Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76335 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novi Herawati
"Klien kanker payudara hampir tidak pernah merasakan sakit akibat perkembangan sel kanker dan karena perawatan kemoterapi yang sedang berlangsung. Nyeri kanker yang dirasakan di otak bisa membuat klien kanker payudara dengan mudah terjaga. Akibatnya kualitas tidur klien terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan nyeri kanker dengan kualitas tidur klien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini memiliki total 76 responden di RS Kanker Dharmais dan RS MRCCC Siloam Jakarta dengan menggunakan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah BPI-SF untuk nyeri kanker (intensitas nyeri dan efek nyeri) dan kuesioner PSQI untuk kualitas. Hasil penelitian ini dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara intensitas nyeri kanker dengan kualitas tidur (r: 0,331, p: 0,004, α: 0,05) dan pengaruh nyeri terhadap kualitas tidur pada klien kanker payudara yang menjalani kemoterapi (r: 0,360, p: 0,001, α: 0,05). Berdasarkan hasil tersebut perlu dipahami urgensi kualitas tidur untuk meningkatkan derajat kesehatan klien. Peran perawat yang dapat dilakukan adalah meningkatkan keterampilan manajemen nyeri pada klien kanker payudara yang mengalami nyeri.

Breast cancer clients almost never feel pain due to cancer cell development and because of ongoing chemotherapy treatments. Cancer pain that is felt in the brain can make breast cancer clients easily awake. As a result, the client's sleep quality is disturbed. This study aims to determine the relationship between cancer pain and sleep quality in breast cancer clients undergoing chemotherapy. This study design used a cross sectional approach. This study had a total of 76 respondents in Dharmais Cancer Hospital and MRCCC Siloam Hospital Jakarta using purposive sampling technique. The measuring instruments used were the BPI-SF for cancer pain (pain intensity and pain effects) and the PSQI questionnaire for quality. The results of this study were analyzed using the Spearman correlation test. The results of the analysis showed that there was a significant relationship between the intensity of cancer pain and sleep quality (r: 0.331, p: 0.004, α: 0.05) and the effect of pain on sleep quality in breast cancer clients undergoing chemotherapy (r: 0.360, p: 0.001) , α: 0.05). Based on these results, it is necessary to understand the urgency of sleep quality to improve the client's health status. The role of nurses that can be done is to improve pain management skills in breast cancer clients who experience pain.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Ratna Mortarida
"Prevalensi kanker payudara semakin meningkat. Proses penyakit dan pengobatannya berdampak pada fisik dan psikologis sehingga menyebabkan perubahan kualitas hidup bahkan dapat menjadi perburukan. Faktor yang dapat memperbaiki kualitas hidup tersebut diantaranya adalah self- compassion dan hope, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self-compassion, hope dengan kualitas hidup pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional pada 130 pasien kanker payudara dari dua Rumah Sakit Kanker, analisis data dengan regresi logistik untuk mengetahui hubungan dari 3 variabel tersebut. Kuesioner yang digunakan adalah self-compassion scale untuk menilai self- compassion, Hert Hope Index untuk menilai hope serta FACT-B menilai kualitas hidup. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa self-compassion dan hope berhubungan signifikan dengan kualitas hidup dengan p-value ≤0,05 dan Odds Ratio 5,965 dan 2,604. Simpulan: Terdapat hubungan self-compassion dan hope dengan kualitas hidup pada pasien kanker payudara. Rekomendasi: penting bagi perawat onkologi untuk mengetahui tentang self-compassion dan hope sehingga dapat melakukan asuhan keperawatan untuk meningkatkannya yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup pasien kanker payudara.

The prevalence of breast cancer is increasing. The disease process and its treatment have an impact on physical and psychological aspects, causing changes in quality of life and can even worsen. Factors that can improve quality of life include self-compassion and hope, this study aims to determine the relationship between self-compassion, hope and quality of life in breast cancer patients undergoing chemotherapy. The method used in this study was cross-sectional in 130 breast cancer patients from two Cancer Hospitals, data analysis with logistic regression to determine the relationship between the 3 variables. The questionnaire used was the self- compassion scale to assess self-compassion, the Hert Hope Index to assess hope and FACT-B to assess quality of life. The results of this study indicate that self-compassion and hope are significantly related to quality of life with a p-value ≤0.05 and Odds Ratio 5.965 and 2.604. Conclusion: There is a relationship between self-compassion and hope and quality of life in breast cancer patients. Recommendation: It is important for oncology nurses to know about self-compassion and hope so that they can provide nursing care to improve them, which will have an impact on improving the quality of life of breast cancer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Lasiyani
"Kanker payudara merupakan penyakit dengan jumlah terbanyak pada populasi wanita Indonesia dengan prevalensi 42,1 per 100.000 penduduk. Kemoterapi menjadi modalitas pengobatan yang sering digunakan, namun menimbulkan berbagai efek samping. Keluhan fisik sebagai efek samping yang sering diungkapkan yakni gangguan tidur yang berdampak pada perkembangan kanker. Relaksasi pranayama merupakan sebuah intervensi non-farmakologi yang mengadopsi kearifan lokal budaya Bali, dipadukan dengan sleep hygine education, dijadikan sebagai upaya meningkatkan kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi efektivitas kombinasi relaksasi pranayama dan sleep hygiene education pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Metode penelitian berupa quasi experimen dengan pendekatan pre-post with control group, sampel sebanyak 49 partisipan, terdiri dari 26 kelompok kontrol dan 23 kelompok intervensi. Penelitian dilaksanakan di RSUP Prof Ngoerah Denpasar, dengan mengajarkan teknik relaksasi pranayama dan sleep hygiene education pada kelompok intervensi serta perawatan biasa dan edukasi standar pada kelompok kontrol. Pengukuran menggunakan kuisioner PSQI dan sleep diary. Hasil penelitian menunjukkan relaksasi pranayama dan sleep hygiene education mampu menurunkan skor kualitas tidur kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol, dengan nilai P=0,001 (α<0,05). Relaksasi pranayama dapat dijadikan sebagai intervensi mandiri perawat onkologi untuk memperbaiki kualitas tidur, serta menurunkan kelelahan, ansietas, mual muntah dan nyeri khususnya pada pasien kanker payudara yang sedang kemoterapi.

Breast cancer is the most common disease in the Indonesian female population with a prevalence of 42,1 per 100.000 population. Chemotherapy is a treatment often used, but it causes various side effects. Physical complaints as a side effect that are often expressed are sleep disorders which have an impact on the development of cancer. Pranayama relaxation is a non-pharmacological intervention that adopts local Balinese cultural wisdom, combined with sleep hygiene education, as an effort to improve sleep quality. This study aims to identify the effectiveness combination of pranayama relaxation and sleep hygiene education in breast cancer patients undergoing chemotherapy. The method used quasi-experiment with a pre-post with control group approach, with a sample of 49 participants, consist of 26 control groups and 23 intervention groups. The research was conducted at Prof. Ngoerah General Hospital, by teaching pranayama relaxation techniques and sleep hygiene education to the intervention group as well as usual care and standard education to the control group. Measurements used the PSQI questionnaire and sleep diary. The results showed that pranayama relaxation and sleep hygiene education were able to reduce the sleep quality score of the intervention group compared to the control group, with a value of P=0.001 (α<0.05). Pranayama relaxation can be used as an independent intervention for oncology nurses to improve sleep quality, as well as reduce fatigue, anxiety, nausea, vomiting and pain, especially in breast cancer patients undergoing chemotherapy"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Murwaningsih
"Kemoterapi merupakan salah satu modalitas terapi kanker pada pasien kanker payudara. Kemoterapi selain memiliki efek akut juga menimbulkan efek jangka panjang. Efek kemoterapi yang dirasakan menjadi gejala yang tidak hanya satu gejala tetapi memiliki berbagai gejala yang menjadi beban gejala. Spiritual sebagai koping dalam meningkatkan kesejahteraan spiritual sangat dibutuhkan dalam membantu mengatasi beban gejala. Beberapa faktor diduga berpengaruh terhadap kesejahteraan spiritual seperti usia, agama, pendidikan, pekerjaan, stadium kanker, siklus kemoterapi dan jenis kemoterapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beban gejala dengan kesejahteraan spiritual pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RS Kanker Dharmais. Penelitian ini menggunakan desain observasi studi cross sectional deskiritif analitik, dengan sampel 147 orang. Analisis data menggunakan uji korelasi, Chi Square dan uji Mann Whitney. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara beban gejala dengan kesejahteraan spiritual dengan nilai p sebesar 0,000 < 0.0. Faktor yang paling mempengaruhi kesejahteraan spiritual adalah agama dan stadium kanker. Penelitian ini merekomendasikan perawat untuk melakukan pengkajian spiritual sebagai screening awal untuk menentukan intervensi keperawatan spiritual dalam membantu mengatasi beban gejala, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi.

Chemotherapy is one of the modalities of cancer therapy in breast cancer patients. Chemotherapy have an acute effect and long-term effects. Many symptoms result of the effects chemotherapy. Serious symptoms result of Chemo became a symptom burden. Spiritual as a coping in improving spiritual well-being is needed in helping to overcome the burden of symptoms. Several factors are thought to influence spiritual well-being such as age, religion, education, occupation, cancer stage, chemotherapy cycle and type of chemotherapy. This study aims to determine the relationship between symptom burden and spiritual well-being of breast cancer patients undergoing chemotherapy at Dharmais Cancer Hospital. This study used an analytical descriptive cross sectional observational study design, with a sample of 147 people. Data analysis used correlation test, Chi Square and Mann Whitney test. The results of this study indicate that there is a significant relationship between symptom burden and spiritual well-being with a p value of 0.000 < 0.05. The factors that most affect spiritual well-being are religion and the stage of cancer. This study recommends nurses to conduct a spiritual assessment as an initial screening to determine spiritual nursing interventions in overcoming the burden of symptoms, so as to improve the quality of life of breast cancer patients undergoing chemotherapy"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septi Rizkia Amalida
"ABSTRAK
Klien kanker payudara yang menjalani kemoterapi diduga rentan terhadap
gangguan pemenuhan kebutuhan tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran pemenuhan kebutuhan tidur pada klien kanker payudara yang menjalani
kemoterapi. Penelitian bersifat cross-sectional dengan 75 responden yang berasal
dari rumah sakit. Penelitian menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality
Index yang telah dimodifikasi sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
klien kanker payudara yang menjalani kemoterapi memiliki pemenuhan
kebutuhan tidur dengan rata-rata skor 7.96 ± 4.36 dari skor total 18 (95%CI,
6.96:8.96). Sebanyak 65% responden mengalami kekurangan dalam pemenuhan
kebutuhan tidur selama satu sampai dua minggu setelah kemoterapi. Pengkajian
keperawatan serta intervensi keperawatan terhadap pemenuhan kebutuhan tidur
klien perlu dilakukan untuk mencegah efek samping gangguan tidur yang dapat
menganggu jalannya kemoterapi sehingga proses penyembuhan klien terhambat

ABSTRACT
Breast cancer clients who undergoes chemotherapy, is susceptible to sleep
disorders. This research aims to identify the sleeping needs fulfillment of the
breast cancer client who undergoes chemotherapy. This research was crosssectional
recruited 75 respondents in the hospital. The modified version of
Pittsburgh Sleep Quality Index questionnaire was used in this research. The
research result showed that respondents have sleeping needs fulfillment with
average score of 7.96 ± 4.36 with the total score of 18 (95%CI, 6.96:8.96). About
65% respondents became a poor sleeper in one until two weeks after
chemotherapy. Nursing assessment and intervention against the client's sleeping
behavior is needed to prevent the side effect of sleep disorders which can interfere
with the chemotherapy cycle so the client's healing process is hampered"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S54314
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Dewi Rahmayanti
"ABSTRAK
Kemoterapi sebagai terapi pengobatan kanker diyakini efektif dalam menghambat
pertumbuhan sel kanker. Namun terapi ini juga menimbulkan efek samping bagi
penderita kanker, salah satunya yaitu gangguan pemenuhan kebutuhan tidur.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang gambaran kualitas
tidur pada anak usia sekolah yang sedang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit
Kanker Dharmais. Penelitian ini bersifat cross-sectional dengan melibatkan 40
responden yang diambil dengan teknik total sampling. Responden mengisi
kuesioner berupa data demografi dan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index
(PSQI). Penelitian ini dianalisis menggunakan uji univariat. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa rerata skor PSQI 7 dari maksimal 21 (95% CI, 6,24;7,76)
yang berarti responden memiliki kualitas tidur buruk. Tenaga kesehatan
(khususnya perawat) diharapkan dapat melakukan monitoring untuk evaluasi
pemenuhan kebutuhan tidur anak kanker.

ABSTRACT
Chemotherapy as a cancer treatment is believed to be effective in inhibiting
cancer cell’s growth. However, this therapy has side effects for cancer patients,
one of them is sleeping needs disturbance. This study aims to get information
about the status of sleep quality in school-age children whom are undergoing
chemotherapy at “Dharmais” Cancer Hospital, Jakarta. This study used cross
sectional with 40 participants using total sampling technique. Participants filled
out questionnaire consisting of demographic data and the Pittsburgh Sleep Quality
Index (PSQI). This study was analyzed using univariate test. The result showed
that participants have quality sleep index with average score 7 from total 21 (95%
CI, 6,24;7,76). It’s indicated that participants have poor sleep quality. Health
provider (especially nurse) are expected to conduct monitoring to evaluate sleep
quality in children with cancer."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Mastura
"Latar belakang: kanker payudara saat ini menjadi penyakit dengan prevalensi tertinggi pada wanita di dunia maupun di Indonesia yang juga dapat dialami di usia produktif. Dampak yang diakibatkan dari kanker payudara maupun pengobatannya bermacam ragam, mulai dari masalah fisik (seperti kualitas tidur) maupun masalah spiritualitas. Tujuan: untuk mengetahui adanya dampak spiritualitas terhadap kualitas tidur wanita kanker payudara. Desain penelitian: penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional serta teknik consecutive sampling pada 127 responden. Hasil: terdapat hubungan antara spiritualitas dengan kualitas tidur (p-value 0.047) pada wanita kanker payudara. Hasil analisis multivariat memperlihatkan bahwa usia merupakan faktor yang dominan dalam mempengaruhi dengan kualitas tidur wanita kanker payudara. Simpulan: spiritualitas dan usia mempunyai dampak terhadap kualitas tidur wanita kanker payudara. Perlu adanya pengkajian terkait kualitas tidur yang dapat dipertimbangkan untuk mengurangi komplikasi kanker payudara.

Background: Recently, breast cancer becomes a disease with the highest prevalence among the women whether in the world or in Indonesia. Cancer disease and its treatment can cause not only physical problems, but also spiritual problems. Objective: This research is conducted to determine the relationship of spirituality and sleeping quality of women with breast cancer. Methodology: This research is a quantitative study conducted by implementing cross sectional design and consecutive sampling technique towards 127 respondents. Results: There is a relationship between the spirituality and sleeping quality (p-value 0.047) among the women with breast cancer. Based on the multivariate analysis, it is found that age is the dominant factor effecting the sleeping quality. Conclusion: Spirituality and age cause impact on sleeping quality of women with breast cancer. A further research in sleeping quality is required to help reduce the breast cancer complications."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Ghozali
"Pasien kanker yang sedang menjalani pengobatan berupa kemoterapi sering sekali mengalami nyeri dan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh akupresur terhadap nyeri dan kecemasan akibat kemoterapi pada pasien kanker payudara di RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro Lampung. Penelitian ini menggunakan desain Randomized Controlled Trial (RCT) dengan randomisasi alokasi yang menggunakan cara randomisasi blok. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 48 responden yang dibagi menjadi 24 responden kelompok intervensi yang mendapatkan perlakuan akupresur pada titik LI4, LR3, PC6 dan ST 36. Selanjutnya 24 responden kelompok kontrol yang mendapatkan perlakuan akupresur pada titik placebo. Semua kelompok tetap mendapatkan terapi standar. Hasil penelitian menunjukkan penurunan rata-rata nyeri dan kecemasan setelah akupresur pada kelompok intervensi lebih tinggi secara bermakna dibandingkan kelompok kontrol (p value 0,001). Penelitian ini merekomendasikan bahwa akupresur merupakan salah satu terapi komplementer yang dapat diterapkan untuk membantu menangani permasalahan nyeri dan kecemasan.

Cancer patients who are undergoing chemotherapy often experience pain and anxiety. This study aims to identify the effect of acupressure on pain and anxiety due to chemotherapy in breast cancer patients at RSUD Jend. Ahmad Yani, Metro City, Lampung. This study used a Randomized Controlled Trial (RCT) design with randomized allocation using block randomization. The sample in this study is 48 respondents who were divided into two groups, group one 24 respondents in the intervention who received acupressure treatment at the LI4, LR3, PC6 and ST 36 points, and another 24 respondents in the control group received acupressure treatment at the placebo point. All groups continued to receive standard therapy. The results showed that the average reduction in pain and anxiety after acupressure in the intervention group was significantly higher than the control group (p value 0.001). This study recommends that the complementary therapies: acupressure can be applied to decrease pain and anxiety level"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damanaik, Chrisyen
"Kemoterapi merupakan salah satu metode utama dalam penanganan kanker namun memiliki sifat vesican dan iritan yang memicu terjadinya flebitis. Respon kerusakan jaringan akibat flebitis ialah nyeri. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas pemberian minyak wijen terhadap intensitas nyeri flebitis pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Penelitian ini menggunakan desain Randomized Controlled Trial. Jumlah sampel empat puluh orang yang terdiri dari 2 kelompok: kontrol dan intervensi. Analisis dengan Paired T test menunjukkan adanya perbedaan signifikan rata-rata skor intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi (p=0,001) dan hasil analisis Independent T test terdapat perbedaan signifikan rata-rata skor intensitas nyeri antara kelompok kontrol dan intervensi setelah intervensi (p=0,001). Berdasarkan hal tersebut direkomendasikan bahwa minyak wijen dapat digunakan untuk menurunkan intensitas nyeri pada pasien flebitis yang menjalani kemoterapi.

Chemotherapy is one of the main methods in the treatment of cancer but has a vesicant and irritant that trigger of phlebitis. The response tissue damage due to of phlebitis is pain. This study aimed to determine the effectiveness administration of sesame oil to pain intensity of phlebitis in cancer patients undergoing chemotherapy. This study used a randomized controlled trial design. Forty samples were devided groups: control and intervention groups. This study analysed was Paired T test showed a significant mean difference pain intensity scores before and after intervention (p = 0.001) and the results showed that there was a significant difference between two groups (p = 0.001). These results recommended that sesame oil can be used to reduce phlebitis pain in patients undergoing chemotherapy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41874
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Octaviana Widianti
"ABSTRAK
Nama:Muthia Octaviana WidiantiProgram Studi:Magister Ilmu KeperawatanJudul:Hubungan Body Image, Dukungan Sosial, dan Efek Samping Kemoterapi dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker PayudaraPembimbing:Sri Yona, S.Kp., M.N., Ph.D. Masfuri, S.Kp., M.N. Prevalensi kejadian kanker payudara di dunia meningkat termasuk di Indonesia. Pasien kanker payudara mengalami perubahan secara fisik, psikologis, dan sosial yang berpengaruh terhadap kualitas hidup. Kualitas hidup dipengaruhi dimensi fisik efek samping kemoterapi , sosial dukungan sosial , emosional body image , dan sosial demografi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan body image, dukungan sosial, dan efek samping kemoterapi dengan kualitas hidup pasien kanker payudara. Desain penelitian Cross-sectional dengan consecutive sampling terdiri dari 110 pasien yang menjalani kemoterapi yang dipilih dan sesuai kriteria inklusi. Uji statistik bivariat menggunakan Gamma Somer rsquo;d dan multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan pada kualitas hidup yaitu body image p value=0,000 , dukungan sosial p value=0,019 , dan efek samping kemoterapi p value=0,000 . Hasil penelitian juga menunjukkan faktor yang paling berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien kanker payudara adalah body image. Body image, dukungan sosial, efek samping kemoterapi diharapkan sebagai dasar pengkajian pasien kanker payudara terhadap kualitas hidup.Kata kunci:body image, dukungan sosial, efek samping kemoterapi, kanker payudara, kualitas hidup.

ABSTRACT
Name Muthia Octaviana Widianti Study Programme Magister Ilmu Keperawatan Title Correlation Between Body Image, Social Support, Side Effects of Chemotherapy, and Quality of Life In Breast Cancer PatientsCounsellor Sri Yona, S.Kp., M.N., Ph.D. Masfuri, S.Kp., M.N. The number of breast cancer cases in the world remains high, likewise in Indonesia. Breast cancer survivors experience numerous physical, psychological, and social changes. Quality of life is influenced by physical side effects of chemotherapy , social social support , emotional body image dimension, and social demography. This study aims to investigate the correlation between body image, social support, side effects of chemotherapy,and quality of life in breast cancer patients. Cross sectional with consecutive sampling was employed and involving 110 patients undergoing chemotherapy who were selected based on determined inclusion criteria. Analysis bivariate statistic uses Gamma Somers rsquo d and multivariate analysis uses logistic regression. The result shows significant correlation to quality of life between body image p value 0,000 , social support p value 0,019 and side effects of chemotherapy p value 0,003 . This study also shows that body Image is predictor factor in quality of life in breast cancer patients. Body Image, social support, and side effects of chemotherapy needs to be concerned as an assesment for breast cancer patients to quality of life.Keywords body image, social support, side effects of chemotherapy, breast cancer, quality of life."
2018
T49545
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>