Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162063 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dimas Prasetio Ajie
"Kebutuhan bahan bakar dalam menunjang ketersediaan energi bagi masyarakat terus meningkat seiring dengan meningkatnya populasi manusia. Disatu sisi cadangan bahan bakar seperti minyak bumi terus menipis, sehingga dari kebutuhan tersebut mendorong dikembangkannya bahan bakar alternatif yang terbarukan salah satunya biodiesel. Pemakaian biodiesel memiliki kekurangan mudah teroksidasi akibat ikatan rangkap dua pada struktur molekul yang dimilikinya, sehingga berpotensi untuk terjadinya degradasi dalam masa penyimpanan. Ikatan rangkap pada biodiesel dapat teroksidasi dengan mudah menghasilkan produk samping peroksida yang dapat merusak biodiesel terutama selama proses pembakaran. Untuk meminimalisir kekurangan tersebut supaya biodiesel memiliki spesifikasi ketahanannya terhadap oksidasi sehingga layak dipakai dan digunakan dapat dilakukan penambahan antioksidan ke dalam biodiesel. Dalam rangka meningkatkan performa antioksidan dalam biodiesel dapat dilakukan dengan mencampurkan dua antioksidan membentuk antioksidan biner. Dalam penelitian ini biodiesel ditambahkan dengan antioksidan biner campuran pyrogallol dengan antioksidan monohidrik dalam beberapa variasi rasio konsentrasi antara pyrogallol dengan antioksidan monohidrik. Biodiesel yang sudah dicampur dengan antioksidan akan diukur stabilitas oksidasinya dengan pengujian bilangan asam, bilangan iodin dan periode induksi Rancimat selama 4 minggu. Dari uji yang telah dilakukan penambahan antioksidan PY:BHA dengan perbandingan 1:1 pada 500 ppm dapat meningkatkan periode induksi Rancimat biodiesel dari 6,49 jam menjadi 31,24 jam. Sedangkan pada bilangan asam dan iodin penambahan antioksidan dapat menurunkan kenaikan bilangan asam dan menurunkan laju penurunan bilangan iodin pada biodiesel dibandingkan dengan biodiesel tanpa penambahan antioksidan.

The need for fuel to support the availability of energy for the community continues to increase along with the increasing human population. On the other hand, conventional fuel such as petroleum are running low, so that these needs encourage the development of renewable alternative fuels, one of which is biodiesel. The use of biodiesel has the disadvantages of being easily oxidized due to its double bond in the molecular structure it has, so that it has the potential for degradation during the storage period. The double bond on biodiesel can be oxidized easily to produce peroxide products which can damage biodiesel especially during the combustion process. To minimize these deficiencies so that biodiesel has a specification of its resistance to oxidation so that it is suitable for use and can be used to add antioxidants to biodiesel. In order to improve the performance of antioxidants in biodiesel can be done by mixing two antioxidants to form binary antioxidants. In this study, biodiesel was added with a binary antioxidant pyrogallol mixture with monohydric antioxidants in several variations in the ratio of the concentration between pyrogallol and monohydric antioxidants. Biodiesel mixed with antioxidants will be measured for oxidation stability by testing acid numbers, iodine numbers and Rancimat induction periods for 4 weeks. From the tests that have been carried out with the addition of antioxidant PY: BHA with a ratio of 1: 1 at 500 ppm can increase the period of induction of Rancimat biodiesel from 6.49 hours to 31.24 hours. While the acid number and iodine addition of antioxidants can reduce the increase in acid numbers and decrease the rate of decrease in iodine number in biodiesel compared to biodiesel without the addition of antioxidants. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Ulfiah
"ABSTRAK
Alam Indonesia kaya dengan kelapa sawit menjadikan kelapa sawit memiliki potensi besar untuk diajdikan bahan baku pembuatan biodiesel. Walaupun, biodiesel dari minyak kelapa sawit lebih stabil dari minyak lainnya tetapi pasti ada reaksi oksidasi dalam penyimpanan, sehingga tidak dapat memenuhi spesifikasi biodiesel yang disyaratkan pada SNI 7182-2015 yaitu minimal 48 jam. Pada penelitian ini, biodiesel yang disintesis dengan bahan baku minyak kelapa sawit melalui proses tahapan transesterifikasi dilakukan penambahan anti oksidan yaitu pyrogallol dengan rentang konsentrasi 500 ndash; 2000 ppm serta periode pengamatan 1 ndash; 3 minggu. Pyrogallol digunakan untuk penambahan antioksidan karena memiliki efektifitas yang tinggi untuk meningkatkan kestabilan oksidasi biodiesel. Kestabilan oksidasi biodiesel diamati pengujian densitas, angka asam, stabilitas oksidasi dan viskositas kinematic. Penambahan antioksidan pyrogallol 1500 ppm mampu menghambat terjadinya oksidasi biodiesel sampai lebih dari 48 jam yang merupakan kestabilan oksidasi maksimum di minggu ke 2.

ABSTRAK
Indonesia have plentiful oil palm, which oil palm has great potential for biodiesel production as raw materials. Meanwhile, plm oil biodiesel is more stable than other oil although there must be oxidation reaction in storage, so it can not meet biodiesel specification that is not in SNI 7182 2015 that is at least 48 hours. In this study, biodiesel which is synthesized with palm oil raw materials through the process of transesterification stage is done by addition of anti oxidant that is pyrogallol with concentration range 500 2000 ppm and observation period 1 3 weeks. Pyrogallol is used for the addition of antioxidants because it has a high effectiveness to improve the oxidation stability of biodiesel. The stability of oxidation of biodiesel was observed by density test, acid number, oxidation stability and kinematic viscosity. The addition of 1500 ppm pyrogallol antioxidant can inhibit oxidation of biodiesel up to more than 48 hours which is stability in two week.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69603
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rafif
"Biodiesel merupakan salah satu energi alternatif yang dapat dihasilkan dari minyak kelapa sawit. Meskipun biodiesel memiliki karakteristik seperti diesel konvensional, biodiesel memiliki kekurangan yakni mudah teroksidasi karena memiliki ikatan tak jenuh pada rantai esternya. Antioksidan seperti Pyrogallol (PY), Ter-butyl Hydroquinone (TBHQ) dan Butyl Hydroxytoluene (BHT) terbukti efektif dalam meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel. Pada penelitian ini, antioksidan biner berbasis PY dikombinasikan dengan TBHQ dan BHT sebagai aditif untuk meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel kelapa sawit. Formulasi optimum penambahan antioksidan didapatkan dengan menguji bilangan asam, bilangan iodin serta periode induksi dengan metode Rancimat pada sampel biodiesel yang ditambahkan antioksidan biner PY:TBHQ dan PY:BHT sebesar 100ppm, 250ppm, dan 500ppm serta rasio antioksidan biner sebesar 1:3, 1:1 dan 3:1. Pengambilan data pengujian dilakukan sebanyak 1 kali seminggu dari minggu ke-0 hingga minggu ke-4 waktu penyimpanan. Hasil uji stabilitas oksidasi dengan metode Rancimat menunjukkan bahwa antioksidan biner PY:TBHQ dengan rasio 1:1 memiliki kinerja terbaik dimana penambahan 500ppm antioksidan dapat meningkatkan periode induksi biodiesel kelapa sawit dari 6,59 jam menjadi 38,48 jam. Dengan demikian, maka penambahan antioksidan biner PY:TBHQ terbukti dapat meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel kelapa sawit.

Biodiesel is one of alternative energy that can be produced from palm oil. Eventhought biodiesel has similar properties to conventional diesel, it has low oxidation stability due to the unsaturated bond in its ester chains. Antioxidant, such as Pyrogallol (PY), ter-Butyl Hydroquinone (TBHQ) and Butylated Hydroxytoluene (BHT) are proven as an effective solution to increase oxidation stability of biodiesel. In this research, PY-based binary antioxidants were combined with TBHQ and BHT as additives to improve the oxidation stability of palm oil biodiesel. The optimum formulation of antioxidant addition was obtained by testing the acid number, iodine number and Rancimat induction period method on biodiesel samples which added binary antioxidant PY: TBHQ and PY: BHT at 100ppm, 250ppm, and 500ppm and ratios 1: 3, 1: 1 and 3:1. The tests done once a week from week 0 to week 4 of storage time. The results of the oxidation stability test using the Rancimat method showed that binary antioxidant PY: TBHQ with ratio of 1: 1 had the highest performance where an addition of 500ppm of antioxidants could increase the induction period of palm oil biodiesel from 6.59 hours to 38.48 hours. Thus, the addition of binary antioxidant PY: TBHQ has been shown to increase the oxidation stability of palm oil biodiesel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dio Arveza Naufal
"Biodiesel adalah senyawa alkil monoester asam lemak yang merupakan turunan dari bahan yang dapat diperbaharui, seperti minyak kelapa sawit. Namun, penggunaan biodiesel masih terkendala dikarenakan terdapat senyawa rantai rangkap pada biodiesel, sehingga biodiesel mudah teroksidasi. Hal ini dapat dihambat dan dicegah dengan penambahan antioksidan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pencegahan oksidasi biodiesel dapat menggunakan campuran antioksidan fenolik yang dapat memberikan efek sinergis akibat terbentuknya heterodimer untuk meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel.
Pada penelitian ini dilakukan identifikasi heterodimer pada antioksidan biner PY-TBHQ. Keberadaan heterodimer dianalisis menggunakan Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LCMS) dan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) dan dispersi heterodimer dalam biodiesel diuji menggunakan perbedaan rasio densitas atas-bawah dan Spektofotometri UV-Vis. Pada penelitian ini dilakukan tiga variasi komposisi PY-TBHQ, yaitu (1:0); (0:1); (1:1) dan variasi konsentrasi antioksidan 1000ppm dan 2000ppm. Untuk identifikasi heterodimer dengan melarutkan 40mg antioksidan pada 40ml etanol.
Hasil FTIR menunjukkan terbentuknya heterodimer antioksidan PY-TBHQ dengan adanya puncak baru yang muncul pada bilangan gelombang 1147 cm-1 dan uji LCMS menunjukkan terdapat massa molekul 291 amu pada waktu retensi 9,38 menit. Hasil uji UV-Vis dan rasio densitas didapatkan hasil delta absorbansi dan kenaikan rasio densitas atas-bawah masing-masing 0,023 dan 0,064%, pada konsentrasi 1000 ppm dan 0,041 dan 0,081%, pada konsentrasi 2000 ppm.

Biodiesel is an fatty acid alkyl monoester compound which is derived from renewable materials, such as palm oil. However, the use of biodiesel is still constrained because there are double bond compounds in biodiesel, so biodiesel is easily oxidized. This can be inhibited and prevented by adding antioxidants. Based on the research that has been done, biodiesel oxidation prevention can use a mixture of phenolic antioxidants which can provide a synergistic effect because of the formation of heterodimer to improve the oxidation stability of biodiesel.
In this study heterodimer identification was carried out on binary antioxidants PY-TBHQ. The presence of heterodimers was analyzed using Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LCMS) and Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). In addition, heterodimer dispersion in biodiesel was tested using differences density ratio in the top-bottom sample in the test tube and using UV-Vis spectrophotometry. In this study three variations of the PY-TBHQ composition were conducted: (1:0); (0:1); (1:1) and variations in the concentration of antioxidants on biodiesel 1000 ppm and 2000 ppm. Whereas, for heterodimer identification samples obtained by diluted 40mg of antioxidants in 40ml ethanol respectively.
The FTIR test results showed the formation of a PY-TBHQ binary antioxidant heterodimer with a new peak appearing at wavelength 1147 cm-1 at a retention time of 9.381 minutes. The UV-Vis and density ratio results obtained from the delta absorbance and increases in the upper-bottom density ratio of 0.023 and 0.064%, at concentrations of 1000 ppm and 0.041 and 0.081%, at concentrations of 2000 ppm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman
"ABSTRAK
Biodiesel merupakan senyawa alkil ester dari asam lemak yang diolah dari sumber trigliserida alami terbarukan dan digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel, biasanya dibuat melalui proses esterifikasi atau transesterifikasi. Dalam aplikasi maupun penyimpanannya, biodiesel berpotensi mengalami kerusakan akibat reaksi oksidasi karena faktor internal kandungan asam lemak tidak jenuh yang tinggi dan faktor eksternal udara, panas, atau cahaya yang mengakibatkan terjadinya perubahan karakteristik serta kualitas dari biodiesel. Untuk menjaga karakteristik dan kualitas dari biodiesel agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, maka perlu ditambahkan antioksidan yang dapat menghambat terjadinya reaksi oksidasi pada biodiesel. Pada penelitian ini digunakan antioksidan Pyrogallol yang ditambahkan ke dalam biodiesel minyak sawit dengan berbagai konsentrasi dan berbagai suhu penyimpanan. Parameter biodiesel yang diamati selama masa penyimpanan adalah yang dapat mewakili terjadinya oksidasi yaitu, parameter yang dapat adalah perubahan viskositas kinematik, densitas, bilangan asam, dan bilangan iodin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan antioksidan Pyrogallol dapat menghambat terjadinya reaksi oksidasi pada biodiesel. Penggunaan antioksidan dengan konsentrasi 0,1 pada suhu penyimpanan 30 C maupun 60 C diketahui dapat mempertahankan karakteristik dan kualitas biodiesel selama masa penyimpanan dari kerusakan akibat reaksi oksidasi.

ABSTRACT
Biodiesel is an alkyl ester compound of fatty acids that is processed from a source of naturally renewable triglycerides and used as a fuel for diesel engines, usually made through esterification or transesterification processes. In the application and its storage, biodiesel has a potential to be damaged by oxidation reaction due to internal factors high unsaturated fatty acid content and external factors air, heat, or light resulting in changes of biodiesel rsquo s characteristics and quality. To maintain the characteristics and quality of the biodiesel to the established standards, it is necessary to add antioxidants that can inhibit the oxidation reaction in the biodiesel. In this research, Pyrogallol will be used as antioxidants and will be added to the palm oil biodiesel with various concentrations and various storage temperatures. The biodiesel parameters observed during the storage period are those that can represent oxidation, which are kinematic viscosity, density, acid number, and iodine number. The results of this research show that the addition of Pyrogallol antioxidants can inhibit the oxidation reaction in biodiesel. The use of antioxidants with a concentration of 0.1 at storage temperatures of 30 C and 60 C is known to maintain the characteristics and quality of biodiesel during storage from damage caused by oxidation reactions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67305
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Hana Dhia
"Penggunaan biodiesel sebagai sumber energi alternative terbarukan terkendala karena rendahnya stabilitas oksidasi yang menyebabkan biodiesel mengalami penurunan kualitas dan memiliki masa penyimpanan yang singkat. Salah satu cara untuk mengatasi masalah oksidasi biodiesel adalah dengan penambahan aditif antioksidan. Pyrogallol adalah aditif antioksidan yang umum digunakan untuk biodiesel. Tetapi, pyrogallol dan biodiesel memiliki polaritas yang berbeda sehingga menyebabkan pyrogallol tidak terdistribusi dengan baik pada biodiesel. Polyglyceryl-4-isostearate adalah surfaktan non ionik yang umum digunakan dalam industri kosmetik sebagai pengemulsi water in oil untuk mencampurkan bahan-bahan industri kosmetik agar lebih homogen.
Pada riset ini, biodiesel diberikan aditif berupa pyrogallol dan polyglyceryl-4-isostearate. Karakteristik dari biodiesel yang dilihat untuk menentukan stabilitas oksidasi adalah perubahan bilangan asam dan iodin selama empat minggu masa penyimpanan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan polyglyceryl-4-isostearate dapat meningkatkan dispersi pyrogallol di dalam biodiesel dan meningkatkan kinerja pyrogallol dalam menahan oksidasi. Selain itu, penambahan surfaktan polyglyceryl-4-isostearate hingga 300 ppm dan pyrogallol 1000 ppm atau rasio 3:10 mampu meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel.

The used of biodiesel as renewable energy resources is constrained due to low oxidation stability that causes the decreasing quality of biodiesel and has a short storage period. The addition of antioxidant additives is needed to prevent the oxidation. Pyrogallol is an effective antioxidant additive and it is commonly used in industry. But, the use of pyrogallol is not maximized due to differences in polarity between pyrogallol and biodiesel, causing the pyrogallol are not mutually soluble or not distributed well. Polyglyceryl 4 isostearate is a non ionic surfactant that commonly used in the cosmetics industry as a water in oil emulsifier for mixing cosmetic industry ingredients to be more homogeneous.
In this research, biodiesel will be given pyrogallol as antioxidant additives and polyglyceryl 4 isostearate as surfactant. The parameter used to determine the biodiesel oxidation stability are acid number and iodine number in four weeks of storage.
It is found that after the addition of polyglyceryl 4 isostearate, the dispersion between pyrogallol and biodiesel is increased and performace of pyrogallol for maintaining the oxidation stability improved. Also, adding surfactant polyglyceryl 4 isostearate until 300 ppm and pyrogallol 1000 ppm or 3 10 ratio can cause the oxidation stability improved.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alwendo Gunawan
"Kurangnya cadangan minyak bumi menjadi perhatian bagi para peneliti yang mendorong pengembangan bahan bakar alternatif nabati yaitu biodiesel. Akan tetapi, salah satu kelemahan biodiesel adalah ketidaksdtabilan oksidasi. Namun, stabilitas oksidasi biodiesel dapat ditingkatkan dengan penambahan aditif antioksidan. Pada penelitian ini, diidentifikasi terbentuknya heterodimer antara antioksidan Tert-butylhydroquinone (TBHQ) dan Butylated Hydroxytoluene (BHT) serta dispersi antioksidan dalam biodiesel. Uji FTIR mengidentifikasi terbentuknya heterodimer dengan munculnya peak pada bilangan gelombang antara 1150-1050 sebagai eter yang menggabungkan dua antioksidan. Sedangkan LCMS mengidentifikasikan adanya heterodimer dengan adanya molekul dengan massa molar 385 untuk senyawa baru yang terbentuk. Uji dispersi dengan pengukuran rasio sampel biodiesel antara bagian atas dan bawah bejana uji dan absorbansi UV-Vis Spektrofotometri delta dilakukan untuk sampel yaitu BHT:TBHQ dengan perbandingan 1:3. Ditemukan bahwa biodiesel kelapa sawit dengan perbandingan antioksidan 1:3 BHT:TBHQ memiliki dispersi yang lebih tinggi daripada yang dengan antioksidan penyusun tunggalnya dengan absorbansi delta 0,025 untuk 1000 ppm antioksidan dan 0,000 untuk 2000 ppm antioksidan dengan kepadatan 1.0005 g/mL untuk antioksidan 1000 ppm dan 1.0008 g/mL untuk antioksidan 2000 ppm. Hasil ini menunjukkan bahwa dispersi antioksidan biner lebih tinggi dan terjadi sinergisme antioksidan biner.

The lack of petroleum reserves is a concern for researchers who are encouraging the development of alternative vegetable fuels which is biodiesel. But one of the disadvantages of biodiesel is oxidation instability. However, biodiesel can be improved by using antioxidant. In this study, the formation of heterodimers between antioxidants Tert-butylhydroquinone (TBHQ) and Butylated Hydroxytoluene (BHT) will be identified and its dispersion in biodiesel will be examined. FTIR test forms heterodimers with conversion of peaks at wave numbers between 1150-1050 as ether by combining two antioxidants. While LCMS identifies the existence of heterodimers with mass molecule of 385 for new compositions formed. Dispersion test with the ratio of biodiesel sample samples between the top and bottom of the bottle and UV-Vis absorbance. Delta spectrophotometry was carried out for samples namely BHT: TBHQ using 1:3. Obtained from palm oil biodiesel with antioxidant 1:3 BHT: TBHQ has more dispersion high from its single constituent antioxidant with delta absorbance of 0.025 to 1000 ppm antioxidants and 0,000 to 2000 ppm antioxidants with 1,0005 g/mL rich in 1000 ppm antioxidants 1,0008 g/mL for 2000 ppm antioxidants. These results indicate that the binary antioxidant dispersion is higher and there is a synergy of binary antioxidantsKeywords: biodiesel, oxidation stability, palm oil biodiesel, Tert-Butylhydroquinone (TBHQ) and Butylated Hydroxytoluene (BHT)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardina Ayu Wulandari
"Biodiesel merupakan salah satu energi alternatif terbarukan yang berasal dari bahan bakar fosil biologis. Biodiesel memiliki sifat mudah teroksidasi sehingga biodiesel mengalami Penurunan kualitas. Beberapa antioksidan digunakan untuk meningkatkan stabilitas biodiesel. PY adalah aditif antioksidan yang paling efektif. Tapi PY \dan biodiesel memiliki polaritas yang berbeda sehingga tidak dapat terdistribusi dengan baik. Beberapa penelitian telah dilakukan dengan menggunakan kombinasi biner dari berbagai antioksidan. Upaya lain dilakukan dengan menambahkan surfaktan. Pada penelitian ini dilakukan penambahan surfaktan Dalam campuran antioksidan biner PY dan TBHQ, surfaktan yang ditambahkan adalah SMO dan GMS dengan variasi konsentrasi 200, 400 dan 600 ppm. Tes dispersi menunjukkan bahwa surfaktan dapat meningkatkan dispersi antioksidan biner dalam
biodiesel. Peningkatan dispersi antioksidan dapat meningkatkan stabilitas oksidasi dibuktikan dengan peningkatan dispersi antioksidan 0,06% mampu meningkatkan periode induksi 2,44 jam. Penambahan surfaktan lebih dari 200 ppm terbukti menimbulkan endapan coklat tua. Komposisi optimal diperoleh pada penambahan surfaktan SMO dengan konsentrasi 200 ppm dengan periode induksi 39,74 jam dan komposisi tidak menimbulkan sedimen. Peningkatan stabilitas oksidasi biodiesel disebabkan oleh peningkatan dispersi disebabkan oleh peningkatan dispersi antioksidan karena interaksi sinergis antara PY, TBHQ dan SMO dibuktikan dengan adanya gugus C=O melalui uji FTIR
Biodiesel is a renewable alternative energy derived from biological fossil fuels. Biodiesel has the property of being easily oxidized so that biodiesel has decreased in quality. Several antioxidants are used to increase the stability of biodiesel. PY is the most effective antioxidant additive. But PY \ and biodiesel have different polarities so they can't be distributed properly. Several studies have been conducted using binary combinations of various antioxidants. Another attempt was made by adding surfactants. In this study, surfactant was added. In a mixture of binary antioxidants PY and TBHQ, the surfactants added were SMO and GMS with varying concentrations of 200, 400 and 600 ppm. Dispersion tests showed that surfactants could increase the dispersion of binary antioxidants in biodiesel. Increasing antioxidant dispersion can increase oxidation stability as evidenced by an increase in antioxidant dispersion of 0.06% which can increase the induction period of 2.44 hours. The addition of surfactants of more than 200 ppm was proven to cause dark brown deposits. The optimal composition was obtained by adding SMO surfactant with a concentration of 200 ppm with an induction period of 39.74 hours and the composition did not cause sediment. The increase in the oxidation stability of biodiesel was caused by the increase in dispersion caused by the increase in antioxidant dispersion due to the synergistic interaction between PY, TBHQ and SMO as evidenced by the presence of C=O groups through the FTIR test."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Madani
"Permasalahan energi mendorong dikembangkannya bahan bakar alternatif terbarukan yaitu biodiesel. Namun penggunaan biodiesel terkendala karena memiliki kekurangan yaitu rendahnya stabilitas oksidasi. Reaksi oksidasi menyebabkan biodiesel mengalami perubahan sifat sehingga mengakibatkan korosi, penyumbatan jalur bahan bakar, dan pengotoran saat biodiesel digunakan. Oksidasi biodiesel dapat dihindari dengan penambahan antioksidan. Pyrogallol merupakan antioksidan yang memiliki efektivitas paling tinggi dibandingkan antioksidan lain. Akan tetapi, pyrogallol memiliki kekurangan yaitu sulit larut dalam biodiesel. Untuk mengoptimalkan performa pyrogallol dalam meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel maka dispersi pyrogallol harus ditingkatkan.
Pada penelitian ini surfaktan sorbitan monooleate ditambahkan ke dalam biodiesel untuk meningkatkan dispersi pyrogallol karena merupakan surfaktan nonionic yang baik sebagai pengemulsi water in oil. Penambahan sorbitan monooleate dilakukan dengan variasi konsentrasi yang berbeda untuk mengetahui jumlah komposisi sorbitan monooleate terbaik yang dapat meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel. Stabilitas oksidasi biodiesel diukur berdasarkan penambahan angka asam dan viskositas kinematic selama enam belas hari masa penyimpanan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penambahan surfaktan sorbitan monooleate dapat meningkatkan dispersi pyrogallol dalam biodiesel dan meningkatkan kinerja pyrogallol dalam menjaga stabilitas oksidasi biodiesel. Selain itu konsentrasi surfaktan sorbitan monooleate yang ditambahkan berpengaruh terhadap kinerja antioksidan. Penambahan surfaktan sorbitan monooleate 300 ppm dan pyrogallol 1000 ppm rasio 3:10 merupakan penambahan yang paling baik yang dapat menjaga oksidasi biodiesel.

Energy problems encourage for development of alternative renewable fuel, biodiesel. However usage of biodiesel is obstructed because of its weakness, low oxidation stability. Oxidation reaction makes change of biodiesel properties so it causes corrosion, plugging of fuel lines, and fouling when it is used. Oxidation of biodiesel can be prevented by adding antioxidant. Pyrogallol is one of antioxidant which has the highest effectivity than other antioxidant. However pyrogallol has weakness, it is easier to soluble in water than in biodiesel. To optimize pyrogallol performance in increasing oxidation stability of biodiesel, pyrogallol dispersion need to be improved.
In this research surfactant sorbitan monooelate is added in increasing pyrogallol dispersion because it is nonionic surfactant which is good as emulsifier water in oil. Sorbitan monooelate surfactant is added by varying its concentration to know the best composition of sorbitan monooleate which can increase oxidation stability of biodiesel. Oxidation stability is measured by acid and viscosity in sixteen days of storage.
Result shows that addition of surfactant sorbitan monoolete can increase dispersion of pyrogallol in biodiesel and performance of pyrogallol to keep oxidation stability of biodiesel. Concentration of surfactant sorbitan monooleate which is added also has effect to performance of antioxidant pyrogallol. Adding surfactant sorbitan monooleate 300 ppm and pyrogallol 1000 ppm rasio 3 10 is the best for keep oxidation stability of biodiesel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Rahmah Fitriani
"

Besarnya potensi minyak sawit atau crude palm oil (CPO) Indonesia mendorong percepatan produksi biodiesel sebagai bahan bakar nabati (biofuel). Kebijakan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan konsentrasi penerapan biodiesel melalui program pencampuran biodiesel dengan bahan bakar solar telah mengejutkan industri makanan dan oleokimia. Hal ini terlihat dari kenaikan harga minyak goreng sawit domestik yang diduga karena kenaikan persentase pencampuran (blending rate) biodiesel yang ditetapkan pemerintah. Beberapa kebijakan terkait industri kelapa sawit ditengarai memicu guncangan yang terjadi, sehingga diperlukan evaluasi lebih lanjut untuk menganalisis dampak yang terjadi antara kebijakan peningkatan pencampuran biodiesel dengan alokasi CPO untuk pangan atau minyak goreng. Analisis pada kebijakan kelapa sawit menggunakan model sistem dinamis dengan hasil simulasi yang menunjukkan kenaikan persentase blending rate hingga 100% sesuai target pemerintah dinilai tidak memungkinkan tanpa adanya dukungan kebijakan DMO dan kebijakan lain yang dapat menjaga alokasi CPO untuk pangan atau minyak goreng sawit.


The large potential of Indonesia's Crude Palm Oil (CPO) is driving the acceleration of biodiesel production as biofuel. The Indonesian government's policy to increase the concentration of biodiesel application through a blending program of biodiesel with diesel fuel has taken the food and oleochemical industries by surprise. This can be seen from the increase in the price of domestic palm cooking oil which is allegedly due to the increase in the blending rate of biodiesel set by the government. Several policies related to the palm oil industry are suspected of triggering these shocks, so further evaluation is needed to analyze the impact that occurs between the policy of increasing the blending of biodiesel and the allocation of CPO for food or cooking oil. Analysis on palm oil policy using a dynamic system model with simulation results showing an increase in the blending rate percentage to 100% according to the government's target is considered impossible without the support of DMO policies and other policies that can maintain CPO allocations for food or palm cooking oil.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>