Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28068 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Aulia Rahman Boer
"Perusahaan rintisan memiliki dinamika yang sangat cepat dan tidak menentu jika dibandingkan dengan perusahaan yang sudah lama berdiri. Selain itu, perusahaan startup memiliki praktik yang mengharuskan karyawannya menghadapi pembagian kerja yang lebih besar. Namun karena kondisi ekonomi yang tidak stabil dan ketidakmampuan karyawan untuk melakukan pekerjaan ganda, karyawan lebih rentan menghadapi ketidakpastian dalam pekerjaannya. Berdasarkan penelitian, ketahanan karyawan merupakan salah satu perilaku penting yang dimiliki seorang karyawan dalam menjalankan setiap pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat alat ukur yang handal, valid dalam mengukur perilaku resiliensi karyawan, memiliki item yang baik, dan memiliki norma yang dapat digunakan untuk menginterpretasikan skor. Partisipan dalam penelitian ini adalah karyawan perusahaan startup yang telah bekerja minimal 2 bulan (n = 106). Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat ukur Startup Employee Resilience (SUER) memiliki konsistensi internal yang tinggi, valid untuk korelasi dengan work engagement yang memiliki hubungan teoritis, dan memiliki item yang dapat membedakan individu dengan baik. Norma yang digunakan dalam menafsirkan skor SUER adalah skor standar yang dinormalisasi (M = 10; SD = 3). Alat ukur ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk mendiagnosis tingkat resiliensi yang dimiliki karyawan perusahaan startup.

Start-up companies have very fast and erratic dynamics when compared to long-established companies. In addition, startup companies have practices that require their employees to face a greater division of labor. However, due to unstable economic conditions and the inability of employees to do multiple jobs, employees are more prone to face uncertainty in their jobs. Based on research, employee resilience is one of the important behaviors an employee has in carrying out every job. This study aims to make a reliable measuring tool, valid in measuring employee resilience behavior, have good items, and have norms that can be used to interpret scores. Participants in this study were employees of startup companies who had worked for at least 2 months (n = 106). The results show that the Startup Employee Resilience (SUER) measurement tool has high internal consistency, is valid for correlation with work engagement which has a theoretical relationship, and has items that can distinguish individuals well. The norm used in interpreting the SUER score is the normalized standard score (M = 10; SD = 3). This measuring tool is expected to be a reference for diagnosing the level of resilience that startup company employees have."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aulia Rahman Azri Boer
"Perusahaan startup memiliki dinamika yang sangat cepat dan tidak menentu apabila dibandingkan dengan perusahaan yang telah lama berdiri. Selain itu, perusahaan startup memiliki praktik yang mengharuskan karyawannya untuk menghadapi pembagian pekerjaan yang lebih banyak. Namun, dengan kondisi ekonomi yang tidak stabil dan ketidaksanggupan karyawan untuk melakukan kerja rangkap, karyawan lebih rentan untuk menghadapi ketidakpastian dalam pekerjaannya. Berdasarkan studi, employee resilience merupakan salah satu perilaku yang penting dimiliki seorang karyawan dalam menjalankan setiap pekerjaannya. Penelitian bertujuan untuk membuat alat ukur yang reliabel, valid dalam mengukur perilaku employee resilience, memiliki item-item yang baik, dan memiliki norma yang dapat digunakan untuk menginterpretasi skor. Partisipan dalam penelitian merupakan karyawan perusahaan startup yang telah bekerja minimal 2 bulan (n = 106). Hasil menunjukkan alat ukur Startup Employee Resilience (SUER) memiliki konsistensi internal yang tinggi, valid atas korelasi dengan work engagement yang memiliki hubungan secara teoretis, dan memiliki item yang dapat membedakan antarindividu dengan baik. Norma digunakan dalam menginterpretasi skor alat ukur SUER adalah normalized standard scores (M = 10; SD = 3). Alat ukur ini diharapkan dapat menjadi acuan diagnosis tingkat resiliensi yang dimiliki karyawan perusahaan startup.

Startup companies have fast and uncertain dynamics compared to well-established companies. Moreover, startup companies have practices that require the employees to face more work division. However, by the unstable economic condition and employee’s inability to face multiple workload, employees are vulnerable to face uncertainty at work. Studies showed that employee resilience is known as one of major behavior that employee should have to get through their job. The purpose of this research are to construct a reliable psychological measurement, valid in measuring employee resilience behavior, have a good item and norms to interpret the obtained scores. Result shows that Startup Employee Resilience measure (SUER) has high internal consistency, valid that proven by the correlation with work engagement which are theoretically related, and have items that are able to differentiate high and low individual characteristics. Norm that are used in this research is normalized standard score (M = 10, SD = 3). This measurement is expected as a benchmark to diagnose level of resilience on startup employee"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aulia Rahman Azri Boer
"Perusahaan startup memiliki dinamika yang sangat cepat dan tidak menentu apabila dibandingkan dengan perusahaan yang telah lama berdiri. Selain itu, perusahaan startup memiliki praktik yang mengharuskan karyawannya untuk menghadapi pembagian pekerjaan yang lebih banyak. Namun, dengan kondisi ekonomi yang tidak stabil dan ketidaksanggupan karyawan untuk melakukan kerja rangkap, karyawan lebih rentan untuk menghadapi ketidakpastian dalam pekerjaannya. Berdasarkan studi, employee resilience merupakan salah satu perilaku yang penting dimiliki seorang karyawan dalam menjalankan setiap pekerjaannya. Penelitian bertujuan untuk membuat alat ukur yang reliabel, valid dalam mengukur perilaku employee resilience, memiliki item-item yang baik, dan memiliki norma yang dapat digunakan untuk menginterpretasi skor. Partisipan dalam penelitian merupakan karyawan perusahaan startup yang telah bekerja minimal 2 bulan (n = 106). Hasil menunjukkan alat ukur Startup Employee Resilience (SUER) memiliki konsistensi internal yang tinggi, valid atas korelasi dengan work engagement yang memiliki hubungan secara teoretis, dan memiliki item yang dapat membedakan antarindividu dengan baik. Norma digunakan dalam menginterpretasi skor alat ukur SUER adalah normalized standard scores (M = 10; SD = 3). Alat ukur ini diharapkan dapat menjadi acuan diagnosis tingkat resiliensi yang dimiliki karyawan perusahaan startup.

Startup companies have fast and uncertain dynamics compared to well-established companies. Moreover, startup companies have practices that require the employees to face more work division. However, by the unstable economic condition and employee’s inability to face multiple workload, employees are vulnerable to face uncertainty at work. Studies showed that employee resilience is known as one of major behavior that employee should have to get through their job. The purpose of this research are to construct a reliable psychological measurement, valid in measuring employee resilience behavior, have a good item and norms to interpret the obtained scores. Result shows that Startup Employee Resilience measure (SUER) has high internal consistency, valid that proven by the correlation with work engagement which are theoretically related, and have items that are able to differentiate high and low individual characteristics. Norm that are used in this research is normalized standard score (M = 10, SD = 3). This measurement is expected as a benchmark to diagnose level of resilience on startup employee"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Al Faruqi
"Dengan banyaknya tuntutan terhadap karyawan perusahaan startup di era ekonomi digital ini, kemampuan adaptasi karyawan menjadi kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat ukur psikologis yang reliabel, valid untuk mengukur kemampuan adaptasi karyawan, memiliki item yang baik, serta memiliki norma yang dapat digunakan untuk menginterpretasi skor. Partisipan penelitian adalah karyawan perusahaan startup yang telah bekerja minimal selama tiga bulan (n = 60). Hasil menunjukkan bahwa Startup Employee Adaptability – Scale (SEA-S) secara keseluruhan merupakan alat ukur dengan konsistensi internal dan homogenitas yang tinggi (α = 0,895), valid untuk mengukur kemampuan adaptasi karyawan berdasarkan korelasi dengan keterikatan kerja yang secara teoritis berhubungan (r = 0,516, n = 60, p < 0,01), serta memiliki item yang diskriminatif. Norma yang digunakan untuk menginterpretasi skor individu adalah within-group norm, dengan menggunakan standard score (M = 10, SD = 3).

With the amount of demands on startup company employees in this digital economy era, employees adaptability is a competency that every employee must have. This study aims to develop a psychological measuring instrument that is reliable, valid for measuring the employees adaptability, has good items, and has norms that can be used to interpret scores. Research participants are employees of startup companies who have worked for at least three months (n = 60). The results show that the Startup Employee Adaptability - Scale (SEA-S) as a whole is a measuring tool with high internal consistency and homogeneity (α = 0.895), valid for measuring the adaptability of employees based on the correlation with work engagement which is theoretically related (r = 0.516 , n = 60, p <0.01), and had discriminatory items. The norm used to interpret individual scores is the within-group norm, using a standard score (M = 10, SD = 3)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Swerdlik, Mark E.
"Buku ini merupakan panduan bagi pengajar yang menggunakan buku Psychological Testing and Assesment : an Introduction to Test and Measurement karangan Cohen dan Swerdlik dalam mengajar atau memahami teori dan konsep."
London: Mayfield Publishing Company, 1999
150.287 SWE i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman S. Sriamin
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1977
S2217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silver, Rawley
"Buku ini memabahas mengenai tes menggambar dari silver. terdiri atas 16 bab dan 5 bagian, yaitu tes gambar Silver mengenai kognisi dan emosi; menggambar suatu cerita: mengidentifikasi depresi; teknik stimulus gambar untuk terapi, perkembangan dan asesmen; korelasi antara asesmen, penggunaan humor, dan studi lintas budaya; dan apendiks."
Brunner-Routledge: New York, 2002
155.402 87 SIL t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yudi Wijayanto
"ABSTRAK
Kebutaan yang diderita individu merupakan kendala yang sangat sulit
dirasakan oleh para psikolog dalam proses assessment, terutama pada saat pemberian
tes psikologis. Kesulitan di dalam melakukan tes ini disebabkan sedikitnya alat-alat
psikologis yang dapat digunakan pada tuna netra. Alat-alat psikologis ini biasanya
tidak dirancang untuk individu yang mempunyai cacat seperti hambatan dalam
penglihatan. Penelitian ini berusaha melakukan modifikasi pada alat psikologis yaitu
Hand Test (1962, 1983) menjadi alat tes psikologis yang dapat digunakan pada
individu yang menderita kebutaan. Cara yang ditempuh adalah dengan mengubah
stimulus Hand Test dari dua dimensi yang berbentuk gambar, menjadi tiga dimensi
yaitu berbentuk patung. Diasumsikan bentuk tiga dimensi yang baru mempunyai nilai
stimulus yang sama dengan bentuk dua dimensi. Dalam penelitian ini digunakan dua
kelompok subyek, yaitu kelompok non tuna netra dan kelompok tuna netra.
Kelompok non tuna netra diberikan Hand Test (1962, 1983), sedangkan
dengan kelompok tuna netra yang diberikan Hand Test 3D dan Rotter's Incomplete
Sentences Blanks. Uji validitas dilakukan pada kelompok tuna netra dengan melihat
korelasi antara 25 skor Hand Test dengan skor total Rotreris Incomplete Sentences
Blank, serta melihat perbedaan beberapa skor Hand Test pada kedua kelompok. Uji
reliabilitas dilakukan dengan jalan melakukan reliabilitas antar penilai dan konsistensi
internal. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Hand Test 3D kurang memiliki
validitas konstruk yang baik, tetapi mempunyai reliabilitas antar penilai dan konsistensi internal yang tergolong baik. Stimulus Hand Test 3D juga dinilai
mempunyai nilai stimulus yang sama dengan Hand Test (1962, 1983)."
1997
S2647
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>