Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81083 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farhan Muhammad Aditomo
"Pada tahun 1950an, pergerakan masyarakat Afro-Amerika mulai mengalami peningkatan seiring adanya usaha integrasi di bidang militer pada tahun 1948. Hal tadi juga berpengaruh pada bidang pendidikan di mana kasus Brown vs Board of Education yang muncul pada tahun 1954 mengharuskan sekolah-sekolah di Amerika Serikat untuk tidak terpisah secara etnis. Perjuangan masyarakat Afro-Amerika baru ditanggapi secara serius oleh pemerintah setelah munculnya peristiwa Little Rock Nine dan Kissing Case pada tahun 1957 hingga 1959, yang berpuncak dalam peristiwa Civil Rights Movement yang berujung pada Civil Rights Act of 1964 dan Voting Rights Act pada tahun 1965. NAACP (National Association for Advancement of Colored People) sebagai organisasi massa Afro-Amerika terbesar pada masa itu berusaha untuk menggerakan massa yang menuntut keadilan yang merata di segala bidang.

In the 1950s, the Afro-American movement began to increase with the integration of military service in 1948. This also affected the education sector, where the Brown vs. Board of Education case that emerged in 1954 required schools in the United States not to be ethnically separated. Afro-American peoples struggle only seriously taken by the goverments after the occurrence of two separate racial case which both affected the Civil
Rights Movement, Little Rock Nine and Kissing Case in 1957 to 1959, culminating in the events of the Civil Rights Movement that led to the Civil Rights Act of 1964 and Voting Rights Act in 1965. The NAACP (The National Association for Advancement of Colored People) as the largest Afro-American mass organization at that time tried to mobilize the masses who demanded justice that was evenly distributed in all fields.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Muhammad Aditomo
"Pada tahun 1950an, pergerakan masyarakat Afro-Amerika mulai mengalami peningkatan seiring adanya integrasi di bidang militer pada tahun 1948. Hal tadi juga berpengaruh pada bidang pendidikan di mana kasus Brown vs Board of Education yang muncul pada tahun 1954 mengharuskan sekolah-sekolah di Amerika Serikat untuk tidak terpisah secara etnis. Perjuangan masyarakat Afro-Amerika baru dapat dikatakan berlanjut secara serius setelah munculnya peristiwa Little Rock Nine dan Kissing Case pada tahun 1957 hingga 1959, yang berpuncak dalam peristiwa Civil Rights Movement yang berujung pada Civil Rights Act of 1964 dan Voting Rights Act pada tahun 1965. NAACP (National Association for Advancement of Colored People) sebagai organisasi massa Afro-Amerika terbesar pada masa itu berusaha untuk menggerakan massa yang menuntut keadilan yang merata di segala bidang.

In the 1950s, the Afro-American social movement began to increase after the integration of military
service in 1948. This move by the government also affected the education sector, where the Brown vs. Board of
Education case that emerged in 1954 required schools in the United States not to be ethnically separated. Afro-
American peoples struggle only seriously taken by the goverments after the occurrence of two separate racial case
which both affected the Civil Rights Movement, Little Rock Nine and Kissing Case in 1957 to 1959, which in
turn culminating in the pivotal events of the Civil Rights Movement that led to the Civil Rights Act of 1964 and
Voting Rights Act in 1965. The NAACP (National Association for Advancement of Colored People) as the largest
Afro-American mass organization at that time tried to mobilize the masses who demanded justice that was evenly
distributed in all fields.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Ashagi
"Skripsi ini menjelaskan begaimana terjadinya Peristiwa Little Rock Crisis. Peristiwa Little Rock Crisis yang terjadi pada tahun 1957 sampai 1959 meliputi proses integrasi sekolah yang sebelumnya merupakan sekolah khusus kulit putih. Selain itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa bersar peranan NAACP sebagai organisasi kulit hitam dalam memperjuangkan proses integrasi di Little Rock, Arkansas. Dari penulisan ini bis dilihat konflik yang terjadi antara siswa Afro-Amerika dan siswa kulit putih di Little Rock Central High School.

This study focus on integration process in Little Rock known as the Little Rock Crisis. During the event taking course from 1957 to 1959 there is been a struggle between to group, pro-integration lead by the NAACP and the segregationist lead by Govenor Orval Faubus. The main focus of the study is to explain the effort and impact by the NAACP as they struggle to fight the right of nine school children for their right to attend Little Rock Central High School."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S12281
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hill, Lance
Horth Carolina: University of North Carolina Press, 2004
323.1 HIL d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nanyang: Asia Media Information and Communication centre (AMIC), 2011
342.085 BAL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Toronto: Bantam Books, 1983
323.4 RIG
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Supriyono
"Kemiskinan merupakan permasalahan yang kompleks. Banyak sebab mengapa kemiskinan tetap menjadi permasalahan meskipun berbagai macam cara dan usaha telah dilakukan. Permasalahan kemiskinan telah menjadi isu utama dalam permasalahan global dewasa ini. Salah satu penyebab kemiskinan adalah keterbatasan akses pelayanan keuangan bagi mereka yang miskin dan aktif dalam kegiatan ekonomi. Keuangan mikro diyakini sebagai salah satu cara dalam penanggulangan kemiskinan. Dengan keuangan mikro, penduduk miskin yang aktif secara ekonomi dapat mengembangkan usaha kegiatan ekonomi produktifnya dengan mengakses pelayanan keuangan yang ada. Berbagai macam model pelayanan keuangan mikro telah berkembang dan diterapkan di berbagai negara termasuk Indonesia. Model Grammen bank, Association for Social Advancement (ASA) sampai pada model Syariah (BMT).
Penerapan Model Grameen dan Syariah, pelayanan yang diberikan adalah pada simpanan dan pinjaman serta pendampingan kepada anggotanya. Bangun Mitra Sejati (BMS), sebuah lembaga pengembangan masyarakat yang ada di Cipayung telah memberikan pelayanan keuangan mikro dengan menganut model pelayanan ASA dimana pelayanan yang diberikan salah satunya pelayanan asuransi bagi Para anggotanya di samping pelayanan simpanan dan pinjaman: Pelayanan Lembaga Keuangan Mikro di BMS merupakan salah satu kegiatan dalam program pengembangan masyarakat yang ada di Kecamatan Cipayung. Pelayanan ini untuk anggota program tersebut yang merupakan penduduk miskin di wilayah Kecamatan Cipayung. Pada perkembangannya pelayanan ini diperluas jangkauannya kepada seluruh penduduk di Kecamatan Cipayung yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
Proses pelayanan sangat rnenentukan terpenuhinya kebutuhan akses keuangan bagi penduduk miskin. Untuk mengetahui proses pelayanan keuangan mikro di BMS, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif untuk menggambarkan proses pelayanan keuangan mikro yang ada di BMS kepada anggotanya. Informan ditentukan berdasarkan pada kebutuhan informasi. Dalam penelitian ini Manajer proyek Probangga, Koordinator Program LKM, Koordinator Fasilitator Usaha Mikro, staf lapangan dan Fasilitator Usaha Mikro serta em pat orang anggota dijadikan informan.
Pelayanan LKM di BMS dimulai dengan assesment di wilayah Kecamatan Cipayung dan penyiapan para Fasilitatoar Usaha Mikro (FUM). FUM diberikan pendidikan setara Diploma Satu, Pelatihan-Pelatihan dan Peningkatan kapasitas (Capacity Building) yang nantinya memberikan pelayanan kepada anggota. Selanjutnya FUM melakukan Participatory Wealth Ranking (PWR) dan Three Pilafs untuk menentukan anggota dari keluarga yang miskin di RW termiskin di tiap-tiap kelurahan wilayah Kecamatan Cipayung.
LKM di BMS memberikan pelayanan dengan persyaratan dan prosedur yang sederhana dan mudah dipenuhi oleh anggota. Survei usaha menentukan dapat tidaknya anggota diberikan pinjaman. Ini dilakukan sebagai penggantian jaminan yang tidak diberlakukan pada pelayanan LKM. Tunggakan merupakan permasalahan dalam pelayanan keuangan di BMS. Tunggakan dikelola dengan pendekatan kekeluargaan dan musyawarah serta dilihat kasusnya secara perorangan. Pengadaan Asuransi Jiwa merupakan perlindungan yang diberikan kepada anggota yang meminjam, dengan manfaat penghapusan hutang yang masih tersisa apabila anggota yang meminjam meninggal dunia, sehingga keluarga yang ditinggalkan tidak menanggung beban.
Kenyataan-kenyataan yang ditemukan, keuangan mikro belum menjangkau masyarakat miskin. Keuangan mikro sebagai penyedia pelayanan keuangan simpanan, pinjaman dan asuransi bagi orang miskin, keluarga berpendapatan rendah, belum banyak dimanfaatkan. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya jumlah masyarakat miskin anggota Probangga yang mengakses layanan keuangan. Pelayanan Keuangan mikro justru berkembang dan memberikan kesempatan bagi penduduk di Kecamatan Cipayung yang belum mendapatkan akses keuangan dari bank untuk mengembangkan usahanya. Adanya pelayanan asuransi jiwa telah memberikan perlindungan terhadap penduduk yang terlibat dalam kegiatan keuangan mikro.
Pelayanan Lembaga Keuangan Mikro di BMS mengalami hambatan dalam pengawasan terhadap anggota dan Fasilitator Usaha Mikro (FUM), seperti penyetoran angsuran yang tidak sesuai jadwal, anggota yang menunggak dan kedisplinan FUM dalam menyetor ke koordinator. Keterampilan dan pengetahuan FUM yang terbatas dalam mangakibatkan kesulitan tersendiri dalam penagihan dan menyikapi karakter dari anggota. Sistem bagi hasil dari lembaga dan FUM menjadikan FUM mengejar anggota sebanyak-banyaknya dengan harapan mendapatkan bagi hasil yang lebih tinggi.
Lembaga donor berperan panting dalam mendukung pelaksanaan pelayanan keuangan mikro, di samping antusiasnya masyarakat, peningkatan jumlah pinjaman, bunga yang berbeda dengan para rentenir dan kepercayaan masyarakat atas pemberian pelayanan. Penduduk merasa terbantu dengan adanya pelayanan lembaga keuangan mikro. Lembaga Keuangan Mikro di BMS menjadi pilihan altematif dalam memenuhi kebutuhan permodalan dalam usaha mikro bagi penduduk miskin den penduduk di wilayah Kecamatan Cipayung."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21959
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Newman, Edwin S.
New York: Oceana Publications,Inc., 1979
342.73 NEW c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
California: [publisher not identified], 1977
323.4 REC
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>