Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 210795 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sessario Bayu Mangkara
"ABSTRAK
Pasar Rakyat merupakan aspek penting dalam sistem perdagangan nasional. Saat ini pengelolaan pasar rakyat di Indonesia masih belum terlaksana dengan baik. Tujuan riset ini adalah menganalisis kondisi pasar rakyat, faktor internal, faktor eksternal, faktor demografi, dan faktor situasional terhadap perilaku pengelolaan lingkungan, koordinasi pengelolaan lingkungan, dan menyusun model pengelolaan lingkungan pasar rakyat. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Mayestik, Pasar Ibuh, dan Pasar Pandansari. Metode yang digunakan yaitu pemberian kuesioner (pedagang) dan wawancara mendalam (pengelola pasar). Analisis riset menggunakan suksesif interval dan uji ANCOVA. Hasil riset adalah kondisi pengelolaan lingkungan paling baik di Pasar Mayestik yaitu memiliki sarana pengelolaan limbah padat dan cair yang memadai dan dikelola pengelola pasar. Secara bersama-sama, adanya pengaruh yang signifikan antara faktor internal (pengetahuan pengelolaan lingkungan), faktor demografi (usia dan tingkat pendidikan formal), dan faktor situasional (pendapatan) terhadap perilaku pengelolaan lingkungan, kecuali faktor eksternal (lama berdagang). Secara parsial, Pasar Mayestik tidak ada pengaruh faktor yang signifikan, Pasar Ibuh memiliki pengaruh pada faktor demografi dan faktor situasional, dan di Pasar Pandansari faktor internal dan faktor demografi (tingkat pendidikan formal). Sedangkan dari segi pelaksanaan koordinasi di ketiga pasar terlaksana dengan didasari oleh Undang-Undang Nomor 7 tahun 2014 dan peraturan daerah, pengelolaan pasar dari BUMD lebih profesional dibandingkan Pemkot namun kurang melakukan kolaborasi dengan Pemkot. Optimalisasi proses koordinasi yang maksimal dapat ditambahkan dalam mengembangkan model pengelolaan lingkungan yaitu standarisasi pengelolaan limbah padat dan cair skala komunal, menerapkan kolaborasi antar pemangku kepentingan, dan pendidikan lingkungan untuk masyarakat pasar.

ABSTRACT
Traditional Market is an important aspect in the national trade system. At present the management of the traditional market in Indonesia is still not well implemented. The purpose of this research is to analyze market conditions, analyze the internal, external, demography, and situational factors on pro-environmental behaviour, coordination of environmental management, and develop an environmental management model of the traditional market. This research was conducted at Pasar Mayestik, Ibuh Market, and Pandansari Market. The method is giving questionnaires (traders) and in-depth interviews (market managers). Research analysis uses successive intervals and ANCOVA tests. The results of the research is the best environmental management in Pasar Mayestik, namely having adequate solid and liquid waste management facilities and managed by market managers. Taken together, there is a significant influence between internal factors (knowledge of environmental management), demographic factors (age and formal education level), and situational factors (income) on pro-environmental behavior, except for external factors (trading experience). Partially, Pasar Mayestik has no significant factor influence, Pasar Ibuh has an influence on demographic and situational factors, and in Pasar Pandansari internal and demographic factors (formal education level). Whereas in terms of the implementation of coordination in all markets carried out based on Law No. 7 of 2014 and regional regulations, the traditional market managed by BUMD is more professional than the City Government but lacks collaboration with the City Government. Optimization of the maximum coordination process can be added in developing an environmental management model, namely standardization the solid and liquid waste management on the communal scale, implementing collaboration between stakeholders, and environmental education for the market community.
Keywords: Traditional Market, Pro-Environmental Behaviour, Coordination, Environmental Management."
2019
T53769
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liza Emilia
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Dinas Perekonomian Rakyat Kota Bekasi dalam pengelolaan pasar tradisional. Pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana Dinas Perekonomian Rakyat melaksanakan perannya dalam pengelolaan pasar tradisional. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan tujuan bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian, beberapa peran Dinas Perekonomian Rakyat meliputimenyadarkan masyarakat dalam pengelolaan pasar tradisional,evaluasi dan pengembangan pasar, pendapatan dan perizinan pasar, pembinaan dan penataan pedagang, kebersihan dan ketertiban, sarana dan prasarana, promosi peningkatan daya saing pasar, koordinasi dalam pengelolaan pasar.

ABSTRACT
This study aims to analyze the role of Dinas Perekonomian Rakyat Bekasi City in traditional market management. Question of this research is how Dinas Perekonomian Rakyat execute the role of traditional market management. The approachment for the research is qualitative research and the purpose of this research is descriptive. Based on result the research, some of the role of Dinas Perekonomian Rakyat involved awakening the people on traditional market management, evaluation and market expansion, the income and market licensing, development and managing the trader, the sanitation and discipline, facilities and infrastructure, promoting the improvement of market competitiveness, and the coordinating traditional market management.
"
2016
S65956
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saiful Amin
"Pasar adalah tempat orang berjual beli barang dan jasa. Di pasar terjadi interaksi antara institusi, produsen, konsumen dan distributor barang dan jasa (Ehrenberg dan Smith, 2003). Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis dan jenis barang dan jasa yang diperjualbelikan. Pasar bisa digolongkan menjadi dua yaitu pasar tradisional dan pasar modern. Dari aktivitas jual beli di pasar tersebut dihasilkan limbah baik limbah padat maupun limbah cair. Di Indonesia, sampah dari pasar merupakan sumber sampah domestik terbesar ke dua setelah sampah rumah tangga (Aye, 2006).
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analisa timbulan dan komposisi limbah padat di Pasar Pondok Bambu dan Pasar Segar Cinere sebagai upaya menentukan alternatif sistem teknik operasional di pasar tersebut. Metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah modifikasi dari SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan.
Hasil penelitian menunjukan rata-rata volume timbulan limbah padat di Pasar Pondok Bambu dan Pasar Segar Cinere berturut-turut sebesar 2,74 m3/hari dan 0,759 m3/hari atau 658,81 kg/hari dan 171,53 kg/hari. Komposisi utama limbah padat Pasar Pondok Bambu adalah 65,56% sampah kebun dan sayuran, 13,04% limbah pemotongan hewan, 7,34% plastic dan 7,28% sisa makanan. Sementara itu, komposisi utama limbah padat Pasar Segar Cinere adalah 58,77% sampah kebun dan sayuran, 20,58% sisa makanan, 9,60% plastic, dan 3,76% kertas.
Rekomendasi pengelolaan limbah padat meliputi pewadahan, pemindahan, pengolahan, dan pengangkutan. Pengolahan limbah padat yang akan dilakukan berupa pengomposan dan pembuatan bank sampah. Sistem pengelolaan alternatif ini diharapkan dapat mengurangi timbulan limbah padata di Pasar Pondok Bambu dan Pasar Segar Cinere berturut-turut sebesar 418,82 kg/hari dan 134,55 kg/hari. Selain itu, sistem pengelolaan alternatif ini memiliki keuntungan lain yaitu menurunkan potensi emisi gas rumah kaca sebesar 13 metric ton/tahun di Pasar Pondok Bambu dan 20 metric ton/tahun.

The marketplace is a place for buying and selling goods and services. In the market, there are interaction between institutions, producers, consumers and distributors of goods and services (Ehrenberg and Smith, 2003). These Markets vary in size, range, geographic scale and types of goods and services that are provided in which can be classified into traditional markets and modern markets. Trading activity in the market would result in either solid waste or liquid waste. In Indonesia, solid waste from marketplace is the second largest source of domestic waste after household waste (Aye, 2006).
This research is a quantitative analysis of solid waste generation and composition in Pondok Bambu Market and Cinere Fresh Market as a design consideration for alternative solid waste management in the market. The method used to obtain the data in this study is a modification of SNI 19-3964-1994.
From the study, the average volume of solid waste generation at Pondok Bambu Market and Fresh Market Cinere are 2.74 m3/day and 0.759 m3/day respectively or 658.81 kg / day and 171.53 kg / day respectively. The main composition of the solid waste in Pondok Bambu Market are 65.56% vegetables and garden waste, 13.04% cut meat waste, 7.34% plastic and 7.28% food scraps. Meanwhile, the main composition of solid waste in Cinere Fresh Market are 65.56% vegetables and garden waste, 20.58% food scraps, 9.6% plastic, and 3.76% paper.
Recommendations for solid waste management include containment, transfering, processing and transportation. Solid waste processing will be done in the form of composting and bank sampah. An alternative management system, if applied, is expected to reduce the generation of solid waste in Pondok Bambu Market and Fresh Market Cinere by 418.82 kg/day and 134.55 kg/day respectively. In addition, this alternative management system has other advantage, to reduce the potential greenhouse gas emissions by 13 metric tons / year in Pondok Bambu Market and 20 metric tons / year in Cinere Fresh Masket respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55745
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Een Herawati
"Salah satu alternatif yang dapat dijadikan pilihan untuk pengoptimalkan sumber-sumber penerimaan daerah adalah dengan mengoptimalkan pemanfaatan aset daerah. Pengelolaan aset daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dihadapkan pada dua kondisi yaitu: banyaknya aset iddle yang belum dimanfaatkan atau sudah dimanfaatkan tetapi belum berjalan dengan optimal. Aset daerah yang sudah dimanfaatkan tetapi belum berjalan secara optimal pada umumnya dikelompokkan ke dalam aset yang dipisahkan yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan tujuan profit centre.
Perusahaan Daerah Pasar Jaya (PD. Pasar Jaya) merupakan salah satu BUMD yang memiliki aset besar dan memainkan peranan strategis karena terkait langsung dengan urat nadi perekonomian rakyat dan membawa dampak sangat besar terhadap penyerapan tenaga kerja serta mendorong pertumbuhan ekonomiJakarta. PD. Pasar Jaya dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinyamengemban misi komersil dalam pemupukan laba dan sosial dalam memberikanpelayanan umum kepada masyarakat.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, menggunakan analisisfaktor lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi keadaan perusahaan,untuk mendapatkan alternatif-alternatif tindakan atau strategi dalam rangkamengoptimalkan pengelolaan aset pada Perusahaan Daerah Pasar Jaya, baik dilihat dari manfaat peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), maupun sebagaiupaya pemberdayaan pedagang yang merupakan stakeholder utama PerusahaanDaerah Pasar Jaya.

One of the alternatives that can be chosen to optimize the regional income sources is to optimize the use of regional assets. The management of regional assets in the area of DKI Jakarta?s Provincial Government is faced with two conditions, they are : many idle assets which have not been used or have been used but not yet optimized. The regional assets which have been used but not yet optimized are generally grouped into assets separated from the ones managed by the Regionally Owned Corporation (BUMD) with the objective of profit centre.
Regional Company ?Pasar Jaya? (PD. Pasar Jaya) is one of BUMD which owns large assets and plays a strategic role because it is directly connected with the people?s economic nerve and brings a very large effect towards manpower absorption also pushing the economic growth of Jakarta. PD. Pasar Jaya in implementing its main duty and function performs a commercial mission in building up profit and social in providing public service to the people. This research is an descriptive research, using the analysis factor of internal and external environment which affects the condition of the company, to achieve alternatives of action or strategies to optimize the asset management in PD Pasar Jaya, observed from the benefit of the increase in Region Actual Income (PAD) as well as an effort to endeavour the traders who are the main stakeholder of PD Pasar Jaya."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novie Yuliasari Eke
"Pasar Kasih Naikoten I di Kota Kupang mempunyai fungsi sebagai pasar induk maupun eceran kola yang lerletak di salah satu kawasan pusal perdagangan kola seharusnya dapat mengembang pasar ini. Tetapi pada kenyalaaan bangunan pasar yang terdiri dari dua lantai ini tidak digunakan secara optimal oleh para pedagang sebagai tempat usahanya, mereka menempati jalan masuk menuju pasar untuk menggelar dagangan. Akibatnya akses jalan masuk pasar menjadi terhambat, terjadi kemacetan dan banyak terdapat ruang kosong dalam pasar. Hal-hal tersebut menyebabkan Pasar Kasih Naikoten I cenderung kehilangan fungsinya.
Dengan permasalahan yang ada maka tujuan dari penelitian ini unluk menemukenali manajemen pasar, kesukubangsaan, don pengorganisasian para pedagang yang ada di Pasar Kasih Naikolen I Kota Kupang, karena para pedagang merupakan pelaku utama yang menempati serta terlibat dalam kegiatan perdagangan di pasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitalif dengan teknik pengumpulan data melalui pengamatan terlibat dan wawancara berpedoman. Sumber informasi terdiri dari para pedagang, pembeli dan pengelola pasar yaitu PD. Pasar Kota Kupang. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 19 Pebruari 2005 sampai dengan 19 Maret 2005.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya unsur kesukubangsaan dalam bentuk ikatan kekerabatan yang berpengaruh dalam kegiatan perdagangan di pasar baik dari segi manajemen pasar dan pengorganisasian para pedagang. Dori segi manajeman pasar ikatan hubungan kekerabatan yang berasal dari sukubangsa diaktifkan oleh para pelakunya melalui pemberian kemudahan-kemudahan ataupun prioritas bagi para kerabatnya baik yang merupakan satu keturunan ataupun satu sukubangsa untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dari kegiatan perdagangan di pasar. Begitupula dengan pengorganisasian para pedagang yang mana kelompok-kelompok usaha bersama yang dibentuk, didasarkan pada ikatan hubungan kekerabatan dari satu turunan (klen) atau sukubangsa, karena dalam ikatan tersebut adanya rasa Riling percaya diantara anggota kelompok akan lebih kuat. Hal inilah yang dapat menjadi jaminan keberlangsungan usaha mereka di pasar.

Pasar Kasih Naikoten I of Kupang city has a double function. It plays as central market as well as a retail market. Having its strategic location in one of Kupang business centers, the market is supposedly growing. But as a matter of fact. the sellers do not optimally use the 2-floors building; instead they peddle in the in entranceway. And the results of the condition are traffic and people jam and empty spaces inside of the building. More over. the situation has loosened the supposed function of Pasar Kasih Naikoten. The problems above have led the study of Pasar Kasih Naikoten I.
This study aims to find and to understand how the Pasar kasih Naikoten i is managed, the ethnicity among the sellers, and how the sellers are managed. The study of the sellers is important because they are the ones who occupy the market area and who directly involve in the business activity in the market. The methods used in this study are qualitative approach and data collecting through site observation and guided interviews. The interviewees were sellers, buyers and management board of PD Pasar Kota Kupang. The site observation was held from February 19, 2005 to March 19, 2005.
The study shows that ethnicity gives a strong influence in management of Pasar Kasih Naikoten I and in organization of the sellers. The management of Pasar Kasih Naikoten I show that some specific ethnic groups receive more priority and privileges from the management board with purpose to get the maximum profit. The sellers are also organized based on their ethnic group. Working with the same ethnics is giving them assurance to the longevity of their business.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15067
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benediktus Hendro
"Tesis ini membahas tentang pengembangan Pasar Tradisional di Entikong yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa tidak berkembanganya Pasar Tradisional di Entikong disebabkan oleh implementasi kebijakan pengembangan Pasar Tradisional yang dilakukan oleh aparatur Pemerintah Daerah tidak berjalan optimal serta lemahnya manajemen pengelolaan pasar yang diterapkan oleh Dinas Perdagangan dan pengelola pasar. Terdapat beberapa faktor yang membuat pasar menjadi tidak berkembang, seperti kurangnya kunjungan pembeli di pasar, minimnya keuntungan yang diperoleh pedagang, besarnya kenaikan tarif retribusi penyewaan kios, kondisi lingkungan pasar yang tidak kondusif dan banyaknya sarana fisik pasar yang rusak.

This thesis discuss about the development of Traditional Market in Entikong by local government Sanggau regency. The research used a qualitative approach to the type of descriptive study research. The result of this study show that the undeveloped of traditional market in Entikong caused by the implementation of development traditional market policy by local government employer doesn?t run optimally and weak managing that applied by department of trade and market organizer. There are several factor that make market become undeveloped, such as the less of buyers come to the market, the less of profit that merchant can get, the increase of retribution shop rent fee, the condition of market area that unsupported and a lot of market facility that out of order."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T38601
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Refandi Budi Deswanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengungkapan lingkungan dengan kinerja keuangan, kinerja lingkungan, dan nilai pasar perusahaan, baik berupa hubungan langsung, maupun hubungan tidak langsung. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan tercatat di BEI, termasuk dalam sektor Pertanian, Pertambangan, Industri Dasar dan Kimia, Aneka Industri, dan Barang Konsumsi, mengikuti PROPER atau Penghargaan Industri Hijau tahun 2012-2014.
Penelitian ini menemukan bahwa kinerja keuangan tidak mempengaruhi pengungkapan lingkungan, sedangkan kinerja lingkungan tahun sebelumnya berpengaruh positif terhadap pengungkapan lingkungan tahun berjalan, pengungkapan lingkungan tidak mempengaruhi nilai pasar perusahaan, dan pengungkapan lingkungan tidak dapat memediasi pengaruh kinerja keuangan dan kinerja lingkungan terhadap nilai pasar perusahaan.

This study aims to investigate the relationship of environmental disclosures with financial performance, environmental performance, and firm market value, either in the form of direct and indirect relationship. This study uses sample of companies listed in IDX, included in Agriculture, Mining, Basic Industry and Chemistry, Miscellaneous Industry and Consumer Goods sectors, participating in "PROPER" or "Green Industry Award" in 2012-2014.
This study finds that the financial performance does not affect the environmental disclosures, while the lagged environmental performance has positive effect on the current environmental disclosures, environmental disclosures do not affect firm market value and environmental disclosures do not mediate the effect of the financial performance and environmental performance on firm market value.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eryanto Nugroho
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2001
S23959
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Soerjani
Jakarta: Yayasan Institut Pendidikan dan Pengembangan Lingkungan, 2007
333.7 MOH l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Effitriana Ramadhiyanty
"Kecamatan Bogor Tengah merupakan ‘jantung’ Kota Bogor. Aktivitas perdagangan dan jasa di Kecamatan Bogor Tengah termasuk yang terbesar di Kota Bogor maka disebut sebagai magnet perekonomian. Munculnya bisnis ritel modern membuat adanya persaingan terhadap keberadaan pasar tradisional di Kota Bogor semakin tak terkendali. Kemudian kegiatan berbelanja dengan kehadiran secara fisik seperti pasar tradisional menjadi pilihan utama masyarakat. Dengan menggunakan metode Buffer dan analisis Crosstab, dilakukan penelitian untuk mengetahui jangkauan pelayanan pasar tradisional di Kecamatan Bogor Tengah dan bagaimana hubungannya dengan karakteristik konsumen. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa Pasar Kebon Kembang dan Pasar Bogor merupakan Pasar Regional dengan aksesibilitas strategis (penggunaan lahan) dan mudah (kelas jalan). Kemudian Pasar Merdeka termasuk Pasar Sub Kota dengan aksesibilitas cukup strategis (penggunaan lahan) dan cukup mudah (kelas jalan), sedangkan Pasar Padasuka adalah Pasar Lokal dengan aksesibilitas cukup strategis (penggunaan lahan) dan kurang mudah (kelas jalan). Pasar dengan jangkauan pelayanan Pasar Regional memiliki karakteristik konsumen yang berbelanja sangat jarang dengan pengeluaran berbelanja sedang dan sangat tinggi dalam sekali berbelanja, lama berbelanja sebentar, serta waktu tempuh yang cukup sesuai pada jarak dekat dan sedang menggunakan angkot, dan jarak jauh waktu tempuh yang tidak sesuai menggunakan motor. Barang yang dibeli oleh konsumen Pasar Regional lebih beranekaragam seperti pakaian, sembako, sayuran, dan lain-lain. Selanjutnya pasar dengan jangkauan pelayanan Pasar Sub Kota memiliki karakteristik konsumen yang berbelanja jarang dengan pengeluaran berbelanja sedang, lama berbelanja sebentar, serta waktu tempuh yang cukup sesuai dengan kendaraan bermotor. Barang yang dibeli oleh Pasar Sub Kota lebih berfokus membeli aneka pangan. Sedangkan pasar dengan jangkauan pelayanan Pasar Lokal memiliki karakteristik konsumen yang berbelanja sangat sering dengan pengeluaran berbelanja rendah, lama berbelanja sebentarm serta waktu tempuh yang sesuai dengan berjalan kaki. Barang yang dibeli oleh konsumen Pasar Lokal sama dengan Pasar Sub Kota yaitu hanya berfokus terhadap aneka pangan.

Central Bogor Sub-district is the 'heart' of Bogor City. Trade and service activities in Central Bogor Sub-district are among the largest in Bogor City, hence the name 'economic magnet'. The emergence of modern retail businesses makes competition for the existence of traditional markets in Bogor City increasingly uncontrollable. Then shopping activities with physical presence such as traditional markets become the main choice of the community. Using the Buffer method and Crosstab analysis, research was conducted to determine the range of traditional market services in Central Bogor District and how it relates to consumer characteristics. The results of the study found that Kebon Kembang Market and Bogor Market are Regional Markets with strategic (land use) and easy (road class) accessibility. Then Pasar Merdeka is a Sub-City Market with strategic accessibility (land use) and fairly easy (road class), while Pasar Padasuka is a Local Market with strategic accessibility (land use) and less easy (road class). Markets with a service range of Regional Markets have the characteristics of consumers who shop very rarely with moderate and very high shopping expenditures in one shopping trip, shopping time is short, and travel time is quite suitable at close and medium distances using angkot, and long distances with inappropriate travel time using motorbikes. Goods purchased by Regional Market consumers are more diverse such as clothing, groceries, vegetables, and others. Furthermore, markets with a range of Sub-City Market services have the characteristics of consumers who shop infrequently with moderate shopping expenses, short shopping time, and travel time that is quite suitable for motorized vehicles. Goods purchased by the Sub-City Market are more focused on buying various foods. Meanwhile, markets with a range of Local Market services have the characteristics of consumers who shop very often with low shopping expenditures, short shopping times and travel times that are suitable for walking. Goods purchased by Local Market consumers are the same as Sub-City Markets, which only focus on various foods."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>