Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42588 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hertini Sangaprila
"Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan apakah pemberian sumbangan materi saat ini mempengaruhi pendapatan, kecukupan hidup (standar hidup), konsumsi pangan dan perawatan kesehatan seseorang di masa yang akan datang yang akan meningkat dan berada dalam kondisi memadai dengan menggunakan dana variabel. permasalahan sosial yang dikeluarkan tahun 2007 tentang variabel pendapatan, kecukupan hidup, konsumsi pangan dan pelayanan kesehatan seseorang tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metode regresi logistik kuadrat terkecil dan teratur dengan jumlah sampel sebanyak 7.035 responden yang keduanya diambil dari data survei. Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia (IFLS) gelombang 4 dan IFLS gelombang 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dana sosial yang diberikan seseorang berpengaruh positif signifikan terhadap pendapatan, kecukupan hidup, konsumsi pangan dan kesehatan secara statistik di masa yang akan datang. depan. Variabel lain yang berpengaruh signifikan terhadap pendapatan adalah religiusitas, kebahagiaan, kondisi kesehatan, pendidikan, lokasi tempat tinggal, usia, jenis kelamin, proporsi anggota keluarga yang bekerja dan jumlah anak responden.

The focus of this study is to estimate whether doing charitable giving in the form of monetary giving influences one’s income, standard of living, food consumption and healthcare in the future which is expected to be rise and in adequate level using variable of social fund given in 2007, to variable of income, standard of living, food consumption and healthcare in 2014. This study uses quantitative method approach particularly ordinary least square and ordered logistic regression method with total sample of 7,035 observations which was taken from Indonesian Family Life Survey data of 4th and 5th wave. The result shows that social fund given by someone significantly have positive impact to future income, standard of living, food consumption and healthcare in statistics way. Other variables also affect future income significantly are religiosity, happiness, health condition, education, region of living, age, gender, proportion of total workers in one family and total child of respondents."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuga Kalani Rizal
"Kerusakan akibat bencana alam seringkali menjadi pemicu bagi solidaritas masyarakat melalui upaya bantuan di dalam komunitas. Altruisme dan empati merupakan faktor yang terkait dengan respons individu terhadap bencana alam dan upaya rekonstruksi yang diperlukan untuk memulihkan komunitas yang terdampak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran altruisme dan empati dalam pemberian pertolongan bencana alam. Diasumsikan bahwa adanya altruisme dan empati secara positif dengan kontribusi bantuan selama bencana alam. Penelitian dilakukan dengan desain korelasional pada 327 partisipan yang direkrut melalui metode convenience sampling. Altruisme diukur melalui Self-Report Altruism Scale, sedangkan empati diukur melalui Toronto Empathy Questionnaire. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan adanya korelasi positif antara kedua variabel tersebut dan bantuan selama bencana alam. Meskipun tidak ada alasan tunggal yang menjelaskan fenomena ini secara tegas, literatur menyajikan berbagai teori yang memberikan pemahaman terhadap hasil yang menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara altruisme serta empati dengan bantuan selama bencana alam.

The devastation that comes with natural disasters brings people together through the help within the community. Altruism and empathy are variables found to be related to how individuals who respond to natural disasters and the rebuilding needed to fix the damaged community. The current study attempts to investigate the role of altruism and empathy in natural disaster helping. Altruism and empathy are hypothesized to positively correlate with providing help during natural disasters. A correlational study was conducted on a convenience sample of 327 participants. Altruism was measured from Self-Report Altruism Scale, while empathy was measured using Toronto Empathy Questionnaire. In this study, it was found that these variables do have a positive correlation with natural disaster helping. There is no clear one reason why this is true, however, many theories through various literatures provides an insight on the results indicates the positive and significant correlation with both altruism and empathy with natural disaster helping."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mariana
"Perumusan dan penjelasan konsep tentang kebebasan wanita perlu dilaksanakan. Tujuannya ialah untuk menjelaskan bahwa kebebasan adalah dasariah milik manusia. Kebebasan adalah kenyataan universal yang tidak bisa dipisahkan dari manusia. Sebagai bukti bahwa kebebasan itu penting bagi wanita, bisa dikaji melalui studi kepustakaan tentang wanita dalampandangan beberapa filosof yang telah membahasnya, diperkuat dengan pengamatan terhadap keadaan sekitar dan penyimakan terhadap keadaan yang sedang berlangsung berdasarkan informasi dari majalah dan surat kabar. Hasil dari penelitian studi tentang wanita yaitu ditemukan adanya dua pola yang diminati oleh wanita yang menginginkan kebebasannya bisa diaktualisasikan. Dua pola tersebut adalah Altruisme dan Feminisme. Altruisme adalah merupakan pola yang mewakili citra wanita tradisional. Altruisme adalah suatu paham yang condong untuk mengutamakan kepentingan orang lain yang dicintainya di atas kepentingan sendiri. Tujuan altruisme bersifat positif, akan tetapi hasil dari perilaku altruisme bisa positif dan bisa negatif, tergantung dari bobot pelaku AItruisme Supaya bisa membuahkan hasil altruisme yang positif, pelaku altruisme harus bisa melengkapi beberapa syarat yang diperlukan. Kesadaran moral yang bersifat otonom harus dimiliki oleh pelaksana altruisme, demi tanggung jawabnya pada pihak yang bersangkutan. Pelaku altruisme tidak melupakan individualitasnya. Pelaku altruisme harus menyadari bahwa pendidikan adalah penting artinya, dengan demikian maka pelaku Altruisme mau berusaha mengembangkan dirinya dan berusaha memerangi kebodohan yang bisa membelenggu kebebasannya. Feminisme adalah pola yang diminati oleh wanita modern. Wanita modern menghendaki potensi wanita yang ada bisa diaktualisasikan dalam masyarakat secara optimal. Kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut: Konsepsi Nasional Indonesia menghendaki peran serta wanita dalam pembangunan. Wanita Indonesia dituntut supaya tampil sebagai pribadi yang profesional sesuai bidangnya masing-masing. Dalam hal tersebut, maka terlihat betapa pentingnya arti kebebasan bagi wanita Indonesia. Kebebasan wanita harus bisa dilaksanakan Sebagai sarana untuk bisa menjangkau kebebasan, maka orientasi perlu diadakan, yaitu bisa berkiblat pada altruisme yang bernilai positif dan ferninisme. Keterbukaan masyarakat sangat diharapkan demi membantu supaya wanita bisa aktualisasi diri secara optimal. Citra kodrat yang dibentuk oleh masyarakat harus ditanggalkan, sebab citra kodrat bisa melunturkan semangat dan cita-cita wanita."
Depok: Universitas Indonesia, 1989
S16176
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprillia Indry Putri
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara parentification dan altruisme pada remaja dari keluarga miskin. Parentification ditandai dengan adanya pertukaran peran fungsional dan/atau emosional antara anak dan orang tua (Hooper, 2007). Sementara itu, altruisme merupakan bentuk perilaku prososial yang dapat memberikan sesuatu yang positif bagi orang lain dengan mengesampingkan kepentingan diri sendiri (Rushton, 1980, dalam Hur, 2012).
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jumlah partisipan sebanyak 210 yang berusia 11-20 tahun dan berasal dari keluarga miskin. Alat ukur yang digunakan adalah Parentification Inventory (Hooper, 2009) dan Self-Report Altruism Scale (Rushton et al., 1981).
Hasil utama penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara parentification dan altruisme pada remaja dari keluarga miskin (r=0,308, p<0,01, one-tailed). Artinya, semakin tinggi skor parentification, maka semakin tinggi pula skor altruisme.

This study is conducted to examine the relationship between parentification and altruism in adolescents from poor families. Parentification is characterized by the exchange of the role of functional and/or emotional between children and parents (Hooper, 2007). Meanwhile, altruism is a form of prosocial behavior which can provide positive thing for others to put aside self-interest (Rushton, 1980, in Hur, 2012).
This study is quantitative with the number of 210 participants aged 11-20 years old from poor families. Measuring instruments used are Parentification Inventory (Hooper, 2009) and Self-Report Altruism Scale (Rushton et al., 1981).
This study discovers that a significant positive relationship between parentification and altruism in adolescents from poor families (r=0,308, p<0,01, one-tailed). This means that the higher the score of parentification, the higher the score of altruism.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumayyah
"Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar sekaligus negara dengan jumlah sumbangan uang tunai terbesar di dunia. Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi besar untuk mengumpulkan wakaf uang dalam jumlah besar. Namun, jumlah wakaf uang yang terkumpul masih jauh di bawah angka potensi yang diperkirakan. Strategi dalam pemasaran wakaf tunai perlu dioptimalkan dengan memahami dan mengkaji faktor-faktor lain selain faktor internal seperti motivasi, ekonomi, sikap dan lain sebagainya yang dapat mendorong seseorang untuk berdonasi. Dengan begitu, strategi pemasaran dapat disesuaikan dengan target sasaran sehingga dapat meningkatkan jumlah himpunan wakaf uang dan jangkauan wakif yang lebih luas. Penelitian ini mengkaji pengaruh paradigma altruisme melalui persepsi ihsan (persepsian ihsan) dan persamaan dalam Islam (egalitarianisme Islam) terhadap religiusitas (religiusitas Islam) yang kemudian mempengaruhi niat seseorang untuk berdonasi (pemberian wakaf tunai). Selain itu, para peneliti juga membandingkan efek ini pada kelompok Generasi Y dan Z. Sampel dalam penelitian ini adalah penduduk muslim di Indonesia yang berusia 17-38 tahun. Partisipan yang digunakan sebanyak 261 responden yang kemudian diolah menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM) pada Lisrel 8.80. Hasil penelitian menunjukkan bahwa egalitarianisme Islam berpengaruh signifikan

Indonesia is the country with the largest Muslim population as well as the country with the largest amount of cash donations in the world. This makes Indonesia a country that has great potential to collect large amounts of cash waqf. However, the amount of cash waqf collected is still far below the estimated potential figure. Strategies in cash waqf marketing need to be optimized by understanding and studying other factors besides internal factors such as motivation, economy, attitudes and so on that can encourage someone to donate. That way, the marketing strategy can be adjusted to target targets so that it can increase the number of cash waqf sets and a wider reach of waqf. This study examines the influence of the altruism paradigm through the perception of ihsan (perceived ihsan) and equality in Islam (Islamic egalitarianism) on religiosity (Islamic religiosity) which then affects a person's intention to donate (giving cash waqf). In addition, the researchers also compared this effect in the Generation Y and Z groups. The sample in this study was the Muslim population in Indonesia aged 17-38 years. Participants used were 261 respondents who were then processed using the Structural Equation Modeling (SEM) method on Lisrel 8.80. The results showed that Islamic egalitarianism had a significant effect"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Shofa Ulhaq
"Terjadinya bencana alam berdampak pada semua orang. Perasaan kebersamaan dalam musibah membuat banyak orang berlomba untuk melakukan perilaku prososial untuk membantu sesama. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah tingkat altruisme dan religiusitas berhubungan dengan kecenderungan untuk terlibat dalam bantuan bencana alam sebagai salah satu bentuk perilaku prososial. Data yang diperoleh dari 327 peserta mengungkapkan hubungan yang positif antara altruisme, religiusitas, dan perilaku prososial. Namun, korelasi yang lebih kuat dan lebih signifikan diamati untuk altruisme, tetapi korelasi antara religiusitas dan altruisme tetap lebih lemah dan tidak signifikan. Untuk memahami alasan fenomena ini dan untuk menentukan apakah ada hubungan kausal antara variabel, penyelidikan yang lebih mendalam mungkin diperlukan.

The presence of natural disasters impacts everyone. The sense of togetherness in times of adversity motivates many people to strive for prosocial behaviour to help others. This study intends to determine if the level of altruism and religiosity connects with the propensity to engage in natural disaster helping as a type of prosocial behaviour. The data obtained from 327 participants revealed a favourable link between altruism and religiosity and natural disaster helping. However, a stronger and more significant correlation was observed for altruism, but the correlation between religiosity and altruism remained weaker and insignificant. To understand the rationale for this phenomena and to determine whether there is a causal relationship between variables, a more in-depth investigation may be necessary."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sipahutar, Aurora Calista H.
"Bertambah banyaknya platform media sosial telah sangat memfasilitasi keterlibatan dalam kegiatan prososial seperti meningkatkan kesadaran di Twitter, berbagi informasi tentang peluang menjadi sukarelawan, dan menandatangani petisi online. Namun penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tidak semua individu yang melakukan perilaku prososial semata-mata didorong oleh altruisme murni. Sebaliknya, beberapa orang mungkin berpartisipasi dengan tujuan meningkatkan citra publik mereka, yang dapat dengan mudah dipenuhi melalui media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara peningkatan kesan diri, penggunaan media sosial, dan perilaku membantu, khususnya dalam konteks bencana alam. Data dikumpulkan melalui survei online dengan desain korelasional yang diisi oleh 327 peserta. Namun, karena keterbatasan dalam desain penelitian, hasil yang ditemukan tidak signifikan secara statistik untuk kedua hubungan yang diteliti. Meskipun demikian, penelitian ini menggali implikasi teoretis, metodologis, dan praktis yang relevan untuk penelitian di masa depan.

The growing number of social media platforms has greatly facilitated engagement in prosocial activities such as raising awareness on Twitter, sharing information about volunteering opportunities, and signing online petitions. Nevertheless, previous research has indicated that not all individuals engage in such acts solely driven by genuine altruism. Instead, some may participate with the primary intention of enhancing their public image, a motivation that can be easily fulfilled through social media channels. Consequently, the present study aims to investigate the association between impression self-enhancement, social media usage, and helping behaviour, particularly within the context of natural disasters. Data for this study were collected through an online correlational survey completed by a total of 327 participants. However, due to limitations in the research design, the obtained results did not yield statistically significant findings for either of the examined relationships. Nonetheless, the study delves into the relevant theoretical, methodological, and practical implications that can inform future investigations in this field."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Schroeder, David A.
New York: McGraw-Hill, 1995
158. 3 SCH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Baihaqi Musyafa
"Effective altruism (Altruisme efektif) yang diusung Peter Singer dalam upayanya mewujudkan dunia yang lebih baik melalui etika terapan memang mampu menarik perhatian dan mengubah cara pandang banyak orang. Terutama mengenai prinsipnya dalam bagaimana menggunakan asas utilitarian untuk memaksimalkan kegiatan berdonasi. Semangat utilitarian yang diaplikasikan di gerakan ini adalah rasionalisasi dan kalkulasi dalam berderma. Hal ini diharapkan dapat menjadikan kegiatan donasi sebagai sesuatu yang efektif dan paling menimbulkan dampak ke orang banyak. Namun, semangat dominasi rasio dalam tindakan moral ini memunculkan anggapan bahwa ada keharusan untuk meminggirkan emosi dalam keputusan etis. Padahal emosi tidak bisa dicabut begitu saja dalam suatu keputusan moral. Seperti apa yang diargumenkan oleh Hume dan Westermarck, emosi berperan penting dalam setiap tindakan moral dan juga dibuktikan dengan adanya bias-bias yang muncul dalam kegiatan beraltruis. Meniadakan emosi ini juga mempunyai dampak lain yaitu melahirkan pandangan moralitas yang sempit. Tulisan ini akan memperlihatkan bagaimana emosi terus berperan dalam keputusan moral serta apa yang dimaksud dengan moralitas yang sempit sebagai hasil dari dominasi rasionalisasi dan kalkulasi yang berlebihan di dalam altruisme efektif.

Peter Singers effective altruism (effective Altruism) in its efforts to create a better world through applied ethics is indeed able to attract attention and change the perspective of many people. Especially regarding the principle in how to use the utilitarian principle to maximize donation activities. The utilitarian concept that is applied in this movement is the rationalization and calculation in giving. This is expected to make donation activities as something that is effective and has the most impact on the people. However, this dominance of rationality in moral action raises the assumption that there is a necessity to marginalize emotions in ethical decisions. Though emotions cannot be revoked in a moral decision. As Hume and Westermarck argue, they always present in moral decisions and is proven by the existence of biases in the activities of the altruism. Eliminating this emotion also has another effect, namely giving birth to a narrow view of morality. This paper will show how emotions continue to play a role in moral decisions and what is meant by narrow morality as a result of the dominance of rationalization and excessive calculation in effective altruism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Permata Fitri
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>