Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67816 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putu Indah Paramita Adi Putri
"
kontaminasi dari polutan bandel seperti dimethyl-silanediol sebagai oximemethoxyphenyl. Skrining kemampuan ligninolitik dilakukan pada padatan dan cairan minimal media lignin untuk mendapatkan indeks pertumbuhan dan data aktivitas enzim. Remediasi dilakukan oleh menggunakan konsorsium jamur yang terdiri dari isolat ligninolitik. Mikorediasi diamati dalam skala laboratorium dengan mengukur pH, total karbon (TC), biomassa, dan aktivitas enzim parameter. Komposisi senyawa organik yang mudah menguap dianalisis dengan GC-MS metode. Jamur ligninolitik terbaik di antara lima isolat (IN001, Cyathus striatus IN005, Agrocybe pediades InaCC F1012, Microporus ochrotinctus InaCC F1017, dan Trametes polyzona InaCC F1019) adalah Agrocybe pediades InaCC F1012. Konsorsium diperoleh terdiri dari lima isolat seperti yang disebutkan sebelumnya. Kemampuan mikoremediasi isolat tunggal dan konsorsium dianggap memiliki kemampuan yang sama karena nilai parameter dan hasil analisis GC-MS mendeteksi senyawa yang serupa seperti: dimethyl-silanediol dan oxime-methoxyphenyl. Isolat jamur ligninolitik dapat menjadi solusi untuk remediasi Sungai Sentiong, Jakarta dengan tujuan mengurangi konsentrasi bandel beracun senyawa xenobiotik

Ligninolytic fungi can degrade various Laccase xenobiotic compounds, Manganese Peroxidase (MnP), and Lignin Peroxidase (LiP). The mushroom group is able to be a solution of pollution in the Sentiong River, Jakarta, under conditions contamination from recalcitrant pollutants such as dimethyl-silanediol as oximemethoxyphenyl. Ligninolytic ability screening is done on solids and minimal lignin media to obtain growth index and enzyme activity data. Remediation is done by using a mushroom consortium consisting of ligninolytic isolates. Mycorediation was observed on a laboratory scale by measuring pH, total carbon (TC), biomass, and enzyme activity parameters. The composition of volatile organic compounds was analyzed by GC-MS method. The best ligninolytic fungus among five isolates (IN001, Cyathus striatus IN005, Agrocybe pediades InaCC F1012, Microporus ochrotinctus InaCC F1017, and Trametes polyzone InaCC F1019) is Agrocybe pediades InaCC F1012. The consortium was obtained consisting of five isolates as mentioned earlier. The mycoremediation ability of a single isolate and consortium is considered to have the same ability because the parameter values ​​and the results of GC-MS analysis detect similar compounds such as: dimethyl-silanediol and oxime-methoxyphenyl. Ligninolytic mushroom isolates can be a solution for the remediation of Sentiong River, Jakarta with the aim of reducing the concentration of recalcitrant poisonous xenobiotic compounds."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Kusuma Wardani
"Sungai Sentiong adalah salah satu sungai di Indonesia yang telah tercemar oleh berbagai jenis senyawa organik bandel yang terakumulasi dari rumah tangga dan industri skala kecil limbah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan lima isolat jamur busuk putih dari Koleksi Budaya Indonesia (Pleurotus ostreatus InaCC F109, Agaricus campestris InaCC F126, Trametes versicolor InaCC F200, IN002 dan Pycnoporus sanguineus IN004) dalam degradasi senyawa organik bandel di Sentiong air limbah sungai. Penapisan isolat jamur dilakukan untuk mendapatkan yang terbaik isolat jamur ligninolitik pada media lignin minimal (MM-L), ftalat minimal medium (MM-F) dan media Potato Dextrose Agar dilengkapi dengan guaiacol. Metode uji kompatibilitas dilakukan secara in vitro pada PDA. Tes mikorediasi adalah dilakukan dengan dua perawatan; isolat ligninolitik terbaik dan konsorsium lima isolat jamur. Kemampuan jamur dalam mikoremediasi air limbah didasarkan pada parameter; total karbon (TC), aktivitas enzim ligninolitik (lignin peroksidase, manganese peroxidase dan laccase), dan melimpahnya senyawa bandel analisis Kromatografi Gas Mass Spectrometry (GCMS). Hasil penyaringan menunjukkan bahwa Pycnoporus sanguineus IN004 memiliki kemampuan ligninolitik terbaik dibandingkan dengan empat isolat lainnya. Interaksi antarspesies yang kompatibel sebagian, penghambatan (dengan dan tanpa jarak) dan invasi (tahap awal) diketahui berdasarkan uji kompatibilitas. Konsorsium jamur memiliki kemampuan untuk degradasi senyawa organik bandel melalui proses metabolisme yang lebih baik daripada Pycnoporus sanguineus IN004 monokultur. Penurunan kelimpahan senyawa organik bandel di sampel sesuai dengan penurunan konsentrasi TC dan peningkatan aktivitas enzim ligninolitik.

Sentiong River is one of the rivers in Indonesia that has been polluted by various types of recalcitrant organic compounds that have accumulated from households and small scale industries waste. The purpose of this study was to determine the ability of five white rot fungus isolates from the Indonesian Cultural Collection (Pleurotus ostreatus InaCC F109, Agaricus campestris InaCC F126, Trametes versicolor InaCC F200, IN002 and Pycnoporus sanguineus IN004) in the degradation of recalcitrant organic compounds in Sentiong river wastewater. Screening of fungal isolates was carried out to get the best ligninolytic isolates on minimal lignin media (MM-L), minimal phthalates medium (MM-F) and Potato Dextrose agar to be equipped with guaiacol. The compatibility test method is done in vitro on a PDA. Mycorediation test is carried out with two treatments; the best ligninolytic isolates and a consortium of five fungal isolates. The ability of mushrooms in mycoremediation of wastewater is based on parameters; total carbon (TC), ligninolytic enzyme activity (lignin peroxidase, manganese peroxidase and laccase), and an abundance of recalcitrant compounds of Gas Mass Spectrometry (GCMS) chromatography analysis. The screening results showed that Pycnoporus sanguineus IN004 had the best ligninolytic ability compared to four other isolates. Partially compatible interactions between species, inhibition (with and without distance) and invasion (early stages) are known based on compatibility tests. The mushroom consortium has the ability to degrade recalcitrant organic compounds through a better metabolic process than Pycnoporus sanguineus IN004 monoculture. The decrease in the abundance of recalcitrant organic compounds in the sample corresponds to a decrease in TC concentration and an increase in ligninolytic enzyme activity."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Benny Yohannes
"Pertumbuhan penduduk DKI Jakarta yang pesat adalah salah satu permasalahan yang kompleks bagi penyediaan air bersih terutama karena limbah domestik yang dihasilkan dari kegiatan masyarakat. Sungai sebagai badan air penerima limbah domestik menjadi salah satu sumber daya alam yang rentan terhadap pencemaran. Sungai Krukut adalah salah satu sungai yang digunakan sebagai air baku air bersih PDAM dan saat ini telah tercemar akibat kegiatan masyarakat.
Penelitian ini bertujuan menganalisis mutu air dan menentukan upaya pengendalian pencemaran air Sungai Krukut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode gabungan antara kuantitatif dan kualitatif. Metode SWOT (Strength, weakness, opportunity, and Threat) digunakan untuk menentukan upaya pengendalian pencemaran air.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa status mutu air pada 5 titik pemantauan dengan metode Indeks Pencemar yaitu (8,18), (8,02), (7,39), (7,09) dan (9,58), sehingga mutu air tergolong dalam kategori tercemar sedang. Upaya pengendalian pencemaran air yang dapat diterapkan di Sungai Krukut adalah (1) Melakukan penertiban masyarakat yang tinggal dan usaha di daerah sempadan sungai (2) Mengadakan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat dan UMKM tentang pentingnya pengelolaan limbah (3) Bantuan pemerintah dalam membuat sistem dan menerapkan IPAL terpadu untuk kegiatan UMKM dan permukiman kumuh (4) Implementasi program pengendalian pencemaran air.

The rapid growth of population is one of the complex cause for the clean water provision in Jakarta, mainly due to the accumulation of domestic waste from community activities. River as the water body that receives domestic waste is one of the natural resources which vulnerable to pollution. Krukut River is one of the rivers used as the raw water for clean water supply which currently polluted due to waste produced by the community activities.
This study aims to analyze water quality and determine efforts to control Krukut River water pollution. The study combines both quantitative and qualitative methods to determine the water quality, while SWOT (Strength, weakness, opportunity, and Threat) is used to determine water pollution control efforts.
The results showed that the water quality status at 5 monitoring points with the Pollutant Index method was classified as moderate contamination with the value (8,18), (8,02), (7,39), (7,09) and (9,58) at each point. Water pollution control efforts that can be applied in the Krukut River are (1) Controlling communities and the business near the river border area (2) Creating a socialization and training for the community and Micro, Small & Medium Enterprise`s (MSME) on the importance of waste management (3) Government assistance in making systems and implementing integrated WWTPs both MSME and slum settlements (4) Implementation of water pollution control programs
"
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2019
T54393
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Mawar Debora Seremian
"Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, hingga saat ini tetap melaksanakan pembangunan industri. Meningkatnya jumlah industri tidak hanya memberikan dampak positif, tetapi juga memberikan dampak negatif, misalnya pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah industri, yang dapat menyebabkan penurunan kualitas lingkungan.
Dampak pencemaran lingkungan yang mungkin timbul akibat limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan industri dapat diketahui dengan mengukur konsentrasi parameter-paremeter limbah cair, baik berupa paramater fisik, parameter kimia (organik dan anorganik) ataupun parameter biologi. Salah satu parameter yang termasuk dalam kelompok parameter kimia (anorganik) adalah timbal (Pb).
Industri aki merupakan salah satu industri yang menghasilkan limbah Pb dalam jumiah yang paling banyak. Pb sebagai saiah satu unsur yang termasuk dalam kelompok logam berat dalam konsentrasi tertentu sangat berbahaya terhadap manusia dan lingkungan hidup. Salah satu upaya yang saat ini telah dilakukan untuk menyisihkan Pb dalam air limbah pabrik aki adalah dengan cara kimiawi (chemical treatment). Namun hasil penyisihan dengan proses ini masih kurang memuaskan khususnya terhadap upaya pelestarian lingkungan. Oleh sebab itu dilakukan upaya lain sebagai alternatif yakni dengan memanfaatkan potensi zeolit alam sebagai media penukar kation guna menyisihkan Pb yang berada dalam air limbah pabrik aki, yakni melalui proses pertukaran ion.
Proses pertukaran ion adalah proses di mana suatu material atau bahan tidak iarut menangkap ion-ion bermuatan baik positif maupun negatif dari suatu larutan dan melepaskan ion-ion bermuatan sejenis ke dalam larutan dalam jumlah yang setara. Bila proses pertukaran telah mencapai titik jenuh, maka dilakukan proses regenerasi dengan tujuan agar kapasitas penukaran material penukar ion dapat kembali seperti semula.
Sebagai studi awal/studi kelayakan teknik dan lingkungan proses pertukaran ion untuk menyisihkan Pb dalam air limbah pabrik aki mempunyai tujuan untuk menentukan faktor yang paling berpengaruh dalam menyisihkan Pb dari keempat faktor percobaan yang divariasikan (konsentrasi iniluen, debit influen, keaktifan zeolit, dan ukuran diameter partikel zeolit); untuk mengetahui besar kapasitas operasi tukar kation tertinggi dari zeolit Bayah; untuk menentukan besar penyisihan Pb dalam air limbah setelah diolah dengan teknik pertukaran ion dalam kolom yang berisi zeolit Bayah sebagai media penukar kation; untuk menentukan besarnya efisiensi regenerasi dari larutan regenerant alum sulfat Al2(SO)3 yang digunakan; untuk menentukan efisiensi dari proses pertukaran ion; dan untuk mengetahui kelayakan lingkungan dari pelaksanaan proses pertukaran ion.
Berdasarkan reaksi pertukaran ion yang terjadi antara air limbah aki yang mengandung unsur Pb dengan kation yang berada di dalam zeolit asal Bayah, maka hipotesis kerja yang dibuat dalam penelitian ini adalah: Pb yang terdapat di dalam air limbah pabrik aki dapat disisihkan dengan cara pertukaran ion dengan memanfaatkan zeolit sebagai media penukar kation, hingga mencapai konsentrasi di bawah konsentrasi baku mutu yang telah ditetapkan; besar penyisihan Pb dalam air limbah aki dengan proses pertukaran ion bergantung pada besarnya konsentrasi limbah yang akan diolah (konsentrasi influen), debit influen, keaktifan zeolit, serta ukuran diameter partikel zeolit; pemanfaatan proses pertukaran ion untuk mengolah air limbah pabrik aki lebih efisien jika dibandingkan dengan cara pengolahan yang menggunakan bahan-bahan kimia.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, di mana persiapan media penukar ion (zeolit) dilakukan di laboratorium Pusat Pengembangan Teknologi Mineral (PPTM) Bandung dan Laboratorium Lingkungan Universitas Triskakti, Jakarta. Pelaksanaan proses pertukaran ion dalam kolom (naming) dilakukan di tempat kediaman peneliti di daerah Sunter Mas, Jakarta Utara, sedangkan analisis sampel dilakukan di laboratorium PPTM Bandung dan di laboratorium Bapedalda, Jakarta. Sampel yang digunakan berupa air limbah asli dari saluran inlet dan outlet (WWTP) pabrik aki PT. GS Battery Inc,, Sunter, Jakarta Utara, Data hasil pemeriksaan dianalisis secara deskriptif dan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara penyisihan parameter Pb dan Cu dilakukan analisis statistik berupa uji korelasi, Untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh di antara ke-empat faktor yang divariasikan adalah dengan bantuan suatu program komputer yang disebut Program Taguchi (Laboratorium Statistik Universitas Trisakti, Jakarta).
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap Pb, maka proses pertukaran ion selama 8 jam dengan konsentrasi influen 5,923 mg/L, debit 10 mL/menit, zeolit diaktivasi dan ukuran diameter partikel (-18+48#) atau (-1 mm+0,295 mm) dapat menyisihkan Ph sebesar 99,02% (konsentrasi enfluen menjadi 0,058 mg/L), sedangkan dengan proses kimia sepeti yang saat ini dilakukan di PT.GS Battery, Inc, yaitu selama 17 jam hanya menyisihkan 89,02%. Hal ini menunjukkan adanya efisiensi operasi sebesar 10%, selain adanya keuntungan utama yaitu mampu menurunkan Pb hingga di bawah baku mutu yang telah ditetapkan pemerintah yaitu 0,3 mg/L.
Penurunan konsentrasi Pb dari 5,923 mg/L pada awal percobaan menjadi 0,058 mg/L pada akhir percobaan diikuti dengan penurunan Cu dari 0,08 mg/L menjadi 0,011 mg/L. Uji korelasi antara penurunan konsentrasi Pb dan Cu menghasilkan nilai R2 sebesar 0,65. Hasil ini menunjukkan adanya hubungan kuat antara penurunan Pb dan penurunan Cu.
Berdasarkan analisis yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Faktor yang paling berpengaruh terhadap besarnya penyisihan Pb dengan teknik pertukaran ion adalah ukuran diameter partikel zeolit yang digunakan dan debit influen.
2. Kapasitas operasi tukar kation Pb tertinggi yang dapat dicapai pada proses pertukaran ion dengan memanfaatkan zeolit Bayah sebagai media penukar kation (Pb) adalah pada kondisi percobaan dengan konsentrasi influen terbesar yaitu 5,923 mg/L, debit terkecil yaitu 10 mL/menit, zeolit diaktivasi, dan ukuran diameter partikel lebih halus yaitu (-18+48#). Besar kapasitas operasi tukar kation tertinggi tersebut adalah 0,769 mg/L.
3. Pb dalam air Iimbah pabrik aid PT. GS Battery, Inc Sunter yang diolah dengan teknik pertukaran ion secara kontinu dalam waktu 8 jam dapat melakukan penyisihan Pb sebesar 99,02 %.
4. Efisiensi regenerasi yang dapat dicapai dengan kadar larutan regeneran1 aluminium sulfat (Al2(SOa)3) sebesar 2%, untuk zeolit diaktivasi sebesar 0,30I %, dan efisiensi regenerasi zeolit tidak diaktivasi adalah 0,294%.
5. Pengolahan air limbah dengan proses pertukaran ion, bila dibandingkan dengan kondisi pengolahan air limbah yang sama di WWTP ternyata iebih efisien baik dalam hal efisiensi operasi penyisihan Pb, waktu, biaya maupun luas penggunaan lahan. Besarnya efisiensi operasi adalah 10%, efisiensi waktu sekitar 51%, efisiensi biaya sekitar 65.48%, dan efisiensi luas penggunaan lahan sekitar 36,13%.
6. Besarnya kontribusi beban pencemaran Pb melalui proses pertukaran ion (jika Pb masuk ke dalam badan air penerima) adalah sebesar 1,67.10-6 kg/hari, dengan konsentrasi Pb pada efluen sebesar 0,058 mg/L. Sementara itu melalui pengolahan dengan WWTP maka kontribusi beban pencemaran Pb adalah sebesar 0,325 kg/hari dengan konsentrasi Pb pada efluen WWTP adalah sebesar 0,65 mg/L.

Indonesia, one of the developing countries, is currently developing industries. The increasing number of industries, does not only cause some positive impacts, but negative ones as well, for example environmental pollution which is caused by industrial waste that leads to deterioration of environmental qualities.
The impact of environmental pollution which might be caused by the industrial wastewater, could be known by measuring the concentration of some wastewater parameters. The parameters include, those of physical, chemical (organic or inorganic) and biological parameter; and one of the chemical parameter is Pb.
The lead-acid batteries (battery) industry is one of those which is producing Pbwaste in large amounts. Pb is one of the chemical elements in the heavy metal group, and in certain concentration it is potentially dangerous to human life and the environment. Removal of Pb in battery industry wastewater by a chemical treatment process, actually does not give good results. Hence, the ion exchange process could be used as an alternative process in order to achieve better removal results, Ion exchange process is a process whereby the insoluble granular substances having acidic or basic radical in their molecular structure, catch ions (positives or negatives) from solution and exchange them with the same sign ions to the solution which come into contact with them, in the same amount. This process, enables the ionic composition of the liquid being treated to be modified without changing the total number of ions in the liquid before the exchange. Regeneration process is done after the ion exchange process get saturated, in order to recover the capacity of ion exchanger material.
As a preliminary study of ion exchange process for wastewater treatment, especially battery factories wastewater, the aim of this research is to determine the most influencing factor in removing Pb; to determine the highest operational capacity from Bayah zeolites; to determine removal of Pb in battery wastewater by ion exchange process; to determine regeneration efficiency from the alum (A12(S04)3) regenerant solution; to find the efficiency of ion exchange process itself, and to know the environmental feasibility of this ion exchange process.
Based on the ion exchange reaction between Pb in battery wastewater and positive ion in Bayah zeolites, the three hypothesis of this research are: Pb in battery wastewater could be removed by ion exchange process; the degree of Pb removal depends on four experimental factors which as variables (influent concentration, the rate of influent, zeolites activity, and diameter of zeolites particle size); ion exchange process is more efficient than chemical treatment process.
This research is an experimental research, where the preparation of zeolites was carried out in the laboratory of PPTM Bandung and the Environmental Laboratory of Trisakti University, Jakarta. This research has been carried out at the residence of the student (Sunter Mas, North Jakarta), and sample analysis was done in the laboratory of PPTM Bandung and the laboratory of Bapedalda Jakarta. Both, inlet and outlet wastewater of PT. GS Battery, Inc. were sampled, and the data obtained were analyzed descriptively. However, corellation test is used to find out the degree of relationship between Pb and Cu removal from wastewater. Taguchi Programming (Satistical Laboratory of Trisakti University, Jakarta) is used to find out the most influencing factor in this ion exchange process.
Analysis of factory effluent showed that consentration of Pb in the inlet of WWTP is 5,923 mg/I, and in the outlet is 0,65 mg/L. After the ion exchange, there is only 0,058 mg/L left (compared with the effluent quality standard for Pb (0,3 mg/L).
Eight hours ion exchange process with the following process condition: influent concentration 5,923 mg/L, influent flow rate 10 mL/minute, zeolite was activated, and (-18+48 mesh) diameter size of zeolite particle could removed 99,02% Pb, compared with 89,02% by chemical treatment for 17 hours long as is done by PT. GS Battery, Inc., Sunter. This process could run more efficient 10%, by besides the main advantage is that ion exchange process could remove Pb from battery wastewater below the magnitude of the effluent quality standard.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Fajria
"Pengukuran tekanan darah menggunakan mercury sphygmomanometer memiliki keterbatasan antara lain hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih serta harga alat yang cenderung mahal sehingga dibutuhkan pengukuran alternatif lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas pengukuran antropometri berupa IMT, lingkar pinggang, dan RLPT terhadap tekanan darah. Penelitian ini berlangsung pada bulan Februari hingga Juli 2017. Desain yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah sampel 89 laki-laki dan 77 perempuan yang diambil menggunakan teknik systematic random sampling pada pegawai IPSK LIPI Jakarta. Uji korelasi dan ROC dilakukan untuk mengetahui pengukuran terbaik sebagai alternatif pengukuran tekanan darah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa RLPT merupakan pengukuran dengan koefisien korelasi paling tinggi pada laki-laki dan lingkar pinggang pada perempuan. Pada laki-laki nilai koefisien korelasi RLPT terhadap tekanan darah yang didapatkan adalah r=0.378 untuk tekanan sistolik dan r=0.452 untuk tekanan diastolik dengan cut-off point 0.57, sedangkan pada perempuan koefisien korelasi lingkar pinggang terhadap tekanan darah yang didapatkan adalah r=0.467 untuk tekanan sistolik dan r=0.335 untuk tekanan diastolik dengan cut-off point 86.6 cm.
Berdasarkan hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa RLPT pada laki-laki dan lingkar pinggang pada perempuan merupakan pengukuran alternatif terbaik untuk mendeteksi hipertensi pada dewasa. Namun demikian, masih dibutuhkan penelitian lanjutan untuk memperkuat hasil validasi pengukuran antropometri terhadap tekanan darah dengan menggunakan ukuran antropometri lainnya, dan pada kategori usia yang berbeda.

Blood pressure measurements using mercury sphygmomanometer have some limitations, such as, can only be done by trained medical personnel and tend to be expensive, so the other alternative measurement are needed. This study aims to determine the validity of anthropometric measurements of BMI, waist circumference, and WHtR against blood pressure. This study was conducted between February July 2017. Design of this research is cross sectional with 89 men and 77 women samples taken using systematic random sampling technique on IPSK LIPI Jakarta employees. Correlation test and ROC curve analysis were performed the best measurement as an alternative blood pressure measurement.
The results show that WHtR is the highest action in men and waist circumference in women. The association of WHtR with blood pressure in man was r 0.378 for systolic and r 0.452 for diastolic pressure with cut off point 0.57, whereas in women association of waist circumference with blood pressure is r 0,467 for systolic pressure and r 0,335 for diastolic pressure with cut off point 86,6 cm.
Based on the results of this study, it was concluded that WHtR in men and waist circumference in women was the best alternative measure for detecting hypertension in adults. However, further research is needed to strengthen the anthropometric measurement validation results against blood pressure by using other anthropometric measures, and in different age categories.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69741
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2000
TA844
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Debbie Valonda S.
"Latar Belakang Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu yang efektif dalam menurunkan kadar total coliform dengan menggunakan sinar ultraviolet pada air limbah terolah di outlet Instalasi Pengolahan Air Limbah Puskesmas X Jakarta Tahun 2022.  
Metode Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain studi eksperimen. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 64 sampel air limbah terolah pada outlet di Instalasi Pengolahan Air Limbah Puksesmas X Jakarta. Data kadar total coliform didapatkan dari hasil pemeriksaaan sampel di laboratorium terakreditasi. Sinar ultraviolet menggunakan lampu TL UVC merk Philips dengan daya  15 watt. 
Hasil  Berdasarkan rata-rata persentase penurunan kadar Total Coliform pada sampel setelah mendapatkan perlakuan dengan sinar ultarviolet setelah 2 menit sebesar 10%,  setelah 4 menit sebesar 21,25%, setelah 6 menit sebesar 26,75%, setelah 8 menit sebesar 42,5%, setelah 10 menit sebesar 58,75%. Persentase penurunan total coliform setelah 10 menit penyinaran memiliki efektifitas yang paling tinggi. Dari uji korelasi diketahui bahwa ada hubungan yang kuat antara lama penyinaran ultraviolet dengan penurunan total Coliform.

Background This study aims to determine the effective time to reduce total coliform levels by using ultraviolet light in treated wastewater at the outlet of the Wastewater Treatment Plant of Health Center X in Jakarta in 2022.
Methods This research uses quantitative research methods with an experimental study design. The number of samples in this study were 64 samples of treated wastewater at the outlets of the Wastewater Treatment Plant of Public Health Center X Jakarta. Data on total coliform levels were obtained from the results of examination of samples in an accredited laboratory. Ultraviolet light using Philips brand TL UVC lamp with 15 watts of power.
Results Based on the average percentage decrease in Total Coliform levels in the sample after receiving treatment with ultraviolet light after 2 minutes by 10%, after 4 minutes by 21.25%, after 6 minutes by 26.75%, after 8 minutes by 42.5 %, after 10 minutes of 58.75%. The percentage of total coliform decrease after 10 minutes of irradiation had the highest effectiveness. From the correlation test, it is known that there is a strong relationship between the duration of ultraviolet irradiation and the decrease in total Coliform.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Lintang Lestari
"Degradasi DAS Ciliwung yang terus berlanjut, berakibat pada tidak dapat digunakannya sungai Ciliwung sesuai peruntukkannya. Buruknya sistem pengolahan air limbah domestik dan industri kecil yang membuang limbahnya langsung ke Sungai Ciliwung, berperan dalam memperburuk kualitas air sungai. Identifikasi dan penentuan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas air sungai Ciliwung DKI Jakarta, perlu dilakukan agar diperoleh arahan strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Metode penelitian dilakukan dengan menentukan status mutu air berdasarkan Metode STORET dan Indeks Pencemar, kemudian untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap kualitas air sungai digunakan metode SPSS versi 17. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kondisi pencemaran Sungai Ciliwung DKI Jakarta tergolong dalam kategori cemar sedang hingga berat berdasarkan metode Indeks Pencemar, sedangkan melalui metode STORET dapat diketahui bahwa kondisi status mutu air berada dalam kategori buruk.
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS dengan tingkat kepercayaan 95%, dari limbah domestik diperoleh persamaan Y = 0,496 + 0,129 X1+ 0,030X2 + 0,021X3+ 0,175X4+ 0,129X5+ (-0,081)X6+ 0,013X7, yang menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap kualitas air Sungai Ciliwung adalah tipe jamban (90.9% jamban leher angsa), kualitas limbah cair dan kapasitas rumah tangga/masyarakat dalam membayar layanan fasilitas pengolahan limbah domestik. Sedangkan pada limbah industri diperoleh persamaan Y = 2,779 + (-0,046) X1+ (-0,528)X2 + (-0,132)X3+ 0,098X4+ 0,418X5+ (-0,695)X6, yang menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh adalah pembuangan limbah (90% langsung dibuang ke badan air), kapasitas industri dalam membayar layanan fasilitas pengolahan limbah dan peran kelembagaan masyarakat.
Melalui analisis SWOT dapat diketahui bahwa permasalahan pengendalian pencemaran Sungai Ciliwung berada dalam kuadran IV (Weakness-Threat) sehingga strategi yang diusulkan adalah pendataan ulang industri kecil di bantaran sungai, penyuluhan dan penertiban buangan limbah domestik dan limbah industri, serta penerapan rancangan pola pengelolaan sumber daya air.

Ciliwung watershed degradation continues, resulting in the inability to use the Ciliwung river according to its function. Poor domestic wastewater treatment systems and small industries that dump their waste directly into the Ciliwung River, take a role in exacerbating the water quality of the river. Identification and determination of factors that affect the water quality of the river Ciliwung Jakarta, needs to be done in order to obtain referrals strategies to overcome these problems.
The method of research is done by determining the water quality status based on STORET method and Pollutant Index, and then to determine the factors that affect the quality of the river water used method of SPSS version 17. Based on survey, revealed that the condition of Jakarta Ciliwung River pollution classified in the category of moderate to severe blackened by Pollutant Index method, while through STORET method can be seen that the condition of the water quality status are in a bad category.
Based on the results of SPSS processing with 95% of confidence level, from domestic waste derived equation Y = 0,496 + 0,129 X1+ 0,030X2 + 0,021X3+ 0,175X4+ 0,129X5+ (-0,081)X6+ 0,013X7, which suggests that the factors that affect the water quality of the Ciliwung river is the type of latrine (90.9% latrines goose neck), effluent quality and capability of households / communities for pay service domestic wastewater treatment facility. While the industrial waste derived equation Y = 2,779 + (-0,046) X1+ (-0,528)X2 + (-0,132)X3+ 0,098X4+ 0,418X5+ (-0,695)X6, which suggests that the factors that influence the disposal of waste (90% directly discharged into a body of water), the capability to pay the service industry in waste treatment facilities and the role of community institutions.
Through the SWOT analysis, can be seen that the problem of pollution control Ciliwung River is in quadrant IV (Weakness-Threat) so that the proposed strategy is the data collection of small industries along the river, counseling and enforcement of domestic sewage and industrial waste, as well as the application of design patterns for resource management water.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42280
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Eka Fatril
"ABSTRAK
Candida krusei merupakan lima besar spesies Candida terbanyak penyebab kandidosis. Candida krusei sulit diobati karena memiliki resistensi primer terhadap flukonazol. Data pola kepekaan C. krusei di Jakarta berbeda dengan di dunia karena masih ditemukan isolat sensitif terhadap flukonazol. Tujuan penelitian ialah mengidentifikasi isolat C. krusei isolat Jakarta yang peka dan resisten terhadap flukonazol. Sampel penelitian menggunakan enam isolat uji C. krusei (empat resisten dan dua sensitif flukonazol) dan dua isolat kontrol kualitas yaitu C. albicans dan C. parapsilosis yang merupakan isolat koleksi Laboratorium Mikologi Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Analisis yang dilakukan adalah fenotipik berupa makroskopik, mikroskopik serta biokimia. Analisis molekular menggunakan teknik PCR pada regio ITS (NCBI dan ISHAM) dan D1/D2 (NCBI). Hasil perbandingan sekuens ITS antar isolat uji didapatkan satu perbedaan basa pada urutan basa 465. Hasil perbandingan sekuens regio D1/D2 tidak ditemukan perbedaan basa. Analisis multi gene sequence menunjukkan kemiripan dengan isolat C. krusei CBS 5147 yang sensitif terhadap flukonazol. Analisis filogenetik regio ITS dan D1/D2 memperlihatkan isolat uji merupakan C. krusei. Identifikasi ke enam isolat Jakarta berdasarkan analisis fenotipik dan analisis molecular menunjukkan bahwa semuanya merupakan C. krusei.

ABSTRACT
Candida krusei is one of the big five species of Candida caused disease. Candida krusei becomes difficult to treat due to the primary resistance against fluconazole. Examination data of resistance in C. krusei in Jakarta contrast to the world is isolates which are still sensitive to fluconazole. The objective of this study was identified of C. krusei of Jakarta's isolates which is sensitive and resistant fluconazole. The samples used 6 isolates C. krusei (four resistant and two sensitive fluconazole) and two isolates quality control the C. albicans and C. parapsilosis were cultured collection of Mycology Laboratory Parasitology's Department, Faculty of Medicine, Universitas Indonesia. Analysis phenotypic using by macroscopic, microscopic and biochemistry. Analysis molecular was done using PCR method for ITS (NCBI and ISHAM) and D1/D2 (NCBI) regions. The results of ITS sequences comparison with isolates test were found one difference base at 465. The results of D1/D2 sequence comparison did not find the difference of sequences base, and analysis of multi Gene sequence showed the isolated test had a similarity with C. krusei CBS 5147 which sensitive fluconazole. Phylogeny of the region ITS and D1/D2 showed the isolates test was C. krusei. Identification six isolates based on analysis phenotypes and analysis of molecular was C. krusei."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T59171
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>