Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132791 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faris Adinugroho Poerwowinoto
"Meskipun literatur yang memelajari kemampuan yield curve dalam memprediksi aktivitas perekonomian telah cukup banyak, sebagian besar literatur tersebut difokuskan pada data dari negara maju. Dengan demikian, bukti hubungan tersebut di negara-negara berkembang masih cukup langka. Studi ini menyelidiki apakah kurva yield curve memiliki kemampuan untuk memprediksi aktivitas ekonomi masa depan di negara-negara ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand) melalui penggunaan time-series OLS model. Studi ini menggunakan regresi bivariat sederhana anatara yield spread dan aktivitas ekonomi masa depan dan regresi multivariat yang menambahkan variabel moneter dan keuangan untuk menguji robustness dari hubungan tersebut. Secara keseluruhan, studi ini menunjukkan bahwa meskipun pasar obligasi di negara ASEAN-5 memiliki berbagai keterbatasan, yield spread terbukti memiliki kemampuan prediksi di negara-negara ASEAN-5 selain Filipina. Namun, kemampuan prediksi sebagian besar terbukti signifikan untuk time horizon yang lebih lama yang menyiratkan bahwa ada jeda waktu dalam hubungan antara yield curve dan aktivitas ekonomi.

Despite the vast amount of literature that has examined the predictive ability of the yield curve on future economic activity, most of the literature are focused on the data for developed economies and thus, evidence of such relationship in developing countries is quite scarce. This study investigates whether the yield curve possess a predictive ability on future economic activity in the ASEAN-5 countries (Indonesia, Malaysia, Philippine, Singapore, and Thailand) through the use of a time-series OLS model. We employ a straightforward bivariate regression between the yield spread and future economic activity and a multivariate regression that includes additional financial and monetary variable to test the robustness of the relationship. Overall, the result of our analysis shows that despite the various limitations in the ASEAN-5 bond market, the yield spread is proven to possess predictive ability in ASEAN-5 countries with the exception of Philippine. However, the predictive ability is mostly shown to be significant for the longer time horizon which implies that there's a time lag in the relationship between the yield spread and economic activity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kahn, Herman
New York : Morrow Quill Paperbacks, 1979
330.9 KAH w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lasino
"Pembangunan berkelanjutan adalah kegiatan pembangunan yang memperhatikan faktor-faktor penting terhadap lingkunganuntuk mendukung kehidupan. Faktor-faktor penting tersebut mencakup terpeliharanya proses ekologi yang esensial, tersedianya sumber daya yang cukup serta lingkungan sosial-budaya dan ekonomi yang sesuai. Oleh karena itu konsep pembangunan berkelanjutan bukan hanya melakukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan pada saat perencanaan pembangunan, tetapi harus didasarkan pada konsep yang lebih luas dalam pengelolaan lingkungan. Konsep inilah yang sekiranya perlu dikembangkan, dimana pembangunan bukan hanya dapat meningkatkan taraf hidup manusia tetapi sedapat mungkin menyelesaikan masalah lingkungan. Sejalan dengan keberhasilan pembangunan diberbagai bidang timbul pula adanya produk samping atau limbah yang dihasilkan yang terasa semakin mengganggu terhadap kesehatan dan kualitas lingkungan. Untuk itulah perlu adanya penanganan yang komprehensif, konseptual, terarah dan berkelanjutan. Bahan bangunanekologis yang dimaksudkan disini adalah bahan bangunan yang dibentuk dari bahan sisa atau limbah industri melalui proses yang ramah lingkungan serta aman terhadap kesehatan baik saat proses pembuatan, penerapan maupun pemanfaatan bangunan. Pengembangan bahan bangunan ekologis ini mulai dilakukan seiring dengan adanya masalah lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan industri dan kegiatan lainnya yang menghasilkan bahan sisa atau buangan. Melalui suatu metoda sederhana dengan melakukan diagnosis terhadap sifat-sifat dasar bahan baku, analisis teknis-teknologis dan ekonomi serta implementasi teknologi yang tepat, akan diperoleh suatu produk unggulan yang inovatif, kompetitif dan aplikatif. Dengan demikian akan diperoleh dua tujuan yang dapat dicapai yaitu untuk memenuhi kebutuhan dalam pembangunan sekaligus pemecahan masalah lingkungan. Selanjutnya upaya pengembangan bahan bangunan ekologis ini sangat diperlukan dengan melibatkan masyarakat guna memberdayakan potensi yang ada sekaligus meningkatkan keterampilan, kesempatan usaha dan peningkatan ekonomi masyarakat. Hal ini perlu adanya program kemitraan antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. Kemitraan merupakan prinsip dasar kerjasama yang perlu ditumbuhkembangkan sehingga tercipta interaksi dinamis serta partisipasi yang proporsional dari ketiga pelaku pembangunan. Prinsip-prinsip kemitraan tersebut harus tercermin dan berfungsi sejak proses penyusunan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan. Diharapkan kegiatan pembangunan dapat terus ditingkatkan tanpa merusak ekosistem dan keseimbangan alam dengan dukungan pengembangan bahan bangunan ekologis. Uji coba pengembangan bahan bangunan dari limbah (Bahan Bangunan Ekologis) ini telah dilakukan dibeberapa tempat dengan mendirikan unit produksi diantaranya adalah Sidoarjo Jawa Timur, dengan memanfaatkan limbah batu bara (fly ash) dan Lumpur Sidoarjo untuk bata merah, di Kapuas Kalimantan Tengah, dengan memanfaatkan limbah kayu untuk papan buatan, dan di Pekalongan Jawa Tengah dengan memanfaatkan limbah batu bara (fly ash) untuk conblock dan paving block. Saat ini sebagian unit produksi tersebut telah berfungsi dengan baik dan sebagian dalam tahap serah terima kepada pemda setempat untuk pengelolaannya sehingga belum dimanfaatkan secara optimal"
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum, 2022
690 MBA 57:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Feny Yurastika
"Penelitian ini berupaya untuk melihat spillover volatilitas return antara pasar saham dan pasar obligasi pemerintah di negara ASEAN-5, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand dengan menggunakan data return harian saham dan obligasi pemerintah periode 3 Januari 2006 sampai 28 Februari 2020. Estimasi menggunakan BEKK-GARCH (1,1,1) menemukan bahwa fenomena spillover volatilitas di negara ASEAN-5 beragam. Tidak terdapat indikasi spillover volatilitas di negara Singapura dan Malaysia. Sedangkan di Filipina dan Thailand terdapat indikasi spillover volatilitas satu arah (unidirectional spillover) dari pasar saham ke pasar obligasi pemerintah. Sementara itu, spillover volatilitas dua arah (bi-directional spillover) yaitu dari pasar saham ke pasar obligasi pemerintah dan dari pasar obligasi pemerintah ke pasar saham terjadi di Indonesia. Hasil estimasi spillover volatilitas return di pasar saham dan obligasi pemerintah negara ASEAN-5 terkait oleh kondisi kedalaman pasar keuangan di negara tersebut. Negara dengan pasar keuangan yang dalam cenderung lebih dapat menyerap guncangan yang terjadi sehingga guncangan di satu pasar tidak menimbulkan spillover ke pasar lainnya.

This thesis analyses the volatility spillover between stock and government bond return in ASEAN-5 countries, namely Indonesia, Malaysia, the Philippine, Singapore, and Thailand using stock and government bond daily return data between 3 January 2006 and 28 February 2020. Estimation using BEKK-GARCH (1,1,1) found that volatility spillover in ASEAN-5 countries are varied. There is no spillover volatility indication in Singapore and Malaysia. Meanwhile, we found unidirectional volatility spillover from the stock market to the government bond market in the Philippine and Thailand. Bi-directional volatility spillover, from the stock market to the bond market and from the bond market to the stock market happened in Indonesia. The various result of ASEAN-5 countries presumably caused by the different levels of financial and institutional depth among the countries. Countries with the deep financial markets could absorb the shocks that occur so that it not spilled and affecting other markets."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stekler, Herman O.
New York: Frederick A. Praeger, 1970
338.544 STE e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Theil, Henri
Amsterdam: North-Hollad Pub., 1966
338.544 THE a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Minkin, Barry Howard
New York: Macmillan, 1995
330.9 MIN f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmanul Yusuf Mugiharto
"Dalam mendukung perekonomian di negara berkembang, khususnya di 5 negara ASEAN, Obligasi Pemerintah merupakan salah satu instrumen pembiayaan utama untuk pembangunan. Obligasi Pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) terbagi menjadi 2 jenis yaitu bersifar konvensional disebut Surat Utang Negara (SUN) dan bersifat syariah disebut Surat Berharga Syariah Negara (SBSN/Sukuk). Peran investor dalam penerbitan SBN berpengaruh terhadap perkembangan dan pendalaman pasar keuangan yang ditentukan berdasarkan besaran yield SBN baik SUN maupun Sukuk. Besaran yield SBN mempengaruhi pola perilaku investor baik secara rasional maupun irasional dalam memutuskan berinvestasi dihubungkan dengan kondisi pasar SBN di negara lain. Pola perilaku investor yang irasional disebut herd investor. Dalam penelitian ini ingin mengetahui dan menganalisa pola perilaku herd investor di pasar SBN pada 5 negara ASEAN yang dihubungkan dengan kondisi SBN di Emerging Market Asia dan US Treasury dikaitkan krisis ekonomi, ratings, serta adanya penghargaan maupun kritikan. Pendeteksian pola perilaku herd investor menggunakan metode Cross-Sectional Absolute Deviation (CSAD) diterapkan pertama kali oleh Chang, Cheng, Khorana (2000). Sebagian besar penelitian sebelumnya menganalisa herd investor di pasar saham, sementara tidak banyak penelitian di pasar obligasi. Salah satu penelitian di pasar obligasi, dilakukan oleh Galariotis, et al (2015) di pasar obligasi Uni Eropa dengan data cleanprice 10Year Government Bonds Benchmark dengan menghubungkan krisis ekonomi serta makroekonomi informasi. Penelitian ini menggunakan data harian yield 10Year SUN periode Januari 2007 - Oktober 2020 dan data harian yield 10Year Sukuk periode Januari 2013 - Oktober 2020. Dengan metode CSAD, ingin mengetahui keterkaitan antara pengembalian yield SUN dan yield Sukuk dengan yield Emerging Market Asia dan US Treasury dikaitkan krisis ekonomi, ratings SBN, adanya penghargaan dan kritikan terhadap perilaku herd investor. Selain itu, ingin mengetahui hubungan antara SUN dan Sukuk di pasar SBN serta peran Pemerintah Indonesia dalam menghadapi perilaku herd investor. Hasil penelitian menyebutkan bahwa yield Emerging Market Asia kondisi normal dan yield squared Emerging Market Asia dikaitkan krisis ekonomi serta yield squared 10Year US Treasury dikaitkan dengan ratings SUN menunjukan hubungan negatif dan signifikan mempengaruhi pengembalian yield SUN, maka hal ini mengidentifikasikan terjadinya pola perilaku herd investor. Sedangkan, pada yield Sukuk terjadi herd investor hanya pada saat yield Emerging Market Asia kondisi normal. Adanya faktor kepemimpinan yang ditunjukan melalui variabel penghargaan dan kritikan baik pada SUN maupun Sukuk tidak terjadi herd investor. Hubungan antara SUN dan Sukuk menunjukan bahwa termasuk komplementer (melengkapi) dan bukan sebagai substitusi (pengganti) di pasar SBN. Selain itu, Peran Pemerintah dalam menyikapi perilaku herd investor dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT menentukan strategi strength-opportunities (SO) sebagai strategi yang paling tepat dalam kebijakan penerbitan SBN.

In supporting economies in developing countries, especially in 5 ASEAN countries, Government Securities are one of the main financing instruments for development. Government Securities (SBN) are divided into 2 types, namely conventional ones called Government Bonds (SUN) and Islamic bonds called Government Sharia Securities (SBSN/Sukuk). The role of investors in the issuance of SBN has an effect on the development and deepening of the financial market which is determined based on the amount of yield on both SUN and Sukuk. The amount of yield SBN affects the behaviour patterns of investors both rationally and irrationally in deciding to invest in relation to SBN market conditions in other countries. Irrational patterns of investor behaviour are called herd investors. This study wanted to find out and analyzed the patterns of herd investor behaviour in the SBN market in 5 ASEAN countries which were related to the condition of SBN in the Asian Emerging Market and US Treasury in relation to the economic crisis, ratings, as well as the existence of awards and criticism. Detection of herd investor behaviour patterns using the Cross-Sectional Absolute Deviation (CSAD) method which was first applied by Chang, Cheng, Khorana (2000). Most of the previous studies analyzed herd investors in the stock market, while there was not much research on the bond market. One of the studies on the bond market, conducted by Galariotis, et al (2015) on the EU bond market, uses the 10Year Government Bonds Benchmark clean price data by linking the economic crisis and macroeconomic information. This research uses daily data on yield of 10Year SUN for the period January 2007 - October 2020 and daily data on yield of 10Year Sukuk for the period January 2013 - October 2020. Using the CSAD method, we want to know the relationship between the yield on SUN and yield Sukuk with the yield on Emerging Market Asia and US Treasury. related to the economic crisis, SBN ratings, appreciation and criticism of herd investors behaviour. Apart from that, he wanted to know the relationship between SUN and Sukuk on the SBN market and the role of the Indonesian Government in dealing with herd investor behaviour. The result states that yield in Emerging Market in Asia is normal and yield squared in Emerging Market in Asia is associated with the economic crisis and yield squared of 10Year US Treasury associated with SUN ratings shows a negative and significant relationship affecting the return on yield SUN, so this identifies a pattern of herd investor behaviour. Meanwhile, the yield of Sukuk occurred only when the yield on Emerging Market Asia was normal. There is a leadership factor that is shown through the variable appreciation and criticism for both SUN and Sukuk, there is no herd investors. The relationship between SUN and Sukuk shows that it is complementary (complementary) and not a substitute (substitute) in the SBN market. In addition, the Government role in responding to herd investor behaviour by using the SWOT analysis approach determines the strength-opportunities (SO) strategy as the most appropriate strategy in the SBN issuance policy."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dickson Jingga
"Dengan hanya menggunakan kurva-s, kita tidak dapat memprediksi produktivitas pada suatu pekerjaan yang berulang maka dari itulah, diperlukan sebuah metode penjadwalan yang tepat yaitu learning curve. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan apakah learning curve dapat digunakan secara akurat untuk memprediksi produktivitas kerja dari unit selanjutnya dengan mengaplikasikan prinsip tersebut kepada pengecoran kolom pada pembangunan proyek apartemen L.A City. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa teori learning curve ini tidak sesuai dengan kenyataan yang terdapat di lapangan. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi teori tersebut termasuk kondisi cuaca, kombinasi pekerja dan penundaan yang terjadi.

By simply using the s-curve, productivity on a repetitive work cannot be predicted, and because of that, a proper scheduling method like learning curve is required. The goal of this research is to determine whether the learning curve can be used to accurately predict the next unit of work productivity by applying those principles to the column casting in the development of L.A City. The result of this survey shows that this learning curve theory does not correspond to the reality in the field. Many factors that affect the theory including weather condition, crew members and delays.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damia Liana
"Inovasi pada suatu daerah akan berdampak pada daerah disekitarnya dikarenakan adanya transfer teknologi antar daerah sehingga akan terbentuk difusi teknologi baru. Dalam penulisan ini akan dibahas mengenai pengaruh dari inovasi terhadap pertumbuhan ekonomi regional 33 provinsi di Indonesia pada periode 2009-2014. Model spasial error digunakan untuk menganalisis pengaruh inovasi terhadap pertumbuhan ekonomi regional. Pendidikan digambarkan dengan jumlah angkatan kerja dengan minimal pendidikan strata 1 (S1) digunakan sebagai proksi dari inovasi, sedangkan tingkat partisipasi angkatan kerja dan penanaman modal asing digunakan sebagai variabel kontrol bagi pertumbuhan ekonomi regional. Data dari variabelvariabel ini tersedia dari Badan Pusat Statistik Indonesia. Melalui pendekatan spasial ekonometrika didapatkan hasil bahwa inovasi dan TPAK memiliki dampak yang signifikan, namun inovasi memiliki dampak negatif sebesar 0.35% terhadap pertumbuhan ekonomi regional. Sedangkan untuk penanaman modal asing tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi regional.

Innovations in a region will have an impact on the surrounding region due to the transfer of technology between regions that will form the diffusion of new technologies. In this paper will discuss the effect of innovation on regional economic growth from 33 provinces in Indonesia in the period of 2009-2014. Spatial error models used to analyze the impact of innovation on regional economic growth. Education is described by the number of students is used as a proxy of innovation, while the labor force participation rate and foreign investment is used as a control variable for regional economic growth. Data from these variables available from Statistics Indonesia. Through spatial econometric approach showed that innovation and LFPR have a significant impact, but innovation has a negative impact of 0.35% on the growth of regional economies. As for foreign investment does not have a significant effect on regional economic growth.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62881
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>