Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 204048 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lailan Nadhira
"Pekerja kasir dilaporkan sering mengalami permasalahan punggung, pinggang, leher, bahu, dan tangan. Penelitian ini bertujan untuk melihat gambaran risiko yang ada di tempat kerja terkait keluhan GOTRAK pegawai kasir Supermarket X Rawamangun dan Depok. Metode yang digunakan adalah RULA, QEC, NBM, dan wawancara tidak terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan tempat kerja perlu dilakukan investigasi dan perubahan, dan keluhan tertinggi berada pada bagian pinggang dan bahu kanan untuk di Depok, dan leher bagian bawah, bahu kiri dan kanan, dan pinggan di Rawamangun.

Cashier commonly reported have musculoskeletal discomfort in their back, low back, neck,shoulder, and arm in result of repetitive movement, awkward posture, and workload. This research aims to describe ergonomic risks in cashier workplace related to musculoskeletal disorders in Rawamangun and Depok X Supermarket cashier workers. Methods that used in this research are RULA, QEC, NBM, and unstructured interview. The result from QEC assessment in back score got high level and neck score got very high level, also from RULA assessment got 7 for final score in X Supermarket Rawamangun and 6 for final score in Depok. Related to subjective complaints, the highest result in both of places are lower neck, right and left shoulder, and back."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuri Evelina
"Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan pada pengrajin sepatu yang ada di Bengkel Sepatu Tata Kampung Ciomas, Bogor untuk mengetahui tingkat risiko ergonomi serta gambaran keluhan Muskuloskeletal Disorders (MSDs) pada pekerja.
Desain penelitian ini adalah Cross Sectional yang bersifat Deskriptif Analitik. Penelitian ini dilakukan dengan observasi dan memberikan kuesioner pada pengrajin.
Hasilnya penelitian menunjukkan tingkat risiko tinggi (skor 9) pada aktivitas pembuatan pola dan penjahitan, keluhan subjektif MSDs terbanyak pada leher bagian atas dan pinggang (77,4%). Gambaran keluhan MSDs berdasarkan umur paling banyak pada kategori < 30 tahun dengan keluhan terbanyak pada bagian leher bagian atas dan pinggang, jenis kelamin pada kategori laki-laki di bagian pinggang, masa kerja pada kategori < 5 tahun di bagian leher atas, dan kebiasaan merokok di bagian pinggang. Oleh karena itu, diperlukan perubahan dalam pelaksanaan proses kerja.

This research is conducted on the Shoe craftsman in Bengkel Sepatu Tata Kampung Ciomas, Bogor. The purpose of this research is to analysis of ergonomic risk level and overview of complaint subjective musculoskeletal disorders (MSDs) in the worker.
The design of this study is a Cross Sectional with the Descriptive Analytical research the research was done by observations and giving questionnaires for the craftsman.
Based on data, the high risk level (score 9)of pattern making and sewing the upper shoes. Complaint subjective MSDs langest at upper neck and waist is about 77,4%. Descriptions of MSDs complaints based on workers age category is < 30 years category for the largest MSDs complaints at upper neck and waist, sex category is male workers at waist, working periode category is < 5 years at upper neck and the worker with the smoking habits category at waist. Therefore, necessary changes in the implementation of the work process.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Luthfi
"Pekerja Administasi berisiko terkena GOTRAK (gangguan otot rangka). Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran risiko ergonomi terkait keluhan GOTRAK pekerja administrasi pada aktivitas mengetik. Metode penilaian yang digunakan adalah RULA, QEC, ROSA dan NBQ. Penilaian mendapati hasil yang selaras, bahwa aktivitas mengetik berisiko tinggi, perlu diteliti lebih lanjut secara berkala dan perubahan diperlukan secepatnya. Postur yang berhubungan dengan alat kerja komputer berada pada kategori area yang membutuhkan intervensi ergonomi. Leher, bahu kiri, bahu kanan, punggung atas, dan punggung bawah merupakan bagian yang paling banyak dikeluhkan, baik selama 1 tahun maupun 1 minggu terakhir. Mengetik merupakan aktivitas paling berisiko pada pekerjaan administrasi.

Administrative workers are at risk for MSDs (Musculoskeletal Disorders). This research was conducted in order to give a description of ergonomic risk related to MSDs on typing activity among administration workers. Methodology that were used are RULA, QEC, ROSA, and NBQ. Results show that typing is a high risk activity, further evaluation are frequently required and changes need to be made. Posture while using computer are in category which needs ergonomic intervention. Neck, right and left shoulder, upper and lower back, are areas that are most complained, both in the last 1 year or 1 week. Typing is a high risk activity among administrative workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65218
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tubagus Dwika Yuantoko
"Pekerja pada industri kayu lapis memiliki risiko yang cukup tinggi untuk mengalami gangguan otot rangka dikarenakan aktivitas kerjanya banyak melibatkan postur yang tidak netral. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko fisik, psikososial dan individu yang berkaitan dengan keluhan gangguan otot rangka. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Juni 2019 yang melibatkan 125 pekerja industri kayu lapis di PT X Kabupaten Temanggung. Penelitian ini menggunakan desain studi yang bersifat cross sectional. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data antara lain form Quick Exposure Check (QEC), kombinasi kuesioner psikososial dan Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ). Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara; status merokok dengan keluhan pada leher, faktor risiko bahu dengan keluhan pada bahu, dukungan sosial dengan keluhan pada punggung bawah, dan kerja monoton dengan keluhan pada punggung bawah. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian dan intervensi lebih lanjut untuk mengurangi risiko keluhan gangguan otot rangka pada pekerja industri kayu lapis.

Workers in the plywood industry have a high risk of musculoskeletal disorders because their work activities involve awkward postures. The purpose of this study was to analyze physical, psychosocial and individual risk factors associated with musculoskeletal symptoms. This research conducted in April-June 2019 involving 125 workers in the plywood industry at PT X Temanggung Regency, Central Java. This study used a cross sectional study design. The instruments used for collecting data included Quick Exposure Check (QEC) form, a combination of psychosocial questionnaires and the Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ). The results of this research indicate that there is a significant association between; smoking status with complaints of the neck, shoulder risk factors with shoulder complaints, social support with complaints of lower back, and monotonous work with complaints of lower back. Therefore, further control and intervention is needed to reduce the risk of complaints of musculoskeletal disorders in plywood industry workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julia Kusumawardani
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas analisis faktor risiko ergonomi dan keluhan
musculoskeletal disorder di PT X tahun 2016. Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan disain cross sectional. Dari penilaian risiko ergonomi dengan
mengunakan metode Quick Exposure Checklist (QEC) didapatkan pekerjaan
menggunakan komputer di office termasuk ke dalam level 3 atau risiko tinggi dan
pekerjaan manual di workshop dan di warehouse termasuk ke dalam level 4 atau
risiko sangat tinggi. Postur janggal yang terbentuk saat melakukan pekerjaan
dipengaruhi oleh disain workstation dimana dari hasil pengukuran diketahui
beberapa workstation pada masing-masing area kerja belum sesuai. Hasil survey
Nordic Body Map (NBM) menunjukan sebanyak 88,4% responden memiliki
keluhan MSDs dengan persentase area kerja yang mengalami keluhan tertinggi
pada area warehouse 100%, area workshop 94,4%, dan area office 83,7%. Bagian
tubuh yang paling banyak mengalami keluhan MSDs pada area office adalah pada
bagian pinggang 48,8%, leher bagian atas 46,5%, bahu kanan 30,2%, dan bahu kiri
27,9%, pada area workshop adalah pada bagian pinggang 50%, leher atas 50%,
punggung 38,8% dan pinggul 38,8%, dan pada area warehouse adalah pada bagian
pinggang 50%, leher atas 50%, punggung 38,8% dan pinggul 38,8%. Disarankan
adanya perbaikan disain workstation dan program edukasi kesehatan kerja terkait
ergonomi.

ABSTRACT
This study discuss the analysis of ergonomic risk factors and musculoskeletal
disorder complaints in X company at the year of 2016. this research is a quantitative
research with cross sectional design method. From the ergonomic risk assessment
using Quick Exposure Checklist (QEC) the result is indicate that works in the office
that uses computers is included in level 3 or high risk category and manual work at
the workshop is included to a level 4 or very high risk category. Awkward working
posture that adopted by the worker is influenced by the design of the workstation
that the result of workstation measurement shows several workstation in each
working area is not appropriate. The survey result of Nordic Body Map (NBM)
shows that 88.4% respondent have a complaint about MSDs which the highest
percentage of complaints lies at the warehouse area with 100% complaints rate,
while in the workshop the percentage of complaint is 94.4% and office area 83.7%.
The part of body with the highest complaint of MSDs of office worker is waist
(48.8%), upper neck (46.5%), right shoulder (30.4%), and left shoulder (27.9%),
and for the workshop worker the highest complaint of MSDs is on waist (50%),
upper neck (50%), upper back (38.8%), and hip (38.8%), and for the werehouse
worker the highest complaint of MSDs is on waist (50%), upper neck (50%), upper
back (38.8%), and hip (38.8%). Suggested of improvement in workstation design
and education regarding occupational health in ergonomics."
2016
S65561
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Febriana
"Penelitian ini dilakukan pada penjahit sektor informal di Kecamatan Cileungsi yang bertujuan untuk menjelaskan tingkat risiko ergonomi terhadap kejadian CTDs yang dialami pekerja. CTDs disebabkan adanya adanya postur janggal, postur statis dan gerakan repetitif. Penilaian risiko pekerjaan menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan diperoleh 4 aktivitas yang memiliki tingkat risiko sedang yaitu aktivitas menggunting, menjahit, memasang kancing dan menyetrika. Tindakan pengendalian yang dilakukan yaitu investigasi lebih lanjut dan perubahan segera. Gambaran keluhan subjektif CTDs pada penjahit menggunakan kuesioner Nordic Body Map dan didapatkan 78.3% keluhan terjadi pada pinggang, 65.2% pada punggung dan bokong, 56.5% pada leher atas, serta 52.2% pada pergelangan tangan kanan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat risiko tersebut yaitu dengan menyesuaikan tinggi meja dengan tinggi pekerja, menggunakan kursi yang memiliki sandaran, mengurangi jam kerja menjadi 8 jam/hari serta rutin melakukan peregangan otot.

The research was conducted in the informal sector tailors at Cileungsi which aims to explain the level of ergonomic risk for CTDs events experienced workers. CTDs is caused by awkward postures, static postures and repetitive movements. Occupational risk assessment using the Rapid Entire Body Assessment (REBA) and acquired four activity that has a medium risk of being the activity of cutting, sewing, buttoning and ironing. The control measures undertaken further investigation and change soon. Preview of CTDs subjective complaints on tailors using questionnaires Nordic Body Map and showed that 78.3% of complaints occurred on the waist, 65.2% on the back and buttocks, 56.5% on the upper neck, and 52.2% on the right wrist. Efforts can be made to reduce the level of risk is to adjust the height of the table with high labor, use a chair that has a back rest, reduce working hours to 8 hours/day and stretching routine."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riana Gustarida Jamal
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat risiko ergonomi dan keluhan subjektif MSDs terkait aktivitas manual handling pada mekanik Toyota Auto 2000 di Cikarang tahun 2013 dengan metode REBA (Rapid Entire Body Assessment) dan kuesioner NBM (Nordic Body Map) yang telah dimodifikasi dan menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang diteliti yaitu seluruh mekanik Toyota Auto 2000 di Cikarang yang berjumlah 34 orang.
Dari hasil risiko ergonomi yang diteliti timbul keluhan musculoskeltal disorders (MSDs). Aktivitas manual handling yang dilakukan mekanik menghasilkan risiko sedang dimana membutuhkan investigasi lebih lanjut dan dilakukan perubahan prosedur. Sedangkan untuk hasil keluhan MSDs berdasarkan kuesioner menunjukkan bahwa bahu kanan (52,9%) dan pinggang (58,8%) paling banyak dirasakan keluhan oleh mekanik yang berumur < 25 tahun dengan masa kerja < 5 tahun dan memiliki kebiasaan olahraga, merokok dan kurangnya jam tidur.

The purpose of this research is to describe the ergonomic risk level and subjective complaints musculoskeletal disorders manual handling related activities at Toyota Auto 2000 mechanical Cikarang in 2013 with REBA (Rapid Entire Body Assessment) method and NBM (Nordic Body Map) questionnaires that have been modified and using cross sectional approach. Sample studies is all mechanical Toyota Auto 2000 Cikarang amounting to 34 people.
From the research results ergonomic risk arising complaints musculoskeletal disorders (MSDs). Manual handling activities are performed mechanic produce a medium risk which that requires further investigation and change soon. For the complaints MSDS based on questionnaire results showed that the right shoulder (52,9%) and waist (58,8%) most widely perceive by mechanical complaints under the age 25 years with year of service under 5 years and have exercise,smoking habits and lack of sleep hours.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46508
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Kiswiranti
"Penelitian ini membahas tentang penilaian risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada setiap tahap aktivitas kerja yang dilakukan oleh Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPPSU).  Penelitian ini menggunakan Job Hazard Analysis (JHA) untuk mengidentifikasi bahaya dan risiko yang ada dan menggunakan metode semi kuantitatif W.T Fine untuk menganalisis risiko, dimana tingkat risiko didapatkan dari hasil perkalian probability, exposure, dan consequence. Pada penelitian ini terdapat 3 aktivitas kerja yaitu penanganan kebersihan jalan, penanganan kebersihan taman, dan penanganan kebersihan saluran. Penanganan kebersihan jalan dan penanganan kebersihan saluran masing-masing terdiri atas 7 tahap aktivitas kerja dan penanganan kebersihan taman terdiri atas 9 tahap aktivitas kerja. Hasil analisis risiko menunjukkan bahwa keseluruhan terdapat 149 bahaya dan risiko yang terdiri dari 5 jenis bahaya yaitu bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi, dan psikososial.  

This research discusses about occupational health and safety risk assessment for work activities towards public handling of infrastructure and facilities officer. Job hazard analysis (JHA) is used to identify hazard and risk exists and using W.T Fine semiquantitative method to analyze risk, where the risk level obtained from multiplying probability, exposure, and consequence. This research focused on three main activities, such as handling of street cleaning, park cleaning, and sewer cleaning. Each of street and sewer cleaning handlings has seven steps of task activity and park cleaning handlings has nine steps of task activity. The results of risk analysis shows 149 hazards and risks, categorized into five kinds of hazard : physical hazard, chemical hazard, biological hazard, ergonomic hazard, and psychosocial hazard. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irmi Nur Aini
"Penelitian ini membahas tentang manajemen risiko kesehatan dan keselamatan kerja dalam aktivitas ereksi girder jalan tol layang yang dilakukan oleh PT X (di salah satu wilayah Jakarta pada tahun 2019). Dalam penelitian ini, bahaya diidentifikasi dengan menggunakan Analisis Keselamatan Kerja (JSA) dan analisis risiko dilakukan dengan menggunakan ukuran semi-kuantitatif WT. Baik (1971). Data dikumpulkan dari observasi langsung dan pendekatan wawancara kepada pekerja yang terlibat dalam aktivitas ereksi gelagar. Ada 61 tugas kerja yang dilakukan dalam aktivitas dan 6 jenis bahaya biologis, kimia, ergonomi, fisik, keselamatan, dan psikososial, dengan 1 bahaya biologis, 8 bahaya kimia, 8 bahaya ergonomis, 3 bahaya fisik, 40 keselamatan, dan 2 psikososial Bahaya ditemukan dalam penelitian ini. Analisis risiko dihitung dari nilai risiko yang ada dan risiko prediktif, sehingga tingkat risiko dalam setiap penilaian diketahui dengan mempertimbangkan kontrol bahaya yang telah diterapkan dan rekomendasi untuk kontrol yang diberikan.

This study discusses the management of occupational health and safety risks in the erection activities of the elevated toll road girder conducted by PT X (in one area of ​​Jakarta in 2019). In this study, hazards were identified using Occupational Safety Analysis (JSA) and risk analysis was carried out using a semi-quantitative WT measure. Good (1971). Data were collected from direct observation and interview approaches to workers involved in girth erection activities. There are 61 work tasks performed in activities and 6 types of biological, chemical, ergonomic, physical, safety, and psychosocial hazards, with 1 biological hazard, 8 chemical hazard, 8 ergonomic hazard, 3 physical hazard, 40 safety, and 2 psychosocial hazards found in this research. Risk analysis is calculated from the value of existing risks and predictive risks, so that the level of risk in each assessment is known by considering the hazard controls that have been applied and recommendations for the controls given."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Norini Sri Lestari
"Penelitian ini dilakukan pada Pekerja SPG di Pusat Perbelanjaan X kota Depok yang merupakan pekerja berisiko tinggi mengalami CTDs, karena dalam melakukan pekerjaannya sehari-hari lebih banyak dituntut untuk berdiri dan bergerak aktif serta diwajibkan menggunakan sepatu hak tinggi.
Tujuan dilakukan penelitian ialah untuk menjelaskan tingkat risiko ergonomi khususnya keluhan subjektif CTDs yang dialami pekerja SPG pusat perbelanjaan X kota Depok, tahun 2012.
Hasil penelitian berdasarkan Nordic Body Map bagian tubuh pekerja yang paling banyak mengalami gejala CTDs adalah betis (83,33%) dan kaki (56,67%). Sedangkan hasil penilaian risiko berdasarkan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) diperoleh 2 aktivitas yang memiliki kategori tingkat risiko sangat tinggi yaitu aktivitas merapihkan produk di rak dan aktivitas memeriksa stok produk. Serta aktivitas dengan kategori risiko tinggi yaitu menulis pembukuan dengan posisi membungkuk tanpa menggunakan meja dan merapihkan produk di keranjang.
Tindakan pengendalian yang dilakukan untuk risiko sangat tinggi yaitu dengan melakukan perubahan pada seluruh aplikasi kerja, sedangkan untuk risiko tinggi dilakukan pengendalian dengan investigasi dan perubahan pada postur kerja serta lingkungan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat risiko tersebut yaitu dengan menyesuaikan tinggi meja sesuai abtropometri pekerja, mengubah desain lay out, menggunakan sepatu yang flat.

The research was conducted on workers Sales Promotion Girl at X Shopping Center Depok City, which is a high risk of CTDs workers, because in doing their daily work more lots are required to stand up and move on and be required to use high heels.
The purpose of the study was to describe the level of ergonomic risk particularly subjective complaints CTDs experienced SPG workers at X shopping center Depok city, in 2012.
The results based on Nordic Body Map Body parts most workers experience symptoms CTDs are calves (83.33%) and leg (56.67%). While the results of the risk assessment method based Rapid Entire Body Assessment (REBA) obtained two activities that have a very high degree of risk categories, namely activity after finish the product on the shelves and the activity of checking product stock. And activities with a high risk category are writing books with bent position without the use of tables and after finish products in the basket.
Control measures are carried out to a very high risk that is by making changes to the whole working application, whereas for high risk control with the investigation conducted and changes in working posture and the environment. Efforts can be made ​​to reduce the level of risk that is appropriate to adjust the table height antrophometry workers, changing the lay out design, using a flat shoe.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S43995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>