Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13058 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Samuel Bethagustav Sumartoyo
"ABSTRAK
Penelitian ini secara empiris menguji apakah peningkatan kekuatan pasar akan mendorong penurunan efisiensi biaya perbankan Indonesia baik pada tingkat industri maupun individu. Dengan menggunakan data panel bank umum konvensional, periode tahun 2010-2017, hasil pengujian mendukung hipotesis di tingkat industri. Dengan kata lain bank di Indonesia secara umum berperilaku quiet life. Pada kelompok bank dominan, pengaruh kekuatan pasar lebih kuat dibandingkan dengan kelompok bank bukan dominan. Sementara, pada kelompok bank milik pemerintah pengaruh kekuatan pasar tidak berbeda dengan kelompok bank bukan milik pemerintah.

ABSTRACT
This study empirically tests the negative impact of market power on cost efficiency in the Indonesian banking industry by distinguishing groups with dominant and state-owned status. Using panel data on conventional commercial bank for the period 2010-2017, the results of the study support the hypothesis. It is found that market power is more impactful towards dominant banks compared to non-dominant banks. While in between state-owned banks and non-state-owned banks, market power has the same impact towards both."
2019
T54129
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Alyada Prabaantari Karta Kusumah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dua hipotesis utama yang mampu menggambarkan siklus kehidupan dalam sektor perbankan Indonesia, yaitu Efficient Structure Hypothesis (ESH) dan Quite Life Hypothesis (QLH). ESH pada dasarnya menduga bahwa terdapat pengaruh yang positif dari efisiensi terhadap kinerja perusahaan perbankan. Sedangkan QLH menduga bahwa konsentrasi pasar akan mempengaruhi efisiensi perusahaan secara negatif.
Penelitian ini menggunakan 106 bank sebagai sampel penelitian dengan periode 2006 ? 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah Malmquist Data Envelopment Analysis (DEA) untuk mengukur efisiensi perusahaan perbankan, Herfindahl Index (HI) untuk mengukur tingkat konsentrasi pasar, dan regresi data panel untuk mengestimasi parameter dalam model penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat siklus kehidupan yang dinamis pada sektor perbankan Indonesia, dimana perusahaan yang mulanya efisien akan tumbuh, menyebabkan peningkatan konsentrasi pasar, dan akan kehilangan efisiensinya seiring dengan berjalannya waktu.

ABSTRACT
This study aims to test Efficient Structure Hypothesis (ESH) and Quite Life Hypothesis (QLH), the two main hypotheses that can reveal the life cycle inside Indonesia?s banking sector. ESH presumes that efficiency will affect bank?s performance positively, while QLH presumes that market concentration will affect bank?s efficiency negatively.
This study uses 106 banks as research samples within 2006 ? 2014. The methodologies used in this research are Malmquist Data Envelopment Analysis (DEA) to measure bank?s efficiency, Herfindahl Index (HI) to measure market concentration, and panel data regression to estimate the parameter in the research models.
This study finds that there is a dynamic life cycle in Indonesia?s banking sector, where banks grow as they become more efficient ? resulting in a higher market concentration (quite-life condition), and the quite-life condition will eventually erode banks? efficiency
"
2016
S63039
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fadloli
"ABSTRAK
Industri perbankan Indonesia saat ini masih dalam kondisi yang belum efisien dilihat dari tingginya tingkat suku bunga dimana salah satu penyebab utamanya diduga karena rendahnya tingkat kompetisi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat kompetisi industri perbankan Indonesia selama periode 2005 ndash; 2014 dengan mengaplikasikan model baru yaitu profit elasticity model atau Boone Indicator yang mampu mengukur tingkat kompetisi berdasarkan efisiensi. Bank yang lebih efisien, yaitu bank dengan biaya marginal yang lebih kecil, akan menguasai pangsa pasar yang lebih besar atau tingkat keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan bank yang kurang efisien. Efek ini akan semakin besar manakala industri perbankannya semakin kompetitif.Hasil penelitian ini menujukkan bahwa tingkat kompetisi indutri perbankan Indonesia mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Berdasarkan ukuran efisiensi, kelompok bank besar adalah yang paling efisien akan tetapi justru mempunyai tingkat kompetisi yang paling rendah dibandingkan dengan kelompok bank sedang dan bank kecil. Berdasarkan kepemilikan, Bank Persero dan Bank Umum Swasta Nasional BUSN adalah dua kelompok bank paling efisien dimana kelompok Bank Persero relatif lebih efisien dibandingkan kelompok BUSN. Namun demikian apabila dilihat dari hasil pengukuran tingkat kompetisinya Bank Persero justru lebih rendah dari BUSN.Pada industri perbankan Indonesia tidak terjadi transfer efisiensi dalam bentuk tingkat harga output atau suku bunga kredit yang lebih murah. Kelompok bank yang lebih efisien lebih memilih untuk menikmati tingkat keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mentransfer sebagian keunggulan efisiensinya. Hal ini terlihat dari tingkat suku bunga kredit kelompok bank yang lebih efisien tidak berbeda secara signifikan dibandingkan kelompok bank yang kurang efisien.

ABSTRACT
Indonesian banking industry is currently in the inefficient condition viewed from the high interest rate in which one of its main causes is supposedly the low competition level. This research was conducted to analyze competition level in Indonesian banking industry during from 2005 to 2014 by applying a new model, Profit Elasticity Model or Boone Indicator. This model measures the competition level based on its efficiency. More efficient bank which has smaller marginal cost, will lead market share and profit that are higher than less efficient bank. This effect will be greater when the banking industry is more competitive.This research shows the result that the competition level in Indonesian banking industry decreases from year to year. Based on the efficiency measure, large sized bank group is the most efficient, but it actually has the lowest competition level compared with medium sized and small sized bank groups. Based on the ownership, Stated Owned Bank and National Private Commercial Bank are the most efficient bank groups in which Stated Owned Bank group is relatively more efficient than National Private Commercial Bank group. However, viewed from the result of measurement on its competition level, Stated Owned Bank is actually lower than National Private Commercial Bank.In Indonesian banking industry, there is no efficiency transfer in form of output price level or cheaper lending interest rate. More efficient bank group prefers benefiting higher profit over transferring some of its efficiency superiorities. It is shown by lending interest rate of more efficient bank group is not significantly different from the less efficient bank group."
2016
T47049
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Dena Ferani
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur perbankan konvensional Indonesia serta membuktikan apakah perbankan Indonesia mengikuti hipotesis efisiensi atau hipotesis SCP tradisional. Data yang digunakan adalah dari 14 Bank umum yang dipilih berdasarkan total kredit, sedangkan model yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari model Smirlock (1985). Dari perhitungan rasio konsentrasi empat perusahaan terbesar, struktur perbankan konvensional Indonesia dapat dikategorikan sebagai pasar oligopoli tipe IV (moderat rendah). Selain itu, hasil uji statistik dalam skripsi ini menunjukkan bahwa perbankan konvensional Indonesia mengikuti hipotesis efisiensi dan menolak hipotesis SCP tradisonal. Hal ini dibuktikan dengan positif dan signifikannya variabel pangsa pasar dalam menjelaskan profitabilitas bank.

This research aims to analyze the market structure of conventional banking industry in Indonesia as well as ascertain whether Indonesia?s banking industry follows efficient-structure hypothesis or traditional SCP hypothesis. The data used in this paper are from 14 conventional banks in Indonesia sorted by total credit, whereas the model is from Smirlock model in 1985. The calculation of concentration ratio using four biggest banks reveals that banking industry in Indonesia can be classified as oligopoly market type IV (moderately low). Furthermore, the statistic results obtained from the study show that Indonesia?s conventional banking industry follows efficiency hypothesis. This finding is supported by the significant and positive result of market share variable in explaining the changes of banking profitability.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60653
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Hamsal
"ABSTRACT
Recently, research on paradoxical strategies has been considered critical in winning in the competitive dynamic landscape, characterized by uncertainty and rapid changes in the business environment. Such environmental uncertainties require firm to apply paradoxical strategies; combining strategic flexibility and strategic consistency (Parnell, 1994). This study addresses three main questions: what is the effect of strategic flexibility on firm's performance; what is the contingent effect of perceived environmental uncertainty on the relationship between paradoxical strategies and firm's performance. Questionnaires were distributed to 131 CEOs or members of top management team of Indonesian commercial banks (including sharia banks); and the 59 returned responses were analyzed to test hypotheses. The results indicate that strategic flexibility has positive effect on bank's performance, while strategic consistency does not have significant effects o bank's performance. In terms of combining these two paradoxical strategies, the results of this study confirm that the effect of strategic flexibility on bank's performance depends on strategic consistency and environmental uncertainty."
Depok: Management Research Center Graduate School of Management FEUI, 2007
330 UI-SEAM 1:1 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lelyana Mayasari
"Tesis ini dilatarbelakangi penerbitan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) oleh Bank Indonesia dalam rangka penataan kembali industri perbankan setelah krisis moneter tahun 1997. Permasalahan yang diangkat dalam Tesis ini adalah bagaimana pengaruh kebijakan API terhadap struktur, tingkat persaingan dan kinerja industri perbankan Indonesia sebelum dan sesudah berlakunya kebijakan API. Tujuan Tesis ini adalah untuk mengidentifikasi bentuk struktur, pengaruh kebijakan API terhadap tingkat persaingan industri perbankan dan menganalisis dampak penerapan kebijakan API bagi kinerja perbankan Indonesia dengan periode penelitian tahun 2001 - 2008. Untuk mengukur tingkat persaingan dan bentuk struktur dalam industri perbankan Indonesia digunakan model Panzar-Rosse. Model ini memberikan indikator persaingan yang dikenal sebagai statistik H yang menyediakan penilaian kuantitatif dari persaingan dalam pasar.
Statistik H didapatkan dari jumlah elastisitas revenue terhadap harga faktor-faktor produksi berdasarkan reduced form persamaan pendapatan bank. Persyaratan dalam metode Panzar-Rosse adalah sampel observasi harus mewakili ekuilibrium long run untuk mengukur tingkat kestabilan, mengingat model ini menggunakan pendekatan statis. Berdasarkan hasil pengujian, secara umum dapat disimpulkan bahwa setelah diterbitkan kebijakan API oleh Bank Indonesia, maka struktur perbankan Indonesia berbentuk monopoli atau oligopoli kolusif. Bentuk struktur tersebut mencerminkan adanya perbedaan tingkat persaingan bank umum pada periode sebelum dan sesudah API diterbitkan. Dengan diberlakukannya kebijakan API, kondisi perbankan nasional tidak menjadi lebih stabil dibandingkan sebelum API diterbitkan. Namun ketidakstabilan ini tidak berpengaruh terhadap kinerja bank umum, sehingga setelah kebijakan API diterbitkan kinerja bank umum mengalami peningkatan.

The background of this Thesis was the issuance of the Indonesian Banking Architecture (API) by Bank Indonesia in the framework of restructuring the banking industry after the financial crisis in 1997. The main concern of this thesis was the impact of the Indonesian Banking Architecture policy toward structure, the level of competition and performance of the Indonesian banking industry before and after the promulgated of API. The purpose of this Thesis is to identify the shape of the structure, to measure the impact of promulgated of API policy toward the level of competition of the banking industry and to analyze the impact of API?s implementation toward performance of banking industry with year study period from 2001 to 2008. To measure the level of competition and the shape of the structure of Indonesian banking industry used Panzar-Rosse model. This model provides an indicator of competition, known as H statistic that provides a quantitative assessment of competition in the market.
H statistics obtained from the amount of revenue to price elasticity factors of production based on the reduced form bank revenue equations. The terms of the Panzar-Rosse method is to sample observation should be representative of long run equilibrium to measure the level of stability, since this model uses a static approach. On the basis of test result, it is concluded that after the Indonesia Banking Architecture policy issued by Bank Indonesia, the structure of Indonesian banking industry is monopoly or collusive oligopoly. This structure reflects the different levels of competition for commercial banks in the period before and after the implementation of API. The condition of banking industry do not become more stable than before the published of API. However this instability does not affect toward performance of banking industry, so performance of banking industry have increased.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T29518
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rusriyanto
"Krisis keuangan menimbulkan dampak sosial yang besar dan terus-menerus, membuat hubungan stabilitas perbankan, kompetisi dan penetrasi bank asing menjadi penting. Perhatian utama tesis ini adalah mengenai dampak dari penetrasi bank asing dan kompetisi terhadap stabilitas industri perbankan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan asumsi Ordinary Least Square (OLS) untuk menguji pengaruh dari penetrasi bank asing dan kompetisi terhadap stabilitas perbankan. Populasi dalam penelitian ini adalah 83 bank di sektor perbankan Indonesia, yang menerbitkan laporan bulanan dari tahun 2008-2013.
Hasil penelitian menggunakan pendekatan Panzar-Ross menunjukkan bahwa industri perbankan Indonesia tergolong ke dalam kategori pasar monopolistik. Temuan lainnya menunjukkan bahwa penetrasi bank asing dan kompetisi mempengaruhi stabilitas perbankan. Penetrasi bank asing, dalam hal pembatasan masuknya bank asing yang ketat dan kompetisi memiliki efek yang cenderung membuat sektor perbankan menjadi stabil, namun persyaratan modal yang ketat cenderung melemahkan stabilitas perbankan.

Financial crises imposed large and persistent social costs, making the relationship of banking stability, competition and foreign bank penetration important. The main concern of this thesis is the impact of foreign bank penetration and competition on the stability of the Indonesian banking industry. This research used multiple regression analysis with assumption Ordinary Least Square (OLS) to examine the influence of foreign bank penetration and competition on the banking stability. The sample of this study consist of 83 banks in Indonesia banking sector, which were published monthly report from 2008-2013.
Using the Panzar-Rosse approach indicated that Indonesian banking industry could be cataragorized into monopolistic market. Other results show that foreign bank penetration and competition affect banking stability. Foreign bank penetration, in terms of restrictions on the entry of foreign banks were tight and competition had similar effects tended to stabilize the banking stability, but stricter capital requirements tended to destabilize the banking stability.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42389
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akmal Rangga Putra Warganegara
"Penelitian ini bertujuan melihat determinan Net Interest Margin (NIM) di industri perbankan Indonesia pada periode 2006-2009. Industri perbankan Indonesia di nilai inefisien dibandingkan dengan perbankan di regional Asia Tenggara. Nilai NIM yang relatif tinggi menjadi beban bagi perekonomian dengan tingginya biaya intermediasi. Penelitian ini menemukan bahwa NIM dipengaruhi oleh kekuatan pasar, kualitas manajemen suatu bank, ukuran bank, dan kebijakan Non-Performing Loan (NPL). Penelitian ini menggunakan model yang dikembangkan dari Kannan et al (2001), Hawtrey dan Liang (2008), dan Peria dan Mody (2003).

The focus of this study is to observe deteminants of Net Interest Margin in Indonesian banking industry. Indonesian banking industry is relatively inefficient bacause of higher NIM compared to other banking industry in South East Asia region. Higher NIM rate is being a burden to the Indonesian economy through higher intermediation cost. This research finds that NIM is being influenced by market power, management quality, banks size, and Non-Performing Loan (NPL) rate policy. This research uses the model developed by Kannan et al (2001), Hawtrey and Liang (2008), and Peria and Mody (2003)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T21767
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sandy Mulyadi
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh implementasi kebijakan Basel II terhadap valuasi pasar industri perbankan di ASEAN-5 pada periode 2000-2015, melalui perubahan pencadangan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP diskresioner dan praktik perataan laba. Penelitian ini tidak menemukan adanya pengaruh implementasi kebijakan Basel II terhadap PPAP diskresioner dan perataan laba. Ketiadaan pengaruh tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya sampel bank yang menggunakan pendekatan IRB. Temuan dari penelitian ini adalah implementasi kebijakan Basel II yang mengurangi motif oportunis dalam PPAP diskresioner memberikan valuasi pasar yang lebih tinggi.

This study aims to analyze the effects of Basel II implementation on market valuation of ASEAN 5 banking industry during 2000 ndash 2015, through changes in discretionary loan loss provisioning practices and income smoothing practices. This study does not find the effect of Basel II implementation on discretionary loan loss provision and income smoothing. The absence of these effects might be caused by a lack of sample using IRB approach. The findings of this study is that Basel II implementation, which reduce opportunistic motives in discretionary loan loss provision, generate higher market valuation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raynanda Syarifudin
"Industri perbankan menjadi salah satu sektor yang memimpin dalam penggunaan teknologi informasi. Salah satunya adalah layanan keuangan digital dalam bentuk aplikasi mobile banking. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi mobile banking terhadap profitabilitas perbankan Indonesia. Penelitian ini menggunakan data panel dari 12 bank di Indonesia yang sudah memiliki aplikasi mobile banking dan diolah menggunakan metode random effect model selama periode 2006-2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi mobile banking memiliki hubungan positif dengan profitabilitas tetapi tidak signifikan. Hubungan positif ini dapat mendorong perbankan untuk menghadirkan keuangan inklusif melalui layanan keuangan digital di Indonesia.

The banking industry has become one of the leading sectors in using the information technology; or instance digital finance service in the form of mobile banking application. This study discusses the impact of mobile banking application on Indonesian banking profitability. The study used panel data of 12 banks in Indonesia which have mobile banking application and was processed using the random effect model within the 2006 to 2013 period. The results show that the mobile banking application has a positive relationship with profitability although not significant. This positive relationship can encourage banks to enhance their profitability performance, since it may increase people participation in banking and financial systems.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56851
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>