Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162062 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yosef Resi Herwidi
"ABSTRAK
Quadcopters adalah UAV, yang merupakan Kendaraan Udara Tak Berawak, yang diangkat dan didorong oleh empat baling-baling. Ini menyimpulkan bahwa quadcopter dikendalikan dari jarak jauh oleh pengguna atau pilot. Quadcopter bukan pesawat bersayap tetap, yang digolongkan sebagai rotorcrafts, karena diangkat dan didorong oleh empat bilah rotor yang memutar tiang. Menurut Divya Joshi (2017), memperluas efektivitas dan efisiensi kerja, mengurangi beban kerja dan biaya pembuatan, meningkatkan akurasi, memperbaiki administrasi dan hubungan klien, dan memperbaiki masalah keamanan dalam skala besar adalah beberapa penggunaan terbaik yang ditawarkan bisnis quadcopters secara global.
Menggunakan teknologi miring-rotor pada quadcopter dianggap sebagai desain baru untuk meningkatkan kapasitas yang tak ternilai untuk mempertahankan pusat tubuh
quadcopter dalam posisi yang rata, bebas dari pergerakan dan kecepatan kapal udara, seperti penyempurnaan yang dihasilkan dari tambahan dari memiringkan pengembangan dalam dua baling-baling yang berlawanan dalam dua cara, selain rotasi baling-baling (Fernandes, 2011). Quadcopters miring-rotor memiliki beberapa bentuk dan bahan yang dapat digunakan pada proyek ini. Bentuk paling umum di quadcopters adalah X-shaped. Namun, itu juga dapat dibuat dalam model berbentuk H dan Plus.

ABSTRACT
Quadcopters are UAV, which is Unmanned Aerial Vehicle, that is lifted and impelled by four propellers. This means that the quadcopter is controlled remotely by a user or a pilot.
Quadcopter is not a fixed-wing aircraft, which is classified as rotorcrafts, because it is lifted and propelled by the four rotor blades turning around a mast. According to Divya Joshi (2017), expanding work effectiveness and efficiency, diminishing workload and
creation costs, enhancing accuracy, refining administration and client relations, and fixing
security issues on an immense scale are a few of the best uses quadcopters offer businesses globally. Using tilting-rotor technology on a quadcopter is considered as a new design to improve the invaluable capacity to maintain the centre of the quadcopters body in a levelled
position, free from the air ships movement and speed, such as refinement resulting from the adjunct of a tilting development in two opposed propellers in two ways, other than the propellers rotation (Fernandes, 2011). Tilting-rotor quadcopters have several shapes and materials that could be used on this project. The most common shape in quadcopters is the X-shaped. However, it can also be created in the H-shaped and the Plus-shaped
models."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryandi Marta
"Pengembangan hybrid UAV dilakukan untuk mendapatkan keunggulan dari UAV tipe fixed wing dan tipe rotorcraft dalam satu wahana terbang, sehingga wahana tersebut dapat menjalankan misi terbangnya tanpa memerlukan area khusus untuk lepas landas dan mendarat. Dari beberapa tipe konfigurasi hybrid UAV, tipe quadplane dipilih untuk dijadikan objek penelitian karena bentuknya yang sederhana dan mudah untuk dikembangkan. Secara garis besar, quadplane merupakan UAV tipe fixed wing yang diberi empat buah motor listrik sehingga mempunyai kemampuan terbang seperti quadcopter. Dalam operasional terbangnya, quadplane mempunyai tiga mode terbang yaitu: mode quadcopter, mode transisi, dan mode fixed wing. Pada penelitian ini, pembahasan akan difokuskan pada pengembangan model sistem mode quadcopter. Model sistem dibangun menggunakan Matlab/Simulink yang terdiri dari beberapa blok kendali dan blok persamaan gerak. Strategi kendali yang digunakan dalam model ini menggunakan pengendali Proporsional (P) dan Proporsional-Derivatif (PD). Dari hasil simulasi yang telah dilakukan diperoleh model sistem mode quadcopter yang mampu mengikuti nilai referensi yang diberikan dengan overshoot 7.3% pada arah X, overshoot 7.2 % pada arah Y, dan delay selama 2.5 detik pada arah Z.

The development of hybrid UAV is carried out to gain the advantage of fixed wing and rotorcraft type in one flying vehicle, so that the vehicle can carry out its flying missions without requiring a special area for takeoff and landing. From several types of configurations, quadplane was chosen to be the object of research because of its simple airframe and easy to develop. Simply, the quadplane is a fixed wing type UAV that is equipped with four electric motors so that it has the ability to fly like a quadcopter. In operational flight, quadplane has three flight modes, such as: quadcopter mode, transition mode, and fixed wing mode. In this study, the discussion will focus on developing a quadcopter mode system model. The system model is built using Matlab/Simulink which consists of several control blocks and equations of motion blocks. The control strategy used in this model are Proportional (P) and Proportional-Derivative (PD) controllers. From the simulation results that have been carried out, it is obtained that the quadcopter mode system model is able to follow the given reference value with 7.3% overshoot in the X direction, 7.2% overshoot in the Y direction, and a delay of 2.5 seconds in the Z direction. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Haris Indra Fadhillah
"ABSTRAK
Quadcopter dalam kegunaannya kini telah diaplikasikan dalam berbagai pekerjaan, terutama dalam bidang search and rescue, dan salah satu aplikasinya yaitu dalam melacak dan mengikuti sebuah objek object tracking and object following . Penelitian ini melaporkan hasil rancangan dan uji coba program untuk mengendalikan quadcopter yang dapat melacak dan mengikuti sebuah objek 3D sederhana yang terlebih dahulu ditentukan. Algortima sistem tracking menggunakan pengolahan citra untuk mengambil informasi dari citra feature extraction , lalu informasi tersebut dijadikan acuan pergerakan quadcopter dalam mengikuti target. Sistem pelacak object object tracking , digunakan beberapa metode image processing dalam domain RGB dan Kanade-Lucas-Tomasi Tracker untuk mengoptimasi sistem tracking 2D yang mampu memaksimalkan hasil dan persentase keberhasilan yang lebih baik. Sedangkan metode estimasi jarak antara kamera dengan objek dengan mengkalibrasi kamera terhadap jarak. Dari sistem tracking, didapatkan output koordinat benda x, y, z sehingga informasi ini yang diumpan balik ke sistem kendali quadcopter sebagai error antara posisi kamera dengan posisi benda, dan dikenal dengan istilah Visual Servoing. Sistem kendali quadcopter menggunakan konstanta PID dalam megatur pergerakan pitch, throttle, dan roll, untuk memposisikan quadcopter kepada target serta mengikuti objek yang bergerak ke depan atau ke belakang.

ABSTRACT
Quadcopter in its use has now been applied in a variety of jobs, especially in the field of search and rescue, and one of the application are tracking and following an object object tracking and object following . This research reports the results of the design and program to control quadcopter that can track and follow a simple 3D objects are first determined. Algorithm tracking system uses image processing to extract information from the image feature extraction , then the information will be used as a reference movement quadcopter in following the target. The object tracking system, used various methods of image processing Gradients in the domain of RGB and Kanade Lucas Tomasi Tracker to optimizing 2D tracking system and increase the succes rate of the program. While the method of distance estimation using the camera calibration towards the distance. Output from the tracking system are the object coordinates x, y, z . This information is fed back to the quadcopter Robot Operating System ROS as the error between the position of the camera with the position of objects, and is known as Visual Servoing. Quadcopter control system using PID constants in the leading to the movement of the pitch, throttle, and roll, to maintain the position of quadcopter towards the target and follow an object moving forwards or backwards.
"
2017
S70172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benedictus Mardwianta
"Quadcopter berukuran kecil dan inersia drone yang rendah memungkinkan penggunaan sistem kontrol penerbangan sederhana, dengan kepraktisan Quadcopter diharapkan dapat dipergunakan untuk penanganan bencana sehingga dapat meningkatkan ketahanan
wilayah. Quadcopter yang dikeluarkan oleh perusahaan tidak dapat diubah-ubah. penelitian ini dengan merakit quadcopter sendiri dan melakukan perubahan pada pitch propeller untuk mengetahui pengaruh thrust dan thrust motor pada quadcopter tipe x. Dari hasil
penelitian dan perhitungan yang dilakukan, thrust yang dihasilkan dengan sudut puntir (pitch) 50o
lebih besar dibandingkan dengan sudut puntir (pitch) 43o pada setiap pergerakannya sehingga semakin
besar sudut puntir (pitch), maka semakin besar pula thrust yang dihasilkan oleh propeller tersebut. Voltage yang masuk pada setiap motor akan berbeda tergantung pada pergerakannya. Jadi, semakin besar voltage yang masuk pada motor brushless maka semakin tinggi putaran motornya sehingga thrust yang dihasilkan juga semakin besar."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2022
620 JIA XIV:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Ari Wandono
"Pesawat terbang tanpa awak (PTTA) telah banyak digunakan pada hampir seluruh negara di dunia baik untuk kebutuhan sipil maupun militer. LSU-02 NGLD (LAPAN Surveillance Unmanned Aerial Vehicle-02 Next Generation Low Drag) adalah contoh PTTA yang dikembangkan oleh Pusat Teknologi Penerbangan (Pustekbang) LAPAN berdasarkan permintaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). LSU-02 NGLD akan digunakan untuk kebutuhan sipil, yaitu untuk melakukan pemantauan di wilayah perairan laut Indonesia. Desain LSU-02 NGLD mengambil sebagian geometri dari LSU-02 yang sudah dikembangkan terlebih dahulu. LSU-02 dimodifikasi pada beberapa aspek terutama bagian sayap dan ekor. Tujuan tesis ini adalah untuk melakukan desain dan analisis struktur komposit sayap LSU-02 NGLD akibat beban operasional di wilayah perairan laut untuk memenuhi regulasi yang berlaku menggunakan model elemen hingga. Beban sayap diasumsikan merupakan beban statik yang terdistribusi sepanjang setengah sayap menggunakan metode Schrenk. Pada model elemen hingga, sayap dimodelkan menggunakan elemen quad4 dengan kondisi batas berbentuk pin pada lokasi dimana baut akan digunakan untuk menggabungkan sayap dengan fuselage. Verifikasi, validasi dan tes konvergensi diikutsertakan untuk mendapatkan hasil yang baik dari penggunaan model elemen hingga. Analisis kekuatan dilakukan dengan menggunakan tiga subkasus yaitu menggunakan load factor 6.29, load factor 3.8 dan load factor -2.65. Hasil dari margin of safety, displacement dan buckling factor pada load factor 6.29 berturut-turut adalah 0.00562, 161 mm dan 0.88. Hasil dari margin of safety, displacement dan buckling factor pada load factor 3.8 berturut-turut adalah 0.66, 97.1 mm 1.46. Sedangkan hasil dari margin of safety, displacement dan buckling factor pada load factor -2.65 berturut-turut adalah 0.92, -67.7 mm dan 1.18. Dari hasil-hasil tersebut dapat diketahui bahwa kekuatan struktur komposit sayap LSU-02 NGLD memenuhi regulasi yang berlaku.

The unmanned aerial vehicle (UAV) has been widely utilized all over the world for either civil or military purposes. LSU-02 NGLD (LAPAN Surveillance Unmanned Aerial Vehicle-02 Next Generation Low Drag) is a UAV developed by Aeronautics Technology Center (known as Pustekbang) LAPAN which is based on demand from Ministry of Marine Affairs and Fishery. LSU-02 NGLD will be used for sea monitoring in Indonesia. Design of LSU-02 NGLD took some geometries from LSU-02 which has been developed before. LSU-02 is modified in some aspects to support sea monitoring especially in wing and tail. The aim of this thesis is to design and analyze the composite wing structure of LSU-02 NGLD due to operational load around sea to meet the regulation using finite element model.  The load is assumed as static and distributed along semispan using Schrenk method. In finite element model, the wing is modeled using quad4 element and boundary condition uses pin in the locations where bolts will be applied to combine wing and fuselage. Verification, validation and convergence test take into account to obtain good results from finite element model application. The strength analysis was conducted with three subcases i.e. load factor 6.29, load factor 3.8 and load factor -2.65. The results about margin of safety, displacement and buckling factor at load factor 6.29 are 0.00562, 161 mm and 0.88 respectively. The results about margin of safety, displacement and buckling factor at load factor 3.8 are 0.66, 97.1 mm 1.46 respectively. The results about margin of safety, maximum and buckling factor at load factor -2.65 are 0.92, -67.7 mm and 1.18 respectively. Based on those results, the composite wing structure of LSU-02 NGLD meets the regulation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53335
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Langit
"ABSTRAK
Quadcopter merupakan kendaraan tanpa awak UAV yang saat ini telah banyak digunakan untuk berbagai tujuan. Bentuknya yang ringkas, serta beratnya yang ringan dengan 4 buah baling-baling yang kecil membuat quadcopter memiliki keunggulan dalam kemampuan bermanuver diudara. Kecepatan rotasi dari 4 buah motor penggerak baling-baling pada Quadcopter merupakan factor yang paling berpengaruh dalam kemampuan maneuver quadcopter, oleh karenanya dibutuhkan desain pengendali yang dapat bekerja sangat baik dalam mengendalikan quadcopter ketika bermanuver diudara.Dalam Skripsi ini diajukan sebuah ide menggunakan pengendali Jaringan Saraf Kendali Inverse Langsung NN-DIC - Neural Network ndash;Direct Inverse Control sebagai pengendali quadcopter. Metode pengendali yang baru mulai dicetuskan dan diteliti dalam beberapa decade akhir ini dinilai memiliki kinerja yang lebih baik dalam mengendalikan sistem yang bersifat non-linear seperti quadcopter. Dalam skripsi ini disampaikan hasil simulasi pengendalian quadcopter menggunakan pengendali Neural Network-Direct Inverse Control NN-DIC single hidden layer dan double hidden layer pada simulasi MATLAB, serta hasil simulasi Neural Network ndash;Direct Inverse Control NN-DIC single hidden layer dan double hidden layer menggunakan metode pelatihan jaringan saraf inverse NN-INV- Neural Network Inverse yang dilatih dengan Feedback seara langsung sebagai upaya mengoptimalkan hasil pengendalian Neural Network-Direct Inverse Control NN-DIC pada quadcopter.

ABSTRACT
Quadcopter is an Unmanned Aerial Vehicle UAV that lately have been used for many purpose. Its compact shape, and a light weight body with 4 small propellers make the quadcopter has several advantages in the maneuverability in the air. The speed rotation of 4 propeller is the most influential factor in controlling the flying rsquo s maneuverability of quadcopter, therefore it is needed a design of controller that can work very well in controlling quadcopter while it rsquo s maneuvering on the air. In this thesis an idea using Neural Network Direct Inverse Control NN DIC as controller for quadcopter is proposed. This new method that was proposed and researched in this recent decades is considered will work very well when controlling a non linier system such as quadcopter. This thesis presents the simulation results of quadrotor rsquo s control using the Neural Network Direct Inverse Control NN DIC single hidden layer and double hidden layer using MATLAB rsquo s simulation, also simulation results Neural Network Direct Inverse Control NN DIC single hidden layer and Double hidden layer using Inverse Feedback Training Method as an effort in order to enhance the result of Neural Network Direct Inverse Control NN DIC .
"
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saripudin
"Quadrotor merupakan pesawat yang dilengkapi empat buah motor yang dilengkapi baling-baling. Untuk dapat terbang dengan baik, quadrotor harus dilengkapi dengan sistem kendali yang mampu mengatur kecepatan putaran tiap motor agar sudut rotasi dan posisinya sesuai dengan setpoint yang diberikan.
Pada skripsi ini dibahas mengenai pemodelan dan perancangan sistem kendali quadrotor dengan Integral Backstepping. Sistem kendali yang dirancang meliputi pengendali sudut rotasi dan pengendali posisi. Pemodelan dan identifikasi sistem dilakukan dengan beberapa langkah percobaan untuk menentukan parameter-parameter dari model. Model yang diperoleh kemudian menjadi dasar dalam perancangan sistem kendali.
Alasan penggunaan Integral Backstepping ini karena kehandalannya dalam kemampuan mengikuti setpoint dan ketahanan terhadap gangguan. Untuk itu akan diuji kemampuan pengendali ini dengan model yang sudah diperoleh dalam simulasi.
Hasil yang diperoleh menunjukkan performa pengendali Integral Backstepping cukup memuaskan dimana respons keluaran cukup cepat, overshoot yang kecil, nilai error tunak mendekati nol, dan tahan terhadap gangguan.

Quadrotor is an aircraft equipped with four motors equipped with a propeller. It must be equipped with a control system capable of controlling the speed of each motor for attitude and position in accordance with the given setpoint in order to flying stable.
In this report discussed the modeling and control system design of quadrotor with Integral Backstepping. Control system designed includes attitude and position controllers. Modeling and system identification is done with a few experimental steps to determine the parameters of the model. Then, The model becomes the basis for the design of control systems.
The main reason using Integral Backstepping controller because in the ability to follow the setpoint and resistance against disturbance. It will be tested the ability of this controller with a quadrotor model in the simulation.
The results obtained showed Integral Backstepping controller performance is quite satisfactory where the output response fast enough, small overshoot, steady-state error value near zero, and robustness against disturbances.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47519
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Fadri
"Pesawat terbang tanpa awak PTTA akan sangat bermanfaat bagi Indonesia. Jika PTTA dapat dirancang dan dikembangkan dengan baik, PTTA dapat diberikan tugas seperti pengawasan pada wilayah perbatasan dan hutan. PTTA diharapkan berukuran kecil dengan panjang fuselage 1 m, lebar sayap 1 m, berat 1 ndash; 2 kg, dan biaya < Rp 3.500.000,-. Untuk dapat membuat PTTA, digunakan 7 langkah mendesain pesawat, yaitu parameter persyaratan desain pesawat, perkiraan awal berat pesawat, parameter performa kritis pesawat, konfigurasi rancangan, perkiraan berat yang lebih baik, analisa performa, dan optimalisasi. Prototipe dari PTTA berhasil dibuat dan memenuhi persyaratan dengan panjang fuselage 0,93 m, lebar sayap 0,958 m, berat 1,016 kg, biaya Rp 3.349.000,- dan telah divalidasi terhadap performa desain PTTA yang telah ditetapkan sebelumnya.

Unmanned aerial vehicle UAV would be very useful for Indonesia. When UAV is properly designed and developed, it would bring tasks such as border and forest surveillance into the next level. UAV was expected has a small size with fuselage length 1 m, wingspan 1 m, weight 1 ndash 2 kg, and cost Rp 3.500.000, . To be able to create a UAV, 7 steps are use to design the aircraft, which are requirement, weight of the airplane, critical performance parameters, configuration layout, better weight estimate, performance analysis, and optimization. The prototype of UAV was successfully made and fulfilled the requirements with a fuselage length 0,93 m, wingspan 0,958 m, weight 1,016 kg, cost Rp 3.349.000, and has been validated with pre determined of UAV design performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wishnu Adhinugroho
"Menjelang diberlakukannya pasar bebas pada tahun 2020 dan juga AFTA pada tahun 2003, maka setiap perusahaan di Indonesia harus mempersiapkan diri untuk mampu bersaing secara bebas tanpa dapat lagi diproteksi oleh pemerintah melalui berbagai aturan yang dibuat. Pada saat tersebut perkembangan sebuah perusahaan akan sangat bergantung pada cara-cara perusahaan tersebut menyiasati perubahan-perubahan di dalam lingkungan bisnis yang akan terjadi. Hal ini berlaku pula dalam bisnis penerbangan komersial, khususnya penerbangan berjadwal di Indonesia. Pada saat ini dengan diberlakukannya kebijakan udara terbuka yang terbatas, semakin banyak perusahaan penerbangan asing yang menerbangi jalur penerbangan di Indonesia.
PT. Merpati Nusantara Airlines sebagai salah satu perusahaan penerbangan berjadwal milik pemerintah/Badan Usaha Milik Negara (BUMN), selain memiliki fungsi bisnis, juga menjalankan fungsi sebagai agen pembangunan. Hal ini merupakan suatu dilema bagi perusahaan karena tidak dapat beroperasi pada skala ekonomis. Sehingga perusahaan harus melakukan strategi pemasaran khusus dalam rangka menghadapi persaingan global.
Teknik penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan studi pendahuluan yang dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai strategi pemasaran yang diterapkan oleh PT. Merpati Nusantara Airlines, dan berupaya pula untuk melihat permasalahan yang ada. Studi lapangan yang dilakukan dengan cara melakukan wawancara secara langsung dimaksudkan untuk mengetahui penerapan strategi pemasaran pada perusahaan. Dengan bantuan sumber data yang berupa data primer yang diperoleh dari subjek penelitian dan data sekunder yang diperoleh dari studi pustaka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi perusahaan sedang mengalami penurunan yang disebabkan oleh beberapa faktor yang antara lain adalah kondisi perekonomian, stabilitas politik dan keamanan dalam negeri yang tidak kondusif bagi dunia usaha, menurunnya daya beli masyarakat serta kesalahan dalam manajemen perusahaan itu sendiri. Akibat dari kondisi penurunan ini, perusahaan harus membuat serangkaian perubahan yang bersifat manajerial terutama yang menyangkut masalah strategi pemasaran jasa angkutan penerbangan berjadwal.
Adapun strategi pemasaran yang seharusnya dilakukan oleh PT. Merpati Nusantara Airlines adalah dengan mengupayakan angkutan barang/kargo udara dalam setiap penerbangan reguler berjadwal, karena hanya dengan cara ini perusahaan dapat bertahan dalam kondisi usaha yang sedang menurun dan bahkan akan sangat membantu perusahaan dalam segi peningkatan perolehan laba yang akan dipergunakan untuk menutupi kerugian operasional yang terjadi selama ini serta untuk ekspansi usaha."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T5098
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Febriyanto
"Telah dilakukan penelitian untuk membuat material komposit sandwich dengan menggunakan epoxy dan lamina E-glass sebagai kulit dan polyurethane foam sebagai inti. Pembuatan material menggunakan metode Vacuum Assisted Resin Infusion (VARI), dan dibagi menjadi empat jenis material. Uji tarik dan uji tekan dilakukan untuk mengukur kekuatan mekanik material dan mengkarakterisasi jenis spesimen yang baik untuk digunakan dalam aplikasi kapal bersayap Wing in Surface Effect-8 (WiSE-8). Dari hasil pengujian didapatkan kekuatan mekanik terbaik dari panel III yang memiliki empat lapisan fiber dengan arah serat 0o, 90o, +45o, -45o dengan kuat tarik dan kuat tekan masing?masing bernilai 28,18 MPa 5,75 MPa. Kerusakan yang terjadi pada material berupa patahan yang dimulai dengan kegagalan pada inti dilanjutkan dengan kegagalan pada kulit akibat pengujian mekanik dilihat dengan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM).

Sandwich composite materials consisting of epoxy and lamina E-glass as the facing layer dan polyurethane foam as the core layer. The materials were manufactured using a Vacuum Assisted Resing Infussion (VARI) method, the products were classified into four types of panels, panel I, II, III, and IV. Tensile and flextural tests applied to the materials to measure the mechanical strengths and to characterize whether is applicable for WiSE-8 application. The mechanical properties were obtained from panel III which consisted of four layers and a fibre direction of 0o, 90o,+45o, -45o. The tensile and flextural strengths were 28,18 MPa and 5,75 Mpa respectively. Scanning Electron Microscope (SEM) observation of the mechanical tested sampler showed that the failure of the materials started from the core and propagated to the facing layer."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1161
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>