Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138896 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Intan Armina Dewi
"Makalah ini membahas mengenai makna denotasi dan konotasi yang muncul dalam parfum yang dibuat oleh seorang pria yang berasal dari Belarus yang berkolaborasi dengan majalah Leaders, yaitu Vladislav Rekunov. Parfum tersebut adalah parfum " Leaders Number One Inspired by Vladimir Putin" yang merupakan parfum yang terinspirasi oleh sosok presiden Rusia yaitu Vladimir Putin yang telah mengabdi lebih dari 15 tahun dan memiliki kepribadian yang tegas, tangguh, berani dan elegan. Tujuan penulisan ini adalah untuk menjabarkan makna-makna yang terlihat didalam bentuk parfum "Leaders Number One Inspired by Vladimir Putin" menggunakan teori semiotika denotasi dan konotasi milik Roland Barthes. Adanya unsur-unsur denotasi dan konotasi didalam parfum akan digunakan untuk membuktikan bahwa melalui teori denotasi dan konotasi milik Roland Barthes terdapat kesesuaian antara pesan yang disampaikan pembuat parfum kepada pembeli.

This paper discusses the meaning of denotations and connotations that appear in perfumes made by a man from Belarus who collaborated with Leaders magazine, namely Vladislav Rekunov. The perfume is "Leaders Number One Inspired by Vladimir Putin" which is a perfume inspired by the Russian president, Vladimir Putin who has served more than 15 years and has a firm, tough, brave and elegant personality. The purpose of this paper is to describe the meanings seen in the form of perfume "Leaders Number One Inspired by Vladimir Putin" using the theory of semiotic denotations and connotations of Roland Barthes. The existence of denotation elements and connotations in perfume will be used to prove that through the theory of denotation and connotation of Roland Barthes there is a match between the message conveyed by perfume makers to perfume buyer."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Buring, Daniel
Oxford : Oxford University Press, 2016
414.6 BUR i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dania Diniari
"Skripsi ini adalah penelitian mengenai gaya bahasa dan makna yang terkandung dalam sebelas lirik lagu karya Muse dalam album keempat mereka, Black Holes and Revelations. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan stilistika. Selain itu, digunakan juga teori semantik, serta penjelasan gaya bahasa atau majas, puisi, lirik, dan lagu untuk melengkapi interpretasi lirik dalam skripsi ini. Tujuan dituliskannya skripsi ini adalah untuk menjelaskan macam-macam gaya bahasa yang terkandung dalam lirik-lirik lagu Muse dalam album Black Holes and Revelations serta untuk mengilustrasikan korelasi gaya bahasa yang terdapat pada masing-masing lirik lagu dengan makna yang mungkin terbentuk. Temuan skripsi ini adalah: (1) Dalam setiap lirik lagu terdapat gaya bahasa semisal majas sebagai bentuk yang digunakan penyair untuk mengekspresikan keindahan estetika dari karya-karya yang dibuatnya, (2) Makna lirik lagu dapat dipahami dengan adanya pemahaman mengenai gaya bahasa yang dipilih atau digunakan penyair dalam menulis karyanya, (3) Sebagian besar lirik dalam album Black Holes and Revelations bertema politik serta mengkritik kebijakan pemerintah tentang perang. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memahami gaya bahasa yang digunakan pencipta lagu dalam menyuarakan opininya sekaligus menyampaikan pesan terhadap pembacanya atau pendengarnya.

The focus of this study is about the language style and the meaning behind those eleven song lyrics on Muse’s fourth album, Black Holes and Revelations. This study used qualitative method through stylistics approach and contains an explanation of semantic theory, figures of speech, poem, lyric, and song to complete the interpretation of the eleven lyrics. The purpose of this study is to show language style in the lyrics, and to illustrate the correlation between the language style and the meaning in the lyrics. The results of this study are: (1) every song lyris has its own language style chosen by the songwriter to express the aesthetic side of the lyric, (2) the meaning of each lyric can be understood with the understanding of language style that is chosen by the songwriter in his work, (3) Most lyrics in Black Holes and Revelations are political and criticize the government’s policy of war. This study is expected to be a contribution to understand language style used by the songwriter to express his opinions as well as to deliver a message to his readers or listeners."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S44884
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Ridwan Firdaus
"Penelitian ini membahas tindak tutur ilokusi dan bentuk tuturan langsung atu tidak langsung pada Pidato Vladimir putin dalam sebuah konferensi pers setelah melakukan pembicaraan dengan presiden Jokowi pada kunjungannya di kremlin Moskow tahun 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan jenis tindak tutur ilokusi serta bentuk tuturan yang terdapat pada pidato Vladimir Putin dalam konferensi Pers pada kunjungan Presiden Jokowi di Kremlin, Moskow Tahun 2022. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori tindak tutur George Yule (1996). Sumber data penelitian ini adalah transkrip video yang diunggah oleh situs kremlin.ru berjudul «Заявления для прессы по итогам российско-индонезийских переговоров». Hasil penelitian ini menunjukkan dari temuan 23 ujaran yang mengandung tindak tutur ilokusi terdapat 13 tuturan ilokusi dengan jenis representatif, 2 tuturan ilokusi jenis direktif, 4 tuturan ilokusi jenis komisif dan 4 tuturan jenis ekspresif. Tidak ditemukan jenis tindak tutur deklaratif dalam ujaran pidato. 20 tuturan di antaranya merupakan bentuk tindak tutur langsung dan 3 tuturan merupakan bentuk tindak tutur tidak langsung.

This study discusses the illocutionary speech acts and direct or indirect forms of speech in Vladimir Putin's speech at a press conference after holding talks with President Jokowi during his visit to the Moscow Kremlin in 2022. The study aims to identify and classify the types of illocutionary speech acts and the forms speech found in Vladimir Putin's speech at a press conference during President Jokowi's visit to the Kremlin, Moscow in 2022. The research method used in this research is descriptive qualitative using George Yule's (1996) speech act theory. The data source for this research is a video transcript uploaded by the site kremlin.ru entitled «Заявления для прессы по итогам российско-индонезийских переговоров». The results of this research show that from the findings of 23 utterances containing illocutionary speech acts, there are 13 illocutionary utterances of the representative type, 2 illocutionary utterances of the directive type, 4 illocutionary utterances of the commissive type and 4 utterances of the expressive type. No type of declarative speech act was found in the speech utterance. 20 utterances are direct speech acts and 3 utterances are indirect speech acts."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sa`idatun Nishfullayli
"Penelitian ini adalah penelitian Semantik Leksikal dengan topik "Analisis Kontrastif Makna Kosakata Emosi Malu pada Bahasa Indonesia dan Bahasa Jepang". Penelitian ini mengkolaborasikan teori semantik leksikal dan teori perbandingan komponen emosi dalam ilmu Psikologi. Penelitian ini bertujuan menemukan persamaan dan perbedaan makna antara kosakata emosi malu bahasa Indonesia dan bahasa Jepang, baik dalam tataran konsep maupun praktik berbahasa. Oleh karena itu, kegiatan yang dilakukan adalah menjaring kosakata emosi malu dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jepang, mengidentifikasi komponen makna, menentukan relasi makna, menyusun konfigurasi leksikal, serta mengkontraskan makna antara kosakata emosi malu bahasa Indonesia dan bahasa Jepang. Dari delapan (8) kata emosi malu bahasa Indonesia dan sembilan (9) kata emosi malu bahasa Jepang yang dianalisis, dihasilkan relasi hiponimi, sinonimi, dan pertelingkahan pada kosakata emosi malu bahasa Indonesia; serta relasi hiponimi dan pertelingkahan pada kosakata emosi malu bahasa Jepang. Kontras makna menghasilkan persamaan dan perbedaan makna di antara kosakata malu kedua bahasa tersebut. Secara umum makna kata malu dan hazukashii adalah sama, yaitu perasaan tidak enak hati, rikuh, rendah, yang disebabkan anteseden, seperti: berbuat salah, mememiliki kekurangan, menerima perhatian positif maupun negatif. Perbedaanya terlihat dalam hal konsep "malu" yang dimiliki oleh masing-masing bahasa itu sendiri. Kata malu dalam bahasa Indonesia dapat dipicu oleh situasi yang menyebabkan subyek (pelaku) merasa tidak enak (sungkan) karena berinteraksi dengan orang lain yang berbeda strata sosialnya, sedangkan hazukashii (malu) dalam bahasa Jepang dipicu juga oleh perasaan berdosa sebab melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hati nurani, atau melanggar nilai dan norma yang berlaku. Perbedaan konsep tersebut terbukti disebabkan oleh perbedaan latar belakang budaya penutur bahasa Indonesia dan bahasa Jepang.

The topic of this Lexical Semantic research is "Contrastive Analysis of Shame Emotion Words Meaning in Indonesian and Japanese Language". This research collaborates lexical semantic theory and Psychology's comparison of emotion component theory. This reasearch aims to find similarities and differences between shame emotion word meaning in Indonesian and Japanese language, both in concept and practice of language level. Therefore, the activities undertaken are, captures shame emotion words in Indonesian and Japanese, identifies semantic components, determines sense relations, compiles lexical configuration, as well as contrasts the meaning of the shame emotion words of Indonesian and Japanese. Among eight (8) shame emotion words in Indonesian and nine (9) Japanese embarrassed emotion words that were analyzed, resulting hyponymy, synonymy, and incompatibility, and sense relations of hyponymy and incompatibility in Japanese. Meaning contrast shows similarities and differences of meaning between Indonesian's and Japanese's emotion words of shame. In general, the meaning of malu and hazukashii is the same, i.e. feeling uncomfortable, awkward, feel inferior, caused antecedents, such as: doing wrong/bad, having weaknesses, receiving positive or negative exposure. The difference appears in concept of 'shame' which is owned by each of the language itself. The word malu can be triggered by a situation that causes subject feels uncomfortable when interacting with other people from different social strata, while hazukashii (shame) is triggered by guilty feeling for acting or doing something which is contrary to conscience, or violating the values and norms. That differences caused by the differences of cultural background of Indonesian and Japanese speakers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
T31493
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prilia Herdianty
"Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini akan membahas tentang adaptasi karyakarya Mondrian dan makna semantis dalam buku Kijkvogel en Keepvogel in het Spoor van Mondriaan. Piet Mondrian adalah salah satu pelukis terkenal dari Belanda. Perubahan aliran seni rupa Mondriaan yang dramatis membuat dirinya menjadi salah seorang yang berpengaruh dalam aliran seni rupa di abad 20. Sebagai bentuk apresiasi terhadap Mondrian, Gemeentemuseum Den Haag bekerja sama dengan penerbit buku Leopold, menerbitkan dua buku anak yang bertemakan Mondriaan. Salah satu buku yang diterbitkan berjudul Kijkvogel en Keepvogel in het Spoor van Mondriaan karya Wouter Van Reek. Setelah diterjemahkan dalam berbagai bahasa, buku ini mendapatkan banyak komentar positif dari berbagai pengulas buku. Buku ini berkisah tentang perjalanan Keepvogel menuju masa depan. Sebagai latar gambar cerita, Van Reek menyadur beberapa lukisan dari tiap fase aliran seni Mondrian. Sebagai ilustrator buku anak, Van Reek dianggap berhasil memberikan cerita yang sederhana untuk anak-anak dengan pemahamannya tentang karya-karya Mondrian.

Using the qualitative method, this paper tends to describe the transformational adaptation of Mondrian paintings and its semantic meaning in Kijkvogel en Keepvogel in het Spoor van Mondriaan. Piet Mondrian is one of the prominent painters from the Netherlands. His dramatic transformation from naturalism to neoplasticism has inspired the 20th century art. To honor Mondrian’s masterpieces, the museum Gemeentemuseum Den Haag, in collaboration with the book publisher, Leopold, published two children books based on Mondrian’s life. One of them titled Kijkvogel en Keepvogel in het Spoor van Mondriaan by Wouter van Reek. After it had been translated in various languages, it received so many positive feedbacks from various book reviewers around the world. It is a picture book about a journey of Keepvogel to the future. Van Reek adapted some paintings from each Mondrian's art phase and used it as backgrounds in every illustration of the book. As an illustrator of children’s book, he succeeded to deliver his knowledge of Mondrian’s works to children through a modest story telling.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Filia
"Bahasa digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan sesamanya di segala aktivitas kehidupan. Karena kelompok manusia beraneka ragam, maka bahasa itu sendiri mempunyai variasi-variasi. Seperti yang diungkapkan oleh Chaer dan Agustina, penutur bahasa, meski berada dalam masyarakat tutur, tidak merupakan kumpulan manusia yang homogen, maka wujud bahasa yang kongkret, yang disebut parole, menjadi tidak seragam. Bahasa itu pun menjadi beragam dan bervariasi. Dalam tulisan ini, penulis akan membicarakan salah satu variasi bahasa, yakni bahasa yang digunakan anak muda Jepang. Dilihat dari usia, golongan anak muda terbagi dalam tiga kategori, yaitu paruh pertama remaja, yaitu umur 13,14 sampai dengan 16,17 tahun, paruh kedua, umur 17,18 sampai dengan 22, 23 tahun, pra dewasa, yaitu umur 22, 23 sampai dengan kurang lebih usia 30 tahun. Dengan demikian yang tergolong anak muda adalah, orang yang berusia 13 tahun sampai dengan sekitar 30 tahun. Apa yang dimaksud dengan bahasa anak muda? Bahasa anak muda merupakan ragam cakapan tidak resmi yang banyak dipakai kaum muda sebagai komunikasi intern. Banyak orang yang berpendapat bahwa bahasa anak muda dapat merusak bahasa baku. Namun, hal ini tidak berarti bahwa bahasa tersebut harus diabaikan. Seperti yang dikatakan oleh Chamber-Loir, gejala bahasa ini tidak boleh dinafikan atau dianggap remeh, tetapi justru perlu diamati sebagai akibat dan cerminan dari suatu kenyataan sosial. Kemunculan bahasa anak muda tidak terlepas dari beberapa hal yang melatarbelakanginya. Menurut Yonekawa hal-hal yang melatarbelakangi kemunculan bahasa anak muda adalah pertumbuhan fisik, psikologi, latar belakang masyarakat dan latar belakang sejarah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S13627
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilfan Askul Pehala
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis dan mendeskripsikan frasa dan kata majemuk yang memiliki fungsi dan makna dalam puisi. Sumber data penelitian adalah dua puisi dari Don Quixote. Teknik pengumpulan data dilakukan teknik pembacaan dan teknik pencatatan atau simak catat dan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif secara formal dan informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) jenis frasa yang ditemukan dalam puisi ini ada lima yaitu: frasa determiner/FD, frasa nominal (FN), frasa verba (FV), frasa adjektiva (F Adj.) dan frasa preposisional (F Prep.). (2) Fungsi yang dibedakan menjadi 3, yaitu referensial, puitis/estetis dan komunikatif. (3) Makna yang ada dalam sajak tersiri dari 5 yaitu denotatif, gramatikal, kiasan, idiom, dan konotatif. (4) Fungsi frasa dan kata majemuk dalam sajak."
Surakarta: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret, 2017
805 HSB 1:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sella Rachmawati
"ABSTRAK
Lagu merupakan salah satu unsur pendukung dalam film atau drama. Lirik dalam lagu membantu penontonnya untuk lebih memahami kisah dalam film atau drama dengan lebih jelas. Penelitian ini melakukan pendekatan ilmu linguistik, yaitu semantik. Semantik adalah ilmu yang mempelajari tentang makna. Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan makna konotasi cinta yang ada di dalam empat lirik lagu dari drama Goblin, yaitu . lagu lsquo;Cheot-nun-chereom Neo-ege Ga-gett-da rsquo; oleh Ailee, lsquo;Cheot Nun rsquo; oleh Jung Joonil, lsquo;Beautiful rsquo; oleh Crush dan lsquo;Heaven rsquo; oleh Roy Kim dan Kim Yeji. Drama Goblin adalah drama Korea Selatan yang telah ditayangkan pada akhir November 2016 hingga akhir Januari 2017 di tvN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ditemukan makna konotasi cinta positif dan negatif pada keempat lirik lagu drama Goblin. Pada penelitian ini, makna konotasi cinta positif lebih banyak ditemukan dibandingkan dengan makna konotasi cinta yang negatif. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pembaca.

ABSTRACT
Song is one of the supporting elements in a movie or drama. The lyrics in the song help the audience to better understand the story in the movie or drama more clearly. This research approach linguistic science, that is semantic. Semantics is the study of meaning. The purpose of writing this journal is to know and explain the meaning of the connotation of love that is in the four lyrics of the song from the drama Goblin, that is. 39 Cheot Nun 39 by Ailee, 39 Cheot Nun 39 by Jung Joonil, 39 Beautiful 39 by Crush and 39 Heaven 39 by Roy Kim and Kim Yeji. Goblin is a South Korean drama that has aired in late November 2016 until the end of January 2017 on tvN. This study used descriptive qualitative method. The results found the positive and negative connotation meaning of love in the four lyrics of Goblin rsquo s songs. From this study, the positive connotation meaning of love is a lot more than the negative connotation meaning of love. This study is expected to provide information to the reader."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Permata Sari
"Objektifikasi perempuan di dalam iklan masih menjadi suatu perdebatan seiiring banyaknya iklan yang menjadikan perempuan sebagai objek. Skripsi ini membahas iklan-iklan Nike yang hadir pada kisaran tahun 2002 sampai dengan tahun 2009. Terdapat dua hal yang digarisbawahi di dalam skripsi ini. Melalui analisis 8 iklan Nike, penelitian kualitatif dilakukan untuk melihat wacana apa yang ditawarkan oleh pengiklan melalui teks dan konteks iklan. Penelitian ini juga akan melihat bagaimana iklan-iklan ini mendobrak mitos perempuan yang hadir di masyarakat melalui konotasi-konotasi teks dan konteks iklan dan teori feminisme. Dengan menggunakan konsep Cook mengenai wacana periklanan dan teori Barthes mengenai konotasi dan mitos, penelitian ini melihat bahwa pengiklan menampilkan karakter-karakter perempuan yang berbeda dari mitos perempuan yang ada di dalam masyarakat.

The objectification of women advertisements instill becomes a debate since there are many advertisements display women as the object. This thesis looks at Nike advertisements that released in around 2002 until 2009. There are two major points that this thesis attempts to highlights. First, throughout 8 Nike advertisements, the goal of this qualitative research is to depict the discourse that offered by advertiser through the advertisements' text and context. Second, this research also is to show how the advertisements fail to comply with women's myth in social through text and context's connotations and feminism theory. Using Cook's concept of discourse of advertising and Barthes' theory of connotation and mythologies, this paper shows that advertiser represents women's characters that differ from women's myths in the society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52686
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>