Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109039 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sunarwoko
"Jakarta dihadapkan pada masalah transportasi yang berkaitan dengan kemacetan, jumlah kendaraan pribadi yang terus bertambah, polusi udara yang semakin parah, dampak negatif polusi udara bagi kesehatan, kerugian finansial dan waktu akibat kemacetan, serta pemborosan bahan bakar. Salah satu alternatif dalam menyelesaikan masalah kemacetan sekaligus polusi perkotaan adalah dengan elektrifikasi armada bus pada sistem Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta dengan mengganti armada bus existing yaitu bus diesel dan CNG dengan bus listrik. Keuntungan menggunakan bus listrik dibandingkan dengan mesin konvensional atau Internal Combustion Engine antara lain tidak bising, lebih efisien, bisa mengurangi pemakaian bahan bakar minyak sehingga secara langsung mengurangi emisi Gas Rumah Kaca. Studi ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan ekonomi penerapan bus listrik pada sistem BRT Transjakarta berdasarkan profil rute bus yaitu kecepatan, elevasi jalan, jarak dan waktu perjalanan untuk mendapatkan estimasi konsumsi energi dengan model matematis. Data profil rute diperoleh dengan memanfaatkan sensor Global Positioning System (GPS) pada smartphone dan software GPS logger berbasis android. Penilaian kelayakan investasi menggunakan perhitungan Total Cost of Ownership (TCO), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Period. Hasil analisis berdasarkan asumsi siklus hidup 15 tahun, MARR 10% dan bunga 6% menunjukkan bahwa bus listrik masih memenuhi kelayakan ekonomi dengan NPV 292 milyar rupiah, IRR 14% dan payback period selama 8 tahun.

Jakarta is facing transportation problems related to congestion, the increasing number of private vehicles, severe air pollution, negative impact of air pollution, waste of fuel, financial losses and time because of congestion. One alternative to solve the problem of congestion, as well as urban pollution, is by electrification of the bus fleet on the TransJakarta Bus Rapid Transit (BRT) system by replacing the existing fleet of buses i.e. diesel buses and CNG with electric buses. The advantage of using an electric bus compared to a conventional engine or Internal Combustion Engine, are, less noise, more efficient, can reduce the use of fuel oil so that it directly reduces greenhouse gas emissions. This study aims to analyze the economic feasibility of applying electric buses on the TransJakarta BRT system based on bus route profiles, namely speed, road elevation, distance, and travel time to obtain estimations of energy consumption with a mathematical model. Route profile data is obtained by utilizing the Global Positioning System (GPS) sensors on smartphones and Android-based GPS logger software. The assessment of investment feasibility uses the calculation of Total Cost of Ownership (TCO), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) and Payback Period. The analysis results are based on the assumption of a 15-year life cycle, 10% MARR and 6% interest indicating that the electric bus still meets economic feasibility with NPV 292 billion rupiahs, 14% IRR and an 8-year payback period."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54153
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Dewi Milleanita
"Transportasi umum BRT Transjakarta dioperasikan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jakarta akan transportasi yang aman, nyaman, dan dapat diandalkan. Saat ini, frekuensi layanan dan kapasitas kendaraan BRT Transjakarta masih belum optimal, terbukti dari waktu tunggu penumpang yang tergolong lama dan tingkat keramaian dalam bus yang tidak merata. Penelitian sebelumnya membahas penentuan frekuensi layanan atau tipe bus yang digunakan secara terpisah tanpa mempertimbangkan dampak variasi layanan pada biaya penumpang dan operator. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kondisi pasokan yang optimal terhadap variasi permintaan melalui penentuan frekuensi layanan dan kapasitas kendaraan. Pendekatan optimasi berbasis simulasi menggunakan model penugasan transit dinamis memungkinkan perhitungan variasi frekuensi layanan dan kapasitas kendaraan, serta konsekuensinya terhadap fungsi tujuan yaitu untuk meminimalisasi total biaya yang dikeluarkan oleh penumpang dan penyedia layanan. Berdasarkan hasil simulasi, penentuan frekuensi layanan dan tipe bus yang digunakan di koridor 1, 2, dan 3 pada jam sibuk pagi hari mampu menurunkan total biaya sebesar 13.55% untuk skenario SIM dan 18.48% untuk skenario ASIM. Manfaat dari model ini ditunjukkan oleh aplikasi pada jaringan BRT Transjakarta dalam rangka meminimalkan biaya operasional, meningkatkan kepuasan penumpang dan tangkat layanan BRT Transjakarta.

BRT Transjakarta as a public transportation is operated with the aim of providing a safe, comfortable and reliable transportation for people of Jakarta. Currently, the service frequency and vehicle capacity of BRT Transjakarta are still not optimal, implicated by the long waiting time for passengers and the uneven level of crowd on the buses. Previous studies have already discussed about determining the service frequency or determining the types of buses, separately, without considering the impact of service variations on user and operator costs. This study aims to find optimal supply conditions for variations in demand through determining service frequency and vehicle capacity simultaneously. The simulation-based optimization approach uses a dynamic transit assignment model to calculate the variation of service frequency and vehicle capacity, and its consequences for the objective function which is to minimize the total costs incurred by passengers and operator. Based on the simulation results, the solution for service frequency and type of bus used in corridors 1, 2, and 3 during the morning peak hour are able to reduce costs by 13.55% for the SIM skenario and 18.48% for the ASIM skenario. Practical benefits of the model are demonstrated by an application to the BRT Transjakarta in order to reduce operational costs and increase passenger satisfaction and service levels."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helmy Zulhidayat
"[Tesis ini membahas tentang pengelolaan aset di Transjakarta. Penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menggambarkan bahwa Transjakarta sudah menerapkan sebagian prinsip-prinsip manajemen aset. Transjakarta telah memiliki strategi dan perencanaan serta SOP dan SPM dalam operasional dan pemeliharaannya. Namun beberapa sistem belum dijalankan dan
belum dimiliki oleh Transjakarta seperti sistem informasi yang baik, sistem pengawasan dan manajemen resiko yang komprehensif. Agar penerapan manajemen aset dapat dilaksanakan dengan baik, Transjakarta memerlukan suatu panduan berupa kerangka kerja manajemen aset Transjakarta. Kerangka kerja manajemen aset
Transjakarta yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip manajemen aset The Institute of Asset Management (IAM) yang terdiri dari 6 grup subyek dan 39 subyek manajemen aset.;This thesis discusses about asset management in Transjakarta. This research is a case study with a qualitative approach. The research result shows that transjakarta already applying some principles of asset management. Transjakarta has had a strategy and planning as well as SOP and SPM in operational and maintenance. However, some systems have not yet run and owned by Transjakarta as information systems, good monitoring systems and comprehensive risk management. In order for the implementation of asset management can be implemented properly, Transjakarta
requires a guiden as Transjakarta asset management framework. Transjakarta asset management framework which is based on the principles of asset management of The Institute of Asset Management (IAM) consists of six subject groups and 39 subjects asset management, This thesis discusses about asset management in Transjakarta. This research is a case
study with a qualitative approach. The research result shows that transjakarta already
applying some principles of asset management. Transjakarta has had a strategy and
planning as well as SOP and SPM in operational and maintenance. However, some
systems have not yet run and owned by Transjakarta as information systems, good
monitoring systems and comprehensive risk management. In order for the
implementation of asset management can be implemented properly, Transjakarta
requires a guiden as Transjakarta asset management framework. Transjakarta asset
management framework which is based on the principles of asset management of
The Institute of Asset Management (IAM) consists of six subject groups and 39
subjects asset management]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harianja, Sarah Rotua
"Penelitian ini dilakukan di transportasi umum Bus Rapid Transit dari Jakarta, Indonesia, Transjakarta koridor 13 dengan tujuan untuk mengidentifikasi strategi guna meningkatkan kualitas pelayanan pengguna Transjakarta koridor 13 menggunakan pendekatan SERVQUAL dan integrasi metode Kano Model-Quality Function Deployment. Factor Analysis, Kano Model ,dan Quality Function Deployement. Terdapat 36 kriteria atribut pelayanan yang dikelompokkan dalam 5 dimensi SERVQUAL,  dengan jumlah 6 kriteria Assurance, 6 kriteria Emphaty, 5 kriteria Reliability, 6 kriteria Responsiveness, dan 13 kriteria Tangibles.
Hasil Kano Model menunjukan terdapat 15 atribut masuk dalam kategori One-dimensional, 17 kategori Must-be, 1 kategori Indifferent, dan 3 dalam kategori attaractive. Dari 36 atribut kualitas pelayanan ini menghasilkan persyaratan teknis atau strategi untuk memenuhi atribut pelayanan tersebut dengan penggunaan House of Quality tingkat satu yang mendapatkan 5 strategi prioritas sebagai bentuk peningkatan kualitas pelayanan pengunjung untuk memenuhi 36 atribut pelayanan yang sudah diidentifikasi sebelumnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gary Ekatama Bangun
"Tesis ini membahas tentang evaluasi Integrasi Angkutan Pengumpan ke Dalam Sistem Bus Rapid Transit pada segmen angkutan bus kecil melalui program Mikrotrans Jaklingko, yang merupakan salah satu layanan Transjakarta pada segmen angkutan bus kecil yang bertujuan untuk mengintegrasikan angkutan pengumpan ke dalam sistem bus rapid transit dalam rangka memberikan layanan transportasi umum yang terjangkau dan berkualitas kepada masyarakat, kehadiran program ini juga bertujuan untuk memperbaiki pola operasional transportasi umum, terutama di segmen angkutan bus kecil agar memenuhi SPM yang telah ditetapkan. Penelitian ini menggunakan model evaluasi CIPP yang digagas oleh Stufflebeam. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah post-positivism dengan pengumpulan data secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sejumlah kendala dari pelaksanaan Mikrotrans Jaklingko dari segi Input yang berdampak kepada dimensi lain yaitu Dimensi Process dan Product. Terdapat beberapa rekomendasi yang dapat diberikan antara lain penyediaan tempat khusus penyimpanan armada, optimalisasi sarana penyediaan informasi, pembakuan syarat dan ketentuan di dalam Surat Keputusan, dan juga pengevaluasian trayek existing untuk keperluan penyesuaian jumlah armada.

This thesis discusses the evaluation of Integration of Feeder Transport into the Bus Rapid Transit System policy for the small bus segment through Mikrotrans Jaklingko program, which is one of the Transjakarta services in the small bus transportation segment which aims to integrate feeder transportation into the bus rapid transit system in order to provide affordable and quality public transportation services to the community, the presence of this program also aims to improve the operational pattern of public transportation, especially in the small bus segment so that it meets predetermined SPM. This study uses the CIPP evaluation model initiated by Stufflebeam. The research approach used is post-positivism with qualitative data collection. The results of the study indicate that there are a number of obstacles to the implementation of Mikrotrans Jaklingko in terms of input which have an impact on other dimensions, namely the Process and Product Dimensions. There are several recommendations that can be given, including providing a special place for storing fleets, optimizing information provision facilities, standardizing terms and conditions in Decrees, as well as evaluating existing routes for the purpose of adjusting the number of fleets."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Fauziah
"Perkembangan sebuah kota tergantung dari seberapa mudahnya daerah tersebut dapat diakses. Peran pemerintah untuk menyediakan sarana dan prasarana sebagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah sebuah tanggung jawab. Pemerintah Kota Tangerang adalah salah satu kota yang mengadakan kebijakan BRT sebagai transportasi publik sejak Desember 2016. Namun dalam pengoperasiannya dinilai sepi peminat.  Penelitian ini bertujuan untuk menilai dan menganalisis kinerja pelayanan BRT Trans Kota Tangerang. Penelitian menggunakan metode kuantitatif menggunakan 5 dimensi servqual berdasarkan standar pelayanan angkutan umum SK Dirjen no.687 Tahun 2002, Permenhub no. 10 Tahun 2012, perubahannya no. 27 Tahun 2015, BRT Standard ITDP 2016. Tujuan penelitian ini menganalisis tingkat kepentingan, tingkat kepuasan dan faktor utama yang mempengaruhi kinerja pelayanan BRT Trans Kota Tangerang dinilai dari persepsi dan harapan pengguna BRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepentingan yang harus diutamakan adalah dimensi tangible pada item informasi pelayanan halte yang akan dilewati berupa visual/audio di dalam halte berfungsi dengan baik. Pengguna BRT memiliki tingkat kepuasan yang tinggi. Dimensi Tangibel menjadi faktor utama yang berpengaruh terhadap kinerja pelayanan BRT Trans Kota Tangerang.

City development depends on being easily accessible. The role of the government to provide facilities and infrastructure as a means for community needs is the responsibility. The Tangerang City Government is one of the cities that has implemented BRT policy as public transportation since December 2016. However, its operations consider it quiet BRT Trans Kota Tangerang. This study uses quantitative methods using servqual 5 dimensions based on the standards of public transport services SK Dirjen No. 687 of 2002, Permenhub no. 10 of 2012, amendment no. 27 of 2015, ITDP 2016 BRT Standard . The purpose of this research is to analyze the level of importance, level of satisfaction and the main factors that improve the performance of BRT Trans Kota Tangerang services assessed from the perceptions and expectations of BRT users. The results of the study show that the level of importance that must be prioritized is the Tangible dimension of the item information on the stop service that will be passed in the form of visual / audio in a well-used stop. BRT users have a high level of satisfaction. The Tangibel dimension is the main factor that influences the performance of BRT Trans Kota Tangerang service."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54705
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahdi Haris
"Penelitian ini menggambarkan pemenuhan kualitas hidup yang mengacu pada Sustainable Development Goals SDGs pada tujuan ke-11 dengan melihat kaitan antara Bus Rapid Transit BRT dengan keamanan dan kenyamanan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan analisis Statistika Binomial dan uji Z. Instrumen penelitian menggunakan TOD Standar yang terdiri dari walk, cycle, dan connect dalam menunjang infrastruktur untuk berjalan kaki dan bersepeda untuk aksesibilitas halte. Dari BRT Scorecard, indiktaor yang digunakan terdiri dari Infrastruktur, Kendaraan, dan Sistem.
Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan indikator dari BRT Scorecard, layanan Transjakata yang dianggap paling baik oleh pengguna adalah halte yang aman dan nyaman. Layanan Transjakarta yang paling dianggap belum memadai bagi pengguna adalah lahan parkir di sekitar halte untuk berpindah moda dari kendaraan pribadi yang merupakan bagian dari parkir sepeda di angkutan umum pada TOD Standar dan parkir sepeda dalam BRT Scorecard. Meskipun disimpulkan bahwa keberadaan BRT di Jakarta telah memenuhi indikator penilaian berdasarkan BRT Scorecard dan TOD Standar, namun hasil penelitian menunjukkan rendahnya hubungan antara pemenuhan dimensi BRT dan peningkatan rasa aman dan nyaman para penggunanya.

This study aims to explain the eligibility for safe and convenient transportation as part Sustainable Development Goals in Goal 11. The research was conducted by examining the relationship between Bus Rapid Transit BRT and the safety and convenience for the passengers. The method used in the study is descriptive quantitative research with table Z in Binomial Statistic. Research instrument taken from TOD Standard which consists of walk, cycle, and connect to promote walk and cycling infrastructure for station accessibility. Another instrument used is from BRT Scorecard which consists of Infrastructure, Bus, and System.
The result shows that passenger experience from Transjakarta service, based on BRT Scorecard, is good in safe and comfortable station. Passenger also experienced bad Transjakarta service in providing park lane near the stations for transport mode change from private vehicle that part of bicycle park lane at public transport station on TOD Standard and bicycle lane on BRT Scorecard. Eventhough the conclusion shows that the BRT system in Jakarta has fulfilled the indicators based on the BRT Scorecard and TOD Standard, hypothesis examination shows poor relationship between the fulfillment of BRT indicators and the improvement of the safety and convenience for the passengers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S69901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Putri Lestari
"Penelitian ini membahas mengenai pengelolaan Trans Pakuan sebagai Bus Rapid Transit yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Jasa Transportasi sebagai upaya pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal (SAUM) di Kota Bogor sesuai dengan Peraturan Walikota Bogor Nomor 17 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem Angkutan Umum Massal (SAUM) di Kota Bogor. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep mengenai pengelolaan moda transportasi publik. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan Trans Pakuan belum berjalan dengan baik dilihat dari beberapa aspek yang seluruhnya belum terpenuhi.

The aim of this study is to describe the management of Trans Pakuan as a Bus Rapid Transit (BRT) system that is operated by the Regional Company of Transportation (PDJT) as an effort to develop Mass Transit System in the city of Bogor in accordance with the bill issued by the Mayor of Bogor Number 17 Year 2012 to regulate the Implementation of Mass Transit System in the City of Bogor. The theory used in this study is the concept of public transport management. This study used a post-positivist approach through in-depth interviews, observation, and literature review. The result of this study shows that the management of Trans Pakuan as lacking, this is based on the various aspects that were not met adequately."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S64092
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cosi Suta Fisanda Pilasto
"

Aksesibilitas yang terbatas menuju tempat kerja adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh angkatan kerja wanita di negara-negara berkembang. Makalah ini mengukur dampak dari peningkatan sistem transportasi perkotaan pada status pekerjaan perempuan di Jakarta, Indonesia. Ketersediaan angkutan bus cepat yang aman dan nyaman mengurangi biaya tetap (dalam hal uang dan waktu) dari perjalanan ke tempat kerja, sehingga kami memperkitakan jumlah perempuan bekerja akan meningkat setelah selesainya pembangunan busway di Ibukota. Dengan menggunakan survei sosial dan ekonomi nasional (SUSENAS) dan metode difference in difference (DID), kami menemukan hubungan positif antara status pekerjaan wanita dan peningkatan layanan transportasi perkotaan. Secara khusus, efek terbesar dan signifikan dialami oleh wanita berusia 15-29 tahun dan tidak signifikan pada pria. Selain itu, kehadiran BRT juga meningkatkan probabilitas wanita bekerja di sektor formal dan menurunkan probabilitas bekerja di sektor informal. Dapat kami simpulkan bahwa peningkatan transportasi perkotaan, sebagai proxy dari aksesibilitas, memainkan peran penting dalam meningkatkan angkatan kerja perempuan, khususnya di negara berkembang.

Kata kunci: Transportasi perkotaan, ketenagakerjaan, gender, evaluasi kebijakan.

 


Limited accessibility to workplace is one of the greatest challenges faced by women’s labor force in developing countries. Low rates of female labor force participation show a significant waste of productive human resources and lead to the stagnation growth of the female labor force participation rate. This paper quantifies the impacts of improved urban transport systems on women’s employment outcomes living in Jakarta, Indonesia. Since the availability of appropriate and safer bus rapid transit (BRT) reduces fixed costs of commuting to work in terms of money and time, we predict the number of employed women to increase after the completion of busway construction in the capital. Using the social and economic national survey (SUSENAS) and the difference in difference (DID) method, we found a positive relationship in employment status among urban women. In particular, the largest and significant effect is observed for women aged 15-29 years. Moreover, in terms of occupation, the presence of BRT increased accessibility to formal job and lowered probability to the informal job. We also explore a possibility that bus rapid transit did not affect the employment status of males, due high accessibility to private vehicle. Our result indicates that improved public transportation, as the proxy of accessibility, plays an important role in increasing female labor force partcipation, especially in developing countries.

 

Key words: Urban transport, employment, gender, impact evaluation.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasybi Achmad Renandito Soewardjo
"Kota Depok merupakan salah satu wilayah di Jabodetabek yang menyumbang komuter tujuan Jakarta terbanyak. Namun, layanan angkutan umum yang ada kini masih belum memadai dalam memenuhi kebutuhan perjalanan di luar Kota Depok sehingga perlu adanya peningkatan layanan terpadu melalui integrasi antar moda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta membandingkan tingkat potensi permintaan (Demand) terhadap layanan terpadu atau terintegrasi secara rute antara BST Depok dan Transjakarta dengan layanan BST Depok yang tidak terpadu berdasarkan preferensi masyarakat Kota Depok. Data diperoleh dari hasil pelaksanaan survei dengan metode Revealed Preference dan Stated Pereference. Hasil data dikelompokkan untuk dilakukan uji korelasi Spearman, lalu dibentuk fungsi utilitas untuk model dan uji kelayakan Omnibus dan Hosmer and Lemeshow Test, lalu dilakukan uji validasi Root Mean Square Error (RMSE) dengan membandingan data real dan data model, lalu dipilih model terbaik dan diakhiri dengan uji komparatif Mann-Whitney. Berdasarkan hasil pengembangan dan analisis model, didapatkan variabel yang berpengaruh terhadap preferensi masyarakat, antara lain tarif layanan dan frekuensi. Hasil analisis potensi penggunaan Layanan BST Depok menunjukkan adanya perbedaan besaran permintaan dari layanan tidak terpadu ke layanan terpadu yang dimana tingkat potensi penggunaan layanan trayek BST Depok 1C pada frekuensi 5 hingga 20 menit sebesar 94% - 86% untuk pengguna motor dan sebesar 87% - 78% untuk pengguna angkutan umum, pada layanan terpadu antara trayek BST Depok 1C dengan Transjakarta sebesar 95% - 86% untuk pengguna motor dan sebesar 87% - 80% untuk pengguna angkutan umum.

Depok is one of the areas in Jabodetabek which has the largest contributor to commuting to Jakarta. However, the existing public transportation services are still not sufficient to fulfill the needs of travel outside Depok, so there is a need to improve integrated services through intermodal integration. This study aims to determine and compare the level of potential demand for integrated services or route integrated between BST Depok and Transjakarta with BST Depok services without integrated, based on the preferences of the people of Depok City. Data obtained from the results of the survey using Revealed Preference and Stated Preference methods. The data results are grouped for the Spearman Correlation Test, then a utility function is formed for the model and the Omnibus Test and the Hosmer and Lemeshow Test, the Root Mean Square Error (RMSE) Validation Test is carried out by comparing the real data and model data, then the best model is selected and ends with the Mann-Whitney Comparative Test. Based on the result of the development and analysis of the model, it is found that variables that affect people’s preferences include service fee and frequency. The analysis results of BST Depok 1C service potential show that there is a difference in the amount of demand from unintegrated services to integrated services where the potential level of BST Depok 1C at a frequency of 5 to 20 minutes is 94% - 86% for motorcycle users and 87% - 78% for public transport users, on integrated services between the BST Depok 1C and Transjakarta it is 95% - 86% for motorcycle users and 87% - 80% for public transport users."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>