Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169920 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Atina Saraswati
"Upaya pengurangan intensitas energi merupakan masalah energi yang sangat penting Indonesia. Pembangunan ekonomi regional Indonesia yang tidak merata mengarah ke kesenjangan yang terkait dengan intensitas energi regional. Namun, berbagai penelitian sebelumnya sangat sedikit yang mempertimbangkan intensitas energi Indonesia kesenjangan intensitas energi regional di Indonesia dan efek spasialnya. Penyerapan investasi asing langsung yang membawa teknologi maju ke Indonesia berdampak penting pada intensitas energi Indonesia. Analisis penelitian ini apakah investasi asing langsung dapat mengurangi intensitas energi regional, menggunakan data panel dari 33 provinsi pada periode 2008-2015. Sehubungan dengan penelitian sebelumnya yang belum dipertimbangkan Ketergantungan spasial, penelitian ini menitikberatkan pada metode statistik spasial. Berdasarkan Uji Moran menemukan bahwa provinsi dengan intensitas energi tinggi cenderung demikian cluster dengan provinsi yang juga memiliki intensitas energi tinggi
jika tidak. Hasil empiris dengan menggunakan model spasial Durbin menunjukkan bahwa dampak limpahan investasi asing langsung pada provinsi itu sendiri dan dampaknya limpasan spasial dari provinsi tetangga memiliki hubungan yang positif signifikan terhadap intensitas energi. Hasil ini bisa disebabkan oleh salah satunya
penanaman modal asing langsung di Indonesia yang masih didominasi oleh kegiatan ekonomi di sektor padat energi. Berdasarkan analisis, tingkatkan aliran masuk Investasi asing langsung belum menjadi cara yang efektif untuk mengurangi
Intensitas energi regional Indonesia. Demikian penelitian ini menunjukkan
bahwa jika kebijakan tersebut untuk meningkatkan arus masuk investasi langsung asing negara-negara di Indonesia dalam rangka mendongkrak perekonomian memang diperlukan disertai dengan pemilihan arus masuk dan pelaksanaan investasi asing langsung peraturan tentang penggunaan energi

Efforts to reduce energy intensity are a very important energy problem for Indonesia. Indonesia's uneven regional economic development leads to gaps related to regional energy intensity. However, very few previous studies have considered Indonesia's energy intensity, regional energy intensity gaps in Indonesia and their spatial effects. The absorption of foreign direct investment that brings advanced technology to Indonesia has an important impact on Indonesia's energy intensity. This research analyzes whether foreign direct investment can reduce regional energy intensity, using panel data from 33 provinces in the 2008-2015 period. In connection with previous studies that have not considered spatial dependence, this study focuses on spatial statistical methods. Based on Moran's test, it is found that provinces with high energy intensity tend to be in a cluster with provinces that also have high energy intensity if not. The empirical results using the Durbin spatial model show that the impact of foreign direct investment spillover on the province itself and its impact on spatial runoff from neighboring provinces has a positive relationship.
significant to energy intensity. This result could be caused by one of them
foreign direct investment in Indonesia which is still dominated by economic activities in the energy-intensive sector. Based on the analysis, increasing the inflow of foreign direct investment is not yet an effective way to reduce it
Indonesia's regional energy intensity. Thus this research shows that if the policy is to increase the inflow of foreign direct investment of countries in Indonesia in order to boost the economy, it is indeed necessary, accompanied by the selection of inflows and the implementation of foreign direct investment, regulations on energy use
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhisa Azaliah
"Konvergensi intensitas energi merupakan suatu alat bantu dalam menilai efektifitas kebijakan dalam mengurangi intensitas energi. Studi ini menganalisis konvergensi intensitas energi di Indonesia berdasarkan data panel 33 provinsi untuk periode 2008-2015 dengan mengukur konvergensi sigma, konvergensi beta absolut dan kondisional. Untuk mengukur kebergantungan spasial dari intensitas energi maka dalam pengukuran konvergensi beta digunakan metode ekonometrika spasial. Hasil empiris menunjukkan bahwa terdapat bukti dari kedua konvergensi beta absolut dan kondisional tetapi tidak dengan konvergensi sigma. Variabel-variabel yang mendorong terjadinya konvergensi intensitas energi seperti pendapatan provinsi, peran industri menufaktur, peran perdagangan internasional, FDI dan kepadatan penduduk. Dari hasil analisis, didapatkan bahwa menggunakan teknologi industri yang lebih efisien, menarik investasi asing kepada sektor non-industri, mengembangkan ekspor dari sektor yang sedikit menggunakan energi merupakan kebijakan yang dapat dikembangkan. Selain itu dorongan dari dampak limpahan spasial mengindikasikan bahwa intensitas energi dari suatu provinsi turut berkontribusi pada intensitas energi provinsi tetangganya. Oleh karena itu, koordinasi antar daerah berperan besar dalam mendorong penggunaan energi lebih bijaksana.

Energy intensity convergence is a tool to assess the effectiveness of policies in reducing energy intensity. This study analyzes the convergence of energy intensity in Indonesia based on panel data of 33 provinces for the period 2008-2015 by measuring sigma convergence, absolute and conditional beta convergence. To measure the spatial dependence of energy intensity, spatial econometric are used in the measurement of beta convergence. Empirical results show that there is evidence of both absolute and conditional beta convergence but not with sigma convergence. Variables that encourage the convergence of energy intensity such as provincial income, the role of manufacturing industries, the role of international trade, FDI and population density. From the analysis, it found that using more efficient industrial technology, attracting foreign investment to non-industrial sectors, developing exports from sectors that use less energy are policies that can be developed. In addition, the encouragement of the effects of spatial spillover effect indicates that the energy intensity of a province contributes to the energy intensity of neighboring provinces. Therefore, coordination between regions plays a major role in encouraging wiser use of energy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52820
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Irawan
"Urbanisasi merupakan suatu fenomena negara berkembang yang perlu dikaji mendalam karena mempunyai dampak yang bervariasi antara lain peningkatan konsumsi energi. Konsumsi energi perlu dikendalikan agar terdapat keseimbangan antara penyediaan dan permintaan energi disetiap provinsi. Dalam penelitian ini, Intensitas energi akan digunakan sebagai alat ukur dari konsumsi energi serta unsur kewilayahan digunakan untuk menangkap keanekaragaman kondisi setiap provinsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1) Apakah terdapat korelasi spasial dalam intensitas energi di Indonesia; dan 2) Bagaimanakah dampak spasial (langsung, tidak langsung dan total) urbanisasi terhadap intensitas energi pada wilayah Indonesia, Kawasan Indonesia Timur (KTI), dan Kawasan Indonesia Barat (KBI). Metode penelitian yang digunakan adalah analisis spasial menggunakan Moran Test, Spatial Durbin Model dan analisis dekomposisi lanjut pada spatial spillover effect. Hasilnya adalah adanya korelasi spasial terhadap intensitas energi yang terjadi di masing-masing provinsi. Urbanisasi menunjukkan dampak signifikan negatif terhadap intensitas energi pada efek langsung di KTI dan KBI dan juga pada efek tidak langsung dan efek total di wilayah Indonesia dan KBI.

Urbanization is a phenomenon on developing countries that needs to be studied in depth because it has various impacts, including an increase in energy consumption. Energy consumption needs to be controlled in order to balancing energy supply and demand in each province. In this study, energy intensity will be used as a measurement of energy consumption and regional elements are used to capture the diversity of characteristics in each provinces. The purpose of this study is to 1) Is there a spatial correlation in energy intensity in Indonesia; and 2) What is the spatial (direct, indirect and total) impact of urbanization on energy intensity in the Indonesian region, Eastern Indonesia Region (KTI), and Western Indonesia Region (KBI). The research method used is spatial analysis using Moran Test, Spatial Durbin Model and advanced decomposition analysis on the spatial spillover effect. The result is a spatial correlation to the energy intensity that occurs in each province. Urbanization shows a significant negative impact on energy intensity on the direct effect on KTI and KBI and also on the indirect effect and the total effect in the territory of Indonesia and KBI."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lusi Sulistyaningsih
"Studi ini menganalisis dampak investasi asing langsung dan spillover effect yang ditimbulkan terhadap tingkat entry dan exit pada industri manufaktur Indonesia tahun 2010-2015. Studi ini menggunakan data Input Output tahun 2010 dan data Industri Besar Sedang tahun 2010-2015 yang keduanya berasal dari Badan Pusat Statistik Indonesia. Random Effect Model keluar sebagai model terbaik untuk mengestimasi data panel dengan observasi sebanyak 2.592 industri. Studi ini menyimpulkan bahwa investasi asing langsung dan forward spillover memberikan kontribusi yang positif signifikan terhadap entry rate, namun backward spillover berkontribusi negatif terhadap entry rate. Backward spillover dan forward spillover juga berkontribusi terhadap exit rate, namun efeknya tidak dominan. Masuknya investasi asing langsung ke dalam industri yang memiliki tingkat konsentrasi dan tingkat impor yang tinggi masing-masing berdampak pada entry rate yang negatif dan exit rate yang positif. Selain itu, masuknya investasi asing langsung ke dalam industri yang memiliki rata-rata ukuran perusahaan yang besar dan tingkat ekspor yang tinggi masing-masing berdampak pada entry rate yang positif dan entry rate yang negatif.

This study analyzes the impact of FDI and the spillover effect on entry and exit levels in the Indonesian manufacturing industry in 2010-2015. This study uses data for Input Output in 2010 and data for Large and Medium Industries in 2010-2015, both of which are from the Indonesian Central Statistics Agency. Random Effect Model came out as the best model for estimating panel data by observing 2,592 industries. This study concludes that FDI and forward spillover make a significant positive contribution to the entry rate, but backward spillover contributes negatively to the entry rate. Backward spillover and forward spillover also contribute to the exit rate, but the effect is not dominant. The entry of FDI into industries that have a high level of concentration and a high level of imports each have an impact on a negative entry rate and a positive exit rate. In addition, the entry of FDI into industries that have a large average company size and high export rates have an impact on positive entry rates and negative entry rates, respectively."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damanik, Mazmur Binsar Hamonangan Asido Tamiang
"Kebijakan pemerintah membangun kawasan dan pemberian status kawasan khusus pada daerah tertentu seperti KEK, FTZ, dan KSN untuk menarik investasi, merupakan bentuk aglomerasi spasial ekonomi di Indonesia. Eksternalitas positif dari aglomerasi tersebut akan menghasilkan efisiensi biaya-biaya akuisisi usaha, faktor produksi, dan informasi. Oleh karena itu, aglomerasi dapat menarik pertumbuhan realisasi investasi penanaman modal asing (PMA). Penelitian ini mengukur dampak aglomerasi akibat kebijakan pemerintah dalam menarik PMA yang didasarkan atas tipe sumber dana investasi (asing atau lokal) serta dikontrol oleh beberapa faktor determinan investasi lainnya. Menggunakan regresi data panel dari 34 provinsi di Indonesia dengan periode waktu 2013–2019, hasil penelitian menunjukkan bahwa aglomerasi investasi asing berdampak positif bagi PMA.

Government policy to establish regional concentration and the granting special area status to certain areas such as KEK, FTZ, and KSN to attract investment, is a form of economic spatial agglomeration in Indonesia. Positive externalities coming from agglomeration results in the reduction of business acquisition costs, production factors, and information. Therefore, agglomeration can encourage the growth of foreign direct investment (FDI). This study measures the impact of agglomeration on the FDI based on the type of source of investment funds (foreign or local) and controlled by several other determinants. Using a panel of regression data from 34 provinces in Indonesia with a time period of 2013 - 2019, the results show that the agglomeration of foreign investment has a positive impact on FDI."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rizky
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah perjanjian penghindaran pajak berganda P3B memberikan pengaruh terhadap investasi asing langsung FDI di Indonesia, kemudian apakah penambahan P3B akan meningkatkan investasi asing langsung yang masuk ke Indonesia, serta ingin melihat faktor apa saja selain P3B yang memiliki pengaruh terhadap investasi asing langsung di Indonesia, dan apakah P3B merupakan faktor utama yang paling berpengaruh. Penelitian ini menggunakan sample sejumlah data P3B Indonesia dengan mitra dari negara-negara maju dalam kurun periode 1990 sampai dengan 2014. Pengolahan data menggunakan analisis regresi OLS dengan data time series yang struktur datanya merupakan nilai variabel-variabel pada waktu yang berbeda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan P3B akan meningkatkan aliran investasi asing yang masuk ke Indonesia, sehingga hal ini berarti juga bahwa P3B memberikan pengaruh terhadap investasi asing langsung di Indonesia. Selain itu, faktor PDB per Kapita, resource rent, dan kondisi politik juga mempengaruhi investasi asing langsung di Indonesia, namun P3B merupakan faktor utama yang paling berpengaruh terhadap FDI di Indonesia.

This study aims to examine whether the agreement on avoidance of double taxation P3B give an effect to foreign direct investment FDI in Indonesia, and then whether the addition of P3B will increase foreign direct investment into Indonesia, and want to see what factors besides P3B who have influence on foreign direct investment in Indonesia, and whether P3B are the main factors that most influence the FDI. This study uses a number of data samples P3B Indonesia with partners from the developed countries within the period of 1990 till 2014. Data is processed with regression analysis approach, and the type of data use is time series structure. The results of this study show that the addition of P3B will increase the flow of foreign direct investment into Indonesia, so this means also that P3B influence on foreign direct investment in Indonesia. In addition, the GDP factor per capita, resource rent, and political conditions also affect foreign direct investment in Indonesia, as well as P3B have been the main factors that most influence on FDI in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Nurhasanah Ridha
"Penelitian ini meneliti sejumlah faktor penentu penerimaan Investasi Asing Langsung di Indonesia, yang meliputi Produk Domestik Bruto, Keterbukaan Ekonomi, Indeks Harga Konsumen, Jumlah Uang Beredar, Indeks Harga Saham Gabungan serta Pajak. Penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan Produk Domestik Bruto (GDP), dan Indeks Harga Konsumen (CPI) memberikan hubungan yang positif terhadap Investasi Asing Langsung sedangkan pada variabel Keterbukaan Ekonomi (EO), Jumlah Uang Beredar (M2), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Pajak (Tax) memiliki hubungan yang negatif menggunakan Vector Error Correction Model.
Dari hasil estimasi VECM, ditemukan pula hasil bahwa Keterbukaan Ekonomi adalah satu-satunya variabel yang memiliki hubungan dalam bentuk negatif pada model keseimbangan jangka pendek. Hasil lain ditunjukkan oleh uji Kausalitas Granger bahwa hubungan kausal dua arah terdapat pada variabel Investasi Asing Langsung terhadap Indeks Harga Konsumen, Investasi Asing Langsung terhadap Produk Domestik Bruto dan Investasi Asing Langsung terhadap Jumlah Uang Beredar.

Foreign Direct Investment has a significant role in the Indonesian economy as a positive influence to encourage economic growth in Indonesia. This study examines a number of determinants of Foreign Direct Investment in Indonesia, which includes Gross Domestic Product, Economic Openness, the Consumer Price Index, Money Supply, Composite Stock Price Index as well as taxes. This study shows that the increase in the Gross Domestic Product (GDP), Consumer Price Index (CPI) gave a positive relation to Foreign Direct Investment, while the variable Economic Openness (EO), Money Supply (M2), Jakarta Composite Index (IHSG) and Taxes (Tax) have a negative relation to Foreign Direct Investment using Vector Error Correction Model (VECM).
From the estimation, VECM also found that Economic Openness is the sole result that shows the negative relation in Foreign Direct Investment short-term equilibrium model. Other results as indicated by Granger Causality test that there is a causal relation both directions at variable Foreign Direct Investment to the Consumer Price Index, Foreign Direct Investment to GDP and Foreign Direct Investment to the Money Supply.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S65609
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sultoni
"ABSTRAK

Tesis ini meneliti efek masuknya investasi asing langsung di Indonesia pada tingkat upah yang dibayarkan oleh perusahaan domestik swasta pada sektor manufaktur. Penelitian pada literatur sebelumnya hanya berfokus pada hubungan secara horizontal. Kami mengembangkan penelitian ini dengan memeriksa efek investasi langsung tersebut baik secara horizontal maupun vertikal. Kami menemukan terdapat bukti yang cukup kuat adanya efek perubahan tingkat upah secara horisontal maupun vertikal atas masuknya investasi asing di sektor manufaktur Indonesia. Dengan melihat beberapa karakteristik perusahaan, yakni tingkat intensitas teknologi dan ukuran perusahaan, ditemukan bahwa meskipun terdapat efek perubahan upah secara vertikal tanpa melihat karakteristik perusahaannya, efek secara horisontal menunjukkan hasil yang berbeda. Namun demikian, ffek perubahan ini tidak muncul pada perusahaan dengan tingkat teknologi yang relatif rendah.


ABSTRACT


This paper investigates the effect of Foreign Direct Investment (FDI) inflows on wage level paid by private domestic firms in Indonesias manufacturing sector. The previous literature focuses on horizontal linkages only. We develop this study by examining the spillover through horizontal and vertical channels. We find that there is strong evidence of horizontal and vertical wage spillovers from foreign to local firms in Indonesian manufacturing. However, after controlling for some firm characteristics, which are technology intensity level and firm size, we find that although vertical wage spillovers exist irrespective of the firm characteristics, horizontal spillovers show different results. This spillover is not present in relatively low technology level firms.

"
2019
T55145
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridha Nauval Subekti
"Sastra dalam pengembangan ekonomi terkait Investasi Asing Langsung (FDI) telah banyak diteliti oleh para sarjana, sebagian besar menggunakan data pemotongan lintang atau data rangkaian waktu, namun penelitian mengenai data panel yang melibatkan faktor determinan FDI terhadap sektor dan wilayah secara keseluruhan belum banyak dilakukan. Penelitian ini menguji dampak investasi langsung asing terhadap pertumbuhan pertanian di 15 Negara Asia menggunakan metode efek tetap dan efek acak serta diuji dengan uji Hausman menggunakan data sampel dari tahun 1990 hingga 2019. Ditemukan bahwa FDI memiliki hubungan positif dan signifikan dengan nilai tambah pertanian. Namun, FDI melalui perkembangan keuangan memiliki dampak negatif dan signifikan terhadap nilai tambah pertanian. Ditemukan pula bahwa inflasi memiliki dampak negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan pertanian, sementara formasi modal bruto dan tetap memiliki dampak signifikan dan positif terhadap pertumbuhan pertanian. Di sisi lain, keterbukaan perdagangan memiliki dampak negatif namun tidak signifikan. Oleh karena itu, rekomendasi yang diberikan kepada pembuat kebijakan adalah menciptakan kebijakan yang dapat menstabilkan tingkat inflasi serta meringankan kebijakan yang dapat menghambat keterbukaan perdagangan.

Literature in the economic development regarding FDI have been widely studied by scholars, mostly used either cross-section or time series data, a panel-data on the determinants of FDI and towards the sectoral region, on the other hand, is understudied. This study examines the impact of foreign direct investment on agriculture growth in 15 Asian Countries using a fixed effect and random effect and further tested with the Hausman test on the sample data ranging from 1990-2019. It is found that FDI has a positive relationship and significant relationship with agriculture value added. However, FDI through financial development has a negative and significant impact on agriculture value added.  It is also found that inflation has a negative and significant impact on agriculture growth while gross and fixed capital formation is found to be significant and positively impacts agriculture growth. On the other hand, trade openness has a negative but non-significant impact. Therefore, a recommendation is for policy maker to create a policy that could stabilize the inflation rate and ease the policy that could inhibit trade openness. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Chasanah
"Tesis ini membahas tentang keunggulan komparatif dan investasi asing langsung sektor industri pengolahan di Indonesia. Investasi asing langsung berperan dalam meningkatkan keunggulan komparatif, karena kehadiran perusahaan multinasional dapat memberikan spillovers teknologi dan pengembangan kapasitas inovatif pada sektor industri dalam negeri, kedua hal inilah yang kemudian diharapkan mampu meningkatkan keunggulan komparatif suatu negara. Nantinya, peningkatan keunggulan komparatif akan mendorong masuknya investasi asing langsung yang baru di masa depan.
Metode estimasi Two Stage Pooled Least Square digunakan karena diduga ada hubungan simultan antara keunggulan komparatif dan investasi asing langsung serta terlanggarnya asumsi strict exogeneity. Hasil penelitian membuktikan adanya hubungan simultan antar keduanya.

This thesis discusses the comparative advantage and foreign direct investment in the Indonesian manufacturing industry. Foreign direct investment plays an important role in improving the comparative advantage as the presence of multinational companies may generate technology spillovers and increase innovative capacity in the industrial sector within the country which subsequently expected to increase the comparative advantage and encourage more foreign direct investment in Indonesia.
The research is conducted by using Two Stage Pooled Least Square estimation method since it is assumed that there is a simultaneous relationship between comparative advantage and foreign direct investment as well as the violation of strict exogeneity assumption. Evidently, the result shows the existence of a simultaneous relationship between the two.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43610
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>