Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120161 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Fajrina
"Pengelolaan limbah merupakan kegiatan manajemen kesehatan lingkungan di rumah sakit. Manajemen kesehatan lingkungan membutuhkan evaluasi agar setiap kegiatan berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dalam melakukan pengolahan limbah cair, RS “X” mengalami peningkatan kadar indikator pengukuran kualitas limbah cair. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi proses pengelolaan limbah cair di unit K3KL RS “X” tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif – analitik dengan pendekatan penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah staf unit K3KL RS “X”. Penelitian ini dimulai dari bulan April – Juni 2019 di unit K3KL RS “X”. Sumber data berasal dari data sekunder dan data primer. Data tersebut kemudian di analisa sehingga mendapatkan hasil perencanaan kegiatan pengolahan limbah cair dilihat dari segi sumber daya manusia, pembiayaan, metode, sarana dan prasarana, serta material, proses pengolahan limbah cair, kegiatan evaluasi dan tindak lanjut yang dilakukan di unit K3KL RS “X” dalam pengolahan limbah cair. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu aspek SDM unit K3KL masih membutuhkan peningkatan pelatihan dan pengembangan terkait IPAL dan kesehatan lingkungan, perbaikan SOP, melakukan pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana pengolahan limbah cair rumah sakit serta masih ada beberapa indikator yang tidak sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapkan.

Kata Kunci : Evaluasi Proses, Pengelolaan Limbah Cair, Rumah Sakit

Waste management is a health management activity in a hospital. Environmental Health Management requires evaluation so that each activity runs in accordance with the intended purpose. In conducting wastewater treatment, "X" Hospital increase the level of indicators for measuring the quality of liquid waste. The purpose of this study was to research the process of managing wastewater in the K3KL unit of the "X" Hospital in 2019. The research method used was a descriptive-analytic study with qualitative research. The informants in this study were staff of the K3KL unit of the "X" Hospital. This research began from April - June 2019 in the K3KL unit "X" Hospital. Data sources are taken from secondary data and primary data. The data is then analyzed so that the results of waste management planning are seen in terms of human resources, financing, methods, facilities and infrastructure and materials, wastewater treatment processes, evaluation activities and follow-up carried out in the K3KL unit of the "X" Hospital in processing liquid waste. The conclusion of this study is that the human resources aspect of the K3KL unit still requires an increase in training and development related to WWTP and environmental health, improvement of SPOs, maintenance and repair of facilities and infrastructure for hospital wastewater treatment and there are still several indicators that are in accordance with the supplies provided.

Keyword : Process Evaluation, Wastewater Management, Hospital

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setiawan
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26736
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Risha Meilinda
"Di antara semua limbah medis, limbah cair merupakan ancaman serius bagi kesehatan manusia dan lingkungan karena kemampuannya memasuki daerah aliran sungai, mencemari air tanah, dan air minum jika tidak ditangani dan dibuang dengan benar. Efektivitas pengelolaan limbah cair dan kualitas limbah cair masih menjadi masalah yang signifikan di fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia, dimana limbah cair masih banyak yang tidak memenuhi standar baku mutu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen pengelolaan limbah cair, efektivitas IPAL, kualitas limbah cair, dan strategi pengelolaan permasalahan efektivitas IPAL Rumah Sakit Swasta X Depok. Penelitian ini menggunakan metode mixed methods (kuantitatif deskriptif dengan desain studi kasus dan kualitatif dengan triangulasi konkuren dan analisis SWOT). Penelitian ini berlangsung dari Desember - April 2023 dengan menggunakan data sekunder periode Juli 2021 - Juni 2022. Standar regulasi yang dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.68/Menlhk/Setjen/Kum. 1/8/2016 tentang Baku Mutu Limbah Cair Domestik. Analisis data dilakukan dengan analisis kuantitatif (analisis univariat), analisis kualitatif, dan analisis SWOT. Manajemen pengelolaan limbah cair di Rumah Sakit Swasta X Depok dapat terlihat dari aspek peraturan, kebijakan, dan perundang-undangan; aspek proses pengelolaan limbah cair; dan aspek monitoring dan evaluasi sudah sesuai dengan Permenkes Nomor 7 Tahun 2019. Namun, aspek sumber daya manusia, sarana prasarana, dan dana belum sepenuhnya sesuai dengan Permenkes Nomor 7 Tahun 2019. Kualitas limbah cair (fisika, kimia, biologi) di bagian inlet dan outlet IPAL Rumah Sakit Swasta X Depok pada bulan Juli 2021 - Juni 2022 masih berfluktuasi. Efektivitas IPAL Rumah Sakit Swasta X Depok masih fluktuatif pada periode bulan Juli 2021 - Juni 2022. Strategi pengelolaan permasalahan efektivitas IPAL Rumah Sakit Swasta X Depok berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan, yakni strategi agresif. dengan lima rekomendasi inovatif untuk meningkatkan manajemen peningkatan efektivitas IPAL. Rumah Sakit Swasta X Depok dapat memastikan sumber limbah cair, menambahkan bak penampung sementara, memberikan pretreatment pada limbah cair, pemeriksaan hasil influen limbah cair setiap bulan, menyiapkan cadangan blower, pompa celup, saringan pasir lambat, serta menambahkan bak netralizing, alat pengukur klor, alat pengukur tekanan oksigen, sinar ultraviolet pada IPAL, komponen swapantau harian agar dapat meningkatkan efektivitas IPAL dalam menurunkan parameter pencemar limbah cair.

Among all medical wastes, wastewater poses a serious threat to human health and the environment due to its ability to enter watersheds, contaminate groundwater and drinking water if not handled and disposed of properly. The effectiveness of liquid waste management and the quality of liquid waste are still significant problems in health care facilities in Indonesia, where there are still many liquid wastes that do not meet quality standards. This study aims to analyze the management of liquid waste management, the effectiveness of the WWTP, the quality of the liquid waste, and strategies for managing the problem of the effectiveness of the IPAL of Private Hospital X Depok. This research uses mixed methods (quantitative descriptive with case study design and qualitative with concurrent triangulation and SWOT analysis). This research took place from March - April 2023 using secondary data for the period July 2021 - June 2022. The regulatory standard used as a reference in this research is the Regulation of the Minister of Environment and Forestry of the Republic of Indonesia Number: P.68/Menlhk/Setjen/Kum. 1/8/2016 concerning Domestic Liquid Waste Quality Standards. Data analysis was performed by quantitative analysis (univariate analysis), qualitative analysis, and SWOT analysis. The management of liquid waste management at X Private Hospital Depok can be seen from the aspects of regulations, policies and legislation; aspects of the liquid waste management process; and monitoring and evaluation aspects are in accordance with Permenkes Number 7 of 2019. However, aspects of human resources, infrastructure, and funds are not fully in accordance with Permenkes Number 7 of 2019. The quality of wastewater (physics, chemistry, biology) in the inlet and IPAL outlets at Private Hospital X Depok in July 2021 - June 2022 are still fluctuating. The effectiveness of WWTP for Private Hospital X Depok is still fluctuating in the period July 2021 - June 2022. The strategy for managing the problem of IPAL effectiveness for Private Hospital X Depok is based on the SWOT analysis that has been carried out, namely an aggressive strategy with five innovative recommendations to improve management to increase the effectiveness of WWTP. Private Hospital X Depok can ensure the source of liquid waste, add temporary storage tanks, provide pretreatment of liquid waste, check the results of influent liquid waste every month, prepare backup blowers, submersible pumps, slow sand filters, and add neutralizing tanks, chlorine gauges, oxygen pressure gauges, ultraviolet rays in the WWTP, daily self-monitoring components in order to increase the effectiveness of the WWTP in reducing liquid waste pollutant parameters."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Prapancha Satar
"Suatu studi kualitatif di bidang Manajemen Pemasaran Rumah Sakit, khususnya aspek Penjualan dan Strategi Pemasaran yang dilakukan pada Rumah Sakit "X" dan Unit Medical Check-Up RS"X" pada bulan April 1996 - Juni 1996. Rumah Sakit "X" sebagai rumah sakit swasta profit dengan berbagai jenis pelayanan kesehatan, salah satu diantaranya adalah berupa pelayanan Medical Check-Up. Manajemen pemasaran Rumah Sakit "X" telah menerapkan berbagai fungsi manajemen pemasaran dan strategi pemasaran yang berupa strategi bauran pemasaran dan seleksi pasar. Dalam tahun 1994 dan 1995, tingkat penjualan jasa pelayanan tersebut belum mencapai target volume penjualan seperti apa yang diharapkan.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis deskriptif tentang aspek penjualan unit Medical Check-Up, penerapan fungsi-fungsi manajemen pemasaran Rumah Sakit "X" dan strategi pemasaran unit Medical Check-Up. Penelitian ini merupakan studi kualitatif terhadap manajemen pemasaran Rumah Sakit "X", serta aspek penjualan dan strategi pemasaran unit Medical Check-Up. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari sistem pencatatan dan pelaporan unit Medical Check-Up. Data primer diperoleh dari wawancara mendalam dan partisipasi observasi peneliti. Volume penjualan total untuk tahun 1995 sebesar 894 paket dengan nilai penjualan yang tidak dapat diperoleh datanya, sehingga varian penjualan tidak dapat dinilai. Diperoleh hasil karakteristik konsumen Medical Check-Up berdasarkan umur, jenis kelamin, domisili dan jenis perusahaan pengguna jasa.
Fungsi perencanaan dan pengawasan belum berjalan baik, fungsi pengorganisasian belum optimal, kegiatan pemasaran telah berjalan baik (promosi dan publisitas). Dari komponen strategi pemasaran terlihat produk yang ada cukup pariatif dengan harga yang bersaing, dan tempat pelayanan yang nyaman, disertai kegiatan promosi yang cukup aktif. Segmen pasar yang dijadikan sasaran yaitu perusahaan khususnya sektor perbankan dan kalangan eksekutif, yang menempatkan posisi produk bagi kalangan menengah ke atas dalam segmen geografis, tanpa pesaing yang berarti. Rumah Sakit "X" telah menerapkan fungsi-fungsi manajemen pemasaran dan strategi pemasaran bagi unit Medical Check-Up, namun dirasakan belum optimal. Dari aspek penjualan dapat diidentifikasi faktor-faktor volume, nilai dan karakteristik konsumen pengguna jasa pelayanan, yang perlu dikembangkan agar dapat meningkatkan pencapaian penjualan unit Medical Check-Up.

The Sales Analysis On Medical Check-Up Unit In Marketing Management Of The "X" Hospital (Rs "X"), JakartaA qualitative study in the Marketing Management of Hospital, especially the Sales aspect and Marketing Strategy used in the "X" Hospital and Medical Check-Up Unit of The "X" Hospital on April 1996 - June 1996. "X" Hospital as a profit, private hospital provide various health services, one of them is Medical Check-Up. The marketing management of the "X" Hospital have applied various management functions and the marketing strategy in terms of the marketing mix and market selection. From 1994 to 1995, the service sales have not reached the sales volume target as expected.
This research is intended to make a descriptive analysis regarding the sales aspect of the Medical Check-Up unit, application of marketing management of the "X" Hospital, and sales aspect and marketing strategy of the Medical Check-Up unit. The data used is a secondary one which is obtained from recording and reporting system of the Medical Check-Up Unit. The primary data is obtained from an in-depth interview and participatory observation by the researcher. The sales volume for 1995 is 894 packages with the sales valve which is not available, that the sales variance can not be appraised. The Medical Check-Up consumer characteristics are obtained based on age, sex, domicile and types of the company of the use the service.
The planning and controlling function do not run smoothly, the organization function has not run in optimum way, the marketing activities have run smoothly (through promotion and publicity). From the marketing strategy components, it can be seen that the existing products have many variations with competitive price, and the service location is convenience, and the promotion activities is quite active. The target market segment is companies especially banking sector and executives, which place the product position for middle upper class in the geographic segment, without significant competitor. The "X" Hospital have applied the marketing management functions and the marketing strategy for the Medical Check-Up, however, it is not optimum yet. It can be identified in terms of the sales aspect that the volume factors, values and characteristics of the consumers of the health service need to be developed to order to increase the sales achievement of the Medical Check-Up unit.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naomi Aulia Susilowati Adjie
"Rumah Sakit sebagai pemberi layanan Kesehatan untuk mesyarakat memiliki dampak terhadap lingkungan sebagai akibat dari kegiatannya yaitu limbah. Pengelolaan limbah rumah sakit menjadi sangat penting karena dapat menyebabkan berbagai gangguan baik  kepada para tenaga kesehatan, pasien dan keluarga namun juga kepada lingkungan dan masyarakat sekitar. Gangguan yang disebabkan antara lain penyakit HIV, Hepatitis B dan Hepatitis C. Manajemen pengelolaan limbah rumah sakit diatur oleh berbagai regulasi Pemerintah Pusat maupun daerah yang kemudian oleh rumah sakit diadaptasi menjadi regulasi internal. Penelitian ini berfokus pada evaluasi pelaksanaan pengelolaan limbah yang dilakukan RS dengan regulasi yang berlaku terkait pengelolaan limbah dari sisi SDM, Sarana Prasarana, Anggaran, Regulasi Internal dan Proses pengelolaan limbah. Penelitian dimulai dengan observasi langsung menggunakan formular checklist yangbersumber dari regulasi dilanjutkan dengan telusur dokumen dan diakhiri dengan wawancara mendalam kepada informan yang terlibat langsung dalam pengelolaan limbah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat ketidaksesuaian pelaksanaan pengelolaan limbah pada SDM yaitu latar belakang Pendidikan dan jumlah tenaga, Sarana Prasarana terkait tidak adanya dashboard monitoring limbah, Anggaran terkait biaya pengelolaan, Regulasi Internal terkait penggunaan acuan regulasi yang sudah tidak berlaku dan Proses pengelolaan limbah khususnya B3 yang belum sesuai. Usulan perbaikan dengan membuat unit Kesehatan lingkungan secara mandiri, penambahan jumlah tenaga, upgrading Pendidikan dari SDM pengelola limbah, pembuatan dashboard monitoring yang user friendly serta memperbaiki pengelolaan limbah di rumah sakit yang belum sesuai.

Hospitals as providers of health services to the community have an impact on the environment as a result of their activities, namely waste. Hospital waste management is very important because it can cause various disorders both to health workers, patients and families but also to the environment and the surrounding community. Disorders caused include HIV, Hepatitis B and Hepatitis C diseases. Hospital waste management is regulated by various central and regional government regulations which are then adapted by hospitals into internal regulations. This research focuses on evaluating the implementation of waste management carried out by hospitals with applicable regulations related to waste management in terms of human resources, infrastructure, budget, internal regulations and waste management processes. The research began with direct observation using a formular checklist sourced from regulations followed by a document search and ended with in-depth interviews with informants directly involved in waste management. The results showed that there were still discrepancies in the implementation of waste management in human resources, namely educational background and number of personnel, infrastructure facilities related to the absence of a waste monitoring dashboard, budget related to management costs, internal regulations related to the use of regulatory references that were no longer valid and the process of waste management, especially hazardous waste, which was not yet appropriate. Proposed improvements by creating an independent Environmental Health unit, increasing the number of personnel, upgrading the education of waste management human resources, creating a user friendly monitoring dashboard and improving waste management in hospitals that are not yet appropriate."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Rahmawati
"Latar belakang: Syok septik merupakan kondisi klinis umum yang terkait dengan tingkat kematian yang tinggi diantara pasien sakit kritis. Pasien syok sangat memerlukan pemantauan ketat terhadap tanda-tanda klinis serta status hemodinamik dan status intravaskuler. Perawat intensif memiliki peran penting untuk pengenalan dini sepsis dan identifikasi perburukan, sehingga perawat intensif perlu memiliki pengetahuan dan sikap yang baik dalam penanganan syok septik. Tujuan penelitian: menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap perawat intensif dalam penanganan pasien syok septik di Intensive Care Unit RS Grup X Jakarta. Desain penelitian menggunakan deskriptif analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional, analisis penelitian dengan uji Fisher Exact pada 110 responden perawat intensif dilakukan di 3 RS pada Grup X Jakarta. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Kesimpulan: ada hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dengan sikap perawat intensif dalam penanganan pasien syok septik di RS Grup X Jakarta (p-value 0.044 < α= 0.05). Rekomendasi: Pengetahuan perawat dalam mengidentifikasi dan melakukan tatalaksana syok septik, serta skrining pencegahan syok septik (qSOFA dan SOFA) harus ditingkatkan dalam bentuk peningkatan pengetahuan terstruktur.

Septic shock is common clinical condition associated with high mortality rate among critically ill patients. Septic shock patient should be closed monitoring of clinical signs and hemodynamic also intravascular status. Intensive nurses have an important role for early identify and prevent septic shock. So, critical nurses have to good knowledge and attitudes in management of septic shock. Aim: this study was to analyze the correlation knowledge level and nurse’s attitude of septic shock management in intensive care unit at Group X Hospital Jakarta. Study Design: descriptive analytic correlation with a cross-sectional using Fisher Exact test on 110 intensive nurse respondents at 3 Hospital of Group X Jakarta. Conclusion: there is a significant correlation between the level of knowledge and attitude intensive nurses in management of septic shock patients at Group X Hospital Jakarta (p < α = 0.05). Recommendation: Knowledge nurses to identify and management septic shock, screening to prevent septic shock (q-SOFA and SOFA) must be improved with knowledge structured improvement."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Pratama Putra
"ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini adalah semakin buruknya indeks kualitas air sungai di
Provinsi DKI Jakarta. Sebab banyak pabrik yang membuang limbah ke sungai,
khususnya industri penyepuhan dengan listrik. Masalahnya adalah limbah yang
dihasilkan berbahaya saat dibuang langsung ke lingkungan, yaitu seng dan sianida.
Senyawa tersebut bersifat toksik dan bioakumulasi di rantai makanan. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengelolaan limbah pada proses penyepuhan
dengan listrik terhadap konsep minimisasi limbah beserta penghematannya, sikap
pihak terkait terhadap limbah, dan memprediksi peringkat PROPER (Program
Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) melalui self assessment. Metode penelitian
adalah metode campuran dengan observasi lingkungan, tinjauan dokumen, perhitungan,
wawancara, dan kuesioner. Sampel terdiri atas dua belas pekerja penyepuhan dengan
listrik dan tiga orang manajemen, dan empat puluh delapan responden dari warga
sekitar yang dipilih dengan metode purposive sampling. Data diperoleh dengan
menggunakan kuesioner, wawancara, dan analisis laboratorium. Hasil dari penelitian
ini adalah industri melakukan pengelolaan limbah melalui pengaturan letak dan end-of
pipe treatment, sehingga belum efektif untuk penerapan konsep minimisasi limbah.
Perhitungan keuntungan industri disini didapatkan melalui penghematan bahan baku,
biaya pengelolaan limbah, dan upah pekerja. Untuk prediksi PROPER, dokumen sudah
dilengkapi dan memenuhi kriteria biru. Kesimpulannya adalah proses penyepuhan
dengan listrik di industri belum efektif dalam melaksanakan minimisasi limbah. Jika
diterapkan konsep minimisasi limbah akan didapat penghematan sebesar Rp
392.964.436,00/tahun. Sikap semua pihak adalah memandang kondisi saat ini sudah
baik, sehingga tidak ada usaha perbaikan untuk menuju minimisasi limbah. Prediksi
PROPER yang adalah biru dan komitmen terhadap lingkungan berada di level 1
berdasarkan penghargaan industri hijau (skor: 57,75).

ABSTRACT
The background of this study is the worse river water quality index in DKI Jakarta
Province. Because many factories dump waste into rivers, especially electroplating
industry. The problem is that the waste produced is dangerous when disposed of
directly into the environment, namely zinc and cyanide. These compounds are toxic
and bioaccumulate in the food chain. The purpose of this study was to evaluate waste
management in the process of the electroplating with the concept of waste
minimization and its savings, party attitudes related to waste, and predicting PROPER
(Company Performance Rating Program) ratings through self assessment. The research
method is a mixed method with environmental observations, calculation, document
reviews, interviews, and questionnaires. The sample consisted of twelve electroplating
workers and three management people, and forty-eight respondents from surrounding
residents who were selected by purposive sampling method. Data were obtained using
questionnaires, interviews, and laboratory analysis. The results of this study are that
the industry carries out waste management through setting and end-of pipe treatment,
so that it has not been effective in applying the concept of waste minimization.
Calculation of industry profits here is obtained through saving raw materials, waste
management costs, and workers' wages. For PROPER predictions, documents are
completed and meet the blue criteria. The conclusion is that the process of gilding with
electricity in the industry has not been effective in carrying out waste minimization. If
the waste minimization concept is applied, savings of IDR 392,964,436.00/year will be
obtained. The attitude of all parties is to see that the current conditions are good, so
there is no effort to make improvements to waste minimization. PROPER predictions
are blue and commitment to the environment is at level 1 based on green industry
awards (score: 57.75)."
Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Ilmu Lingkungan, 2019
T51295
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Anjani Putri
"Kota Jakarta Pusat adalah wilayah administrasi terpadat di DKI Jakarta dengan volume timbulan sampah di Jakarta Pusat sebesar 310,26 ribu ton/ tahun. Untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA, Pemerintah Kota DKI Jakarta menginstruksikan pada setiap Rukun Warga (RW) untuk membentuk 1 (satu) bank sampah unit. Penelitian ini bertujuan untuk megetahui pengelolaan sampah di bank sampah. Metode yang digunakan adalah observasi langsung, wawancara dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa Bank Sampah Unit Alamanda Rawasari memiliki total berat sampah rata-rata sebesar 663,93 kg dengan komposisi 97% adalah sampah anorganik dan 3% adalah minyak jelantah. Sedangkan untuk Bank Sampah Hijau Selaras Mandiri memiliki total berat sampah rata-rata sebesar 815,67 kg dengan komposisi sampah 77% sampah organik, 23% sampah anorganik dan 0,06% minyak jelantah. Nasabah dan non nasabah di kedua bank sampah ini sudah memiliki pengetahuan mendasar mengenai pengelolaan sampah. Berdasarkan uji kelayakan usaha, diketahui bahwa kedua bank sampah itu dapat dikatakan layak karena memiliki nilai R/C >1.

The city of Central Jakarta is the most densely populated administrative area in DKI Jakarta with a waste generation volume in Central Jakarta of 310.26 thousand tons/year. To reduce the volume of waste entering the landfill, the DKI Jakarta City Government instructed each Rukun Warga (RW) to form 1 (one) waste bank unit. So currently the City of Central Jakarta already has 1 BSI and 191 waste bank unit. This research aims to understand waste management in waste banks. The methods used are direct observation, interviews and questionnaires. The research results show that the Alamanda Rawasari Unit Waste Bank has an average waste generation of 663.93 kg with a composition of 97% inorganic waste and 3% used cooking oil. Meanwhile, the Hijau Selaras Mandiri Unit Waste Bank has an average waste generation of 815.67 kg with a waste composition of 77% organic waste, 23% inorganic waste and 0.06% used cooking oil. Customers and non-customers at these two waste banks already have basic knowledge about waste management. Based on the results of the questionnaire, BSU customers feel that the existence of the waste bank helps their economy and for noncustomers the biggest reason they do not join as customers is because they do not have time to sort their waste. Based on the business feasibility test, it is known that the two waste banks can be said to be feasible because they have value. R/C >1."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Muzaqi
"Insektisida merupakan salah satu jenis pestisida yang banyak digunakan di masyarakat guna melindungi kesehatan masyarakat. Namun perlu diingat bahwa daya racun dari insektisida juga dapat mengancam kesehatan teknisi pengendali hama. Pada saat proses pembuatan, pencampuran, dan aplikasi insektisida, pekerja terpajan bahaya kimia dan berpotensi menimbulkan risiko terhadap kesehatan. Dalam penelitian ini, risiko pajanan dermal insektisida terhadap teknisi pengendali hama yang dikaji dengan menggunakan metode semi kuantitatif DREAM (Dermal Risk Exposure Method). Unit analisis yang diamati adalah pekerjaan hot fogging, cold fogging, spraying dan misting dengan risiko pajanan dermal dari insektisida dengan empat aktifitas yang diamati yaitu menuang insektisida dari botol konsentrat, mencampur insektisida, menuang campuran insektisida dan pelaksanaan. Besarnya nilai total pajanan dermal dipengaruhi oleh nilai emisi, desposisi dan transfer, serta dipengaruhi oleh jenis bahan kimia, proteksi perlindungan tangan dan lama pajanan.
Hasil penelitian didapatkan nilai total pajanan dermal pada pekerjaan hot fogging tugas menuang insektisida dari botol konsentrat 1,19 (sangat rendah), mencampur insektisida 1,19 (sangat rendah), menuang campuran insektisida 2,94 (sangat rendah), pelaksanaan hot fogging 78,73 (medium). Nilai total pajanan dermal pada pekerjaan cold fogging tugas menuang insektisida dari botol konsentrat 1,19 (sangat rendah), mencampur insektisida 1,19 (sangat rendah), menuang campuran insektisida 2,94 (sangat rendah), pelaksanaan cold fogging 34,99 (medium). Nilai total pajanan dermal pada pekerjaan spraying tugas menuang insektisida dari botol konsentrat 1,19 (sangat rendah), mencampur insektisida 1,19 (sangat rendah), menuang campuran insektisida 2,94 (sangat rendah), pelaksanaan spraying 3,30 (sangat rendah). nilai total pajanan dermal pada pekerjaan misting tugas menuang insektisida dari botol konsentrat 11,91 (rendah), mencampur insektisida 1,19 (sangat rendah), menuang campuran insektisida 1,63 (sangat rendah), pelaksanaan misting 2,18 (sangat rendah. Kesimpulan bahwa nilai pajanan dermal tertinggi terdapat pada aktifitas pelaksanaan fogging dengan nilai total pajanan dermal sebesar 78,73 (medium).

Insecticides are one type of pesticide that is widely used in the community to protect public health. However, toxicity of pesticide may expose to pest control officer as well. During the process of manufacturing, mixing and applying insecticides, workers are exposed to chemical hazards from thr active ingredient of pesticide and risk to their health. In this study, insecticide dermal exposure to the pest controll technicians during was assessed using the semi-quantitative method, called DREAM (Dermal Risk Exposure Method). The unit of analysis observed were hot fogging job, cold fogging job, spraying job and misting job of pouring the insecticides from a concentrated bottle into a measuring cup, mixing insecticides, pouring the insecticide mixture into the fogging machine, and implementing. The amount of total dermal exposure is influenced by the value of emissions, desposition and transfer, and is influenced by the type of chemical, protection of the hand and the length of exposure.
The results showed value of total actual dermal exposure at task level of hot fogging job task pouring insecticides from bottle concentrates 1.19 (very low), mixing insecticides 1.19 (very low), pouring insecticide mixture 2.94 (very low), implementing hot fogging 78,73 (moderate). The value total actual dermal exposure at task level of cold fogging job task pouring insecticides from bottle concentrates 1.19 (very low), mix insecticides 1.19 (very low), pour insecticide mixture 2.94 (very low), implementing cold fogging 34.99 (moderate). The value of total actual dermal exposure at task level of spraying work task pouring insecticides from bottle concentrate 1.19 (very low), mixing insecticides 1.19 (very low), pouring insecticide mixture 2.94 (very low), implementing spraying 3.30 (very low). the value of total actual dermal exposure at task level of misting job task pouring insecticides from bottle concentrate 11.91 (low), mix insecticides 1.19 (very low), pour insecticide mixture 1.63 (very low), implementing misting 2.18 (very low). Conclusion the high value of dermal exposure is implementing hot fogging 78.73 (Moderate)."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T52797
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rheisya Ghinaa Azzarah
"Limbah medis B3 padat merupakan limbah yang dihasilkan oleh aktivitas medis, yang menurut PP No 22 Tahun 2021, setiap orang yang menghasilkan limbah wajib mengelola limbah yang dihasilkannya, termasuk fasyankes. Namun, lebih dari 70% fasyankes di Jakarta belum mengelola limbah medis nya sesuai standar. Penelitian ini membahas mengenai pengelolaan limbah medis B3 padat di RSUD X di DKI Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeidentifikasi jenis, menggambarkan proses pengelolaan, mengetahui upaya pengurangan, serta menganalisis jumlah timbulan limbah medis B3 padat yang dihasilkan. Berdasarkan observasi, wawancara, dan telaah dokumen, limbah medis B3 padat di RSUD X didominasi oleh limbah infeksius dan tajam. Tahapan pengelolaan dimulai dari pengurangan, pemilahan dan pewadahan, pengangkutan internal, penyimpanan sementara, pengangkutan eksternal, dan pengolahan. Upaya pengurangan sudah dilakukan walaupun belum terdapat SOP khusus. Tahapan pemilahan dan pewadahan hingga pengangkutan eksternal sudah berjalan dengan baik walaupun terdapat beberapa hal yang perlu ditingkatkan. Pengolahan limbah tidak dilakukan oleh RSUD X karena menggunakan jasa pihak ketiga. Timbulan limbah medis B3 padat di RSUD X tergolong besar yaitu 158.5 kg/hari dan melebihi rata-rata timbulan limbah medis RS di Indonesia yaitu 87 kg/hari. Regulasi yang dijadikan sebagai acuan adalah Permenkes No. 2 Tahun 2023, PP 22 Tahun 2021, dan Permenkes No. 7 Tahun 2019. RSUD X telah mengelola limbah medis B3 padat yang dihasilkannya sesuai dengan standar, namun beberapa hal perlu dijadikan catatan dan sebagai saran perbaikan untuk RSUD X.

Solid B3 medical waste is waste generated by medical activities. According to Government Regulation No. 22 of 2021, everyone who produces waste must manage the waste they produce, including health facilities. However, more than 70% of health facilities in Jakarta have yet to manage their medical waste according to standards. This study discusses the management of solid B3 medical waste at RSUD X in DKI Jakarta. This study aimed to identify the types, describe the management process, identify reduction efforts, and analyze the amount of solid B3 medical waste generated. Based on observations, interviews, and document review, solid B3 medical waste at RSUD X is dominated by infectious and sharp waste. The management stages start from reduction, sorting and storage, internal transportation, temporary storage, external transportation, and processing. Reduction efforts have been made even though there is no specific SOP. The stages of sorting and storage up to external transportation have been going well, although a number of things need to be improved. RSUD X does not carry out waste processing because it uses the services of a third party. The generation of solid B3 medical waste in RSUD X is relatively large, namely 158.5 kg/day, and exceeds the average generation of hospital medical waste in Indonesia, which is 87 kg/day. Permenkes No. 2 of 2023, PP 22 of 2021, Permenlhk No. 56 Tahun 2015, and Permenkes No. 7 of 2019 are the regulation used as a reference. RSUD X has managed the solid B3 medical waste it produces according to standards, but several things need to be noted and as suggestions for improvement for RSUD X"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>