Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53135 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Taufik Hidayat
"Aspal sebagai perekat dalam beton aspal hotmix memiliki salah satu sifat, yaitu modulus ulet. Modulus ulet atau ketahanan terhadap deformasi elastis sangat penting agar permukaan trotoar tidak mudah pecah atau retak. Ini bisa terjadi karena jalan menerima beban lalu lintas dan perubahan suhu permukaan selama masa layanan.
Dari penelitian ini, telah menunjukkan bahwa penambahan nano crum rubber dapat meningkatkan modulus tangguh dari aspal hotmix yang diharapkan dapat mengatasi masalah beban lalu lintas yang telah terjadi di Indonesia. Uji pengaruh suhu terhadap nilai modulus ulet telah dilakukan pada variasi suhu 25, 35 dan 45 derajat Celcius.
Tes dilakukan menggunakan metode Tarik Tidak Langsung. Tes ini dilakukan dengan tes UMATTA peralatan yang menggunakan teori rasio Poisson, yaitu beban diberikan secara vertikal, menyebabkan uji sampel untuk meregangkan secara horizontal. Hasil ini menunjukkan bahwa penambahan nano karet remah ke campuran aspal dengan pencampuran kering dapat meningkatkan kinerja panas mencampur beton aspal pada suhu yang lebih tinggi (35 dan 45 derajat Celcius).

Asphalt as an adhesive in hotmix asphalt concrete has one of the properties, namely ductile modulus. Ductile modulus or resistance to elastic deformation is very important so that the pavement surface is not easily broken or cracked. This can happen because the road receives a traffic load and changes in surface temperature during the service period.
From this research, it has been shown that the addition of nano crum rubber can improve resilient modulus of hotmix asphalt which is expected to overcome the problem of traffic loads that have occurred in Indonesia. Test the influence of temperature on the value of the ductile modulus has been carried out at 25, 35 and 45 degrees Celsius temperature variations. The test is done using the Indirect Pull method.
This test is carried out with the UMATTA test equipment which uses Poisson ratio theory, ie the load is given vertically, causing test sample to stretch horizontally. These results indicate that the addition of nano crumb rubber to asphalt mixture with dry mixing can improve the heat performance of mixing asphalt concrete at higher temperatures (35 and 45 degrees Celsius).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhwanul Halim
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja laboratorium campuran beraspal Asphalt Concrete Wearing Course AC-WC menggunakan bahan tambah serbuk ban bekas crumb rubber sebanyak 5, 10, dan 15. Hasil analisa Marshall menunjukkan peningkatan Kadar Aspal Optimum seiring dengan bertambahnya crumb rubber. Nilai stabilitas Marshall terbesar pada penambahan 5 crumb rubber yaitu 1287 kg. Pengujian perendaman Marshall menunjukkan bahwa Indeks Kekuatan Sisa IKS terbesar yaitu 93,91. Hasil pengujian Modulus Resilien menggunakan UMATTA menunjukkan nilai Modulus Resilien terbesar pada penambahan 5 crumb rubber yaitu 2656 MPa pada suhu 25°C, dan nilai Modulus Resiliennya mengalami penurunan sebesar 21,01 akibat perendaman.

The aim of this research is to investigate the performance of lab mix Asphalt Concrete Wearing Course AC WC using 5, 10, and 15 crumb rubber as additional material. The result of Marshall analysis showed that optimum asphalt level was increasing along with the increasing of crumb rubber. The highest Marshall stability value of 1287 kg was found on 5 additional crumb rubber. Marshall immersion value showed that the highest residual strength index was 93,91. The results of Resilient Modulus testing using UMATTA showed that the highest Resilient Modulus on 5 additional crumb rubber was 2656 MPa on 25°C temperature, and its Resilient Modulus value was decreasing up to 21,01 because of the immersion. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Adillah
"Di negara-negara berkembang, daur ulang perkerasan jalan belum dilakukan secara sistematis dan teratur. Hanya ruas jalan yang rusak parah biasanya digiling dalam jumlah terbatas kemudian dilapis menggunakan campuran aspal dengan bahan dari agregat alami. Penelitian ini menghasilkan peningkatan ketinggian permukaan jalan dibandingkan dengan bahu jalan dan daerah sekitarnya yang dapat menyebabkan masalah mengemudi dan drainase. Menambahkan RAP dapat meningkatkan kekakuan campuran, yang dalam kebanyakan kasus meningkatkan sifat ketahanan rutting campuran, tetapi memiliki dampak yang berbeda pada sifat ketahanan retak.
Penambahan RAP jelas mempengaruhi hasil untuk uji kelelahan balok (Alavi, Jones, Chavez, & Liang, 2016). Ada kebutuhan untuk bahan peremajaan yang fleksibel dalam cara penggunaannya, yang memungkinkan sifat-sifat aspal yang diremajakan dapat dipulihkan seperti yang diperlukan di berbagai spesifikasi. Idealnya, agen peremajaan juga harus memiliki sifat ramah lingkungan, dan lebih disukai, produk dibuat seluruhnya atau sebagian dari bahan daur ulang atau terbarukan.(Jain & Sharma, 2017).
Untuk memastikan keamanan di jalan, perlu lebih diperhatikan pemantauan skid resistance sebagai salah satu parameter variabel. Pengukuran resistansi skid menuntut akurasi tinggi karena banyak kondisi kecil. Dibandingkan dengan campuran tanpa Crumb Rubber, kandungan bitumen optimal dalam campuran Crumb rubber, rejuvenator,  dan RAP adalah 0,5% lebih tinggi. Bahkan menurut survei literatur yang dilakukan itu dialami bahwa penggabungan proses kering CR ke dalam campuran akan menyebabkan penurunan dibandingkan dengan tanpa campuran tersebut (Eskandarsefat, Sangiorgi, Dondi, & Lamperti, 2017.

In developing countries, Reclaimed Asphalt Pavement has not been carried  out systematically. Only severely damaged roads are usually milled in limited quantities and then coated using a mixture of asphalt with natural aggregate material. This experimental resulted  an increase in road surface height compared to the shoulder of the road and the surrounding area which could cause driving and drainage problems (Thanya, Putra, & Suweda W, 2018). Using a Reclaimed Asphalt Pavement can increase mixture stiffness, which in most cases increases the rutting properties of the mixture, but has a different impact on the crack resistance properties.
The addition of RAP clearly affected the results for beam fatigue testing (Alavi, Jones, Chavez, & Liang, 2016). There is a requirement for rejuvenating materials that are flexible in how they are used, allowing rejuvenated asphalt properties to be restored as needed in various specifications. Ideally, the rejuvenating agent must also be environmentally friendly, and preferably, the product is made in whole or in part from recycled or renewable materials. (Jain & Sharma, 2017).
To make sure that safety on the road, it is necessary to pay more attention to monitoring skid resistance as one of the variable parameters. Skid resistance measurements require high accuracy due to many small conditions. (Kotek & Florkova, 2014). Compared to mixtures without Crumb Rubber, the optimum bitumen content in the mixture of Crumb rubber, rejuvenator, and Reclaimed Asphalt Pavement is 0.5% higher. Even according to the literature survey conducted it was experienced that combining CR dry processes into the mixture would cause a decrease in workability compared to those without the mixture (Eskandarsefat, Sangiorgi, Dondi, & Lamperti, 2017f).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatih Nuurahman Putro Imansyah
"ABSTRAK
Perkerasan jalan raya dirancang dengan ketentuan mampu memenuhi faktor ketahanan terhadap deformasi akibat pengulangan beban roda. Deformasi alur terjadi ketika terjadi peningkatan tegangan tarik pada suhu tinggi akibat beban roda. Hubungan antara jumlah lintasan roda dengan tegangan permanen dapat diketahui melalui uji alur roda. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh nano crumb rubber dalam upaya peningkatan ketahanan aspal campuran panas terhadap pengaruh suhu akibat beban roda kendaraan khususnya pada jalan lalu lintas berat. Limbah ban bekas yang telah dihaluskan sampai butiran ukuran nano yang disebut dengan nano crumb rubber (NCR). Material ini ditambahkan pada agregat halus, pada umumnya disebut dengan pencampuran kering. Penambahan NCR sebesar 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% terhadap kandungan filler pada campuran aspal panas (ACWC). Dengan metode ini didapatkan bahwa terjadi penurunan dari segi kualitas, dilihat dari hasil stabilitas yang menurun cukup jauh. Penelitian dilanjutkan dengan melakukan penambahan NCR sebanyak 2,5% dan 5% dari berat aspal. Sehingga dapat diketahui pengaruh penambahan Nano Crumb Rubber yang didapat melalui uji Wheel Tracking Machine. Dari pengujian WTM didapatkan bahwa penambahan NCR dalam campuran beraspal akan meningkatkan kualitas dari campuran tersebut, pada suhu rendah peningkatan kualitas 2,5% NCR tidak setinggi penambahan 5% NCR, akan tetapi penambahan 5% NCR lemah terhadap suhu yang tinggi. Pada suhu pengujian 60°C 2,5% merupakan yang terbaik.

ABSTRACT
Highway Pavement is designed with the provision of being able to meet the resistance factor to deformation due to repetition of wheel load. Rutting occurs when there is an increase in tensile stress at high temperatures due to wheel load. The relationship between the number of trajectories of wheels with permanent stress can be known through the wheel tracking test. This study was to determine the effect of nano crumb rubber in an effort to increase the resistance of hot mix asphalt to the influence of temperature due to vehicle wheel loads, especially on heavy traffic roads. Waste from used tires to nano-size granules called nano crumb rubber (NCR). This material is subtitute to fine aggregates, generally called dry mixing. The addition of NCR is 0%, 25%, 50%, 75%, and 100% of the filler content in hot asphalt mixtures (ACWC). With this method, it was found that there was a decrease in quality, from the results of the stability which decreased quite far. The research was continued by adding NCR as much as 2.5% and 5% of the asphalt weight. So that it can be seen the effect of adding Nano Crumb Rubber obtained through the Wheel Tracking Machine test. From the WTM test it was found that the addition of NCR in the asphalt mixture would improve the quality of the mixture, at low temperatures the increase in the quality of 2.5% NCR was not as high as the addition of 5% NCR, but the addition of 5% NCR was weak to high temperatures. At the test temperature 60 ° C 2.5% is the best."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Fajriansyah
"Daur ulang campuran aspal sebagai bahan campuran aspal dapat dilakukan untuk meminimalisasi limbah serta menekan biaya pembangunan atau perawatan jalan. Serbuk karet ban bekas crumb rubber juga digunakan sebagai bahan tambah pada campuran panas aspal agregat karena ketersediaannya yang melimpah. Aspal Buton Retona blend 55 digunakan sebagai pengikat dengan variasi kadar aspal 0, 0.5, 1, 1.5, 2, dan 4, serta ditambahkan serbuk karet ban bekas dengan variasi kadar 0 dan 1. Campuran aspal didominasi oleh aspal daur ulang dengan nilai maksimum yang mungkin untuk memenuhi standar HRS-WC, dimana kadar maksimum yang memungkinkan adalah 77 RAP. Penambahan oli bekas dalam campuran berguna sebagai pelunak fisik untuk meningkatkan angka penetrasi aspal lama, Kinerja dari variasi campuran aspal ditentukan dengan uji Marshall test dan Marshall immersion test. Sedangkan nilai modulus resilien campuran panas aspal ditentukan dengan uji resilien modulus dengan alat UMATTA pada temperatur yang bervariasi untuk mengetahui perilaku benda uji terhadap beban kejut. Dari uji yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa penambahan Asbuton Retona dan crumb rubber pada kadar tertentu mampu memperbaiki stabilitas dan resilien modulus campuran aspal daur ulang.

The reclaimed asphalt pavement RAP on the content of old aggregate asphalt mixture that has been used, can be utilized by adding asphalt content and aggregates that have been lost due to fatigue or aging process. In addition to reducing the amount of waste, this recycling process can save on road maintenance costs. In this study, to improve the performance of aggregate asphalt from the recycling result has been used rubber powder crumb rubber tires used. Types of asphalt used in this study are natural asphalt of Buton island which has undergone asphalt refining process, called Retona blend 55. Crumb rubber with different content, 0.5, 1, 1.5, 2 and 4 are added on aggregate and then mixed with asphalt through a hot mixture process. Variation of crumb rubber that used in this study is 0 and 1 addition into RAP mixture, while the additon of waste engine oil is determined by penetration test. The resilient modulus of hot asphalt mixture has been tested by resilient modulus using UMATTA with varying temperatures. This study has shown that the addition of crumb rubber can increase the stability and the resilient modulus of the reclaimed asphalt mixture. Keywords hot mix asphalt, reclaimed asphalt pavement, crumb rubber, resilient modulus."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Desfri Abdilah
"Perlindungan struktur perkerasan pada lapis permukaan dapat dilakukan menggunakan lapisan campuran non-struktural seperti Lataston HRS. Lapisan ini bertujuan untuk mendapatkan lapisan permukaan atau antar lapisan perkerasan jalan yang mampu meningkatkan kapasitas beban dan berperan sebagai lapisan impermeable. HRS diyakini menciptakan fleksibilitas dan durabilitas yang tinggi, ditambah dengan spesifikasi agregat bergradasi senjang menciptakan rongga antar agregat lebih besar sehingga kuantitas penyerapan aspal lebih banyak. Peningkatan kualitas dan kinerja HRS dapat dicapai dengan menggunakan Asbuton Retona Asbuton-R dan penambahan serbuk karet ban bekas Crumb Rubber. Melalui pengujian skala laboratorium, crumb rubber CR sebesar 0,48; 0,96; 1,44; dan 1,92 akan ditambahkan pada Kadar Aspal Optimum KAO hasil variasi kadar asbuton-R 6,5; 7; 7,25; 7,5; dan 8.
Uji Marshall standard dilakukan untuk mendapatkan KAO dan uji Marshall Immersion dilakukan agar diketahui Indeks Kekuatan Sisa IKS untuk kemudian diuji oleh alat UMATTA pada uji Indirect Tensile Strength ITS. Hasil menunjukkan bahwa penambahan CR pada campuran HRS-WC modifikasi mampu mengimbangi nilai Modulus Resilien Mr campuran tanpa penambahan CR 0 dengan penurunan hanya rata-rata 6,95 pada suhu 25 oC. Capaian Mr terbesar untuk kondisi kering terjadi ketika 0 CR yaitu 2847 MPa dan kondisi setelah perendaman sebesar 3161 MPa pada penambahan kadar CR 0,48, sehingga campuran HRS-WC modifikasi mampu memberikan perlindungan struktur perkerasan tidak hanya pada durabilitas melainkan juga diperoleh perkuatan bending.

The protection of pavement structures on the surface layer can be done using nonstructural asphalt mixture layer such as Hot Rolled Sheet HRS. The layer aims to obtain a surface layer or interlayer on the pavement of highway, which able to increase the carrying capacity as an impermeable layer. HRS perceived creating high flexibility and durability with additional cavities in aggregate asphalt mixture in large quantities to absorb the enormous amount of asphalt without bleeding. The Improvement of HRS quality and performance achieved through the usage of Asbuton Retona Asbuton R and extra crumb rubber CR. Through laboratory tests, 0,48, 0,96, 1,44, and 1,92 of CR were added into Optimum Asphalt Content from the variation of Asbuton R content by 6,5, 7, 7,25, 7,5 and 8.
Standard Marshall and Marshall Immersion tests were performed to obtain Optimum Asphalt Content for later to be tested using Indirect Tensile Strength by UMATTA. The results indicated that the addition of CR into the modified HRS WC mixture was able to equalize the value of Resilient Modulus Mr mixture without the addition of CR 0 with an average minimum reduction of 6.95 at 25 oC. The greatest Mr for dry condition is 2847 MPa occurs when 0 of CR and immersion condition is 3161 MPa for the addition of 0.48 CR content, so the modified HRS WC mixture was able to provide pavement structure protection, not only to the durability but also obtained the bending strength.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laily Kartika
"Ban bekas merupakan salah satu limbah yang terdapat cukup banyak di dunia, termasuk di Indonesia. Salah satu cara untuk mengurangi limbah tersebut adalah dengan menjadikannya sebagai bahan tambah yang dapat digunakan untuk meningkatkan nilai-nilai karakteristik dari suatu perkerasan aspal sekaligus untuk mengurangi limbah ban bekas. Bahan tambah ini dinamakan serbuk karet Crumb Rubber. Pada penelitian ini, aspal yang digunakan adalah asbuton semi-ekstraksi dengan agregat gradasi senjang. Penggunaan asbuton semi-ekstraksi yang diberi nama asbuton retona ini bertujuan untuk menggantikan aspal minyak yang ketersediaannya di Indonesia tidak cukup untuk konstruksi perkerasan jalan aspal di Indonesia sedangkan penggunaan agregat gradasi senjang bertujuan untuk menurunkan biaya konstruksi.
Pengujian akan dilakukan dengan cara mencari nilai kadar aspal optimum KAO melalui uji Marshall yang nantinya akan divariasikan dengan nilai serbuk karet sebesar 0,48, 0,96, dan 1,44 untuk mendapatkan komposisi terbaik dari campuran KAO, serbuk karet dan agregat berdasarkan deformasi alurnya. Pengujian KAO dengan variasi serbuk karet dilakukan dengan menggunakan mesin pelacak roda Wheel Tracking Machine/WTM. Pengujian dengan WTM ini dilakukan untuk mengetahui kedalaman deformasi alur yang terjadi pada benda uji perkerasan aspal yang diujikan.
Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa deformasi alur terkecil terjadi pada campuran asbuton panas dengan serbuk karet sebesar 0,96 pada suhu 27 C dan pada suhu 60 C dengan dua siklus lintasan didapat deformasinya sebesar 10,17 mm sehingga dapat disimpulkan bahwa penambahan serbuk karet dengan persentase tertentu pada campuran asbuton panas bergradasi senjang dapat meningkatkan ketahanan deformasi alur.

Used tire is one of the most abundant wastes in the world, including in Indonesia. One way to reduce such waste is to make it an added material that can be used to enhance the characteristic values of an asphalt pavement at once to reduce waste of used tires. This added material is called Crumb Rubber CR. In this study, the asphalt used was semi extraction of buton natural asphalt with gap graded aggregate. The use of semi extraction of buton natural asphalt aims to replace the oil asphalt that its availability in Indonesia is not sufficient for asphalt pavement construction in Indonesia while the use of gap graded aggregate is to lower the construction cost.
The test will be done by finding the value of optimum bitumen content through Marshall test. The value of optimum bitumen content will be varied with CR value 0.48, 0.96, and 1.44 to get best composition from KAO, CR and aggregate mix based on the rutting. This will be done by using wheel tracking machine WTM for the test. Testing with WTM is done to find out the depth of rutting that occurs on the samples of asphalt pavement that were tested.
The results of the test show that the smallest rutting occurs on hot buton natural asphalt mixture with crumb rubber of 0.96 at 27 C and the value of rutting at 60 C with two cycle paths is 10.17 mm. So, it can be concluded that the addition of crumb rubber with a certain percentage on HRS WC hot mixture buton natural asphalt can increase the rutting resistance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifki Abrar
"Konstruksi perkerasan jalan yang baik haruslah tahan terhadap cuaca baik, tahan terhadap air dan juga memberikan rasa nyaman bagi pengendara. Pada penelitian ini digunakan zat additive yaitu crumb rubber yang ditambahkan pada campuran aspal pen 60/70 jenis Shell. Penambahan crumb rubber pada campuran aspal dapat menurunkan nilai penetrasi sehingga aspal menjadi keras dan tahan terhadap beban kendaraan yang berulang, meningkatkan titik lembek, titik nyala dan berat jenis. Kadar crumb rubber yang digunakan yaitu 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20%. Semakin tinggi kadar crumb rubber yang ditambahkan pada aspal semakin tinggi pula kinerja campuran aspal dalam menahan beban lalu lintas. Untuk itu dilakukan uji wheel tracking untuk melihat ketahanan campuran aspal modifikasi dalam menahan beban kendaraan yang berulang. Pengujian wheel tracking ini dilakukan pada suhu 30 0C, 40 0C, dan 60 0C dengan 3 siklus atau 3 x 1260. Dari ketiga suhu pengujian ini yang hanya memenuhi persyaratan dari syarat yang ditetapkan oleh SNI yaitu 2500 lintasan/mm hanya pada suhu pengujian 30 0C dan 40 0C sedangkan pada suhu 60 0C tidak memenuhi persyaratan karena tingginya suhu yang digunakan. Pada pengujian wheel tracking ini kontribusi crumb rubber tidak kelihatan disebabkan nilai VIM yang terlalu kecil dan tidak dilakukannya uji viskositas.

A good pavement construction must be resistant to weather, water and also providing a sense of comfort for the rider. In this research, crumb rubber is used as an additive subtance added to the mixture of bitumen pen 60/70 Shell. The addition of crumb rubber in asphalt mixture can reduce the value of penetration, so that the asphalt becomes hard and resistant to repeated load of the vehicle, increasing the softening point, flash point and density. Levels of crumb rubber used is 0%, 5%, 10%, 15%, and 20%. The higher levels of crumb rubber added to asphalt, the higher the performance of asphalt mixture in the weight of traffic. Therefore, the wheel tracking test was conducted to see the resilience of asphalt modification in the vehicle withstand repeated loads. Wheel tracking test is carried out at a temperature of 30 0C, 40 0C and 60 0C with 3 cycles or 3 x 1260. From all these three temperatures, the only sample meeting the requirements of this test set by Standart 2500 passes / mm at the testing temperature of 30 0C and 40 0C, while it does not pass at a temperature of 60 because of the high temperatures used. In this wheel tracking test, the crumb rubber contribution is not visible due to the smal VIM value that it has and the viscosity test is not conducted.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audy Dwi Putra
"Skid resistance dihasilkan dari gesekan antara permukaan jalan dan ban kendaraan. Skid resistance ini juga memiliki hubungan antara gaya vertikal dan gaya horizontal dari geseran ban di permukaan perkerasan. Keselamatan berkendara dipengaruhi oleh skid resistance permukaan jalan, meningkatnya gesekan permukaan jalan dapat diperoleh dengan ketahanan slip yang tinggi.
Dalam penelitian ini, Crumb Rubber dan Asbuton Retona Blend telah digunakan sebagai aditif untuk proses daur ulang aspal agregat atau Reclaimed Asphalt Pavement RAP pada campuran aspal panas. Persentase CR yang digunakan adalah 0 hingga 1,0. Pengujian Skid resistance menggunakan British Pendulum Tester telah dilakukan menggunakan variasi suhu 25°C, 30°C, 35°C, 40°C, 45°C, 50°C, di mana rentang tersebut adalah suhu yang paling umum terjadi di Indonesia. Nilai Skid Resistance pada pengujian menggunakan British Pendulum Tester dilaporkan sebagai British Pendulum Number BPN.
Crumb Rubber mengubah komposisi gradasi agregat pada campuran aspal, hal ini telah meningkatkan kinerja campuran aspal pada nilai stabilitas Marshall jika dibandingkan dengan campuran aspal tanpa Crumb Rubber. Campuran aspal beserta agregat daur ulang dengan penambahan Crumb Rubber memiliki keuntungan pada suhu tinggi sehingga campuran tersebut berfungsi lebih efektif.
Hasil pengujian Skid Resistance pada campuran RAP dengan Crumb Rubber memiliki trend meningkat terhadap suhu, sehingga dapat disimpukan bahwa CR mampu meningkatkan tahanan gelincir permukaan aspal.

Skid resistance is a results from friction between the road surface and the vehicle tire. This is the relationship between the vertical force and the horizontal force of the tire slide at the surface of the pavement. Driving safety is influenced by skid resistance of road surface, the increasing of road surface pavement friction can be obtained by high slip resistance.
In this study, Crumb Rubber and Asbuton Retona Blend were used as additives to the aggregate from asphalt recycling process or known as Reclaimed Asphalt Pavement RAP. The percentage of crumb rubber used are 0 and 1.0 Skid resistance testing using the British Pendulum Tester had carried out in temperature variations of 25°C, 30°C, 35°C, 40°C, 45°C, 50°C, since those temperatures are the most common pavement temperature in Indonesia. Skid Resistance values using the British Pendulum Tester are reported as British Pendulum Number BPN.
Crumb Rubber has changed the aggregate gradation composition on the asphalt mixture, this has changed the asphalt performance tends to be better on Marshall rsquo s stability compared to the asphalt without CR. The mixture of asphalt and RAP with the addition of Crumb Rubber tends to have an advantage at high temperatures so that the asphalt mixture has functioned more effectively.
The result of Skid Resistance test in RAP and CR mixtures indicates that it increases as the temperature rises, hence it can be concluded that CR capable to improve the slip resistance of asphalt pavement surface.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Lutfia Annisa
"ABSTRAK
Limbah perkerasan jalan atau reclaimed asphalt pavement dan ban bekas merupakan limbah yang cukup banyak terdapat di dunia. Salah satu cara untuk mengurangi limbah-limbah tersebut adalah dengan menggunakan kembali sebagai bahan campuran perkerasan aspal. Kekuatan dari material daur ulang cenderung kurang baik karena aspal dan agregat yang terkandung telah mengalami proses penuaan. Oleh karena itu, limbah-limbah tersebut pada penelitian ini digunakan kembali sebagai bahan paving block untuk pedestrian karena memiliki spesifikasi dan kekuatan yang cenderung lebih rendah dibandingkan dengan campuran perkerasan jalan. Pada penelitian ini, ban bekas yang digunakan telah dimodifikasi hingga berukuran nano. Jenis aspal yang digunakan adalah aspal pen 60/70 dengan agregat bergradasi menerus. Material serbuk karet berukuran nano (nano crumb rubber) yang digunakan dalam campuran aspal dengan variasi kadarnya 0%, 2,5%,5%. Penambahan oli bekas dalam campuran aspal daur ulang dilakukan untuk meningkatkan nilai penetrasi aspal daur ulang. Kadar oli bekas yang ditambahkan ke dalam campuran aspal daur ulang ditentukan dengan melakukan pengujian penetrasi oli bekas dengan aspal lama. Karakteristik campuran aspal ditentukan dengan pengujian Marshall Standard dan Marshall Immersion. Resilien modulus diperoleh dengan uji Indirect Tensile Strength dengan variasi suhu 25°C, 35°C, dan 45°C. Karakteristik dan kekuatan paving block ditentukan dengan pengujian terhadap paving block berdasarkan SNI 03-0691-1996.

ABSTRACT
Reclaimed asphalt pavement and used tires are quite a lot of waste in the world. One way to reduce these wastes is to reuse as an asphalt pavement material. The strength of recycled material tends to be poor because the asphalt and aggregates contained have undergone an aging process.Therefore, the wastes in this study were reused as pedestrian paving blocks because they had specifications and strengths that tended to be lower compared to pavement mixtures. In this study, used tires were modified to nano-size. The type of bitumen used is 60/70 penetration with well-graded aggregate. The nano crumb rubber material used in asphalt mixtures with varying levels of 0%, 2.5%,5%.The addition of used oil in the recycled asphalt mixture is used to increase the penetration value of recycled asphalt. The used oil content added to the recycled asphalt mixture is determined by testing the penetration of used oil with old asphalt. Asphalt mixture characteristics are determined by conducting Marshall Standard and Marshall Immersion tests. Resilient modulus is obtained by conducting an Indirect Tensile Strength test with variations in temperatures of 25°C, 35°C,45°C. The characteristics and strength of paving blocks are determined by testing the paving blocks based on SNI 03-0691-1996.
"
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>