Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61841 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Feby Nirwana
"Ketika suatu permukaan disinari sinar laser, akan terbentuk pola speckle berupa titik-titik gelap dan terang yang terdistribusi secara acak sesuai bidang permukaan. Sehingga, permukaan yang berubah akan menghasilkan pola speckle yang berbeda pula. Penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasi perubahan permukaan logam akibat proses korosi dengan perubahan pola speckle, sehingga dapat memperkirakan ketahanan logam dan mengamati karakteristik permukaan karena proses korosi secara kualitatif. Logam yang digunakan adalah besi, baja karbon, dan stainless steel dan direndam dalam larutan HNO3 0.1 M. Citra pola speckle setiap 10 menit ditangkap kamera CMOS dan diolah menggunakan metode 2-D Coefficient Correlation dan GLCM.
Hasil yang didapat menunjukkan adanya korelasi antara perubahan permukaan logam akibat proses korosi dengan nilai koefisien dari metode 2-D Coefficient Correlation serta esktraksi fitur contrast dan homogeneity dari metode GLCM. Tingkat kepresisian masing-masing metode tidak kurang dari 97.3% dan 91.1%. Analisis 2-D Coefficient Correlation dapat digunakan untuk memperkirakan ketahanan logam terhadap korosi dimana logam yang paling tahan korosi adalah stainless steel, disusul dengan baja karbon, lalu besi. Sedangkan, Fitur contrast dan homogeneity GLCM dapat digunakan untuk merepresentasikan karakteristik permukaan logam yang berubah, namun sulit digunakan untuk memperkirakan ketahanan logam karena jenis korosi yang terjadi pada penelitian ini berbeda untuk setiap jenis logam.

When a surface is illuminated by a laser beam, a speckle pattern will form in the form of dark and bright spots which are randomly distributed according to the surface area. So that the changing surface will produce a different speckle pattern. This study aims to see the correlation of changes in metal surface due to the corrosion process with changes in speckle patterns, so that it can qualitatively estimate metal resistance and observe surface characteristics due to the corrosion process. The metal used were iron, carbon steel, and stainless steel which were immersed in 0.1 M HNO3 acid solution. Every 10 minutes, speckle pattern images were captured using a CMOS camera and processed using 2-D Coefficient Correlation and GLCM methods.
The results obtained showed a correlation between metal surface changes due to the corrosion process with the coefficient values of the 2-D Coefficient Correlation method and extraction features of contrast and homogeneity from GLCM method. The precision rate of each method is not less than 97.3% and 91.1%. Analysis of 2-D Coefficient Correlation can be used to estimate metal resistance where the most corrosion-resistant metal is stainless steel, followed by carbon steel, then iron. Meanwhile, the GLCM contrast and homogeneity features can be used to represent changing metal surface characteristics, but it is difficult to estimate metal resistance because the type of corrosion that occurs in this study is different for each type of metal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Budi Pradana
"Laser merupakan sumber cahaya yang memiliki sifat koheren dan intensitas yang tinggi dibanding dengan sumber cahaya yang lain. Apabila permukaan kasar disinari oleh sinar laser maka akan terbentuk pola-pola speckle, hal ini terjadi karena adanya hamburan sinar laser pada permukaan kasar. Pola laser speckle menyimpan banyak informasi, salah satunya adalah tingkat kekasaran permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kekasaran permukaan pada suatu logam, untuk itu dibuat perangkat sederhana untuk pengambilan citra spekle yang terdiri dari sumber laser dan kamera CMOS . Untuk mengolah pola speckle digunakan pengolahan gambar digital dengan menggunakan analisis grey level cooccurrence matrix (GLCM). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah logam nickel yang diproses dengan cara gerinda (flat grinding). Untuk mengkalibrasi sistem pengukuran digunakan 6 spesimen standar dari Insize Surface Roughness Comparator dengan tingkat kekasaran permukaan berbeda. Hasil yang didapatkan menunjukan adanya korelasi yang baik antara tingkat kekasaran dan fitur Contrast dan Homogeneity yang dihasilkan oleh analisis GLCM. Pengujian keakuratan dan kepresisian dari sistem pengukuran ini juga telah dilakukan dalam penelitian ini, dengan tingkat akurasi mencapai 96% dan kepresisian sebesar 97%. Selain mempunyai kepresisian dan keakuratan yang relatif baik, sistem pengukuran ini memiliki beberapa kelebihan lain, yaitu mempunyai sifat non-kontak, portabel, dan mudah digunakan.

Speckle patterns will be formed, this occurs because of the scattering of laser light on a rough surface. The speckle laser pattern holds a lot of information, one of which is the level of surface roughness. This research study aims to measure the level of surface roughness in a metal plate. For that purpose, a simple system has been developed to acquire laser speckle images generated from a metal surface that is illuminated by laser. This system consists of laser sources and CMOS cameras. In order to process the speckle patterns, a digital image processing algorithm is used based on Gray Level Co-occurrence Matrix (GLCM) analysis. The sample used in this study is nickel metal which is processed by flat grinding. To calibrate the measurement system used 6 standard specimens with different surface roughness levels. The results obtained show a good correlation between the level of roughness and contrast features generated by the GLCM analysis. The testing for the accuracy and precision of this measurement system has also been carried out in this study, with accuration rate up to 96% and 97% of precision rate.This measurement system has several other advantages, which are non-contact, portable and easy to use."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boca Raton: CRC Press, Taylor & Francis Group, 2009
621.366 DYN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muchlisin Adi Saputra
"Gula darah atau konsentrasi glukosa C6H12O6 didalam darah adalah molekul yang dibutuhkan untuk asupan energi bagi sel-sel dalam tubuh. Asupan tersebut digunakan oleh sel-sel untuk melakukan proses respirasi sel, sehingga sel dapat melakukan metabolisme dengan baik. Kandungan glukosa dalam darah diatur oleh pankreas sehingga tidak mengalami kelebihan glukosa hiperglikemia atau kekurangan glukosa hipoglikemia . Karena jika mengalami kedua kelainan tersebut akan menyebabkan masalah kesehatan yang berkepanjangan baik diabetes, kerusakan mata, ginjal, saraf dan sebagainya. Untuk mengecek glukosa dalam darah yaitu biasanya dilakukan secara invasive mengambil darah baik di lab ataupun dengan menggunakan alat ukur glukometer. Karena masih menggunakan darah dalam pengecekannya yang masih sangat rawan terutama dalam proses pengambilannya maka dari itu penulis mencari metode lain yaitu secara non- invasive untuk melihat kandungan glukosa dalam darah, selain itu artikel Jefferson, Chernington, Goodman, 2001 menjelaskan bahwa terdapat korelasi antara pergerakan denyut nadi dengan kandungan glukosa darah sehingga mendasari penulis untuk melakukan penelitian ini.
Pada penelitian ini penulis menggunakan speckle pattern laser untuk pembacaan pergerakannya dikarenakan dengan metode speckle pattern dapat terlihat pola-pola pergerakan secara mikroskopis dialami oleh suatu benda yang ditembakan laser. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat korelasi pergerakan speckle pattern laser yang ditembakan ke daerah sekitar nadi terhadap kandungan glukosa dalam darah yang mana pergerakan tersebut akan dibaca oleh kamera CCD. Dari pergerakan tersebut didapatlah grafik seperti seperti Electrocardiograph ECG , nilai rata-rata dari peak maksimum grafik dapat dikorelasikan dengan kandungan glukosa dalam darah Beiderman, et al., 2011 . Dari data yang telah didapatkan, pergerakan dari speckle cenderung meningkat sesuai dengan kenaikan glukosa dalam darah.

Blood sugar or glucose concentration C6H12O6 in the blood is the molecule needed for energy intake for the cells in the body. This intake is used by cells to perform cell respiration processes, so that cells can perform metabolism well. Glucose content in the blood is regulated by the pancreas so as not to have excess glucose hyperglycemia or lack of glucose hypoglycemia . Because if exposed to both disorders it will cause prolonged health problems of diabetes, eye damage, kidney, nerves and so on. To check blood glucose that is usually done invasively taking blood both in the laboratory and with a glucometer measuring device. Because it is still using the blood in checking is still very vulnerable, especially in the process of taking it then the authors look for non invasive methods to see the content of glucose in the blood, in addition the article Jefferson, Chernington, Goodman, 2001 explains the relationship between the movement of the pulse with glucose content. Blood because the underlying writer to do this research.
In this study the authors use laser speckle pattern for movement readings by speckle pattern method can be seen patterns of movement microscopically an object that illuminated by laser. The purpose of this study was to see the correlation of laser pattern spekle that was illuminated into the area around the pulse to the glucose content in the blood where this movement would be read by the CCD camera. From such movements, graphs such as electrocardiograph ECG , the average of the maximum peaks of the graph can be correlated with the glucose content in the blood Beiderman, et al., 2011 . From the data that has been obtained, the movement of the speckle tends to increase in accordance with the rise in glucose in the blood.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67124
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"INTISARI Telah dilakukan pengukuran suhu nyala api dengan fotografi speckle. Pala speckle direkam pada Kodak Technical Pan Film dengan menempatkan pembakar antara difuser dan film. Pemotretan dilakukan dua kali pada film yang sama (double exposure), yaitu sebelum dan sesudah ada nyala api. Dengan. adanya perbedaan indeks bias dalam nyala api dan medium, maka kedua pola acak speckle yang direkam bergeser satu terhadap yang lain. pergeseran rekaman ini dapat bersifat celah ganda setelah film tersebut dicuci. Dengan pengamatan pola interferensi yang terjadi, suhu bagian nyala api dapat ditentukan dengan cara membandingkan terhadap suhu referensi. Pada percobaan ini digunakan nyala api dari gas elpiji yang dihubungkan engan pembakar Meker. Kesalahan pengukuran suhu nyala api lebih kecil dibanding perekaman tanpa lensa"
JURFIN 1:2 (1997)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pangeran Akbar Syah
"Latar belakang: Beberapa studi telah melaporkan terdapat disfungsi sistolik ventrikel kiri yang diukur oleh global longitudinal strain (GLS) pada pasien dengan stenosis mitral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan fungsi sistolik intrinsik ventrikel kiri menggunakan penilaian global longitudinal strain (GLS) segera sesudah tindakan balloon mitral valvuloplasty (BMV) dan pada observasi jangka panjang
Metode: Dilakukan pemeriksaan ekokardiogafi dasar dan GLS pada pasien stenosis mitral yang akan BMV, lalu dievaluasi segera sesudah BMV yang berhasil (48 jam sampai 1 minggu), dan jangka panjang (6 bulan sampai 1 tahun).
Hasil: Dari 36 pasien yang diuji, rerata usia adalah 43.41±10.04 tahun, mayoritas perempuan (72%), mayoritas mempunyai irama fibrilasi atrial (56%), dengan median mitral valve area (MVA) sebelum BMV adalah 0.6 (0.2-1.3) cm2dan rerata mitral valve gradient (MVG) sebelum BMV adalah 12.95 ± 5.29 mmHg. Terdapat perbaikan singifikan fungsi sistolik intrinsik ventrikel kiri yang diukur dengan GLS antara sebelum BMV, segera sesudah dan pada observasi jangka panjang sesudah BMV (-14.34± 3.05%, -15.84 ±3.11%, dan -17.29 ± 2.80% p<0.05).
Kesimpulan: Terdapat perbaikan yang signifikan pada GLS sesudah BMV dan semakin membaik pada pengamatan jangka panjang yaitu 6 bulan - 1 tahun sesudah BMV.

Background: Severeal studies have reported left ventricular systolic dysfunction as measured by the global longitudinal strain in patient with mitral stenosis. This study aims to determine changes in left ventricular systolic function using global longitudinal strain immediately after) balloon mitral valvuloplasty (BMV) and on long term observation.
Methods: Baseline echocardiography data and GLS will be taken before BMV, and will be followed up immediately after (48 hours to 7 days), and on long term (6 months to 1 year) after BMV
Result: Among 36 patients, the mean age was 43.41±10.04 y.o, female dominant (72%), majority have atrial fibrillation (56%), with median of mitral valve area (MVA)before BMV was 0.6 (0.2-1.3) cm2and mean of mitral valve gradient before BMV was 12.95 ± 5.29 mmHg. There is an significant improvement in instrinsic left ventricular systolic function as measured by GLS between before BMV and immediately after BMV (-14.34 ± 3.05%, -15.84 ±3.11% , and -17.29± 2.80% p<0.05).
Conclusions: There is a significant improvement in GLS before BMV compared to immediately after BMV. GLS immediately after BMV is still significantly improved in the long term evaluation (6 months until 1 year) after BMV
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chelsa Debora
"Penutupan solar panel terapung yang membatasi sinar matahari terhadap air permukaan danau disertai dengan limpasan air limbah domestik menuju danau mempengaruhi kelangsungan hidup fitoplankton dan eutrofikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola distribusi spasial perubahan klorofil-a, nitrat, amonia, dan fosfat serta hubungan klorofil-a terhadap ketiga parameter nutrien tersebut pada air permukaan danau akibat keberadaan Solar Panel Terapung (SPT). Sebanyak 28 sampel air dikumpulkan dari 7 titik pengambilan selama 4 minggu musim hujan pada kedalaman kurang lebih 30 cm dari permukaan air di Danau Mahoni Universitas Indonesia, Depok. Titik-titik ini memetakan 4 parameter, yaitu klorofil-a, nitrat, amonia, dan fosfat. Tinjauan terhadap dinamika perubahan parameter, analisis spasial, dan statistik inferensial dilakukan.
Uji Kruskall-Wallis menunjukkan penutupan SPT tidak berpengaruh signifikan pada perubahan konsentrasi klorofil-a, nitrat, amonia, dan fosfat. Analisis spasial menghasilkan pola klorofil-a dan fosfat yang sama, yaitu tinggi pada hulu, dan semakin menurun pada zona tengah danau dan SPT, kemudian meninggi di bagian hilir. Pola sebaran nitrat yang sedang pada hulu, dan semakin rendah pada zona tengah danau dan SPT, meningkat di bagian tengah ketiga, kemudian rendah di bagian hilir. Pola sebaran amonia berbanding terbalik dengan pola sebaran nitrat. Analisis regresi menunjukkan klorofil-a terhadap masing-masing nutrien pada keadaan terbuka lebih lemah terhadap hubungan korelasi pada keadaan tertutup. Analisis korelasi menunjukkan bahwa parameter korelasi klorofil-a terhadap ketiga nutrien pada SPT lebih lemah dibandingkan titik lainnya yang berada dalam keadaan terbuka.

Covering of floating solar panels that limit sunlight to the lake surface water accompanied by domestic wastewater flow to the lake affects the life of phytoplankton and eutrophication. This study aims to analyze the spatial distribution patterns of changes in chlorophyll-a, nitrate, ammonia, and phosphate as well as the relationship of chlorophyll-a to the three nutrient parameters in lake surface water due to the presence of a floating solar panel. A total of 28 water samples were collected from 7 sampling points during 4 weeks of rainy season at a depth of approximately 30 cm from the surface water in Mahoni Lake, Universitas Indonesia, Depok. These points plot 4 parameters, namely chlorophyll-a, nitrate, ammonia, and phosphate. A review of changes in parameter dynamics, spatial analysis, and inferential statistics were carried out.
Kruskall-Wallis test shows that floating solar panel covering has no significant effect on changes in the concentration of chlorophyll-a, nitrate, ammonia, and phosphate. Spatial analysis results in the same pattern of chlorophyll-a and phosphate, which was high in the upstream, and decreased in the middle zone of the lake and floating solar panels, then increased in the downstream. The pattern of nitrate distribution is moderate in the upstream, and lower in the middle zone of the lake and floating solar panels, increasing in the third middle, then lower in the downstream. The distribution pattern of ammonia is inversely proportional to the distribution pattern of nitrate. Regression analysis shows that chlorophyll-a correlation for each nutrient in the open water zone is weaker than the in the floating solar panel-covered zone. The correlation analysis shows that the correlation of parameter chlorophyll-a to nitrate, ammonia, and phosphate concentrations in the floating solar panel is weaker than the other points in the open water lake.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toni
"ABSTRAK
Korosi sumuran merupakan salah satu jenis korosi yang terjadi pada kapal, dimana jenis
korosi ini dapat berbahaya karena sifatnya yang sulit diprediksi dan juga sulit dideteksi
karena adanya lapisan karat. Nakai (2006) menemukan, pada bagian bottom shell tanker
korosi sumuran ditemukan memiliki geometri potongan sphere dengan rasio diameter
terhadap kedalaman sumuran berkisar 4:1 hingga 6:1. Dengan menggunakan data ASTM
(1997) untuk korosi sumuran Mild Steel daerah Ocean City NJ dan geometri sumuran
potongan sphere, pemodelan dilaksanakan dengan parameter perbedaan densitas sumuran
menggunakan software ANSYS Static Structural. Penelitian ini akan ditujukan untuk
mengetahui karakteristik kelelahan pada pelat yang mengalami korosi sumuran, dalam
hal ini berupa tegangan ekuivalen maksimum, usia kelelahan dan fatigue sensitivity pada
pelat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa usia kelelahan menurun
secara signifikan pada tahun awal terjadinya korosi sumuran dengan pengurangan volume
total 3 dan interaksi antara sumuran satu dengan lainnya menyebabkan konsentrasi
tegangan yang tinggi.

ABSTRACT
Pitting Corrosion is a kind of localized corrosion which is observed to be formed in
marine environment. Pitting can be dangerous for ship structure because it is hard to be
predicted and detcted. Nakai (2006) found pitting corrosion on one hull tankers bottom
shell as spherical one geometry with the diameter to pit depth ratio equal to 4-6. On this
research, ASTM (1997) testing data for pitting corrosion on mild steel (Ocean City NJ)
was used. This research was aimed to get fatigue behavior of a plate which suffered pitting
corrosion, such as maximum equivalent stress, fatigue life and fatigue sensitivity. Based
on research finding, fatigue life drains significantly in the first year, when pitting
corrosion occurs as 3 of total plate volume. It was found that the interaction between
two neigthboring pit gives significant effect on the increasing of the equivalent stress.
"
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Zainuri
"Paduan alumunium merupakan material yang sangat luas penerapannya sebagai material struktural khususnya untuk teknologi dirgantara dan otomotif. Permasalahan utama pada pembuatan komposit Al-SiCp adalah kemampubasahan yang rendah antara matrik Al terhadap penguat SIC yang dibuat pada proses temperatur rendah. Pada penelitian ini partikel SiC dilapisi dengan AlMg-oksida yang diperoleh dengan proses electroless plating di dalam larutan elektrolit HNO3 (68%) dalam dua macam larutan elektrolit yang masingmasing berbeda konsentrasi Mg nya (0,0008 mol dan 0,01 mol) dan konsentrasi Al dibuat tetap 0,018 mol. Semua komposit Al-SiCp divariasi fraksi volume silikon karbida (Vf = 10, 20, 30 dan 40%) dan proses pembentukan green density dilakukan dengan gaya kompaksi sebesar 15 kN dalam arah tunggal dilingkungan atmosfir. Masing-masing komposisi Al-SiCp disinter dengan temperatur sinter bervariatif 500, 550 dan 600°C dan waktu tahnnya bervariatif 2, 4 dan 6 jam dalam lingkungan vakum. Sampel komposit dengan kandungan konsentrasi pelapisan Mg (0,0008 mol) atau sama dengan 0,02 gr Mg dikodekan dengan Al-SiCp(0,02), sedangkan yang konsentrasi Mg (0,01 mol) sama dengan 0,35 gr Mg dikodekan dengan Al-SiCp(0,25). Pada pengamatan mikrostruktur menunjukkan konsentrasi cairan elektrolit dengan konsentrasi Mg (0,0008 mol) yang digunakan dalam pelapisan permukaan artikel SiC lebih homogen membentuk oksida logam pada permukaan partikel SiC dibandingkan menggunakan elektrolit dengan konsentrasi Mg(0,01 mol ) yang lebih tinggi. Pengaruh peningkatan fraksi volume penguat menunjukkan kecenderungan peningkatan kerapatan dan penurunan porositas pada komposit Al-SiCp. Berdasarkan pengamatan dan analisa pada sampel uji Al-SiCp(0,02) semua komposisi, perlakuan temperatur sinter dan waktu tahannya menunjukkan sifat mekanik dan fisis yang lebih baik dibanding dengan komposit Al-SiCp(0,25). Data modulus elastisitas pada komposit Al-SiCp(0,02) yang diperoleh dengan kandungan fraksi volume penguat 10-40% mengindikasikan ikatan antar permukaan yang baik antara matrik dan penguatnya, dimana pada daerah antarmukanya terbentuk fase spinel yang berperan sebagai pengikat antara matrik Al dan penguat SiC. Pada Al-SiCp(0,25) banyak ditemukan fasa alumunium karbida yang bersifat distruktif, karena dapat menurunkan aspek kebasahan antara matrik dan penguat pada komposit isotropik Al-SiCp.

Aluminum alloy is a material, which its used widely as a structural material especially in the materials aerospace and automotive. The main problem of a Al-SiCp composites produce it has low wettability interaction interfacial between Al and SiC, if the composites have made in low temperature. In these research SiC particles were coated with AlMg-oxide film obtained by electroless plating in liquid electrolyte HNO3 (68%), and liquid electrolyte made two kind which of each difference Mg concentrations (0,008 mole and 0, 01 mole) and a concentration Al have made constant is 0,018 mole. All of Al-SiCp composites have varieties volume fractions of the silicone carbide reinforcement (Vf = 10, 20, 30 and 40 %) and they were produced under identical conditions of the same single pressing 15 kN in atmospheric behavior to make green density, also they have varieties holding time and temperature sintering. The each of the four Al-SiCp composition were sintered at three different temperatures namely 500, 550,600°C for holding time are 2, 4, 6 hours in vacuum condition. The composite sample with coating concentration of Mg (0,0008 mole) or equivalent with Mg(0,02 gr) is code by Al-SiCp(0,02) and Mg (0,01 mole) equivalent with Mg (0,25 gr) is code by Al-SiCp(0,25). Microstructural investigations show that on the surface of SiC particles is coated by electrolyte liquid with low concentration Mg (0, 0008 mole) more homogenous formatting of metal oxide on surface SiC particles than electrolyte with high concentration Mg(0,01 mole). The effect of increasing volume fraction of reinforcement have shown tend to increase density and decrease porosity of the composites. Base on observation and analysis in the sample have shown all of the Al-SiCp (0,02) composites in all of volume fraction, sintering and holding time sinter more better mechanical and physical properties than Al-SiCp(0,25) composites. Elastic modulus data obtained composites Al-SiCp(0,02) containing a volume fraction reinforcement 10 to 40 % indicate better interfacial bounding between matrix and reinforcement, where in these composition in interfacial between Al and SiC formatting spinel phase which it have capability to increase of the bonding particles. The Al-SiCp(0,25) composites have found many alumunium carbide in the interfacial bounding between Al and SiC, which it is can decrease wetability between Al and SiC on isotropic Al-SiCp composites."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
D932
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Luthfi Jasir Yadri
"Telah dilakukan Studi Awal Probe Pemindai Permukaan Logam Berbasis Perubahan Kapasitansi dengan tegangan konstan. Tegangan konstan ini dapat divariasikan dalam rentang 0-1000 V. Probe dihubungkan dengan rangkaian integrator dengan resistor feedback 1 GΩ menggunakan operational amplifier OPA128JM yang memiliki impedansi input 1 TΩ dan arus bias input hingga 300 fA. Output dari rangkaian integrator ini dihubungkan dengan rangkaian penguat tegangan yang dapat melakukan penguatan hingga 987.6 kali. Probe dapat digerakkan di mana pada arah sumbu-x menggunakan stepper motor 17HS3401 dengan angle sebesar 1.8°/step yang dioperasikan menggunakan driver dengan sistem mikrostep sebesar sixteenth step. Konversi gerak rotasi-linier dari stepper motor menggunakan lead screw T8L8P2 dengan 4 start sehingga memiliki resolusi pergerakan linier sebesar 0.0044 mm/step. Adapun penggerak arah sumbu-z dapat memosisikan probe pada permukaan logam menggunakan stepper motor SPS-15RF dengan angle sebesar 18°/step yang dioperasikan menggunakan driver dengan sistem mikrostep sebesar quarter step. Konversi gerak rotasi-linier dari stepper motor menggunakan lead screw T3L4P4 dengan 1 start sehingga memiliki resolusi pergerakan linier sebesar 0.0371 mm/step. Untuk menghasilkan tegangan konstan menggunakan EMCO C10 dengan sumber tegangan 12 V dengan daya sebesar 1 watt.

An Initial Study of a Capacitance Change-Based Metal Surface Scanning Probe operating at constant voltage has been conducted. The constant voltage can be varied within a range of 0-1000 V. The probe is connected to an integrator circuit with a 1 GΩ feedback resistor using an operational amplifier OPA128JM, which has an input impedance of 1 TΩ and an input bias current of up to 300 fA. The output from this integrator circuit is connected to a voltage amplifier circuit that can amplify up to 987.6 times. The probe can be moved in the x-axis direction using a 17HS3401 stepper motor with an angle of 1.8°/step, operated using a driver with a sixteenth step microstep system. The rotation-linear motion conversion from the stepper motor uses a T8L8P2 lead screw with 4 starts, resulting in a linear motion resolution of 0.0044 mm/step. The z-axis direction actuator can position the probe on the metal surface using an SPS-15RF stepper motor with an angle of 18°/step, operated using a driver with a quarter-step microstep system. The rotation-linear motion conversion from the stepper motor uses a T3L4P4 lead screw with 1 start, resulting in a linear motion resolution of 0.0371 mm/step. To generate a constant voltage, an EMCO C10 is used with a 12 V power source and a power of 1 watt."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>