Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76947 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mutiara Fitrisari
"Ruang kota adalah ruang yang tersusun dari batas-batas antarbangunan dan segala elemen yang mengisi diantaranya, serta kegiatan yang terjadi di dalamnya. Pada sebuah Kota di negara berkembang yang selalu berubah keadaanya tiap tahun, tentu keadaan ruang kotanya juga berubah. Selain pembangunan gedung, perkembangan dalam transportasi juga merupakan salah satu faktor besar yang mempengaruhi perubahan ruang kota. Sejak abad ke-20 isu sustainability merupakan masalah yang sering menjadi perhatian masyarakat untuk mendukung keberlanjutan generasi kita di masa depan. Konsep sustainability ini mulai diterapkan di berbagai aspek dalam kehidupan, termasuk transportasi. Berbeda dengan sistem transportasi lain, transportasi berkelanjutan tidak hanya diwujudkan untuk memecahkan masalah mobilisasi saja namun juga untuk menjaga keberlangsungan lingkungan, ekonomi, dan sosial sebuah kota agar tidak memberikan dampak buruk kedepannya. Rangkaian dari transportasi dan fasilitas pendukungnya ini akan menimbulkan pola pergerakan dan aktivitas baru dalam kota, yang tentunya dapat berpengaruh pada ruang sebuah kota. Begitu juga yang terjadi di Jakarta. Dengan maraknya isu kemacetan dan polusi udara di Jakarta, sejak masa pemerintahan Sutiyoso telah dilakukan percobaan untuk menerapkan transportasi berkelanjutan, salah satunya dengan menggunakan desain transportasi PTM (Pola Trasnsportasi Makro) yang terdiri dari Busway, MRT, dan LRT, serta penataan jalur pejalan kaki di sekitarnya yang membentuk sebuah sistem sustainable movement di Jakarta. Karya tulis ilmiah ini akan membahas bagaimana sustainable movement berada di dalam ruang kota, khususnya di Jakarta.

Urban space is a space that consists of many boundaries between buildings, the elements that occupy it, and the activity that happens in it. The urban space condition of a city always changes as times goes by, especially in a developing country. Beside a building construction that happens in a city, the transportation development in a city is also a big factor that affects the condition of an urban space. Since the 20th century, the issue of sustainability has become the focus of discussion around the world to maintain the continuation of our future generation. Since then, the concept of sustainability has been applied in many aspects in the world, such as transportation. The sustainable transportation not only solves the mobilization problem, but can also help us maintain th state of our environment, economic, and social condition for our future generation. So it needs different facilities than a normal transportation. The sequence between these facilities and their sustainable transportations can create a different, more sustainable movement and activities pattern in a city. This different in transportation, facilities, and the activities happens in there is the cause of urban space change in a city. This thing also happens in Jakarta. Because of the issue of traffic jam and air pollution, since the government of Sutiyoso there are many attempt to apply the concept of sustainability in Jakartas transportation, such as the application of PTM (Pola Transportasi Makro) transportation design that consist of Busway, MRT, LRT, and pedestrian approach that creates a sustainable movement in Jakarta. This scientific paper will discuss the sustainable movement and how it exist in urban space, especially in Jakarta. "
Lengkap +
Depok: 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diandra Tarcia Nada
"Saat ini sudah mulai banyak desain ramah lingkungan yang merupakan bagian dari konsep sustainable design. Di Indonesia sudah banyak bangunan yang memakai konsep green building; bentuk masif penerapan sustainable design. Namun, konsep ini juga dapat dilakukan dalam bentuk sederhana, salah satunya adalah penggunaan material bekas sebagai elemen ruang interior. Selain bertujuan untuk lebih ramah lingkungan, material bekas juga digunakan dengan alasan visualnya. Semakin banyak restoran, kafe atau bar yang menggunakan desain tematik untuk menarik pengunjung. Material bekas menjadi cara baru untuk membentuk suasana ruang yang berbeda. Pada skripsi ini, penulis akan meninjau variasi penerapan material bekas pada elemen ruang interior, dampaknya secara estetis dan pengalaman ruang yang dirasakan pengunjung. Untuk mengetahui poin-poin tersebut, telah dilakukan pengumpulan data dengan observasi langsung pada studi kasus, wawancara dengan pihak menajemen tempat dan pengunjung.

Nowadays, there’s already a lot of eco-friendly design which is a part of sustainable design concept. In Indonesia itself, many buildings has been using green building concept; a way of applying sustainable design. However, this concept can also be done through simplistic way, one of them is applying used materials as interior elements. Apart from aiming for an eco-friendly design, used materials are also applied for its visual purpose. There’s an increase in the number of restaurants, cafes, or bars that are applying thematic design to attract visitors. Used materials has become a new way to build a different spatial experience. In this final report, writer will look into the variation in applying used materials as interior elements, the aesthetic impact and the spatial experience felt by visitors. To find out about these points, data collection has been done through direct observation at the study cases, interview with the management side of those places and visitors."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46828
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virda Altaria Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk (1)menganalisa bentuk gerakan pemuda pelopor dalam memulai perubahan untuk mengatasi permasalahan yang ada didaerahnya dan menjalankan program kegiatannya, (2)untuk mengetahui analisis gerakan pemuda pelopor sebagai bagian dari agent of change dalam melakukan gerakan new social movement untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat didaerah serta, (3) mengetahui hambatan dan keberhasilan gerakan komunitas ruang sosial. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode wawancara. Informan pada penelitian ini adalah dua orang pemuda pelopor yang mendapatkan penghargaan dari Kemenpora dan sudah melaksanakan kegiatan penggerak dan perubahan di daerah, masyarakat, volunteer, dan aparatur desa.
Gerakan pemuda pelopor di komunitas ruang sosial sesuai dengan bagaimana the new social movement theory berhasil mendapat tempat di masyarakat dan mampu membawa dampak yang signifikan untuk daerah dalam mempelopori gerakan perubahan bagi pendidikan karakter serta pemberdayaan masyarakat di desa Negararatu sehingga karakter anak, gerakan masyarakat berdaya dan pengelolaan BUMDes menjadi maju dan membawa banyak perubahan bagi masyarakat. Hasil dari penelitian ini adalah (1)gerakan pemuda pelopor berhasil membawa perubahan dan mengatasi masalah didaerahnya melalui gerakan kepeloporan sehingga meng-influenze pemuda lainnya untuk bergerak melalui berbagai gerakan pendidikan karakter dan pemberdayaan masyarakat.(2))pemuda sebagai agent of change menghasilkan output kepercayaan pemerintah melalui pengelolaan BUMDes sehingga hasil dari gerakan ini membentuk pendidikan karakter yang lebih positif dan masyarakat yang berdaya. (3)Hambatan dalam gerakan ini adalah proses rekruitment dan evaluasi untuk meningkatkan dan keberlangsungan suatu komunitas.

This study aims to (1) find out the form of a pioneering youth movement in initiating change to address the problems in their area and carry out its activities program, (2) to find out the analysis of pioneering youth movements as part of the agent of change in carrying out a new social movement to increase community empowerment in the area as well, (3) knowing the obstacles and success of the social space community movement. This research is a qualitative descriptive study with interview method. The informants in this study were two young pioneers who received awards from the Ministry of Youth and Sports and had carried out activist and change activities in the regions, communities, volunteers, and village officials.
This pioneering youth movement is suitable and in accordance with the new social movement theory that has succeeded in gaining a place in the community and able to bring significant impacts to the region in spearheading the movement for character education and community empowerment in Negararatu villages so that the character of children, empowered community movements and management of BUMDes to be advanced and bring many changes to society. The results of this study are (1) a pioneering youth movement that succeeded in bringing change and overcoming problems in its area through the pioneering movement so as to influence other youth to move through various character education and community empowerment movements. (2) Barriers in this movement are the process of recruitment and evaluation and also answered (3) youth as agents of change resulted in output of government trust through the management of BUMDes so that the results of this movement formed more positive character education and empowered communities.
"
Lengkap +
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T52975
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhita Trie Oktaviani
"Skripsi ini membahas gagasan hodological space berbasis path, objek dan barier sebagai dasar analisis pergerakan manusia. Melalui gagasan hodological space, ruang pergerakan manusia dianalisis untuk mendapatkan informasi keruangan serta proses terjadinya interaksi spasial antara manusia dengan objek dan barier pada path. Hodological space menjelaskan preferred path berisi objek dan barier yang dilewati manusia secara sekuensial menuju poin destinasi yang menjadi tujuan pergerakan. Studi kasus mengungkap potensi pengalaman ruang berupa interaksi spasial pengguna kursi roda terhadap barier yang ada serta hubungan antara path, barier dan objek dalam ruang. Informasi keruangan yang didapat berupa pengaruh posisi dan jenis barier serta objek terhadap sekuens pergerakan manusia dalam menjalani path. Interaksi spasial yang terjadi diawali dengan pembentukan mental map yang menghubungkan poin awal dan destinasi. Saat manusia bergerak, manusia akan bertemu barier dan objek dan menyesuaikan keberadaan keduanya melalui pergerakan tubuh.

This thesis discusses the notion of hodological space based on path, object and barrier as basic analysis of human movement. Through the notion, human movement in space is analysed to obtain spatial information and the process of spatial interaction between human, object and barrier in path. Hodological space describes the preferred path that contains objects and barriers is experienced by human sequentially to the destination point as the goal of movement. The case study uncovers the potential for spatial experience in the form of wheelchair user interactions with existing barriers and the relationship between path, barriers and objects. The spatial information that is obtained is the impact of position and type of barrier and object on the sequence of human movement in path. The spatial interaction that occurs begins with the formation of a mental map that connects the starting point and destination point. When human moves, human will interact with barriers and objects and adjust their existence through body movements."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Anggia Putri
"Penurunan kinerja memori spasial pada lansia mempengaruhi ruang gerak lansia ketika beraktivitas di rumah. Permasalahan memori spasial lansia akan membuat lansia kesulitan mengingat lokasi objek. Hal tersebut dapat menghambat lansia ketika ingin melakukan pengaturan terhadap objek pada ruang. Hal ini dikarenakan terjadinya penambahan pola gerak yang akan membuat ruang gerak lansia semakin meluas. Kehadiran PIR Motion Sensor Technology yang dapat melakukan pengaturan otomatis dengan mengirim sinyal perintah kepada berbagai perangkat pintar maupun perangkat elektronik rumah tangga biasa akan memudahkan pekerjaan lansia dalam melakukan pengaturan objek. PIR Motion Sensor dapat mendeteksi kehadiran lansia melalui gelombang radiasi inframerah yang dipancarkan tubuh lansia saat bergerak. Pengaturan otomatis pada PIR Motion Sensor membuat lansia tidak perlu kesulitan dalam menggunakan memori spasialnya untuk mencapai objek yang ingin dilakukan pengaturan. Hal tersebut akan membuat ruang gerak lansia menjadi lebih kecil karena tidak adanya penambahan pola gerak untuk mencapai objek.

The decrease of spatial memory performance among the elderly affects the movement space of the elderly when engaging in activities at home. Spatial memory issues in the elderly can make it difficult for them to remember object locations. This thing can hinder the elderly when they want to arrange objects within a space. This is due to the increase in movement patterns that would expand the movement space for the elderly. The presence of PIR (Passive Infrared) Motion Sensor Technology, which can provide automatic control by sending command signals to various smart devices and household electronics, can facilitate the elderly in object arrangement tasks. PIR M otion Sensor can detect the presence of the elderly through the infrared radiation emitted by their bodies when they move. The automatic control feature of the PIR Motion Sensor eliminates the need for the elderly to rely on their spatial memory to reach objects for adjustment. Consequently, the movement space for the elderly becomes smaller since there is no need for additional movement patterns to reach the objects."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfa Nadia
"Pertumbuhan penduduk di Kota Depok pada 20 tahun terakhir tercatat mencapai 2 kali lipatnya dari tahun 2020 sehingga menyebabkan adanya perubahan lahan dari tutupan vegetasi menjadi non vegetasi sebagai ruang terbuka hijau publik. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah struktur komposisi vegetasi dan keanekaragaman burung di Hutan Kota UI berdasarkan NDVI, menganalisis pengaruh kerapatan vegetasi pada suhu permukaan (LST) dan kelembaban lahan (NDMI), menilai kemampuan Hutan Kota UI dalam menyerap karbon, menganalisis persepsi masyarakat dan membangun konsep sosiobioekologi hutan kota berkelanjutan pada Hutan Kota UI. Metode yang digunakan adalah metode campuran yaitu menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada beda keragaman vegetasi pada tiap kelas NDVI dan ada beda nyata keragaman burung pada tiap kelas NDVI. Hutan Kota UI mampu menyerap karbon sebesar 612.259ton/ha (6,17triliun rupiah). Masyarakat merasa senang dengan keberadaan hutan kota sehingga status sosiobioekologi Hutan Kota UI adalah baik.

Population growth in Depok City in the last 20 years was recorded to have doubled from 2020, causing a change in land from vegetation cover to non-vegetation. This study aims to examine the structure of vegetation composition and bird diversity in the UI City Forest based on NDVI, analyze the effect of vegetation density on surface temperature (LST) and soil moisture (NDMI), assess its ability to absorb carbon, analyze community perceptions and build socio-bioecology concepts of sustainable urban forests in the UI Urban Forest. The method used is a mixed method using quantitative and qualitative. The results showed no difference in the vegetation diversity but a significant difference bird each NDVI class. UI Urban Forest can absorb carbon of 612,258 tons/ha (6.17 trillion rupiahs) also the community perception is happy with the urban forest’s existence so that the socio-bioecological status of the UI City Forest is good."
Lengkap +
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Dani Ekayanti
"ABSTRAK

Ruang kota merupakan ruang yang fungsinya telah direncanakan. Ini menunjukan bahwa aktivitas yang ada di ruang kota telah ditentukan oleh ruang tersebut. Ketika elemen-elemen kota tidak dimanfaatkan sesuai fungsinya, manusia dianggap melewati batas. Namun, pemanfaatan elemen-elemen kota sebagai elemen pendukung olahraga merupakan salah satu cara manusia mengeksplorasi ruang tersebut. Gerakan-gerakan tubuh manusia pada olahraga disesuaikan dengan karakteristik elemen kota. Berdasarkan pengamatan tersebut, ruang kota jelas dipersepsikan berbeda dengan olahraga hingga manusia memperoleh ergonomi. Melalui Urban Yoga, terlihat bahwa untuk melakukan hal tersebut, tubuh manusia sangat bergantung pada keseimbangan. Hal ini bersesuaian dengan prinsip ergonomi yang mengutamakan keamanan dan kenyamanan manusia.


ABSTRACT

Urban space is a kind of space with planned uses. It means, activities in urban space are already determined by the space. When urban space elements are not used as how they are supposed to, human is considered transgressing. However, the use of urban space elements as supporting elements for sports is one of many ways how human explores that space. Human?s body movements adjust the characteristics of urban space elements through sports. Based on this observation, urban space is obviously perceived differently by doing sports thus human attains ergonomics. The Urban Yoga shows that in doing so, human body depends on balance. It is similar to ergonomics? principle, safety and comfort for human.

"
Lengkap +
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59071
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
720.470.952 Sus
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Willy Candra Junior
"Alun-alun Kota Serang merupakan ruang publik yang dibangun pada tahun 1828 oleh Belanda. Sebagai warisan benda budaya, pemanfaatan ruang publik ini diatur agar sesuai dengan kondisinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran Pemerintah Daerah Kota Serang dalam mengatur pemanfaatan ruang Alun-alun Kota Serang dan pengaruhnya terhadap pemanfaatan ruang. Hal ini diidentifikasi melalui interaksi tiga elemen spasial yaitu representasi ruang (conceived space), praktik spasial (perceived space), dan ruang representasi (lived space) yang diwujudkan dalam bentuk perencanaan, penyelenggaraan, dan pemanfaatan ruang. Data penelitian ini dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Sedangkan analisis dilakukan dengan metode komparatif spatial antara rencana tata ruang pemanfaatan alun-alun, dengan persebaran aktivitas dan kepadatan pengguna di alun-alun. Selain itu juga dilakukan identifikasi interaksi antara tiga elemen spasial pembentuk aktivitas di alun-alun. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagai conceived space, terdapat dua ruang perencanaan. Pada area timur, perencanaan dilakukan dengan konsep modern dan berorientasi pada peningkatan ekonomi sehingga fasilitas dan atraksi yang tersedia lebih banyak dan bervariasi. Sedangkan pada area barat, perencanaan yang dilakukan oleh Pemerintah dilakukan dengan konsep kuno dan berorientasi untuk melestarikan bangunan-bangunan bersejarah yang tersebar di sekitar Alun-alun Kota Serang. Untuk mempertahankan fungsi warisan budaya di area barat, fasilitas dan atraksi disediakan secara terbatas. Dengan perbedaan pola ruang pemanfaatan tersebut, perceived space cenderung memusat di area timur. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan alun-alun sebagai warisan benda budaya yang dilakukan pemerintah berhasil mengatur pemanfaatan ruang. Alun-alun sebagai lived space tidak berdiri sendiri, namun menunjukkan keterkaitan dengan ruang di sekitarnya.

Serang Alun-alun is a public space built in 1828 by the Dutch. As a cultural heritage, the utilization of this public space is regulated according to its conditions. This study aims to identify the role of the Local Government of Serang City in regulating the spatial use of Serang Alun-alun and its influence on space utilization. This is identified through the interaction of three spatial elements, namely spatial representation (conceived space), spatial practices (perceived space), and representational space (lived space) which are embodied in the form of planning, organizing, and spatial utilization. The research data was collected through observation, interviews, and documentation studies. While the analysis was carried out using a spatial comparative method between the spatial plan for the use of the Alun-alun, with the distribution of activities and the density of users in the Alun-alun. In addition, the study was also carried out to identify interactions between the three spatial elements forming activities in the Alun-Alun. The results of the analysis show that as a conceived space, there are two planning spaces. In the eastern area, planning is carried out with a modern concept and is oriented towards improving the economy so that more and more varied facilities and attractions are available. Whereas in the western area, the planning carried out by the government with an ancient concept is oriented towards preserving historical buildings scattered around Serang Alun-alun. To maintain the function of cultural heritage in the West area, the government provided limited facilities and attractions. With the difference in the spatial utilization pattern, the perceived space tends to concentrate in the east. The conclusion of this study shows that the planning of the Alun-alun as a cultural heritage by the government has succeeded in regulating the use of space. Alun-alun as a lived space does not stand alone but shows a connection with the space around it."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ngakan Gede Agung Khrisna Wiryananda
"ABSTRAK
Pesatnya perkembangan pariwisata dan pertumbuhan penduduk menimbulkan masalah pada pemanfaatan ruang Kota Denpasar. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak pemanfaatan ruang Kota Denpasar pada aspek sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi serta merumuskan strategi pemanfaatan ruang kota berkelanjutan. Metode yang dilakukan yaitu metode gabungan kuantitatif dan kualitatif. Analisis yang dilakukan yaitu analisis spasial, analisis tren, menghitung indeks sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi serta analisis deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan pemanfaatan ruang belum sesuai dengan rencana tata ruang dan belum tertib dalam pengendalian ruang. Pemanfaatan ruang mengarah pada tidak berkelanjutan. Indeks sosial budaya tahun 2011 yaitu 1,038 turun menjadi 1,036 pada tahun 2015. Indeks lingkungan tahun 2011 yaitu 1,065 turun menjadi 1,056 pada tahun 2015. Indeks ekonomi tahun 2011 yaitu 1,012 turun menjadi 0,992 pada tahun 2015. Rumusan strategi pemanfaatan ruang Kota Denpasar berkelanjutan yaitu mengintegrasikan aturan adat ke dalam dokumen rencana ruang, merencanakan pembangunan vertikal, memperkuat peran adat, penerapan sawah abadi, pemanfaatan lahan kosong, dan pembentukan satuan tugas pengendalian ruang adat.

ABSTRACT
Rapid development of tourism and population growth caused problems in spatial utilization in Denpasar City. The purpose of this research is to analyze the impact of the spatial utilization in Denpasar City on the socio cultural, environmental and economic as well as to formulate sustainable urban spatial utilization strategy. The method used is a mix method with quantitative and qualitative. The analyzes were spatial analysis, trend analysis, to calculate the index of socio cultural, environmental and economic as well as an analysis of the comparative descriptive. The results showed that the spatial utilization has not been in accordance with the spatial plan and not yet orderly in the spatial control. Spatial utilization leads to unsustainable. Socio cultural index values tend to decrease which is 1,038 in 2011 to 1,036 in 2015. Environmental index values tend to decrease, which is 1,065 in 2011 to 1,056 in 2015. Economic index values tend to decrease which is 1,012 in 2011 to 0,992 in 2015. Strategy formulation of sustainable spatial utilization of Denpasar City, that are integrate traditional rules into spatial planning documents, plan vertical building, strengthen traditional roles, implementation of perennial rice field, utilization of vacant land, and establishment of task control unit of traditional village. "
Lengkap +
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>