Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160038 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Afif Rifna
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang pengaruh penjagaan akal (hifdzun aql) terhadap kesejahteraan pada lingkup rumah tangga di Indonesia. Kesejahteraan sendiri diukur dengan kesejahteraan materiil, dan kesejahteraan subjektif. Penelitian ini menggunakan metode campuran yang terdiri dari metode kuantitatif dan metode kualitatif. Data yang digunakan dalam metode kuantitatif berupa data sekunder yang bersumber dari Indonesia Family Life Survey (IFLS), khususnya pada gelombang V yang menyajikan data terbaru yakni keluaran tahun 2014. Penelitian ini menerapkan metode Instrumental Variable, Probit, Ordered Probit, dan Ordered Logit dalam mengolah data kuantitatif. Penelitian ini juga menggunakan teknik wawancara kepada beberapa informan untuk mengumpulkan data kualitatif. Hasil yang muncul pada penelitian ini ialah adanya upaya penjagaan akal cenderung mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat di Indonesia baik secara materiil maupun subjektif. Oleh karena itu diharapkan determinasi penjagaan akal dapat menjadi kegiatan yang diutamakan dalam keseharian masyarakat Indonesia.

ABSTRACT
This study discusses the effect of hifdzun aql on wellbeing in the household sphere in Indonesia. The wellbeing is measured by material wellbeing, and subjective wellbeing. The researcher used a mixed method consisting of quantitative methods and qualitative methods. The data used in the quantitative method are secondary data sourced from the Indonesia Family Life Survey (IFLS), especially in 5 th wave which presents the latest data on 2014. This researcher applies Instrumental Variable, Probit, Ordered Probit, and Ordered Logit in processing quantitative data. The researcher also used in-depth interview techniques to collect qualitative data. The results that appear in this study are that there is an effort to guard the mind tends to support the improvement of peoples wellbeing in Indonesia both materially and subjectively. Therefore, it is expected that the determination of reasoning can be a priority activity in the daily lives of Indonesian people."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zainab Fathonah
"Penelitian ini membahas tentang pengaruh penerapan aspek-aspek hifdzun nasl penjagaan keturunan terhadap kesejahteraan pada level rumah tangga di Indonesia. Kesejahteraan ini terdiri dari kesejahteraan subjektif, yang diukur berdasarkan kesejahteraan subjektif saat ini dan kebahagiaan, serta dilengkapi dengan kesejahteraan objektif yang diukur dengan tingkat pengeluaran. Penelitian ini bertujuan untuk melihat penerapan penjagaan keturunan hifdzun nasl yang bermula sejak tahun 2007 hingga 2014. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan data Indonesian Family Life Survey IFLS gelombang ke 4 dan 5. Untuk melihat pengaruh terhadap kesejahteraan subjektif, peneliti menggunakan ordered logit sebagai metode estimasi. Sedangkan, untuk melihat pengaruh terhadap kesejahteraan objektif, peneliti menggunakan metode regresi atau OLS. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penjagaan keturunan tidak mengurangi rumah tangga untuk tetap merasa sejahtera dan bahagia. Dengan demikian, penelitian ini memberi implikasi kepada pihak-pihak yang memiliki dan/atau mengasuh anak, agar dapat menjaga keturunannya dengan baik.

This study discusses the effect of applying aspects of hifdzun nasl to welfare at the household level in Indonesia. Those welfare consist of subjective wellbeing, as measured by the current subjective wellbeing and happiness, and complemented by objective well being as measured by the level of expenditure. This study aims to examine the application of safeguard of offspring hifdzun nasl that began in 2007 until 2014. Therefore, this study used Indonesian Family Life Survey IFLS data of the 4th and 5th waves. To see the effect on subjective wellbeing, researchers used an ordered logit as an estimate method. Meanwhile, to see the effect on the objective welfare, the researcher used regression or OLS method. The results of this study prove that the safeguard of offspring does not reduce the household to stay feel prosperous and happy. Thus, this study has implications for those who have and or nurture children, in order to safeguard their offspring well."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepu, Ennike Rut Perbina
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari karakteristik organ perseroan terhadap tingkat konservatisme akuntansi di Indonesia. Karakteristik organ perseroan yang diuji pada penelitian ini adalah persentase komisaris independen, kepemilikan oleh dewan, kompetensi komite audit dan jumlah rapat komite audit. Penelitian ini menggunakan data perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI pada periode 2010-2011 yaitu periode konvergensi IFRS fase 1 dan periode 2012-2013 yaitu periode konvergensi IFRS fase 2. Penelitian ini menggunakan ukuran akrual milik Givolly dan Hayn (2000) dan ukuran pasar milik Beaver dan Hayn (2000) dalam mengukur konservatisme akuntansi. Terdapat 63 perusahaan manufaktur yang diobservasi oleh penelitian ini pada periode 2010-2013.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan oleh dewan berpengaruh negatif pada kedua periode dengan ukuran pasar, kompetensi komite audit berpengaruh positif pada periode konvergensi IFRS fase 1 dengan ukuran pasar ; jumlah rapat komite audit berpengaruh positif pada periode konvergensi IFRS fase 2 dengan ukuran akrual dan berpengaruh positif pada kedua periode dengan ukuran pasar. Dengan menggunakan dua proksi ukuran konservatisme yang berbeda, penelitian ini menemukan bukti yang tidak konsisten mengenai pengaruh karakteristik organ perseroan terhadap tingkat konservatisme. Oleh sebab itu, penelitian ini menyimpulkan bahwa pengaruh karakteristik organ perseroan terhadap tingkat konservatisme akuntansi akan bergantung pada ukuran konservatisme yang digunakan.

This research aims to examine the effect of board of director characteristics to the level of accounting conservatism in Indonesia. Board characteristics examine in this research are independency of boards, board ownership, audit committee competency, number of audit committee meeting. This study uses data of IDX listed manufacturing firms from 2010-2011( IFRS convergence phase 1) and 2012-2013 (IFRS convergence phase 2). This study uses the accrual measure of Givolly and Hayn (2000) and market meaure of Beaver and Ryan (2000) in measure accounting conservatism. There are 63 manufacturing company are observed by this research in four years, 2010-2013.
The result show that board ownership has a significant negative effect to conservatism on both period, measured by market ; audit committee competency has a significant positive effect to the conservatism on IFRS convergence phase 1, measured by market ; audit committee meeting has a significant positive effect to the conservatism on IFRS convergence phase 2, measured by accrual ; and has a significant positive effect to the conservatism on both period, measured by market. By using two proxy of conservatism, this research inconsistent evidence on the effect of board characteristics to conservatism. Therefore, this study concluded that the effect of board characteristics to conservatism depends on the proxies to measure conservatism.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S58532
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mera Diah Asri Suryaningtyas
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh karakteristik individu, rumah tangga, dan pasangan terhadap kontribusi perempuan pada anggaran rumah tangga dengan menggunakan data Susenas 2012. Hasil regresi Tobit menunjukkan bahwa perempuan yang berasal dari status ekonomi tingkat bawah berkontribusi lebih besar pada anggaran rumah tangga. Selain itu, preferensi pada perempuan dalam hal mengurus rumah tangga berhubungan positif dengan kontribusi perempuan pada anggaran rumah tangga. Sebaliknya, jumlah anak dalam rumah tangga berhubungan negatif dengan kontribusi perempuan pada anggaran rumah tangga. Ditemukan pula bahwa faktor terkuat yang memengaruhi kontribusi perempuan pada anggaran rumah tangga adalah status pekerjaan perempuan di sektor formal.

This study analyzes the effect of individual, household and spouse characteristics on women?s contribution on household expenditure. Applying Tobit regressions using 2012 Susenas data, it is found that female from low level of status economic contributes more to household expenditure. Preference for female in housework is positively related to female?s contribution on household expenditure. On the contrary, number of children in household negatively related to female's contribution on household expenditure. It is also found that women?s employment in formal sectors have the strongest effect on their contribution on household expenditure."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Indra Megah Setiawan
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis dampak remitansi terhadap tingkat kemiskinan keluarga/rumah tangga. Remitansi merupakan transfer uang dan barang yang dikirimkan oleh anggota keluarga yang ada diluar negeri yang sedang bekerja kepada keluarga yang ditinggalkan di Indonesia. Semua data sampel dalam penelitian ini merupakan data yang bersumber dari IFLS wave 4 & 5. Metode yang dilakukan dalam unit analisis penelitian ini adalah metode Panel Logit. Metode ini digunakan dengan cara menggabungkan kedua metode logit dan panel data. Panel logit merupakan metode yang variabel dependennya berupa kategori atau dummy dengan struktur data yang berupa panel data (memiliki banyak individu dan banyak waktu). Kemiskinan diukur menggunakan garis kota/kabupaten 2007 & 2014 berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah tangga yang menerima remitansi peluang kemiskinannya lebih rendah 0,05 dibandingkan dengan rumah tangga yang tidak menerima remitansi.

ABSTRACT
This study aims to determine and analyze the impact of remittances on the level of family / household poverty. Remittance is a transfer of money and goods sent by family members who are abroad who are working to families left behind in Indonesia. All sample data in this study are data sourced from IFLS waves 4 & 5. The method used in the unit of analysis of this study is Panel Logit method. This method is used by combining both logit and panel data methods. Logit panel is a method whose dependent variable is a category or dummy with a data structure in the form of a data panel (has many individuals and a lot of time). Poverty is measured using city / district lines 2007 & 2014 based on the Indonesia Central Bureau of Statistics (BPS) report. The results showed that households which received remittances lowered their probability of poverty by 0.05 compared to households that did not receive remittances."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brenda Joice Az Zahra
"Sampah menjadi masalah di semua negara baik maju ataupun berkembang, diketahui bahwa di negara berkembang umumnya didominasi oleh sampah organik sedangkan negara maju ialah sampah anorganik seperti plastik dan kertas. Diperlukan pengelolaan sampah yang lebih optimal dan terpadu yang dapat diterapkan di suatu wilayah atau kota yang memerlukan perhitungan timbulan sampah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu sampling terhadap timbulan dan komposisi sampah rumah tangga yang dihasilkan. Perhitungan timbulan dan komposisi sampah diukur menggunakan metode SNI 19-3964-1994 dengan waktu sampling selama 16 hari berturut-turut yang berlokasi di Perumahan Kavling UI Timur. Dilakukan variasi sampling kurang dari 8 hari berturut-turut yaitu variasi 5 hari, 6 hari maupun secara acak untuk melihat signifikansi terhadap SNI-19-3964-1994. Data menghasilkan timbulan sampah anorganik rumah tangga dengan rata-rata 0,125 kg per orang per hari. Komposisi sampah anorganik rumah tangga di lokasi studi didominasi oleh kardus yang mencapai 20.478% dengan berat rata-rata 1.225 kg per hari. Kategori komposisi sampah lainnya terdiri dari 19.97% sampah residu, 19.576% plastik biasa, plastik botol sebesar 7.84%, gelas plastik sebesar 4%, stereofoam sebesar 1.27%, kertas sebesar 6.3%, kain sebesar 3.8%, saset alumunium sebesar 2.875%, plastik sebesar 0.05%, karet sebesar 1.94%, popok sebesar 8%, beling sebesar 0.93%, e-waste sebesar 0.27%, plastik HDPE sebesar 1.03%, kaleng sebesar 0.74%, besi sebesar 0.33%, dan kayu sebesar 0.34%. Seluruh data dengan variasi diuji normalitasnya menggunakan metode Shapiro Wilk dengan nilai signifikansi lebih dari 0,05 yang berarti data berdistribusi normal. Selanjutnya, dilakukan uji statistik T independen untuk menguji hipotesis, dan hasilnya menunjukkan bahwa semua nilai signifikansi lebih dari 0,05 yang menandakan bahwa waktu sampling tidak mempengaruhi timbulan sampah. Semua faktor yang terlibat dalam pengambilan data mempengaruhi hasil perhitungan timbulan sampah dan komposisinya termasuk waktu pengambilan data. Analisis data menunjukkan bahwa perhitungan timbulan sampah anorganik rumah tangga di masa mendatang dapat dilakukan selama 8 hari berturut-turut, 5 hari berturut-turut, 6 hari berturut-turut, atau selama 8 hari secara acak tanpa perbedaan signifikan.

Trash is a problem in all countries, both developed and developing. It is known that developing countries generally have predominantly organic waste, whereas developed countries have inorganic waste such as plastic and paper. Optimal and integrated waste management is needed, which can be implemented in a region or city, requiring the calculation of waste generation. This study aims to determine the effect of sampling time on the generation and composition of household waste produced. Waste generation and composition calculations were measured using the SNI 19-3964-1994 method with a sampling time of 16 consecutive days, located in the Kavling UI Timur Housing Complex. Sampling variations of less than 8 consecutive days, namely variations of 5 days, 6 days, or randomly, were conducted to observe significance compared to SNI-19-3964 1994. The data resulted in an average household inorganic waste generation of 0.125 kg per person per day. The composition of household inorganic waste in the study location was dominated by cardboard, reaching 20.478% with an average weight of 1.225 kg per day. Other waste composition categories consist of 19.97% residual waste, 19.576% ordinary plastic, 7.75% plastic bottle 4,84%, plastic, 1.27% styrofoam, 6.3% paper, 3.8% fabric, 2.875% aluminum sachets, 0.05% Flexible plastic, 1.94% rubber, 8% diapers, 0.93% glass, 0.27% e-waste, 1.03% Strong plastic, 0.74% cans, 0.09% Jerrycan plastic, 0.33% iron, and 0.34% wood. All data with variations were tested for normality using the Shapiro-Wilk method with a significance value greater than 0.05, indicating that the data is normally distributed. Subsequently, an independent T-test was conducted to test the hypothesis, and the results showed that all significance values were greater than 0.05, indicating that sampling time does not affect waste generation. All factors involved in data collection affect the results of waste generation and composition calculations, including the data collection time. Data analysis shows that future calculations of household inorganic waste generation can be conducted over 8 consecutive days, 5 consecutive days, 6 consecutive days, or 8 random days without significant differences."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naila Syafiya Putri
"Timbulan sampah yang dihasilkan dari bahan buangan aktivitas masyarakat menjadi masalah yang nyata. Waktu sampling sebagai salah satu faktor yang terlibat dalam perhitungan timbulan sampah perlu diteliti lebih lanjut pengaruhnya terhadap nilai timbulan sampah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam penelitian sampah kedepannya di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu sampling terhadap timbulan dan komposisi sampah rumah tangga yang dihasilkan. Perhitungan timbulan dan komposisi sampah diukur menggunakan metode SNI 19-3964-1994 dengan waktu sampling selama 16 hari berturut-turut. Timbulan sampah rumah tangga yang dihasilkan dari lokasi objek studi adalah sebesar 7,997 kg/orang dengan rata-rata perorangan adalah sebesar 0,500 kg/orang/hari. Adapun komposisi sampah rumah tangga adalah 49% pada sampah sisa makanan dan daun-daunan, 16% pada kategori sampah plastik, 13% pada kertas/kardus, 12% pada kategori sampah lain-lain, 5% pada sampah gelas/kaca, 3% pada logam, 1% pada kain/tekstil, dan 0% pada kategori sampah kayu serta karet/kulit. Pengujian statistik dengan model Independent T-test mendapatkan nilai signifikansi lebih dari 0,05 untuk seluruh komponen data. Pada hasil perhitungan timbulan sampah tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil perhitungan jika dilakukan sesuai dengan SNI 19 – 3964 – 1994 selama 8 hari berturut-turut maupun jika dilakukan sesuai variasi yang telah dibuat. Hasil analisis data menunjukkan bahwa perhitungan timbulan sampah rumah tangga memiliki kemungkinan dapat dilakukan selama 8 hari berturut-turut, 4 hari berturut-turut, 6 hari berturut-turut, maupun selama 8 hari secara acak tanpa adanya perbedaan yang signifikan.

The generation of waste generated from the waste materials of community activities is a real problem. Sampling time as one of the factors involved in calculating waste generation needs to be further investigated for its effect on the value of waste generation to increase efficiency and effectiveness in future waste research in Indonesia. This study aims to determine the effect of sampling time on the generation and composition of generated household waste. Waste generation and composition were calculated using the SNI 19-3964-1994 method with a sampling time of 16 consecutive days. The generation of household waste generated from the location of the study object is 7.997 kg/person, with an individual average of 0.500 kg/person/day. The composition of household waste is 49% for food waste and leaves, 16% for plastic waste, 13% for paper/cardboard, 12% for other waste, 5% for glass/glass waste, 3 % in metals, 1% in fabrics/textiles, and 0% in the categories of wood and rubber/leather waste. Statistical testing with the Independent T-test model obtained a significance value of more than 0.05 for all data components. In the calculation of waste generation, there is no significant difference between the calculation results if it is carried out according to SNI 19 – 3964 – 1994 for eight consecutive days or if it is carried out according to the variations made. The results of the data analysis show that it is possible to calculate household waste generation for eight consecutive days, four consecutive days, six consecutive days, or eight consecutive days without any significant differences."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fani Masani
"ABSTRAK
Kepedulian lingkungan merupakan sikap yang menunjukkan perhatian terhadap lingkungan seperti memelihara dan memperbaiki lingkungan. Perilaku pengelolaan sampah suatu tindakan atau wujud nyata dalam mengendalikan atau mengurus sampah yang dilakukan oleh seseorang, pada penelitian ini yaitu di tingkat rumah tangga Kepedulian lingkungan berpengaruh pada perilaku pengelolaan sampah. Penelitian ini bertujuan untuk 1 menganalisis tingkat kepedulian lingkungan di tingkat rumah tangga sikap memelihara dan memperbaiki , 2 menganalisis perilaku pengelolaan sampah reduce, reuse, dan recycle pada rumah tangga, dan 3 menganalisis pengaruh tingkat kepedulian lingkungan di tingkat rumah tangga pada perilaku pengelolaan sampah. Penelitian ini dilakukan di Kota Serang, Banten. Jumlah sampel yang digunakan yaitu sebanyak 145 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, wawancara, observasi, dan studi literatur. Data dianalisis secara deskriptif dan dengan menggunakan uji regresi liniear sederhana dan berganda. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tingkat kepedulian di Kota Serang secara keseluruhan yaitu kategori baik sekali dengan persentase sebesar 20 , kategori baik 80 , dan kategori cukup baik dan tidak baik memiliki persentase sebesar 0 . Perilaku pengelolaan sampah rumah tangga di Kota Serang berada pada kategori baik sekali dengan persentase 6,2 , baik 15,2 , cukup baik 51,7 , dan tidak baik 26,9 . Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa secara keseluruhan kepedulian lingkungan tidak berpengaruh pada perilaku pengelolaan sampah, karena nilai signifikansi lebih dari 5 atau 0,05. Hasil ini merupakan hasil agregat dari perilaku pengelolaan sampah. Saran untuk penelitian yaitu dilakukannya kegiatan penyuluhan, pembimbingan, dan pendampingan tentang pengelolaan sampah secara 3R oleh pihak Pemkot kepada masyarakat Kota Serang, terutama untuk reduce dan reuse, serta menghidupkan kembali bank sampah yang ada agar masyarakat terbiasa untuk mereduksi sampah rumah tangga mereka.

ABSTRACT
Environmental concern is an attitude that shows concerns to environment such as maintaining and improving the environment. Behavior of solid waste management of an action or concrete manifestation in controlling or taking care of garbage done by someone, in this research it rsquo s at household level. Environmental concern influences on behavior of household waste management. This study aims to 1 analyze the level of environmental concerns at household level attitude to maintain and improve , 2 analyze the behavior of household waste management reduce, reuse, and recycle in household, and 3 analyze the influence of environmental concern at the household level on its waste management behavior. This research was conducted in Serang City, Province of Banten. The number of samples that were used are 145 people. The data were collected by questionnaire, interview, observation, and literature study. Data were analyzed descriptively and by using simple and multiple liniear regression test. The results showed that the level of environmental concern in Serang City as a whole are a very good category with a percentage of 20 , 80 good category, and good enough and not good category to have a percentage of 0 . The behavior of household waste management in Serang City is in excellent category with the percentage in 6,2 , good category in 15,2 , good enough category in 51,7 , and not good category in 26,9 . The result of regression analysis shows that overall environmental concern has no effect on behavior of household waste management, because the significance value is more than 5 or 0,05. That result is an aggregate from behavior of household waste management. Suggestions for research are by doing some activities such as counselling, guidance, and mentoring in 3R household waste management by the City Government to the citizen of Serang City, especially in reduce and recycle, and revitalize the existing waste bank so that the citizen will be used to reduce their household waste.
"
2018
T49189
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Maulana Herwindo
"Studi tentang kemiskinan multidimensi telah banyak dilakukan akhir-akhir ini, namun belum terdapat studi kemiskinan multidimensi yang fokus terhadap kelompok pekerja pertanian di Indonesia. Penelitian ini berusaha melihat pengaruh determinan kemiskinan yang terdiri dari lima aspek, yaitu pertanian, pendidikan, demografi, geografis dan sosioekonomi terhadap kemiskinan multidimensi di rumah tangga pertanian Indonesia. Menggunakan data panel dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2014 dengan teknik regresi cross sectional dan ordinary least square, penelitian ini menunjukkan bahwa determinan luas lahan pertanian dan sistem pengairan lahan dari aspek pertanian, akses terhadap kredit di aspek sosioekonomi, dan tempat tinggal rumah tangga sebagai aspek geografis, memiliki pengaruh signifikan dan negatif terhadap status kemiskinan multidimensi rumah tangga pertanian. Selain berpengaruh ke status kemiskinan, determinan tersebut juga berpengaruh untuk mengurangi nilai kemiskinan multidimensi yang dimiliki oleh rumah tangga pertanian.

Research about multidimensional poverty have been carried out lately, but there are no multidimensional poverty studies that focus on agricultural labor groups in Indonesia. This research tries to see the influence of poverty determinants consisting of five aspects, namely agriculture, demography, geographical, education and socioeconomics on multidimensional poverty in Indonesian agricultural households. By using panel data from the 2014 Indonesia Family Life Survey (IFLS) with cross sectional and ordinary least square regression techniques, this study shows that determinants such as agricultural land area and land irrigation systems from the agricultural aspect, access to credit in socioeconomic aspects, and residence household as a geographical aspect, has a significant and negative influence on the multidimensional poverty status of agricultural households. In addition to influencing poverty status, the determinant also has an effect on reducing the multidimensional poverty value that is owned by agricultural households"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Arfiyanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh faktor demografi, sosial, dan ekonomi, serta living arrangement terhadap kemiskinan dalam rumah tangga menggunakan data Susenas Triwulan 1 tahun 2013. Berdasarkan hasil regresi logistik biner menggunakan responden 263.813 rumah tangga, diketahui bahwa jumlah anggota rumah tangga, kepemilikan aset, dan living arrangement pada rumah tangga dengan usia muda dan lansia mempunyai pengaruh terkuat terhadap kecenderungan miskin dalam rumah tangga. Implikasinya adalah bahwa kebijakan program perlindungan sosial pemerintah perlu mempertimbangkan living arrangement. Temuan lainnya adalah bahwa bahwa daerah tempat tinggal rumah tangga dan jenis kelamin kepala rumah tangga tidak berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan miskin rumah tangga.

This research aims to study the effect of demographic, social, and economic factors, and the living arrangement on household poverty using the Susenas 2013 data. Based on the regression results of 263.813 households, it is found that the number of household members, asset ownership, and household living arrangement with the young and the elderly members have the strongest influence on the likelihood of poverty. It implies that living arrangement should be considered in formulating social protection policies. The area of residence and the gender of household head have no significant effect on tendency to be poor."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>