Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196469 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Noviaji Joko Priono
"ABSTRAK
Latar Belakang: Musculoskeletal Symptoms (MSS) merupakan salah satu gangguan yang sangat umum terjadi dan menjadi masalah kesehatan para pekerja. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko individu, organisasi, lingkungan, fisik dan psikososial dengan MSS pada pekerja pabrik di Karawang, Indonesia. Metode: Desain study yang digunakan adalah cross sectional. Data dikumpulkan dari Januari- Juni 2019 melalui survey online pada 288 pekerja secara acak. Data dianalisis dengan menggunakan regresi logistik. Hasil: Prevalensi MSS pada leher, bahu, punggung atas dan punggung bawah lebih dari 60%. Jumlah rata-rata keluhan pada periode 7 hari terakhir adalah 4,3 keluhan dan periode 12 bulan terakhir adalah 4,8 keluhan dari total 9 bagian tubuh. Pekerja yang mengalami stress dapat meningkatkan risiko MSS pada leher 4,25 kali. Berat beban angkat >10kg meningkatkan risiko terjadinya MSS pada bahu sebesar 2,33 kali, punggung atas 3,25 kali, dan punggung bawah 3,52 kali. Kesimpulan: Kami menyimpulkan bahwa perlu ada perhatian khusus pada pekerja yang mengangkat beban berat dan juga manajemen stress karena kedua hal tersebut adalah faktor dominan yang dapat meningkatkan MSS.

ABSTRACT
Background: Musculoskeletal Symptoms (MSS) is one of the most common disorders and is a health problem for workers. Objective: This study aims to determine the relationship between individual, organizational, environmental, physical and psychosocial risk factors with MSS in factory workers in Karawang, Indonesia. Method: The study was cross sectional. Data was collected from January to June 2019 through an online survey of 288 workers randomly. Data were analyzed using logistic and ordinal regression. Results: The prevalence of MSS more than 60% in the neck, shoulders, upper back and lower back. The average number of complaints in the last 7 days was 4.3 complaints and the last 12 months was 4.8 complaints from a total of 9 body parts. Several factors are associated with and can increase the risk of MSS in the neck as in very stressful conditions (OR 4.25, 95% CI 1.25-14.46). Weight lifting >10kg can increase the risk of MSS on the shoulder (OR 2.33, 95% CI, 1.08-5.02), upper back (OR 3.25, 95% CI, 1.06- 9.96) and lower back (OR 3.52, 95% CI, 1.27-9.71). Conclusion: We conclude that there needs to be special attention to workers who lift heavy loads and also stress management because both of these are dominant factors that can increase MSS."
2019
T54517
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Astuti
"Forklift worker is one of the types of jobs that have a risk of musculoskeletal disorders due to individual factors, the environment, and jobs factors. This study was conducted to see a picture of the forklift worker`s jobs, determine the individual and environmental factors associated with musculoskeletal disorders in forklift workers in PT X in 2013 and see a picture of an occupational hazard. This research is quantitative research using cross-sectional study design with questionnaires and REBA. The study states that the duration of work affects the subjective complaints of musculoskeletal disorders and ergonomic risk level forklift workers including mild to moderate. It necessary to supervise forklift workers working posture control, setting the duration of the work, socialization musculoskeletal disorders, the symptoms, the risk factors, the method of prevention, and a simple way of treatment.

Pekerja forklift merupakan salah satu jenis pekerjaan yang memiliki risiko terkena musculoskeletal disorders karena faktor individu, lingkungan, dan pekerjaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pekerjaan forklift, faktor individu dan lingkungan yang berhubungan dengan musculoskeletal disorders pada pekerja forklift di PT X tahun 2013 dan melihat gambaran risiko pekerjaan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain studi potong lintang dengan kuesioner dan tools REBA. Hasil penelitian menyatakan bahwa lama kerja mempengaruhi keluhan subyektif musculoskeletal disorders dan tingkat risiko ergonomi pekerja forklift termasuk ringan hingga sedang. Sarannya, perlu dilakukan pengawasan dan pengendalian postur kerja pekerja forklift, pengaturan durasi kerja, sosialisasi terkait musculoskeletal disorders, gejala, faktor risiko, tindakan pencegahan, dan penanganan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47506
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Ramadani
"Konstruksi merupakan salah satu sektor yang berisiko untuk terjadinya gangguan otot rangka. Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis faktor risiko dari gejala gangguan otot rangka pada pekerja konstruksi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2019 dengan melibatkan 177 pekerja di proyek X. Desain yang digunakan dalam penelitian ini ialah cross sectional dengan menggunakan lembar observasi QEC, kombinasi kuisioner psikososial, NMQ, dan lux meter. Variabel independen dalam penelitian ini, antara lain faktor risiko individu, lingkungan, fisik dan psikososial. Hasil penelitian pada faktor risiko individu menunjukkan adanya hubungan signifikan antara jenis pekerjaan dan status merokok dengan gejala gangguan otot rangka pada punggung bawah, serta adanya hubungan yang signifikan antara jenis pekerjaan, indeks massa tubuh dan status merokok dengan gejala gangguan otot rangka pada lutut. Hasil penelitian pada faktor risiko fisik ditemukannya hubungan yang signifikan pada faktor risiko sangat tinggi pada punggung dan bahu dengan gejala gangguan otot rangka pada punggung, serta faktor risiko tinggi dan sangat tinggi pada bahu dengan gejala gangguan otot rangka pada lutut. Sedangkan untuk faktor psikososial tidak ditemukannya hubungan yang signifikan dengan gangguan otot rangka. Oleh karena itu diperlukannya pengendalian dan intervensi lebih lanjut khususnya untuk faktor risiko fisik. 

Construction is one of the sectors that has the risk of musculoskeletal disorders. The aim of this study was to analyze the risk factors of musculoskeletal disorder symptoms in construction workers. This research was conducted on March until June 2019, involving 177 workers at X project. The design of this study was cross sectional with QEC observation assessment, the combination of psychosocial questionnaire and lux meter. The independent variables of this study were the individual risk factors, environmental factors, physical factors and psychosocial factors. The results of this study on individual risk factors showed that there were significant associations between type of work and smoking status with musculoskeletal disorder symptoms of the low back, as well as between type of work, body mass index and smoking status with musculoskeletal disorder of the knee. The results of this study on physical factors showed that there were significant associations between high risk of physical factor at low back and shoulder with musculoskeletal disorder symptoms of the low back, as well as high and very high risk factors in the shoulder with symptoms of skeletal musculoskeletal disorder of the knee. There was no significant relation between psychosocial factor with musculoskeletal disorder symptoms. Therefore, control and intervention, especially for physical factor are needed."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldi Dwi Putra
"Manufaktur merupakan salah satu sector industri yang memiliki risiko gangguan otot rangka. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko dari gejala gangguan otot rangka. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April 2018 dengan melibatkan 51 orang operator pada area mixing rubber dan 40 orang pekerja kantor di PT X yang merupakan perusahaan manufaktur komponen kendaraan bermotor. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan instrument pengambilan data berupa kuesioner QEC dan kombinasi kuesioner psikososial. Variabel independent pada penelitian ini yaitu karakteristik individu pekerja usia, jenis kelamin, IMT, status merokok dan lama kerja , faktor fisik di tempat kerja force, postur janggal, gerakan berulang, dan coupling dan faktor psikososial tuntutan kerja, kendali terhadap pekerjaan, dukungan social, skill discretion, kepuasan kerja, dan stress kerja.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara IMT dengan gejala pada punggung atas, lama kerja dengan gejala pada pergelangan tangan, faktor risiko fifik yang tinggi dengan gejala pada leher, skill discretion dengan gejala pada pergelangan tangan, stress kerja dengan gejala pada bahu dan punggung bawah. Oleh karena itu perlu diadakan pengendalian lebih lanjut mengenai masalah ergonomic pada PT X.

Manufacture is one of the industry that has the risk of musculoskeletal disorders. The aim of this research is to analysize the risk factors from the symptoms of disorders of musculoskeletal. This research conducted on March until April 2018 by involving 51 workers on Mixing area and 40 workers on Office Area of X Corporation which is a manufacturing company who made the component of the motor vehicle. This research used Cross Sectional method by using QEC questionnaire and combination of psychosocial questionnaire as the instrument for data collection. The independent variable of this research are the characteristic of workers age, gender, body mass index, smokimg status, and working time, physical factors on the work place force, awkward postures, repetitive motion, and coupling and psychosocial factors job demands, control of the job, social support, skill discretion, job satisfaction, and work stress .
The result of this research shows there is a significant correlation of body mass index with a symptoms on the top of the back, working time and skill direstion with a symptoms of the wrist, high risk of physical factor with a symptom of the neck, and work stress with a symptom of shoulders and the low part of the back. Therefore it needs to be a further control about ergonomic factor at X Corporation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tubagus Dwika Yuantoko
"Pekerja pada industri kayu lapis memiliki risiko yang cukup tinggi untuk mengalami gangguan otot rangka dikarenakan aktivitas kerjanya banyak melibatkan postur yang tidak netral. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko fisik, psikososial dan individu yang berkaitan dengan keluhan gangguan otot rangka. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Juni 2019 yang melibatkan 125 pekerja industri kayu lapis di PT X Kabupaten Temanggung. Penelitian ini menggunakan desain studi yang bersifat cross sectional. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data antara lain form Quick Exposure Check (QEC), kombinasi kuesioner psikososial dan Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ). Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara; status merokok dengan keluhan pada leher, faktor risiko bahu dengan keluhan pada bahu, dukungan sosial dengan keluhan pada punggung bawah, dan kerja monoton dengan keluhan pada punggung bawah. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian dan intervensi lebih lanjut untuk mengurangi risiko keluhan gangguan otot rangka pada pekerja industri kayu lapis.

Workers in the plywood industry have a high risk of musculoskeletal disorders because their work activities involve awkward postures. The purpose of this study was to analyze physical, psychosocial and individual risk factors associated with musculoskeletal symptoms. This research conducted in April-June 2019 involving 125 workers in the plywood industry at PT X Temanggung Regency, Central Java. This study used a cross sectional study design. The instruments used for collecting data included Quick Exposure Check (QEC) form, a combination of psychosocial questionnaires and the Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ). The results of this research indicate that there is a significant association between; smoking status with complaints of the neck, shoulder risk factors with shoulder complaints, social support with complaints of lower back, and monotonous work with complaints of lower back. Therefore, further control and intervention is needed to reduce the risk of complaints of musculoskeletal disorders in plywood industry workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nusyulia Nurfita
"ABSTRAK
Pekerja konstruksi berisiko untuk mengalami gangguan otot rangka. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko dari gejala gangguan otot rangka pada pekerja konstruksi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2018 dengan melibatkan156 pekerja. Desain dari peneltian inia dalah cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan QEC, kombinasi kuesioner psikososial, NMQ, lux meter, dan WBGT. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara faktor individu jenis pekerjaan dan status merokok dengan gejala gangguan otot rangka. Tingkat risiko yang berhubungan dangan gejala gangguan otot rangka adalah pada tingkat risiko tinggi dan sangat tinggi. Sedangkan pada faktor psikososial yang berhubungan dengan gejala gangguan otot rangka adalah tuntutan kerja dan dukungan rekan. Oleh karena itu perlu dilakukan perubahan dan intervensi untuk mengurangi risiko pada gangguan otot rangka melalui beberapa pengendalian terutama faktor fisik dan psikososial.

ABSTRACT
Construction workers are at risk to develop musculoskeletal disorders. The purpose of this research is to analyze risk factors of musculoskeletal symptomps in construction workers. The research was conducted in March April 2018 involving 156 workers. The design of this research is cross sectional. Data was collected with QEC, combination of psychosocial questionnaire, NMQ, lux meter, and WBGT. The results show that there are significant association between the individual factors type of work and smoking with the musculoskeletal symptomps. The level of risk associated with muskeletal symptoms are high and very high risk level. While the the psychosocial factors associated with musculoskeletal symptoms are high job demands and low co workers support. Therefore it is necessary to make changes and interventions to reduce the risk musculoskeletal disorder through some control, especially physical and psychosocial factors."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lenny Septiani Putri
"Beberapa studi sebelumnya telah mengidentifikasi bahwa faktor-faktor psikososial dan fisik berhubungan dengan perkembangan gangguan muskuloskeletal (MSD). Namun, hubungannya MSD dengan faktor psikososial dan fisik belum sepenuhnya dipelajari di Air Pekerja Layanan Lalu Lintas (ATS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko PT gejala MSD pada pekerja kantor dan Pengendali Lalu Lintas Udara (ATC). Itu desain penelitian adalah cross-sectional, dengan 50 pekerja kantor dan 70 ATC dari Area Unit Control Center (ACC) terlibat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan Daftar Periksa Eksposur Cepat (QEC). Univariat dan bivariat Analisis Regresi Logistik digunakan untuk mencari hubungan antara faktor psikososial dan fisik dengan gejala MSD. Variabel termasuk dalam ini penelitian adalah faktor individu (jenis pekerjaan, jenis kelamin, usia, indeks massa tubuh, merokok status, dan lama kerja), faktor psikososial (tuntutan pekerjaan, kontrol pekerjaan, peran dan tanggung jawab, dukungan sosial, kepuasan kerja, dan stres kerja), faktor fisik (postur canggung, postur statis, dan gerakan berulang), dan faktor lingkungan (pencahayaan dan iklim kerja). Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala muskuloskeletal gangguan pada leher, bahu, dan punggung bawah adalah MSD yang paling umum. Sana adalah hubungan yang signifikan antara jenis pekerjaan dan stres kerja dengan gangguan dalam bahu dan punggung bawah, jenis kelamin dan usia dengan gangguan bahu, kontrol bekerja dengan gangguan di leher, dan tingkat risiko pada punggung dan pergelangan tangan dengan gangguan punggung bawah. Oleh karena itu, perlu untuk mengambil langkah-langkah kontrol lebih lanjut mengurangi masalah gejala MSDs di tempat kerja.

Several previous studies have identified that psychosocial and physical factors are associated with the development of musculoskeletal disorders (MSD). However, the relationship of MSD with psychosocial and physical factors has not been fully studied in Water Traffic Service Workers (ATS). The purpose of this study was to analyze the risk factors of PT MSD symptoms in office workers and Air Traffic Control (ATC). The research design was cross-sectional, with 50 office workers and 70 ATC from the Area Unit Control Center (ACC) is involved. The instrument used in this study was a questionnaire and a Fast Exposure Checklist (QEC). Univariate and Bivariate Logistic Regression Analysis are used to find the relationship between psychosocial and physical factors with MSD symptoms. Variables included in this study are individual factors (type of work, sex, age, body mass index, smoking status, and length of work), psychosocial factors (job demands, job control, roles and responsibilities, social support, job satisfaction, and work stress), physical factors (awkward postures, static postures, and repetitive movements), and environmental factors (lighting and work climate). The results showed that the symptoms of musculoskeletal disorders in the neck, shoulders, and lower back were the most common MSDs. There is a significant relationship between the type of work and work stress with internal disturbances shoulders and lower back, gender and age with shoulder disorders, controls working with disorders in the neck, and the level of risk in the back and wrists with lower back disorders. Therefore, it is necessary to take control steps to further reduce the problem of MSDs symptoms at work.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firmansyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko ergonomi dan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada pekerja garmen PT Parahita Prima Sentosa menggunakan tools REBA dan kuesioner NBM. Responden pada studi ini adalah 33 pekerja yang tersebar pada setiap aktivitas mencakup cutting, sewing, setrika dan quality control. Hasilnya menunjukan bahwa dengan metode REBA didapatkan mayoritas pekerja pada bagian produksi mempunyai tingkat risiko sedang untuk terjadi MSDs, yaitu operator jahit, operator setrika, dan pekerja quality control dan satu aktivitas yang memiliki risiko sangat tinggi yaitu operator cutting. Untuk hasil kuesioner NBM menunjukan bahwa pekerja pada industri ini mengeluhkan pada bagian pinggang (87.9%), leher atas (63.6%) dan betis kiri (60.3%).

This Research purposes to find out risk level of ergonomic and Musculoskeletal Disorders complaint in garment workers at PT Parahita Prima Sentosa using REBA tools and NBM questionaires. The respondents of this study are 33 workers that dispersed at each activity included cutting, sewing, ironing and quality control. The result of this study (REBA) showed that the majority of workers in the production division were have a medium risk for MSDs, there are sewing operators, ironing operators, and quality control workers and just one activity that has a very high risk which is cutting operators. Results for NBM questionary obtained that workers in this industry has complaints in their waist (87.9%), upper neck (63.6%) and left calf (60.6%).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Fahrinka Ufaira
"Pekerja kasir berisiko untuk mengalami gangguan otot rangka. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor risiko dari gejala gangguan otot rangka pada kasir. Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Pengambilan data dilakukan dengan QEC, kombinasi kuesioner psikososial, NMQ, meteran, dan lux meter. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi gejala gangguan otot rangka tertinggi pada bahu dan terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan gejala pada bahu OR: 3.575 dan pergelangan kaki OR: 2.784 , kepuasan kerja dengan gejala pada punggung bawah OR: 3.059 , tuntutan kerja dengan gejala pada punggung bawah OR: 7.650 . Salah satu saran berdasarkan penelitian ini adalah melakukan pengaturan kembali workstation kasir.

Cashiers are at risk to develop musculoskeletal disorders. The purpose of this research is to identify risk factors of musculoskeletal symptoms. The design of this research is cross sectional. Data was collected with QEC, combination of psychosocial questionnaire, NMQ, meter tools, and lux meter. Results showed that the highest musculoskeletal symptoms prevalence was found in shoulder and there are significant association between gender and shoulder OR 3.575 ankle OR 2.784 symptoms, job satisfaction and low back symptoms OR 3.059 , effort and low back symptoms OR 7.650 . Based on results, it is recommended to adjust workstation based on anthropometry data. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69693
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Buana
"ABSTRAK

Pekerja bengkel bubut merupakan salah satu jenis pekerjaan yang berisiko terkena keluhan musculoskeletal symptoms. Penelitian ini menggambarkan faktor risiko yang dapat menyebabkan musculoskeletal symptoms di bengkel bubut CV. Jaya Abadi Bekasi tahun 2015. Faktor pekerjaan dilihat dengan penilaian postur pada pekerja di bengkel dengan menggunakan metode REBA. Faktor lingkungan, yaitu workstation layout, dikaji dengan observasi langsung, dan pencahayaan dikaji dengan menggunakan lux meter. Faktor fisik yaitu getaran yang dihasilkan mesin yang diterima oleh bagian tangan pekerja. Penelitian ini juga menggambarkan karakteristik individu seperti usia, masa kerja, IMT, kebiasaan berolahraga dan perilaku merokok. Penelitian ini menilai keluhan musculoskeletal symptoms menggunakan kuisioner Nordic Body Map, dengan jumlah responden 11 orang. Penelitian ini bersifat deksriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian ini menunjukkan risiko musculoskeletal symptoms sangat tinggi untuk pekerjaan pembubutan dan tinggi untuk pekerjaan pembuatan ulir (pemboran manual). Keluhan terbanyak adalah pada bagian betis kiri dan kanan (54%) dan bahu kanan (36%). Tingkat risiko dapat diturunkan dengan upaya perbaikan secara teknis yaitu penggunaan meja untuk meletakan benda kerja. Selain itu penting dilakukan oleh pekerja untuk melakukan peregangan otot sebelum dan sesudah bekerja.


ABSTRACT

Lathe mechanics is a types of jobs which at risk of musculoskeletal symptoms complaints. This study illustrates the ergonomic risk that may lead to musculoskeletal symptoms at CV. Jaya Abadi Bekasi in 2015. The work posture was assessed using REBA method. The environmental factor, which consists of workstation layout and illumination, are evaluated by direct observation and lux meter respectively. The physical factor vibration produced by the engine which is received by the hands of the workers. This study also gathered information on individual characteristics such as age, job tenure, BMI, exercise behaviour and smoking behavior. The study evaluates the complaints of musculoskeletal symptoms using NBM questionnaires with 11 respondents. It is a descriptive observational study with cross-sectional approach. The result of this study indicates a very high risk and high risk musculoskeletal symptoms on lathing job and manufacturing of screw (drilling manual). Most complaints are on the left and right calf (54%) and right shoulder (36%). The level of risk can be reduced by technical improvement, the use of a table to put the workpiece. Additionally it is important for the workers to do muscle stretching before and after work.

"
Universitas Indonesia, 2015
S59078
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>