an optimal and validated analysis method for tamoxifen and its metabolites in Volumetric Absorptive Microsampling using Liquid Chromatography - Tandem Mass Spectrometry. Sample preparation was carried out using solvent extraction and sonication-assisted extraction using solvent extraction. Separation was performed by reverse phase chromatography using the Acquity UPLC BEH C18 column (2.1 x 100 mm; 1.7 μm), with a flow rate of 0.2 mL/min, and a mobile phase gradient of 0.1% formic acid and acid 0.1% format in acetonitrile for 5 minutes. Quantitative analytic analysis was performed using triple quadrupole mass spectrometry with positive ion mode electrospray ionization (ESI). The monitoring value for multiple reactions (MRM) was set at m/z 358.22> 58.09 for N-desmethyltamoxifen, m/z 372.2> 72.27 for tamoxifen, m/z 388.29> 72.19 for 4- hydroxitamoxifen, m/z 374.29> 58.2 for endoxifene, and m/z 260.2> 116.2 for propranolol hydrochloride. The lower limit of quantification (LLOQ) is 2.50 ng/mL for tamoxifen, 2.50 ng/mL for endoxifen, 3.00 ng/mL for 4-hydroxitamoxifen, and 2.00 ng/mL for N-desmethyltamoxifen . This method is proven valid, sensitive, and selective for the analysis of tamoxifen and its metabolites."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christoffel William Putra Untu
"Tamoxifen adalah modulator reseptor kanker estrogen selektif (SERM) kanker payudara obat yang berikatan dengan reseptor estrogen (ER). Tamoxifen dimetabolisme oleh enzim CYP2D6 menjadi metabolit yang lebih aktif, termasuk N-desmethyltamoxifen, 4-hydroxitamoxifen, dan
4-hydroxy-N-desmethyltamoxifen (endoxifen). Sejauh ini metode analitik dapat dilakukan menggunakan metode bioanalisis menggunakan sampel plasma dan sampel darah lengkap menggunakan metode biosampling tusuk jari. Biosampling tusuk jari dapat dilakukan dengan Darah Kering Spot (DBS) dan Volumetric Absorbtive Microsamplings (VAMS). Penelitian ini bertujuan untuk
membandingkan parameter rasio area puncak, pemulihan, selektivitas, efek matriks, dan stabilitas pada analisis tamoxifen dan metabolitnya antara DBS Perkin Elmer 226 dan VAMS Neoteryx MITRA®. Persiapan sampel dilakukan dengan ekstraksi pelarut metode dan ekstraksi berbantuan sonication menggunakan metanol sebagai pelarut ekstraksi. Pemisahan dilakukan dengan kromatografi fase terbalik menggunakan Acquity UPLCBEH C18 kolom (2,1 x 100 mm; 1,7 μm), dengan laju aliran 0,2 mL / menit, dan di bawah gradien fase gerak asam format 0,1% dan asam format 0,1% dalam asetonitril untuk 5 menit. Analisis kuantitatif analit dilakukan menggunakan massa triple quadrupole spektrometri dengan ionisasi electrospray (ESI) dalam mode ion positif. Kelipatan pemantauan reaksi (MRM) ditetapkan pada m / z 372.2> 72.27 untuk tamoxifen, 388.29> 72.19 untuk 4 hydroxitamoxifen, 374.29> 58.2 untuk endoxifen dan m / z 260.2> 116.2 untuk propranolol hidroklorida sebagai standar internal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan dalam nilai rasio area puncak (p <0,05), pemulihan (p <0,05), dan efek matriks (p <0,05). Secara keseluruhan, hasil analisis menggunakan VAMS biosampling Neoteryx MITRA® memberikan hasil yang lebih baik daripada DBS Perkin Elmer 226.

Tamoxifen is a selective estrogen cancer receptor modulator (SERM) breast cancer drug that binds to the estrogen receptor (ER). Tamoxifen is metabolized by the CYP2D6 enzyme into more active metabolites, including N-desmethyltamoxifen, 4-hydroxitamoxifen, and
4-hydroxy-N-desmethyltamoxifen (endoxifen). So far the analytical method can be carried out using the bioanalysis method using plasma samples and using complete blood samples fingerprint biosampling method. Finger puncture biosampling can be done with Dry Blood Spot (DBS) and Volumetric Absorbtive Microsamplings (VAMS). This research tries to compared the parameters of peak area ratio, recovery, selectivity, matrix effects, and risk in the analysis of tamoxifen and its metabolites between DBS Perkin Elmer 226 and Neoteryx MITRA® VAMS. Sample preparation was carried out by solvent extraction method and sonication-assisted extraction using methanol as extraction solvent. Separation was carried out by reverse phase chromatography using Acquity UPLCBEH C18 columns (2.1 x 100 mm; 1.7 μm), with a flow rate of 0.2 mL / min, and under the mobile phase a 0.1% acid formic phase and form 0.1% acid in acetonitrile for 5
minute. Quantitative analytic analysis was performed using triple quadrupole triple spectrometry with electrospray ionization (ESI) in positive ion mode. Multiples regulating reaction (MRM) are set at m / z 372.2> 72.27 for tamoxifen, 388.29> 72.19 for 4 hydroxitamoxifen, 374.29> 58.2 for endoxifen and m / z 260.2> 116.2 for propranolol hydrochloride as an internal standard. The results showed a significant difference in the values ​​of the peak area ratio (p <0.05), recovery (p <0.05), and the effect of the matrix (p <0.05). Overall, the results of the analysis using Neameryx MITRA® VAMS biosampling gave better results than DBS Perkin Elmer 226.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Juanita
"Doksorubisin merupakan antibiotika golongan antrasiklin berspektrum luas terhadap aktivitas antineoplastik. Doksorubisin dapat menimbulkan efek kardiotoksik akibat pembentukan doksorubisinol selaku metabolit utamanya. Salah satu metode biosampling terbaru yaitu Volumetric Absorptive microsampling memiliki berbagai kelebihan yaitu pengambilan darah secara finger prick, tidak dipengaruhi oleh hematokrit, dan dapat disimpan dalam suhu ruang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi analisis dan metode preparasi sampel yang optimum dan tervalidasi dengan daunorubisin sebagai baku dalam. Analisis kuantifikasi analit menggunakan spektrometri massa dengan tipe penganalisis massa yaitu triple quadrupole dengan electrospray ionization (ESI) tipe positif. Pemisahan dilakukan dengan kolom Acquity® UPLC BEH C 18(2,1 x 100 mm; 1,7 μm), dengan laju alir 0,2 mL/menit, dan elusi gradien menggunakan asam format 0,1% dan asam format 0,1% dalam asetonitril selama 7 menit. Nilai multiple reaction monitoring (MRM) diatur pada m/z 544,22>396,9 untuk doksorubisin; m/z 546,22>398,9 untuk doksorubisinol; dan m/z 528,5>362,95 untuk daunorubisin. Preparasi sampel menggunakan pengendapan protein dengan metanol sebagai larutan pengekstraksi, waktu pengeringan tip VAMS selama 2 jam, dan waktu sonikasi yaitu 30 menit. Nilai LLOQ yang diperoleh adalah 8 ng/mL untuk doksorubisin dan 3 ng/mL untuk doksorubisinol dengan linearitas 0,9904 untuk doksorubisin dan 0,9902 untuk doksorubisinol. Metode ini telah berhasil memenuhi persyaratan validasi berdasarkan FDA 2018.

Doxorubicin is a broad-spectrum anthracycline antibiotic against the antineoplastic activity. Doxorubicin can cause cardiotoxic effects due to the formation of doxorubicinol as its main metabolite. One of the latest bio sampling methods, Volumetric Absorptive microsampling, has various advantages, which are blood sampling by finger-prick, not influenced by hematocrit, and can be stored at room temperature. This study aims to obtain optimum analysis conditions and sample preparation methods and validated with daunorubicin as an internal standard. Analytical quantification analysis using mass spectrometry with a mass analyzer type is a triple quadrupole with a positive type of electrospray ionization (ESI). The separation was carried out with the Acquity® UPLC BEH C18 column (2.1 x 100 mm; 1.7 μm), with a flow rate of 0.2 mL/min, and gradient elution using 0.1% formic acid in water and 0.1% formic acid in acetonitrile for 7 minutes. Multiple reaction monitoring (MRM) values were set at m/z 544.22>396.9 for doxorubicin; m/z 546.22>398.9 for doxorubicinol; and m/z 528.5>362.95 for daunorubicin. Sample preparation used protein precipitation with methanol as the extracting solution, the drying time of the VAMS was 2 hours, and the sonication time was 30 minutes. LLOQ values obtained were 8 ng / mL for doxorubicin and 3 ng / mL for doxorubicinol with linearity of 0.9904 for doxorubicin and 0.9902 for doxorubicinol. This method has successfully met the validation requirements based on FDA 2018."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Utami
"Rifampisin merupakan antibiotik yang biasa dikonsumsi bersamaan dengan isoniazid dalam bentuk kombinasi dosis tetap yang digunakan sebagai regimen terapi dalam pengobatan tuberkulosis. Resistensi bakteri dapat terjadi apabila kadar rifampisin berada di bawah rentang terapi, yaitu 8 – 24 μg/mL setelah pemberian dosis oral 600 mg. Oleh karena itu perlu dilakukan pemantauan kadar obat untuk mencapai keberhasilan terapi. Beberapa metode analisis rifampisin menggunakan plasma dan Dried Blood Spot telah dikembangkan dan divalidasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode analisis rifampisin yang tervalidasi dalam Volumetric Absorptive Microsampling (VAMS) menggunakan kromatografi cair kinerja ultra tinggi – tandem spektrometri massa. Penelitian ini menggunakan VAMS karena tekniknya yang sederhana dan lebih nyaman, volume pengambilan yang lebih sedikit, serta tidak adanya efek hematokrit. Metode preparasi sampel dilakukan dengan cara pengendapan protein menggunakan metanol-asetonitril 1:2 sebanyak 500 μL dan dianalisis menggunakan kromatografi cair kinerja ultra tinggi dengan detektor spektrometri massa dengan mode electrospray ionization positif dan multiple reaction monitoring pada m/z 823,48 > 791,76 untuk rifampisin, dan m/z 370,35 > 288,28 untuk silostazol sebagai baku dalam. Kondisi analisis optimum diperoleh menggunakan kolom Acquity® UPLC BEH C18 (2,1 x 100 mm; 1,7 μm); laju alir 0,10 mL/menit; fase gerak asam format 0,1% dan metanol (20:80), suhu kolom 40°C, dengan volume injeksi 10 μL. Nilai LLOQ yang didapatkan adalah 0,4 μg/mL untuk rifampisin dengan rentang kurva kalibrasi 0,4 – 30 μg/mL. Metode analisis telah tervalidasi sesuai dengan kriteria persyaratan yang ditetapkan oleh US Food and Drug Administration (2018) dan European Medicines Agency (2011).

Rifampicin is an antibiotic that is usually taken together with isoniazid in the form of a fixed-dose combination that is used as a therapeutic regimen in the treatment of tuberculosis. Bacterial resistance can occur if the levels of rifampicin and isoniazid are below the therapeutic range, which is 8 – 24 μg/mL after oral administration of 600 mg dose. Therefore, it is necessary to monitor drug levels to achieve therapeutic goals. There are several analytical methods of rifampicin using plasma and Dried Blood Spot have been developed and validated. This research aims to develop a validated analysis method of rifampicin in Volumetric Absorptive Microsampling (VAMS) using UHPLC- MS/MS. This research used VAMS because the technique is simpler and more convenient, requires small volume of samples, and not affected the hematocrit effect. The sample preparation in VAMS extracted using protein precipitation method using 500 μL of methanol – acetonitrile 1:2 and analyzed using liquid chromatography with mass spectrometry detector and positive electrospray ionization and multiple reaction monitoring with m/z 823,48 > 791,76 for rifampicin, and m/z 370,35 > 288,28 for cilostazol. Optimum analytical conditions were obtained using the Acquity® UPLC BEH C18 column (2.1 x 100 mm; 1.7 m); flow rate 0.10 mL/min; mobile phase 0.1% formic acid and methanol (20:80), column temperature 40°C, and injection volume of 10 μL. The LLOQ value obtained was 0,4 μg/mL for rifampicin with a calibration curve range of 0,4 – 30 μg/mL. The analytical method has been validated in accordance with the requirements criteria set by the US Food and Drug Administration (2018) and the European Medicines Agency (2011)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila
"Ivermectin merupakan obat antihelmintik berspektrum luas yang digunakan untuk mengendalikan penyakit onchocerciasis dari parasit nematoda. Sebagai obat cacing, ivermectin didisain untuk memiliki kadar yang tinggi di saluran cerna, sehingga yang masuk sistemik tergolong rendah. Oleh karena kadar ivermectin yang sangat kecil, dibutuhkan metode yang sensitif dan selektif untuk analisis ivermectin dalam darah. Beberapa metode telah dikembangkan menggunakan plasma dan Dried Blood Spot, namun masih terdapat kekurangan karena terdapat efek hematokrit. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode analisis ivermectin yang tervalidasi dengan baku dalam doramectin menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Ultra Tinggi – tandem Spektrometri Massa (KCKUT-SM/SM). Deteksi menggunakan spektrometri massa triple quadrupole dengan mode electrospray ionization (ESI) positif. Matriks biologis yang digunakan yaitu darah utuh dalam Volumetric Absorptive Microsampling (VAMS), kemudian dipreparasi menggunakan metode pengendapan protein dengan campuran asetonitril dan metanol (1:1). VAMS dipilih karena tidak terdapat efek hematokrit, dibutuhkan volume sampel yang sedikit dan akurat, serta pengambilannya lebih efisien. Kondisi analisis optimum diperoleh menggunakan kolom Acquity® UPLC BEH C18 (2,1 x 100 mm; 1,7 m); fase gerak amonium format 5 mM pH 3 dan asetonitril (10:90); laju alir 0,2 mL/menit; mode elusi isokratik selama 5 menit dengan suhu kolom 50˚C; deteksi menggunakan Multiple Reaction Monitoring (MRM) pada nilai m/z 892,41 > 569,5 untuk ivermectin dan 916,41 > 331,35 untuk doramectin. Metode analisis telah tervalidasi seluruhnya mengikuti pedoman dari US Food and Drug Administration tahun 2018. Nilai LLOQ 1 ng/mL dengan rentang konsentrasi linear pada 1 - 150 ng/mL

Ivermectin is a broad-spectrum anthelmintic used to control onchocerciasis from nematode parasites. As an anthelmintic, ivermectin is designed to have high levels in the gastrointestinal tract, so that the systemic intake is relatively low. Due to the very small concentration of ivermectin, a sensitive and selective method is needed for the analysis of ivermectin in blood. Several methods have been developed using plasma and Dried Blood Spots, but there are still shortcomings due to hematocrit effects. Therefore, this study was conducted to develop a validated ivermectin analysis method with doramectin as the internal standard in using Ultra High Performance Liquid Chromatography-Tandem Mass Spectrometry. The analysis was performed using a triple quadrupole mass spectrometry with positive electrospray ionization (ESI) mode. The biological matrix used whole blood in Volumetric Absorptive Microsampling (VAMS) and extracted using the protein precipitation method with mixture of acetonitrile and methanol (1:1). VAMS has some advantages such as not affected by hematocrit, requires small and fixed volume of sample, also more efficient sampling process. The optimum conditions were obtained using the Acquity® UPLC BEH C18 column (2.1 x 100 mm; 1,7 m); flow rate was 0,2 mL/min; mobile phase was ammonium formate 5 mM pH 3 and acetonitrile (10:90); isocratic elusion for 5 minutes; Multiple Reaction Monitoring (MRM) detection with m/z values were 892.41 > 569.5 for ivermectin and 916,41 > 331,35 for doramectin. The method has been fully validated following the guidelines from US FDA (2018). LLOQ value was 1 ng/mL with a linear concentration range of 1 – 150 ng/mL."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shania Rizki Ivany
"Amlodipin besilat, penghambat kanal kalsium golongan dihidropiridin, dan valsartan, penghambat reseptor angiotensin II merupakan obat antihipertensi. Kombinasi dosis tetap amlodipin dan valsartan dapat menurunkan tekanan darah lebih efektif dibandingkan dengan monoterapi. Amlodipin besilat dan valsartan memiliki konsentrasi yang kecil dalam darah sehingga perlu dikembangkan metode analisis yang selektif dan sensitif. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode yang optimum dan tervalidasi untuk menganalisis amlodipin besilat dan valsartan dalam plasma menggunakan kromatografi cair kinerja ultra tinggi-tandem spektrometri massa (KCKUT-SM/SM). Deteksi massa dilakukan dengan Waters Xevo TQD tipe Electriospray Ionization (ESI) positif pada mode Multiple Reaction Monitoring. Pemisahan sampel menggunakan ekstraksi cair-cair dengan amonium asetat dan etil asetat pengocokan dengan vorteks selama 2 menit pemutaran dengan sentrifugasi 4000 rpm selama 10 menit evaporasi dengan gas nitrogen suhu 50oC selama 10 menit serta direkonstitusi dengan 100 μL fase gerak. Amlodipin besilat, valsartan dan irbesartan dideteksi pada nilai m/z berturut-turut: 409,16 > 238,06; 436,22 > 291,15; dan 429,22 > 207,1. Kondisi analisis optimal diperoleh menggunakan kolom Waters AcquityTM UPLC C18 1,7 μm (2,1 x 100 mm); suhu kolom 45oC; fase gerak gradien berupa campuran asam format 0,1% dan asetonitril dengan laju alir 0,2 mL/menit; waktu analisis 6 menit dan menggunakan irbesartan sebagai baku dalam. Metode ini memenuhi persyaratan validasi berdasarkan Bioanalytical Method Validation GuidanceFDA 2018. Metode ini linier dengan rentang konsentrasi 0,20-10,00 ng/mL dengan nilai r ≥ 0,997357 untuk amlodipin dan 5,00-6000,00 ng/mL dengan nilai r ≥ 0,998476 untuk valsartan.

Amlodipinebesylate, a dihydropyridine calcium channel blocker, and valsartan, an angiotensin II receptor blocker, are antihypertensive agents. Fixed dose combination of amlodipine and valsartan can reduce blood pressure (BP) effectively than amlodipine or valsartan monotherapy. Amlodipine and valsartan have a small concentration in blood, so a highly selective and sensitive method is required. This research is aimed to obtain the optimum and validated method to analize amlodipine besylate and valsartan in plasma using ultra performance liquid chromatography tandem mass spectrometry (UPLC-MS/MS). Mass detection was performed by Waters Xevo TQD with Electrospray Ionization source at positive ion mode in the Multiple Reaction Monitoring mode. Sample preparation was carried out by liquid-liquid extraction with ammonium acetate and ethyl acetate mixed with vortex for 2 minutes centrifugated at 4000 rpm for 10 minutes evaporated with nitrogen gas at 50oC for 10 minutes and reconstituted with 100 μL of mobile phase. Amlodipine besylate, valsartan, and irbesartan were detected at m/z409,16 > 238,06; 436,22 > 291,15; and 429,22 > 207,1; respectively. The optimal analysis condition was obtained using Waters AcquityTMUPLC C181,7 μm (2,1 x 100 mm) the column temperature 45oC eluted under under a gradient of mobile phase of 0,1% formic acid in water and acetonitrile at a flow rate 0,2 mL/min within 6 minutes and irbesartan as an internal standard. This method fulfill the acceptance criteria of validation based on Bioanalytical Method Validation Guidance by Food and Drug Administration in 2018. This method was linear at 0,20-10,00 ng/mL with r ≥ 0,997357 for amlodipine and 5,00-6000,00 ng/mL r ≥ 0,998476 for valsartan."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Shabrina
"Tamoksifen merupakan salah satu antiestrogen golongan Selective Estrogen Receptor Modulator yang telah dijadikan standar utama dalam mengobati kanker payudara ER+. Tamoksifen akan mengalami metabolisme membentuk tiga metabolit aktif, diantaranya: N-desmetiltamoksifen, 4-hidroksitamoksifen, dan endoksifen, metabolit yang memberikan efek terapi. Konsentrasi endoksifen > 3,3 ng/mL pada sampel darah kering memiliki tingkat kekambuhan 30% lebih rendah. Dalam analisis kadar tamoksifen dan metabolitnya, pengambilan sampel darah dapat dilakukan melalui fingerprick dengan teknik biosampling Volumetric Absorptive Microsampling (VAMS). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar tamoksifen dan metabolit aktifnya pada 35 pasien kanker payudara dalam sampel VAMS untuk memantau kadarnya dalam darah dengan mengaplikasikan suatu metode analisis senyawa. Metode ultrasound-assisted liquid extraction digunakan untuk preparasi sampel VAMS dan dianalisis menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Ultra Tinggi-Spektrometri Massa (KCKUT-SM/SM) dengan baku dalam propranolol. Metode analisis yang digunakan untuk penelitian ini telah divalidasi parsial dan telah memenuhi persyaratan serta linear pada rentang konsentrasi 2,5 – 200 ng/mL untuk tamoksifen; 2,5 – 40 ng/mL untuk endoksifen; 3 – 30 ng/mL untuk 4-hidroksitamoksifen; dan 2 – 600 ng/mL untuk N-desmetiltamoksifen. Hasil yang diperoleh dari 35 sampel VAMS ialah rentang kadar tamoksifen terukur 16,16 ng/mL hingga 160,82 ng/mL, kadar endoksifen 3,37 ng/mL hingga 28,09 ng/mL, kadar 4-hidroksitamoksifen 1,55 ng/mL hingga 24,08 ng/mL, dan kadar N-desmetiltamoksifen 206,01 ng/mL hingga 590,79 ng/mL. Semua sampel VAMS pasien yang dianalisis memiliki kadar endoksifen di atas 3,3 ng/mL melebihi ambang batas.

Tamoxifen is one of the antiestrogens of the Selective Estrogen Receptor Modulator class that has become the main standard in treating ER+ breast cancer. Tamoxifen is metabolized into three active metabolites, including: N-desmethyltamoxifen, 4-hydroxytamoxifen, and endoxifen, metabolites that provide therapeutic effects. Endoxifen concentrations above 3.3 ng / mL in dried blood spot have a 30% lower recurrence rate. In the analysis of tamoxifen levels and their metabolites, blood sampling can be done with biosampling technique, Volumetric Absorptive Microsampling (VAMS). This study aims to analyze the levels of tamoxifen, endoxifen, 4-hydroxytamoxifen, and N-desmethyltamoxifen in 35 breast cancer patients in VAMS samples to monitor their levels in the blood by applying a compound analysis method. Ultrasound-assisted liquid extraction method was used to extract VAMS samples and analyzed using UPLC-MS/MS with propranolol as internal standard. The analytical method used for this research has been partially validated and has met the requirements as well and linear with the linearity range of 2.5 – 200 ng/mL for tamoxifen; 2.5 – 40 ng/mL for endoxifen; 3 – 30 ng/mL for 4-hydroxytamoxifen; and 2 – 600 ng/mL for N-desmethyltamoxifen. The result on 35 VAMS samples showed that tamoxifen levels were in the range of of 16.16 ng / mL to 160.82 ng / mL; 3.37 ng / mL to 28.09 ng / mL for endoxifen; 1.55 ng / mL to 24.08 ng / mL for 4-hydroxytamoxifen; and 206.01 ng / mL to 590.79 ng / mL for N desmethytamoxifen. All VAMS samples of patients analyzed had endoxifen levels above 3.3 ng / mL exceeding the threshold."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tesanika Ribka Joulin
"Tamoksifen merupakan salah satu antikanker golongan Selective Estrogen Receptor Modulators SERMs berupa prodrug yang akan dimetabolisme menjadi bentuk metabolit aktif yang memiliki afinitas lebih tinggi terhadap ER daripada tamoksifen itu sendiri, yaitu endoksifen dan 4-hidroksitamoksifen. Oleh sebab itu, efektivitas terapi dengan tamoksifen ditentukan oleh konsentrasi metabolitnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode analisis tamoksifen, endoksifen, dan 4-hidroksitamoksifen secara simultan dalam dried blood spot yang optimum dan tervalidasi dengan klomifen sebagai baku dalam menggunakan kromatografi cair tandem spektrometri massa KCKUT-SM/SM, sehingga dilakukan optimasi dan validasi penuh dalam penelitian ini. Ekstraksi dilakukan secara pengendapan protein menggunakan pelarut metanol. Pemisahan dilakukan pada kolom UPLC Class BEH C18 menggunakan fase gerak asam formiat 0,1 - asam formiat 0,1 dalam asetonitril 35:65 secara isokratik pada laju alir 0,25 mL/menit. Deteksi massa dilakukan dengan mode ESI untuk tamoksifen, endoksifen, 4-hidroksitamoksifen, dan baku dalam klomifen dengan nilai m/z berturut-turut 372,2>72,27; 374,29>58,2; 388,29>72,19; dan 406,28>100,17. Metode ini linear dalam rentang 5-200 ng/mL untuk tamoksifen; 1-40 ng/mL untuk endoksifen; dan 0,5-20 ng/mL untuk 4-hidroksitamoksifen dengan r berturut-turut 0,9983; 0,9964; dan 0,9981. Nilai diff dan KV tidak melebihi 15 dan tidak melebihi 20 pada konsentrasi LLOQ. Metode ini telah berhasil memenuhi persyaratan validasi yang mengacu pada EMA Guidelines 2011.

Tamoxifen is an anticancer of Selective Estrogen Receptor Modulators SERMs which will be metabolized into an active metabolite form that has a higher affinity to ER than tamoxifen itself. Those metabolites are endoxifen and 4 hydroxytamoxifen. Therefore, the effectiveness of therapy with tamoxifen is determined by its metabolite concentration. The purpose of this study was to obtain a validated analysis method of tamoxifen, endoxifen, and 4 hydroxytamoxifen simultaneously in dried blood spot with clomiphene as the internal standard using liquid chromatography ndash tandem mass spectrometry, so optimization and full validation are conducted in this research. Extraction was performed by protein precipitation using methanol. The separation was performed on UPLC Class BEH C18 using formic acid 0,1 formic acid 0,1 plus acetonitrile 35 65 as the mobile phase in isocratic mode at 0,25 mL minute. The detection of the mass was performed using ESI for tamoxifen, endoxifen, 4 hydroxytamoxifen, and clomiphene as the internal standard with m z value 372,2 72,27 374,29 58,2 388,29 72,19 dan 406,28 100,17. This method is linear in the range 5 200 ng mL for tamoxifen 1 40 ng mL for endoxifen and 0,5 20 ng mL for 4 hydroxytamoxifen with r value 0,9983 0,9964 and 0,9981. diff and CV of the assay were within 15 and within 20 for LLOQ. This method has successfully fulfilled validation requirement refers to EMA Guidelines 2011."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Hibban Arasy
"Ivermectin merupakan obat yang digunakan secara luas untuk mengendalikan dan mengobati spektrum luas infeksi yang disebabkan oleh parasit nematoda khususnya onchocerciasis. Oleh karena ivermectin didisain untuk obat cacing, maka kadar diusahakan tinggi di saluran cerna, sehingga yang masuk sistemik rendah. Kadar ivermectin yang sangat kecil, memerlukan metode analisis yang sensitif dan selektif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode analisis yang sensitif dan selektif serta tervalidasi menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Ultra Tinggi – tandem Spektrometri Massa (KCKUT-SM/SM). Analisis ivermectin dilakukan dengan menggunakan kolom C18 Acquity® Bridged Ethylene Hybrid (BEH) 1,7 μm, 100 x 2,1 mm. Matriks biologi yang digunakan plasma dengan baku dalam doramectin. Preparasi sampel menggunakan pelarut pengendapan protein yaitu campuran metanol dan asetonitril dengan perbandingan (1:1 v/v). Kondisi analisis optimum diperoleh dengan fase gerak berupa amonium format 5mM pH 3 – asetonitril (10:90 v/v) dengan laju alir 0,2 mL/menit dan dielusi secara isokratik selama 5 menit. Kuantifikasi analisis dilakukan menggunakan spektrometri massa triple quandrupole dengan mode electrospray ionization (ESI) positif; deteksi pada m/z 892,41 > 569,5 untuk ivermectin dan m/z 916,41 > 331,35 untuk doramectin. Metode analisis tervalidasi mengikuti pedoman US Food and Drug Adminitration (FDA) tahun 2018 dengan rentang konsentrasi linear pada 0,5-200 ng/ml.

Ivermectin is a drug that is widely used to control and treat a broad spectrum of infections caused by parasitic nematodes, especially onchocerciasis. Because ivermectin is designed for deworming, then the concentration must be higher in the gastrointestinal tract so that what goes into systemic is low. Low levels of ivermectin in plasma require sensitive and selective analytical methods. This study aims to obtain a sensitive, selective, and validated analytical method using Ultra-High Performance Liquid Chromatography Tandem Mass Spectrometry (UPLC-/MS/MS). Ivermectin analysis was performed using a C18 Acquity® Bridged Ethylene Hybrid (BEH) column of 1.7 μm; 100 x 2.1 mm. The biological matrix used was plasma with doramectin as the internal standard. Sample preparation used a protein precipitation solvent in the form of a mixture of methanol and acetonitrile with a ratio (1:1 v/v). The optimum analysis conditions were obtained in the mobile phase of the combination ammonium formate 5mM pH 3 – acetonitrile (10:90 v/v) with a flow rate of 0.2 mL/minute and eluted isocratically for 5 minutes. Quantification analysis was performed using triple quadrupole mass spectrometry with positive electrospray ionization (ESI) mode; detection at m/z 892.41 > 569.5 for ivermectin and m/z 916.41 > 331.35 for doramectin. The validated analytical method follows the 2018 US Food and Drug Administration (FDA) guidelines with a linear concentration range of 0.5-200 ng/ml."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Callista Andinie Mulyadi
"Tamoksifen merupakan obat golongan Selective Estrogen Receptor Modulator SERM yang digunakan sebagai terapi adjuvan kanker payudara ER. Setelah administrasi, tamoksifen dimetabolisme menjadi dua metabolit utama: endoksifen yang dapat memberikan efek terapi, dan 4-hidroksitamoksifen yang menurut beberapa penelitian dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker endometrium. Efektivitas terapi tamoksifen yang diterima pasien dapat ditinjau melalui pencapaian kadar ambang batas dari endoksifen, dimana pasien yang memiliki kadar endoksifen > 3,3 ng/mL memiliki kemungkinan kekambuhan 26 lebih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis tamoksifen, endoksifen dan 4-hidroksitamoksifen dalam sampel dried blood spot DBS dari 14 orang pasien kanker payudara yang mendapatkan tamoksifen sebagai terapi adjuvan, sebagai bentuk aplikasi klinis metode analisis senyawa dan untuk mengevaluasi efektivitas terapi tamoksifen yang diterima pasien. Sampel DBS diekstraksi dengan metode pengendapan protein dan dianalisis menggunakan kromatografi cair kinerja ultra tinggi-tandem spektrometri massa KCKUT-SM/SM. Metode ini telah divalidasi parsial dan linear pada rentang 5 ndash; 200 ng/mL untuk tamoksifen, 1 ndash; 40 ng/mL untuk endoksifen dan 0,5-20 ng/mL untuk 4-hidroksitamoksifen. Pada sampel DBS dari 14 pasien kanker payudara yang dianalisis, kadar tamoksifen terukur berkisar antara 58,27 ng/mL hingga 183,53 ng/mL, kadar endoksifen terukur berkisar antara 4,55 ng/mL hingga 28,77 ng/mL, kadar 4-hidroksitamoksifen terukur berkisar antara 0,72 ng/mL hingga 8,19 ng/mL. Seluruh pasien memiliki kadar endoksifen di atas ambang batas 3,3 ng/mL.

Tamoxifen is a Selective Estrogen Receptor Modulator SERM that is used as an adjuvant therapy for ER breast cancer. Upon administration, tamoxifen is metabolized to two main metabolites endoxifen which is responsible for its therapeutic effect and 4 OHT which can increase the risk of endometrial cancer according to some researches. Efficacy of tamoxifen therapy can be assessed from clinical threshold of endoxifen, in which patients with endoxifen level above 3,3 ng mL have a 26 lower recurrence rate. This research aims to analyze tamoxifen, endoxifen and 4 hydroxytamoxifen in dried blood spots from 14 breast cancer patients who received tamoxifen as an adjuvant therapy, as clinical application of developed method and to evaluate the effectivity of the therapy received by patients. DBS samples are extracted by protein precipitation method and are analyzed using UPLC MS MS. This method is partially validated and linear within range of 5 ndash 200 ng mL for tamoxifen, 1 ndash 40 ng mL for endoxifen, and 0,5 ndash 20 ng mL for 4 hydroxytamoxifen. The result on 14 breast cancer patients showed that tamoxifen levels were in the range of 58,27 ng mL to 183,53 ng mL, endoxifen 4,55 ng mL to 28,77 ng mL, and 4 hydroxytamoxifen 0,72 ng mL to 8,19 ng mL. All patients showed endoxifen level above the clinical threshold 3,3 ng mL.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>