Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93134 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ali Mahmud
"

Pekerjaan timbunan pada tanah lunak bukanlah hal yang baru tetapi masih cukup banyak terjadi kegagalan karena timbunan di tanah lunak umumnya dilakukan pada faktor keamanan yang rendah. Hal penting untuk mencegah kegagalan adalah adanya kontrol instrumentasi dari pengukuran dilapangan yang mudah dilakukan dan mudah diinterpretasikan yang berkorelasi dengan faktor keamanan. Maksud dari tulisan ini adalah mempelajari karateristik deformasi dari timbunan yang berkaitan dengan faktor keamanan sehingga dalam aplikasi praktis, penggunaan indikator penurunan dan lendutan dapat dikorelasikan pada faktor keamanan.

 


The work of embankment on soft soil is not new but there are still quite a lot of failures. This is because embankment on soft soil is carried out on low safety factors. The important thing to prevent failure is the control from instrumentation from field measurements that is easy to do and easy to interpret that correlates with safety factors. The purpose of this paper is to study the deformation characteristics of embankment related to safety factors so that in practical applications, by using reading from settlement and displacement markers can be correlated with security factors.

 

"
2019
T53200
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Syihan
"Timbunan bertiang merupakan salah satu metode dalam meningkatkan daya dukung tanah lunak ketika dilakukan pekerjaan penimbunan, dimana tanah dasar diberikan perkuatan berupa pondasi tiang. Adapun dengan adanya perkuatan pada tanah lunak ini ternyata dapat mengurangi penurunan yang terjadi. Hal ini disebabkan oleh adanya mekanisme arching effect yang menyebabkan sebagian beban timbunan ditransfer ke pondasi tiang, sehingga tanah lunak mengalami reduksi beban. Penelitian ini merupakan turunan dari penelitian timbunan bertiang, dimana pada penelitian ini akan dianalisis perbedaan antara pondasi tiang yang menggunakan gesekan antara pondasi tiang dan tanah (friction piles) dengan pondasi tiang dengan menggunakan tahanan ujung (end bearing piles), dimana digunakan Program Plaxis 3D Foundation dalam permodelannya. Selain itu, studi ini juga memvariasikan ketinggian timbunan, jarak antar tiang, kekakuan aksial lapisan geosintetik, dan juga susunan pondasi tiang sehingga dapat terlihat pengaruhnya terhadap sistem timbunan bertiang ini. Bahasan dalam penelitian ini mencakup penurunan dan juga prilaku konsentrasi tegangan yang terjadi pada timbunan bertiang, serta pengaruhnya terhadap gaya tarik geosintetik yang terjadi pada pondasi tiang.

Piled embankment is one of the methods to improve soft soil’s bearing capacity when the embankment construction is done, in which the base soil is given piles as the support. With piles support the soft soil, the settlement of the embankment can be reduced. This is because of the arching effect mechanism which causes some of the loads of the embankment are transfered through the piles, so that the load working on soft soil is reduced. This study is a derivative of piled embankment case study, where this study will analyze the differences of behaviour between the friction piles system and end bearing piles system using Plaxis 3D Foundation for modeling the case. Besides that, this study is also varying the height of embankment, the spacing between piles, the axial stiffness of geosynthetic layer, and the arrangement of piles so that the affection against piled embankment system could be concluded. The discussion of this research concludes the settlements and also the stress concentration behaviour, and also the axial force of geosynthetic layer that occurs in the piled embankment system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Syihan
"Perkuatan geosintetik sering kali digunakan dalam pekerjaan penimbunan untuk mengantisipasi differential settlement yang terjadi apabila dibangun pada tanah lunak. Adanya perkuatan geosintetik ini diyakini dapat memberikan hasil yang cukup baik untuk meningkatkan performa timbunan agar tidak mengalami penurunan yang tidak seragam. Studi ini dilakukan dengan memvariasikan nilai kohesi tanah lunak, indeks kompresi tanah lunak, ketebalan tanah lunak, serta banyaknya lapisan geosintetik yang digunakan. Bahasan penelitian ini mencakup besarnya penurunan pada tanah timbunan pada akhir konsolidasi primer, regangan dan gaya aksial pada geosintetik yang disimulasikan menggunakan program Plaxis 2D. Selain itu, pengaruh terhadap faktor keamanan juga ditinjau pada akhir konstruksi dan juga pada saat konsolidasi primer selesai, agar diketahui bagaimana kelongsoran yang terjadi dan kemungkinan kegagalan timbunan.

Geosynthetic reinforcement is usually used in embankment construction to anticipate the differential settlement that occurs when it’s constructed on the soft soil. The use of geosynthetic reinforcement is believed could give a pretty good result to enhance the performance of the embankment so that the differential settlement would not occur. This study is done by varying the value of cohesions, compression indexes, and the thickness of soft soil layer, and also the number of geosynthetic layers used. The discussion of this research concludes the value of displacement of the embankment at the end of primary consolidation, the strain and the axial force of geosynthetic layer which is simulated by using Plaxis 2D. And also, the effects occured to safety factor is reviewed at the end of construction and at the end of primary consolidation, so that we know how the failure could occur and the chance of failure of the embankment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57631
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsetya Putra Pradipta
"Pertumbuhan jumlah penduduk yang tidak diikuti dengan penambahan jumlah luas lahan merupakan suatu masalah yang dihadapi pada saat ini. Terbatasnya jumlah lahan yang tersedia menyebabkan lahan gambut yang tergolong ke dalam tanah lunak juga dimanfaatkan untuk lahan pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa nilai kerapatan kering, California Bearing Ratio (CBR) dalam kondisi unsoked dan soaked tanah gambut OKI Sumatera Selatan terhadap penambahan mikroorganisme selulotik potensial asli. Secara konvensional, penambahan mikroorganisme dilakukan dengan cara diaduk dan dilakukan penambahan volume sebanyak 5% dari berat tanah dan konsentrasi mikroorganisme sebanyak 1010. Setelah dilakukan pencampuran tanah difermentasi selama 60 hari dan diamati peningkatan nilai kerapatan kering dan CBR dari kondisi tanah asli tidak terjadi perubahan yang signifikan.

Population growth which is not followed by the addition of the vast amount of land is a problem faced at the moment. The limited amount of available land led to peatland which categorized to the soft ground is also used for land development. This study aims to analyze the dry density value , CBR in unsoked conditions and soaked to the addition of microorganisms selulotik original potential. Conventionally, the addition of microorganisms is done by stirring and the addition of volume as much as 5% of the weight of the soil and the concentration of microorganisms as many as in 1010. After mixing the ground fermented for 60 days and observed an increase in the value of dry density and CBR of the original soil conditions but not significant changes."
Depok: [Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia], 2015
S61937
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranti
"Pondasi tiang digunakan untuk menopang struktur. Di desain dapat menahan beban vertikal dan beban lateral. Tiang yang menerima pembebanan lateral merupakan permasalahan dalam rekayasa pondasi yang melibatkan interaksi tanah dan struktur. Akibat dari tiang yang terkena beban lateral dapat menimbulkan defleksi atau pergeseran tiang. Perencanaan awal pondasi diharapkan mendapatkan hasil yang tidak kurang atau lebih kapasitasnya dengan hasil pengujian pondasi langsung di lapangan. Metode pengujian kapasitas pondasi yaitu uji pembebanan lateral statik untuk mendapatkan defleksi lateral tiang. Penelitian ini menganalisis balik perhitungan dengan metode finite difference non-linier menggunakan aplikasi LPile 2019. Bertujuan mendapatkan parameter kurva p-y yang merepresentasikan hasil yang mendekati hasil pengujian pembebanan lateral di lapangan. Data penelitian dari 3 lokasi proyek dengan kondisi geoteknik tanah lunak cukup tebal. Sebanyak 20 tiang pancang uji dengan diameter tipikal 600 mm dan 1 tiang 500 mm. Data SPT sebanyak 8 titik yang digunakan sebagai parameter pemodelan. Pemodelan dilakukan dengan menginput properti tiang, lapisan tanah tiap kedalaman, parameter awal, dan beban lateral untuk mendapatkan defleksi lateral tiang. Hasil yang didapatkan menunjukkan 11 tiang pancang dapat menggunakan model soft clay, 8 tiang dapat menggunakan 2 model soft clay dan stiff clay with free water. Parameter kurva p-y dari hasil pemodelan sesuai dengan korelasi SPT sebagai referensi pada literatur yang digunakan. Perbaikan tanah pada lokasi proyek mempengaruhi nilai cu mengalami peningkatan.

Pile foundations are used to support structures. It is designed to withstand vertical loads and lateral loads. Piles that receive lateral loading are a problem in foundation engineering that involves the interaction of soil and structure. As a result og piles that are exposed to lateral loads can cause deflection or displacement of the pile. Design foundation is expected to get results that are not less or more capacity with the results of direct foundation testing in the field. The method of testing the foundation capacity is the static lateral loading test to obtain the lateral deflection of the pile. This research analyzes the back calculation with the non-liniear finite difference method using LPile 2019. The aim is to obtain p-y curve parameters that represent results that are close to the result of lateral loading test. Research data from 3 project sites with moderately thick soft soil geotechnical conditions. A total of 20 test piles with a typical diameter of 600 mm and 1 pile of 500 mm. SPT data of 8 points were used as modeling parameters. Modeling was performed by inputting pile properties, soil layers, initial parameters, and lateral loads to obtain pile lateral deflection. The results obtain show that 11 piles can use the soft clay model, 8 piles can use 2 models of soft clay and stiff clay with free water. The p-y curve parameters from the modeling results are in accordance with the SPT correlation as a reference in the literature used. Soil improvement at the project site affects the cu to increase."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Dame Satrio
"Geografis Indonesia berlokasi pada kawasan Ring of Fire yang  membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang sangat rawan terhadap gempa. Sambungan pondasi dengan pile cap  termasuk bagian yang rawan rusak ketika terjadi gempa. Melihat hal tersebut dan masih jarangnya penelitian terkait perilaku spun pile yang tersambung ke pile cap, maka dilakukan penelitian tersebut pada studi ini. Studi numerik kinerja spun pile D1200 akibat pembebanan monotonic pada tanah soft clay bertujuan untuk melihat perilaku dari spun pile yang tersambung pada pile cap dengan basis kondisi di pelabuhan. Studi dilakukan dengan 2 tahap yaitu studi validasi dan studi parametrik

Studi parametrik pada penelitian ini dilakukan untuk menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian. Studi parametrik dilakukan dengan variasi rasio tulangan longitudinal beton pengisi spun pile, kuat geser tanah, panjang free standing, dan besar gaya aksial. Permodelan pada studi ini menggunakan software Lpile dan SAP2000. Software Lpile ditujukan untuk memodelkan kurva p-y tanah yang digunakan sebagai model tanah nonlinier pada SAP2000. Permodelan SAP2000 dilakukan dengan pembebanan pushover dan permodelan penampang dengan section designer.

Hasil permodelan pada studi ini dianalisis dengan melihat kapasitas penampang, kurva load-displacement, daktilitas, dan proses terbentuknya sendi plastis. Hasil studi menunjukkan bahwa penambahan beton pengisi spun pile akan menambah kapasitas penampang. Penambahan rasio tulangan beton pengisi, semakin besar kuat geser tanah, dan semakin besar gaya aksial menunjukkan peningkatan pada kekuatan dan kekakuan struktur. Namun, pada penambahan panjang free standing menunjukkan penurunan kekuatan dan kekakuan struktur.


Geographically, Indonesia is located in the Ring of Fire area which makes Indonesia become one of the countries most prone to earthquakes. The connection of pile-pile cap is prone to damage when earthquakes occur. Refer to that things dan there are only a few study about behavior of connection spun pile-pile cap, the research was carried out in this study. Numerical Study Of Spun Pile D1200 Performance Due To Monotonic Loading In Soft Clay Soil aims to see the behavior of spun pile-pile cap connection which refer to a port condition. The study was conducted in 2 stage, there are validation studies and parametric studies.

Parametric study in this research is aim to answer the problem formulation and  research objectives. Parametric Studies are carried out with variations in the ratio of longitudinal reinforcement of spun pile infill, soil shear strength, free standing length, and axial load. On this study, the structure modelling used Lpile and SAP2000. Lpile was used to get p-y curves of the soil that will use to nonlinier soil modelling on SAP2000. SAP2000 modeling carried out with pushover loading and using section designer to model the spun pile section.

The results of this study analize was analyzed with strength capacity, load-displacement curves, ductility, and the process of plastic hinge. The results showed that the addition of concrete infill will increase the strength capacity of spun pile. The addition of reinforcement ratio of concrete infill, the greater soil shear strength and axial load showed an increase in structural strength and stiffness. However, the addition of the length of free standing shows a decrease in structural strength and stiffness."

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Metha Herpati
"PLAXIS merupakan salah satu piranti lunak komputer untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam bidang rekayasa geoteknik yang menggunakan formulasi metode elemen hingga. Dengan kemampuannya untuk menyelesaikan perhitungan yang kompleks, metode elemen hingga dapat digunakan untuk menganalisis perhitungan dan hubungan antara regangan, tegangan, dan tekanan air pori tanah. Hasil analisis regangan, tegangan, dan tekanan air pori tanah akan sangat mempengaruhi perhitungan nilai kekuatan geser dan kompresibiltas tanah.
Skripsi ini membahas mengenai perbandingan penurunan yang dihasilkan dengan menggunakan parameter yang berbeda yaitu Drained dan Undrained Analisis penurunan yang dilakukan adalah dengan menggunakan hitungan manual One DimensionaL Consolidation Terzaghi dan juga PLAXIS 7.2. Kasus yang digunakan dalam analisis adalah kasus timbunan bertahap di atas tanah lunak, dan menggunakan drainase vertikal untuk mempercepat konsolidasi.

PLAXIS is a finite elemen package that has been developed specifically for the analysis of deformation and stability in geotechnical engineering projects which use finite elemen formulation. By its capability, it enable quick generation of complex finite elemen models. Therefore, it uses to calculate and analyses the relationship between stress, strain, and pore water pressure in the soil. Subsequently, the result of the calculation will influence to the calculation of gain strength and soil compressibility.
The purpose of this study is to understand and compare the settlement which is calculated in both parameter Drained and Undrained. Settlement Analysis are executed using One Dimensional Consolidation Terzaghi and PLAXIS 7.2. The sample project analysed is embankment with stage loading above very soft clay and vertical drain to fasten the consolidation time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50496
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Herly Firma
"Pembangunan konstruksi bangunan di atas lereng timbunan akan memiliki risiko untuk terjadinya kelongsoran pada lereng tersebut pada saat naiknya permukaan air tanah. Kondisi ini terkait dengan berkurangnya nilai safety factor lereng timbunan. Untuk mengatasi naiknya permukaan air tanah pada saat dan setelah penimbunan terjadi, maka dipasang unit tambahan pada kaki lereng timbunan yang dikenal dengan nama subsurface drains.
Pemasangan subsurface drains dengan pembungkus dari bahan geotekstil akan dapat mempertahankan nilai safety factor. Efisiensi interface antara subsurface drains-tanah < 1.0 karena friksi dan adhesi yang terjadi antara bahan geotekstil-tanah lebih kecil daripada friksi dan kohesi yang terjadi antara tanah-tanah.
Peneliti akan menganalisa penurunan safety factor akibat pemasangan subsurface drains pada lereng timbunan untuk kondisi efisiensi interface 1, 0.8, dan 0.6. Nilai safety factor mengalami penurunan dari efisiensi interface 1 hingga 0.6. Untuk itu, diperlukan pemilihan material timbunan dan bahan geotekstil sebagai bahan subsurface drains untuk lereng timbunan.

The construction of the buildings on the slopes of the embankment will have a risk for the occurrence of landslide on the slopes when the ground water level rises. This condition is associated with a reduced value of the embankment slope's safety factor. To solve the ground water level rises during and after the embankment occurs, then additional units installed at the foot of the embankment slope known as subsurface drains.
Installation of subsurface drains with using of geotextile material will be able to maintain the value of safety factor. Efficiency interface between subsurface-soil drains < 1.0 because of friction and adhesion between the soil-geotextile material is smaller than the friction and cohesion between the soils.
Researchers will analyze the safety factor decreased due to the installation of subsurface drains on embankment slopes to condition the efficiency of the interface 1, 0.8, and 0.6. Safety factor values decreased from 1 to 0.6 interface efficiency. For that, we need choose of material selection and geotextile materials as materials for subsurface drains the slopes of the embankment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50658
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>